Anda di halaman 1dari 43

PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS ( P T K )

PENGGUNAAN MEDIA VIDIO UNTUK MENINGKATKAN


HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VI SDN LANTAN

OLEH :
ANDRIA AZMI
NO PESERTA : 19230202710063

PROGRAM P P G DALAM JABATAN ANGKATAN 3


UNIVERSITAS NEGERI MATARAM
TAHUN 2019
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 menyatakan,

bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar

dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya

untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

kecerdasan, dan akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,

bangsa, dan negara. Berdasarkan bunyi Undang-Undang tersebut, salah satu lembaga

tempat terjadinya proses belajar mengajar antara guru dan peserta didik adalah sekolah.

Peserta didik di sekolah mengembangkan potensinya dan kelayakannya bermanfaat

untuk diri sendiri, keluarga, masyarakat bangsa dan negara. Oleh sebab itu, guru dalam

melaksanakan perannya, yaitu sebagai pendidik, pengajar, pemimpin, administrator, harus

mampu melayani peserta didik yang dilandasi dengan kesadaran, keyakinan, kedisiplinan,

dan tanggung jawab (Hanafiah dan Suhana, 2009: 103).

Sesuai dengan tujuan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), bahwa IPA

berhubungan dengan cara mencari tahu secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya

kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja,

tetapi juga merupakan proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi

wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam semesta, serta prospek

pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya didalam kehidupan sehari-hari. Proses

pembelajarannya menekankan pada proses pemberian pengalaman langsung untuk

mengembangkan kompetensi untuk menjelajahi dan mengalami pemahaman tentang alam

sekitar secara ilmiah. Pendidikan IPA diarahkan untuk inquiri dan berbuat sehingga dapat
membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang

alam sekitar.

IPA diperlukan dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan manusia

melalui pemecahan masalah-masalah yang dapat di identifikasikan. Penerapan IPA perlu

dilakukan secara bijaksana agar tidak berdampak buruk terhadap lingkungan. Ditingkat

SD/MI diharapkan ada penekanan pembelajaran, sains lingkungan, teknologi, dan

masyarakat dan di arahkan pada pengalaman belajar untuk merancang dan membuat suatu

karya melalui penerapan konsep IPA dan kompetensi bekerja ilmiah secara bijaksana.

Mata pelajaran IPA di SD/MI bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan

sebagai berikut:

1. Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan

keberadaan, keindahan, dan keteraturan alam ciptaan-Nya.

2. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat

dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

3. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif, dan kesadaran tentang adanya

hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA lingkungan, teknologi, dan

masyarakat.

4. Mengembangkan keterampilan proses untuk mmenyelidiki alam sekitar,

memecahkan masalah, dan membuat keputusan.

5. Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga, dan

melestarikan lingkungan alam.

6. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai

salah satu ciptaan Tuhan.

7. Memperoleh bekal pengetahuan, konsep, dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk

melanjutkan pendidikan ke-SMP/MTS.


Dengan melihat tujuan diatas, namun di kelas VI SDN Lantan kecamatan

Batukliang Utara Lombok Tengah tahun pelajaran 2019/2020 tidak seperti yang

diharapkan. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil semester genap tahun pelajaran

2018/2019 bahwa kurang dari 80% siswa yang mencapai nilai lebih dari atau sama

dengan KKM.

Berikut buktinya dapat dilihat dari prosentase ketuntasan belajar pada mata

pelajaran IPA kelas VI semester genap tahun pelajaran 2018/2019 dibawah ini.

Tabel 1.1. Pencapaian Tingkat Ketuntasan Belajar Siswa Mata Pelajaran IPA Kelas VI SDN
Lantan Semester Genap TahunPelajaran 2018/2019

N Jumlah Nilai
Rentang Nilai Persentase
O Siswa Ketuntasan Ket

1 80,00 – 100 6 15,78


Tuntas

2 70,00 – 79,00 10 26,31


Tuntas
60

3 60,00 – 69,00 9 23,68


Tuntas

Tidak
4 50,00 – 59, 00 13 34,21
tuntas

Hal diatas terjadi, terutama pada mata pelajaran IPA karena pemilihan metode

yang kurang tepat,tidak sesuai dengan karakteristik siswa, dan karakteristik materi yang

diajarkan.Sehingga siswa kurang termotivasi, kurang aktif, dan pemahaman siswa yang

bersifat verbalistik sehingga berdampak terhadap rendahnya hasil belajar siswa.

Untuk mengatasi permasalahan diatas, maka peneliti akan menggunakan media

video sehingga mempermudah pemahaman siswa pada mata pelajaran IPA sehingga hasil

belajar siswa dapat meningkat.


B. Rumusan Masalah Dan Cara Pemecahan Masalah

1. Rumusa Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka dalampenelitian inipeneliti merumuskan


permasalahan sebagai berikut: Bagaimanakah Penggunaan media video untuk meningkatkan
hasil belajar IPA siswa kelas VI SDN Lantan ?

2. Cara Pemecahan Masalah

Untuk mengatasi masalah aktivitas dan hasil belajar IPA siswa kelas VI

semester genap SDN Lantan Kecamatan Batukliang Utara Lombok Tengah, dengan

menggunakan media video

Prosedur pelaksanaan eksperimen:

 Persiapan alat bantu ( Media )

 Petunjuk dan informasi tentang tugas-tugas yang harus di laksanakan dalam

eksperimen.sambil mengamati sebuah video yang menyangkut materi

pembelajaran.

 Hasilpengamatan didiskusikan bersama kelompoknya

 Masing – masing kelompok mempresentasikan hasil diskusinya

 Penguatan oleh guru bersama siswa yang dilakukan dengan diskusi,tanya jawab,

dan tugas.

 Membuat kesimpulan.

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan dan pemecahan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini

adalah untuk Penggunaan media video untuk meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas

VI SDN Lantan tahun ajaran 2019 / 2020.


D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Bagi Guru

Manfaat Penelitian ini bagi guru adalah untuk memperbaiki dan meningkatkan

proses pembelajaran kearah yang lebih baik dan berkualitas. Dari penelitian tindakan

kelas ini guru akan berkembang secara profesional dan percaya diri dalam

menjalankan tugasnya sebagai seorang pendidik.

2. Manfaat Bagi Siswa

Bagi siswa penelitian ini dapat bermanfaat untuk meningkatkan aktivitas dan

hasil belajar siswa, bahwa penggunaan media video dalam pembelajaran IPA dapat

memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan kemampuan

berpikirnya, menambah motivasi belajar, pemahaman materi lebih mendalam.

3. Manfaat Bagi Sekolah

Bagi sekolah penelitian ini bermanfaat membantu sekolah untuk berkembang

menjadi sekolah yang lebih berkualitas dan bergengsi karena adanya

peningkatan/kemajuan tenaga pendidik dan pendidikan di SDN Lantan Kecamatan

Batukliang Utara Lombok Tengah dan sebagai dasar pemegang kebijakan dalam

menentukan kebijakannya.
BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS TINDAKAN

A. Kajian Pustaka

1. Hakikat IPA

Menurut Carin dan Sund (Dadang, 2007: 5), IPA merupakan sistem

pengetahuan tentang alam semesta melalui cara pengumpulan datadengan pengamatan

dan percobaan. Sedangkan menurut Dadang, (2007: 5), IPA merupakan ilmu

pengetahuan yang mempelajari tentang gejala-gejala alam. Menurut National Science

Educational Standard (Dadang, 2007: 6), IPA merupakan sesuatu yang dikerjakan

siswa, dan bukan sesuatu yang dikerjakan terhadap siswa. Selain itu, IPA merupakan

kegiatan yang selalu berhubungan dengan percobaan-percobaan yang membutuhkan

keterampilan dan kerajinan. IPA tidak hanya kumpulan-kumpulan pengetahuan

tentang benda atau makhluk hidup, tetapi merupakan cara kerja, cara berpikir, dan

cara memecahkan masalah (Winataputra, 1992: 123).

Menurut Winataputra (1992 : 123), ada 3 unsur utama dalam IPA yaitu sikap

manusia, proses atau metode, dan hasil. Sikap manusia berupa rasa ingin tahu akan

lingkungan, kepercayan-kepercayaan, nilai-nilai, dan opini. Dari itu muncul masalah-

masalah, untuk pemecahannya digunakan proses atau metode dengan cara menyusun

hipotesis, membuat desain eksperimen dan evaluasi atau mengadakan pengukuran dan

lain-lain dimana pada akhirnya dihasilkan suatu produk berupa fakta-fakta, prisip-

prinsip, teori-teori, dan lain-lain. Sedangkan menurut Dadang (2007 : 8),Pembelajaran

IPA di sekolah dasar menuntut guru agar dapat membelajarkan siswa untuk

memahami, mengaplikasikan, dan mengembangkan konsep, menguasai keterampilan


proses, memiliki wawasan kealaman, memiliki sikap positif terhadap alam

disekitarnya. Upaya mewujudkan tujuan tersebut diperlukan program pembelajaran

yang dapat merangkum semua tuntutan yaitu dengan menggunakan metode

pembelajaran.

Berdasarkan pengertian menurut para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa

hakikat IPA adalah merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang alam

semesta dengan melakukan pengamatan dan percobaan serta menujukkan bagaimana

cara kerja, cara berfikir, dan memecahkan masalah yang akhirnya dapat dihasilkan

suatu produk berupa fakta-fakta, konsep, prinsip-prinsip, dan teori.

Adapun tujuan pembelajaran IPA di Sekolah Dasar menurut Dadang (2007: 7)

sebagai berikut:

1) siswa memahami konsep-konsep IPA.

2) Siswa memilikki keterampilan proses

3) Siswa memliki minat yang tinggi untuk mempelajari lingkungan sekitar.

4) Siswa menunjukkan sikap ingin tahu, kritis, dan bertanggung jawab.

5) Siswa memiliki kemampuan menerapkan

2. Pengertian

3. Belajar dan Pembelajaran:

Menurut Hanafiah dan Suhana (2009 : 23-24) Proses pembelajaran harus

melibatkan seluruh aspek psikofisis peserta didik, baik jasmani maupun rohani

sehingga akselerasi perubahan perilakunya dapat terjadi secara cepat, tepat, mudah,

dan benar, baik berkaitan dengan aspek kognitif, maupun psikomotorik. Aktivitas

belajar dapat membuat peserta didik melakukan aktivitas fisik dan aktivitas mental.

Aktivitas fisik peserta didik secara tidak sadar telah melakukan berbagai macam

kegiatan di sekolah karena kegiatan tersebut merupakan tugas yang harus dikerjakan.
Sedangkan aktivitas mental dapat menumbuhkan percaya diri karena peserta didik

berbaur dan berinteraksi dengan teman-teman gurunya.

Djamarah (1994: 23) “belajar merupakan hasil yang diperoleh berupa kesan-

kesan yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil dari aktivitas

belajar”. Slameto (2003: 2) “mengemukakan bahwa belajar adalah suatu proses usaha

yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru

secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan

lingkungannya.

Menurut pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan

suatu proses yang melibatkan fisik maupun mental untuk memperoleh pengalaman

dan perubahan tingkakh laku sebagai bekal dalam berinteraksi dengan lingkungannya.

4. Aktivitas Belajar

Aktivitas belajar siswa merupakan serangkaian kegiatan atau perilaku yang

terjadi selama proses belajar mengajar berlangsung. Pada saat pengajaran siswa yang

menjadi subyek, siswalah pelaku kegiatan belajar, maka guru hendaknya

merencanakan pengajaran yang menurut siswa banyak melakukan aktivitas belajar

dimana siswa menjadi lebih aktif di kelas, lebih semangat dalam megikuti pelajaran

dengan mengurangi rasa jenuh selama berada di sekolah (Ibrahim dan Sayodih, 2010 :

27).

Menurut Hanafiah dan Suhana (2009: 24),aktivitas dalam belajar dapat memberi

nilai tambah bagi siswa berupa hal-hal sebagai berikut:

1. Peserta didik mangalami kesadaran untuk belajar sebagai wujud adanya motivasi

internal untuk belajar sejati.

2. Peserta didik mencari pengalaman dan langsung mengalami sendiri, yang dapat

memeberi dampak terhadap pembentukan pribadi yang integral.


3. Peserta didik belajar menurut minat dan kemampuannya.

4. Menumbuhkembangkan sikap disiplin dan suasana delajar yang demokratis di

kalangan peserta didik.

5. Pembelajaran dilaksanakan secara konkret sehingga dapat menumbuhkembangkan

pemahaman dan berfikir keritis serta menghindarkan terjadinya verbalisme.

6. Menumbuhkembangkan sikap kooperatif dikalangan pesserta didik sehingga

sekolah menjadi lebih hidup, sejalan dan serasi dengan kehidupan masyarakat

disekitarnya.

Menurut Hanafiah dan Suhana (2009: 24-25), mengelompokkan aktivitas belajar

siswa sesuai kedalam delapan kelompok, yaitu:

1. Kegiatan-kegiatan visual yaitu membaca, melihat gambar-gambar, mengamati

eksperimen, demonstrasi, pameran, dan mengammati orang lain mekerja dan

bermain.

2. Kegiatan-kegiatan lisan (oral) yaitu mengemukakan suatu fakta atau prinsup,

menghubungkan suatu kejadian, mengajukan pertanyaan, memberi saran,

mengemukakan peddapat, berwawancara, diskusi dan interupsi.

3. Kegiatan-kegiatan mendengarkan yaitu mendengarkan penyajian bahan,

mendengarkan percakapan atau diskusi kelompok, mendengarkan suatu

permainan atau mendenngarkan radio.

4. kegiatan-kegiatan menulis yaitu menulis cerita, menulis laporan, memerikea

karangan, bahan-bahan copy, membuat outline atau rangkuman, dan mengerjakan

tes serta mengisi angket.

5. Kegiatan-kegiatan menggambar yaitu mennggambar, mmbuat grafik, chatr,

diagram, peta dan pola.


6. Kegiatan-kegiatan metrik yaitu melakukan percobaan, memilih alat-alat,

melaksanakan pameran, membuatmodel, menyelenggarakan permainan, serta

menari dan berkebun.

7. Kegiatan-kegiatan mental yaitu merenungkan, mengingat, memecahkan masalah,

menganalisa factor-faktor, melihat hubugnan-hubungan, dan membuat keputusan.

8. Kegiatan-kegiatan emosional yaitu minat, membedakan, berani, dan tenang.

5. Hasil Belajar

a. Pengertian Hasil Belajar

Menurut Winkel (Purwanto 2009: 45-46),Hasil belajar adalah perubahan yan

mengakibatkan manusia berubah dalam sikap dan tingkah lakunya yang mengacu

pada taksonomi tujuan pengajaran.Pemberian tekanan penguasaan terhadap materi

akibat perubahan dalam diri siswa setelah belajar diberikan yang merupakan hasil

belajar sebagai tingkat penguasaan yang dicapai oleh siswa dalam mengikuti

proses pembelajaran sesuai dengan tujuan pendidikan yang ditetapkan.

Dari pendapat ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah

perubahan perilaku yang disebabkan pencapaian atau penguasaan atas materi yang

diberikan dalam proses pembelajaran, dan pencapaian itu didasarkan atas tujuan

pengajaran yang telah ditetapkan, hasil itu dapat berupa perubahan aspek

kognitif, apektif, maupun psikomotorik. Selain itu, dengan hasil belajar siswa,

guru dapat menentukan kategori siswa apakah ia pandai, sedang, atau kurang.

Jadi hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah penguasaan siswa

terhadap kompetensi yang sudah di tentukan dalam mencapai tujuan kurikulum

SD,pada pembelajaran IPA kelas VI semester genap SDN Lantan Kecamatan

Batukliang Utara Lombok Tengah dalam pokok bahasan rotasi dan revolusi Bumi.
b. Faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa

Menurut Slameto (2010: 54), ada dua faktor yang mempengaruhi hasil

belajar siswa yaitu:

1) Faktor internal(diri sendiri)seperti :

a. Jasmaniah meliputi: Faktor kesehatan dan cacat tubuh.

b. Psikologi meliputi: inteligensi, perhatian, minat, bakat, motivasi,

kematangan, dan kesiapan.

2) Faktor ksternal

a. Keluarga meliputi: cara orang tua mendidik, relasi antar keluarga, suasana

rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian keluarga, latar belakang

budaya.

b. Sekolah meliputi: metode pembelajaran, kurikulum, relasli guru dengan

guru, relasi siswa dengan siswa, disiplin seklah, alat pelajaran, waktu

sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metode belajar

dan tugas rumah.

c. Masyarakat meliputi: Kegiatan siswa dalam masyarakat, media masa

teman bergaul, bentuk kehidupan masyarakat.

6. Media Pembelajaran

a. Definisi Media Pembelajara

Pengertian Media Menurut Para Ahli

1. Gagne

Menurut Gagne, media pendidikan merupakan komponen – komponen yang ada pada
lingkungan siswa yang dapat merangsang kemauan belajar siswa.
2. Schram

Menurut Scham, pengertian media merupakan teknologi yang dapat membawa pesan
sehingga dapat mempercepat dan mempermudah aktivitas pembelajaran.

3. Miarso

Menurut Miarso, media dapat diartikan sebagai setiap hal yang bisa dipakai untuk
menyalurkan pesan yang dapat menciptakan rangsangan – rangsangan pada pikiran, perasaan,
perhatian, dan kemauan siswa untuk belajar.

4. Syaiful Bahri Djamarah

Menurut Syiful Bahri Djamarah, pengertian media adalah alat bantu apa saja yang bisa
digunakan sebagai penyalur pesan untuk mencapai apa yang dituju.

5. Nasional Education Asociation (NEA)

Menurut Nasional Education Asociation (NEA), media merupakan salah satu sarana
komunikasi dalam bentuk cetak atau pun audio visual, serta termasuk juga berbagai macam
perangkat kerasnya.

6. Asociation of Education Comunication Technology (AECT)

Menurut Asociation of Education Comunication Technology (AECT), media merupakan


setiap bentuk saluran yang dipakai dalam proses penyampaian atau pun penyaluran pesan.

7. Briggs

Menurut Briggs, media dapat diartikan sebagai setiap alat yang dapat memberi atau pun
menciptakan rangsangan pada siswa sehingga proses belajar dapat berlangsung.

b. Manfaat Media Pembelajaran

Untuk mencapai tujuan pembelajaran yang optimal sangatlah perlu menggunakan


media sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran. Adapun manfaat
penggunaan media video pada proses pembelajaran adalah sebagai berikut :
1.        Sangat membantu tenaga pengajar dalam mencapai efektifitas pembelajaran
khususnya pada mata pelajaran yang mayoritas praktek.
2.      Memaksimalkan pencapaian tujuan pembelajaran dalam waktu yang singkat
3.      Dapat merangsang minat belajar peserta didik untuk lebih mandiri.
4.      Peserta didik dapat berdiskusi atau minta penjelasan kepada teman
sekelasnya.
5.      Peserta didik dapat belajar untuk lebih berkonsentrasi
6.      Daya nalar Peserta didik lebih terfokus dan lebih kompeten.
7.       Peserta didik menjadi aktif dan termotivasi untuk mempraktekan  latihan-
latihan.
8.      Peserta didik dapat menayangkannya di rumah karena materi sudah dalam
format
9.      film atau VCD.
10.   Memenuhi tuntutan kemajuan zaman pendidikan, khususnya dalam
penggunaan
11.     bidang media teknologi.
12.    Memberikan daya pemahaman keterampilan yang lebih terstruktural.
Dalam usaha memanfaatkan media sebagai alat bantu, Edgar Dale mengadakan
klasifikasi pengalaman menurut tingkat dari yang paling konkrit ke yang paling
abstrak. Klasifikasi tersebut kemudian dikenal dengan kerucut pengalaman (Cone
Of Experience) dari Edgar Dale dan pada saat itu dianut secara luas dalam
menentukan alat bantu apa yang paling sesuai.
Adapun kelebihan dari video adalah dapat menstimulir efek gerak, dapat diberi
suara maupun warna, tidak memerlukan keahlian khusus dalam penyajiannya, dan
tidak memerlukan ruangan gelap dalam penyajiannya. Sedangkan pada
kekurangan atau kelemahannya adalah video memerlukan peralatan khusus dalam
penyajiannya dan memerlukan tenaga listrik

Beberapa Jenis Media

Berikut merupakan beberapa jenis media yang biasanya banyak digunakan di dunia
pembelajaran.

1. Media Visual

Media yang paling banyak digunakan di dunia pembelajaran adalah media visual. Media
visual merupakan setiap bentuk media yang memiliki bentuk fisik nyata yang dapat dilihat,
dibaca, dan diraba. Jika dibandingkan dengan media – media pembelajaran lainnya, media
visual cenderung jauh lebih mudah untuk ditemukan. Beberapa contoh media visual yaitu
gambar, foto, bukum majalah, alat peraga, dan lain – lain.

2. Media Audio

Jenis media yang kedua yang juga banyak digunakan dalam aktivitas pembelajaran adalah
media audio. Media audio merupakan media yang hanya dapat diakses melalui organ
pendengaran. Beberapa bentuk media audio yaitu suara, lagu, siaran radio, audio CD, dan lain
– lain.

3. Media Audio Visual

Jenis media yang terakhir dan sekaligus sebagai media terbaik dalam aktivitas pembelajaran
adalah media audio visual. Media audio visual merupakan jenis media yang mencakup media
audio (dapat didengar) dan media visual (dapat dilihat). Beberapa contoh media audio visual
yaitu siaran televisi, pertunjukan drama, teater, film layar lebar, dan lain – lain.

a. Prosedur Pelaksanaan media

Media Audio Visual


a.       Film Bersuara
Film yang dimaksud di sini adalah film sebagai media audio visual untuk
pelajaran, perencanaan, atau penyuluhan. Banyak hal yang dapat dijelaskan
melalui film ini, misalnya tentang kejadian-kejadian alam, tata cara kehidupan
negara asing, berbagai industri dan pertambangan, dan lain-lain. Adapun
langkah-langkah penggunaan media dengan film ini adalah:
1)      Langkah persiapan guru, pertama-tama guru harus mempersiapkan unit
pelajaran terlebih dahulu, kemudia baru pemilihan film yang tepat untuk
mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Jika perlu guru harus
mengetahui panjangnya film tersebut, tingkat rekomendasi film, dan tahun
produksi film, serta uji coba film terlebih dahulu sebelum ditampilkan.
2)      Mempersiapkan kelas. Dalam hal ini siswa terlebih dahulu dipersiapkan
dengan menjelaskan maksud pembuatan film, menjelaskan secara ringkas isi
film, menjelaskan bagian-bagian yang harus mendapat perhatian khusus
sewaktu menonton film.
3)      Langkah penyajian, berupa pemutaran film dengan memperhatikan
kelengkapan alat yang akan digunakan (pengeras suara, layar proyektor dan
tempat proyektor), serta guru harus memperhatikan intensitas cahaya ruangan.
4)      Aktivitas lanjutan, yang berupa tanya jawab guna mengetahui sejauh
mana pemahaman siswa terhadap materi yang disediakan, membuat karangan
tentang apa yang telah ditonton.
b.      Televisi Pendidikan
Kemajuan teknologi pada umumnya tidak selalu membawa pengaruh negartif,
apabila kita sebagai konsumer bisa menggunakannya dengan bijak. Misalnya
TV pendidikan, dalam siarannya pasti memuat unsur pendidikan yang bisa
digunakan oleh guru sebagai salah satu media pembelajaran, karna TV
pendidikan dapat memperlihatkan kejadian sebenarnya dengan disertai
pengamatan. Adapun dasar penggunaan program adalah sebagai berikut:
1)      Harus dapat dilihat dengan jelas, agar siswa tidak mengalami kekeliruan
dalam menanggapinya.
2)      Program yang efektif apabila menggunakan bahasa yang sederhana,
mudah dipahami dan bukan bahasa kaku.
3)      Langkah persiapan yang meliputi langkah persiapan guru dan persiapan
bagi siswa. Pertama-tama guru menetapkan pelajaran apa yang hendak
disampaikan melalui penggunaan media ini, mempersiapkan jenis program
yang sesuai dengan pelajaran dan nilai-nilai pendidikannya, kondisi suasana
kelas dan kematangan anak dilakukan dengan memberikan pengalaman apa
yang akan dipelajari/apa yang akan mereka peroleh. Sedangkan persiapan
anak adalah anak disiapkan untuk membuat catatan hal pokok, mengadakan
diskusi dan mencari bahan pendukung yang bertalian dengan program
tersebut.
4)      Langkah pelaksanaan. Pada langkah ini para siswa melihat dan
mendengar, mengikuti dengan seksama proses yang berlangsung dalam
program, sedangkan guru memiliki tugas untuk memimpin siswa dalam
pelaksanaan, pembuatan catatan hal pokok dan memimpin diskusi.
5)      Kegiatan lanjutan, berupa penilaian terhadap program, menjelaskan hal
yang kurang atau belum dimengerti siswa, membuat rangkuman, dan
membantu mendiskriminasikan persoalan-persoalan.1

B. Penelitian yang Relevan

Terdapat beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian ini yaitu:

1. Penelitian Eni Triani Yuliani (2006), yang berjudul “Efektivitas Penggunaan Media Audio
Visual dalam Pembelajaran Materi Gerakan 30 September/PKI 1965 dan Lahirnya Orde Baru
Pada Siswa Kelas III SMA N 1 SEMANU Tahun Ajaran 2005/2006”. Hasil dari penelitian
ini menunjukkan bahwa media audio visual lebih efektif digunakan pada saat pembelajaran
sejarah dibanding yang hanya menggunakan metode ceramah saja. Nilai rata-rata kelas
dengan menggunakan media audio visual adalah 8,077, sedangkan nilai rata-rata kelas

1
sebelum menggunakan media audio visual dan hanya menggunakan metode ceramah adalah
5,218.

Persamaan Penelitian ini dengan penelitian sebelumnya terletak pada jenis media yang
digunakan, yaitu berupa media audio visual. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian
sebelumnya terletak pada subjek penelitian, lokasi penelitian dan waktu penelitian. Penelitian
sebelumnya mengacu pada efektifitas media yang berbeda dengan penelitian ini yang
mengacu pada penerapan media.

2. Penelitian Desti Khatulistianan (2010), yang berjudul “Motivasi Belajar dengan Penerapan
Media Audio Visual Interaktif dalam Pembelajaran IPS Materi Sejarah Pada Siswa Kelas
VIII SMP Negeri 5 Sleman Tahun Ajaran 2009/2010”. Hasil penelitian ini menunjukan
perbedaan yang cukup signifikan antara skor motivasi belajar sebelum dan sesudah
penggunaan media, dimana diperoleh nilai t hitung (9,020) lebih besar dari t tabel (2,040).

Persamaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah menggunakan jenis media
audio visual. Perbedaan penelitian ini dengan sebelumnya terletak pada bentuk media, subjek
penelitian, lokasi penelitian, waktu penelitian dan juga acuan penelitian dimana penelitian
sebelumnya mengacu pada motivasi, sedangkan penelitian ini mengacu pada peningkatan
prestasi siswa.

C. Kerangka Berpikir

Pembelajaran IPA di kelas VI selama ini belum mampu mengoptimalkan perhatian siswa.
Media yang digunakan guru seperti power point selama ini dianggap membosankan oleh
sebagian siswa

karena berisi teks saja dan kurangnya ilustrasi gambar. Siswa merasa bosan dan cenderung
kurang memperhatikan penjelasan guru, sehingga hal ini dapat menyebabkan materi pelajaran
sulit untuk tersampaikan dan prestasi belajar siswa tidak tuntas sesuai KKM.

Penggunaan media dalam pengajaran sebagai salah satu variasi dalam pembelajaran sejarah.
Penggunaan media pembelajaran video slideshow dalam pembelajaran sejarah dapat
memberikan stimulus ganda baik secara audio serta visual serta dapat menarik perhatian
siswa dengan komposisi media yang lengkap dengan ilustrasi kejadian. Hal ini akan
memberikan kemudahan bagi siswa untuk memahami dan mengingat kembali pokok-pokok
materi yang telah disampaikan guru, sehingga penggunaan media video slideshow dalam
pembelajaran IPA dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

Melalui penelitian tindakan kelas ini, peneliti mencoba menggambarkan kerangka berpikir
dengan skema sebagai berikut:

Pembelajaran IPA konvensional


Prestasi belajar siswa tidak tuntas KBM

Penerapan media pembelajaran video slideshow

Prestasi belajar siswa tuntas KBM

C. Gambar 1. Kerangka Berpikir

Pembelajaran IPA Penggunaan Media Hasil Belajar


Video

D. Hipotesis Tindakan

Penelitian tindakan kelas ini menerapkan penggunaan media pembelajaran video di kelas

VI pada mata pelajaran IPA di SDN Lantan. Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir,

maka dapat diajukan hipotesis yaitu pembelajaran IPA dengan penerapan media

pembelajaran video

dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas VI SDN Lantan.


BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Seting Penelitian

1. Seting Penelitian:

Penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan di kelas VI SDN Lantan

Kecamatan Batukliang Utara Lombok Tengah semester genap tahun pelajaran

2019/2020.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini akan di laksanakan sejak September sampai Bulan Oktober

2019

B. Subjek dan Observer Penelitian

1. Subyek Penelitian:

Dalam penelitian ini yang menjadi subyek penelitian adalah seluruh siswa

kelas VI SDN Lantan kecamatan Batukliang Utara Lombok Tengah yang seluruhnya

berjumlah 28 orang yang terdiri dari 12 orang siswa laki-laki dan 16 orang siswa

perempuan.

2. Observer Penelitian:

Yang menjadi observer dalam penelitian ini adalah: Kepala sekolah dan guru

kelas V yang membantu peneliti sekaligus bekerja sama (kolaborasi) dalam

pelaksanaan pembelajaran sehingga diperoleh kesepakatan dan pemahaman yang

sama terhadap permasalahan yang dialami. Berdasarkan kepentingan ini maka guru

sebagai pengamat mengisi lembar observasi, merekam, dan mendokumentasikan

interaksi belajar mengajar.


C. Faktor Yang Diteliti

1. Faktor Guru

Kemampuan guru yang perlu di perhatikan dalam menerapkan metode

eksprimen agar eksperimen berhasil dengan baik adalah sebagai berikut:

a. Rencana pembelajaran

b. Apersepsi

c. Penggunaan Media Video

d. Kemampuan membimbing siswa

e. Pengelolaan kelas.

f. Mengarahkan sisiwa menarik kesimpulan.

2. Faktor Siswa

a. Persiapan
a) Kesiapan mengikuti pelajaran
b) Mendengarkan tujuan pembelajaran
b. Kegiatan inti
a) Mengamati video
b) Mendiskusikan hasil pengamatan
c) Mempresentasikan
d) Menyimpulkan
c. Interaksi dalam kelompok
a) Kerja sama dalam kelompok
b) Mengemukakan permasalahan yang dihadapi
c) Merespon instruksi guru
d. Hasil belajar siswa.
D. Variabel Penelitian

1. Variabel harapan dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa.

2. Variabel tindakaan dalam penelitian ini adalah penerapan metode eksperimen.

E. Pelaksanaan Penelitian

1. Pelaksanaan Penelitian:

Berdasarkan setting penelitian di atas maka pelaksanaan penelitian yang telah

dilakukan adalah penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk memecahkan

masalah yang dihadapi guru pada pelajaran IPA kelas VI SDN Lantan Kecamatan

Batkliang Utara

Penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan dalam beberapa siklus. Setiap

siklus dilakukan melalui empat tahapan penting dalam penelitian tindakan yaitu: 1.

Perencanaan, 2. Pelaksanaan tindakan, 3. Obsesrvasi dan evaluasi, 4. Refleksi.

Siklus berikutnya sesuai dengan siklus 1, tetapi hanya akan mengalami

perubahan sesuai dengan hasil refleksi.

Tabel 3.1
Rincian Pertemuan dan Materi Tiap Siklus

Siklus Pertemuan Materi Alokasi waktu


I 1 Mengamati Video 2 x 35 menit
2 Mendiskusikan hasil 2 x 35 menit

pengamatan
3 Mempresentasikan 2 x 35 menit
4 Evaluasi 35 menit

2. Langkah-langkah penelitian

2.1 Siklus I
2.1.1 Perencanaan

Pada tahap ini yang akan di lakukan adalah:

- Menyusun sekenario pembelajaran dengan menggunakan metode

eksperimen.

- Membuat alat evaluasi

- Membuat lembar kerja siswa (LKS).

- Menyusun instrumen penilaian.

- Menyusun pedoman observasi

2.1.2 Pelaksanaan tindakan

Pada tahap ini pelaksanaan tindakan yang akan dilakukan adalah

pelaksanaan sekenario pembelajaran yang telah di rancang dengan

penerapan metode eksperimen dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Pendahuluan

a. Seting klas

b. Melakukan apersepsi

c. Menyampaikan tujuan pembelajaran

2. Kegiatan inti

a. Persiapan media pembelajaran

d. Siswa secara berkelompok diajak untuk mengamati video yang

ditaangkan

e. Siswa mempresentasikan hasil pengamatannya secara berkelompok

tersebut

3. Pnutup

a. Penguatan hasil persentasi dan diskusi tersebut, dilakukan dengan

diskusi,tannya jawab, dan tugas.


b. Membuat kesimpulan dengan bimbingan guru.

2.1.3 Observasi dan Evaluasi

a. Observasi

Pada tahap ini Observasi dilakukan oleh observer penelitian (observasi

guru dilakukan oleh Kepala sekolah dan observasi siswa dilakukan

oleh guru kelas V) yang bekerja sama dengan peneliti untuk

mengamati aktivitas guru dan aktivitas belajar siswa selama proses

pembelajaran berlangsung.

b. Evaluasi

Evaluasi dilakukan untuk mengetahui hasil belajar siswa selama proses

pembelajaran dengan menggunakan tes evaluasi yang sudah di siapkan

pada tahap perencanaan dan dilakukan oleh peneliti diakhir

pembelajaran.

2.1.4. Refleksi

Pada tahap ini peneliti bersama observer mencermati, mengkaji, dan

menganalisis secara menyeluruh tindakan yang telah dilakukan. Kemudian

data-data dari observasi dan evaluasi dikumpulkan, sebagai bahan

kajianbersama guru,kepala sekolah, dan tenaga kependidikan lainnya

untuk mengetahui kekurangan dari sekenario pembelajaran pada siklus ini.

Hasil yang diperoleh akan dicatat sebagai acuan untuk merevisi

merencanakan perbaikan pelaksanaan tindakan pada siklus berikutnya.

2.2. Siklus II
Pada siklus ini tahapan dan langkah-langkakah pelaksanaannya sama dengan

siklus I yaitu: 1. Perencanaan, 2. Pelaksanaan tindakan, 3. Obsesrvasi dan evaluasi, 4.

refleksi. dan rancangan pelaksanaannya sesuai dengan hasil refleksi pelaksanaan

tindakan pada siklus I atau siklus sebelumnya.

F. Metode Pengumpulan Data

1. Jenis Data

Dalam penelitian ini data yang dipergunakan adalah data kualitatif dan data

kuantitatif.

a. Data kualitatif adalah data tentang aktivitas siswa dan aktivitas gururu selama

proses pembelajaran.

b. Data kuantitatif adalah data tentang hasil balajar siswa yang diperoleh melalui tes.

2. Sumber Data

Data kualitatif diperoleh dari lembar observasi aktivitas siswa dan lembar

observasi aktivitas guru yang dilakukan selama proses pembelajaran. Sedangkan data

kuantitatif diperoleh dari tes hasil belajar siswa yang dilakukan setiap akhir siklus.

3. Cara Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini dapat diperoleh dari tes hasil evaluasi

pembelajaran yang berbentuk tes obyektif dan dilakukan pada akhir siklus.

Observasi adalah teknik atau cara mengumpulkan data dengan jalan

mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung. Jadi

dalam penelitian ini observasi dilakukan oleh observer dengan berpedoman

lembar observasi yang sudah dibuat, observer melihat secara langsung aktivitas

siswa dan cara mengajar guru atau peneliti selama proses pembelajaran

berlangsung yang disesuaikan dengan skenario pembelajaran.


G. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini berupa

instrument yaitu tes hasil belajar dan lembar observasi guru dan siswa sebagai berikut:

1. Tes Hasil Belajar

Pengambilan data berupa informasi mengenai pengetahuan, sikap, bakat dan

lainnya dapat dilakukan dengan tes hasil belajar. Tesnya berbentuk obyektif yang

terdiri dari 5 soal. Instrumen ini disusun guna mengetahui sejauh man tingkat

pemahaman siswa dalam menguasai materi yang telah disampaikan.

2. Lembar Observasi

Instrumen ini dirancang oleh peneliti untuk mengempulkan data mengenai

aktivitas guru dan aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung.

Hal-hal yang diobservasi adalah :

Aktivitas guru:

a. Persiapan pelaksanaan pembelajaran.

b. Apersepsi

c. Pengelolaan kelas

d. Kelengkapan alat/bahan eksperimen

e. Pelaksanaan eksperimen

f. Membimbing siswa selama mekakukan eksperimen

g. Memberi penguatan

h. Menyimpulkan materi

i. Menutup pembelajaran

Aktivitas siswa:
a. Kesiapan belajar siswa.

b. Interaksi siswa dengan guru.

c. Kerjasama dalam kelompok.

d. Interaksi siswa dengan siswa.

e. Aktivitas siswa dalam diskusi.

f. Aktivitas siswa dalam pelaksanaan pembelajaran.

H. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini,data yang akan dianalisis adalahaktivitas guru, aktivitas

belajar siswa, dan hasil belajar siswa. Setelah data terkumpul dari hasil

penelitianmakapeneliti akan menganalisis data tersebut dengan menggunakan deskriptif

kualitatif dan kuantitatif.

1. Data Hasil Tes

a. Ketuntasan Individu

Setelah memperolehtes hasil belajar, setip siswa dalam proses belajar

mengajar dikatakan tuntas apabila memperoleh nilai lebih besar atau sama dengan

60 sesuai dengan KKM yang sudah ditentukan untuk mata pelajaran IPA SDN

Persil pada materi sifat-sifat cahaya.

Rumus yang digunakan adalah:

SA
NA = x 100
SMi

Keterangan :

NA = Nilai akhir
SA = Skor aktual

SMI = Skor maksimal ideal (Nurkencana, 1990)

b. Rata-Rata Hasil Evaluasi

Untulk menghitung skor rata-rata hasil tes siswa setiap siklus, dapat

dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

∑x
M=
N

Keterangan:

M = Rata-rata (mean)

∑x = Jumlah seluruh skor

N = Banyaknya subyek (Sudjana, 2009: 125)

c. Ketuntasan Klasikal

Menentukan hasil belajar siswa dilakukan secara klasikal yang ditentukan

dengan rumus sebagai berikut:

p
KB =
n
x 100%

Keterangan:

KB = ketuntasan belajar

P = banyak siswa yang memperoleh nilai 65 keatas

n = banyak seluruh siswa yang mengikuti tes (Nurkancana, 1990)

Jika KB ≥ 80% maka belajarsiswa dikatakan tuntas secara klasikal dan jika KB¿

80% maka belajar dikatakan tidak tuntas.

2. Data Hasil Observasi

a. Data Aktivitas Guru

a) Menentukan skor aktivitas guru


Data aktivitas guru diperoleh dengan mengisi lembar observasi dan

dianalisis dengan ketentuan sebagai berikut:

Setiap indikator kegiatan guru pada penelitian ini penilaiannya

mengikuti aturan rubrik berikut:

 Skor 3 diberikan jika guru melakukan semuadeskriptor yang diamati.

 Skor 2 diberikan jika guru melakukan 2 deskriptor yang diamati.

 Skor 1 diberikan jika guru hanya melakukan 1 deskriptor yang diamati.

 Skor 0diberikan jika guru tidak melakukan deskriptor yang diamati.

b) Menentukan mean ideal (MI) dan Standar Deviasi Ideal (SDi)

Untuk menentukan Mi dan SDi maka harus ditentukan hal-hal sebagai

berikut:

Banyaknya indikator = 6

Skor maksimal setiap indikator = 3

Skor minimal setiap indikator = 0

Skor Minimal Ideal (SMi) = 6 x 0 = 0

Skor Maksimal Ideal (SMi) = 6 x 3 = 18

Mi dan SDi dapat diperoleh dengan rumus sebagai berikut:

1
Mi = x (S mak I + S min I)
2

1
= x ( 18 + 0 )
2

=9

1
SDi = x (S mak I - S min I)
6

1
= 6 x (18 – 0)

=3
a) Menentukan kriteria aktivitas guru

Untuk menentukan aktivitas guru digunakan skor standar seperti yang

tertera pada tabel berikut ini (Nurkencana, 1990 : 103).

Tabel 3.2

Pedoman Kriteria Aktivitas Guru

INTERVAL SKOR KATEGORI


MI + 2 SDi s/d MI + 3 SDi 15 s/d 18 Sangat baik
MI + 1 SDi s/d¿ MI + 2 SDi 12 s/d 15 Baik
MI – 1 SDi s/d ¿MI + 1 SDi 6 s/d 12 Cukup baik
MI – 2 SDi s/d¿ MI – 1 SDi 3 s/d 6 Kurang baik
MI – 3 SDi s/d¿ MI – 2 SDi 0 s/d 3 Sangat kurang baik

b. Data aktivitas siswa

a) Menentukan skor aktivitas siswa

 Skor 4 diberikan jika 76 – 100% siswa melakukan deskriptor yang diamati.

 Skor 3 diberikan jika 51 – 75% siswamelakukan deskriptor yang diamati.

 Skor 2 diberikan jika 26 – 50% siswa melakukan deskriptor yang diamati.

 Skor 1 diberikan jika 0 -25% siswa melakukan deskriptor yang diamati.

b) Menentukan Mi (Mean Ideal) dan SDi (Standar Deviasi Ideal)

Untuk menentukanMi (Mean Ideal) dan SDi (Standar Deviasi Ideal)

dengan rumus sebagai berikut :

Banyaknya indikator = 16

Skor maksimal setiap indikator = 4

Skor minimal setiap indikator = 1

Skor Minimal Ideal (SMi) = 16 x 1 = 16

Skor Maksimal Ideal (SMi) = 16 x 4 = 64

Mi dan SDi dapat diperoleh dengan rumus sebagai berikut:

• Mi = ½ (S Max i + S min i)
= ½ (64 + 16)

= 40

• SD i = 1/6 ( S Max i - S min i)

= 1/6 (64 – 16)

= 8,333

c) Menentukan kriteria aktivitas siswa

Tabel 3.3

Pedoman kriteria aktivitas siswa

INTERVAL SKOR KATEGORI


MI + 2 SDI s/d MI + 3 SDI 56 s/d 64 Sangat aktif
MI + 1 SDI s/d ¿MI + 2 SDI 48 s/d 55 aktif
MI – 1 SDI s/d ¿MI + 1 SDI 32 s/d 47 Cukup aktif
MI – 2 SDI s/d¿ MI – 1 SDI 24 s/d 31 Kurang aktif
MI – 3 SDI s/d ¿MI – 2 SDI 16 s/d 23 Sangat kurang aktif

I. Indikator Kinerja

Yang menjadi indikator kinerja dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Hasil belajar siswa dikatakan meningkat apabila terjadi peningkatan dari siklus I ke

siklus II dan persentase ketuntasan belajar secara klasikal minimal 80% peserta

mencapai KKM yang ditetapkan yaitu ≥ 60(KKM yang sudah ditentukan di SDN

Persil untuk mata pelajaran IPA).

2. Aktivitas guru dikatakan meningkat apabila terjadi peningkatan skor aktivitas guru

pada setiap siklusnya dan minimal aktivitas guru berkategori baik.

3. Aktivitas siswa dikatakan meningkat apabila terjadi peningkatan skor aktivitas siswa

pada setiap siklusnya dan minimal aktivitas siswa berkategori aktif.


4. Jadwal Penelitian

Tabel 3.4 Jadwal Penelitian

Bulan
Agustus September Oktober
No Kegiatan
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

1 Penyusunan Proposal √

Pelaksanaan Penelitian

a. Siklus I

2 b. Siklus II

3 Pelaporan
LAMPIRAN -

LAMPIRAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Satuan Pendidikan : SDN Lantan


Kelas / Semester : VI (Enam) / 1
Tema 8 : Bumiku
Sub Tema 3 : Bumi, Matahari dan Bulan
Pembelajaran : 1
Alokasi Waktu : 1 Hari

A. KOMPETENSI INTI (KI)


KI 1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan
tetangganya
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,
melihat, membaca dan menanya ) dan menanya berdasarkan rasa ingin
tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan
benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain.
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis,
dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan
anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan peri-laku anak
beriman dan berakhlak mulia

B. KOMPETENSI DASAR (KD)


Bahasa Indonesia

NO KOMPETENSI DASAR (KD) INDIKATOR

1 3.8 Menggali informasi yang 3.8.1 Menganalisis bacaan untuk


terdapat pada teks nonfiksi. mencari informasi penting.
2 4.8 Menyampaikan hasil 4.8.1 Mengidentifikasi bacaan untuk
membandingkan informasi yang mencari informasi penting.
diharapkan dengan informasi
yang diperoleh setelah
membaca teks nonfiksi secara
lisan, tulis, dan visual.

IPA

NO KOMPETENSI DASAR (KD) INDIKATOR

1 3.8 Menjelaskan peristiwa rotasi dan 3.8.1 Memahami tentang posisi


revolusi Bumi serta terjadinya benda-benda langit ketika
gerhana bulan dan gerhana peristiwa gerhana terjadi.
Matahari. 3.8.2 Memahami tentang peristiwa
gerhana matahari.
2 4.8 Membuat model gerhana bulan 4.8.1 Melaporkan hasil pengamatan
dan gerhana Matahari. dan percobaan mengenai
posisi benda langit ketika
terjadi gerhana matahari dan
penyebabnya.

C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Dengan mencermati bacaan, siswa mampu menganalisis bacaan untuk
mencari informasi penting.
2. Dengan melakukan percobaan, siswa akan memahami tentang posisi
benda-benda langit ketika peristiwa gerhana terjadi.
3. Dengan melakukan pengamatan, siswa akan lebih memahami tentang
peristiwa gerhana matahari.
4. Dengan membuat laporan pengamatan dan percobaan, siswa dapat
melaporkan hasil pengamatan dan percobaan mengenai posisi benda
langit ketika terjadi gerhana matahari dan penyebabnya.

D. MATERI PEMBELAJARAN
 Mencermati bacaan, dan menganalisis bacaan untuk mencari informasi
penting.
 Melakukan percobaan, tentang posisi bendabenda langit ketika peristiwa
gerhana terjadi.
 Melakukan pengamatan, dan memahami tentang peristiwa gerhana
matahari.
 Membuat laporan pengamatan dan percobaan mengenai posisi benda
langit ketika terjadi gerhana matahari dan penyebabnya.

E. METODE PEMBELAJARAN
 Pendekatan : Saintifik
 Metode : Permainan/simulasi, diskusi, tanya jawab, penugasan dan
ceramah

F. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahulua  Guru memberikan salam dan mengajak semua 10
n siswa berdo’a menurut agama dan keyakinan menit
masing-masing. Religius
 Menyanyikan lagu “Indonesia Raya” bersama-
sama. dilanjutkan lagu Nasional “Bagimu Negeri”.
Nasionalis
 Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi
lembar kehadiran dan memeriksa kerapihan
pakaian, posisi dan tempat duduk disesuaikan
dengan kegiatan pembelajaran.
 Menginformasikan tema yang akan dibelajarkan
yaitu tentang ”Bumiku”. Integritas
 Guru menyampaikan tahapan kegiatan yang
meliputi kegiatan mengamati, menanya,
mengeksplorasi, mengomunikasikan dan
menyimpulkan. Communication
Inti  Guru akan bertanya: 150
menit
»» Apakah kamu tahu apa itu gerhana?
»» Apakah kamu pernah melihat gerhana?
»» Apakah kamu tahu apa gerhana matahari itu?

 Siswa akan bergantian membaca bacaan yang


berjudul “Gerhana Matahari”.
 Guru meminta siswa untuk mengarisbawahi
informasi penting yang berhubungan dengan
pertanyaan di Buku Siswa. Communication
»» Kapan gerhana Matahari terjadi?
»» Apa yang menyebabkan gerhana Matahari
terjadi?
»» Apa jenis-jenis gerhana Matahari dan apa
perbedaanya masing-masing?
 Guru dapat memutarkan satu video mengenai
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
gerhana matahari. Berikut adalah tautan untuk
videonya: Critical Thinking and Problem
Solving
https://www.youtube.com/watch?v=U7rHNk637LY
https://www.youtube.com/watch?
v=6ceW7ugIKMs
 Guru meminta siswa untuk mengamati video
tersebut dan mencatat informasi penting yang
bisa mereka dapatkan dari video tersebut.
 Guru meminta siswa untuk membuat 3 kartu
informasi berdasarkan hal-hal yang telah
ditentukan sebelumnya. Creativity and
Innovation
 Guru meminta siswa untuk membentuk kelompok
yang terdiri atas 5 orang. Siswa akan melakukan
percobaan “Peristiwa Gerhana Matahari”.
Collaboration

 Guru meminta siswa untuk menyiapkan alat dan


bahan yang diperlukan.
 Siswa diminta untuk mengikuti instruksi secara
runut.
 Siswa akan mendiskusikan hal-hal sebagai
berikut: Collaboration
»» Bagaimana posisi Bulan saat terjadi gerhana
matahari?
»» Apakah menurutmu Bulan menerima cahaya
dari matahari?
»» Apakah Bumi menerima cahaya dari
matahari?
 Siswa akan membuat laporan hasil pengamatan.
Laporan pengamatan harus memuat:
»» Tujuan,
»» Metode,
»» Hasil pengamatan (gambar atau foto),
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
»» Keterangan gambar atau foto, dan
»» Kesimpulan.
 Siswa akan mempresentasikan hasil laporannya
dan kemudian mencari persamaan dan
perbedaan antara hasil pengamatan mereka
dengan teman lainnya. Communication
 Siswa akan menuliskan persamaan dan
perbedaan tersebut pada kertas yang sudah
disediakan.
 Guru dan siswa berdiskusi tentang:
»» Apa yang dimaksud dengan gerhana
matahari?
»» Apa yang menyebabkan gerhana matahari?
»» Bagaimana posisi bumi ketika terjadi gerhana
matahari?
 Siswa akan bergiliran memberikan pendapatnya
mengenai hal tersebut. Mandiri
 Guru meminta siswa untuk membuat buklet yang
berisikan tentang semua informasi yang siswa
ketahui tentang gerhana matahari. Critical
Thinking and Problem Solving
 Buklet memuat hal-hal berikut.
»» Informasi tentang pengertian gerhana
matahari.
»» Informasi tentang jenis-jenis gerhana
matahari.
»» Informasi tentang apa yang tidak boleh
dilakukan ketika gerhana matahari.
»» Informasi tentang alternatif kegiatan yang
dapat dilakukan untuk melakukan simulasi
gerhana matahari.
 Guru meminta siswa untuk membuat buklet
dengan rapi dan informasi yang dituliskan harus
lengkap.
 Siswa dapat mendekorasi hasil pekerjaannya
agar lebih menarik. Creativity and Innovation
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
 Siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
disediakan untuk kegiatan ini.
Penutup  Bersama-sama siswa membuat kesimpulan / 15
rangkuman hasil belajar selama sehari Integritas menit
 Bertanya jawab tentang materi yang telah
dipelajari (untuk mengetahui hasil ketercapaian
materi)
 Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk
menyampaikan pendapatnya tentang
pembelajaran yang telah diikuti.
 Melakukan penilaian hasil belajar
 Menyanyikan lagu daerah “Ampar-Ampar Pisang”
 Mengajak semua siswa berdo’a menurut agama
dan keyakinan masing-masing (untuk mengakhiri
kegiatan pembelajaran) Religius

G. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN


 Buku Pedoman Guru Tema : Bumiku Kelas 6 (Buku Tematik Terpadu
Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2018).
 Buku Siswa Tema : Bumiku Kelas 6 (Buku Tematik Terpadu Kurikulum
2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2018).
 Teks bacaan tentang gerhana matahari dan gambar tentang gerhana matahari, alat
dan bahan untuk percobaan, lingkungan sekitar.

H. PENILAIAN
( Terlampir )

Mengetahui Lantan, 2019


Kepala Sekolah, Guru Kelas VI,
ABDUL KADIR, S. Pd.SD ANDRIA AZMI, S.Pd
NIP. 196811231 198803 1 095

1. Penilaian Pembelajaran
a. Lembar Observasi sikap Spiritual
Nama :

Kelas / semester :

Pelaksanaan Pengamatan :

N ASPEK YANG DINILAI TANGGAL CATATAN GURU


O

1. Ketaatan Beribadah

2. Perilaku Syukur
2. Lembar Observasi Sikap sosial
Nama :

Kelas / semester :

Pelaksanaan Pengamatan :

N ASPEK YANG DINILAI TANGGAL CATATAN GURU


O

1. Ketaatan Beribadah

2. Perilaku Syukur
PENILAIAN
1. Membuat Laporan Pengamatan
KD IPA 3.8 dan 4.8
Bentuk Penilaian: Nontes
Instrumen Penilaian: Rubrik
Guru dapat menggunakan rubrik pada halaman 9-10.

2. Membuat Kartu Informasi


KD Bahasa Indonesia 3.3 dan 4.3
Bentuk penilaian: Nontes
Instrumen penilaian: Rubrik
Guru dapat menggunakan rubrik pada halaman 17 dengan penyesuaian.

3. Membuat Buklet
KD IPA 3.8 dan 4.8
Bentuk penilaian : Nontes
Instrumen penilaian : Rubrik

Anda mungkin juga menyukai