Anda di halaman 1dari 5

A.

Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran


Kegiatan penelitian dan perbaikan yang dilakukan di SD N 14 Sungai Aur dilakukan
sebanyak 2 kali siklus dengan waktu 3 X 35 menit setiap proses pembelajaran. Hasil yang
diperoleh dari penelitian yaitu adanya peningkatan hasil belajar siswa pada setiap siklus.
Keaktifan siswa meningkat dan mereka bersemangat dalam menyelesaikan LKS yang
diberikan oleh Guru secara individu maupun berkelompok.
Hasil penilaian siswa menjelaskan bahwa dari 35 orang siswa yang ada dikelas III
ssudah menunjukkan peningkatan hasil belajar dibandingkan dari nilai yang diperoleh
pada siklus I dan siklus II. Awalnya siswa yang tuntas hanya berjumlah 22 orang, setelah
siklus II bertambah menjadi 32 orang siswa. Jumlah siswa yang tidak tuntas, awalnya
berjumlah 13 orang dan di siklus II berkurang menjadi 3 orang, dan nilai yang diperoleh
siswa tersebut juga mengalami peningkatan. Data ini menunjukkan bahwa penggunaan
pendekatan kontekstual pada kelas III berpengaruh. Perbandingan perolehan nilai pada
siklus I dan siklus II dapat disajikan dalam bentuk tabel di bawah ini:
Tabel 7. Persentase Ketuntasan Penilaian Proses
Siklus I dan Siklus II

Siklus I Siklus II
Jumlah Skor Banyak Persentase Banyak Persentase
Siswa Ketuntasan Siswa Ketuntasan
16 2 6
12 - 13 18 73,8% 19 82,5%.
10-11 6 4
6–9 4 1

Tabel di atas menjelaskan bahwa persentase ketuntasan penilaian proses siklus I


sebesar 73,8% yakni belum mencapai KKM ketuntasan belajar yaitu 75%. Selanjutnya,
pada siklus II hasil persentase penilaian proses sudah mengalami peningkatan menjadi
82,5%. Artinya penilaian proses pada siklus II sudah mencapai persentase ketuntasan
belajar. Untuk lebih jelasnya data perolehan tersebut disajikan dalam bentuk grafik
sebagai berikut:
Grafik 1. Distribusi Hasil Penilaian Proses Siklus I dan II

Chart Title
SIKLUS
35
SIKLUS II
30 SIKLUS I

25

20

15

10

0
SIKLUS I SIKLUS II
Grafik penelitian di atas menunjukan bahwa pada siklus I hasil penilaian proses
belum mencapai KKM ketuntasan belajar yang akan dicapai yakni 75%. Siklus I
penilaian proses hanya sebesar 73,8%. Pada siklus II penilaian proses sudah mengalami
peningkatan dan mencapai KKM ketuntasan belajar yakni 82,5%. Peningkatan hasil
penilaian proses pada siklus II, di ikuti juga dengan peningkatan penilaian hasil pada
siklus II, seperti pada tabel di bawah ini:
Tabel 14. Persentase Ketuntasan Penilaian Hasil
Siklus I dan Siklus II
Siklus I Siklus II
Jumlah
Banyak Persentase Persentase
Skor
Siswa Ketuntasan Banyak Ketuntasan
Siswa
16 3 7
12-14 18 73,8% 17 81,9%
10-11 3 4
6-9 6 2
Pada tabel di atas, terlihat persentase ketuntasan penilaian hasil siklus I sebesar
73,8%, yakni belum mencapai KKM ketuntasan belajar sebesar 75%. Selanjutnya, pada
siklus II persentase penilaian hasil sudah mengalami peningkatan menjadi 81,9%.
Artinya penilaian hasil pada siklus II sudah mencapai persentase ketuntasan belajar.
Untuk lebih jelasnya data perolehan tersebut disajikan dalam bentuk grafik sebagai
berikut ini:
Grafik 2. Distribusi Hasil Penilaian Hasil Siklus I dan II

Persentase Ketuntasan Penilaian Hasil


Siklus I dan Siklus II

82.00%
80.00%
78.00% Siklus I
81.90%
76.00% Siklus II
74.00% 73.80%
72.00%
70.00% Siklus ISiklus II
68.00%
Grafik penelitian di atas, menunjukan bahwa pada siklus I penilaian hasil belum
mencapai KKM ketuntasan belajar sebesar 75%. Siklus I penilaian hasil hanya 73,8%.
Pada siklus II penilaian hasil sudah mengalami peningkatan dan mencapai KKM
ketuntasan belajar hingga 81,9%,(B). Peningkatan ketuntasan belajar berbicara siswa,
berdasarkan grafik penilaian proses dan penilaian hasil pada penelitian ini memiliki
kesimpulan, bahwa media gambar seri dapat meningkatkan keterampilan berbicara
siswa kelas 1 SD N 14 Sungai Aur.

Hasil penelitian ini, di dukung oleh hasil penelitian Rahmat pada tahun 2017 yang
menyatakan bahwa media gambar berseri berpengaruh terhadap kerampilan siswa,
berdasarkan uji persamaan dua rata-rata (uji t) keterampilan siswa kelas eksperimen dan
kelas kontrol tidak berbeda secara signifikan. Kemudian untuk uji t selanjutnya
diketahui thitung = 3,47 > ttabel = 1,69 dengan rata-rata kelas eksperimen 76,25 dan
besar rata-rata kelas control adalah 63,5. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran dengan menggunakan media gambar berseri dapat berpengaruh terhadap
keterampilan berbicara pada siswa kelas II SD Inpres Pare’-Pare’. Sesuai dengan hasil
peneleitian Dini Annisa tahun 2014, yang berkesimpulan bahwa rata-rata keterampilan
menulis karangan narasi siswa dengan menggunakan media gambar berseri dapat
mencapai nilai ketuntasan degan nilai rata-rata posttest kelas eksperimen 86.7619, dan
kelas kontrol sebesar 81.7143.

Sejalan juga dengan penelitian Maufur tahun 2017 dalam jurnal Pendidikan Guru
MI dengan kesimpulan bahwa hasil penelitian menunjukan terdapat pengaruh yang
signifikan pada keterampilan berbicara. Berdasarkan dari nilai R Square sebesar 0,628
(kuadrat dari koefisien korelasi 0,793). Nilai tersebut dapat diartikan bahwa 62,8%
pengaruh variable x terhadap variabel y. Pada hasil uji regresi di peroleh hasil uji t
hitung sebesar 6.758 dengan nilai signifikan sebesar 0,000. Karena nilai signifikan lebih
kecil dari 0,05 dan t hitung (6,758) lebih besar dari t tabel (2.05553) maka dapat
disimpulkan bahwa Ho ditolak, artinya ada pengaruh penggunaan media gambar berseri
terhadap keterampilan berbicara bahasa Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai