Anda di halaman 1dari 8

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA

DENGAN DISCOVERY LEARNING BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL


PADA SISWA KELAS V SDN JOGOYITNAN WONOSOBO

MAKALAH

Disusun guna memenuhi pelaksanaan uji kepatutan dan kelayakan bagi PNS

Oleh :

Nama : Hendika Whesli, S. Pd.


NIP : 199702172020122009
Unit Kerja : SD Negeri Jogoyitnan

SEKOLAH DASAR NEGERI JOGOYITNAN


DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO
TAHUN 2023
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Akhir-akhir ini terdapat kendala dalam proses pembelajaran akibat kebiasaan
pembelajaran saat pandemic Covid-19. Berdasarkan kenyataan yang penulis rasakan
langsung di kelas V SD Negeri Jogoyitnan, terdapat beberapa masalah yaitu: (1)
Rendahnya motivasi siswa untuk belajar, (2) Rendahnya hasil belajar siswa, (3)
Lambatnya penguasaan pengetahuan dan keterampilan oleh siswa. Apabila
permasalahan tersebut tidak ditindak lanjuti, maka untuk kedepannya hal tersebut bisa
menimbulkan dampak yang kurang baik bagi siswa, guru, maupun sekolah.
Berdasar pada hasil pengambilan data awal pada siswa kelas V muatan IPA
KD. 3.7 Menganalisis pengaruh kalor terhadap perubahan suhu dan wujud benda
dalam kehidupan sehari-hari bahwa dari 38 siswa terdapat 22 siswa (58%) belum
mencapai KKM yang telah ditentukan yaitu 65. Hanya 16 siswa (42%) yang telah
mampu mencapai KKM. Data tersebut menunjukkan bahwa nilai tertinggi adalah 85
dan nilai terendah 25 dengan rata-rata 59,6. Dari data tersebut disimpulkan bahwa
pelaksanaan pembelajaran IPA belum maksimal.
Khususnya dalam muatan pembelajaran IPA KD. 3.7 Menganalisis pengaruh
kalor terhadap perubahan suhu dan wujud benda dalam kehidupan sehari-hari,
berdasarkan perolehan hasil belajar IPA terlihat paling rendah dibandingkan hasil
belajar pada muatan pembelajaran lainnya. Diperlukan media bantu pembelajaran
yang dapat mengkongkritkan materi pembelajaran sehingga sesuai dengan taraf
perkembangan siswa. Proses belajar mengajar berbantuan komputer dapat
meningkatkan kualitas pembelajaran dengan teknologi multimedia mampu
menyajikan berbagai informasi dengan audio visual yang interaktif.
Alternatif metode pembelajaran yang dapat diterapkan adalah melalui model
pembelajaran discovery learning, penulis kolaborasikan dengan media audio visual.
Pendekatan discovery learning adalah metode pembelajaran yang memahami konsep,
arti, dan hubungan melalui proses intuitif untuk akhirnya sampai kepada suatu
kesimpulan. Discovery terjadi bila individu terlibat terutama dalam penggunaan
proses mentalnya untuk menemukan beberapa konsep dan prinsip menyenangkan
yang menghendaki siswa untuk aktif, kreatif.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah cara meningkatkan hasil belajar IPA dengan Model Discovery
Learning berbantuan Media Audio Visual pada siswa kelas V SDN Jogoyitnan?
2. Apakah Model Discovery Learning berbantuan Media Audio Visual dapat
meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas V SDN Jogoyitnan?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui cara meningkatkan hasil belajar IPA dengan model Discovery
Learning berbantuan media audio visual pada siswa kelas V SDN Jogoyitnan
2. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar IPA dengan model Discovery
Learning berbantuan media audio visual pada siswa kelas V SDN Jogoyitnan
PEMBAHASAN

Berikut ini merupakan hasil dari observasi aktivitas siswa pada siklus I dan siklus II :

Hasil Observasi Aktivitas Siswa


Siklus I dan II

3
1.5
0
ar ar sa ar an
elaj elaj Bi elaj aju
B k
n sB nt
u
tu
B em
pa ita iu ak K
rsia k
it v a s W
Pe A iv an
ot ta
M fa
an
e m
P
fitas
ti
ek
Ef Siklus I Siklus II

Berdasarkan diagram tersebut dapat dilihat adanya peningkatan aktivitas siswa. Pada
siklus I, skor aktivitas siswa yang didapat adalah 14,15 dengan kriteria cukup. Pada siklus II
skor aktivitas siswa meningkat menjadi 17,52 dengan kriteria baik. Hasil yang didapat sudah
memenuhi indikator keberhasilan yang telah ditetapkan.
Faktor yang sangat mempengaruhi aktivitas siswa adalah penggunaan media
pembelajaran. Saat guru tidak memanfaatkan media pembelajaran dengan baik, siswa tidak
mendapatkan pengetahuan secara utuh. Dengan menerapkan model pembelajaran Discovery
Learning, guru dapat membimbing siswa lebih kreatif dalam percobaan membuktikan teori
tertentu. Guru menggunakan media audio visual untuk meningkatkan motivasi belajar siswa
dan meningkatkan pemahaman siswa. Hal ini sejalan dengan pendapat (Markaban, 2006:9)
bahwa model pembelajaran Discovery Learning adalah belajar untuk menemukan, dimana
seorang siswa dihadapkan dengan suatu masalah atau situasi yang tampaknya ganjil sehingga
siswa dapat mencari jalan pemecahan.
Peningkatan hasil belajar siswa kelas V SDN Jogoyitnan Wonosobo dalam
pembelajaran IPA melalui model Discovery Learning berbantuan media audio visual dibagi
menjadi tiga ranah hasil belajar yaitu hasil belajar pada ranah pengetahuan, sikap, dan
keterampilan. Pada penelitian ini difokuskan pada ranah hasil belajar pengetahuan. Hasil
belajar tersebut akan dibahas secara rinci sebagai berikut :
No Pencapaian Prasiklus Siklus I Siklus II
1 Rata – Rata 59,6 63,68 72,89
2 Nilai Terendah 25 30 50
3 Nilai Tertinggi 85 85 95
4 Ketuntasan Klasikal 42 % 53 % 76 %
5 Peningkatan Hasil Belajar
11 %
Prasiklus – Siklus I
6 Peningkatan Hasil Belajar
23 %
Siklus I – Siklus II
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa hasil belajar ranah pengetahuan siswa pada
siklus I memperoleh nilai rata-rata klasikal 63,68 dengan nilai terendah 30 dan nilai tertinggi
85, ketuntasan klasikal 53 % dengan 20 siswa tuntas dan 18 siswa tidak tuntas. Setelah
dilaksanakan siklus II, hasil belajar siswa memperoleh nilai rata-rata klasikal 72,89 dengan
nilai terendah 50 dan nilai tertinggi 95, ketuntasan klasikal 74 % dengan 28 siswa tuntas dan
10 siswa tidak tuntas. Hasil belajar dari siklus I ke siklus II meningkat sebesar 23% dari
siklus I ke siklus II. Penilaian berdasarkan KKM mata pelajaran IPS kelas IV yang telah
ditetapkan sekolah yaitu 65. Berikut merupakan diagram hasil belajar siswa ranah
pengetahuan (kognitif) prasiklus, siklus I, dan siklus II :

Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar


80% 76%

70%
60% 53%
50% 42%
40%
30%
20%
10%
0%
Prasiklus Siklus I Siklus II
Berdasarkan grafik diatas, ketuntasan hasil belajar ranah pengetahuan terus meningkat
dari prasiklus, siklus I, dan siklus II. Ketuntasan belajar pada prasiklus adalah 42% dengan
kriteria sangat rendah. Pada siklus I mencapai 53 % dengan kriteria sedang. Pada siklus II
mencapai 76 % dengan kriteria tinggi. Hal ini menunjukkan tercapainya indicator
keberhasilan yaitu minimal ketuntasan belajar adalah 75% dari seluruh siswa kelas V SDN
Jogoyitnan Wonosobo. Dengan demikian, peningkatan hasil belajar siswa dalam
pembelajaran IPA melalui model Discovery Learning berbantuan media audio visual sudah
tercapai.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil dan pembahasan makalah tentang peningkatan hasil belajar IPA dengan
Discovery Learning berbantuan media audio visual di kelas V SDN Jogoyitnan Wonosobo, dapat
disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:
1. Aktivitas siswa kelas V SDN Jogoyitnan Wonosobo pada pembelajaran IPA melalui
model Discovery Learning berbantuan media audio visual mengalami peningkatan setiap
siklusnya. Aktivitas siswa pada siklus I mendapatkan rata-rata skor 14,15 dengan kriteria
cukup, pada siklus II mendapatkan rata-rata skor 17,52 dengan kriteria baik.
2. Hasil belajar siswa kelas V SDN Jogoyitnan Wonosobo pada pembelajaran IPA melalui
model Discovery Learning berbantuan media audio visual mengalami peningkatan pada
setiap siklus. . Ketuntasan belajar pada prasiklus adalah 42% dengan kriteria sangat
rendah. Pada siklus I mencapai 53 % dengan kriteria sedang. Pada siklus II mencapai 76
% dengan kriteria tinggi. Hasil belajar tersebut meliputi hasil belajar pada ranah
pengetahuan.
DAFTAR PUSTAKA

Aqib, Zainal dkk. 2014. Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru SD, SLB, dan TK. Bandung:
Yrama Widya.

Arikunto, Suharsimi. (2014). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Rineka Cipta

Arsyad, Azhar. 2017. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers

Hamalik, Oemar. (2003). Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara.

Slameto. 2013. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta

Susanto, Ahmad. 2016. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta:
Prenadamedia Group

Widoyoko. 2018. Evaluasi Program Pembelajaran. Bandung: Pustaka Pelajar.

Anda mungkin juga menyukai