OLEH :
ANDRIA AZMI
NO PESERTA : 19230202710063
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
kecerdasan, dan akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,
bangsa, dan negara. Berdasarkan bunyi Undang-Undang tersebut, salah satu lembaga
tempat terjadinya proses belajar mengajar antara guru dan peserta didik adalah sekolah.
untuk diri sendiri, keluarga, masyarakat bangsa dan negara. Oleh sebab itu, guru dalam
mampu melayani peserta didik yang dilandasi dengan kesadaran, keyakinan, kedisiplinan,
Sesuai dengan tujuan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), bahwa IPA
berhubungan dengan cara mencari tahu secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya
tetapi juga merupakan proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi
wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam semesta, serta prospek
sekitar secara ilmiah. Pendidikan IPA diarahkan untuk inquiri dan berbuat sehingga dapat
membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang
alam sekitar.
dilakukan secara bijaksana agar tidak berdampak buruk terhadap lingkungan. Ditingkat
masyarakat dan di arahkan pada pengalaman belajar untuk merancang dan membuat suatu
karya melalui penerapan konsep IPA dan kompetensi bekerja ilmiah secara bijaksana.
Mata pelajaran IPA di SD/MI bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan
sebagai berikut:
3. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif, dan kesadaran tentang adanya
masyarakat.
7. Memperoleh bekal pengetahuan, konsep, dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk
Batukliang Utara Lombok Tengah tahun pelajaran 2019/2020 tidak seperti yang
diharapkan. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil semester genap tahun pelajaran
2018/2019 bahwa kurang dari 80% siswa yang mencapai nilai lebih dari atau sama
dengan KKM.
Berikut buktinya dapat dilihat dari prosentase ketuntasan belajar pada mata
pelajaran IPA kelas VI semester genap tahun pelajaran 2018/2019 dibawah ini.
Tabel 1.1. Pencapaian Tingkat Ketuntasan Belajar Siswa Mata Pelajaran IPA Kelas VI SDN
Lantan Semester Genap TahunPelajaran 2018/2019
N Jumlah Nilai
Rentang Nilai Persentase
O Siswa Ketuntasan Ket
Tidak
4 50,00 – 59, 00 13 34,21
tuntas
Hal diatas terjadi, terutama pada mata pelajaran IPA karena pemilihan metode
yang kurang tepat,tidak sesuai dengan karakteristik siswa, dan karakteristik materi yang
diajarkan.Sehingga siswa kurang termotivasi, kurang aktif, dan pemahaman siswa yang
video sehingga mempermudah pemahaman siswa pada mata pelajaran IPA sehingga hasil
1. Rumusa Masalah
Untuk mengatasi masalah aktivitas dan hasil belajar IPA siswa kelas VI
semester genap SDN Lantan Kecamatan Batukliang Utara Lombok Tengah, dengan
pembelajaran.
Penguatan oleh guru bersama siswa yang dilakukan dengan diskusi,tanya jawab,
dan tugas.
Membuat kesimpulan.
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan dan pemecahan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini
adalah untuk Penggunaan media video untuk meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas
Manfaat Penelitian ini bagi guru adalah untuk memperbaiki dan meningkatkan
proses pembelajaran kearah yang lebih baik dan berkualitas. Dari penelitian tindakan
kelas ini guru akan berkembang secara profesional dan percaya diri dalam
Bagi siswa penelitian ini dapat bermanfaat untuk meningkatkan aktivitas dan
hasil belajar siswa, bahwa penggunaan media video dalam pembelajaran IPA dapat
Batukliang Utara Lombok Tengah dan sebagai dasar pemegang kebijakan dalam
menentukan kebijakannya.
BAB II
A. Kajian Pustaka
1. Hakikat IPA
Menurut Carin dan Sund (Dadang, 2007: 5), IPA merupakan sistem
dan percobaan. Sedangkan menurut Dadang, (2007: 5), IPA merupakan ilmu
Educational Standard (Dadang, 2007: 6), IPA merupakan sesuatu yang dikerjakan
siswa, dan bukan sesuatu yang dikerjakan terhadap siswa. Selain itu, IPA merupakan
tentang benda atau makhluk hidup, tetapi merupakan cara kerja, cara berpikir, dan
Menurut Winataputra (1992 : 123), ada 3 unsur utama dalam IPA yaitu sikap
manusia, proses atau metode, dan hasil. Sikap manusia berupa rasa ingin tahu akan
masalah, untuk pemecahannya digunakan proses atau metode dengan cara menyusun
hipotesis, membuat desain eksperimen dan evaluasi atau mengadakan pengukuran dan
lain-lain dimana pada akhirnya dihasilkan suatu produk berupa fakta-fakta, prisip-
IPA di sekolah dasar menuntut guru agar dapat membelajarkan siswa untuk
pembelajaran.
hakikat IPA adalah merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang alam
cara kerja, cara berfikir, dan memecahkan masalah yang akhirnya dapat dihasilkan
sebagai berikut:
2. Pengertian
melibatkan seluruh aspek psikofisis peserta didik, baik jasmani maupun rohani
sehingga akselerasi perubahan perilakunya dapat terjadi secara cepat, tepat, mudah,
dan benar, baik berkaitan dengan aspek kognitif, maupun psikomotorik. Aktivitas
belajar dapat membuat peserta didik melakukan aktivitas fisik dan aktivitas mental.
Aktivitas fisik peserta didik secara tidak sadar telah melakukan berbagai macam
kegiatan di sekolah karena kegiatan tersebut merupakan tugas yang harus dikerjakan.
Sedangkan aktivitas mental dapat menumbuhkan percaya diri karena peserta didik
Djamarah (1994: 23) “belajar merupakan hasil yang diperoleh berupa kesan-
kesan yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil dari aktivitas
belajar”. Slameto (2003: 2) “mengemukakan bahwa belajar adalah suatu proses usaha
yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru
lingkungannya.
Menurut pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan
suatu proses yang melibatkan fisik maupun mental untuk memperoleh pengalaman
dan perubahan tingkakh laku sebagai bekal dalam berinteraksi dengan lingkungannya.
4. Aktivitas Belajar
terjadi selama proses belajar mengajar berlangsung. Pada saat pengajaran siswa yang
dimana siswa menjadi lebih aktif di kelas, lebih semangat dalam megikuti pelajaran
dengan mengurangi rasa jenuh selama berada di sekolah (Ibrahim dan Sayodih, 2010 :
27).
Menurut Hanafiah dan Suhana (2009: 24),aktivitas dalam belajar dapat memberi
1. Peserta didik mangalami kesadaran untuk belajar sebagai wujud adanya motivasi
2. Peserta didik mencari pengalaman dan langsung mengalami sendiri, yang dapat
sekolah menjadi lebih hidup, sejalan dan serasi dengan kehidupan masyarakat
disekitarnya.
bermain.
5. Hasil Belajar
mengakibatkan manusia berubah dalam sikap dan tingkah lakunya yang mengacu
akibat perubahan dalam diri siswa setelah belajar diberikan yang merupakan hasil
belajar sebagai tingkat penguasaan yang dicapai oleh siswa dalam mengikuti
Dari pendapat ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah
perubahan perilaku yang disebabkan pencapaian atau penguasaan atas materi yang
diberikan dalam proses pembelajaran, dan pencapaian itu didasarkan atas tujuan
pengajaran yang telah ditetapkan, hasil itu dapat berupa perubahan aspek
kognitif, apektif, maupun psikomotorik. Selain itu, dengan hasil belajar siswa,
guru dapat menentukan kategori siswa apakah ia pandai, sedang, atau kurang.
Jadi hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah penguasaan siswa
Batukliang Utara Lombok Tengah dalam pokok bahasan rotasi dan revolusi Bumi.
b. Faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa
Menurut Slameto (2010: 54), ada dua faktor yang mempengaruhi hasil
2) Faktor ksternal
a. Keluarga meliputi: cara orang tua mendidik, relasi antar keluarga, suasana
budaya.
guru, relasi siswa dengan siswa, disiplin seklah, alat pelajaran, waktu
6. Media Pembelajaran
1. Gagne
Menurut Gagne, media pendidikan merupakan komponen – komponen yang ada pada
lingkungan siswa yang dapat merangsang kemauan belajar siswa.
2. Schram
Menurut Scham, pengertian media merupakan teknologi yang dapat membawa pesan
sehingga dapat mempercepat dan mempermudah aktivitas pembelajaran.
3. Miarso
Menurut Miarso, media dapat diartikan sebagai setiap hal yang bisa dipakai untuk
menyalurkan pesan yang dapat menciptakan rangsangan – rangsangan pada pikiran, perasaan,
perhatian, dan kemauan siswa untuk belajar.
Menurut Syiful Bahri Djamarah, pengertian media adalah alat bantu apa saja yang bisa
digunakan sebagai penyalur pesan untuk mencapai apa yang dituju.
Menurut Nasional Education Asociation (NEA), media merupakan salah satu sarana
komunikasi dalam bentuk cetak atau pun audio visual, serta termasuk juga berbagai macam
perangkat kerasnya.
7. Briggs
Menurut Briggs, media dapat diartikan sebagai setiap alat yang dapat memberi atau pun
menciptakan rangsangan pada siswa sehingga proses belajar dapat berlangsung.
Berikut merupakan beberapa jenis media yang biasanya banyak digunakan di dunia
pembelajaran.
1. Media Visual
Media yang paling banyak digunakan di dunia pembelajaran adalah media visual. Media
visual merupakan setiap bentuk media yang memiliki bentuk fisik nyata yang dapat dilihat,
dibaca, dan diraba. Jika dibandingkan dengan media – media pembelajaran lainnya, media
visual cenderung jauh lebih mudah untuk ditemukan. Beberapa contoh media visual yaitu
gambar, foto, bukum majalah, alat peraga, dan lain – lain.
2. Media Audio
Jenis media yang kedua yang juga banyak digunakan dalam aktivitas pembelajaran adalah
media audio. Media audio merupakan media yang hanya dapat diakses melalui organ
pendengaran. Beberapa bentuk media audio yaitu suara, lagu, siaran radio, audio CD, dan lain
– lain.
Jenis media yang terakhir dan sekaligus sebagai media terbaik dalam aktivitas pembelajaran
adalah media audio visual. Media audio visual merupakan jenis media yang mencakup media
audio (dapat didengar) dan media visual (dapat dilihat). Beberapa contoh media audio visual
yaitu siaran televisi, pertunjukan drama, teater, film layar lebar, dan lain – lain.
1. Penelitian Eni Triani Yuliani (2006), yang berjudul “Efektivitas Penggunaan Media Audio
Visual dalam Pembelajaran Materi Gerakan 30 September/PKI 1965 dan Lahirnya Orde Baru
Pada Siswa Kelas III SMA N 1 SEMANU Tahun Ajaran 2005/2006”. Hasil dari penelitian
ini menunjukkan bahwa media audio visual lebih efektif digunakan pada saat pembelajaran
sejarah dibanding yang hanya menggunakan metode ceramah saja. Nilai rata-rata kelas
dengan menggunakan media audio visual adalah 8,077, sedangkan nilai rata-rata kelas
1
sebelum menggunakan media audio visual dan hanya menggunakan metode ceramah adalah
5,218.
Persamaan Penelitian ini dengan penelitian sebelumnya terletak pada jenis media yang
digunakan, yaitu berupa media audio visual. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian
sebelumnya terletak pada subjek penelitian, lokasi penelitian dan waktu penelitian. Penelitian
sebelumnya mengacu pada efektifitas media yang berbeda dengan penelitian ini yang
mengacu pada penerapan media.
2. Penelitian Desti Khatulistianan (2010), yang berjudul “Motivasi Belajar dengan Penerapan
Media Audio Visual Interaktif dalam Pembelajaran IPS Materi Sejarah Pada Siswa Kelas
VIII SMP Negeri 5 Sleman Tahun Ajaran 2009/2010”. Hasil penelitian ini menunjukan
perbedaan yang cukup signifikan antara skor motivasi belajar sebelum dan sesudah
penggunaan media, dimana diperoleh nilai t hitung (9,020) lebih besar dari t tabel (2,040).
Persamaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah menggunakan jenis media
audio visual. Perbedaan penelitian ini dengan sebelumnya terletak pada bentuk media, subjek
penelitian, lokasi penelitian, waktu penelitian dan juga acuan penelitian dimana penelitian
sebelumnya mengacu pada motivasi, sedangkan penelitian ini mengacu pada peningkatan
prestasi siswa.
C. Kerangka Berpikir
Pembelajaran IPA di kelas VI selama ini belum mampu mengoptimalkan perhatian siswa.
Media yang digunakan guru seperti power point selama ini dianggap membosankan oleh
sebagian siswa
karena berisi teks saja dan kurangnya ilustrasi gambar. Siswa merasa bosan dan cenderung
kurang memperhatikan penjelasan guru, sehingga hal ini dapat menyebabkan materi pelajaran
sulit untuk tersampaikan dan prestasi belajar siswa tidak tuntas sesuai KKM.
Penggunaan media dalam pengajaran sebagai salah satu variasi dalam pembelajaran sejarah.
Penggunaan media pembelajaran video slideshow dalam pembelajaran sejarah dapat
memberikan stimulus ganda baik secara audio serta visual serta dapat menarik perhatian
siswa dengan komposisi media yang lengkap dengan ilustrasi kejadian. Hal ini akan
memberikan kemudahan bagi siswa untuk memahami dan mengingat kembali pokok-pokok
materi yang telah disampaikan guru, sehingga penggunaan media video slideshow dalam
pembelajaran IPA dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
Melalui penelitian tindakan kelas ini, peneliti mencoba menggambarkan kerangka berpikir
dengan skema sebagai berikut:
D. Hipotesis Tindakan
Penelitian tindakan kelas ini menerapkan penggunaan media pembelajaran video di kelas
VI pada mata pelajaran IPA di SDN Lantan. Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir,
maka dapat diajukan hipotesis yaitu pembelajaran IPA dengan penerapan media
pembelajaran video
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Seting Penelitian
1. Seting Penelitian:
2019/2020.
2. Waktu Penelitian
2019
1. Subyek Penelitian:
Dalam penelitian ini yang menjadi subyek penelitian adalah seluruh siswa
kelas VI SDN Lantan kecamatan Batukliang Utara Lombok Tengah yang seluruhnya
berjumlah 28 orang yang terdiri dari 12 orang siswa laki-laki dan 16 orang siswa
perempuan.
2. Observer Penelitian:
Yang menjadi observer dalam penelitian ini adalah: Kepala sekolah dan guru
sama terhadap permasalahan yang dialami. Berdasarkan kepentingan ini maka guru
1. Faktor Guru
a. Rencana pembelajaran
b. Apersepsi
e. Pengelolaan kelas.
2. Faktor Siswa
a. Persiapan
a) Kesiapan mengikuti pelajaran
b) Mendengarkan tujuan pembelajaran
b. Kegiatan inti
a) Mengamati video
b) Mendiskusikan hasil pengamatan
c) Mempresentasikan
d) Menyimpulkan
c. Interaksi dalam kelompok
a) Kerja sama dalam kelompok
b) Mengemukakan permasalahan yang dihadapi
c) Merespon instruksi guru
d. Hasil belajar siswa.
D. Variabel Penelitian
E. Pelaksanaan Penelitian
1. Pelaksanaan Penelitian:
masalah yang dihadapi guru pada pelajaran IPA kelas VI SDN Lantan Kecamatan
Batkliang Utara
Penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan dalam beberapa siklus. Setiap
siklus dilakukan melalui empat tahapan penting dalam penelitian tindakan yaitu: 1.
Tabel 3.1
Rincian Pertemuan dan Materi Tiap Siklus
pengamatan
3 Mempresentasikan 2 x 35 menit
4 Evaluasi 35 menit
2. Langkah-langkah penelitian
2.1 Siklus I
2.1.1 Perencanaan
eksperimen.
1. Pendahuluan
a. Seting klas
b. Melakukan apersepsi
2. Kegiatan inti
ditaangkan
tersebut
3. Pnutup
a. Observasi
pembelajaran berlangsung.
b. Evaluasi
pembelajaran.
2.1.4. Refleksi
2.2. Siklus II
Pada siklus ini tahapan dan langkah-langkakah pelaksanaannya sama dengan
1. Jenis Data
Dalam penelitian ini data yang dipergunakan adalah data kualitatif dan data
kuantitatif.
a. Data kualitatif adalah data tentang aktivitas siswa dan aktivitas gururu selama
proses pembelajaran.
b. Data kuantitatif adalah data tentang hasil balajar siswa yang diperoleh melalui tes.
2. Sumber Data
Data kualitatif diperoleh dari lembar observasi aktivitas siswa dan lembar
observasi aktivitas guru yang dilakukan selama proses pembelajaran. Sedangkan data
kuantitatif diperoleh dari tes hasil belajar siswa yang dilakukan setiap akhir siklus.
Data yang digunakan dalam penelitian ini dapat diperoleh dari tes hasil evaluasi
pembelajaran yang berbentuk tes obyektif dan dilakukan pada akhir siklus.
lembar observasi yang sudah dibuat, observer melihat secara langsung aktivitas
siswa dan cara mengajar guru atau peneliti selama proses pembelajaran
Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini berupa
instrument yaitu tes hasil belajar dan lembar observasi guru dan siswa sebagai berikut:
lainnya dapat dilakukan dengan tes hasil belajar. Tesnya berbentuk obyektif yang
terdiri dari 5 soal. Instrumen ini disusun guna mengetahui sejauh man tingkat
2. Lembar Observasi
Aktivitas guru:
b. Apersepsi
c. Pengelolaan kelas
e. Pelaksanaan eksperimen
g. Memberi penguatan
h. Menyimpulkan materi
i. Menutup pembelajaran
Aktivitas siswa:
a. Kesiapan belajar siswa.
belajar siswa, dan hasil belajar siswa. Setelah data terkumpul dari hasil
a. Ketuntasan Individu
mengajar dikatakan tuntas apabila memperoleh nilai lebih besar atau sama dengan
60 sesuai dengan KKM yang sudah ditentukan untuk mata pelajaran IPA SDN
SA
NA = x 100
SMi
Keterangan :
NA = Nilai akhir
SA = Skor aktual
Untulk menghitung skor rata-rata hasil tes siswa setiap siklus, dapat
∑x
M=
N
Keterangan:
M = Rata-rata (mean)
c. Ketuntasan Klasikal
p
KB =
n
x 100%
Keterangan:
KB = ketuntasan belajar
Jika KB ≥ 80% maka belajarsiswa dikatakan tuntas secara klasikal dan jika KB¿
berikut:
Banyaknya indikator = 6
1
Mi = x (S mak I + S min I)
2
1
= x ( 18 + 0 )
2
=9
1
SDi = x (S mak I - S min I)
6
1
= 6 x (18 – 0)
=3
a) Menentukan kriteria aktivitas guru
Tabel 3.2
Banyaknya indikator = 16
• Mi = ½ (S Max i + S min i)
= ½ (64 + 16)
= 40
= 8,333
Tabel 3.3
I. Indikator Kinerja
Yang menjadi indikator kinerja dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Hasil belajar siswa dikatakan meningkat apabila terjadi peningkatan dari siklus I ke
siklus II dan persentase ketuntasan belajar secara klasikal minimal 80% peserta
mencapai KKM yang ditetapkan yaitu ≥ 60(KKM yang sudah ditentukan di SDN
2. Aktivitas guru dikatakan meningkat apabila terjadi peningkatan skor aktivitas guru
3. Aktivitas siswa dikatakan meningkat apabila terjadi peningkatan skor aktivitas siswa
Bulan
Agustus September Oktober
No Kegiatan
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 Penyusunan Proposal √
Pelaksanaan Penelitian
a. Siklus I
2 b. Siklus II
3 Pelaporan
LAMPIRAN -
LAMPIRAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
IPA
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Dengan mencermati bacaan, siswa mampu menganalisis bacaan untuk
mencari informasi penting.
2. Dengan melakukan percobaan, siswa akan memahami tentang posisi
benda-benda langit ketika peristiwa gerhana terjadi.
3. Dengan melakukan pengamatan, siswa akan lebih memahami tentang
peristiwa gerhana matahari.
4. Dengan membuat laporan pengamatan dan percobaan, siswa dapat
melaporkan hasil pengamatan dan percobaan mengenai posisi benda
langit ketika terjadi gerhana matahari dan penyebabnya.
D. MATERI PEMBELAJARAN
Mencermati bacaan, dan menganalisis bacaan untuk mencari informasi
penting.
Melakukan percobaan, tentang posisi bendabenda langit ketika peristiwa
gerhana terjadi.
Melakukan pengamatan, dan memahami tentang peristiwa gerhana
matahari.
Membuat laporan pengamatan dan percobaan mengenai posisi benda
langit ketika terjadi gerhana matahari dan penyebabnya.
E. METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan : Saintifik
Metode : Permainan/simulasi, diskusi, tanya jawab, penugasan dan
ceramah
F. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahulua Guru memberikan salam dan mengajak semua 10
n siswa berdo’a menurut agama dan keyakinan menit
masing-masing. Religius
Menyanyikan lagu “Indonesia Raya” bersama-
sama. dilanjutkan lagu Nasional “Bagimu Negeri”.
Nasionalis
Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi
lembar kehadiran dan memeriksa kerapihan
pakaian, posisi dan tempat duduk disesuaikan
dengan kegiatan pembelajaran.
Menginformasikan tema yang akan dibelajarkan
yaitu tentang ”Bumiku”. Integritas
Guru menyampaikan tahapan kegiatan yang
meliputi kegiatan mengamati, menanya,
mengeksplorasi, mengomunikasikan dan
menyimpulkan. Communication
Inti Guru akan bertanya: 150
menit
»» Apakah kamu tahu apa itu gerhana?
»» Apakah kamu pernah melihat gerhana?
»» Apakah kamu tahu apa gerhana matahari itu?
H. PENILAIAN
( Terlampir )
1. Penilaian Pembelajaran
a. Lembar Observasi sikap Spiritual
Nama :
Kelas / semester :
Pelaksanaan Pengamatan :
1. Ketaatan Beribadah
2. Perilaku Syukur
2. Lembar Observasi Sikap sosial
Nama :
Kelas / semester :
Pelaksanaan Pengamatan :
1. Ketaatan Beribadah
2. Perilaku Syukur
PENILAIAN
1. Membuat Laporan Pengamatan
KD IPA 3.8 dan 4.8
Bentuk Penilaian: Nontes
Instrumen Penilaian: Rubrik
Guru dapat menggunakan rubrik pada halaman 9-10.
3. Membuat Buklet
KD IPA 3.8 dan 4.8
Bentuk penilaian : Nontes
Instrumen penilaian : Rubrik