Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN DESIMINASI HASIL PENELITIAN

PENGAPLIKASIAN METODE MIND MAPPING SEBAGAI UPAYA


PENINGKATAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK DALAM MATA PELAJARAN
DASAR-DASAR BUDIDAYA TANAMAN
PADA KELAS X ATPH SMKN 6 SELUMA PADA KEGIATAN BIMBINGAN
TEKNIS KARYA TULIS ILMIAH BAGI PENDIDIK DAN TENAGA
KEPENDIDIKAN SEPROVINSI BENGKULU

OLEH:
YUDIARTI PEBRINITA, SP
NIP. 199502042019022003

SMK NEGERI 6 SELUMA


2020
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................................... i
DAFTAR ISI ..........................................................................................................................ii
DAFTAR TABEL ................................................................................................................ iii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................................... iii
LAMPIRAN .......................................................................................................................... iii
ABSTRACT ......................................................................................................................... iv
I. PENDAHULUAN .............................................................................................................. 1
1.1. Latar Belakang ............................................................................................................ 1
1.2. Dasar Pertimbangan .................................................................................................... 3
1.3. Tujuan ......................................................................................................................... 4
II. METODOLOGI ............................................................................................................. 10
2.1. Metode Penelitian.......................................................................................................... 10
2.2. Tahapan Penelitian …………………............................................................................ 10
III. HASIL DAN PEMBAHASAN ..................................................................................... 14
3.1. Hasil ............................................................................................................................. 14
3.2. Pembahasan .................................................................................................................. 23
IV. KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................................................... 25
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................ 26
Lampiran…………….…………………………………...…………………………………. 27
PENGAPLIKASIAN METODE MIND MAPPING SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN
HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK DALAM MATA PELAJARAN DASAR-DASAR
BUDIDAYA TANAMAN
PADA KELAS X ATPH SMKN 6 SELUMA
Yudiarti Pebrinita
SMK Negeri 06 Seluma

ABSTRAK
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini bertujuan untuk meningkatkan hasil
belajar peserta didik dalam mata pelajaran Dasar-dasar Budidaya Tanaman
kelas X ATPH SMK Negeri 6 Seluma. Penelitian ini melibatkan 25 orang
peserta didik. Data yang diambil untuk dianalisis berupa data kuantitatif dan
kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan metode mind
mapping dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik. Hasil dari sebelum
siklus, siklus I dan siklus II menunjukkan peningkatan. Sebelum
mengaplikasikan metode mind mapping, skor rata-rata peserta didik adalah
61,84 Dengan tingkat ketuntasan 32%, nilai hasil belajar peserta didik pada
siklus I rata-rata 65,36 dengan tingkat ketuntasan 36%, oleh karena itu
dilanjutkan ke siklus II. Setelah merefleksikan hasil siklus I, peningkatan
hasil belajar peserta didik naik secara signifikan pada siklus II yaitu 71,8
Dengan standar tingkat ketuntasan 64%, artinya, hasil belajar peserta didik
mampu memenuhi standar ketuntasan minimal dengan nilai standar >70. Hal
ini menunjukkan bahwa model pembelajaran mind mapping dapat
meningkatkan hasil belajar siswa sehingga bisa dijadikan sebagai referensi
metode pembelajaran bagi peserta didik.
Kata Kunci: Mind mapping, Budidaya Tanaman, Hasil Belajar
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Kegiatan utama dalam proses pentransferan ilmu pengetahuan sangat ditentukan
dengan proses belajar mengajar itu sendiri. Hasil yang optimal dapat tercapai jika terjadi
kerjasama antara guru dan peserta didik untuk menciptakan lingkungan belajar yang
kondusif. Dalam menciptakan lingkungan kelas pembelajaran yang kondusif, diperlukan
pemenuhan dimensi kenyamanan dan keindahan psikis dan fisik (Harjali, 2016). Keadaan
ideal ini memerlukan ide dan kreativitas seorang guru dalam menyampaikan materi pelajaran
agar mampu menarik peserta didik terhadap ilmu pengetahuan. Hal ini akan menambah
pemahaman peserta didik terhadap ilmu pengetahuan tersebut, peserta didik juga diharapkan
dapat mengaplikasikan ilmu tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
Observasi awal menunjukkan bahwa peserta didik Kelas X Jurusan ATPH SMK
Negeri 6 Seluma sulit berkonsentrasi dalam proses belajar mengajar. Perhatian mudah
teralihkan sehingga fokus peserta didik mudah hilang, peserta didik juga sering mengobrol
dengan rekannya sehingga sulit menerima materi pelajaran. Kegagalan proses belajar
mengajar ini dibuktikan dengan respon peserta didik yang tidak dapat mengerjakan soal
ulangan harian (post test) yang berhubungan dengan materi pembelajaran tentang
Perencanaan Produksi Tanaman. Faktor yang menyebabkan rendahnya motivasi belajar ini
bisa dari faktor internal seperti minat belajar siswa yang kurang dan kemampuan belajar
menurun, ditambah lagi dengan faktor eksternal seperti cara guru menyampaikan materi dan
memperlakukan murid juga mempengaruhi hasil belajar siswa itu sendiri (Sirajuddin, 2017).

1.2 DASAR PERTIMBANGAN


Pada proses belajar mengajar sering kita jumpai dalam kelas guru hanya
menggunakan metode ceramah saja. Meskipun lazim digunakan, akan tetapi ada beberapa
kelemahan dalam penggunaan metode ini. Seperti yang diungkapkan oleh Widayati (2004)
bahwa beberapa kelemahan metode ceramah yaitu mudah terjadi verbalisme, terjadi
diskriminatif terhadap siswa yang memiliki kecenderungan belajar visual dibandingkan
peserta didik yang lebih mudah belajar dengan secara auditif. Selain itu juga teknik mengajar
ini akan terasa membosankan jika digunakan dalam waktu yang lama dan berkesinambungan,
serta siswa menjadi pasif sehingga sulit untuk disimpulkan apakah siswa tertarik dan paham
terhadap materi yang disampaikan.
Banyak sekali metode pembelajaran kreatif yang bisa digunakan dalam proses belajar-
mengajar agar kegiatan belajar menjadi hal yang menyenangkan bagi siswa seperti metode
mind mapping, metode inquiry learning, metode Role Playing, Discovery learning,
Investigasi (Investigation), Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Instruction),
Metode Pemecahan Masalah (Problem Solving), dan simulasi (Mulyatiningsih, 2010). Hal ini
seperti yang dikatakan oleh Ratnasari, dkk (2015) bahwa salah satu metode yang paling tepat
untuk digunakan di dalam kelas adalah metode mind mapping karena metode ini dapat
meningkatkan hasil belajar baik di ranah kognitif, psikomotorik serta afektif siswa. Seperti
yang disampaikan Windura (2013) bahwa metode mind mapping atau peta pikiran adalah
teknik mencatat dengan mengembangkan gaya belajar visual. Hal ini mengikuti pola kerja
otak dengan memadukan cara berfikir otak kiri dan otak kanan. Otak cenderung lebih mudah
mengingat informasi yang merupakan kombinasi antara tulisan, simbol dan perpaduan warna-
warna. Artinya, metode mencatat mind mapping dianggap sebagai salah satu metode belajar
yang efektif. Peserta didik akan mampu meningkatkan hasil belajar yang lebih baik apabila
yang bersangkutan mengetahui cara belajar yang efektif.

1.3 TUJUAN
Permasalahan yang terjadi di Kelas X ATPH SMK Negeri 6 Seluma ini merupakan
masalah umum yang lazim terjadi di dunia pendidikan. Setelah mengetahui adanya metode
belajar kreatif yang dianggap efektif tersebut, peneliti tertarik untuk mengaplikasikan metode
menulis mind mapping dalam mata pelajaran Dasar-dasar Budidaya Tanaman sebagai salah
satu usaha untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik dalam BAB Perencanaan Produksi
Tanaman.
BAB II
METODOLOGI
2.1 Metode Penelitian
Pelaksanaan penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK),
dilakukan di SMK Negeri 6 Seluma dengan subjek penelitian adalah peserta didik kelas X
Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura yang berjumlah 25 anak. Waktu penelitian
dilaksanakan pada bulan Maret 2019. Pelaksanaan pembelajaran diselenggarakan
pertengahan semester II.

2.1 Tahapan Penelitian


Prosedur dalam PTK ini meliputi: persiapan, studi/survei awal, pelaksanaan siklus,
dan penyusunan laporan. Pelaksanaan siklus meliputi kegiatan: (1) perencanaan tindakan; (2)
pelaksanaan tindakan; (3) observasi dan interpretasi; dan (4) analisis dan refleksi.
Pengumpulan data dan informasi dalam penelitian ini menggunakan instrumen tes. Dimana
Instrumen tes adalah penggunaan lembaran soal sebagai bahan evaluasi untuk mengevaluasi
hasil belajar siswa.
Agar data akurat, maka peneliti melibatkan guru produktif lain yang juga ikut terlibat
dalam proses pembelajaran Dasar-Dasar Budidaya Tanaman yang pernah mengajar di Kelas
X ATPH SMK Negeri 6 Seluma. Hal ini dilakukan agar kondisi nyata peserta didik sebelum
siklus dapat terefleksi dengan baik. Proses keberhasilan peserta didik diukur dengan nilai
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) mata pelajaran Dasar-dasar budidaya tanaman yaitu 70.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil Sebelum Siklus (Pre - Test)
Hasil sebelum siklus diperlukan untuk melihat tingkat pemahaman siswa terhadap
materi Perencanaan Produksi Tanamanan serta untuk dijadikan sebagai bahan pembanding
terhadap hasil penerapan metode pembelajaran mind mapping. Hasil nilai pra siklus untuk
mata pelajaran dasar-dasar budidaya tanaman pangan dapat dilihat pada tabel 1. Pada tabel 1
dapat dilihat bahwa hampir semua peserta didik memiliki hasil belajar yang belum tuntas
menurut standar KKM. Terlihat dari skor pra siklus menunjukkan bahwa mayoritas peserta
didik yang mendapatkan nilai kurang dari 70 dibandingkan nilai 70 ke atas. Hal ini diduga
disebabkan oleh masalah internal seperti kurangnya motivasi siswa terhadap materi
pembelajaran dan masalah eksternal peserta didik seperti metode pembelajaran yang
digunakan (Sirajuddin, 2017). Karena sebelumnya metode yang paling sering digunakan
dalam kelas X ATPH SMKN 6 Seluma adalah metode Ceramah. Hal demikian juga yang
terjadi pada saat pembelajaran Dasar-dasar Budidaya Tanaman di kelas ini juga masih sering
menggunakan metode ceramah.
Tabel 1. Skor Nilai Peserta Didik Sebelum Siklus
No Peserrta Didik KK Skor Ketuntasan Belajar
M
1 A 70 65 Tidak Tuntas
2 B 70 25 Tidak Tuntas
3 C 70 35 Tidak Tuntas
4 D 70 55 Tidak Tuntas
5 E 70 82 Tuntas
6 F 70 70 Tuntas
7 G 70 40 Tidak Tuntas
8 H 70 65 Tidak Tuntas
9 I 70 85 Tuntas
10 J 70 47 Tidak Tuntas
11 K 70 70 Tuntas
12 L 70 45 Tidak Tuntas
13 M 70 87 Tuntas
14 N 70 60 Tidak Tuntas
15 O 70 67 Tidak Tuntas
16 P 70 95 Tuntas
17 Q 70 64 Tidak Tuntas
18 R 70 60 Tidak Tuntas
19 S 70 60 Tidak Tuntas
20 T 70 90 Tuntas
21 U 70 60 Tidak Tuntas
22 V 70 52 Tidak Tuntas
23 W 70 65 Tidak Tuntas
24 X 70 12 Tidak Tuntas
25 Y 70 90 Tuntas
Skor Minimal 12  
Skor Maksimal 95
Rata-rata 61.84
Sumber: Data Primer (2019)
Jika dipersentasekan dapat dilihat bahwa jumlah jumlah peserta didik yang
lulus dengan hasil belajar tuntas karena melewati KKM hanya 32%. Angka ini
menunjukkan bahwa kurang dari 50% peserta yang bisa mencapai hasil belajar yang
baik.
Tabel 2. Persentase tingkat Ketuntasan Peserta Didik
Uraian Jumlah (Anak) Persentase (%)
Tuntas 8 32
Tidak Tuntas 17 68
Total 25 100
Sumber: Data Primer (2019)
Dari tabel 2 tersebut dapat disimpulkan bahwa perlu adanya usaha pendekatan yang
berbeda agar hasil belajar siswa dapat ditingkatkan. Maka salah satu metode pembelajaran
kreatif yang akan diaplikasikan dalam masalah ini adalah metode mind mapping itu sendiri.

3.2 Siklus I
Setelah mendapatkan gambaran awal mengenai hasil belajar peserta didik pada pelajaran
Dasar-dasar budidaya tanaman, maka pada minggu ke 2 Maret 2019 peneliti melakukan
langkah-langkah berikut ini.
1. Melihat kurikulum SMKN 6 Seluma semester genap mata pelajaran Dasar-dasar
Budidaya Tanaman khususnya pada materi mengenai perencanaan produksi tanaman.
2. Merefleksikan kondisi kelas berdasarkan hasil belajar yang peserta didik dapatkan
dengan cara mempertanyakan permasalahan yang mereka hadapi sebagai acuan
langkah awal yang dilakukan.
3. Membuat materi pelajaran mengenai Perencanaan Produksi Tanaman dengan
menggunakan metode mind mapping.
4. Membuat instrumen tes untuk post test untuk mengukur keberhasilan metode yang
digunakan.
Setelah langkah-langkah tersebut dilaksanakan, maka siklus I dapat dilaksanakan dengan
hasil tes setelah metode disajikan pada tabel 3. Dari tabel 2 tersebut dapat dilihat bahwa hasil
test setelah metode mind mapping dilaksanakan dalam kelas pada siklus I menunjukkan
bahwa tidak ada peningkatan signifikan yang terjadi. Secara umum, hanya bertambah 1
peserta didik yang nilainya memenuhi KKM. Meskipun nilai rata-rata kelas cenderung naik,
akan tetapi nilai yang diperoleh ini masih di bawah nilai KKM kelas. Oleh karena itu
persentase tingkat ketuntasan peserta didik sangat kecil pada siklus I.
Tabel 3. Hasil Post Test Tahap 1
No Peserta Didik KK Skor Ketuntasan Belajar
M
1 A 70 68 Tidak Tuntas
2 B 70 30 Tidak Tuntas
3 C 70 64 Tidak Tuntas
4 D 70 60 Tidak Tuntas
5 E 70 67 Tidak Tuntas
6 F 70 80 Tuntas
7 G 70 53 Tidak Tuntas
8 H 70 73 Tuntas
9 I 70 67 Tidak Tuntas
10 J 70 65 Tidak Tuntas
11 K 70 58 Tidak Tuntas
12 L 70 23 Tidak Tuntas
13 M 70 90 Tuntas
14 N 70 60 Tidak Tuntas
15 O 70 70 Tuntas
16 P 70 80 Tuntas
17 Q 70 78 Tuntas
18 R 70 64 Tidak Tuntas
19 S 70 55 Tidak Tuntas
20 T 70 85 Tuntas
21 U 70 54 Tidak Tuntas
22 V 70 70 Tuntas
23 W 70 65 Tidak Tuntas
24 X 70 65 Tidak Tuntas
25 Y 70 90 Tuntas
Skor Minimal 23  
Skor Maksimal 90
Rata-rata 65.36
Sumber: Data Primer(2019)
Meskipun jumlah peserta didik yang tuntas sangat kecil, akan tetapi dalam
persentasenya jumlah ini naik meskipun tidak drastis. Rata-rata terjadi peningkatan nilai dari
peserta didik meskipun belum mencapai KKM. Hal ini menjadi landasan baru bagi peneliti
untuk melanjutkan siklus ke fase berikutnya. Persentase tingkat ketuntasan peserta didik
dapat dilihat pada tabel 4.

Tabel 4. Persentase Ketuntasan Peserta Didik Pada Siklus I.

Uraian Jumlah Persentase (%)


(Anak)
Tuntas 9 36
Tidak Tuntas 16 64
Total 25 100
Sumber: Data Primer (2019)

Dari tabel 4 dapat dilihat bahwa persentase peningkatan jumlah peserta didik yang
mencapai ketuntasan hanya bertambah 4%. Hal seperti lazim terjadi karena bisa jadi pada
saat siklus I berlangsung peserta didik masih merasa asing dan belum terbiasa dengan metode
ini. Hal ini juga terjadi pada Penelitian Tindakan Kelas (PTK) mengenai penerapan mind
mapping yang dilakukan oleh Ratnasari, dkk (2015) yang mengatakan bahwa ketika
merefleksikan hasil post test masih terdapat kelemahan pada siklus I yang telah dilaksanakan.
Kejadian serupa juga dialami oleh Novalia (2018) dalam PTK yang dilakukannya mengenai
Penerapan Metode Game Papan Juara (GPJ) juga menunjukkan bahwa nilai rata-rata hasil
belajar peserta didik pada siklus I masih di bawah KKM. Oleh karena itu, maka PTK ini
dilanjutkan ke Siklus II dan dilakukan beberapa perbaikan agar siswa dapat terlibat aktif dan
menikmati materi pembelajaran yang dilaksanakan dalam kelas ini.

3.3 Siklus II

Setelah melakukan refleksi pada siklus 1, maka pada minggu ketiga Maret 2019 PTK
terhadap penerapan model pembelajaran mind mapping kembali dilaksanakan di kelas X
ATPH SMKN 06 Seluma. Hasil belajar yang diperoleh siswa pada siklus II tersaji pada tabel
5.

Tabel 5. Hasil Belajar Siklus II

No Peserrta Didik KK Skor Ketuntasan Belajar


M
1 A 70 80 Tuntas
2 B 70 30 Tidak Tuntas
3 C 70 60 Tidak Tuntas
4 D 70 60 Tidak Tuntas
5 E 70 80 Tuntas
6 F 70 90 Tuntas
7 G 70 30 Tidak Tuntas
8 H 70 70 Tuntas
9 I 70 85 Tuntas
10 J 70 60 Tidak Tuntas
11 K 70 85 Tuntas
12 L 70 60 Tidak Tuntas
13 M 70 85 Tuntas
14 N 70 60 Tidak Tuntas
15 O 70 80 Tuntas
16 P 70 90 Tuntas
17 Q 70 85 Tuntas
18 R 70 80 Tuntas
19 S 70 65 Tidak Tuntas
20 T 70 90 Tuntas
21 U 70 70 Tuntas
22 V 70 80 Tuntas
23 W 70 75 Tuntas
24 X 70 60 Tidak Tuntas
25 Y 70 85 Tuntas
Skor Minimal 30  
Skor Maksimal 90
Rata-rata 71.8
Sumber: Data Primer (2019)

Setelah siklus II dilaksanakan, dapat dilihat pada tabel 5 bahwa ada peningkatan nilai
rata-rata kelas mencapai KKM. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa
dengan menggunakan metode mind mapping. Pada siklus II proses pembelajaran menjadi
lebih baik karena tenaga pendidik mulai bisa mengendalikan suasana kelas dengan metode
mengajar yang masih baru. Hal serupa juga ditunjukkan dari perkembangan peserta didik
yang mulai paham dengan metode pembelajaran mind mapping untuk mempelajari materi
mengenai Perencanaan produksi tanaman.

Persentasi jumlah peserta didik yang mampu mencapai angka KKM untuk mata
pelajaran Dasar-dasar budidaya tanaman juga meningkat. Tabel 6 berikut menunjukkan
bahwa terjadi peningkatan persentase ketuntasan hasil belajar siswa.

Tabel 6. Persentase Ketuntasan Siklus II


Uraian Jumlah (Anak) Persentase (%)
Tuntas 16 64
Tidak Tuntas 9 36
Total 25 100
Sumber: Data Primer (2019)

Hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik kelas X ATPH SMKN 6 Seluma ini
menunjukkan adanya peningkatan signifikan. Artinya metode mind mapping ini bisa
diaplikasikan di sekolah ini dengan mempertimbangkan bahwa tenaga pendidik benar-benar
memahami konsep pengajaran dalam menggunakan metode mind mapping itu sendiri. Selain
itu juga perlu ditingkatkan keterlibatan siswa secara aktif dan diperkenalkan dengan baik
metode belajar seperti ini. Karena terbukti setelah siswa memahami dan menerapkan metode
belajar ini, maka siswa dapat lebih aktif di dalam proses pembelajaran pada tahap II.

Pada informasi mengenai ketuntasan siswa ini, masih terdapat 32% peserta didik yang
belum tuntas karena hasil belajar masih di bawah KKM yaitu 70. Akan tetapi, meski belum
mencapai KKM, nilai peserta didik ini cenderung naik jika dibandingkan dengan siklus I dan
pra siklus. Meski demikian tak dapat dipungkiri juga bahwa beberapa peserta didik memang
kurang bisa bekerja sama dalam menjalankan metode ini, karena menganggap hal ini seperti
permainan. Hal ini menunjukkan bahwa pentingnya peserta didik diberikan edukasi terlebih
dahulu mengenai metode pembelajaran mind mapping adalah cara lain untuk belajar
memahami materi pelajaran, sehingga harus dilaksanakan dengan serius.
BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan untuk melihat pengaplikasian metode mind
mapping dalam upaya peningkatan hasil belajar peserta didik di SMKN 6 Seluma dianggap
berhasil. Karena dari 2 siklus yang dilakukan membuktikan bahwa ada peningkatan hasil
belajar siswa kelas. Sehingga mind mapping bisa dijadikan sebagai salah satu model
pembelajaran di sekolah kejuruan ini, terutama pada kelas X ATPH.

4.2 Saran

Saran dari pelaksanaan metode ini adalah kepada para tenaga pendidik untuk benar-
benar memberikan pemahaman kepada para peserta didik bahwa metode pembelajaran mind
mapping adalah sama dengan proses belajar lainnya sehingga perlu diikuti dengan serius agar
tujuan pendidikan tercapai. Sehingga dengan memberikan pemahaman ini diharapkan semua
peserta didik dapat mengikuti pembelajaran dengan serius dan juga dapat meningkatkan hasil
belajar di akhir pertemuan.
DAFTAR PUSTAKA

Harjali. 2016. Strategi Guru Dalam Membangun Lingkungan Belajar yang


Kondusif: Studi Fenomenologi pada Kelas-kelas Sekolah Menengah
Pertama di Ponorogo.Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran, Vol. 23 No. :
10-19
Mulyatiningsih, Endang. 2010. Pembelajaran Aktif, Kreatif, Inovatif, Efektif, dan
Menyenangkan (PAIKEM). Diklat Peningkatan Kompetensi Pengawas
Dalam Rangka Penjaminan Mutu Pendidikan. Direktorat Jendral
Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan. P4TK BISNIS dan
Pariwisata Jl. Raya Parung Km 22-33 Bojongsari, Depok, Jawa Barat 23-
25 Agustus 2010.
Novalia, Kiki Lucky. 2018. Penerapan Metode Game Papan Juara (GPJ) Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Siswa (Kelas XII TITL 3 SMKN 1
Rejang Lebong). Jurnal Pendidikan Bumi Rafflesia Tahun Ke-7, No.2 :
29-43
Ratnasari, Anwar Fatah dan Hasanah Nur. 2015. Peningkatan Hasil Belajar Siswa
Dalam Mata Pelajaran Pembiakan Tanaman Secara Vegetatif Dengan
Menggunakan Metode Mind Map Pada Siswa Kelas X ATPH SMKN 3
Takalar. Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian, Vol. 1: 46-55
Sirajuddin, Riah Reski. 2017. Faktor-Faktor Penyebab Rendahnya Hasil Belajar
Siswa Kelas Xi Ips Pada Mata Pelajaran Sosiologi Di Sman 15 Makassar.
Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM: 87-92
Widayati, Ani. 2004. Metode Mengajar Sebagai Strategi Dalam Mencapai Tujuan
Belajar Mengajar. Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia Vol. III No. 1:
66-70
Windura, Sutanto. 2013. 1st mind map. Jakarta. PT Elex Media Komputindo
LAMPIRAN KEGIATAN

KEGIATAN DISEMINASI DI RUANG GURU SMK NEGERI 6 SELUMA

KEGIATAN BIMBINGAN TEKNIS PENULISAN KARYA ILMIAH BAGI


PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN SEPROVINSI BENGKULU TAHUN
2019

Anda mungkin juga menyukai