Anda di halaman 1dari 12

Vol.1 No.

7 Desember 2020 1395


…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK TERHADAP HASIL BELAJAR
MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP PADA MATERI TEOREMA PHYGORAS

Oleh
Al Ikhlas
Pendidikan Matematika, STKIP Muhammadiyah Sungai Penuh, Jambi
Jl. Muradi Sungai Liuk Kota Sungai Penuh, (0748) 23013
Email: alikhlas752@gmail.com

Abstrak
Berdasarkan observasi, masalah yang dihadapi saat ini adalah masih rendahnya hasil belajar siswa
dalam pembelajaran mata pelajaran matematika (rata-rata dibawah KKM). Berdasarkan
permasalahan di atas peneliti tertarik Untuk megadakan penelitian tentang Pengaruh Pendekatan
pembelajaran Saintifik terhadap hasil belajar matematika siswa pada materi Operasi Aljabar
di kelas VIII SMP Negeri 7 Kerinci. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh
Pendekatan pembelajaran Saintifik terhadap hasil belajar matematika siswa. Hipotesis dalam
penelitian ini adalah Terdapat Pengaruh Pendekatan pembelajaran Saintifik terhadap hasil
belajar matematika siswa. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan memberikan
perlakuan yang berbeda terhadap 1 eksperimen dan 1 kelas kontrol dalam pembelajaran
matematika. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa Kelas VIIIA, VIII B Dan VIII C
yang berjumlah 3 kelas. Untuk memilih sampel dilakukan secara random sampling. Instrument
yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal yang berbentuk essay sebanyak 10 butir, sebelum
tes diberikan terlebih dahulu soal diujicobakan. Uji hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini
adalah uji-t. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan nilai rata-rata kelompok Pendekatan
Pembelajaran Saintifik sebesar 76,74 dan kelompok model pembelajaran konvensional sebesar
69,58. Dimana nilai sig. (2-tailed) 0,014 < 0,05 sehingga dapat disimpulkan terdapat pengaruh
pendekatan pembelajaran saintifik terhadap hasil belajar matematika siswa.
Kata Kunci: Pendekatan Saintifik, Hasil Belajar & Teorema Phytagoras

PENDAHULUAN keterampilan yang telah ada pada satu


Kurinasih (2014:33) Menyatakan bahwa generasi dapat dilestarikan dan
pendidikan adalah usaha sadar dan terencana dikembangkan oleh generasi sesudahnya
untuk mewujudkan suasana belajar dan sesuai dengan dinamika tantangan hidup
proses pembelajaran agar peserta didik yang dihadapi oleh anak.
secara aktif mengembangkan potensi dirinya Untuk meningkatkan mutu pendidikan,
untuk memiliki kekuatan spritual, akhlak pemerintah telah melaksanakan perbaikan di
mulia, pengendalian diri yang diperlukan segala bidang seperti sarana dan prasarana,
dirinya, masyarakat bangsa dan negara. UU kurikulum, kualifikasi pendidikan, pembiayaan
ini dirumuskan berdasarkan pada dasar dana pendidikan. Dengan terpenuhinya segala
falsafah negara yaitu Pancasila. macam bentuk kelengkapan sarana dan
Menutut Purwanto (2008:18) prasarana belajar, seperti alat bantu mengajar
menerangkan bahwa : Pendidikan merupakan maka proses belajar akan berjalan dengan baik,
sebuah proses kegiatan yang disengaja atas dan siswa maupun guru sebagai pengelola
input siswa untuk menimbulkan suatu hasil proses belajar mengajar bisa mengembangkan
yang diinginkan sesuai tujuan yang kreatifitasnya masing-masing. Namun
ditetapkan. Pendidikan adalah sebagai sarana kenyataannya hasil belajar siswa yang
pewarisan keterampilan hidup sehingga dicapai belum maksimal.
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
1396 Vol.1 No.7 Desember 2020
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Berdasarkan hasil observasi survey konvensional. Kebiasaan belajar siswa
awal penulis pada tanggal 25 sampai 30 Juli menyalin atau mencatat bahan pelajaran atau
2020 di SMP Negeri 7 Kerinci pada kelas pendekatan kurang sesuai dengan materi
VIII dengan dua lokal fokus observasi dapat yang diajarkan.
dilihat kecenderungan sikap ilmiah siswa Aktivitas siswa untuk bertanya,
dalam pembelajaran matematika pada kelas menjawab dan mengajukan pendapat, sangat
VIII B ternyata sikap ilmiah siswa termasuk kurang pada saat pembelajaran berlangsung.
dalam kategori Baik (B) dimana sikap ilmiah Proses belajar mengajar kurang disiplin dalam
yang paling menonjol adalah rasa ingin tahu. penggunaan waktu, sehingga memberi
Fokus observasi yang kedua adalah kelas peluang pada siswa berpikiran keluar materi.
VIIIC dapat dilihat kecenderungan sikap Terlihat nilai rata-rata ulangan harian ganjil
ilmiah siswa dalam pembelajaran matematika matematika siswa kelas VII SMP Negeri 7
juga termasuk dalam kategori Baik (B) Kerinci tahun pelajaran 2020/2021 umumnya
dengan dimana sikap ilmiah yang paling masih di bawah KKM, hal ini disebabkan
menonjol adalah rasa ingin tahu. pembela- jaran banyak didominasi oleh
Dua kondisi diatas disebabkan karena guru, kurangnya perencanaan pembelajaran
rasa ingin tahu siswa yang sangat tinggi dengan baik dengan cara memilih model
terhadap materi pelajaran yang disampaikan pembelajaran yang sesuai dengan gaya
oleh guru namun dibalik semua itu sikap belajar siswa dan lain sebagainya.
tanggung jawab siswa dalam pembelajaran Sehingga perlu dilakukan upaya untuk
terkadang kurang misalnya dalam meningkatkan nilai rata-rata matematika. Hal
melaksanakan tugas individu, masih ada ini dibutuhakan kemampuan dalam
yang menyontek. Siswa yang mempunyai mengelola kegiatan belajar mengajar
sikap ilmiah yang tinggi akan memiliki dengan penggunaan metode yang tepat dan
kelancaran dalam berpikir sehingga siswa relevan.
akan termotivasi untuk selalu berprestasi dan Seorang guru juga harus mempunyai
memiliki komitmen yang kuat untuk mencapai kemampuan mengajar sesuai dengan bidang
keberhasilan dan keunggulan. Dari pendapat studinya, contohnya seorang guru matematika
tersebut dapat diasumsi jika sikap ilmiah mampu menggunakan suatu pedekatan dalam
siswa sangat baik dalam pembelajaran maka bidang matematika dengan baik dan benar
akan memiliki kelancaran berpikir sehingga karena ia menguasai tekniknya”. Karena
hasil belajar siswa dapat meningkat dan pendekatan pembelajaran merupakan hal
kemampuan belajar siswa menjadi lebih yang cukup berpengaruh terhadap hasil
tinggi. pembelajaran matematika diantara banyak
Selain itu kurangnya perencanaan pengaruh lain. Mengingat pentingnya
pembelajaran dengan baik dari guru dengan peranan matematika yang berfungsi sebagai
cara memilih model pembelajaran penunjang yang dapat dipergunakan dalam
matematika yang sesuai dengan gaya belajar berbagai ilmu pengetahuan dan kehidupan,
yang dimiliki siswa, perlunya pertimbangan maka para siswa perlu memiliki penguasaan
bagi guru akan hakikat mata pelajaran matematika yang memadai tentu melalui
matematika dalam melaksanakan pembelajaran dengan pendekatan saintifik
pembelajaran kepada siswa. Guru belum dengan materi operasi aljabar.
menggunakan model pembelajaran yang Pendekatan pembelajaran biasa yang
sesuai dengan gaya kognitif siswa sehingga digunakan oleh guru sebagian besar kurang
siswa kurang termotivasi untuk belajar sesuai dengan tuntutan kurikulum, karena
matematika, selain itu proses belajar mengajar pembelajaran yang dilakukan kurang
masih menggunakan model pembelajaran yang memberi kesempatan seluas-luasnya bagi

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)
Vol.1 No.7 Desember 2020 1397
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
siswa untuk aktif mengkonstruksikan pengaruh penerapan pendekatan saintifik
pengetahuan dan keterampilannya serta terhadap hasil belajar.
kurang mempertimbangkan kebiasaan belajar Kelebihan pendekatan saintifik yaitu
siswa. Pembelajaran dengan tepat guna (1) Siswa harus aktif dan kreatif, tak seperti
untuk mengantisipasi kelemahan daya serap kurikulum sebelumnya materi di kurikulum
siswa dengan menggunakan pendekatan ini lebih ke pemecahan masalah. Jadi siswa
pembelajaran yang berpusat pada siswa, untuk aktif mencari informasi agar tidak
diantaranya adalah pendekatan ketinggalan materi pelajaran (2) Penilaian
pembelajaran saintifik. didapat dari semua aspek, pengambilan nilai
Dari permasalahan di atas dibutuhkan siswa bukan didapat dari nilai ujiannya saja
suatu pendekatan pembelajaran, agar proses tetapi juga di dapat dari nilai kesopanan,
pembelajaran matematika lebih religi, praktek, sikap dan lain-lain.
menyenangkan, bervariasi dan motivasi Dari beberapa penelitian di atas dapat
tinggi diharapkan dapat meningkatkan disimpulkan bahwa terdapat pengaruh
pemahaman terhadap materi operasi aljabar. pendekatan pembelajaran saintifik terhadap
Untuk Pendekatan mengajar yang baik hasil belajar dan dengan pendekatan saintifik
adalah pedekatan yang dapat menumbuhkan diasumsikan dapat meningkatkan hasil
keaktifan siswa dalam kegiatan belajar. Satu belajar siswa. Hal ini membuktikan bahwa
diantara pendekatan itu adalah pendekatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik
saintifik. memberi kontribusi yang baik dalam proses
Hal tersebut juga didukung dari hasil belajar mengajar.
penelitian Made (2015) dengan judul Berdasarkan fenomena tersebut,
penelitian “Pengaruh Pendekatan Saintifik penulis tertarik untuk mengadakan
Terhadap Hasil Belajar Pengetahuan Bahasa penelitian tentang Pengaruh Pendekatan
Indonesia (Keterampilan Menulis) Tema Cita- pembelajaran Saintifik terhadap hasil
Citaku Ditinjau Dari Cara Guru Bertanya”. belajar matematika siswa di kelas VIII
Adapun hasil penelitian dengan kesimpulan (Delapan) SMP Negeri 7 Kerinci.
terdapat perbedaan yang signifikan hasil
belajar pengetahuan Bahasa Indonesia LANDASAN TEORI
(keterampilan menulis) tema cita-citaku antara Pengertian Belajar
siswa yang dibelajarkan melalui pendekatan Menurut Hosnan (2014:7-8) Belajar pada
saintifik berbasis pertanyaan langsung dan hakikatnya adalah suatu proses interaksi
siswa yang dibelajarkan dengan pendekatan terhadap semua situasi yang ada di sekitar
saintifik berbasis pertanyaan tidak langsung. individu siswa. Belajar dapat dipandang
Selanjutnya Hasil Penelitian Dari sebagai proses yang diarahkan kepada
Wahyu (2015) Dengan Judul Penelitian pencapaian tujuan dan proses berbuat
“Pengaruh Penerapan Pendekatan Saintifik melalui berbagai pengalaman yang di
Terhadap Hasil Belajar Tema Tempat ciptakan guru.
Tinggalku Pada Siswa Kelas IV Sd Negeri Purwanto (2008:38-39) menyatakan
Winong, Penawangan, Grobogan Tahun bahwa belajar merupakan proses dalam diri
2014/2015”. Berdasarkan hasil penelitian individu yang berinteraksi dengan lingkungan
yang dilakukan pada siswa kelas IV SD untuk mendapatkan perubahan dalam
Negeri Winong, Kecamatan Penawangan, perilakunya. Belajar adalah aktivitas
Kabupaten Grobogan, dapat dibuat mental/psikis yang berlangsung dalam
kesimpulan sebagai berikut: (1) Penerapan interaksi aktif dengan lingkungan yang
pendekatan saintifik dapat meningkatkan menghasilkan perubahan-perubahan dalam
hasil belajar hasil belajar (2) Terdapat pengetahuan, keterampilan dan sikap.

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
1398 Vol.1 No.7 Desember 2020
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Belajar juga merupakan kegiatan penting peserta didik dalam mengenal, memahami
setiap orang, dimasuk didalamnya belajar berbagai materi menggunakan pendekatan
bagaimana seharusnya belajar, Nichol dalam ilmiah, bahwa informasi bisa berasal dari
(Aunurrahman, 2009:33). mana saja, kapan saja tidak bergantung pada
Dari beberapa pendapat di atas juga informasi searah dari guru”.
dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan Menurut Kurniasih dan Sani (2014:29)
proses perubahan tingkah laku dari setiap bahwa : Pembelajaran dengan pendekatan
individu akibat adanya interaksi dengan saintifik adalah proses pembelajaran yang
individu maupun lingkungan sehingga dari dirancang sedemikian rupa agar peserta
yang belum tahu sehingga menjadi tahu. didik secara aktif mengkonstruk konsep,
Pendekatan Pembelajaran saintifik hokum atau prinsip melalui tahapan-tahapan
Abdullah (2014:50) mengemukakan mengamati (untuk mengidentifikasikan atau
bahwa “pendekatan saintifik pada umumnya menemukan masalah), merumuskan
melibatkan kegiatan pengamatan atau masalah, mengajukan atau merumuskan
observasi yang dibutuhkan untuk perumusan hipotesis, mengumpulkan data dengan
hipotesis atau mengumpulkan data. berbagai teknik, menganalisis data, menarik
Pendekatan ilmiah ini umumnya dilandasi kesimpulan dan mengkomunikasikan
dengan pemaparan data yang diperoleh konsep, hokum atau prinsip yang
melalui pemngamatan atau percobaan”. Oleh “ditemukan”.
sebab itu, kegiatan percobaan dapat diganti Dari beberapa pendapat di atas dapat
dengan kegiatan memperoleh informasi dari disimpulkan bahwa pendekatan pembelajaran
berbagai sumber, baik dari media cetak saintifik adalah proses pembelajaran yang
maupun elektronik. dirancang sedemikian rupa agar siswa secara
Menurut Kosasih (2014:70) menyatakan aktif mengamati, menanya, menalar,
bahwa: “Pendekatan ilmiah (saintifik) mengasosiasi dan mengkomunikasikan.
memadukan kedua pendekatan induktif dan Menurut Hosnan (2014:37) menyatakan
deduktif. Dalam proses pembelajarannya, bahwa langkah-langkah umum pembelajaran
siswa memanfaatkan sejumlah teori yang dengan pendekatan siantifik meliputi : (1)
telah didapatkan sebelumnya untuk Mengamati (Observing) (2) Menanya
dikorelasikan dengan pengamatan yang (Questioning) (3) Pengumpulan Data
dilakukan sendiri di lapangan”. (Experimenting) (4) Mengasosiasi / Mengolah
Made (2015:3) menyatakan bahwa : Imnformasi / Menalar (Associating) (5)
Pendekatan saintifik adalah proses Mengkomunikasikan.
pemebelajaran yang dirancang sedemikian Kelebihan dan kekurangan pendekatan
rupa agar siswa secara aktif saintifik. Kelebihan : (1) Siswa harus aktif dan
mengkonstruksikan konsep, hokum, atau kreatif, (2) Penilaian didapat dari semua
prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati aspek. Sedangkan kekurangan dari
(untuk mengidentifikasi atau menemukan pendekatan pembelajaran saintifik yaitu guru
masalah), merumuskan masalah, mengajukan jarang menjelaskan, guru banyak yang
atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan beranggapan bahwa dengan kurikulum
data dengan berbagai teknik, menganalisis terbaru ini guru tidak perlu menjelaskan
data, menarik kesimpulan dan materinya. Padahal kita tahu bahwa belajar
mengkomunikasikan konsep, hukum atau matematika, fisika, dan lain-lain tidak cukup
prinsip yang ditemukan. hanya membaca saja, namun perlunya
Hosnan (2014:34) juga mengemukakan penjelasan yang lebih rinci dari seorang guru
bahwa “pendekatan saintifik dimaksudkan agar pembelajaran lebih bermakna dan bisa
untuk memberikan pemahaman kepada diserap langsung oleh kognitif siswa.

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)
Vol.1 No.7 Desember 2020 1399
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Hasil Belajar adalah sebagian dari anggota populasi yang
Menurut Purwanto (2013:44) diteliti”. Dalam pengambilan sampel peneliti
mengemukakan bahwa “hasil belajar memberi hak yang sama kepada setiap
seringkali digunakan untuk mengetahui subjek untuk memperoleh kesempatan dipilih
seberapa jauh seseorang menguasai bahan menjaadi sampel. Teknik pengambilan sampel
yang sudah diajarkan”. Untuk yang dilakukan dalam penelitian ini adalah
mengaktualisasi hasil belajar tersebut secara random sampling.
diperlukan serangkaian pengukuran dengan Jenis dan sumber data
menggunakan alat evaluasi yang baik dan Data primer yang dikumpulkan dalam
memenuhi syarat dan ketentuan yang telah penelitian ini adalah data yang diperoleh
ditetapkan sesuai dengan standar penilaian langsung dari guru matematika dan dari siswa-
hasil belajar siswa. siswi SMP N 7 Kerinci yaitu :
Hasil belajar diperoleh dengan 1) Hasil belajar siswa kelas Eksperimen (kelas
menggunakan suatu indikator yaitu tes dan yang menggunakan pendekatan
penilaian. Menurut Riduwan (2010:105) “Tes pembelajaran saintifik di SMP N 7 Kerinci.
sebagai instrument pengumpul data adalah 2) Hasil belajar siswa di kelas kontrol (kelas
serangkaian pertanyaan atau latihan yang yang tidak menggunakan pendekatan
digunakan untuk mengukur keterampilan pembelajaran saintifik di SMP N 7 Kerinci.
pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau Data sekunder adalah data statistik yang
bakat yang dimiliki oleh individu atau diperoleh atau bersumber dari tangan kedua.
kelompok”. Dalam melaksanakan kegiatan Data sekunder diambil dari buku-buku yang
pembelajaran guru harus melakukan berhubungan dengan pembahasan skripsi ini.
penilaian hasil belajar atau tes melalui a. Sumber Data Berupa Orang
latihan atau pertanyaan-pertanyaan yang Sumber data berupa orang adalah individu yang
diberikan kepada peserta didik untuk ditetapkan sebagai respon atau infomasi
mengetahui sejauh mana perubahan yang yang meliputi :
terjadi setelah melaksanakan proses 1) Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, dan
pembelajaran. guru matematika SMP N 7 Kerinci.
2) Siswa-siswi Sekolah SMP N 7 Kerinci.
METODE PENELITIAN 3) Tata Usaha Sekolah SMP N 7 Kerinci.
Rancangan penelitian b. Sumber Data Berupa Materi
Berdasarkan permasalahan yang akan Sumber data berupa materi yaitu dokumen-
diteliti yaitu untuk melihat pengaruh hasil dokumen yang menyajikan data yang ada
belajar matematika siswa yang diajar dengan kaitannya dengan penelitian yang meliputi :
menggunakan pendekatan pembelajaran 1) Jumlah Guru di SMP Negeri 7 Kerinci
Saintifik di kelas VIII SMP Negeri 7 Kerinci 2) Sarana dan Prasarana di SMP Negeri 7
maka penelitian ini merupakan penelitian Kerinci
eksperimen. Menurut Riduwan (2010:50) 3) Dokumen atau arsip yang ada hubungannya
“Penelitian dengan pendekatan eksperimen dengan penelitian.
adalah suatu penelitian yang berusaha Teknik Pengumpulan Data
mencari pengaruh variabel tertentu terhadap Teknik pengumpulan data yang digunakan
variabel yang lain dalam kondisi yang dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
terkontrol secara ketat.” 1. Dokumentasi
Populasi dan sampel Teknik dokumentasi adalah cara
Sesuai dengan judul, maka populasi pengumpulan data dengan melihatnya dalam
dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas dokumen-dokumen yang telah ada. Metode
VIII SMP Negeri 7 Kerinci yang terdiri dari tiga ini dilakukan untuk memperoleh data nilai
kelas. Menurut Lufri (2007:79) “Sampel mid semester genap siswa dan data tersebut

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
1400 Vol.1 No.7 Desember 2020
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
digunakan untuk pemadanan antara kedua Tingkat kesukaran dapat dinyatakan
kelas dalam hal interaksi menunjukkan ∑𝐵
dengan sebuah rumus: TK = ∑ 𝑃
bahwa kelas penelitian berangkat dari titik
tolak yang sama. (d) Daya Beda
2. Tes Untuk menentukan daya pembeda
Teknik tes adalah cara pengumpulan data soal bentuk essay digunakan rumus yang
yang menghadapkan jumlah pertanyaan- dikemukakan oleh Purwanto (2013:102)
pertanyaan atau perintah-perintah kepada yaitu:
subjek penelitian. Metode tes ini digunakan DB = PT - PR Atau
untuk memperoleh data dan mengukur DP =
𝑚𝑒𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑙𝑜𝑚𝑝𝑜𝑘 𝑎𝑡𝑎𝑠−𝑚𝑒𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑙𝑜𝑚𝑝𝑜𝑘 𝑏𝑎𝑤𝑎ℎ
penguasaan materi pembelajaran matematika 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 𝑠𝑜𝑎𝑙
siswa. Teknik tes ini dilakukan setelah
perlakuan diberikan kepeada satu kelas Variabel Penelitian
eksperimen dan satu kelas kontrol dengan Variabel adalah objek penelitian, atau apa
tujuan mendapatkan data akhir. Tes yang menjadi titik perhatian suatu penelitian.
diberikan kepada kedua kelas dengan alat tes Adapun variabel penelitian ini adalah :
yang sama dan hasil pengolah data Variabel bebas pada penelitian ini adalah
digunakan untuk menguji kebenaran hipotesis pendekatan pembelajaran saintifik (X) dan
penelitian. Variabel terikat pada penelitian ini adalah hasil
Instrumen Penelitian belajar matematika siswa (Y).
1. Tes hasil belajar matematika Metode Analisis Data
e. Uji Coba Instrumen Tes 1. Uji Pra syarat analisis
1). Analisis instrumen tes a. Uji Normalitas
(a). Uji validitas Uji normalitas data dilakukan untuk
Untuk menguji validitas tes mengetahui apakah data dari masing-
digunakan rumus Product Moment, masing kelompok berdistribusi normal
yaitu : atau tidak. Pada penelitian ini Uji
rhitung = normalitas yang digunakan adalah Uji
n(∑ XY)−(∑ X).(∑ Y) Kolmogorov-Smirnov dengan
√{n.∑ X2 −(∑ X2 )}.{n.∑ Y2 −(∑ Y2 )} menggunakan software SPSS 21.
Menurut Kasmadi (2013:116-117)
Selanjutnya dihitung dengan uji-t dengan Langkah-langkah teknik pengujian
r√n−2
rumus : t hitung = √1−r2 normalitas menggunakan program SPSS
Dimana : t = nilai t hitung adalah sebagai berikut:
r = koefisien korelasi 1. Buka program SPSS, kemudian
hasil r hitung n = jumlah responden. masukkan daftar table skor anda.
Distribusi (Tabel t) untuk ∝ = 0,05 dan 2. Klik menu Analyze→pilih Descriptive
derajad kebebasan (dk = n - 2) Kaidah Statistics→klik explore.
3. Masukkan semua variable ke dalam
keputusan : jika t hitung > t tabel berarti valid
kolom Dependent List melalui tombol
sebaiknya. t hitung < t tabel berarti tidak ►
valid. Jika instrumen itu valid. 4. Selanjutnya klik tombol plots lalu beri
(b). Uji ReliabilitasPengujian reliabiltas tanda (√) pada normality plot with test.
instrumen dapat dilakukan dengan teknik
2.𝑟 5. Klik Continue-OK, sehingga anda akan
belah dua dari Spearmen Brown : 𝑟11 = 1+𝑟𝑏 memperoleh output SPSS.
𝑏
6. Kesimpulan. Berdasarkan hasil
(c). Indeks Kesukaran perhitungan Kolmogorof smirnov
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)
Vol.1 No.7 Desember 2020 1401
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
dilihat nilai p-value sig. seluruh dengan menggunakan pre-test dan posttes
variabel jika lebih besar dari 0,05 one group design, rumus yang digunakan
maka H1 diterima, sehingga dapat adalah :
disimpulkan bahwa seluruh variable x1  x 2
t
berdistribusi normal. 1 1
b). Uji Homogenitas s 
n1 n2
Setelah dilakukan uji normalitas
memberikan indikasi data hasil penelitian s2 
n1  1s12  n2  1s22
berdistribusi normal, maka tahap n1  n2  2
selanjutnya dilakukan uji homogenitas dari Dengan:
sampel penelitian ini. Menurut Kasmadi
x1  skor rata-rata kelas
(2013:118) uji homogenitas merupakan
pengujian asumsi dengan tujuan untuk eksperimen
membuktikan data yang dianalisis berasal x2  skor rata-rata kelas
dari populasi yang tidak jauh berbeda control
keragamannya (varians). Pengujian ini s = standar deviasi
sebagai uji persyaratan berikutnya perbedaan rata-rata
sebelum penggunaan teknik analisis. n1 = jumlah Siswa kelas
Teknik analisis yang digunakan yaitu eksperimen
Levene test. Langkah-langkah pengujian n2 = jumlah Siswa kelas
homogenitas menggunakan bantuan control
program SPSS sebagai berikut: s1 2 = variansi kelas
1. Buka program SPSS. eksperimen
2. Klik open, atau masukan daftar tabel s22 = variansi kelas kontrol
skor anda. Kriteria pengujian adalah : Terima
3. Klik menu Analyze→pilih Compare HO jika –t-1/2 α, di mana t1-1/2 α, didapat dari
Means→klik One-Way ANOVA. daftar distribusi dengan dk = (n1 + n2 – 2 dan
4. Masukkan semua variable X1 dan X2 peluang (1 - 1/2 α)..Untuk harga-harga t
ke dalam kolom Dependent List, dan lainnya HO ditolak.
variable Y ke dalam kolom Factor Menurut Taniredja (2011:81) uji
melalui tombol ► rata-rata 2 populasi independent bertujuan
5. Klik tombol option, kemudian pilih untuk membandingkan rata-rata dari dua
kotak homogeneity of variance test grup yang tidak berhubungan satu dengan
dan beri tanda (√). yang lain, apakah kedua grup tersebut
6. Klik Continue-OK, sehingga anda akan mempunyai rata-rata yang sama, ataukah
memperoleh output SPSS. tidak secara signifikan. Langkah-langkah
7. Kesimpulan. Berdasarkan hasil melakukan uji hipotesisnya adalah sebagai
perhitungan Levene test dilihat nilai p- berikut:
value sig. seluruh variabel jika lebih 1. Buka program SPSS, Klik open, atau
besar dari 0,05 maka H1 diterima, masukan daftar tabel skor anda.
sehingga dapat disimpulkan bahwa 2. Klik menu Analyze→pilih Compare
varians seluruh variable bersifat Means→klik Independent Samples T
homogen. Test.
Uji Hipotesis 3. Pada kotak Test variable (s) isikan
Untuk menguji hipotesis digunakan nilai post test.
uji statistic. Kesamaan dua rata-rata yang 4. Grouping variabel adalah variabel
bertujuan untuk menentukan hasil yang bertipe kualitatif, maka sesuaikan kasus
diperoleh dari penggunaan media sketsa isikan kelas/kelompok.

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
1402 Vol.1 No.7 Desember 2020
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
5. Kemudian variabel tersebut harus signifikansi atau nilai p-value semua kelas
didefinisikan. Klik pada define group. yaitu 0,200 atau lebih besar dari nilai alpha
Isikan group 1 dengan 1 dan group 2 = 0,05 maka dapat dikatakan nilai ulangan
dengan 2. harian dari populasi penelitian tersebut
6. Klik Continue untuk kolom option, berdistribusi normal. Selengkapnya dapat
biarkan tingkat kepercayaan 95%. dilihat pada Lampiran.
7. Setelah selesai pengisian semua, klik Uji homogenitas Data Nilai ulangan harian
OK. Sehingga keluar output SPSS. Deskripsi nilai rata-rata ulangan
8. Kesimpulan. Berdasarkan outpus SPSS harian siswa setiap kelas. Mulai dari Kelas
dilihat nilai sig. (2-tailed), jika <0,05, VIII A = 61,74, VIIIB = 60,00 dan VIII C =
maka Ho ditolak, yang berarti ada 60. Dari outpus SPSS di atas dapat dilihat
perbedaan rata-rata nilai post test bahwa nilai signifikansi dari nilai ulangan
antara siswa dalam kelompok harian siswa = 0,739 atau p-value > alpha =
eksperimen dengan siswa kelompok 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa data
kontrol. nilai ulangan harian siswa homogen.
Tempat dan Waktu Penelitian Selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 6.
1. Lokasi Penelitian Uji kesamaan rata-rata nilai ulangan harian
Penelitian ini dilakukan di SMP siswa
Negeri 7 Kerinci yang beralamat di Desa Setelah dilakukan uji homogenitas
Simpang Empat Tanjung Tanah, pada selanjutnya dilakukan uji kesamaan rata-rata.
kelas VIII Semester I tahun pelajaran Uji kesamaan rata-rata bertujuan untuk
2020/2021. melihat apakah nilai rata-rata ulangan harian
2. Waktu Penelitian siswa berbeda atau tidak. Berdasarkan hasil
Penelitian ini dilaksanakan pada diperoleh nilai p value = 0,986. Dengan kata
semester ganjil tahun ajaran 2020/2021 lain 0,808 > 0,05. Sehingga dapat
yang akan dilaksanakan pada tangal 26 disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan
September sampai dengan 26 oktober rata-rata nilai ulangan harian siswa.
2020. Selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran.
Hasil uji validitas instrument soal tes
HASIL DAN PEMBAHASAN Setelah soal divalidasi oleh ahli
Deskripsi Data selanjutnya soal diujicobakan. 13 butir soal
Desksripsi data hasil penelitian yang diujicobakan kepada siswa yang bukan
merupakan gambaran tentang data hasil merupakan sampel atau siswa kelas VIII C
penelitian mulai dari tahap awal sampai SMP Negeri 7 Kerinci. Hasil skor jawaban
akhir penelitian. Deskripsi data bertujuan uji coba soal dilakukan uji validitas soal.
untuk menggambarkan serta menyajikan data Dari hasil uji coba soal sebanyak 13 butir
yang diperoleh selama penelitian kemudian soal diperoleh kesimpulan bahwa 10 soal
data tersebut diolah dan dianalisis sehingga dinyatakan valid yaitu soal nomor 1, 3, 4, 6, 7,
diperoleh kesimpulan. 8, 9, 11, 12 dan 13 (digunakan atau dipakai)
Uji Normalitas Data Nilai ulangan harian sedangkan yang dinyatakan tidak valid 5 soal
Uji normalitas ini bertujuan untuk yaitu soal nomor 2, 5 dan 10 (tidak dipakai).
melihat apakah data nilai ulangan harian Hasil Uji Reliabilitas Instrument Tes
siswa berdistribusi normal atau tidak. Uji Skor-skor yang valid di atas
normalitas data nilai ulangan harian siswa selanjutnya dilakukan uji reliabilitas soal. Uji
menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. reliabilitas soal bertujuan untuk mengetahui
Berdasarkan hasil uji Kolmogorov- apakah soal yang telah valid tersebut reliabel
Smirnov pada Tabel di atas diperoleh nilai atau tidak. Pengujian reliabilitas soal

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)
Vol.1 No.7 Desember 2020 1403
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
menggunakan program SPSS. Adapun hasil yaitu 0,200 atau dengan kata lain lebih besar
output SPSS tentang perhitungan reliabailitas dari nilai alpha (0,05) maka dapat dikatakan
soal adalah sebagai berikut. nilai postes siswa pada sampel penelitian
Tabel Reliability Statistics tersebut berdistribusi normal.
Cronbach's Alpha N of Items Uji homogenitas Data Nilai postes siswa
.800 10 Uji homogenitas ini bertujuan untuk
melihat apakah nilai postes siswa homogeny
Nilai r tabel N = 10 adalah 0,6319. Jika
atau tidak. Adapun hasil uji homogenitas
nilai r hitung > r tabel maka bisa dikatakan
nilai postes siswa dengan program SPSS
reliabel. Dari tabel di atas diperoleh r hitung
dengan hasil berikut ini.
= 0,800 > 0,6319 sehingga dapat disimpulkan
Output SPSS Hasil uji Homogenitas nilai postes
instrument tes reliabel.
siswa
Tingkat Kesukaran butir soal
Tingkat Kesukaran soal diperoleh dari Levene Statistic df1 df2 Sig.
hasil bagi jumlah skor yang diperoleh siswa .259 1 45 .614
dengan skor maksimal. Berdasarkan hasil uji Dari outpus diatas dapat diketahui nilai
tersebut diperoleh 2 butir soal sangat mudah signifikansi dari nilai ulangan harian siswa =
(yaitu nomor soal 3 & 4), 1 butir soal mudah 0,614 atau p-value > alpha = 0,05. Maka
(yaitu nomor soal 9), 3 butir soal sedang dapat disimpulkan bahwa data nilai postes
(yaitu nomor soal 1, 8, dan 13), 2 butir soal siswa homogen.
sukar (yaitu nomor soal 7 dan 11) dan 5 Pengujian Hipotesis
butir sangat sukar (yaitu nomor soal 2, 5, Hasil uji normalitas dan uji homogenitas
6, 10 dan 12). nilai ulangan harian dan nilai postes pada
Uji Daya Pembeda Soal penelitian ini menunnjukkan data berasal dari
Hasil uji daya pembeda soal Item soal sampel yang berdistribusi normal dan data
no. 1 dengan DB(1) = 0,026, dengan kriteria kelas sampel mempunyai varians yang
Jelek. Item soal no. 2 dengan DB(2) = 0,998 homogen. Oleh sebab itu data memenuhi
dengan kriteria Sangat Baik. Item soal no. 3 syarat untuk dilakukan uji hipotesis
DB(3) = 0,042 dengan kriteria Jelek. Item soal menggunakan teknik uji-t. Selanjutnya Tabel
no. 4 DB(4) = 0,007 dengan kriteria Jelek. berikut ini merupakan hasil output SPSS
Item soal no. 5 DB(5) = 0,002 dengan kriteria untuk Uji Hipotesis tentang pengaruh
Jelek. Item soal no. 6 DB(6) = 0,004 dengan penerapan pendekatan saintifik terhadap hasil
kriteria Jelek. Item soal no. 7 DB(7) = 0,005 belajar matematika siswa pada pokok teorema
dengan kriteria Jelek. Item soal no. 8 DB(8) phytagoras di kelas VIII SMP Negeri 7
= 0,003 dengan kriteria Jelek. Item soal no. Kerinci.
9 DB(9) = 0,475 dengan kriteria Baik. Item Berdasarkan output SPSS pada Tabel di
soal no. 10 DB(10) = 0,498 dengan kriteria atas di peroleh p-value = 0,014 atau dengan
Baik. Item soal no. 11 DB(11) = 0,491 dengan kata lain < 0,05 sehingga dapat disimpulkan
kriteria Baik. Item soal no. 12 DB(12) bahwa Terdapat pengaruh penerapan
= 0,498 dengan kriteria Baik. Item soal no. pendekatan saintifik terhadap hasil belajar
13 DB(13) = 0,486 dengan kriteria Baik. matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 7
Uji Normalitas Data Nilai postes siswa Kerinci.
Uji normalitas bertujuan untuk Pembahasan Hasil Penelitian
melihat apakah data berdistribusi normal atau Setelah dilakukan pengambilan data
tidak. Uji normalitas data nilai postes tentang nilai hasil belajar siswa sebelumnya
menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. atau data nilai ulangan harian siswa.
Berdasarkan hasil uji uji Kolmogorov- Selanjutnya nilai siswa tesebut dilakukan uji
Smirnov pada Tabel di atas diperoleh nilai normalitas, homogenitas dan kesamaan rata-
signifikansi atau nilai p-value semua kelas rata. Setelah dilakukan ketiga uji tersebut,
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
1404 Vol.1 No.7 Desember 2020
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
kelas yang menjadi populasi memenuhi pendekatan pembelajaran saintifik terhadap
syarat dan ketentuan untuk menjadi sampel hasil belajar matematika siswa pada pokok
penelitian atau penarikan sampel. teroema phytagoras di kelas VIII SMP Negeri
Pengambilan sampel dilakukan secara 7 Kerinci.
acak atau random sampling pada populasi Selanjutnya untuk kelas eksperimen
sehingga sampel yang terpilih tanpa adanya memperoleh nilai rata-rata hasil belajar
manipulasi. Selanjutnya setelah dilakukan matematika siswa yang lebih tinggi
pengacakan terpilih dua lokal menjadi dibandingkan kelas kontrol. Hal ini
sampel penelitian yaitu kelas VIIIA sebagai dibuktikan dengan analisis data postes kelas
kelas eksperimen dan VIIIB sebagai kelas eksperimen menunjukkan angka 76.74 dan
kontrol. Diamana kelas VIIIA diberi kelas kontrol 69.58, nilai rata-rata kedua
perlakuan dengan menerapkan Pendekatan kelas tersebut memiliki selisih 7.16.
pembelajaran saintifik dan kelas kontrol selengkapnya tentang rata-rata nilai hasil
dengan model pembelajaran konvensional. belajar matematika siswa kedua kelas
Selanjutnya proses pembelajaran dengan tersebut dapat dideskripsi dengan Gambar
menerapkan model pembelajaran Pendekatan batang berikut ini.
pembelajaran saintifik untuk kelas Gambar 1. Diagram batang rekapitulasi
eksperimen dan model pembelajaran nilai rata-rata hasil kemampuan kognitif
konvensional untuk kelas kontrol pada siswa tingkat tinggi siswa berdasarkan kelas.
kelas VIII SMP Negeri 7 Kerinci tahun 78.00
pelajaran 2016/2017, dengan desain
pembelajaran yang berbeda, setelah diberikan 76.00
perlakuan seterusnya kelas eksperimen dan
kelas kontrol diberikan tes hasil belajar 74.00
matematika siswa dengan menggunakan
72.00
instrument soal test yang berbentuk essay
sebanyak 10 item yang telah memenuhi 70.00
syarat dan ketentuan. Dimana 10 soal tes
tersebut telah dilakukan uji coba soal 68.00
sehingga soal yang digunakan memang soal
yang valid dan reliabel. 66.00
Setelah dilakukan proses pembelajaran eksperimen kontrol
dengan menerapkan pendekatan pembelajaran Berdasarkan Gambar di atas dapat
saintifik untuk kelas eksperimen dan dilihat nilai rata-rata hasil belajar
pendekatan pembelajaran konvensional untuk matematika siswa pada kelas eksperimen =
kelas kontrol pada siswa kelas VIII SMP 76,74 dan kelas kontrol = 69,58. Hasil
Negeri 7 Kerinci tahun pelajaran 2016/2017, analisis memperlihatkan bahwa nilai postes
selanjutnya kedua kelas sampel dilakukan tes kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan
hasil belajar matematika siswa dengan kelas kontrol. Sehingga dapat ditarik suatu
menggunakan instrument soal sebanyak 10 kesimpulan dimana kelas eksperimen dengan
item. Setelah tes diberikan selanjutnya data penerapan pendekatan pembelajaran saintifik
hasil belajar matematika siswa dianalisis dalam proses pembelajaran Matematika
sehingga didapatkan kesimpulan Berdasarkan memberikan kontribusi atau hasil yang lebih
output SPSS di peroleh nilai signifikansi (p- baik jika dibandingkan dengan kelas kontrol
value) = 0,014 atau dengan kata lain 0,014 < yang menggunakan pendekatan pembelajaran
∝ = 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa konvensional.
Terdapat pengaruh yang signifikan penerapan

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)
Vol.1 No.7 Desember 2020 1405
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Pendekatan pembelajaran saintifik diterima. Dengan demikian dapat
merupakan salah satu pendekatan disimpulkan bahwa pendekatan saintifik
pembelajaran aktif yang menuntut siswanya berpengaruh terhadap hasil belajar
untuk mengamati (untuk mengidentifikasi pengetahuan Bahasa Indonesia (keterampilan
hal-hal yang ingin diketahui), merumuskan menulis) tema cita-citaku pada siswa kelas
pertanyaan (dan merumuskan hipotesis), IV SD Gugus Letkol Wisnu ditinjau dari
mencoba/mengumpulkan data (informasi) cara guru bertanya.
dengan berbagai teknik, Selanjutnya hasil penelitian dari
mengasosiasi/menganalisis/mengolah data Ardiyanti (2015) Pengaruh Pendekatan
(informasi) dan menarik kesimpulan serta Saintifik Terhadap Hasil Belajar Pengetahuan
mengkomunikasikan hasil yang terdiri dari Matematika Tema Cita–Citaku Ditinjau Dari
kesimpulan untuk memperoleh pengetahuan, Karakteristik Pertanyaan Guru Pada Siswa
keterampilan dan sikap. Pendekatan Kelas IV SD Gugus Pangeran Diponegoro
pembelajaran saintifik yang diterapkan pada Tahun Pelajaran 2014/2015. Berdasarkan
siswa dibantu dengan media pembelajaran hasil penelitian dan pembahasan yang telah
yang bervariasi, penyajian masalah yang dipaparkan, maka dapat disimpulkan bahwa
berhubungan dengan kegiatan sehari-hari terdapat perbedaan yang signifikan hasil
sehingga memudah siswa untuk menyerap belajar pengetahuan Matematika tema cita-
informasi dan membuat siswa aktif dan citaku antara kelas yang dibelajarkan dengan
menyenangkan dalam mengolah dan pendekatan saintifik menggunakan
menyajikan informasi yang telah pertanyaan produktif dan kelas yang
dikumpulkan. Dalam penelitian ini pengaruh dibelajarkan dengan pendekatan saintifik
implementasi pendekatan saintifik pada menggunakan pertanyaan tidak produktif
pembelajaran dengan pokok teroema pada siswa kelas IV SD Gugus Pangeran
phytagorasdianalisis dari temuan dan Diponegoro tahun pelajaran 2014/2015. Kelas
didapatkan kesimpulan bahwa Terdapat yang mengikuti pembelajaran dengan
pengaruh penerapan pendekatan pembelajaran pendekatan saintifik menggunakan pertanyaan
saintifik terhadap hasil belajar matematika produktif menunjukkan hasil belajar
siswa pada pokok teroema phytagorasdi kelas pengetahuan Matematika lebih tinggi
VIII SMP Negeri 7 Kerinci. dibandingkan dengan kelas yang mengikuti
Hal ini sejalan dengan penelitian pembelajaran dengan pendekatan saintifik
yang dilakukan oleh Made (2015) dengan menggunakan pertanyaan tidak produktif di
judul penelitian “Pengaruh Pendekatan kelas IV di SD di Gugus Pangeran
Saintifik Terhadap Hasil Belajar Pengetahuan Diponegoro. Adanya perbedaan yang
Bahasa Indonesia (Keterampilan Menulis) signifikan menunjukkan bahwa pembelajaran
Tema Cita-Citaku Ditinjau Dari Cara Guru dengan pendekatan saintifik menggunakan
Bertanya”. Hasil penelitian menunjukkan pertanyaan produktif lebih berpengaruh
bahwa terdapat perbedaan yang signifikan positif terhadap hasil belajar pengetahuan
hasil belajar pengetahuan Bahasa Indonesia Matematika siswa dibandingkan dengan
(keterampilan menulis) tema cita-citaku pendekatan saintifik menggunakan
antara siswa yang dibelajarkan melalui pertanyaan tidak produktif.
pendekatan saintifik berbasis pertanyaan Sehingga pola pembelajaran seperti
langsung dan siswa yang dibelajarkan dengan ini menjadi sangat strategis untuk
pendekatan saintifik berbasis pertanyaan tidak meningkitkan pemahaman siswa terhadap
langsung pada siswa kelas IV SD Gugus tujuan dari pembelajaran matematika.
Letkol Wisnu dengan thitung = 2,47 > ttabel=1,65 Mereka memahami wawasan dari operasional
pada taraf signifikansi 5%. Berdasarkan materi, materi ini juga menjadi pacuan untuk
kriteria pengujian maka H0 ditolak dan Ha meningkatkan daya serap siswa.

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
1406 Vol.1 No.7 Desember 2020
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
PENUTUP DAFTAR PUSTAKA
Kesimpulan [1] Abdullah, S.R., 2014. Pembelajaran
Berdasarkan hasil penelitian yang Saintifik Untuk Implementasi Kurikulum
telah dilaksanakan, dapat disimpulkan 2013. Jakarta: Bumi Aksara.
bahwa: Berdasarkan tes akhir yang penulis [2] Aunurrahman, 2012. Belajar dan
lakukan diperoleh nilai rata-rata matematika Pembelajaran. Bandung: ALFABETA.
siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol [3] Hosnan, M., 2014. Pendekatan saintifik
masing-masing 76,74 dan 69,58 nilai ini dan kontekstual dalam pembelajaran abad
lebih tinggi dibandingkan nilai rata-rata hasil 21, Jakarta: Ghalia Indonesia.
belajar matematika siswa pada kedua kelas [4] Kasmadi., & Sunariah, N. S., 2013.
tersebut sebelum penelitian dilakukan. Panduan modern penelitian kuantitatif.
Selanjutnya berdasarkan analisis data yang Bandung: Alfabeta.
menggunakan uji-t diperoleh nilai [5] Kosasih., 2015. Strategi belajar dan
signifikansi (p-value) < ∝ atau dengan kata pembelajaran implementasi kurikulum
lain 0,014 < 0,05 artinya H1 diterima atau 2013. Bandung: YRAMA WIDYA.
dengan kata lain Terdapat pengaruh [6] Kurinasih, I. B. S., 2014. Implementasi
penerapan pendekatan saintifik terhadap hasil kurikulum 2013 konsep dan penerapan.
belajar matematika siswa pada materi Surabaya: Kata Pena.
Teorema Phytagoras di kelas VIII SMP [7] Kurinasih, I. B. S., 2014. Sukses
Negeri 7 Kerinci Tahun Pelajaran 2020/2021. Mengimplementasikan kurikulum 2013
Saran memahami berbagai aspek dalam
1. Disarankan kepada guru atau peserta kurikulum 2013. Surabaya: Kata Pena.
didik agar menggunakan pendekatan [8] Lufri. 2007. Kiat Memahami Metodologi
saintifik pada proses pembelajaran dengan dan Melakukan Penelitian. Padang : UNP
memperhatikan desain model yang sesuai Press.
dengan materi yang akan diajarkan. [9] Made, N.D.P., Rini, K.M.G., & Nyoman,
2. Jika menggunakan pendekatan G.N (2015). Pengaruh pendekatan saintifik
pembelajaran saintifik dibutuhkan terhadap hasil belajar pengetahuan bahasa
perencanaan yang baik dan pengelolaan Indonesia (Keterampilan menulis) tema
kelas serta waktu yang tepat. cita-citaku ditinjau dari cara guru bertanya.
3. Diharapkan penelitian lebih lanjut dapat E-journal PGSD Universitas Pendidikan
dilakukan dalam pokok bahasan yang lain Ganesha Jurusan PGSD. (Volume : 3 no :
selain pokok bahasan Teorema Phytagoras 1 : 1-12).
4. Dalam memilih pendekatan pembelajaran [10] Purwanto, 2013. Evaluasi hasil Belajar.
guru perlu mempertimbangkan hakikat Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
gaya belajar siswa, sehingga pendekatan [11] Riduwan. 2010. Metode dan teknik
pembelajaran yang digunakan benar-benar menyusun tesis. Bandung: ALFABETA.
dapat meningkatkan hasil belajar [12] Taniredja, T., & Mustafidah, H., 2011.
matematika siswa. Penelitian kuantitatif. Bandung: Alfabeta.
5. Untuk meningkatkan keahlian eksternal [13] Wahyu, H.P. 2015. Pengaruh penerapan
temuan penelitian ini, maka dapat pendekatan saintifik terhadap hasil belajar
dilakukan penelitian sejenis dengan tema tempat tinggalku pada siswa kelas IV
menggunakan pendekatan pembelajaran SD Negeri Winong Penawangan,
saintifik yang berisikan mata pelajaran Grobogan tahun 2014/2015. Skripsi.
selain matematika, dan mengambil subjek Sukarta : FKIP Universitas
pada jenjang SLTA maupun perguruan Muhammadiyah Surakarta
tinggi.

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)

Anda mungkin juga menyukai