Anda di halaman 1dari 32

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS

SISWA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN OPEN ENDED


PADA MATERI BANGUN DATAR

(Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Harian Mata Kuliah Strategi Pembelajaran Inovatif
matematika)

Dosen Pengampu : Luvy Silvyana Z, M.Pd

Nama Kelompok :

16510196 Desi Irawati

16510189 Supriatno

16510112 Diki Setiawan

16510062 Apri Kurniawan

16510089 Iffi Martin

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


SILIWANGI
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah kepada penulis dalam menyelesaikan makalah yang berjudul “Meningkatkan
Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa Dengan Menggunakan Pendekatan Open
Ended Pada Materi Bangun Datar ”, sebagai salah satu tugas harian mata kuliah Strategi
Pembelajaran Inovatif Matematika.
Penulis menyadari dan merasakan sepenuhnya bahwa dalam pembuatan makalah ini
tidak terlepas dari bantuan, bimbingan, arahan, dan motivasi dari berbagai pihak. Penulis
menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Ibu Luvy Silvyana Z, M.Pd . sebagai dosen mata kuliah Strategi Pembelajaran Inovatif
Matematika yang memberikan bimbingan dalam penyusunan makalah.
2. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini, baik secara
langsung maupun tidak langsung.
Semoga Allah SWT membalas kebaikan Bapak/Ibu dan Saudara semua dengan pahala yang
berlipat ganda. Amiin.
Penulis juga mengharapkan masukan dan saran yang membangun dari pembaca, demi
perbaikan makalah ini, sehingga dapat memberikan sumbangsih dalam upaya menungkatkan
kualitas pembelajaran matematika.

Cimahi, 27 Sepember 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................................... iii
PENDAHULUAN .................................................................................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah.............................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................................................... 3
C. Tujuan Penelitian ........................................................................................................................ 3
D. Manfaat Penelitian ...................................................................................................................... 3
STUDI LITERATUR DAN HIPOTESIS ............................................................................................... 5
A. Kemampuan Berpikir Kreatif Matematik ................................................................................... 5
B. Pendekatan Open- Ended ............................................................................................................ 7
C. Hipotesis Penelitian .................................................................................................................. 10
PENUTUP ............................................................................................................................................ 11
A. Kesimpulan ............................................................................................................................... 11
B. Saran ......................................................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................... 12
LAMPIRAN.......................................................................................................................................... 14

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Berpikir kreatif adalah kemampuan berpikir untuk mencipta atau proses
timbulnya ide baru. Pada intinya pengertian berpikir kreatif adalah kemampuan
berpikir seseorang untuk menciptakan sesuatu yang baru,baik berupa gagasan maupun
karya nyata,dalam bentuk ciri-ciri aptitude maupun non aptitude,dalam karya baru
maupun kombinasi dalam hal-hal yang sudah ada,dan semuanya relatif berbeda
dengan yang sudah ada sebelumnya.

Coleman dan Hammen (Sukmadinata, 2004) menjelaskan bahwa berpikir


kreatif adalah suatu kegiatan mental untuk meningkatkan kemurnian (originality) dan
ketajaman pemahaman (insign) dalam mengembangkan suatu gagasan (generating).
Sedangkan dalam kaitannya berpikir kreatif didefinisikan dengan cara pandang yang
berbeda, antara lain Jonshon (Siswono, 2004) mengatakan bahwa berpikir kreatif
kreatif yang mengisyaratkan ketekunan, disiplin pribadi dan perhatian melibatkan
aktifitas-aktifitas mental seperti saling mengajukan pertanyaan, mempertimbangkan
informasi-informasi baru dan ide-ide yang tidak biasanya dengan suatu pikiran yang
terbuka.

Berdasarkan uraian tersebut, kemampuan berpikir kreatif merupam salah satu


tujuan dari pembelajran matematika di sekolah yang harus dicapai. Kemampuan
berpikir kreatif merupakan hal yang sangat penting dalam pembelajaran matematika.
Menurut Depdiknas (Santia, 2015) pengembangan berpikir kreatif merupakan salah
satu fokus pembelajaran matematika. Melalui pembelajaran matematika, siswa
diharapkan memiliki kemampuan berpikir logis,analitis,sistematis,kritis,dan
kreatif,serta memiliki kemampuan bekerja sama.

Berdasarkan studi pendahuluan yang di lakukan oleh Sugilar (Ismara &


Suratman, 2016) di tingkat Madrasah Tsanawiyah di Privinsi Jawa Barat mengatakan

1
bahwa kemampuan berpikir kreatif siswa masih sangat rendah terjadi karena berbagai
metode pembelejaran belum diterapkan.

Menyikapi masalah yang berkaitan dengan pentingnya kemampuan berpikir


kreatif matematis serta masih rendahnya kemampuan tersebut di lapangan, maka perlu
perbaikan dan inovasi dalam proses pembelajaran. Upaya yang dapat dilakukan dalam
hal ini yaitu salah satunya dengan memilih dan menggunakan pembelajaran yang
tepat. Sebagaimana yang di katakan Russefendi (2006) bahwa salah satu kemampuan
yang harus dimiliki guru matematika sekolah menengah adalah mampu
mendemonstrasikan dalam penerapan macam-macam metode dan teknik mengajar
dalam bidang studi yang diajarkan.

Berdasarkan permasalahan diatas,kemudian muncul


pertanyaan,metode,pendekatan atau strategi apa yang dapat melatih kemampuan
berpikir kreatif siswa dalam memecahkan masalah, melibatkan aktivitas siswa secara
optimal,dan membuat pembelajaran matematika menjadi lebih aktif dan
menyenangkan. Salah bentuk pembelajaran alternatif yang dirancang sedimikian
rupasehingga dapat melatih berpikir kreatif dan mencerminkan keterlibatan siswa
secara aktif dan pembelajaran bermakna adalah pembelajaran matematika dengan
pendekatan open-ended.

Menurut Sulianto (2011) pendekatan pembelajaran open-ended yaitu


pendekatan pembelajaran yang membangun kegiatan interaktif antara matematika dan
siswa sehingga mengundang siswa untuk menyelesaikan permasalahan melalui
berbagai strategi. Kemudian menurut Tim MKPBM (Sulianto, 2011) pendekatan
open-ended bertujuan untuk mengangkat kegiatan kreatif siswa dan berpikir
matematis secara simultan.

Dari permasalahan diatas, maka peneliti akan mengadakan penelitian dengan


judul “Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa SMP dengan
Menggunakan Pendekatan Open-Ended”.

2
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka permasalahan dalam penelitan ini
dirumuskan sebagai berikut :
1. Apakah pencapain dalam peningkatan kemampuan berpikir kreatif
matematis siswa yang pembelajarannya menggunakan pendekatan
open-ended lebih baik dari pada yang menggunakan pembelajaran
biasa ?
2. Bagaimana implementasi pembelajaran dengan menggunakan
pendekatan open-ended dilapangan ?
3. Bagaimana kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal-soal berpikir
kreatif matematis ?

C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
dan menelaah :
1. Pencapaian dan peningkatan kemampuan berpikir kreatif matematis
siswa yang pembelajarannya menggunakan pendekatan open-ended
dibandingkan dengan yang menggunakan pembelajaran biasa.
2. Implementasi pembelajaran dengan menggunakan pendekatan open-
ended dilapangan.
3. Kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal-soal berpikir kreatif
matematis.

D. Manfaat Penelitian
Dengan diadakannya penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan
dan manfaat :
1. Bagi Guru, membantu dalam memilih dan menentukan alternatif
pendekatan pembelajaran apa yang sebaiknya digunakan dalam proses
pembelajaran agar sasaran pencapaian penanaman konsep matematika
benar-benar tepat dan efektif serta mengoptimalkan kemampuan
berpikir kreatif.

3
2. Bagi Siswa, untuk melatih siswa menjadi pemikir yang baik dalam
menentukan jawaban dari masalah matematika sehingga tidak
menyadarkan sepenuhnya pada guru untuk menyelesaikan
permasalahan tersebut. Dengan pendekatan ini di harapkan juga
mendorong siswa untuk belajar sendiri dan secara aktif menemukan
konsep dan melalui mentalnya sendiri sehingga dapat menggali dan
memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajaranya.
3. Bagi pembelajaran matematika pada umumnya, dapat memberikan
gambaran yang lebih jelas tentang pengaruh pembelajaran dengan
pendekatan open-ended. Menambah pengalaman dan teman-teman
baru yang inovatif atau sebagai informasi dan bahan untuk studi
pendahuluuan dalam memahami pendekatan ini sehingga dapat di
gunakan sebagai pembelajaran bagi peneliti-peneliti yang akan datang.

4
BAB II

STUDI LITERATUR DAN HIPOTESIS

A. Kemampuan Berpikir Kreatif Matematik


Berpikir kreatif bukanlah hal baru dalam matematika, sebab para
matematikawan terdahulu seperti plato, Euclid, dan Mandelbrot (Hendrian,2014) telah
mengaitkan matematika dengan keindahan, kreativitas, atau imajinasi dalam
matematika.

Berpikir kreatif merupakan salah satu tujuan yang harus dicapai dalam
pembelajaran matematika di sekolah. Berpikir kreatif adalah suatu proses berpikir
yang menghasilkan bermacam-macam kemungkinan ide dan cara secara luas dan
beragam. Dalam mneyelesaikan suatu persoalan, apabila menerapkan berpikir kreatif,
akan menghasilkan banyak ide yang berguna dalam menemukan penyelesaiannya.
Kreatif berhubungan dengan penemuan sesuatu, mengenai hal yang menghasilkan
sesuatu yang baru dengan menggunakan sesuatu yang telah ada. Sementara itu,
mengartikan kreativitas sebagai kemampuan untuk mencipta atau berkreasi.

Berpikir kreatif adalah aktivitas mental yang terkait dengan kepekaan terhadap
masalah, mempertimbangkan informasi baru dan ide-ide yang tidak biasanya dengan
suatu pikiran terbuka, serta dapat membuat hubungan-hubungan dalam menyelesaikan
masalah tersebut.

Hariman (Akmalia,Pujiastuti, & setiani, 2016) berpikir kreatif adalah suatu


pemikiran yang berusaha menciptakan gagasan yang baru. Berpikir kreatif dapat juga
diartikan sebagai suatu kegiatan mental yang digunakan seorang untuk membangun
ide atau pemikiran yang baru.

Pendapat lain dari Pehkonen (Siswono & Novitasari, 2007), beliau


memandang berpikir kreatif sebagai suatu kombinasi dari berpikir logis dan berpikir
divergen yang didasarkan pada intuisi tetapi masih dalam kesadaran. Maksud berpikir
divergen sendiri adalah memberikan bermacam-macam kemungkinan jawaban dari
pertanyaan yang sama.

5
Sedangkan menurut Coleman dan Hammen (Istianah,2013) berpendapat
bahwa berpikir kreatif adalah suatu kegiatan mental untuk meningkatkan kemurniaan
(originality) dan ketajaman pemahaman (insight) dalam mengembangkan sesuatu
(generating). Kemampuan berpikir kreatif berkenaan dengan kemampuan
menghasilkan atau mengembangkan sesuatu yang baru, yaitu sesuatu yang tidak biasa
yang berbeda dari ide-ide dihasilkan kebanyakan orang.

Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, maka kemampuan berpikir kreatif


dapat diartikan sebagai kemampuan berpikir secara logis dan divergen untuk
menghasilkan ide atau gagasan yang baru. Produk dari berpikir kreatif itu sendiri
adalah kreativitas. Indikator dari berpikir kreatif matematis menurut Munandar
(Sumarmo,2013) adalah sebagai proses sebagai berikut :

1. Ciri-ciri fluency meliputi :


a. Mencetuskan banyak ide,banyak jawaban, banyak penyelesian masalah,
banyak pertanyaan dengan lancar.
b. Memberikan banyak cara atau saran untuk melakukan berbagai hal.
c. Selalu memberikan lebih dari satu jawaban.
2. Ciri-ciri flexibility diantaranya adalah :
a. Menghasilkan gagasan, jawaban, atau pertanyaan yang bervariasi, dapat
melihat suatu masalah dari sudut pandang yang berbeda-beda.
b. Mencari banyak alternatif atau arah yang berbeda-beda.
c. Mampu mengubah cara pendekatan atau cara pemikiran.
3. Ciri-ciri originality diantaranya adalah :
a. Mampu melahirkan ungkapan yang baru dan unik.
b. Memikirkan cara yang tidak lazim untuk mengungkapkan diri .
c. Mampu membuat kombinasi-kombinasi yang tidak lazim dari bagian-bagian
atau unsur-unsur.
4. Ciri-ciri elaboration diantaranya adalah :
a. Mampu memperkaya dan mengembangkan suatu gagasan atau produk.
b. Menambah atau memperinci detil-detil dari suatu obyek, gagasan atau situasi
sehingga menjadi lebih menarik.
Tahapan proses berpikir kreatif mengalir melalui lima tahap :
1) Tahap persiapan (mendefinisikan masalah, tujuan atau tantangan);
2) Tahap inkubasi (mencerna fakta-fakta dan mengolahnya dalam pikiran);

6
3) Tahap iluminasi (tingkat inspirasi dikelola dan dikembangkan sehingga
menjadi suatu hasil);
4) Tahap verifikasi (perbaikan dan penyempurnaan);
5) Tahap aplikasi (mengambil langkah-langkah untuk menindaklanjuti solusi
tersebut).

B. Pendekatan Open- Ended


Pendekatan open-ended prinsipnya sama dengan pembelajaran berbasis
masalah yaitu suatu pendekatan pembelajaran yang dalam prosesnya dimulai dengan
memberi suatu masalah kepada siswa. Beberapa masalah yang disajikan memiliki
jawaban benar lebih dari satu. Masalah yang memiliki jawaban lebih dari satu disebut
masalah tak lengkap atau open-ended atau masalah terbuka.
Menurut Suherman (2013) problem yang diformulasikan memiliki multi
jawaban yang benar disebut problem tak lengkap atau disebut juga open-ended atau
soal terbuka. Open-ended sebagai soal terbuka mempunyai banyak penyelesaian dan
banyak cara untuk mendapatkan suatu penyelesaian. Jawaban dari penyataan tidak
tunggal melainkan terdapat variasi jawaban yang tepat. Soal terbuka dapat
mengembangkan kemampuan penalaran induktif siswa dan membantu mereka untuk
berpikir dari sudut pandang yang beerbeda. Jadi pendekatan open-ended merupakan
pendekatan yang memberikan soal bersifat terbuka sehingga mendatangkan beragam
cara penyelesaian atau beragam jawaban benar.
Dipandang dari strategi bagaimana materi pelajaran disampaikan, pada
prinsipnya pendekatan open-ended sama dengan pembelajaran berbasis masalah yaitu
suatu pendekatan pembelajaran yang dalam prosesnya dimulai dengan memberi suatu
masalah kepada murid. Hal ini sesuai dengan pendapat Rahman (Hendriana,2017) ia
menyatakan bahwa dalam mengajukan masalah matematika, kegiatan siswa dapat
memulai dengan mengangkat masalah sebagai tahap awal sebelum memasuki langkah
pemecahan masalah. Kegiatan semacam itu adalah proses yang harus dilakukan siswa
dalam belajar matematika. Selain itu, Sears dan Hersh (Herdiana,Sumarmo, &
Rohaeti,2013) Pembelajaran berbasis masalah mengawali kegiatan dengan penyajian
masalah yang berciri: a) Masalah harus kontekstual dan berkaitan dengan materi
dalam kurikulum, b) Masalah hendaknya tak terstruktur, solusi tidak tunggal, dan
prosesnya bertahap, c) Siswa memecahkan masalah dan guru sebagai fasilitator, d)

7
Siswa hanya diberi panduan untuk mengenali masalah, dan tidak diberi formula untuk
memecahkan masalah, dan e) Penilaian bebasis performa autentik.
Pendekatan open-ended dapat memberi kesempatan kepada murid untuk
memperoleh pengetahuan atau pengalaman menemukan, mengenali, dan memecahkan
masalah yang bersifat terbuka (open-ended) atau masalah tidak lengkap (incomplete
problem). Sedangkan dasar keterbukaan masalah diklasifikasikan dalam tiga tipe,
yakni:
1) Prosesnya terbuka, masksudnya masalah itu memiliki banyak cara penyelesaian
yang benar.
2) Hasil akhirnya terbuka, maksudnya masalah itu memiliki banyak jawaban yang
benar.
3) Cara pengembangan lanjutannya terbuka, maksudnya ketika murid telah
menyelesaikan masalahnya, mereka dapat mengembangkan masalah baru yaitu
dengan cara merubah kondisi masalah sebelumnya (asli).

Berdasarkan pengertian dan tujuan pembelajarn dengan pendekatan open-


ended diatas, perlu di garis bawahi bahwa pendekatan open-ended memberi
kesempatan kepada murid untuk berpikir bebas sesuai dengan minat kemampuannya.
Begitupun dengan guru, menurut Hamid (Hendriana,2017) guru dituntut untuk
menjadi lebih kreatif dan inovatif dalam memberikan pelajaran. Dengan demikian
kemampuan berpikir matematis murid berkembang secara maksimal dan kegiatan-
kegiatan kreatif murid dapat terkomunikasikan melalui proses pembelajaran.
Sementara itu langkah-langkah pendekatan open-ended menurut Trianto (2013)
meliputi :

a. Kegiatan awal
1. Apersepsi
Guru memberikan tanya jawab untuk mengecek pengetahuan prasyarat dan
keterampilan yang dimiliki siswa.
2. Motivasi
Guru menginformasikan kepada siswa materi yang akan mereka pelajari dan
kegunaan materi tersebut.

b. Kegiatan inti
1. Memberikan masalah

8
Guru memberikan masalah open-ended yang berkaitan dengan materi yang
diajarkan sehingga siswa dapat memahaminya dan menentukan pendekatan
penyelesaiannya.
2. Mengeksplorasi masalah
Waktu mengeksplorasi masalah dibagi menjadi dua sesi. Sesi pertama, digunakan
untuk memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerja secara individual
dalam menyelesaikan masalah. Sesi kedua, siswa bekerja secara
3. Merekam respon siswa
Guru meminta beberapa orang siswa sebagai wakil dari beberapa kelompok untuk
mengemukakan hasil diskusinya. Siswa diharapkan merespon masalah dalam
berbagai cara / penyelesaian dan guru merekamnya.
4. Pembahsan respon siswa (diskusi kelas)
Guru mencatat respon siswa, pendekatan atau penyelesaian masalah mereka dan
menulis sebanyak mungkin respon siswa dan mendaftarkannya, kemudian
mengelompokkan respon siswa sesuai sudut pandang yang relevan.
Dalam proses diskusi kelas, guru mendorong siswa agar dapat memberikan jalan
dan kesimpulan tentang konsep yang diajarkan.
5. Meringkas apa yang telah dipelajari
Hasil diskusi kelas disimpulkan, kemudian guru memberikan soal-soal lain yang
berkaitan dengan materi yang sedang dipelajari dan siswa diminta
mengerjakannya, baik secara individual atau kelompok.

c. Kegiatan akhir
Guru meluruskan miskonsepsi yang telah terjadi (jika ada), guru memberikan
perluasaan wawasan bagi siswa terkait yang baru saja konsepnya didiskusikan.
Guru memberika soal-soal atau tugas untuk dikerjakan dirumah.
Guru memberikan informasi materi yang akan dipelajari pada pertemuan
berikutnya.
Langkah dalam pendekatan open-ended ini sejalan dengan pendapat dari
Rahman (Herdiana,2017).
Adapun kelebihan dan kekurangan dari pendekatan open-ended yaitu sebagai
berikut:
1. Kelebihan pendekatan open-ended

9
Pendekatan open-ended ini menurut Suherman,dkk (2003) memiliki
beberapa keunggulan Antara lain :
a) Siswa berpartisipasi lebih aktif dalam pembelajaran dan sering
mengekspesikan idenya.
b) Siswa memiliki kesempatan lebih banyak dalam memanfaatkan
pengetahuan dan keterampilan matematik secara komprehensif.
c) Siswa dengan kemampuan matematika rendah dapat merespon
permasalahan dengan cara mereka sendiri.
d) Siswa secara intrinsik termotivasi untuk memberikan bukti atau
penjelasan.
e) Siswa memiliki pengalaman banyak untuk menemukan sesuatu dalam
menjawab permasalahan.
2. Kelemahan pendekatan open-ended
Disamping keunggulan , menurut Suherman,dkk (2003) terdapat pula
kelemahan dari pendekatan open-ended,diantaranya :
a) Membuat dan menyiapkan masalah matematika yang bermakna bagi siswa
bukanlah pekerjaan mudah.
b) Mengemukakan masalah yang langsung dapat dipahami siswa sangat sulit
sehingga banyak siswa yang mengalami kesulitan bagaimana merespon
permasalahan yang diberikan.
c) Siswa dengan kemampuan tinggi bisa merasa ragu atau mencemaskan
jawaban mereka.

C. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan studi literatur dan permasalahan yang telah dirumuskan pada
bagian sebelumnya, hipotesis dalam penelitian ini adalah Pencapaian dan peningkatan
kemampuan berpikir kreatif matematik siswa yang pembelajarannya menggunakan
pendekatan open-ended lebih baik daripada yang menggunakan pembelajaran biasa.

10
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan yang telah diuraikan ,maka dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut:
1. Peningkatan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa yang menggunakan
pendekatan open ended lebih baik daripada menggunakan pembelajaran biasa.
2. Pendekatan open ended dapat meningkatakan kemampuan berpikir kreatif
pada materi Bangun Datar.

B. Saran
Penelitian ini masih terbatas memperhatikan urutan pembelajarannya, tapi
belum dapat mengungkapkan secara detil kelemahan tindakan guru pada masing-
masing tahap pembelajarannya.

11
DAFTAR PUSTAKA

Akmalia,N. N, Pujiastuti,H & Setiani,Y (2016). Indentitas Tahap Berpikir Kreatif


Matematis Melalui Penerapan Model Problem Based Learning Dengan Tugas
Pengajuan Masalah. Jppm,9(2),183-193.
Arikunto, S. (2003). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara
Arikunto, S. (2009). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Eddisi revisi 6.
Jakarta : Rineka Cipta
Fitriani,G.D. (2012). Meningkatkan Kemampuan Reprensentasi Matematis Siswa Melalui
Pendekatan Open Ended Dalam Pembelajaran Matematika Siswa SMA. Tesis
UPI Bandung : Tidak Diterbitkan
Hendriana, H., & Sumarmo, U, (2014). Penilaian Pembelajaran Matematika. Bandung :
Reflika Aditama
Hendriana, H., Rohaeti, E.E., & Sumarmo, U, (2017). Hard Skill Soft Skill. Bandung :
Reflika Aditama
Hendriana, H. (2017). Teachers Hard and Soft Skills in Innovative Teaching of
Mathematics. World Transactions on Engineering and Technology Education.
15(2), 142-150
Ismaimuza, D. (2010). Kemampuan Berpikir Kritis dan Kreatif Matematis Siswa SMP
Melalui Pembelajaran Berbasis Masalah Dengan Strategi Konflik Kognitif.
Disertasi pada SPs UPI Bandung. Tidak Dipublikasikan
Ismara, L., & Suratman, D. (2016). Kemmpuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa dalam
Menyelesaikan Soal Open Ended di SMP. Jurnal, 1-8
Istianah, E. (2013). Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Kreatif Matematik
dengan Pendekatan Model Eliciting Activities (MEAs) pada Siswa SMA, Infinity,
2(1),43-54
Russeffendi, E.T. (2006). Pengantar Kepada Membantu Guru Mengembangkan
Kompetensinya dalam Pengajaran Matematika Untuk Meningkatkan CBSA.
Bandung : Tarsito Bandung
Russeffendi, E.T. (2005). Dasar-Dasar Penelitian Pendidikan. Bandung : IKIP Bandung
Pers
Siswono, T. Y. E. (2004). Identifikasi Proses Berpikir Kreatif Siswa Dalam Pengajuan
Masalah (Problem Possing) Matematika Berpadu dengan Model Wallas dan

12
Creative Problem Solving (CPS) di SMP Negeri 4 dan SMP Negeri 26 Surabaya.
Buletin Pendidikan Matematika, Volume 6(2)
Siswono, T., & Novitasari, W. (2007). Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa
Melalui Pemecahan Masalah Tipe “what’s Another Way”. Jurnal Transformasi,
1-13
Sukmadinata, N.S. (2004). Kurikulum dan Pembelajaran Kompetensi. Bandung :
Yayasan Kesuma Karya.
Siswono, T. Y. E. (2004). Identifikasi Proses Berpikir Kreatif Siswa Dalam Pengajuan
Masalah (Problem Posing) Matematika Berpadu dengan Model Wallas dan
Creative Problem Solving (CPS) Di SMP Negeri 4 Dan SMP Negeri 26
Surabaya. Buletin Pendidikan Matematika, Volume 6(2).
Ismara, L, & Suratman, D. (2016). Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa dalam
Menyelesaikan Soal Open-Ended di SMP. Jurnal,1-8.
Sulianto, J. (2011). Keefektifan Model Pembelajaran Kontekstual dengan Pendekatan
Open Ended dalam Aspek Penalaran dan Pemecahan Masalah pada Materi
Segitiga di Kelas VII. Jurnal Riset Pendidikan Matematika, 1, 18-41.
Suherman, E., dkk. (2003). Strateggi Pembelajran Matematika Kontemporer. Bandung :
JICA-UPI
Suherman, E. (2013). Kiat Pendidikan Matematika di Indonesia. Jakarta : Direktorat
Jendral Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional
Sukmadinata, N. S. (2004). Kurikulum dan Pembelajaran Kompetensi. Bandung :
Yayasan Kusuma Karya
Trianto, A. (2013). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progesif. Jakarta : Kencana
Prenada Media Group

13
LAMPIRAN

14
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Sekolah : SMP Muhammadiyah 5 Cimahi


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VII/II
Alokasi Waktu : 2 × 45 Menit (1 Pertemuan)

A. Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah
dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
B. Kompetensi Dasar
3.1.1. Mengaitkan rumus keliling dan luas untuk berbagai jenis segiempat (persegi,
persegi
panjang, belah ketupat, jajar genjang, trapesium dan layang – layang) dan segitiga.
4.1.1 Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan luas dan keliling
segiempat
(persegi, persegi panjang, belah ketupat, jajar genjang, trapesium, dan layang –
layang) dan segitiga.
C. Indikator Pembelajaran
a. Indikator Proses
1. Mengidentifikasi pengertian persegi panjang.
2. Mengidentifikasi sifat – sifat, keliling, dan luas persegi panjang.
b. Indikator Produk
1. Mengetahui pengertian persegi panjang.

15
2. Mengetahui sifat – sifat, keliling dan luas persegi panjang.
c. Indikator Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis
1. Selalu memikirkan lebih dari satu jawaban
D. Tujuan Pembelajaran
a. Tujuan Proses
1. Melalui pengamatan dan pengerjaan pada lembar kerja siswa, siswa dapat
memahami pengertian, sifat – sifat, keliling, dan luas persegi panjang.
b. Tujuan Produk
1. Siswa dapat memahami pengertian persegi panjang.
2. Siswa dapat mengetahui sifat – sifat, keliling dan luas persegi panjang.
c. Tujuan Berpikir Kreatif Matematis
1. Siswa mampu memikirkan lebih dari satu jawaban.
E. Materi Pembelajaran
1. Pengertian dan sifat – sifat persegi panjang
2. Keliling dan luas persegi panjang
F. Pendekatan dan Metode Pembelajaran
Pendekatan : Pendekatan Open Ended
Metode : Tanya jawab, diskusi, persentasi.
G. Kegiatan Pembelajaran
Deskripsi Kegiatan Komponen
Kegiatan Open -
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Ended
Memberikan salam dan Menjawab salam dan berdoa, Apersepsi
mengajak siswa berdoa bersama, dipimpin oleh perwakilan
dipimpin oleh alah seorang siswa
Pendahuluan/ siswa.
Kegiatan Mengecek kehadiran siswa dan Merespon guru, bersiap untuk
Awal ( 10 menyiapkan kesiapan siswa mengikuti pembelajaran
menit) untuk mengikuti pembelajaran
Memberikan pendahuluan Mengumpulkan Informasi
tentang materi dan melakukan Menjawab pertanyaan guru
tanya jawab untuk mengecek dengan pengetahuan dan
pengetahuan prasyarat dan pengalaman belajar siswa,

16
keterampilan yang dimiliki membaca sumber lain, saling
siswa. berbagi informasi antar siswa
Pertanyaan :
Apa yang kalian ketahui tentang
segiempat ? Coba jelaskan!
Menyampaikan tujuan Menyimak informasi, Motivasi
pembelajaran dan kegunaan mengetahui tujuan dan
materi yang akan dipelajari serta kegunaan mata pembelajaran
memotivasi siswa yang akan dipelajari
Menyampaikan prosedur Menyimak dan menyetujui
pembelajaran yang akan prosedur yang akan
dilaksanakan dilaksanakan.
Membagi siswa menjadi Bergabung bersama
beberapa kelompok (4 – 5 kelompok yang sudah
orang) ditentukan oleh guru
Menyampaikan materi secara Menyimak materi yang
Memberi
garis besar disampaikan, mencatat di
masalah
buku catatan
Open Ended
Membagikan LKS pada setiap Mengamati
kelompok dan memberikan Mengamati masalah yang
masalah Open – Ended berkaitan diberikan oleh guru
Kegiatan Inti dengan materi yang diajarkan
( 70 menit) Memberikan kesempatan kepada Mengumpulkan informasi
siswa untuk menyelesaikan Menyelesaikan masalah Open
masalah secara individual – Ended secara individu
Memberikan kesempatan untuk Menanya
bertanya mengenai masalah Memberikan pertanyaan
Mengeksplo
yang kurang dipahami mengenai masalah yang
rasi masalah
diberikan
Memberikan waktu untuk Mengasosiasikan
mendiskusikan hasil Mendiskusikan setiap ide dari
penyelesaian masalah yang setiap anggota untuk
dikerjakan oleh masing – masing menemukan penyelesaian

17
anggota kelompok yang tepat
Memberikan kesempatan kepada Mengkomunikasikan
setiap kelompok untuk Setiap perwakilan kelompok
Merekam
mengemukakan hasil diskusi mengemukakan hasil diskusi
respon
kelompoknya secara bergantian kelompoknya, kelompok lain
siswa
dan kelompok lainnya menanggapi
menanggapi
Mencatat respon siswa Memberikan hasil diskusi Pembahasan
(pendekatan, solusi masalah) kepada guru, kemudian respon
secara garis besar menurut hasil mendengarkan sedikit siswa
diskusi kemudian membahasnya penjelasan dari guru dan (diskusi
dan mendorong siswa agar dapat membahas hasil pembelajaran kelas)
memberikan jawaban dan
kesimpulan tentang konsep yang
diajarkan
Membimbing dan berikan Memberikan kesimpulan
kesempatan kepada siswa untuk mengenai materi yang sudah
menyimpulkan apa yang sudah dipelajari dan dipahami
dipelajari dan dipahami dengan bimbingan guru
Menginsturksikan untuk Melengkapi hasil pekerjaan
Penutup Meringkas
mengumpulkan LKS hasil yang belum selesai, kemudian
( 10 menit) apa yang
diskusi yang sudah dikerjakan mengumpulkan LKS hasil
telah terjadi
diskusi kelompok
Menginformasikan materi yang Menyimpulkan informasi dan
akan dipelajari dan alat yang mencatat apa yang harus
harus dibawa pada pertemuan dibawa pada pertemuan
berikutnya berikutnya

H. Penilaian Proses dan Hasil Belajar


Jenis/teknik penilaian
Teknik
No Aspek yang diamati/dinilai Waktu Penilaian
Penilaian
1. Sikap : Penilaian diri Selama pembelajaran

18
a. Bersyukur atas karunia Tuhan Yang Teknik Non berlangsung dan saat
Maha Esa. Tes, Bentuk diskusi
b. Terlibat aktif dalam pembelajaran Pengamatan,
c. Bekerjasama dalam kegiatan Sikap dalam
kelompok pembelajaran
d. Toleran terhadap proses pemecahan
masalah yang berbeda dan kreatif
2. Pengetahuan : Penilaian diri Kegiatan inti dan
a. Mampu mengenal persegi dan sifat – Pengamatan, penutup, penyelesaian
sifatnya. Teknik Tes, tugas kelompok
b. Mampu menghitung keliling dan luas bentuk tertulis
persegi uraian
3. Keterampilan : Penugasan Kegiatan inti dan
Menerapkan konsep/prinsip dan strategi Teknik Non penutup
pembelajaran dalam menyelesaikan masalah Tes, Bentuk
yang relevan Pengamatan

I. Media, Alat/Bahan, dan Sumber Belajar


1. Spidol, penghapus, papan tulis
2. Lembar Kegiatan Siswa (LKS)
3. Sumber belajar : Buku Matematika SMP Kelas VII (Buku Matematika Kemdikbud)
Cimahi, September 2019
Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran Matematika Peneliti

Iip, S.Pd. Apri Kurniawan


NUPTK. 9159766667210073 NIM.16510062

Menyetujui
Kepala Sekolah

Nana Gerhana, S.Ag.


NUPTK. 1956752661200002

19
LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN KETERAMPILAN

Mata Pelajaran : Matematika


Materi : Persegi Panjang
Kelas/Semester : VII/II
Tahun Pelajaran : 2019/2020
Waktu Pengamatan : 2 x 45 menit (2 jam pelajaran)

Indikator terampil menerapkan konsep/prinsip dan memecahkan masalah yang


relevan berkaitan dengan menjelaskan pengertian, sifat – sifat, keliling, dan luas persegi
panjang.
Kurang terampil, jika sama sekali tidak mampu menerapkan konsep/prinsip dan
memecahkan masalah berkaitan dengan menjelaskan pengertian, sifat – sifat, keliling, dan
luas persegi panjang.
Terampil, jika sudah menunjukkan adanya usaha untuk menerapkan konsep/prinsip
dan memecahkan masalah yang berkaitan menjelaskan pengertian, sifat – sifat, keliling, dan
luas persegi panjang meski hasilnya belum tepat.
Sangat terampil, jika menunjukkan adanya usaha untuk menerapkan konsep/prinsip dan
strategi memecahkan masalah berkaitan menjelaskan pengertian, sifat – sifat, keliling, dan
luas persegi panjang dengan hasil yang tepat.

Bubuhkan tanda √ pada kolom – kolom di bawah ini sesuai hasil pengamatan.
Keterampilan
Menerapkan
No Nama Siswa konsep/prinsip dan stategi
memecahkan masalah
KT T ST
1
2
3
4
5
6

20
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31

Keterangan
KT : Kurang Terampil
T : Terampil
ST : Sangat Terampil

21
LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN SIKAP

Mata Pelajaran : Matematika


Materi : Persegi Panjang
Kelas/Semester : VII/II
Tahun Pelajaran : 2019/2020
Waktu Pengamatan : 2 x 45 menit (2 jam pelajaran)

Sikap yang dikembangkan dalam proses pembelajaran adalah jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli, santun, percaya diri kepercayaan diri siswa dalam keberanian diri untuk
berpendapat, bertanya, atau menjawab pertanyaan, berani presentasi di depan kelas serta
memiliki semangat belajar dalam memecahkan setiap permasalahan.

Bubuhkan tanda √ pada kolom – kolom di bawah ini sesuai hasil pengamatan.
Aspek yang diamati
No Nama Siswa Aktif Bekerjasama Toleran
SB B KB SB B KB SB B KB
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16

22
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31

Keterangan
SB : Sangat Baik
B : Baik
KB : Kurang Baik

23
MATERI PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : Matematika


Materi : Persegi Panjang
Kelas/Semester : VII/II
Tahun Pelajaran : 2019/2020
Waktu Pengamatan : 2 x 45 menit (2 jam pelajaran)

Persegi Panjang
Persegi panjang adalah segi empat yang mempunyai empat sudut siku – siku serta sisi yang
berhadapan sejajar dan sama panjang.
Bentuk persegi panjang :
D C

A B
Sifat – sifat persegi panjang :
1. Sisi yang berhadapan sejajar dan sama panjang.
2. Sudut – sudutnya sama besar dan siku – siku.
3. Diagonal – diagonal sama panjang dan saling berpotongan membagi dua sama
panjang.
4. Dapat menempati bingkainya dengan empat cara

Rumus Keliling Persegi Panjang


Keliling persegi panjang adalah jumlah sisi – sisi persegi panjang atau jumlah panjang
keempat sisinya. Pada gambar persegi panjang di atas, keliling persegi panjang
. Sisi yang lebih panjang disebut panjang yang dinotasikan
dengan dan sisi yang lebih pendek disebut lebar, yang dinotasikan dengan
Jadi dan
Dengan demikian keliling persegi panjang , dirumuskan dengan

24
Luas Persegi Panjang
Pada gambar di bawah ini, adalah persegi panjang dengan panjang persegi satuan
dan lebar persegi satuan.
C D

A B

Gambar : persegi panjang


Luas persegi panjang adalah jumlah persegi satuan yang ada di daerah persegi panjang
yaitu satuan
Luas yang diperoleh itu sama dengan hasil kasli, panjang, dan lebarnya.

jadi luas panjang lebar

Dari uraian di atas maka diperoleh rumus luas persegi panjang

Dengan

panjang

lebar

luas persegi panjang

25
LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS)

Mengidentifikasi sifat – sifat, keliling dan luas persegi panjang


Langkah – Langkah Mengerjakan :

1. Tuliskan anggota kelompok pada tempat yang tersedia.


2. Baca dan pahami bersama LKS yang dibagikan.
3. Diskusikan dan jawablah soal di bawah ini dengan mengikuti langkah – langkahnya!
4. Jika ada hal – hal yang kurang jelas, silahkan tanya kepada guru.

Kelompok :

1. ...................................................
2. ...................................................
3. ...................................................
4. ...................................................

1. Perhatikan permasalahan di bawah ini !

Ibu Anton memiliki kebun berbentuk persegi panjang. Kebun itu diberi pagar dari kawat
bersusun tiga. Panjang kawat yang dihabiskan

a. Sketsalah kebun milik Ibu Anton dari ilustrasi di atas

b. Dari permasalahan, dapatkan Anda menentukan panjang dan lebar kebun ibu Anton

26
2. Perhatikan permasalahan di bawah ini !
Dewi membeli pita sepanjang . Ia akan gunakan pita tersebut untuk
menghias seluruh bagian samping sudut kotak kado (rusuk) berbentuk kubus yang
merupakan gabungan dari enam persegi untuk memperindah kotak kado tersebut.
a. Sketsalah permasalahan tersebut untuk mempermudah Anda membantu Dewi

b. Jika Anda membantu Dewi, kado ukuran berapa yang Anda hias dengan pita
? Jelaskan cara Anda menemukan jawaban! (minimal 3 cara)

*Selamat berdiskusi dan semangat*

27
KUNCI JAWABAN

Mata Pelajaran : Matematika


Materi : Persegi Panjang
Kelas/Semester : VII/II
Tahun Pelajaran : 2019/2020
Waktu Pengamatan : 2 x 45 menit (2 jam pelajaran)

No Uraian Jawaban Skor


1 a. Sketsa kebun milik ibu Anton

panjang

lebar 10

Kebun dikeliling kawat bersusun tiga menghabiskan , sehingga


keliling kebun

b. 15
Jika panjang kebun , maka lebar kebun
Karena
Jika panjang kebun , maka lebar kebun
Karena
Jika panjang kebun , maka lebar kebun
Karena

Dan berbagai alternatif jawaban lain


2. Sketsa permaslahan

10
pita

28
Panjang sisi
Keliling
Banyak kotak

Panjang sisi
15
Keliling
Banyak kotak

Panjang sisi
Keliling
Banyak kotak

Dan berbagai alternatif jawaban lain

29

Anda mungkin juga menyukai