berpusat pada guru. Hasil belajar siswa pada materi sasis dan pemindah tenaga
dan yang mencapai tingkat ketuntasan siswa hanya 16,67 %. Melihat kondisi
1. Siklus I
a. Perencanaan
35
36
b. Hasil Pelaksanaan
kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir yang ditandai dengan
nilai tertinggi 80, serta belum dapat mencapai nilai ketuntasan belajar
yaitu 80. Nilai rata-rata kelas masih 79. Hasil selengkapnya dapat
Tabel 1
Prestasi Tes Formatif Siklus I
siswa. Hal ini dapat dilihat dari hasil evaluasi yang dicapai siswa.
Tabel 2
Peningkatan Ketuntasan Belajar Siklus I
Jumlah Siswa Pra Siklus Siklus I Kenaikan
34 6 13 11
Rata-rata 69,91 79,57 9,66
16,67 %. 32,35 % 15,33 %
38
sedangkan siswa yang belum tuntas dalam belajar ada 28 siswa dari 34
siswa, dengan prosentase 32,35 % dengan nilai rata-rata tes 79,58. Dari
c. Hasil Pengamatan
data bahwa dalam diskusi kelompok siswa kurang aktif. Siswa yang
d. Refleksi
kurang dalam materi ajar. Nilai yang diperoleh dari hasil evaluasi
siklus I.
2. Siklus II
a. Hasil Perencanaan
Based Learning.
b. Hasil Pelaksanaan
kegiatan inti dan kegiatan akhir. Pada siklus I ini diberikan perlakuan
dipantau oleh guru sehingga hanya beberapa siswa yang kurang aktif
baik. Hal ini dapat dilihat dari nilai yang dicapai oleh siswa. Pada
Tabel 3.
Prestasi Tes Formatif Siklus II
Klasifikasi Interval Jumlah
No Persentase
Keberhasilan Nilai Siswa
1 Sangat baik 80-100 31 100 %
2 Baik 71-79 2 6%
3 Sedang 61-70 1 3%
4 Kurang 50-60 - 0%
5 Sangat kurang 0- 49 - 0%
Jumlah 34 100 %
dapat dilihat dari hasil evaluasi yang dicapai siswa. Hasil pelaksanaan
Tabel 4
Peningkatan Ketuntasan Belajar Siklus II
Jumlah Siswa Siklus I Siklus II Kenaikan
34 11 31 20
Rata-rata 79,58 85,06 5,48
Persentase 32,35% 91,18% 58,83%
c. Hasil Pengamatan
d. Hasil Refleksi
kelompok.
hasil belajar siswa. Selain itu peningkatan pada siswa tampak pada
disebabkan oleh penjelasan guru terhadap materi kurang dipahami siswa, dan
yang dilakukan oleh guru. Dari pelaksanaan pembelajaran pada materi materi
diskusi berjalan lancar, partisipasi siswa tinggi dan motivasi dari guru
Selain itu, siswa bekerja sama dengan sesama siswa dalam suasana gotong
46
kelas semakin aktif karena semua siswa di kelas aktif terlibat dalam
maka dinamika kelas menjadi lebih hidup, siswa lebih berani untuk
keterampilan sosial, penting dimiliki oleh siswa sebab saat ini banyak anak
hasil observasi dan diskusi dengan teman sejawat diperoleh gambaran sebagai
berikut:
1. Siklus I
siswa tidak bosan, karena dengan ceramah siswa merasa jenuh, kurang
terlibat dan kurang berpartisipasi. Selain itu siswa ada yang berbicara
yang belum sesuai dengan yang diharapkan. Siswa yang mampu mencapai
beberapa siswa yang memperoleh nilai baik dari sebelumnya. Hal ini
sesuai dengan konsep dalam kajian pustaka bahwa dalam proses kegiatan
2. Siklus II
32,35 %, sedang siswa yang belum tuntas dalam belajar ada 23 anak dari
34 siswa atau sekitar 67,65 %; Siklus I nilai rata-rata siswa yang mencapai
berhasil jika 90 % dari jumlah siswa tuntas belajar di atas nilai KKM 80.
Indikator ini telah tercapai dan siklus dihentikan artinya tidak dilanjutkan
seperangkat fakta, konsep, dan aturan yang siap diterima siswa, melainkan
harus dikontruksi (dibangun) sendiri oleh siswa dengan fasilitasi dari guru.
kemudian memberi makna pada pengetahuan itu. Siswa harus tahu makna
fasilitator.
diberikan oleh guru, siswa memberikan penjelasan kepada teman yang lain
melibatkan siswa dengan guru akan melahirkan nilai yang akan terbawa
ini dapat mendorong timbulnya gagasan yang lebih bermutu dan dapat
BAB V
A. Kesimpulan
disimpulkan bahwa :
Ajaran 2017/2018. Hal ini dapat dilihat dari perubahan aktivitas siswa.
mampu mencapai nilai ketuntasan minimal dari 6 siswa pada pra siklus,
Tahun Ajaran 2017/2018. Hal ini dapat dibuktikan dari hasil prestasi
53
51
berhasil jika 90 % dari jumlah siswa tuntas belajar di atas nilai KKM 80.
B. Saran
Kelas pada materi menerapkan cara kerja gardan, dapat disampaikan beberapa
saran, diantaranya:
karakter siswa.
proses pembelajaran.
3. Guru berusaha dan berupaya mencari cara-cara baru atau membuat inovasi
untuk belajar.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Wahid . 2008. Menumbuhkan Minat dan Bakat Anak dalam Chabib Toha
(ed) PBMPAIdi Sekolah Eksitensi dan Proses Belajar Mengajar
Pendidikan Agama Islam. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Cholid Narbuko dan Abu Achmadi. 2002. Metodologi Penelitian. Jakarta : Bumi
Aksara.
Conny Semiawan. 1992. Belajar dan Pembelajaran Pra Sekolah dan ppta.ekolah
Dasar. Jakarta : Indeks
Dimyati dan Mudjiono. 1999. Belajar dan Pembelajaran. Proyek Pembinaan dan
Peningkatan Mutu Tenaga Kependidikan Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta.
Sardiman AM. 2006. Interaksi Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada
Suhadi Ibnu, Mukhadis, Amat & Dasna, I Wayan (Eds). 2001. Dasar-dasar
Metodologi Penelitian. Malang:UM Press & Lemlit.