Anda di halaman 1dari 226

PENGEMBANGAN LKPD BERBASIS OPEN-ENDED

PROBLEM PADA MATERI SEGIEMPAT KELAS VII

SKRIPSI

Oleh
Fanny Khairul Putri Apertha
NIM: 06081381320022
Program Studi Pendidikan Matematika

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2017
ii
iii
PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama : Fanny Khairul Putri Apertha
NIM : 06081381320022
Program Studi : Pendidikan Matematika

menyatakan dengan sungguh-sungguh bahwa skripsi yang berjudul


“PENGEMBANGAN LKPD BERBASIS OPEN-ENDED PROBLEMS PADA
MATERI SEGIEMPAT KELAS VII” ini adalah benar-benar karya saya sendiri
dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara tidak sesuai
dengan Peraturan Menteri Pendidikan Republik Indonesia Nomor 17 tahun 2010
tentang Pencegahan dan Penanggulangan Plagiat di Perguruan Tinggi. Apabila di
kemudian hari, ada pelanggaran yang ditemukan dalam skripsi ini dan/atau ada
pengaduan dari pihak lain terhadap keaslian karya ini, saya bersedia menanggung
sanksi yang dijatuhkan kepada saya.

Demikianlah pernyataan ini dibuat dengan sungguh-sungguh tanpa pemaksaan


dari pihak manapun.

Palembang, 07 Juni 2017


Yang membuat pernyataan,

Fanny Khairul Putri Apertha


NIM.06081381320022

iv
PRAKATA

Skripsi dengan judul “Pengembangan LKPD Berbasis Open-Ended


Problem Pada Materi Segiempat Kelas VII” disusun untuk memenuhi salah satu
syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) pada Program Studi
Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Sriwijaya. Dalam mewujudkan skripsi ini, penulis mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak.
Oleh sebab itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada Prof. Dr.
Zulkardi, M.I.Komp, M.Sc. dan Drs. Muhammad Yusup, M.Pd. sebagai
pembimbing atas segala bimbingan yang telah diberikan dalam penulisan skripsi
ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Prof. Sofendi, M.A., Ph.D.,
Dekan FKIP Unsri, Dr. Ismet, S,Pd., M.Si., Ketua Jurusan Pendidikan MIPA,
Cecil Hiltrimartin, M.Si., Ph.D., Ketua Program Studi Pendidikan Matematika
yang telah memberikan kemudahan dalam pengurusan administrasi selama
penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga ditujukan kepada Nyimas Aisyah,
M.Pd., Ph.D., Dr. Hapizah, S.Pd., M.T., Dr. Yusuf Hartono, M.Sc., anggota
penguji yang telah memberikan sejumlah saran untuk perbaikan skripsi ini. Lebih
lanjut penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Sabaruddin, S.Pd., M.Si.
selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 18 Palembang, Wiryaningsih, S.Pd. selaku
guru Matematika SMP Negeri 18 Palembang yang telah memberikan bantuan
sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.
Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat untuk pembelajaran
bidang studi Matematika dan pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan
seni.

Palembang, Juni 2017


Penulis,

Fanny Khairul Putri Apertha

v
PERSEMBAHAN

Alhamdulillahirobbil Alamin
Puji dan syukur atas segala nikmat yang Engkau berikan pada hamba-Mu
Ya Allah, Tuhan Semesta Alam. Tidak akan aku bisa sampai pada titik ini tanpa
semua kebaikan serta keridhoan yang Engkau berikan padaku. Semoga aku bisa
meneruskan perjuangan ini dengan sebaik-baiknya, karena skripsi yang baru saja
aku selesaikan ini adalah pintu gerbang awal perjalananku. Dan semoga ilmu yang
kudapatkan ini dapat memberikan keberkahan di dunia maupun akhirat. Sekali
lagi, Alhamdulillah yaa Allah..
• Untuk orang-orang yang sangat berjasa dalam menyelesaikan skripsi ini,
pembimbingku Prof. Dr. Zulkardi, M.I.Komp, M.Sc. dan Drs. Muhammad
Yusup, M.Pd. yang telah meluangkan waktu untuk berbagi ilmu dan tiada lelah
membimbingku dalam menyelesaikan skripsi ini.
• Untuk Ayahku Luzi Apertha & Ibuku Nanik Sukmawati. Terima kasih atas
segala do’a dan dukungan yang telah diberikan. Ini hanya hadiah kecil yang bisa
aku berikan untuk kalian dibandingkan semua yang kalian berikan padaku.
Semoga kedepannya aku bisa memberikan hadiah-hadiah yang terbaik untuk
kalian.
• Untuk adik-adikku Farenza Maulana Alghifari Apertha dan Aurel Zifania
Apertha. Terima kasih atas doa dan semangat kalian, serta kelucuan yang
selalu menghibur dikala ku penat. Semoga perjuanganku ini dapat menjadi
motivasi dan pelajaran untuk kalian meraih masa depan kelak.
• Untuk sahabat-sahabatku yang selalu ada saat suka maupun duka, serta tak
habis memberikan semangat untuk berjuang semasa perkuliahan, Nada, Dwi,
Ima, Adel, Kandita, Feri, Bella (Almh), dan Juliana. Semoga keberkahan
selalu terlimpah untuk kalian dan semoga persahabatan kita tetap terjaga
hingga jannah-Nya.
• Untuk teman seperjuangan mengejar dosen pembimbing, Eli, Desi, Ersa,
Fitriyanti, dan Yanti. Terima kasih untuk selalu menyemangati,
mengingatkan, serta saling memberi kabar untuk bimbingan.
• Untuk keluargaku di Bimbel Madani, Vivi, Mbak Mega, Mbak Yul, serta
siswa-siswiku yang telah mendoakan serta menjadi hiburan dikala aku penat.
• Untuk keluargaku “Beswan Djarum 31”, Ema, Ulfah, Romi, Ejak, Oni,
Stefanny, Cece Sisca, dan Farah yang turut mendoakan serta memotivasi
untuk menyelesaikan skripsi ini.
• Untuk Mbak Mega dan Kak Chandra yang juga slalu membantuku
mempermudah dalam administrasi serta memberikan informasi selama
menyelesaikan skripsi ini.
• Untuk “Mathedu’13” yang telah menemani dari awal perkuliahan hingga akhir,
yang slalu memberikan semangat dan motivasi. Semoga yang kita dapatkan
semasa perkuliahan dapat menjadi berkah. See you on top, guys!

vi
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL..................................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI.......................................................... ii
PENYATAAN .............................................................................................. iii
PRAKATA .................................................................................................... iv
PERSEMBAHAN ......................................................................................... v
DAFTAR ISI ................................................................................................. vii
DAFTAR TABEL ......................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xii
ABSTRAK .................................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1


1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................... 4
1.3 Tujuan Penelitian .................................................................................... 4
1.4 Manfaat Penelitian .................................................................................. 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................. 6


2.1 Bahan Ajar .............................................................................................. 6
2.1.1 Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) ............................................. 7
2.1.2 Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) yang Baik ........................... 9
2.2 Open-Ended Problem .............................................................................. 10
2.2.1 Pengertian Open-Ended Problem.................................................. 10
2.2.2 Langkah-Langkah Pembelajaran Berbasis Open-Ended Problem 11
2.2.3 Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Berbasis Open-Ended
Problem ........................................................................................ 12
2.3 LKPD Berbasis Open-Ended Problem.................................................... 13
2.4 Materi Segiempat berbasis Open-Ended Problem .................................. 14

vii
2.5 Soal pada Materi Segiempat Berbasis Open-Ended Problem ................. 20
2.6 Penilaian dalam Pembelajaran berbasis Open-Ended Problem .............. 24
2.7 Kriteria Produk Pembelajaran ................................................................. 26
2.8 Hasil Belajar ............................................................................................ 27

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................ 28


3.1 Jenis Penelitian ........................................................................................ 28
3.2 Subjek Penelitian..................................................................................... 28
3.3 Prosedur Peneltian ................................................................................... 28
3.4 Teknik Pengumpulan Data ...................................................................... 34
3.5 Teknik Analisis Data ............................................................................... 36

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................... 40


4.1 Hasil Penelitian ....................................................................................... 40
4.1.1 Deskripsi Persiapan Penelitian ....................................................... 40
4.1.2 Deskripsi Hasil Pengembangan LKPD .......................................... 41
4.1.3 Deskripsi Hasil dan Analisis Data ................................................. 70
4.2 Pembahasan ............................................................................................. 79

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ............................................................ 87


5.1 Simpulan ................................................................................................. 87
5.2 Saran ........................................................................................................ 88
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 89

viii
DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 2.1 Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Materi Segiempat ........... 14
Tabel 2.2 Penilaian Pembelajaran Matematika Berbasis Open Ended
Problem .......................................................................................... 25
Tabel 3.1 Karakteristik yang Menjadi Fokus Prototype ................................ 30
Tabel 3.2 Gambaran Pelaksanaan Validasi Tahap Expert Review ................. 31
Tabel 3.3 Gambaran Pelaksanaan Validasi Tahap One to One...................... 32
Tabel 3.4 Gambaran Pelaksanaan Validasi Tahap Small Group ................... 33
Tabel 3.5 Gambaran Pakar Tentang Prototype .............................................. 35
Tabel 3.6 Rincian Data Penelitian Tahap Persiapan ...................................... 36
Tabel 3.7 Saran dari Pakar untuk Prototype dan Keputusan Revisi .............. 37
Tabel 3.8 Kategori Predikat Nilai Ranah Kognitif ......................................... 38
Tabel 3.9 Rincian Data Penelitian Tahap Formative Evaluation .................. 39
Tabel 4.1 Jadwal Kegiatan Penelitian ............................................................ 40
Tabel 4.2 KI dan KD Materi Bangun Datar Segiempat ................................. 42
Tabel 4.3 Komentar dari Expert Review ........................................................ 49
Tabel 4.4 Komentar dan Saran Validator serta Keputusan Revisi ................. 51
Tabel 4.5 Komentar dan Keputusan Revisi pada Tahap One to One............. 56
Tabel 4.6 Hasil Revisi Prototype 1 ke Prototype 2 ........................................ 57
Tabel 4.7 Komentar dan Keputusan Revisi pada tahap Small Group ............ 62
Tabel 4.8 Hasil Revisi Prototype 2 ke Prototype 3 ........................................ 63
Tabel 4.9 Agenda Field Test .......................................................................... 70
Tabel 4.10 Banyaknya Jawaban Benar yang Dihasilkan pada LKPD 1 .......... 71
Tabel 4.11 Banyaknya Jawaban Benar atau Cara Penyelesaian yang
Dihasilkan pada LKPD 2 ............................................................... 73
Tabel 4.12 Banyaknya Jawaban Benar atau Cara Penyelesaian yang
Dihasilkan pada LKPD 3 ............................................................... 75
Tabel 4.13 Persentase Hasil Belajar Peserta Didik ............................................. 79

ix
DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 2.1 Persegi Panjang ABCD ............................................................... 15
Gambar 2.2 Persegi ABCD ............................................................................. 16
Gambar 2.3 Jajargenjang ABCD ................................................................... 17
Gambar 2.4 Trapesium ABCD ....................................................................... 18
Gambar 2.5 Belah Ketupat ABCD .................................................................. 19
Gambar 2.6 Layang-Layang ABCD ............................................................... 20
Gambar 3.1 Alur Desain Formative Research ................................................ 29
Gambar 4.1 Cuplikan Cover Desain LKPD .................................................... 45
Gambar 4.2 Cuplikan Soal Tes ....................................................................... 46
Gambar 4.3 Cuplikan Desain Prototype 1 LKPD 1 ........................................ 47
Gambar 4.4 Cuplikan Desain Prototype 1 LKPD 2 ........................................ 48
Gambar 4.5 Cuplikan Desain Prototype 1 LKPD 3 ........................................ 48
Gambar 4.6 Peserta Didik Mengerjakan LKPD Tahap One to One ............... 53
Gambar 4.7 Cuplikan Hasil Pekerjaan Peserta Didik Tahap One to One ....... 55
Gambar 4.8 Peserta Didik Mengerjakan LKPD Tahap Small Group ............. 58
Gambar 4.9 Cuplikan Hasil Pekerjaan Peserta Didik Tahap Small Group..... 60
Gambar 4.10 Komentar/Saran Peserta Didik pada Tahap Small Group ........... 61
Gambar 4.11 Peneliti Memberikan Petunjuk kepada Peserta Didik ................. 65
Gambar 4.12 Peneliti Memberikan Bantuan kepada Peserta Didik
yang Mengalami Kesulitan ......................................................... 67
Gambar 4.13 Peserta Didik Mengerjakan LKPD 3 .......................................... 68
Gambar 4.14 Cuplikan Peserta Didik Mengerjakan Soal Tes .......................... 70
Gambar 4.15 Hasil Jawaban Peserta Didik Berkategori Sangat Baik pada
LKPD 1 ...................................................................................... 72
Gambar 4.16 Hasil Jawaban Peserta Didik Berkategori Cukup Baik pada
LKPD 1 ..................................................................................... 72
Gambar 4.17 Hasil Jawaban Peserta Didik Berkategori Baik pada LKPD 2..... 74

x
Gambar 4.18 Hasil Jawaban Peserta Didik Berkategori Cukup Baik pada
LKPD 2 ....................................................................................... 74
Gambar 4.19 Hasil Jawaban Peserta Didik Berkategori Sangat Baik pada
LKPD 3 ....................................................................................... 76
Gambar 4.20 Hasil Jawaban Peserta Didik Berkategori Cukup Baik pada
LKPD 3 ....................................................................................... 76
Gambar 4.21 Hasil Jawaban Peserta Didik pada Soal Tes Nomor 1 .................. 78

xi
DAFTAR LAMPIRAN

Halaman
1. Surat Usulan Judul Skripsi ............................................................................ 92
2. Surat Keputusan Penunjukan Pembimbing ................................................... 93
3. Surat Izin Penelitian dari Dekan FKIP UNSRI ............................................. 95
4. Surat Izin Penelitian dari Dinas Pendidikan.................................................. 96
5. Surat Keterangan dari SMP Negeri 18 Palembang ....................................... 97
6. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ............................................................. 98
7. Lembar Kerja Peserta Didik Prototype 1 .................................................... 113
8. Lembar Kerja Peserta Didik Prototype 2 .................................................... 126
9. Lembar Kerja Peserta Didik Prototype 3 .................................................... 146
10. Kunci Jawaban LKPD (Prototype 3) dan Rubrik Penilaian........................ 163
11. Kisi-Kisi Soal Tes ....................................................................................... 174
12. Kartu Soal Tes ............................................................................................. 176
13. Soal Tes Formatif ........................................................................................ 179
14. Kunci Jawaban Soal Tes dan Rubrik Penilaian........................................... 180
15. Lembar Validasi Elika Kurniadi, S.Pd. M.Sc. ............................................ 187
16. Lembar Validasi Weni Dwi Pratiwi, S.Pd., M.Sc. ...................................... 192
17. Lembar Validasi Wiryaningsih, S.Pd. ......................................................... 197
18. Lembar Validasi Novella Mutiara ............................................................... 200
19. Cuplikan Jawaban Peserta Didik saat Field Test ........................................ 203
20. Rekapitulasi Nilai Tes Peserta Didik .......................................................... 207
21. Kartu Bimbingan Skripsi .......................................................................... 208

xii
xiii
xiv
xiv
xiv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Matematika mempunyai peranan penting dalam kehidupan sehari-hari.
Matematika merupakan sarana berpikir dalam menentukan dan mengembangkan
ilmu pengetahuan dan teknologi. Bahkan, matematika merupakan salah satu
metode berfikir manusia yang logis, sistematis, dan konsisten (Andriani, 2014).
Oleh karena itu, setiap orang diharapkan menganggap bahwa matematika itu
penting, guna mengahadapi tantangan masa depan dalam persaingan global.
Dalam hal tersebut, maka sangatlah diperlukan adanya pembelajaran
matematika di sekolah. Pembelajaran matematika telah dipelajari dari Sekolah
Dasar hingga Sekolah Lanjutan. Banyak orang beranggapan bahwa dengan
mempelajari matematika dengan baik, maka diprediksi akan berhasil dalam
mempelajari mata pelajaran yang lain. Namun pada kenyataanya, pendidikan
matematika di Indonesia masih terlihat memprihatinkan. Hal ini dapat dilihat dari
hasil belajar peserta didik di Indonesia masih sangat rendah (Kompasiana).
Berdasarkan hasil survei studi Programme for International Student
Assesment (PISA) yang dilaksanakan oleh OECD (Organization for Economic
Co-operation & Development) pada tahun 2015, Indonesia secara umum berada
pada peringkat ke-69 dari 76 negara di dunia. Wiryawan (2015) mengatakan
bahwa studi PISA memiliki tujuan untuk mengukur kemampuan pemecahan
masalah, penalaran, kreativitas, dan keterampilan peserta didik dalam mengetahui
kesiapan peserta didik mengahadapi tantangan pengetahuan dalam masyarakat.
Hasil survei ini menunjukan bahwa kemampuan peserta didik Indonesia
khususnya pada pelajaran matematika masih tergolong rendah. Ternyata masih
banyak peserta didik di Indonesia yang belum terbiasa dengan soal-soal yang
menuntut peserta didik untuk berfikir, bernalar, dan berkomunikasi matematis
(Kemendikbud, 2013). Pada kenyataannya, mata pelajaran matematika di
Indonesia masih menjadi mata pelajaran yang sulit dimengerti oleh peserta didik
(Lismarni). Sampai saat ini ada banyak pihak yang merasa bahwa hasil

1
Universitas Sriwijaya

pembelajaran matematika guru di sekolah masih memprihatinkan, baik ditinjau


dari proses pembelajaran maupun hasil belajarnya (Pambudi, 2007). Salah satu
penyebab rendahnya pencapaian peserta didik dalam proses pembelajaran
matematika adalah proses pembelajaran yang belum optimal. Berdasarkan
penelitian Yusuf (2009: 3) menyatakan bahwa pembelajaran matematika selama
ini menekankan pada hapalan dan mencari satu jawaban yang benar untuk soal-
soal yang diberikan sehingga proses berfikir peserta didik di sekolah masih jarang
dilatih. Hal ini dapat dilihat dari buku pelajaran matematika yang digunakan
peserta didik, kebanyakan soal-soal yang ada hanya memiliki satu jawaban yang
benar atau kovergen (Aryanti, 2014). Sehingga dalam suasana pembelajaran, guru
kurang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menerapkan ide-ide
sendiri dengan memilih dan menggunakan beberapa strategi, metode maupun
teknik yang dapat menjadikan peserta didik aktif dan berfikir dalam proses
pembelajaran.
Saat ini, dengan berlakunya kurikulum 2013 diharapkan dapat membentuk
peserta didik yang aktif dan kreatif dalam ranah kognitif atau ilmu pengetahuan
pada suatu pembelajaran yang sedang berlangsung (Kemendikbud, 2014). Hal ini
sesuai dalam isi Permendikbud Nomor 21 Tahun 2016, yaitu tujuan pendidikan di
Indonesia adalah untuk mengembangkan kemampuan dan potensi peserta didik
agar memiliki pribadi yang berilmu, kreatif, serta mandiri.
Salah satu pembelajaran matematika yang dapat mengembangkan
kemampuan berfikir peserta didik adalah pembelajaran matematika berbasis open-
ended problem (Yuliana, 2015). Menurut Becker dan Shimida (1997) open-ended
problem adalah suatu pembelajaran yang mengandung potensi yang sangat besar
untuk meningkatkan kualitas pembelajaran matematika dengan menyajikan suatu
permasalahan yang memiliki metode atau penyelesaian benar lebih dari satu
macam. Open-ended problem memberikan kesempatan pada peserta didik untuk
memperoleh pengetahuan/pengalaman menemukan, mengenali, dan memecahkan
masalah dengan beberapa cara penyelesaian. Hal ini, berkaitan dengan salah satu
prinsip pembelajaran berbasis saintifik yang ada di dalam kurikulum 2013 yaitu

2
Universitas Sriwijaya

pembelajaran yang menekankan pada jawaban yang divergen yang memiliki


banyak kebenaran.
Dalam proses menemukan jawaban yang divergen itulah dibutuhkan
kegiatan-kegiatan yang dapat menjadikan peserta didik untuk berfikir kreatif.
Berdasarkan Permendikbud Nomor 103 Tahun 2014 yaitu dalam mengembangkan
ilmu pengetahuan serta kemampuan berfikir, peserta didik melakukan kegiatan
5M seperti mengamati, menanya, mencoba atau mengumpulkan informasi,
mengasosiasi, dan mengkomunikasikan. Hal ini sejalan dengan proses
pembelajaran berbasis open-ended problem salah satunya yaitu guru diminta
untuk memberikan waktu bagi peserta didik untuk mencoba atau
mengeksplorasikan suatu permasalahan baik antara sesama peserta didik maupun
antara peserta didik dengan guru (Kemendikbud, 2014).
Di dalam pembelajaran berbasis open-ended dibutuhkan bahan ajar berupa
LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) berbasis open-ended problem. Menurut
Widjajanti (2008:1), LKPD merupakan salah satu sumber belajar yang dapat
dikembangkan oleh guru sebagai fasilitator dalam kegiatan pembelajaran.
Tujuannya adalah untuk memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran,
selain itu bagi peserta didik akan belajar mandiri, memahami, dan menjalankan
suatu tugas secara tertulis.
LKPD merupakan perangkat pembelajaran sebagai pelengkap atau sarana
pendukung pelaksanaan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran). Dengan
penggunaan LKPD akan membuka kesempatan peserta didik untuk aktif dan
kreatif dalam proses pembelajaran. Kartika (2014) mengatakan bahwa tujuan
penggunaan LKPD dalam proses pembelajaran adalah untuk memperkuat dan
menunjang pembelajaran dalam tercapainya indikator serta kompetensi yang
sesuai dengan kurikulum. Selain itu, dengan adanya LKPD dapat membantu guru
mencapai tujuan pembelajaran di kelas. Walaupun dengan adanya LKPD dalam
proses pembelajaran, peran guru tetap tak tergantikan. Dalam hal ini guru
berperan sebagai fasilitator yaitu pendidik bertanggung jawab dalam memantau
kerja peserta didik selama proses pembelajaran.

3
Universitas Sriwijaya

Salah satu materi dalam pembelajaran matematika di kelas VII SMP


adalah segiempat. Segiempat merupakan salah satu materi yang permasalahannya
sering ditemui peserta didik dalam kehidupan sehari-hari (Andriani, 2012).
Berdasarkan wawancara oleh guru matematika kelas VII SMP Negeri 18
Palembang, guru jarang memberikan soal terbuka dalam proses pembelajaran
khususnya materi segiempat ini. Pada dasarnya, materi segiempat telah sesuai
dengan open-ended problem karena dalam mengkonstruksi masalah open-ended
guru menyajikan masalah terbuka melalui situasi fisik yang nyata sehingga
nantinya peserta didik mampu mengamati serta mengkaji masalah yang diberikan
(Becker dan Shimada, 2007: 28).
Pengembangan bahan ajar berupa LKPD berbasis open-ended problem
sudah pernah diteliti sebelumnya oleh Lidyawati (2010) dalam tesisnya yang
berjudul Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Open-Ended untuk Melatih
Kemandirian Belajar Siswa Sekolah Menengah Pertama memperoleh hasil
penelitian bahwa kepraktisan dan keefektifan peserta didik mengerjakan soal
adalah baik dan berdasarkan proses pengembangan diperoleh bahwa prototype
LKPD yang dihasilkan memiliki efek potensial yang baik juga pada kemandirian
peserta didik.
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis melakukan suatu penelitian
yang menghasilkan suatu produk yang valid dan praktis berupa LKPD pada materi
segiempat. Sehingga penulis ingin melakukan penelitian dengan judul
“Pengembangan LKPD Berbasis Open-Ended Problem pada Materi
Segiempat Kelas VII”.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian di atas, maka rumusan masalah penelitian ini adalah:
1. Bagaimanakah karakteristik LKPD berbasis open-ended problem pada
materi segiempat yang valid dan praktis?
2. Bagaimanakah efek potensial LKPD berbasis open-ended problem
yang telah dikembangkan terhadap hasil belajar peserta didik pada
materi segiempat?

4
Universitas Sriwijaya

1.3 Tujuan Penelitian


Penelitian ini bertujuan untuk :
1. Menghasilkan LKPD yang valid dan praktis berbasis open-ended
problem pada materi segiempat.
2. Mengetahui bahwa LKPD berbasis open-ended problem yang telah
dikembangkan memiliki efek potensial terhadap hasil belajar peserta
didik pada materi segiempat.
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :
1. Peserta didik: yaitu agar peserta didik terbiasa dengan masalah open-
ended problem.
2. Guru: yaitu agar dapat digunakan sebagai media pembelajaran dalam
proses pembelajaran.
3. Peneliti lain: yaitu agar dapat dijadikan referensi bagi yang ingin
melakukan penelitian selanjutnya.

5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Bahan Ajar


Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang disusun secara sistematis
yang digunakan untuk membantu guru dalam proses kegiatan belajar mengajar
kepada peserta didik di kelas. Menurut Sudrajat (2008), bahan ajar adalah segala
hal yang digunakan oleh para guru atau para peserta didik untuk memudahkan
proses pembelajaran. Selain itu juga menurut Hamdani (2010), bahan ajar dapat
menciptakan suasana atau lingkungan yang memungkinkan peserta didik untuk
belajar.
Bahan ajar memiliki beberapa fungsi, diantaranya adalah (Hamdani,
2010):
1. Sebagai pedoman bagi guru yang mengarahkan semua aktivitasnya dalam
proses pembelajaran.
2. Sebagai pedoman bagi peserta didik mengarahkan aktivitasnya dalam
proses pembelajaran sekaligus dalam kompetesi yang harus dikuasi oleh
mereka.
3. Sebagai alat evaluasi pencapaian dan penugasan hasil proses pembelajaran
yang telah dilakukan.
Adapun manfaat bahan ajar, diantaranya adalah (Depdiknas, 2008):
1. Bagi guru, bahan ajar dapat menambah pengetahuan dan pengalaman guru
dalam menulis bahan ajar. Selain itu juga mampu membangun komunikasi
pembelajaran yang efektif antara guru dengan peserta didik karena peserta
didik akan merasa lebih percaya kepada gurunya.
2. Bagi peserta didik, bahan ajar dapat menjadikan kegiatan pembelajaran
lebih menarik dan peserta didik dapat kesempatan untuk belajar secara
mandiri dan mengurangi ketergantungannya terhadap guru.

6
Universitas Sriwijaya

Menurut Depdiknas (2008) berdasarkan teknologi yang digunakan, bahan


ajar dapat dikelompokkan menjadi empat kategori, yaitu:
a. Bahan cetak (printed) seperti antara lain handout, buku, modul, Lembar
Kerja Peserta Didik (LKPD), brosur, pamflet, wallchart, foto/gambar,
model/maket.
b. Bahan ajar dengar (audio) seperti kaset, radio, piringan hitam, dan
compact disk audio.
c. Bahan ajar pandang dengar (audio visual) seperti video compact disk,
film.
d. Bahan ajar multimedia interaktif (interactive teaching material) seperti
CAI (Computer Assisted Instruction), compact disk (CD) multimedia
pembelajarn interaktif, dan bahan ajar berbasis web (web based learning
materials).

2.1.1 Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)


LKPD merupakan perangkat pembelajaran sebagai pelengkap atau sarana
pendukung pelaksanaan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran). Dengan
penggunaan LKPD akan membuka kesempatan untuk aktif dalam proses
pembelajaran. Kartika (2014) mengatakan bahwa tujuan penggunaan LKPD
dalam proses pembelajaran adalah untuk memperkuat dan menunjang
pembelajaran dalam tercapainya indikator serta kompetensi yang sesuai dengan
kurikulum. Selain itu, dengan adanya LKPD dapat membantu mencapai tujuan
pembelajaran di kelas.
Hidayat (2013) mengungkapkan manfaat yang diperoleh dengan
penggunaan LKPD dalam proses pembelajaran adalah sebagai berikut: (1)
Mengaktifkan peserta didik dalam proses pembelajaran. (2) Membantu peserta
didik dalam mengembangkan konsep. (3) Melatih peserta didik dalam
menemukan dan mengembangkan keterampilan proses. (4) Sebagai pedoman
pendidik dan peserta didik dalam melaksanakan proses pembelajaran. (5)
Membantu peserta didik memperoleh catatan tentang materi yang dipelajari

7
Universitas Sriwijaya

melalui kegiatan belajar. (6) Membantu peserta didik untuk menambah informasi
tentang konsep yang dipelajari melalui kegiatan belajar secara sistematis.
Berikut ini adalah alternatif-alternatif tujuan pengemasan materi
pembelajaran dalam bentuk LKPD (Rohman Muhammad & Sofan Amri,
2013:96):
a. LKPD yang membantu peserta didik menemukan suatu konsep yaitu,
LKPD jenis ini memuat apa yang (harus) dilakukan peserta didik, meliputi
melakukan, mengamati, dan menganalisis.
b. LKPD yang membantu peserta didik menerapkan dan mengintegrasikan
berbagai konsep yang telah ditemukan, yaitu LKPD yang dalam proses
pembelajarannya, setelah peserta didik berhasil menemukan konsep,
peserta didik selanjutnya dilatih untuk menerapkan konsep yang telah
dipelajari tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
c. LKPD yang berfungsi sebagai penuntun belajar yaitu LKPD yang berisi
pertanyaan atau isian yang jawabannya ada di dalam buku. Peserta didik
akan dapat mengerjakan LKPD tersebut jika ia membaca buku, sehingga
fungsi utama LKPD ini adalah membantu peserta didik menghafal dan
memahami materi pembelajaran yang terdapat di dalam buku. LKPD ini
juga sesuai untuk keperluan remidi.
d. LKPD yang berfungsi sebagai penguatan yaitu LKPD yang diberikan
setelah peserta didik selesai mempelajari topik tertentu. Materi
pembelajaran yang dikemas di dalam LKPD ini lebih mengarah pada
pendalaman dan penerapan materi pembelajaran yang terdapat di dalam
buku pelajaran. LKPD ini juga cocok untuk pengayaan.
e. LKPD yang berfungsi sebagai petunjuk praktikum yaitu LKPD yang
menggabungkan petunjuk praktikum ke dalam kumpulan LKPD.
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) pada penelitian ini adalah LKPD
yang berfungsi sebagai penguatan bagi peserta didik setelah selesai mempelajari
topik tertentu.

8
Universitas Sriwijaya

2.1.2 Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) yang Baik


Syarat LKPD dikatakan baik untuk diberikan kepada peserta didik,
haruslah (Andayani, 2009):
1. Bahasanya Komunikatif
LKPD yang dibuat menggunakan bahasa yang menarik, tidak
membingungkan peserta didik dan mudah dimengerti
2. Format dan Gambar harus Jelas
Format yang dipakai meliputi tampilan, penggunaan animasi dan gambar
background yang sesuai dengan materi.
3. Mempunyai Tujuan yang Jelas
Dapat menyampaikan ide pokok yang terkandung dalam LKPD. Memiliki
isian yang memerlukan pemikiran dan pemprosesan infromasi.
Pembuatan LKPD disusun berdasarkan strukturnya, sehingga diperoleh
susunan LKPD yang baik (teratur dan sistematis). Struktur LKPD secara umum
menurut Depdiknas (2008:24) adalah:
a. Judul
b. Petunjuk belajar (petunjuk peserta didik’)
c. Kompetensi yang akan dicapai
d. Informasi pendukung
e. Tugas-tugas dan langkah-langkah kerja
f. Penilaian
Adapun langkah-langkah dalam penyusunan LKPD menurut Depdiknas
(2008:23-24) adalah sebagai berikut:
a. Analisis kurikulum
Analisis kurikulum dimaksudkan untuk menentukan materi-materi mana
yang menentukan bahan ajar LKPD. Biasanya dalam menentukan materi
dianalisis dengan cara melihat materi pokok dan pengalaman belajar yang
akan diajarkan.
b. Menyusun peta kebutuhan LKPD
Peta kebutuhan LKPD berguna untuk mengetahui jumlah kebutuhan
LKPD dan urutan LKPD.

9
Universitas Sriwijaya

c. Menetapkan judul-judul LKPD


Judul LKPD harus sesuai dengan kompetensi dasar materi pokok dan
pengalaman peserta didik.
d. Penulisan LKPD
Penulisan LKPD dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut:
- Penulisan KD yang harus dikuasai
- Menentukan alat penilaian
- Penyusunan Materi
- Struktur LKPD
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) pada penelitian ini adalah LKPD
berbasis open-ended problem yang berfungsi sebagai penguatan bagi peserta didik
setelah selesai mempelajari topik tertentu.

2.2 Open-Ended Problem


2.2.1 Pengertian Open-Ended Problem
Open-ended Problem adalah masalah terbuka yang diberikan dalam
pembelajaran matematika dengan tujuan agar peserta didik memiliki kemampuan
berfikir aktif dan kreatif. Ini pertama kali ditemukan dan dikembangkan di
Jepang. Menurut Shimada (1997), pembelajaran berbasis open-ended merupakan
\pembelajaran yang menyajikan masalah terbuka dengan banyak jawaban benar
atau cara penyelesaian benar lebih dari satu.
Nohda (2000) mengatakan bahwa dengan menyelesaikan masalah open-
ended peserta didik memiliki kebebasan dalam memecahkan masalah menurut
kemampuan dan minatnya, peserta didik dengan kemampuan tinggi dapat
melakukan berbagai aktivitas matematika, dan peserta didik dengan kemampuan
lebih rendah masih dapat menyenangi aktivitas matematika menurut kemampuan-
kemampuan mereka sendiri. Sehingga dalam pembelajaran berbasis open-ended
peserta didik diberi kesempatan untuk memperoleh pengetahuan/pengalaman
menemukan, mengenali, dan memecahkan masalah dengan beberapa teknik.

10
Universitas Sriwijaya

2.2.2 Langkah-Langkah Pembelajaran Berbasis Open-Ended Problem


Langkah-langkah pembelajaran berbasis open-ended problem sebagai
berikut:
1) Orientasi
Pada tahap ini, guru menjelaskan tujuan pembelajaran, berbasis, dan
strategi berbasis open-ended problem yang akan dilakukan peserta didik
dalam kegiatan pembelajaran secara berkelompok. Jadi, melalui LKPD ini
peserta didik akan dikenalkan dengan masalah open ended.
2) Penyajian Masalah
Pada tahap ini, guru menyajikan suatu masalah melalui LKPD. Lalu, guru
membantu peserta didik dalam membaca dan memahami masalah terbuka
yang ada pada LKPD. Sehingga ketika LKPD ini diberikan, peserta didik
akan menginvestigasi konteks masalah, mengembangkan berbagai
perspektif, dan pengandaian yang masuk akal bersama dengan anggota
kelompoknya.
3) Membimbing penyelidikan
Awal mulanya guru mendorong peserta didik untuk mengumpulkan
informasi yang sesuai sebanyak-banyaknya dalam menyelesaikan masalah
di dalam LKPD secara individu. Lalu setelah itu, bersama dengan anggota
kelompoknya guru meminta peserta didik dengan berkolaborasi, mencoba,
serta mengeksplorasi ide-ide yang diperoleh sebelumnya secara individu.
Guru berkeliling mencermati peserta didik bekerja menyelesaikan
permasalahan / soal pada LKPD dan memberi bantuan bila diperlukan.
4) Mengembangkan dan mempersentasikan hasil karya
Peserta didik merencanakan dan menyiapkan karya dalam bentuk laporan
yang berisikan model-model pemecahan masalah yang telah mereka
kerjakan berdasarkan masalah yang ada di dalam LKPD. Setelah itu, setiap
kelompok atau perwakilan kelompok untuk mempersentasikan hasil
pekerjaannya di depan kelas.

11
Universitas Sriwijaya

5) Menganalisis dan mengevaluasi


Peserta didik menyimpulkan atau membuat ringkasan tentang konsep-
konsep atau ide-ide yang terdapat dalam permasalahan yang telah diajukan
dalam LKPD. Lalu, guru mengevaluasi dan memberikan penilaian
terhadap LKPD yang telah peserta didik kerjakan.

2.2.3 Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Berbasis Open-Ended


Problem
Beberapa keunggulan dari pembelajaran berbasis open-ended yaitu
(Afgani, 2010):
1) Peserta didik memiliki kesempatan untuk berpartisipasi secara lebih aktif
serta memungkinkan untuk mengekspresikan idenya.
2) Peserta didik memiliki kesempatan lebih banyak menerapkan pengetahuan
serta keterampilan matematika secara komprehensif.
3) Peserta didik dari kelompok lemah sekalipun tetap memiliki kesempatan
untuk mengekspresikan penyelesaian masalah yang diberikan dengan cara
mereka sendiri.
4) Peserta didik terdorong untuk membiasakan diri memberikan bukti atas
jawaban yang mereka berikan.
5) Peserta didik memiliki banyak pengalaman, baik melalui temuan mereka
sendiri maupun dari temannya dalam menjawab permasalahan.
Meskipun begitu, pembelajaran berbasis open-ended ini memiliki
kelemahan yaitu (Afgani, 2010):
1) Sulit membuat atau menyajikan situasi masalah matematika yang
bermakna bagi peserta didik.
2) Sulit bagi guru menyajikan masalah secara sempurna. Seringkali peserta
didik mengalami kesulitan untuk memahami bagaimana caranya merespon
atau menjawab permasalahan yang diberikan.
3) Karena jawabannya bebas, maka peserta didik sering merasa cemas
apabila jawabannya akan tidak memuaskan.

12
Universitas Sriwijaya

4) Terdapat kecenderungan bahwa peserta didik merasa kegiatan belajar


mereka tidak menyenangkan karena mereka merasa kesulitan dalam
mengajukan kesimpulan secara tepat dan jelas.

2.3 LKPD Berbasis Open-Ended Problem


Penelitian ini menghasilkan bahan ajar berupa LKPD berbasis open-ended
problem. LKPD yang dibuat berisi tentang masalah-masalah berbasis open-ended
problem. Menurut Becker dan Shimada (1997) pembelajaran berbasis open-ended
problem adalah pembelajaran yang menyajikan suatu permasalahan yang
memiliki metode atau penyelesaian benar lebih dari satu macam. Dalam
pembelajaran matematika dengan menggunakan kurikulum 2013, menuntut guru
untuk secara professional merancang pembelajaran efektif dan bermakna, salah
satu prosedur yang harus dilakukan guru membuat pembelajaran efektif dan
bermakna adalah mengaktifkan peserta didik (Mulyasa, 2013). Sesuai dengan
fungsinya, LKPD dapat menjadikan pembelajaran di kelas menjadi efektif dan
bermakna.
Lalu, dalam Permendikbud Nomor 103 Tahun 2014 menyatakan bahwa
pembelajaran yang terjadi menuntut guru untuk mendorong peserta didik aktif
dalam proses pembelajaran, dan dalam pelaksanaan pembelajaran menggunakan
berbasis saintifik yang terdiri dari 5M yang meliputi mengamati, menanya,
mencoba atau mengumpulkan informasi, mengasosiasi, dan mengkomunikasikan.
Hal ini sejalan dengan proses pembelajaran berbasis open-ended problem.
Pada tahap mengamati, peserta didik mengamati permasalahan yang ada
pada LKPD berbasis open-ended. Tahap eksplorasi yaitu pada saat peserta didik
mengeksplore kemampuannya untuk mencari informasi dalam permasalahan yang
diberikan agar dapat memecahkan masalah. Tahap menanya adalah saat peserta
didik saling berinteraksi yaitu proses tanya jawab dengan anggota kelompoknya.
Tahap mengasosiasi adalah saat peserta didik bernalar untuk mencari penyelesaian
dari permasalahan pada LKPD berbasis open-ended problem, dan pada tahap
mengkomunikasikan adalah saat peserta didik menyampaikan hasil kerja
kelompoknya.

13
Universitas Sriwijaya

Pada penelitian ini, LKPD dibuat berbasis open-ended problem untuk


membantu peserta didik menyelesaikan permasalahan open-ended. Jenis masalah
yang digunakan dalam pembuatan LKPD berbasis open-ended adalah masalah
yang non rutin dan bersifat terbuka. Menurut Risman (2011) masalah open ended
dikelompokan menjadi dua bagian, yaitu (1)Soal-soal yang mempunyai solusi
tunggal dengan banyak strategi penyelesaian. (2)Soal-soal yang mempunyai
banyak solusi dan juga banyak strategi penyelesaian. Dalam LKPD pada
penelitian ini menghasilkan 2 soal dengan banyak cara penyelesaian serta 7 soal
dengan banyak jawaban benar.

2.4 Materi Segiempat berbasis Open-Ended Problem


Dalam pembelajaran matematika kurikulum 2013 materi Segiempat
dipelajari di kelas VII SMP semester genap. Pada penelitian ini, LKPD berbasis
open-ended problem berisi soal-soal open-ended pada kompetensi inti dan
kompetensi dasar pada tabel 2.1 berikut ini:

Tabel 2.1 Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Materi Segiempat


Kompetensi Inti Kompetensi Dasar
3. Memahami pengetahuan (faktual, 3.14 Manganalisis berbagai bangun
konseptual, dan prosedural) berdasarkan datar segiempat berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu sisi, sudut, dan hubungan antar
pengetahuan, teknologi, seni, budaya sisi dan antar sudut.
terkait fenomena dan kejadian tampak
mata.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji 4.14 Menyelesaikan masalah yang
dalam ranah konkret (menggunakan, berkaitan dengan bangun datar
mengurai, merangkai, memodifikasi, segiempat.
dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung,
menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori.
(Kemendikbud, 2016)

14
Universitas Sriwijaya

Materi pada penelitian ini adalah segiempat. Materi segiempat terdiri dari
6 sub materi yaitu persegi panjang, pesergi, jajargenjang, trapesium, belah
ketupat, dan layang-layang.

2.4.1 Persegi Panjang


Persegi panjang adalah segi empat yang memiliki dua pasang sisi sejajar
dan sama panjang serta membentuk sudut siku-siku. Persegi panjang dapat
memiliki sifat-sifat sebagai berikut: 1)Sisi-sisi yang berhadapan sama panjang dan
sejajar, 2) Setiap sudut yang berhadapan sama besar yaitu sudut siku-siku (900 ),
3) Mempunyai dua buah diagonal sama panjang dan saling berpotongan di titik
pusat persegi panjang. Titik tersebut membagi diagonal menjadi dua bagian sama
panjang, dan 4) Mempunyai sumbu simetri, yaitu sumbu vertikal dan horizontal.
Unsur-unsur persegi panjang ABCD sebagai berikut : 1) AB, BC, CD, dan
AD disebut sisi-sisi persegi panjang, 2) Titik A, B, C, dan D disebut titik sudut
persegi panjang, 3) < 𝐴𝐵𝐶, < 𝐵𝐶𝐷, < 𝐶𝐷𝐴, dan < 𝐷𝐴𝐵 adalah sudut-sudut
persegi panjang yaitu sudut siku-siku (90o). 4) AC dan BD disebut diagonal.
Persegi panjang ABCD dapat dilakukan pada gambar 2.1 berikut:

D C

A B
Gambar 2.1 Persegi panjang ABCD

Untuk menghitung luas dan keliling persegi panjang menggunakan rumus:


(i) Luas = AB x CD = 𝑝 𝑥 𝑙
(ii) Keliling= 2 (𝑝 + 𝑙)

15
Universitas Sriwijaya

2.4.2 Persegi
Persegi adalah persegi panjang yang keempat sisinya sama panjang. Setiap
persegi merupakan bagian dari persegi panjang, namun setiap persegi panjang
bukan merupakan sebuah persegi. Selain itu, persegi juga dapat dikatakan sebagai
sebuah belah ketupat, namun belah ketupat bukan merupakan bagian dari persegi.
Hal ini dikarenakan sifat persegi merupakan bagian dari sifat belah ketupat yaitu :
1) Semua sisi persegi sama panjang dan sejajar, 2) Setiap sudut yang berhadapan
sama besar yaitu sudaut siku-siku (90o)., 3)Mempunyai dua buah diagonal sama
panjang dan saling berpotongan. Titik tersebut membagi diagonal menjadi dua
bagian sama panjang, dan 4) Mempunyai sumbu simetri, yaitu sumbu vertikal dan
horizontal.
Unsur-unsur persegi adalah sebagai berikut: 1) AB, BC, CD, dan AD
disebut sisi-sisi persegi panjang, 2) Titik A, B, C, dan D disebut titik sudut persegi
panjang, 3) < 𝐴𝐵𝐶, < 𝐵𝐶𝐷, < 𝐶𝐷𝐴, dan < 𝐷𝐴𝐵 adalah sudut-sudut persegi yaitu
sudut siku-siku (90o), dan 4) AC dan BD disebut diagonal. Persegi ABCD dapat
dilihat pada gambar 2.2 berikut:

Gambar 2.2 Persegi ABCD

Untuk menghitung luas dan keliling persegi menggunakan rumus:


(i) Luas = AB x CD = 𝑠 𝑥 𝑠
(ii) Keliling = 4𝑠.

16
Universitas Sriwijaya

2.4.3 Jajargenjang
Jajargenjang merupakan segi empat yang mempunyai kedua pasang sisi
yang berhadapan sejajar dan sama panjang. Sifat-sifat jajargenjang adalah sebagai
berikut : (1) Sisi yang berhadapan sama panjang dan sejajar. (2) Sudut yang
berhadapan sama besar. (3) Jumlah sudut-sudut yang berdekatan adalah 180o.
Besar sudut <DAB + <ABC = <ABC + <BCD = <BCD + <CDA = <CDA +
<DAB = 180o. (4) Diagonal-diagonal membagi 2 sama panjang.
Unsur-unsur jajargenjang ABCD adalah sebagai berikut : (1) AB, BC, CD,
dan AD disebut sisi-sisi jajargenjang. (2) Titik A, B, C, dan D disebut titik sudut
jajargenjang. (3) < 𝐴𝐵𝐶, < 𝐵𝐶𝐷, < 𝐶𝐷𝐴, dan < 𝐷𝐴𝐵 merupakan sudut-sudut
jajargenjang. AC dan BD disebut diagonal jajargenjang. Jajargenjang ABCD
dapat dilihat pada gambar 2.3 berikut:
D C

A B
Gambar 2.3 Jajargenjang ABCD

Untuk mencari luas dan keliling jajargenjang menggunakan rumus:


(i) Luas = 𝑎𝑙𝑎𝑠 𝑥 𝑡 = 𝐴𝐵 𝑥 𝑡
(ii) Keliling = 𝐴𝐵 + 𝐵𝐶 + 𝐶𝐷 + 𝐷𝐴
= 2 (𝑎𝑙𝑎𝑠 + 𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑚𝑖𝑟𝑖𝑛𝑔).

2.4.4 Trapesium
Trapesium adalah bangun datar segiempat yang mempunyai tepat
sepasang sisi berhadapan. Dan berdasarkan pengertian jajargenjang sebelumnya,
maka menunjukkan bahwa jajargenjang merupakan bentuk khusus dari trapesium
tetapi tidak berlaku sebaliknya. Sifat-sifat trapesium secara umum adalah: (1)
Trapesium mempunyai tepat sepasang sisi berhadapan yang sejajar. (2) Jumlah

17
Universitas Sriwijaya

ukuran sudut-sudut yang berdekatan di antara 2 sisi sejajar pada trapesium yang
besarnya 180o. Dan sifat-sifat khusus untuk trapesium sama kaki adalah sebagai
berikut: (1) Trapesium sama kaki mempunyai dua sisi sama panjang yaitu pada
kaki-kaki trapesium. (2)Trapesium sama kaki memiliki 2 pasang sudut sama
besar. (3)Trapesium sama kaki mempunyai sepasang diagonal yang sama panjang.
(4)Trapesium sama kaki mempunyai satu sumbu simetri.
Unsur-unsur trapesium adalah sebagai berikut: (1) AB, BC, CD, dan AD
disebut sisi-sisi trapesium. (2) Titik A, B, C, dan D disebut titik sudut trapesium.
(3) < 𝐴𝐵𝐶, < 𝐵CD, < 𝐶𝐷𝐴, dan < 𝐷𝐴𝐵 adalah sudut-sudut trapesium. (4) TU
disebut diagonal. Berdasarkan bentuk sisi-sisinya trapesium ada 3 jenis, yaitu
trapesium sama kaki, trapesium siku-siku, dan trapesium sembarang. Berikut ke
tiga trapesium tersebut secara berturut-turut pada gambar 2.4:

Gambar 2.4 Trapesium ABCD

Untuk mencari luas dan keliling trapesium menggunakan rumus:


1
(i) Luas = 2 (𝐴𝐵 + 𝐶𝐷) 𝑡

(ii) Keliling = AB +𝐵𝐶 + 𝐶𝐷 + 𝐷𝐴

2.4.5 Belah Ketupat


Belah ketupat adalah segi empat dengan kekhususan yaitu sisi yang
berhadapan sejajar dan sama panjang. Belah ketupat dapat dikatakan sebagai jajar
genjang dikarenakan memiliki sifat yang sama dimiliki oleh jajargenjang yaitu : 1)
Semua sisinya sama panjang dan sejajar dan 2) Setiap sudut yang berhadapan
sama besar. Selain itu, sifat belah ketupat lainnya adalah : 1)Mempunyai dua buah
diagonal sama panjang dan saling berpotongan di titik pusat belah ketupat. Titik

18
Universitas Sriwijaya

tersebut membagi diagonal menjadi dua bagian sama panjang dan 2) Mempunyai
sumbu simetri, yaitu sumbu vertikal dan horizontal.
Unsur-unsur belah ketupat adalah sebagai berikut: 1) AB, BC, CD, dan
AD disebut sisi-sisi belah ketupat. 2) Titik A, B, C, dan D disebut titik sudut belah
ketupat. 3) < 𝐴𝐵𝐶, < 𝐵CD, < 𝐶𝐷𝐴, dan < 𝐷𝐴𝐵 adalah sudut-sudut belah
ketupat. 4) AC dan BD disebut diagonal. Belah ketupat ABCD dapat dilihat pada
gambar 2.5 berikut:

Gambar 2.5 Belah Ketupat ABCD

Untuk mencari luas dan keliling belah ketupat dengan menggunakan rumus:
1 1
(i) Luas = 2 𝑥 𝑑1 𝑥 𝑑2 = 𝑥 BD x
2

(ii) Keliling = AB + BC + CD + DA
= 4s

2.4.6 Layang-layang
Layang-layang adalah segi empat yang memiliki dua pasang sisi
berdekatan sama panjang. Berdasarkan pengertian belah ketupat sebelumnya,
maka menunjukan bahwa bahwa belah ketupat adalah bentuk khusus dari layang-
layang dan kedua diagonalnya sama panjang. Adapun sifat-sifat dari bangun datar
layang-layang adalah : 1) Layang-layang mempunyai 2 pasang sisi sama panjang,
2) Mempunyai sepasang sudut yang berhadapan sama besar, 3) Salah satu

19
Universitas Sriwijaya

diagonalnya merupakan sumbu simetri, dan 4) Kedua diagonal layang-layang


saling tegak lurus dan salah satu diagonalnya membagi 2 sama panjang dengan
diagonal lainnya.
Unsur-unsur layang-layang adalah sebagai berikut : 1) AB, BC, CD, dan
AD disebut sisi-sisi layang-layang, 2) Titik A, B, C, dan D disebut titik sudut
trapesium, 3) < 𝐴𝐵𝐶, < 𝐵CD, < 𝐶𝐷𝐴, dan < 𝐷𝐴𝐵 adalah sudut-sudut trapesium,
dan 4) DB disebut diagonal. Layang-layang ABCD dapat dilihat pada gambar 2.6
berikut:

Gambar 2.6 Layang-layang ABCD

Untuk mencari luas dan keliling layang-layang menggunakan rumus:


1 1
(i) Luas = 𝑥 𝑑1 𝑥 𝑑2 = 𝑥 AC 𝑥 BD
2 2

(ii) Keliling = AB + BC + CD + DA = 2(m+n)

20
Universitas Sriwijaya

2.5 Soal pada Materi Segiempat Berbasis Open-Ended Problem


Salah satu contoh soal berbasis open-ended adalah sebagai berikut :

3m 4m 10m

8m

Seorang arsitek hendak membangun sebuah rumah dengan atap berbentuk limasan.
Ia sedang kebingungan memilih genteng untuk atap rumah yang akan dibuatnya.
Lalu, setelah ia survey ke toko bangunan, berikut daftar beberapa harga genteng
per buahnya.

Nama Genteng Banyak per 𝒎𝟐 Harga per buah


Genteng garuda 18 𝑏𝑢𝑎ℎ⁄𝑚2 Rp 3.500,00
Genteng kodok 24 𝑏𝑢𝑎ℎ⁄𝑚2 Rp 2.100,00
Genteng plentong 25 𝑏𝑢𝑎ℎ⁄𝑚2 Rp 1.800,00

Jika kamu adalah seorang arsitek tersebut, maka :


a. Manakah genteng yang kamu pilih?
b. Berapa banyak genteng yang dibutuhkan seluas atap tersebut?
c. Berapa biaya yang perlu dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan atap
tersebut?

21
Universitas Sriwijaya

Penyelesaian
Diketahui :
➢ Atap rumah berbentuk limasan seperti gambar

3m
4m 10m

8m

➢ daftar beberapa harga genteng per buahnya

Nama Genteng Banyak per 𝒎𝟐 Harga per buah


Genteng garuda 18 buah ⁄𝑚2 Rp 3.500,00
Genteng kodok 24 buah ⁄𝑚2 Rp 2.100,00
Genteng plentong 25 buah ⁄𝑚2 Rp 1.800,00

Ditanya :
Banyak genteng dan biaya yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan atap
tersebut?
Jawab :
Cara 1 :
1 1
(i) Luas trapesium = 2 𝑥 (𝑎 + 𝑏)𝑥 𝑡 = 2 𝑥 (10 + 3)𝑥 4 = 26𝑚2
1 1
(ii) Luas segitiga = 𝑥 𝑎 𝑥 𝑡 = 2 𝑥 8𝑥 4 = 16𝑚2
2

(iii)Luas keseluruhan = 26 + 16 + 26+ 16 = 84𝑚2

22
Universitas Sriwijaya

Cara 2 :
1
(i) Luas 2 trapesium = 2 x 2 𝑥 (𝑎 + 𝑏)𝑥 𝑡 =(10 + 3)𝑥 4 = 52𝑚2
1
(ii) Luas 2 segitiga = 2x 2 𝑥 𝑎 𝑥 𝑡 = 8𝑥 4 = 32𝑚2

(iii)Luas keseluruhan = 52 + 32 = 84𝑚2

Kemungkinan 1: Jika menggunakan genteng garuda untuk atap maka banyaknya


adalah 1.512 buah dan biaya yang dikeluarkan adalah Rp 5.292.000,00.
Kemungkinan 2: Jika menggunakan genteng kodok untuk atap maka banyaknya
adalah 2.016 buah dan biaya yang dikeluarkan adalah Rp 4.233.000,00.
Kemungkinan 3: Jika menggunakan genteng plentong untuk atap maka
banyaknya adalah 2.100 buah dan biaya yang dikeluarkan adalah Rp 3.780.000,00.

Solusi 1
1 1
(i) Luas trapesium = 𝑥 (𝑎 + 𝑏)𝑥 𝑡 = 𝑥 (10 + 3)𝑥 4 = 26𝑚2
2 2
1 1
(ii) Luas segitiga = 𝑥 𝑎 𝑥 𝑡 = 2 𝑥 8 𝑥 4 = 16𝑚2
2

(iii)Luas keseluruhan = 26 + 16 + 26+ 16 = 84𝑚2


➢ Banyaknya genteng garuda untuk luas seluruh atap = 84𝑚2 x 18
𝑏𝑢𝑎ℎ⁄𝑚2 = 1.512 𝑏𝑢𝑎ℎ.
➢ Sehingga biaya yang dikeluarkan = 1.512 𝑥 𝑅𝑝 3500,00 = 𝑅𝑝 5.292.000,00

Solusi 2
1 1
(i) Luas trapesium = 2 𝑥 (𝑎 + 𝑏)𝑥 𝑡 = 2 𝑥 (10 + 3)𝑥 4 = 26𝑚2
1 1
(ii) Luas segitiga = 𝑥 𝑎 𝑥 𝑡 = 2 𝑥 8 𝑥 4 = 16𝑚2
2

(iii)Luas keseluruhan = 26 + 16 + 26+ 16 = 84𝑚2


➢ Banyaknya genteng kodok untuk luas seluruh atap = 84𝑚2 x 24
𝑏𝑢𝑎ℎ⁄𝑚2 = 2.016 𝑏𝑢𝑎ℎ.
➢ Sehingga biaya yang dikeluarkan = 2.016 𝑥 𝑅𝑝 2.100,00 = 𝑅𝑝 4.233.000,00

23
Universitas Sriwijaya

Solusi 3
1 1
(i) Luas trapesium = 2 𝑥 (𝑎 + 𝑏)𝑥 𝑡 = 2 𝑥 (10 + 3)𝑥 4 = 26𝑚2
1 1
(ii) Luas segitiga = 𝑥 𝑎 𝑥 𝑡 = 2 𝑥 8 𝑥 4 = 16𝑚2
2

(iii)Luas keseluruhan = 26 + 16 + 26+ 16 = 84𝑚2


➢ Banyaknya genteng plentong untuk luas seluruh atap = 84𝑚2 x 25 =
2.100 𝑏𝑢𝑎ℎ.
➢ Sehingga biaya yang dikeluarkan =2. 100 𝑥 𝑅𝑝 1.800,00 = 𝑅𝑝 3.780.000,00
Soal open-ended menuntut peserta didik untuk memberikan banyak
jawaban atau kemungkinan peserta didik dalam menjawab soal-soal tersebut.
Salah satunya pada contoh soal trapesium berbasis open-ended problems di atas,
jawaban peserta didik mengacu pada keterbukaan yaitu dengan memiliki banyak
jawaban benar.

2.6 Penilaian dalam Pembelajaran Berbasis Open-Ended Problems


Pembelajaran berbasis open-ended problem merupakan proses
pembelajaran dengan memberikan masalah-masalah open-ended yang ada di
didalam LKPD. Proses pengumpulan informasi tentang penilaian dalam
pembelajaran dilihat pada kemampuan dan keterampilan peserta didik dalam
memecahkan masalah open-ended pada LKPD. Ada tiga hal yang dilihat dari
penilaian pembelajaran matematika berbasis open-ended yaitu (Afgani, 2010):
1) Fluency (Kelancaran), yaitu berapa banyak solusi yang dapat dihasilkan oleh
peserta didik.
2) Flexibility (Kelenturan), yaitu berapa banyak kemungkinan jawaban atau ide-
ide matematis berbeda yang ditemukan/dimunculkan oleh peserta didik.
3) Originality (Keaslian), yaitu derajat keaslian ide peserta didik.
Penilaian dalam proses pemecahan masalah open-ended pada
pembelajaran matematika adalah dengan menilai hasil jawaban peserta didik
sesuai aspek pemecahan masalah open-ended untuk setiap butir soalnya. Berikut
aspek penilaian pemecahan masalah open-ended yang diadaptasi dari Upu
(2003:96):

24
Universitas Sriwijaya

Tabel 2.2 Penilaian Dalam Pembelajaran Matematika Berbasis Open-Ended


Problem
Kategori Indikator/Deskriptor
1. Peserta didik menuliskan apa yang diketahui dan
menyebutkan apa yang diminta dengan tepat serta
menggunakan bahasanya sendiri (memahami dengan baik).
2. Peserta didik menggunakan lebih dari satu strategi yang benar
atau jawaban benar pula.
3. Peserta didik menggunakan lebih dari satu prosedur yang
Sangat Baik benar dan jawaban benar pula dengan lengkap.
4. Peserta didik melakukan pengecekan pada proses dan
jawabannya. Serta memberikan respon mencakup penjelasan
yang jelas dan efektif.
5. Penjelasan secara mendetail bagaimana masalah itu
diselesaikan sehingga pembaca/penilai tidak lagi mengajukan
pertanyaan.
1. Peserta didik menuliskan beberapa yang diketahui dan
menyebutkan apa yang diminta dengan tepat.
2. Peserta didik menggunakan satu strategi tertentu dengan
benar dan mengarah pada jawaban yang benar pula.
3. Peserta didik menggunakan satu prosedur tertentu yang benar
Baik dan jawaban yang benar pula.
4. Peserta didik melakukan pengecekan hanya pada prosesnya
saja yaitu dengan memberikan respon yang cocok dengan
pertanyaan pada soal.
5. Penjelasan bagaimana masalah itu diselesaikan tidak begitu
jelas menyebabkan pembaca mendapat sedikit kebingungan.
1. Peserta didik kurang tepat menuliskan apa yang diketahui dan
apa yang ditanyakan.
2. Peserta didik menggunakan satu stategi tertentu dengan benar
tetapi langkah selanjutnya tidak dapat dilanjutkan atau
mengarah pada jawaban yang salah.
3. Peserta didik menggunakan satu prosedur tertentu, namun
Cukup
mengarah pada kesalahan perhitungan atau mengarah pada
jawaban yang salah.
4. Peserta didik hanya melakukan pengecekan pada jawaban
akhir saja. Respon yang diberikan menunjukan pemahaman
yang terbatas tentang konsep matematika.
5. Penjelasan bagaimana masalah itu diselesaikan tidak lengkap.
1. Peserta didik tidak dapat memahami soal.
2. Peserta didik memeberikan strategi yang kurang relevan atau
bahkan tidak ada rencana startegi penyelesaian.
3. Peserta didik memberikan penyelesaoan namun prosedur
yang diberikan tidak jelas, atau bahkan tidak memberikan
Kurang penyelesaian sama sekali.
4. Peserta didik tidak melakukan pengecekan jawaban karena
rencana penyelesaian kurang relevan atau karena tidak ada
penyelesaian.
5. Respon menunjukan pemahaman tak cukup tentang konsep
matematika.

25
Universitas Sriwijaya

2.7 Kriteria Produk Pembelajaran


1) Validitas
Menurut Zulkardi (2002), validitas menyatakan secara tidak
langsung bahwa lingkungan belajar dan komponen itu sendiri harus di-
design berdasarkan keadaan seni pengetahuan (validitas konten) dan
komponen tersebut berkaitan satu sama lainnya secara konsisten (validitas
konstruk).
Validitas dimaksudkan untuk mengetahui kesesuaian antara produk
yang dihasilkan dengan kurikulum dan karakteristik open-ended problem.
Uji validitas isi (content) bertujuan untuk mengetahui tentang kesesuaian
materi LKPD dengan kurikulum yang digunakan. Uji validasi konstruk
bertujuan untuk mengetahui tentang ketepatan LKPD yang dikembangkan
untuk pembelajaran matematika pada materi segiempat dan kesesuaian
dengan karakteristik open-ended problem. Uji validasi bahasa bertujuan
untuk mendapatkan gambaran tentang ketepatan bahasa yang digunakan
atau kesesuaian dengan Ejaan Yang Dibenarkan (EYD).
2) Praktis
Kepraktisan dari LKPD yang dikembangkan dapat dilihat dari
komentar dan hasil pengamatan peserta didik pada tahap small group.
Kepraktisan artinya LKPD dapat diterapkan oleh peneliti sesuai dengan
yang direncanakan dan mudah digunakan oleh peserta didik dalam
pembelajaran.
3) Efektivitas
Zulkardi (2002), mengatakan efektif artinya adalah hasil dari
pengembangan harus konsisten dengan tujuan penelitian. Dalam penelitian
ini, peneliti ingin melihat efektivitas LKPD berbasis open ended terhadap
hasil belajar peserta didik. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan
yang dimiliki peserta didik setelah mengalami pengalaman belajarnya
yaitu kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik yang dapat
dinyatakan dalam bentuk angka, huruf atau kata-kata. Berdasarkan
penjelasan tersebut dalam penelitian ini, peneliti bermaksud untuk melihat

26
Universitas Sriwijaya

efek potensial dari LKPD berbasis open-ended problem yang telah peneliti
kembangkan terhadap hasil belajar peserta didik kelas VII di SMP Negeri
18 Palembang.

2.8 Hasil Belajar


Menurut Dimyanti dan Mudjiono (2006:10), belajar merupakan kegiatan
yang komplek. Hasil belajar merupakan kemampuan-kemampuan yang dimiliki
oleh peserta didik setelah mengalami pengalaman belajarnya (Sudjana, 2012:22).
Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan
belajar. Belajar merupakan suatu proses dari seseorang berusaha untuk
memperoleh suatu bentuk perubahan prilaku yang relatif menetap. Dalam
kegiatan belajar yang terprogram dan terkontrol yang disebut program
pembelajaran atau kegiatan instruksional, tujuan belajar telah ditetapkan oleh
guru. Peserta didik yang berhasil dalam belajar ialah yang berhasil mencapai
tujuaan-tujuan pembelajaran (Abdurrahman, 2003: 37-38).
Dalam Permendikbud Nomor 53 Tahun 2015 menyatakan bahwa penilaian
hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran matematika mencakup kompetensi
pengetahuan dan keterampilan yang dilakukan secara berimbang sehingga dapat
digunakan untuk menentukan posisi relative setiap peserta didik terhadap standar
yang telah ditentukan (Kemendikbud, 2013). Hasil belajar merupakan hasil akhir
setelah mengalami proses belajar, dimana tingkah laku itu tampak dalam bentuk
yang dapat diamati atau diukur.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan
beberapa kemampuan yang dimiliki oleh setiap peserta didik setelah mengalami
serangkaian proses pembelajaran matematika yang mencakup kemampuan
kognitif dan psikomotorik, yang ketiganya dapat dinyatakan dalam bentuk angka,
huruf, dan kata-kata.
Hasil belajar berkaitan dengan salah satu tujuan dari penelitian ini yaitu
untuk melihat efek potensial dari LKPD berbasis open-ended problem pada materi
segiempat yang telah dikembangkan oleh peneliti.

27
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian


Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian
pengembangan atau development research. Penelitian pengembangan ini adalah
jenis penelitian yang ditujukan untuk menghasilkan LKPD berbasis open-ended
problem dalam pembelajaran matematika materi segiempat di kelas VII SMP
yang valid dan praktis. Pada penelitian ini terdiri dari dua tahap yaitu tahap
persiapan dan formative evaluation yang meliputi self evaluation, prototyping
(expert review, one to one, dan small group) serta field test (Tressmer, 1999;
Zulkardi, 2002).

3.2 Subjek Penelitian


Penelitian dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran 2016/2017.
Subjek penelitian adalah peserta didik SMP Negeri 18 Palembang kelas VII.5
dengan jumlah 30 orang yang terdiri dari 17 peserta perempuan dan 13 peserta
didik laki-laki yang terlibat dalam proses pembelajaran menggunakan LKPD
berbasis open-ended problem materi segiempat.

3.3 Prosedur Penelitian


Prosedur penelitian dibagi menjadi 2 tahapan yang digambarkan dalam
desain alur yang dikembangka oleh Tessmer (1993) dan Zulkardi (2002) sebagai
berikut:

28
Universitas Sriwijaya

(Tessmer, 1993; Zulkardi, 2002)


Gambar 3.1 Alur desain formative research

3.3.1 Tahap Persiapan


Dalam tahapan ini terbagi menjadi 2 tahap, yaitu :
1) Analisis
Tahap analisis ini merupakan tahap awal dari penelitian
pengembangan. Pada tahap ini, peneliti akan menentukan tempat dan
subjek penelitian seperti dengan cara menghubungi kepala sekolah, wakil
kurikulum sekolah, dan guru mata pelajaran disekolah yang akan menjadi
lokasi penelitian. Selanjutnya peneliti akan mengadakan persiapan-
persiapan lainnya, seperti mengatur jadwal penelitian dan prosedur kerja
sama dengan guru kelas yang dijadikan tempat penelitian. Selain itu,
peneliti juga menganalisi kurikulum 2013, rancangan materi, serta peta
kebutuhan LKPD yang akan dikembangkan.

2) Desain
Pada tahapan ini akan dilakukan pendesaian LKPD dengan
membuat rpp, kisi-kisi instrument tes penelitian pada materi segiempat di
kelas VII SMP, dan desain LKPD berbasis open-ended problem materi
segiempat. Desain produk ini sebagai prototype. Masing-masing prototype
fokus pada tiga karakteristik seperti pada tabel 3.1 berikut:

29
Universitas Sriwijaya

Tabel 3.1 Karakteristik yang Menjadi Fokus Prototype


Isi LKPD berupa :
• Sesuai dengan Kompetensi Inti (KI)
dan Kompetensi Dasar (KD) dalam
Konten
kurikulum 2013.
• Memudahkan peserta didik memahami
materi segiempat.
• Kesesuaian LKPD dengan karakteristik
pendekatan open-ended..
• Masalah pada LKPD yang dibuat harus
sesuai dengan kriteria soal open-ended
yaitu :
 Banyak cara untuk menemukan
Konstruk
satu jawaban yang benar.
 Satu cara untuk menemukan
banyak jawaban yang benar.
• Soal pada LKPD dengan open-ended
yang dibuat sesuai dengan level kelas
VII SMP.
• Kesesuaian dengan ejaan yang
disempurnakan (EYD)
Bahasa • Kalimat mudah dimengerti.
• Tidak ada kalimat yang menimbulkan
penafsiran ganda.

3.3.2 Tahap Formative Evaluation


a) Self Evaluation
Pada self evaluation, dilakukan analisis oleh peneliti sendiri
terhadap pendesainan LKPD berbasis open-ended problem yang telah
dikembangkan dengan kesesuaian setiap prototype yang difokuskan pada
tiga karakteristik konten, konstruk, dan bahasa. Hasil analisis LKPD
berbasis open-ended ini disebut sebagai prototype 1.

b) Expert Review dan One-to-one


Hasil desain prototype 1 yang dikembangkan atas dasar self
evaluation diberikan pada expert review dan one-to-one secara bersamaan.
Dari hasil ke duanya akan dijadikan bahan untuk merevisi.

30
Universitas Sriwijaya

✓ Expert Review
Pada tahap expert review, produk yang telah didesain
dicermati, dinilai dan dievaluasi oleh pakar. Pakar-pakar tersebut
menilai berdasarkan ketepatan isi (konten) atau kualitas teknik
(konstruk) dan bahasa yang digunakan oleh peneliti dalam mendesain
LKPD pendekatan open-ended problem. Komentar dan saran para
pakar digunakan untuk merevisi LKPD yang dikembangkan dan
menyatakan bahwa instrument dari LKPD tersebut telah valid.
Sehingga, komentar dan saran dari para pakar (validator) tentang
desain yang telah dibuat akan ditulis pada lembar validasi sebagai
bahan pertimbangan revisi.
Adapun gambaran pelaksanaan validasi prototype 1 tahap
expert review dapat dilihat pada tabel 3.2 berikut :

Tabel 3.2 Gambaran Pelaksanaan Validasi Tahap Expert Review


Jumlah Validator 4 orang
Fokus Kevalidan LKPD berbasis open-ended
problem memperhatikan konten,
konstruk, dan bahasa.
Waktu Pelaksanaan Menyesuaikan dengan validator.
Metode Walkthrough
Prosedur Peneliti memberikan hasil desain
prototype 1 kepada validator yang
kemudian akan dikomentari dan
diberikan saran, peneliti mencatat
komentar-komentar dan saran-saran
tersebut sehingga dapat digunakan
sebagai pertimbangan untuk melakukan
revisi.

✓ One-to-one
Pada tahap one-to-one, peneliti mengujicobakan LKPD
berbasis open-ended problem kepada peserta didik kelas VII sebanyak
3 orang peserta didik dari yang berkemampuan tinggi, sedang, dan

31
Universitas Sriwijaya

rendah untuk mengerjakan serta mengomentari LKPD yang diberikan.


Kemudian peserta didik diminta memberikan komentar dan saran pada
lembar respon peserta didik yang telah disediakan. Adapun gambaran
pelaksanaan tahan one to one dapat dilihat pada tabel 3.3 berikut :

Tabel 3.3 Gambaran Pelaksanaan One to One


Subjek 3 orang
Fokus Kejelasan bahasa LKPD
Waktu Pelaksanaan Menyesuaikan dengan peserta didik
Metode Wawancara dan Dokumentasi
Prosedur Peneliti memberikan hasil desain
prototype 1 kepada peserta didik
yang kemudian akan diminta untuk
menjawab LKPD tersebut,
menuliskan jawaban/kesulitan,
komentar, serta saran kepada
peneliti pada lembar komentar
LKPD. Selama proses pengerjaan
LKPD peneliti melakukan
wawancara untuk melihat gambaran
pengerjaan peserta didik. Setelah itu,
peneliti menganalisis hasil jawaban
peserta didik untuk melihat
kesulitan-kesulitan yang dihadapi
pesesrta didik. Dari komentar dan
saran yang diperoleh akan dijadikan
sebagai bahan pertimbangan untuk
melakukan revisi.

Hasil ujicoba expert review dan one-to-one akan digunakan


untuk merevisi prototype 1 sehingga menghasilkan prototype 2.
Tahapan ini dinamakan tahap validasi.

c) Small Group
Hasil revisi dari expert dan one-to-one saat uji coba pada prototype
1 dijadikan dasar untuk merevisi prototype 2. Kemudian hasilnya

32
Universitas Sriwijaya

diujicobakan pada small group. Pada tahap ini, prototype 2 diujikan


kepada kelompok kecil yang terdiri dari 3 peserta didik yang tergabung
menjadi satu kelompok. Pada tahap ini dilaksanakan untuk melihat
kepraktisan LKPD yang telah dikembangkan. Hasil uji coba pada tahap ini
dianalisis untuk bahan pertimbangan melakukan revisi dari prototype 2
menjadi prototype 3. Adapun gambaran pelaksanaan small group dapat
dilihat pada tabel 3.4 berikut :

Tabel 3.4 Gambaran Pelaksanaan Small Group


Subjek 3 orang peserta didik
Fokus Kepraktisan LKPD
Metode Wawancara dan Dokumentasi
Prosedur Desain LKPD yaitu prototype 2 diberikan
pada sekelompok peserta didik, lalu mereka
diminta untuk berdiskusi menyelesaikan
LKPD tersebut. Selain itu, mereka diminta
mengisi lembar komentar dan saran terkait
dengan LKPD yang telah dikerjakan.
Selama uji coba berlangsung, peneliti
melakukan wawancara kepada siswa perihal
untuk melihat kepraktisan penggunaan
LKPD. Setelah itu, peneliti menganalisis
hasil jawaban dan juga saran serta komentar
guna kebutuhan untuk melakukan revisi.

Prototype 2 yang telah diujikan pada small group diperbaiki


berdasarkan saran-saran dan komentar-komentar pada saat small group
serta hasil pekerjaan peserta didik sehingga dihasilkan prototype 3 yang
kemudian akan diujikan pada saat field test.

4) Field Test (Uji Lapangan)


Prototype 3 yang telah direvisi akan diujicobakan kepada peserta
didik kelas VII.5 SMP Negeri 18 Palembang yang menjadi subjek
penelitian. Hasil pada tahap ini digunakan untuk melihat keefektifan

33
Universitas Sriwijaya

LKPD berbasis open-ended terhadap hasil belajar peserta didik setelah


siswa mengerjakan LKPD tersebut.

3.4 Teknik Pengumpulan Data


Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan yang tujuannya adalah
mendesain dan menghasilkan LKPD pada materi segiempat berbasis open-ended
problem. Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini di antaranya
adalah:

3.4.1 Walkthrough
Walkthrough digunakan untuk mengumpulkan saran dan komentar tentang
kevalidan dan kepraktisan LKPD pendekatan open-ended yang telah
dikembangkan kepada expert review dan one-to-one. Prosedur yang dilakukan
adalah memberikan LKPD kepada expert review dan one-to-one. Lalu, expert
review akan memberikan saran yang difokuskan pada tiga karakteristik, yaitu
ketepatan isi (konten) atau kualitas teknik (konstruk) dan bahasa yang digunakan
oleh peneliti dalam mengembangan LKPD berbasis open-ended, selain itu one-to-
one akan memberikan komentar dan saran berdasarkan pengembangan LKPD
pendekatan open-ended yang dibuat peneliti. Adapun pelaksanaan walkthrough
dapat dilihat pada tabel 3.5 berikut :

Tabel 3.5 Gambaran Pakar Tentang Prototype


Jumlah Pakar 4
Waktu Semester genap tahun ajaran 2016/2017
Fokus Kevalidan LKPD
Metode Walkthrough
Prosedur Peneliti menyerahkan prototype hasil
pendesainan, kemudia para expert mengevaluasi
setiap halaman prototype. Saran dan komentar
dari pakar dicatat guna bahan untuk melakukan
revisi.

34
Universitas Sriwijaya

3.4.2 Dokumentasi
Dokumentasi berfungsi sebagai data dalam bentuk fisik berupa dokumen-
dokumen yang terkait dengan penelitian yang dilakukan. Diantaranya prototype,
komentar/saran dari validator, komentar/saran dari peserta didik, hasil jawaban
peserta didik, dan foto-foto pelaksanaan penelitian.

3.4.3 Wawancara
Bentuk wawancara yang digunakan adalah wawancara tidak terstruktur.
Menurut Sugiyono (2008) wawancara tidak terstruktur adalah adalah wawancara
yang bebas di mana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang
tersusun sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Pedoman
wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar permaslahan yang
akan ditanyakan. Wawancara pada penelitian digunakan pada saat one to one,
small group, dan field test.

3.4.4 Tes
Tes yang diberikan adalah tes tertulis. Tes tertulis adalah tahap
pengumpulan data yang dilakukan langsung di lapangan dalam tahap field test
dengan memberikan soal tes yang telah divalidasi terlebih dahulu. Tes ini
digunakan sebagai keefektifan LKPD yang dihasilkan dan mengukur tingkat
pemahaman peserta didik. Tes yang digunakan berupa tes tertulis dalam bentuk
uraian.
3.5 Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini, teknik analisis data yang dilakukan berdasarkan
tahapan-tahapan berikut:

3.5.1 Tahap Persiapan


Pada tahap ini, analisis data yang digunakan adalah analisis dokumen.
Tahap ini merupakan langkah awal pada penelitian pengembangan. Analisis yang
dilakukan berupa analisis terhadap kurikulum 2013 untuk level SMP dan materi

35
Universitas Sriwijaya

berdasarkan prinsip pendekatan open-ended. Adapun rincian mengenai data pada


tahapan ini terdapat pada tabel 3.6 berikut:

Tabel 3.6 Rincian Data Penelitian Tahap Persiapan


Bentuk
Data Metode Analisis Data
Instrumen
• Kurikulum 2013 Kisi-kisi Analisis Analisis kualitatif
• Buku teks instrumen tes dokumen (konten, konstruk,
penelitian dan bahasa)

3.5.2 Formative Evaluation


1) Expert Review
• Analisis Walkthrough
Hasil walkthrough yang dilakukan dengan para expert dianalisis
sebagai bahan untuk merevisi LKPD yang telah dikembangkan.
Gambaran saran dari expert dan keputusan revisi terlihat pada tabel 3.7
berikut ini:

Tabel 3.7 Saran dari Pakar untuk Prototype dan Keputusan Revisi
Komentar Keputusan Revisi

2) One to One
• Wawancara
Hasil wawancara berupa tanggapan peserta didik yang dijelaskan secara
kualitatif untuk mengetahui tingkat kepraktisan LKPD berbasis open-ended
problem pada tahap one to one terhadap hasil belajar peserta didik.

36
Universitas Sriwijaya

• Analisis Dokumen
Dokumen yang dianalisis secara kualitatif dari hasil one to one adalah
hasil pekerjaan peserta didik pada LKPD serta komentar-komentar yang
telah peserta didik berikan.

3) Small Group
• Wawancara
Hasil wawancara berupa tanggapan peserta didik yang dijelaskan secara
kualitatif untuk mengetahui tingkat kepraktisan LKPD berbasis open-ended
problem pada tahap small group terhadap hasil belajar peserta didik.
• Analisis Dokumen
Pada tahap small group, dokumen yang akan dianalisis secara kualitatif
adalah hasil pekerjaan peserta didik pada LKPD yaitu prototype 2. Selain
itu, dalam proses pembelajaran yang berlangsung peserta didik diminta
memberikan tanggapan terhadap LKPD yang telah mereka kerjakan. Hasil
pekerjaan peserta didik dan komentar serta saran diberikan inilah yang
kemudian akan dijadikan pertimbangan untuk melakukan revisi.

4) Tes
• Analisis Dokumen
Hasil pekerjaan peserta didik dinilai pada kemampuan peserta
didik dalam menyelesaikan masalah serta berapa banyak jawaban atau
cara penyelesaian yang dihasilkan peserta didik. Adapun langkah-
langkah dalam menganalisis data tes peserta didik adalah sebagai
berikut :
a) Membuat kunci jawaban tes dengan skor masing-masing jawaban
soal.
b) Memeriksa jawaban peserta didik berdasarkan kunci jawaban.
c) Memberikan skor dari hasil jawaban peserta didik sesuai dengan
skor patokan yang telah ditentukan. Skor tes yang telah diperoleh

37
Universitas Sriwijaya

masing-masing siswa dari 0-100. Skor yang telah diperoleh peserta


didik dibuat menjadi bentuk nilai menggunakan aturan sebagai
berikut :
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑆𝑖𝑠𝑤𝑎 = 𝑥 100
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
(Djaali dan Mujiono, 2008)
d) Nilai akhir peserta didik kemudian diklasifikasikan berdasarkan
tebel 3.8 berikut :

Tabel 3.8 Kategori Predikat Nilai Ranah Kognitif


Skor Kriteria
Sangat Baik
90 ≤ 𝑛 ≤ 100
Baik
80 < 𝑛 ≤ 89
Cukup
70 ≤ 𝑛 ≤ 79
Kurang
< 70
(Permendikbud No.53, 2013)

38
Universitas Sriwijaya

Adapun rincian mengenai data pada tahap formative evaluation ini


terdapat pada tabel 3.9 berikut :

Tabel 3.9 Rincian Data Penelitian Tahap Formative Evaluation


Bentuk
Tahap Data Metode Analisis Data
Instrumen

Expert • Konten Prototype 1 Walkthrough Analisis kualitatif


Reiview • Konstruk (konten, konstruk, dan
• Bahasa bahasa) berdasarkan
tabel 3.1
One to • Komentar dan • Lembar • Dokumentasi • Analisis kualitatif
One saran peserta komentar • Wawancara (saran dan
didik dan saran komentar dari
• Hasil • Prototype peserta didik).
pekerjaan 1 • Analisis jawaban
peserta didik peserta didik.
dari Prototype
1
Small • Komentar dan • Lembar • Dokumentasi • Analisis kualitatif
Group saran peserta komentar • Wawamcara (saran dan
didik dan saran komentar dari
• Hasil • Prototype peserta didik)
pekerjaan 2 • Analisis jawaban
peserta didik peserta didik
dari Prototype
2
Field Test Hasil pekerjaan • Prototype Tes • Analisis hasil
peserta didik dari 3 jawaban peserta
Prototype 3 dan • Tes didik
tes Formatif

39
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian


4.1.1 Deskripsi Persiapan Penelitian
Pada tahap penelitian, tahap pertama yang harus dilakukan peneliti adalah
mengumpulkan informasi yang diperlukan dalam pelaksanaan penelitian berupa
proses pembelajaran matematika di kelas, subjek penelitian dan waktu
pelaksanaan penelitian. Selain itu, peneliti melakukan persiapan administrasi
untuk mendapatkan izin penelitian. Adapun kegiatan persiapan penelitian seperti
tabel 4.1 berikut:

Tabel 4.1 Jadwal Kegiatan Penelitian


Waktu Kegiatan
Menemui guru matematika kelas VII SMPN 18
10 Januari 2017 Palembang untuk mengumpulkan informasi
tentang pelaksanaan pembelajaran
Mengurus izin penelitian dari FKIP Unsri
23 – 31 Januari 2017 diteruskan ke Dinas Pendidikan Kota
Palembang
30 Januari – 9 Februari 2017 Membuat instrumen penelitian
• Mengurus surat izin penelitian dari Dinas
Pendidikan Kota Palembang diteruskan ke
sekolah
• Mohon izin peneliti untuk mengadakan
penelitian di SMP Negeri 18 Palembang
dengan melampirkan surat izin penelitian
dari FKIP Unsri dan Dinas Pendidikan Kota
13 Februari 2017 Palembang
• Melakukan kesepakatan waktu penelitian
dengan Ibu Wiryaningsih selaku guru kelas
VII SMP Negeri 18 Palembang. Subjek
penelitian yaitu 3 siswa one-to-one dari
kelas VII.4, 3 siswa untuk small group dari
kelas VII.4 dan field test disepakati di kelas
VII.5 yang berjumlah 30 orang.
Melakukan tahap pengembangan terhadap
17 – 24 Februari 2017
instrumen pada expert review.

40
Universitas Sriwijaya

Melakukan tahap pengembangan terhadap


20 - 22 Februari 2017
instrumen pada one to one.
Melakukan tahap pengembangan terhadap
3 – 5 Maret 2017
instrumen pada small group.
Melakukan tahap pengembangan terhadap
9 – 17 Maret 2017
instrumen pada field test.
Mengurus surat keterangan telah melaksanakan
3 – 4 April 2017
penelitian di SMP Negeri 18 Palembang

4.1.2 Deskripsi Hasil Pengembangan LKPD Berbasis Open-Ended Problem


Penelitian ini telah menghasilkan bahan ajar LKPD berbasis open-ended
problem yang valid dan praktis serta memiliki efek potensial terhadap hasil belajar
peserta didik pada materi segiempat. Prosedur penelitian yang dilakukan pada
penelitian ini yaitu tahap pleriminary dan tahap formative evaluation yang
meliputi self evaluation, prototyping (expert review, one to one, dan small group)
serta field test.

4.1.2.1 Tahap Preliminary


Tahap Preliminary terbagi menjadi dua tahap yaitu:
a. Tahap Analisis
Analisis Siswa
Pada tahap ini, analisis siswa bertujuan untuk mengetahui jumlah dan
kemampuan masing-masing peserta didik kelas VII-5 SMP Negeri 18
Palembang yang berjumlah 30 orang peserta didik yang terdiri dari 17 orang
peserta didik perempuan dan 13 orang peserta didik laki-laki merupakan
kelas uji coba pemberian LKPD berbasis open-ended. Peserta didik di kelas
VII-5 ini memiliki kemampuan yang heterogen dan diasumsikan memiliki
pengetahuan tentang bangun datar segiempat.
Analisis Kurikulum
Pada tahap ini, yang dilakukan adalah mengidentifikasi materi pelajaran
matematika SMP sesuai dengan kurikulum yang digunakan. Adapun
kurikulum yang digunakan di SMP Negeri 18 Palembang adalah kurikulum

41
Universitas Sriwijaya

2013. Pada penelitian ini, materi matematika yang diajarkan di kelas VII
SMP Negeri 18 Palembang adalah materi segiempat. Dari analisis kurikulum,
materi segiempat termasuk ke dalam aspek geometri dan pengukuran. Materi
ini akan dikembangkan dalam bentuk LKPD berbasis open-ended problem
yang akan diberikan pada semester genap.
Analisis Materi
Analisis materi ini tujuannya untuk mengetahui kompetensi dasar (KD)
yang digunakan sebagai acuan untuk mengembangkan materi. Adapun
Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) dalam Kurikulum 2013
untuk Sekolah Menengah Pertama atau Madrasah Tsanawiyah dapat dilihat
pada tabel 4.2 berikut:

Tabel 4.2 KI dan KD Materi Bangun Datar Segiempat


Kompetensi Inti Kompetensi Dasar
3. Memahami pengetahuan (faktual, 3.14 Manganalisis berbagai
konseptual, dan prosedural) bangun datar segiempat
berdasarkan rasa ingin tahunya berdasarkan sisi, sudut, dan
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, hubungan antar sisi dan antar
seni, budaya terkait fenomena dan sudut.
kejadian tampak mata.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji 4.14 Menyelesaikan masalah yang
dalam ranah konkret (menggunakan, berkaitan dengan bangun
mengurai, merangkai, memodifikasi, datar segiempat.
dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung,
menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori.
(Kemendikbud, 2016)

42
Universitas Sriwijaya

Dalam pengembangan LKPD berbasis open-ended problem, maka


peneliti memberikan masalah open-ended yang berkaitan dengan KD 3.14
dan 4.14.
Analisis Peta Kebutuhan LKPD
Analisis peta kebutuhan LKPD dilakukan dengan mengidentifikasi LKPD
yang digunakan dalam pembelajaran matematika khususnya dalam materi
segiempat yaitu dengan menentukan banyaknya LKPD yang akan dibuat
serta menentukan urutannya sesuai dengan analisis kurikulum serta analisis
materi yang telah dilakukan. Hasil identifikasi akan digunakan sebagai dasar
dalam pengembangan LKPD berbasis open-ended problem.

b. Tahap Desain
Setelah melakukan tahap analisis, kemudian dilanjutkan dengan tahap
desain. Dalam tahap desain ini peneliti melakukan desain yang diantaranya
adalah:
a. Desain RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran).
RPP terdiri atas tiga kali pertemuan pemberian LKPD dan satu kali
pertemuan untuk tes. Pada pertemuan pertama adalah pembelajaran
tentang pengertian dan sifat-sifat serta menyelesaiakan soal-soal yang
berkaitan dengan luas dan keliling persegi dan panjang, persegi. Pada
pertemuan ke dua, adalah pembelajaran tentang pengertian dan sifat-sifat
serta menyelesaiakan soal-soal yang berkaitan dengan luas dan keliling
jajargenjang dan trapesium. Serta, pada pertemuan ketiga adalah
pembelajaran tentang belah ketupat dan layang-layang. Lalu, pada
pertemuan ke empat adalah pengambilan data tes hasil belajar.
b. Desain LKPD
Desain LKPD berbasis open-ended problem bertujuan untuk
menghasilkan bahan ajar berupa LKPD yang sesuai dengan dengan prinsip
dan karakteristik open-ended problems. LKPD tersebut bertujuan untuk
membantu perserta didik dalam menyelesaikan masalah yang berkaitan
dengan segiempat. Hasil dari pendesaian ini disebut dengan prototype 1.

43
Universitas Sriwijaya

LKPD ini terdiri dari tiga bagian yaitu LKPD 1 adalah LKPD persegi
panjang dan persegi, LKPD 2 adalah LKPD jajargenjang dan trapesium,
dan LKPD 3 adalah LKPD belah ketupat dan layang-layang. Pada tahap
ini, peneliti mendesain LKPD yang disesuaikan dengan kemampuan
peserta didik kelas VII SMP. Langkah-langkah yang dilakukan peneliti
antara lain:
1. Mengumpulkan bahan materi segiempat.
Pada tahap ini, bahan yang dikumpulkan berasal dari buku peserta
didik kurikulum 2013, buku paket matematika Erlangga, dan juga dari
internet.
2. Menyusun Struktur LKPD
Pada tahap ini peneliti menetapkan:
a) Judul LKPD
LKPD ini dibuat dengan judul Segiempat yang di dalamnya terdiri
dari tiga bagian yaitu: LKPD 1 tentang persegi panjang dan
persegi, LKPD 2 tentang jajargenjang dan trapesium, serta LKPD 3
tentang belah ketupat dan layang-layang.
b) Petunjuk
Didalam LKPD terdapat petunjuk pengerjaan LKPD.
c) Kompetensi dan indikator yang akan dicapai
Kompetensi dan indikator yang akan dicapai ditentukan
berdasarkan Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD)
pada kurikulum 2013.
d) Tujuan yang akan dicapai
Tujuan yang akan dicapai disesuaikan dengan indikator.
e) Masalah Open-ended materi segiempat
Masalah yang ada di dalam LKPD berisi tentang masalah terbuka
pada materi segiempat.

44
Universitas Sriwijaya

Desain LKPD yang dibuat oleh peneliti adalah pada gambar 4.1
berikut:

(a)

(b)

Gambar 4.1 Cuplikan Desain LKPD

45
Universitas Sriwijaya

3. Soal Tes Hasil Belajar


Soal tes ini dibuat sebagai pelengkap dari penilaian yang
digunakan untuk melihat efek potensial dari LKPD sehingga terlihat
ketercapaian kompetensi inti dan kompetensi dasar yang dijabarkan
dalam bentuk indikator-indikator. Soal tes terdiri dari 3 soal uraian
tentang luas dan keliling segiempat.
Cuplikan soal tes yang diberikan kepada peserta didik saat tes
adalah pada gambar 4.2 berikut:

Gambar 4.2 Cuplikan Soal Tes

46
Universitas Sriwijaya

4.1.2.2 Tahap Formative Evaluation


Tahap formative evaluation ini terdiri dari:
a. Self Evaluation
Pada tahap self evaluation, dilakukan penilaian oleh peneliti sendiri
terhadap pendesainan LKPD berbasis open-ended problems yang telah
dikembangkan dari segi konten, konstruk, dan bahasa. LKPD ini berisi tentang
masalah terbuka yang berkaitan dengan luas dan keliling segiempat yang sesuai
dengan kurikulum 2013 SMP.
Penilaian yang peniliti lakukan sendiri dengan dibantu oleh pembimbing I
dan pembimbing II . Prototype 1 yang dibuat oleh peneliti dan yang akan
divalidasi oleh expert review dan peserta didik pada tahap one to one dapat dilihat
pada lampiran. Berikut adalah cuplikan masalah open-ended pada prototype 1:

Gambar 4.3 Cuplikan Prototype 1 LKPD 1

47
Universitas Sriwijaya

Gambar 4.4 Cuplikan Prototype 1 LKPD 2

Gambar 4.5 Cuplikan Prototype 1 LKPD 3

b. Prototyping
Dalam tahap ini prototype 1 yang telah dibuat divalidasikan kepada pakar
dan teman sejawat, lalu diujicobakan pada tahap one to one lalu ke tahap small
group dengan tujuan untuk melihat kevalidan dan kepraktisan bahan ajar LKPD
yang telah dikembangkan.

48
Universitas Sriwijaya

➢ Validasi Expert Review (Para Pakar)


Pada tahap ini, kevalidan LKPD berbasis open-ended adalah dengan
melihat kesesuaian masalah atau soal open-ended sesuai dengan konten, konstruk,
dan bahasa. Pada tahap ini, dilakukan validasi dengan meminta pendapat 2 orang
dosen pendidikan matematika, 1 orang guru matematika, dan 1 orang mahasiswi
S1 program studi pendidikan matematika sebagai validator. Expert review tersebut
adalah :
1. Elika Kurniadi, S.Pd., M.Sc. merupakan dosen FKIP Matematika Unsri.
2. Weni Dwi Pratiwi, S.Pd., M.Sc. merupakan dosen FKIP Matematika
Unsri.
3. Wiryaningsih, S.Pd. merupakan guru matematika kelas VII SMP Negeri
18 Palembang.
4. Novella Mutiara merupakan mahasiswa program studi pendidikan
matematika Unsri.
Pada proses validasi dengan validator yaitu dosen, guru matematika, dan
teman sejawat memeriksa setiap LKPD dengan cara tanya jawab dengan peneliti,
validator memberikan pertanyaan dan peneliti memberikan jawaban, selanjutnya
validator memberikan saran-saran yang akan digunakan sebagai bahan
pertimbangan untuk melakukan revisi pada LKPD yang telah didesain oleh
peneliti. Tanggapan dan saran dari validator tentang desain yang telah dibuat atau
prototype 1 yang telah dihasilkan ditulis dalam lebar validitas prototype yang
telah disediakan oleh peneliti yang kemudian hasil dari komentar dan saran akan
dijadikan sebagai acuan atau pertimbangan untuk melakukan revisi hingga bahan
ajar tersebut menjadi valid.
Adapun komentar/saran dari validator disajikan pada tabel berikut:

Tabel 4.3 Komentar dari Expert Review


Validator Komentar dan Saran
Komentar :
• Masalah 1 dan 5 untuk pengertian dan
Elika Kurniadi, S.Pd., M.Sc.
sifat-sifat segiempat perlu diubah.
• Masalah 2 dan 3 yang diberikan terlalu

49
Universitas Sriwijaya

terbuka sehingga menimbulkan


ambiguitas dalam mencari solusi.
• Harga genteng pada masalah 6 memiliki
selisih yang cukup jauh dari harga
genteng lainnya. Sebaiknya diubah
harganya yang selisihnya tidak terlalu
jauh.
• Masalah 7 bukan merupakan masalah
yang berkaitan dengan belah ketupat.
• Tambahkan kerangka layang-layang pada
masalah 8.
Saran :
• Perhatikan kalimat petunjuk.
• Berikan batasan yang jelas pada masalah
2 dan 3.
• Gunakan gambar sesuai dengan
kebutuhan soal.
Komentar :
• Masalah 1 pada LKPD 1 terlalu panjang.
• Gambar-gambar pada soal yang tidak
mengilustrasikan soal tidak perlu
ditambahkan.
• Pada masalah 4, tambahkan keterangan
4m pada lebar jalan dengan jelas agar
tidak menimbulkan kebingungan pada
siswa dikarenakan gambar jalan yang
Weni Dwi Pratiwi, S.Pd., M.Sc.
perspektif.
• Masalah 5 pada LKPD 2 terlalu panjang.
• Perintah soal pada masalah 7 kurang
jelas.
Saran :
• Persingkat dan sederhanakan kalimat
pada masalah 1 dan masalah 5.
• Ubah kalimat soal dan ganti gambar pada
masalah 7.
Komentar :
• Isi LKPD dan masalah yang diberikan
sudah cukup baik.
Saran :
Sebaiknya LKPD yang dibuat dibagi menjadi
Wiryaningsih, S.Pd.
3 pertemuan, pertemuan 1: tentang persegi
panjang dan persegi, pertemuan 2: tentang
jajargenjang dan trapesium, dan pertemuan 3:
belah ketupat dan layang-layang.

50
Universitas Sriwijaya

Komentar :
• KD dan Indikator tidak perlu dibuat di
LKPD.
• Tujuan dapat digabungkan dengan
menggunakan penghubung koma (,) / dan.
Novella Mutiara • Gambar (b) dan (c) pada masalah 1 dapat
diganti dengan gambar yang lebih jelas
untuk menunjukkan persegi panjang dan
jajargenjang.
Saran :
Urutan dalam menjawab soal seharusnya
persegi, persegi panjang, dan jajargenjang.

Berdasarkan komentar dan saran dari pakar, guru matematika, serta teman
sejawat maka diambil revisi sebagai berikut:

Tabel 4.4 Komentar dan Saran Validator serta Keputusan Revisi


Komentar dan Saran Keputusan Revisi
• Masalah 1 dan 5 untuk pengertian • Masalah 1 dan masalah 5 sudah
dan sifat-sifat segiempat perlu diubah / revisi.
diubah.
• Masalah 2 dan 3 yang diberikan • Masalah 2 dan 3 sudah diperbaiki.
terlalu terbuka sehingga
menimbulkan ambiguitas dalam
memcari solusi.
• Harga genteng pada masalah 6 • Masalah 6 sudah diperbaiki.
memiliki selisih yang cukup jauh
dari harga genteng lainnya.
• Masalah 7 bukan merupakan • Masalah 7 sudah diubah / direvisi.
masalah yang berkaitan dengan
belah ketupat.
• Tambahkan kerangka layang- • Masalah 8 sudah ditambahkan
layang pada masalah 8. gambar kerangka layang-layang.
• Perhatikan kalimat petunjuk.
• Berikan batasan yang jelas pada • Masalah 2 dan 3 sudah diperbaiki.
masalah 2 dan 3.
• Gunakan gambar sesuai dengan • Sudah diperbaiki.
kebutuhan soal.
• Masalah 1 pada LKPD 1 terlalu • Masalah 1 diubah/ revisi.
panjang.

51
Universitas Sriwijaya

• Gambar-gambar pada soal yang • Sudah diperbaiki.


tidak mengilustrasikan soal tidak
perlu ditambahkan.
• Pada masalah 4, tambahkan • Masalah 4 sudah diperbaiki.
keterangan 4m pada lebar jalan
dengan jelas agar tidak
menimbulkan kebingungan pada
siswa dikarenakan gambar jalan
yang perspektif.
• Masalah 5 pada LKPD 2 terlalu • Masalah 5 diubah/ revisi.
panjang.
• Perintah soal pada masalah 7 • Masalah 7 diubah/revisi.
kuranng jelas.
• Persingkat dan sederhanakan • Masalah 1 dan 5 diubah/revisi.
kalimat pada masalah 1 dan
masalah 5.
• Ubah kalimat soal dan ganti • Masalah 7 diubah/revisi.
gambar pada masalah 7.
• Isi LKPD dan masalah yang
diberikan sudah cukup baik.
• LKPD yang dibuat dibagi menjadi • Sudah diperbaiki, LKPD dibuat
3 pertemuan. menjadi 3 pertemuan.
• KD dan Indikator tidak perlu • KD dan Indikator tetap ditulis
dibuat di LKPD. sesuai dengan penulisan LKPD
• Tujuan dapat digabungkan dengan yang baik.
menggunakan penghubung koma • Tujuan ditulis secara terpisah.
(,) / dan.
• Gambar (b) dan (c) pada masalah • Masalah 1 diubah/ revisi.
1 dapat diganti dengan gambar
yang lebih jelas untuk
menunjukkan persegi panjang dan
jajargenjang.
• Urutan dalam menjawab soal • Sudah diperbaiki urutannya
seharusnya persegi, persegi
panjang, dan jajargenjang.

➢ One to One
Seiring dengan tahap Expert Review dilaksanakan juga tahap one to one.
Pada tahap one to one, prototype 1 diuji cobakan ke tiga orang peserta didik yang
bukan merupakan subjek penelitian yaitu pada 3 orang peserta didik kelas VII.4 di
SMP Negeri 18 Palembang secara individu yaitu: Chairunnissa Nur Zahra,

52
Universitas Sriwijaya

Mutiara Ayu Pashya, dan Reni Safira. Peserta didik diminta untuk mengerjakan
LKPD berbasis open-ended, kemudian peneliti meminta peserta didik
memberikan komentar dan saran terhadap masalah open-ended yang terdapat di
dalam LKPD tersebut.
Prosedur pelaksanaan pada tahap one to one adalah dengan memberikan
LKPD prototype 1 kepada tiga peserta didik, kemudian peserta didik diminta
menyelesaikan permasalahan-permasalahan pada LKPD tersebut. Ujicoba ini
dilakukan dengan tujuan untuk melihat kesulitan-kesulitan yang mungkin terjadi
selama siswa mengerjakan soal open-ended, sehingga dapat dilihat apakah soal
tersebut perlu diperbaiki atau tidak. Berdasarkan gambar 4.6 dapat dilihat bahwa
peserta didik sedang mengerjakan LKPD pada tahap one to one.

Gambar 4.6 Peserta Didik Mengerjakan LKPD tahap One to One

Berdasarkan cuplikan wawancara peneliti dengan peserta didik, masih


terdapat kesulitan yang menjadikan peserta didik bingung dalam memahami
maupun mengerjakan masalah yang diberikan dalam LKPD. Namun, setelah
mendapat penjelasan dari peneliti, peserta didik jadi mengerti masalah yang
diberikan dan dapat mengerjakan masalah tersebut. Lalu, setelah prototype 1
diujicobakan kepada peserta didik, peneliti meminta peserta didik untuk

53
Universitas Sriwijaya

memberikan komentar dan saran terhadap soal yang telah dikerjakan. Berikut
cuplikan percakapan peserta didik dengan kemampuan tinggi dengan peneliti pada
tahap one to one:

Cuplikan percakapan dengan peserta didik 1(PD1) pada tahap one to one:
Peneliti : “Dapatkah kamu memahami masalah 2?”
PD1 : “Berarti pada masalah ini dicari luas lantainya dulu ya, bu? Lalu,
dicari luas keramiknya. Tapi, bu luas keramiknya berapa? Enggak
tahu ukurannya”
Peneliti : “Menurut kamu, keramik biasanya berbentuk apa? Coba lihat
keramik pada lantai.”
PD1 : “Persegi, bu.”
Peneliti : “Iya, keramiknya berbentuk persegi. Kita-kira ukuran keramiknya
berapa?”
PD1 : “Hmm… bingung bu! Enggak tahu.”
Peneliti : “Ya, sudah. Coba dimisalkan ukuran keramiknya. Keramik pada
lantai kira-kira ukurannya berapa?”
PD1 : “Berapa ya? Enggak tau bu.Misalkan 10cm, 20cm, atau 30cm gitu
ya bu? Jadi nanti bisa dicari luas keramiknya.”
Peneliti : “Lalu, bagaimana mencari banyaknya keramik untuk dipasang di
lantai kamar tersebut?”
PD1 : “Hmm.. gimana ya? Berarti dicari dulu luas lantainya sama luas
keramiknya ya bu? Terus nantinya luas lantai dibagi luas keramik.
Bener enggak bu?”
Peneliti : “Iya, seperti itu. Coba dicari hasilnya dan dikerjakan dulu!”

Selain itu, berdasarkan hasil pekerjaan peserta didik pada tahap one to one
dapat dilihat perbedaan hasil pekerjaan peserta didik yang memiliki kemampuan
tinggi, sedang dan rendah. Hasil pekerjaan peserta didik dengan kemampuan
tinggi (Gambar 4.7.a). Berdasarkan hasil pekerjaannya, peserta didik mampu
mengerjakan salah satu masalah dengan baik dan dapat memberikan lebih dari
satu jawaban benar atau cara penyelesaian yang benar. Meskipun di awal
pengerjaan peserta didik masih bingung dalam memahami masalah yang
diberikan. Namun setelah diberikan arahan oleh peneliti, peserta didik dapat
mengetahui rumus yang digunakan dan melakukan langkah-langkah pengerjaan
dengan benar.

54
Universitas Sriwijaya

Hasil pekerjaan peserta didik dengan kemampuan sedang (Gambar 4.7.b).


Berdasarkan hasil pekerjaannya, peserta didik masih agak sulit memahami
masalah yang diberikan, namun peserta didik mampu mengetahui rumus dan
langkah pengerjaanya. Walaupun dalam proses pengerjaannya masih ada
kesalahan dalam perhitungan. Lalu, hasil pekerjaan peserta didik dengan
kemampuan rendah (Gambar 4.7.c). Berdasarkan hasil pekerjaannya, peserta didik
tidak dapat memahami masalah yang diberikan, tidak mengetahui rumus, serta
salah dalam proses perhitungan pengerjaan masalahnya.
Adapun cuplikan hasil pekerjaan peserta didik pada tahap one to one dapat
dilihat pada gambar 4.7 berikut:

(a)

(b)

(c)

Gambar 4.7 Cuplikan Hasil Pekerjaan Peserta Didik Tahap


Tahap One to One

55
Universitas Sriwijaya

Lalu, berikut komentar peserta didik setelah mengerjakan LKPD dan


keputusan revisi peneliti pada tahap one to one:

Tabel 4.5 Komentar dan Keputusan Revisi One to one


Komentar Keputusan Revisi
Chairunnissa Nur Zahra
• Gambar pada masalah 1 kurang jelas • Masalah 1 dan 5 diperbaiki
sebaiknya gambarnya diperjelas lagi. gambar dan diperbesar kolom
Dan kolom pada masalah 1 sebaiknya pengerjaannya.
diperbesar lagi. • Masalah 2, 3, 4, 6, 7, dan 8
• Masalah 2, 3, 5, dan 7 mudah dipertahankan sesuai dengan
dikerjakan dan bahasa yang digunakan tingkat kesukarannya. Namun
mudah dimengerti. untuk masalah 8 ditambahkan
• Masalah 4 bahasa yang digunakan gambar agar tidak
agak sulit dimengerti. membingungkan peserta didik.
• Masalah 6 bahasa yang digunakan
mudah dimengerti namun sulit untuk
dikerjakan.
• Masalah 8 kurang dimengerti karena
tidak ada gambarnya.

Mutiara Ayu Pashya


• Masalah 1 dan 5 mudah untuk
dikerjakan, namun kolom
pengerjaannya terlalu kecil.
• Masalah 3 mudah dimengerti.
• Masalah 2, 4, 6, 7, dan 8 sulit untuk
dikerjakan karena sulit memahami
soalnya.

Reni Safira
• Masalah 1 dan 5 bisa dikerjakan
namun masih merasa kesulitan.
• Masalah 2, 3, 4, 6, 7, dan 8 sulit untuk
dimengerti dan dikerjakan..

LKPD berbasis open-ended pada materi segiempat telah divalidasi pada


tahap expert review dan one to one, setelah itu telah direvisi oleh peneliti. Maka,

56
Universitas Sriwijaya

LKPD yang dihasilkan telah valid dan prototype 1 menjadi prototype 2. Hasil
revisi prototype 1 ke prototype 2 dapat dilihat pada lampiran. Salah satu hasil
revisi dari prototype 1 menjadi prototype 2 adalah pada masalah 2. Berdasarkan
komentar/saran dari expert review dan peserta didik pada tahap one to one
masalah 2 pada LKPD 1 direvisi karena masih menimbulkan ambiguitas dan
kebingungan pada saat peserta didik mengerjakan masalah tersebut. Hal ini
dikarenakan peserta didik masih bingung pada saat menentukan ukuran keramik
pada masalah tersebut. Sehingga pada saat masalah 2 direvisi, peneliti
menambahkan batasan ukuran keramik agar tidak menimbulkan ambiguitas.
Adapun hasil revisi masalah 2 pada tahap expert review dan one to one
dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut:

Tabel 4.6 Hasil Revisi Prototype 1 menjadi Prototype 2


Sebelum Revisi

Sesudah Revisi

57
Universitas Sriwijaya

➢ Small Group
Prototype 1 yang telah direvisi dari tahap Expert Review dan One to One
disebut dengan prototype 2 yang selanjutnya akan dilakukan uji coba kepada
kelompok kecil (small group) yang berjumlah 3 peserta didik dari kelas VII.4
SMP Negeri 18 Palembang yang bukan merupakan subjek penelitian. 3 orang
peserta didik tersebut antara lain Oktaria Dwi Cahyani, Ridho Dwi Julianto, dan
Fitriani. Tahap small group ini bertujuan untuk melihat kepraktisan LKPD yang
telah dibuat. Peserta didik mengerjakan LKPD secara berkelompok. LKPD yang
mereka peroleh diselesaikan dengan cara diskusi sehingga tiap anggota dapat
mengeluarkan pendapat masing-masing guna menyelesaikan LKPD yang telah
diberikan. Cuplikan pada saat peserta didik mengerjakan LKPD ada pada gambar
4.8 berikut:

Gambar 4.8 Peserta Didik Mengerjakan LKPD pada


Tahap Small Group

Pada saat peserta didik sedang mengerjakan LKPD, peneliti melakukan


wawancara untuk mengetahui kesulitan yang dialami oleh peserta didik saat
mengerjakan LKPD pada tahap small group. Berdasarkan wawancara tersebut
terdapat adanya sedikit kesulitan peserta didik untuk menentukan panjang sisi alas
dan tinggi dalam menyelesaikan salah satu masalah dalam prototype 2. Namun,

58
Universitas Sriwijaya

karena ada tanya jawab antara peneliti dengan peserta didik, maka menimbulkan
diskusi antar peserta didik dalam kelompok tersebut. Hingga akhirnya peserta
didik mampu menyelesaikan masalah pada LKPD tersebut. Berikut cuplikan
percakapan peserta didik dengan peneliti:

Cuplikan percakapan peneliti dengan peserta didik pada tahap small group :
Peneliti : “Apa rumus untuk mencari luas jajargenjang?”
PD2 : “alas dikali tinggi, bu.”
Peneliti : “Kalau begitu, berapa panjang alas dan tinggi jajargenjangnya?”
PD2 : “Enggak tau, bu. Kan enggak dikasih tau di soalnya.”
Peneliti : “Coba liat soalnya, apa yang diketahui pada soal?”
PD2 : “Panjang sisi Tangram 24 cm, bu. Tangram itu apa, bu?”
PD3 : “Tangram itu yang kayak puzzle itu loh, aku pernah main itu dulu
waktu di SD.”
Peneliti : “Iya bener, tangram itu puzzle matematika yang terdiri dari tujuh
kepingan bangun datar segiempat. Nantinya bisa disusun menjadi
beberapa bentuk lainnya. Nah, sekarang ibu tanya, tangram itu
bentuknya apa? ”
PD4 : “Persegi, bu.”
Peneliti : “Kalo persegi jadinya panjang sisinya gimana?”
PD3 : “Panjang sisinya sama bu. Berarti, panjang ke empat sisinya
24cm”
Peneliti : “Jadi, kira-kira bisa enggak dapet panjang alas dan tinggi
jajargenjangnya dari panjang sisi perseginya?”
PD4 : “Hmm…”
PD2 : “Oh, aku tau bu. Berarti alasnya ini setengahnya dari 24, kan dia
setengahnya panjang sisi tangramnya”
Peneliti : “Nah, iya. Terus kalo tingginya berapa?”
PD2 : “Yaa.. berarti setengahnya dari setengahnya 24 bu.”
Peneliti : “Berapa jadi?”
PD2 : “Alasnya itu setengah dari 24 berarti 12. Kalo tingginya berarti
setengahnya dari 12, berarti tingginya 6.”
Peneliti : “Jadi bisa menghitung luas dari kepingan jajargenjangnya?”
PD2 : “Oh iya… iya bisa, bu”

Selain melakukan tanya jawab atau wawancara dengan peserta didik pada
tahap small group, dilakukan juga analisis dokumen yaitu analisis hasil jawaban
peserta didik. Berdasarkan analisis dokumen hasil jawaban peserta didik, salah
satunya pada masalah 8 pada prototype 2 peserta didik sudah dapat mengerjakan

59
Universitas Sriwijaya

dengan benar hingga menemukan hasilnya. Peserta didik mampu memahami


konsep dalam masalah tersebut, lalu dapat menemukan prinsip dan rumus yang
digunakan untuk menyelesaikan masalah tersebut. Selain itu juga, peserta didik
mengetahui langkah-langkah pengerjaan dalam menyelesaikan masalah tersebut
dengan benar. Namun, mereka hanya menemukan satu cara dalam menyelesaikan
masalah tersebut. Berikut dapat dilihat cuplikan pekerjaan peserta didik dalam
menyelesaikan masalah 8 pada gambar 4.9:

Gambar 4.9 Cuplikan Hasil Pekerjaan Peserta Didik Tahap Small Group

Setelah mengerjakan LKPD, peserta didik diminta untuk menuliskan


komentar/saran pada lembar yang telah disediakan. Lembar komentar/saran serta
hasil pekerjaan peserta didik pada tahap small group ini dijadikan sebagai bahan
pertimbangan untuk melakukan revisi menjadi prototype 2. Adapun komentar dan
saran dari peserta didik pada tahap small group dapat dilihat pada gambar 4.10
berikut:

60
Universitas Sriwijaya

(a)

(b)

(c)

Gambar 4.10 Komentar/Saran Peserta Didik pada Tahap


Small Group

61
Universitas Sriwijaya

Adapun komentar/saran serta keputusan revisi LKPD pada tahap small


group selengkapnya dapat dilihat pada tabel 4.7 berikut :

Tabel 4.7 Komentar dan Keputusan Revisi Tahap Small Group


Komentar Keputusan Revisi
• Masalah 1, 4, dan 7 mudah • Masalah 1, 4, dan 7 tetap
dimengerti. dipertahankan.
• Masalah 2, 5, dan 8 cukup mudah • Masalah 2, 5, dan 8 tetap
dimengerti dan dapat dikerjakan. dipertahakan.
• Masalah 3 cukup sulit dan • Masalah 3 diubah atau direvisi.
membingungkan. • Masalah 6 tetap dipertahankan.
• Masalah 6 cukup mudah dimengerti • Masalah 9 untuk mencari luas
namun agak sedikit sulit dikerjakan. kertas tetap dipertahankan, hanya
• Masalah 9sedikit membingungkan dihilangkan pada mencari
karena ada nilai variabel x-nya dan panjang tali layang-layangnya.
agak sulit saat mencari kelilingnya,
karena harus mencari sisi miring
yang tidak diketahui.

Prototype 2 telah diujikan pada tahap small group masih memiliki


kekurangan karena masih terdapat beberapa yang belum dipahami oleh peserta
didik. Oleh karena itu dilakukan revisi lagi sehingga hasil revisi setelah tahap
small group menghasilkan prototype 3. Revisi pada prototype 2 dilakukan dengan
acuan hasil komentar, hasil jawaban, serta kesulitan-kesulitan peserta didik selama
mengerjakan LKPD. Setelah LKPD diujikan pada tahap small group maka
didapatlah LKPD berbasis open-ended problems yang valid dan praktis. Hasil
revisi prototype 2 menjadi prototype 3 dapat dilihat pada lampiran.
Salah satu hasil revisi pada tahap small group adalah pada masalah 3 pada
prototype 2. Setelah diujicobakan pada tahap small group, ternyata peserta didik
masih kesulitan dan bingung dalam mengerjakan masalah tersebut. Sehingga,
peneliti merevisi kembali pada prototype 3 dengan mengubah masalah 3 pada
prototype 2 menjadi masalah 3 pada prototype 3 seperti tabel 4.8 berikut:

62
Universitas Sriwijaya

Tabel 4.8 Hasil Revisi Prototype 2 menjadi Prototype 3


Sebelum Revisi

Sesudah Revisi

➢ Field Test
Pada tahap field test ini merupakan tahap terakhir dalam formative
evaluation pengembangan LKPD berbasis open-ended problems. Setelah
diperoleh prototype 3 yang telah valid dan praktis, maka selanjutnya dilakukan
field test. Pada tahap field test ini subjek penelitiannya adalah kelas VII.5 SMP
Negeri 18 Palembang yang berjumlah 30 orang peserta didik. Pada saat field test
ini berlangsung dibagi menjadi dua tahapan yaitu pada tahap pertama adalah
dilakukannya proses pembelajaran menggunakan LKPD berbasis open-ended

63
Universitas Sriwijaya

sebanyak tiga kali pertemuan dan tahap ke dua adalah tes. Ujicoba LKPD dan
pemberian soal tes ini adalah untuk melihat efek potensial terhadap hasil belajar
peserta didik.

a) Pertemuan Pertama
Pembelajaran pada pertemuan pertama yaitu mengujikan LKPD 1 tentang
persegi panjang dan persegi pada hari Kamis, 9 Maret 2017 jam ketiga dan
keempat. Dalam proses pembelajaran peneliti berperan sebagai pengajar. Pada
awal pertemuan peneliti menyebutkan tujuan pembelajaran. Peneliti
mengingatkan sekilas tentang materi segiempat di awal pembelajaran dengan
memberikan beberapa contoh segiempat dalam kehidupan sehari-hari.
Setelah itu, peneliti meminta peserta didik membentuk 7 kelompok yang
terdiri dari 4-5 orang peserta didik yang heterogen setiap kelompoknya.
Kemudian, peneliti membagikan LKPD kepada setiap kelompok. Peneliti
menjelaskan kepada peserta didik tentang petunjuk pengerjaan LKPD, serta
menjelaskan bahwa LKPD yang diberikan merupakan LKPD berbasis open-ended
problem. Selain itu, peneliti tidak lupa memberitahukan kepada peserta didik
untuk menuliskan kelompok dan nama anggotanya pada cover LKPD. Peneliti
juga mengingatkan peserta didik bahwa dalam mnegerjakan LKPD ini, peserta
didik diminta untuk menemukan banyak jawaban benar atau banyak cara
penyelesaian Berikut cuplikan peneliti ketika memberikan petunjuk kepada
peserta didik pada pertemuan pertama pada gambar 4.11:

64
Universitas Sriwijaya

Gambar 4.11 Peneliti Memberikan Petunjuk Kepada Peserta Didik

Waktu yang dibutuhkan peserta didik dalam menyelesaikan masalah dalam


LKPD 1 adalah 40 menit. Dalam waktu yang diberikan peneliti tersebut, peserta
didik berdiskusi dan bekerja sama dalam menyelesaikan masalah yang diberikan.
Masalah yang diberikan dalam LKPD 1 ini terdapat tiga masalah dengan banyak
jawaban benar. Selama proses pengerjaan LKPD 1, peneliti berkeliling di kelas
sambil melakukan tanya jawab kepada beberapa kelompok untuk mengetahui
kemampuan maupun kesulitan peserta didik dalam mengerjakan LKPD 1 tersebut.
Dalam proses pengerjaan LKPD 1 banyak peserta didik yang menanyakan
tentang prosedur yang telah mereka lakukan bersama kelompoknya masing-
masing-masing. Banyak peserta didik yang masih kebingungan pada saat
menyelesaikan masalah open-ended yang diberikan pada LKPD 1. Hal ini
dikarenakan mereka sebelumnya tidak pernah diberikan soal open-ended oleh
guru matematikanya. Sehingga peneliti membantu dan mengarahkan peserta didik
selama proses pengerjaan LKPD 1 berlangsung. Setelah diberi arahan dan
petunjuk oleh peneliti, peserta didik cukup memahami dan dapat menyelesaikan
masalah pada LKPD 1.
Setelah selesai mengerjakan LKPD 1 pada pertemuan pertama, perwakilan
kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil pengerjaan kelompoknya.

65
Universitas Sriwijaya

Kemudian peserta didik yang memiliki jawaban benar atau cara penyelesaian
lainnya juga dapat mempresentasikan hasil jawabannya di depan kelas. Sementara
kelompok lainnya memperhatikan hasil persentasi temannya.

b) Pertemuan Kedua
Pada pertemuan kedua yaitu mengujikan LKPD 2 tentang jajargenjang dan
trapesium pada hari Sabtu, 11 Maret 2017 jam keempat dan kelima. Pada
pertemuan kedua peneliti menyebutkan tujuan pembelajaran. Peserta didik masih
dalam kelompok yang sama seperti pertemuan sebelumnya. Kemudian peneliti
kembali membagikan LKPD kepada setiap kelompok, dan meminta peserta didik
untuk mengerjakan LKPD 2.
Peneliti tetap menjelaskan kepada peserta didik tentang petunjuk pengerjaan
LKPD, serta menjelaskan bahwa LKPD yang diberikan merupakan LKPD
berbasis open-ended problem. Dalam LKPD 2 ini juga terdapat tiga masalah yang
terdiri dari dua masalah dengan banyak jawaban benar yaitu pada masalah 4 dan
6, serta terdapat satu masalah dengan banyak cara penyelesaian yaitu pada
masalah 5. Peneliti memberikan waktu bagi peserta didik untuk mencoba atau
mengeksplore kemampuan peserta didik dalam menyelesaikan masalah dalam
LKPD 2 selama 40 menit. Dalam waktu yang diberikan peneliti tersebut, peserta
didik berdiskusi dan bekerja sama dalam menyelesaikan masalah yang diberikan.
Namun, selama proses pengerjaan LKPD 2, keadaan kelas sedang tidak kondusif
sehingga pada saat peneliti berkeliling di kelas masih banyak kelompok yang
mengalami kesulitan dalam menyelesaikan masalah sehingga peneliti memberikan
bantuannya ke pada setiap kelompok seperti gambar 4.12 berikut:

66
Universitas Sriwijaya

Gambar 4.12 Peneliti Memberikan Bantuan Kepada Peserta Didik yang


Mengalami Kesulitan

Setelah selesai mengerjakan LKPD 2 pada pertemuan kedua, perwakilan


kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil pengerjaan kelompoknya.
Kemudian peserta didik yang memiliki jawaban benar atau cara penyelesaian
lainnya juga dapat mempresentasikan hasil jawabannya di depan kelas. Sementara
kelompok lainnya memperhatikan hasil persentasi temannya.

c) Pertemuan Ketiga
Pada pertemuan ketiga yaitu mengujikan LKPD 3 tentang belah ketupat dan
layang-layang pada hari Kamis, 16 Maret 2017 jam ketiga dan keempat. Pada
pertemuan ketiga ini peneliti menyebutkan tujuan. Peserta didik masih dalam
kelompok yang sama seperti pertemuan sebelumnya. Kemudian peneliti kembali
membagikan LKPD kepada setiap kelompok, dan meminta peserta didik untuk
mengerjakan LKPD 3.
Peneliti tetap menjelaskan kepada peserta didik tentang petunjuk pengerjaan
LKPD, serta menjelaskan bahwa LKPD yang diberikan merupakan LKPD
berbasis open-ended problem. Peneliti memberikan waktu bagi peserta didik
untuk mencoba atau mengeksplore kemampuan peserta didik dalam

67
Universitas Sriwijaya

menyelesaikan masalah dalam LKPD 3 selama 40 menit. Dalam waktu yang


diberikan peneliti tersebut, peserta didik berdiskusi dan bekerja sama dalam
menyelesaikan masalah yang diberikan. Berikut cuplikan peserta didik sedang
berdiskusi mengerjakan LKPD 3 pada gambar 4.13:

Gambar 4.13 Peserta Didik Mengerjakan LKPD 3

Setelah selesai mengerjakan LKPD 3 pada pertemuan ke tiga, perwakilan


kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil pengerjaan kelompoknya.
Kemudian peserta didik yang memiliki jawaban benar atau cara penyelesaian
lainnya juga dapat mempresentasikan hasil jawabannya di depan kelas.
Pada akhir pertemuan, peneliti mengajak peserta didik untuk membuat
kesimpulan yaitu dalam menyelesaiakan masalah peserta didik harus memahami
masalah dari segi fakta dan konsep terlebih dahulu untuk menuliskan apa yang
diketahui dan ditanyakan dalam soal, peserta didik harus mengetahui rumus atau
prinsip yang akan digunakan dalam menyelesaikan masalah tersebut untuk
merencanakan strategi-strategi permasalahan yang akan digunakan, lalu peserta
didik melakukan langkah-langkah proses penyelesaian masalah dengan
menggunakan strategi yang telah direncanakan sebelumnya untuk mendapatkan

68
Universitas Sriwijaya

jawaban yang benar. Hal ini dikarenakan sesuai dengan tahap pemecahan masalah
yang telah dikembangkan oleh Polya (1957).
Selain itu juga, karena masalah yang diberikan merupakan masalah open-
ended atau masalah terbuka, maka peneliti memberikan kesimpulan kepada
peserta didik dalam menyelesaikan suatu masalah terbuka adalah dengan
menghasilkan banyak jawaban benar atau banyak cara penyelesaian. Hal ini bisa
muncul dari tiap-tiap kelompok dikarenakan pemikiran setiap peserta didik
berbeda.

d) Tes
Pada pertemuan keempat peneliti memberikan tes kepada peserta didik
yang bertujuan untuk melihat efek potensial LKPD yang telah diberikan
sebelumnya terhadap hasil belajar peserta didik. Hasil belajar ini dilihat dari
kemampuan peserta didik dari segi pengetahuan yaitu peserta didik mampu
memahami serta menyelesaikan setiap masalah, lalu dari segi keterampilan yaitu
peserta didik melakukan prosedur atau langkah-langkah pemecahan masalah
dengan tepat dan benar.
Tes ini dilakukan pada tanggal 17 Maret 2017 pada jam keempat dan
kelima kepada 30 orang peserta didik kelas VII.5 SMP Negeri 18 Palembang.
Soal tes yang diberikan kepada peserta didik terdiri dari 3 soal uraian. Soal-soal
tersebut merupakan soal terbuka yang mengahasilkan banyak cara penyelesaian
dengan indikator menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan luas dan keliling
segiempat.
Peneliti memberikan waktu selama 45 menit untuk peserta didik
menyelesaikan soal tersebut. Soal tes yang diberikan, dikerjakan secara individu
oleh peserta didik. Cuplikan peserta didik pada saat mengerjakan tes dapat dilihat
pada gambar 4.14 berikut :

69
Universitas Sriwijaya

Gambar 4.14 Cuplikan Peserta Didik Mengerjakan Soal Tes

Adapun agenda selama tahap field test dapat dilihat pada tabel 4.9 berikut :

Tabel 4.9 Agenda Field Test


Pertemuan
Tanggal Agenda Kegiatan
Ke-
1 9 Maret 2017 LKPD 1 (Persegi Panjang dan Persegi)
2 11 Maret 2017 LKPD 2 (Jajargenjang dan Trapesium)
3 16 Maret 2017 LKPD 3 (Belah Ketupat dan Layang-
layang)
4 17 Maret 2017 Tes

4.1.3 Deskripsi dan Analisis Data Hasil Belajar


Analisis data mengenai efek potensial terhadap hasil belajar peserta didik
dilihat melalui hasil jawaban peserta didik setelah mengerjakan LKPD dan soal
tes hasil belajar. Data hasil belajar dianalisis sesuai dengan aspek penilaian
memecahkan masalah open-ended yang sesuai pada tabel 2.2. Selain itu juga
dianalisis dengan melihat banyak jawaban benar atau banyak cara penyelesaian
yang dihasilkan oleh peserta didik. Pada saat diberikan LKPD peserta didik
mengerjakannya secara berkelompok yaitu dengan membentuk 7 kelompok yang
terdiri dari 4-5 orang peserta didik. Sedangkan pada saat diberikan soal tes peserta
didik mengerjakannya secara individu.

70
Universitas Sriwijaya

Pada pertemuan pertama peserta didik diberikan LKPD 1 tentang persegi


panjang dan persegi. Di dalam LKPD 1 terdapat 3 masalah dengan tipe
menghasilkan banyak jawaban benar, yaitu pada masalah 1, masalah 2, dan
masalah 3. Setiap anggota kelompok mengerjakan masalah yang diberikan dengan
berdiskusi untuk memecahkan masalah. Berdasarkan analisis hasil jawaban
peserta didik pada LKPD 1, hampir seluruh kelompok dapat menyelesaikan
masalah 1 dengan sangat baik yaitu dapat menuliskan beberapa karakteristik dari
persegi panjang dan persegi.
Pada masalah 2, kelompok 1 dan 7 telah menyelesaikan masalah dengan
sangat baik yaitu dapat memahami masalah serta memberikan tiga jawaban benar
dan tepat. Kelompok 4 dan 6 telah menyelesaikan masalah 2 dengan baik karena
dapat memahami masalah dan hanya dapat memberikan satu jawaban benar dan
tepat. Sedangkan untuk kelompok 2, 3, dan 5 telah menyelesaikan masalah
dengan cukup baik, karena kurang dalam menuliskan informasi yang diketahui
serta yang ditanyakan lalu hanya memberikan satu strategi namun dalam
prosedurnya peserta didik mengarah pada kesalahan perhitungan atau mengarah
pada jawaban yang salah. Berdasarkan analisis tersebut, berikut merupakan data
banyaknya jawaban benar yang dihasilkan setiap kelompok setelah mengerjakan
LKPD 1:

Tabel 4.10 Banyaknya Jawaban Benar yang Dihasilkan pada LKPD 1


Kelompok
Masalah 1 2 3 4 5 6 7
1 3 2 2 2 3 1 3
2 2 - - 1 - 1 2
3 3 3 - 1 - - 3

71
Universitas Sriwijaya

Lalu, berikut cuplikan hasil jawaban peserta didik pada LKPD 1:

Peserta didik dapat


memahami masalah
dengan menuliskan apa
yang diketahui/ditanya
dengan tepat.

Peserta didik
menggunakan 3 startegi
yang benar untuk
menghasilkan jawaban
yang benar.

Peserta didik dapat


menggunakan 3 prosedur
yang benar dan jawaban
benar pula dengan
lengkap.

Peserta didik dapat


menuliskan respon
/kesimpulan dari jawaban
yang telah diperolehnya.
Gambar 4.15 Hasil Jawaban Peserta Didik
Berkategori Sangat Baik pada LKPD 1

Peserta didik kurang


dalam menuliskan
informasi yang diketahui
serta yang ditanyakan.

Peserta didik memberikan


satu strategi namun dalam
prosedurnya mengarah pada
kesalahan perhitungan atau
mengarah pada jawaban
yang salah

Gambar 4.16 Hasil Jawaban Peserta Didik Berkategori


Cukup Baik pada LKPD 1

72
Universitas Sriwijaya

Pada pertemuan kedua peserta didik diberikan LKPD 2 tentang


jajargenjang dan trapesium. Di dalam LKPD 2 juga terdapat 3 masalah dengan
tipe menghasilkan banyak jawaban benar pada masalah 4 dan 6, serta dengan tipe
menghasilkan banyak cara penyelesaian pada masalah 5. Setiap anggota
kelompok mengerjakan masalah yang diberikan dengan berdiskusi untuk
memecahkan masalah. Berdasarkan analisis hasil jawaban peserta didik pada
LKPD 2, hampir seluruh kelompok dapat menyelesaikan masalah 4 dengan baik
yaitu dapat menuliskan beberapa karakteristik dari jajargenjang dan trapesium.
Pada masalah 5, hampir seluruh kelompok telah menyelesaikan masalah
dengan baik karena dapat memahami masalah dan memberikan satu cara
penyelesaian dengan benar dan tepat. Hanya kelompok 6 yang tidak memberikan
penyelesaian pada masalah 5. Lalu pada masalah 6, hanya ada satu kelompok
yang dapat menyelesaikan masalah dengan baik yaitu kelompok 4. Sedangkan
kelompok 1 berkategori cukup baik, dikarenakan hanya memberikan satu strategi
namun dalam prosedurnya peserta didik mengarah pada kesalahan perhitungan
atau mengarah pada jawaban yang salah. Sedangkan untuk kelompok lainnya
berkategori kurang baik dikarenakan tidak memberikan penyelesaian.
Berdasarkan analisis tersebut, berikut merupakan data banyaknya jawaban benar
yang dihasilkan setiap kelompok setelah mengerjakan LKPD 2:

Tabel 4.11 Banyaknya Jawaban Benar atau Cara Penyelesaian yang Dihasilkan
pada LKPD 2
Kelompok
Masalah 1 2 3 4 5 6 7
4 2 1 1 2 2 1 1
5 1 1 1 1 1 - 1
6 - - - 1 - - 1

73
Universitas Sriwijaya

Lalu, berikut cuplikan hasil jawaban peserta didik pada LKPD 2:

Peserta didik dapat


memahami masalah
dengan menuliskan apa
yang diketahui/ditanya
dengan tepat.

Peserta didik telah


menuliskan 1 strategi serta
prosedur yang benar dan
jawaban benar pula
dengan lengkap.

Peserta didik dapat


menuliskan respon
/kesimpulan dari jawaban
yang telah diperolehnya.
Gambar 4.17 Hasil Jawaban Peserta Didik Berkategori
Baik pada LKPD 2

Peserta didik memberikan


satu strategi namun dalam
prosedurnya mengarah pada
kesalahan perhitungan,
sehingga mengarah pada
jawaban yang salah

Gambar 4.18 Hasil Jawaban Peserta Didik


Berkategori Cukup Baik pada LKPD 2

74
Universitas Sriwijaya

Pada pertemuan ketiga peserta didik diberikan LKPD 3 tentang belah


ketupat dan layang-layang. Di dalam LKPD 3 juga terdapat 3 masalah dengan tipe
menghasilkan banyak jawaban benar pada masalah 7 dan 9, serta dengan tipe
menghasilkan banyak cara penyelesaian pada masalah 8. Setiap anggota
kelompok mengerjakan masalah yang diberikan dengan berdiskusi untuk
memecahkan masalah. Berdasarkan analisis hasil jawaban peserta didik pada
LKPD 3, hampir seluruh kelompok dapat menyelesaikan masalah 7 dengan baik
yaitu dapat menuliskan beberapa karakteristik dari jajargenjang dan trapesium.
Pada masalah 8, kelompok 4 dan 7 telah menyelesaikan masalah dengan
baik karena dapat memahami masalah namun memberikan satu cara penyelesaian
dengan benar dan tepat. Beberapa kelompok lainnya berkategori cukup baik
dikarenakan hanya memberikan satu strategi namun dalam prosedurnya peserta
didik mengarah pada kesalahan perhitungan atau mengarah pada jawaban yang
salah. Sedangkan kelompok 5 berkategori kurang baik, dikarenakan tidak
memberikan penyelesaian.
Lalu pada masalah 9, kelompok 1 dan 2 telah menyelesaikan masalah
dengan sangat baik karena dapat memahami masalah dan memberikan lebih dari
satu jawaban benar. Kelompok 3, 4, dan 7 telah menyelesaikan masalah dengan
baik karena dapat juga memahami masalah namun hanya memberikan satu
jawaban benar. Sedangkan kelompok 5 dan 6 berkategori kurang baik dikarenakan
tidak memberikan penyelesaian. Berdasarkan analisis tersebut, berikut merupakan
data banyaknya jawaban benar yang dihasilkan setiap kelompok setelah
mengerjakan LKPD 3:

Tabel 4.12 Banyaknya Jawaban Benar atau Cara Penyelesaian yang Dihasilkan
pada LKPD 3
Kelompok
Masalah 1 2 3 4 5 6 7
7 1 1 1 1 1 1 1
8 - - - 1 - - 1
9 2 2 1 1 - - 1

75
Universitas Sriwijaya

Lalu, berikut cuplikan hasil jawaban peserta didik pada LKPD 3:

Peserta didik
memberikan 2 cara
penyelesaian,

Gambar 4.19 Hasil Jawaban Peserta Didik Berkategori


Sangat Baik pada LKPD 3

Peserta didik seharusnya


mengalikan banyaknya motif
belah ketupat dengan luasnya,
lalu dijumlahkan pada dua
buah luas motif segitiga.

Gambar 4. 20 Hasil Jawaban Peserta Didik Berkategori


Cukup Baik pada LKPD 3

76
Universitas Sriwijaya

Berdasarkan analisis hasil jawaban peserta didik dalam kelompok pada


pertemuan satu, dua, dan tiga, peserta didik telah mampu menyelesaikan masalah
terbuka di dalam LKPD. Hampir seluruh kelompok mampu memahami masalah
serta memberikan satu atau lebih jawaban benar maupun cara penyelesaian.
Sebagian besar kelompok hanya dapat memberikan satu jawaban benar atau cara
penyelesaian, atau ada juga beberapa yang tidak dapat menuliskan jawaban
mereka. Hal ini dikarenakan kurangnya waktu untuk peserta didik mengeksplore
atau mencoba dalam menyelesaikan masalah, atau mungkin dapat juga
dikarenakan peserta didik belum terbiasa dalam menyelesaikan masalah terbuka.
Lalu, pada pertemuan terakhir diberikan soal tes yang terdiri dari 3 soal
uraian. Soal-soal tersebut merupakan soal terbuka yaitu menyelesaikan masalah
yang berkaitan dengan luas dan keliling segiempat. Soal tes ini diberikan untuk
melihat efek potensial LKPD yang telah diberikan terhadap hasil belajar peserta
didik. Hasil belajar peserta didik pada soal tes ini dianalisis pada kemampuan
peserta didik dalam menyelesaikan masalah serta berapa banyak jawaban atau
cara penyelesaian yang dihasilkan peserta didik. Hasil jawaban peserta didik
dinilai berdasarkan skor pada kunci jawaban yang telah dibuat oleh peneliti.
Berdasarkan analisis hasil jawaban pada soal tes, peserta didik telah
menyelesaikan soal tes yang diberikan dan juga dapat memberikan banyak cara
penyelesaian. Pada soal tes nomor satu didapatkan tiga cara penyelesaian dari
seluruh hasil pekerjaan peserta didik. Pada soal tes nomor dua didapatkan dua cara
penyelesaian dari seluruh hasil pekerjaan peserta didik. Lalu, pada soal tes nomor
tiga didapatkan dua cara penyelesaian dari hasil pekerjaan peserta didik. Berikut
salah satu hasil pekerjaan peserta didik dengan banyak cara penyelesaian:

77
Universitas Sriwijaya

(a)

(b)

(c)
Gambar 4.21 Hasil Jawaban Peserta Didik pada Soal Tes Nomor 1

78
Universitas Sriwijaya

Permendikbud Nomor 53 Tahun 2015 menyatakan bahwa hasil belajar


dilihat pada analisis jawaban peserta didik terhadap soal tes yang telah diberikan
dengan tujuan untuk mengetahui tingkat penguasaan kompentensi peserta didik
dari aspek pengetahuan maupun keterampilan yang dapat dilihat dalam beberapa
kategori tertentu seperti pada tabel 3.8. Sehingga berdasarkan analisis hasil belajar
pada soal tes terdapat 8 peserta didik berkategori sangat baik dengan persentase
sebesar 26,67%, 7 peserta didik berkategori baik dengan persetase sebesar
23,33%, 3 peserta didik berkategori cukup baik dengan persentase sebesar 10%,
serta 12 peserta didik berkategori kurang baik dengan peserta didik sebesar 40%.
Perolehan hasil belajar peserta didik dapat dilihat pada lampiran. Berikut tabel
persentase hasil belajar peserta didik setelah mengerjakan soal tes:

Tabel 4.13 Persentase Hasil Belajar Peserta Didik


Rentang Nilai Frekuensi Persentase Kategori
90 ≤ 𝑛 ≤ 100 8 26,67% Sangat Baik
80 < 𝑛 ≤ 89 7 23,33% Baik
70 ≤ 𝑛 ≤ 79 3 10% Cukup
< 70 12 40% Kurang

4.2 Pembahasan
Rumusan masalah dari penelitian ini adalah bagaimana karakteristik bahan
ajar berupa LKPD berbasis open-ended problem pada materi segiempat kelas VII
SMP yang valid dan praktis, serta bagaimana efek potensial LKPD tersebut
terhadap hasil belajar peserta didik. Untuk menghasilkan LKPD berbasis open-
ended problem pada materi segiempat kelas VII SMP yang valid dan praktis, serta
memiliki efek potensial maka bahan ajar berupa LKPD ini dibuat dengan
menggunakan proses pengembangan yang terdiri dari dua tahapan yaitu tahap
preliminary dan tahap prototyping menggunakan alur formative evaluation.

79
Universitas Sriwijaya

4.2.1 Karakteristik LKPD Berbasis Open-Ended Problem pada Materi


Segiempat Kelas VII SMP yang Valid dan Praktis
Karakteristik dari LKPD berbasis open-ended problem pada materi
segiempat yang valid dan praktis dapat diperoleh selama proses pengembangan
dengan menggunakan alur formative evaluation. Untuk karakteristik kevalidan
LKPD berbasis open-ended problem pada materi segiempat dilihat pada tahap
expert review dan one to one. Sedangkan untuk karakteristik kepraktisan LKPD
berbasis open-ended problem pada materi segiempat dilihat pada tahap small
group.

4.2.1.1 Kevalidan
Karakteristik kevalidan dari LKPD berbasis open-ended problem pada
materi segiempat ini dilihat dari segi konten, konstruk, dan bahasa. Karakteristik
yang dilihat dari segi konten yaitu kesesuaian materi dengan kurikulum yang
berlaku, yaitu sesuai dengan Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD)
dalam kurikulum 2013. Karakteristik yang dilihat dari segi konstruk yaitu
kesesuaian LKPD dengan karakteristik pendekatan open-ended problem. Untuk
karakteristik pendekatan open-ended problem adalah masalah yang dibuat adalah
masalah terbuka serta masalah yang dibuat harus memiliki banyak jawaban benar
atau banyak cara penyelesaian jawaban benar. Selain itu, kevalidan dari segi
konstruk juga dilihat pada kesesuaian masalah open-ended yang dibuat dengan
level atau kemampuan peserta didik.
Sedangkan dilihat dari segi bahasa, karakteristik LKPD berbasis open-
ended problem pada materi segiempat kelas VII SMP yaitu kesesuaian bahasa
yang digunakan dengan ejaan yang disempurnakan (EYD), kalimat mudah
dimengerti, dan tidak menimbulkan penafsiran ganda. Karakteristik LKPD
berbasis open-ended problem pada materi segiempat kelas VII SMP yang valid
dapat dilihat pada tahap expert review dan hasil ujicoba peserta didik pada saat
one to one. Dari hasil validasi kepada para pakar dan uji coba peserta didik
diperoleh komentar dan saran yang digunakan untuk merevisi prototype 1 LKPD

80
Universitas Sriwijaya

berbasis open-ended problem pada materi segiempat sehingga memenuhi kriteria


kevalidan.

a. Karakteristik Valid dari Segi Konten


Untuk karakteristik kesesuaian LKPD berbasis open-ended problem pada
materi segiempat dengan kurikulum 2013, para pakar menyatakan bahwa LKPD
berbasis open-ended problem telah sesuai dengan pembelajaran pada kurikulum
2013, yaitu telah sesuai dengan Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar
(KD)nya. Namun, berdasarkan komentar dan saran ada beberapa hal yang perlu
direvisi seperti pada indikator dan tujuan pembelajaran telah direvisi sesuai
dengan komentar dan saran dari para pakar. Lalu, berdasarkan komentar dan saran
para peserta didik pada saat ujicoba one to one LKPD berbasis open-ended
problem materi segiempat telah sesuai dengan kurikulum 2013. Kesesuaian
tersebut dapat dilihat dari komentar dan saran para peserta didik yang tidak
mempermasalahkan penyusunan KI, KD, Indikator, dan tujuan pembelajaran.

b. Karakateristik Valid dari Segi Konstruk


Berdasarkan komentar dan saran para pakar dan peserta didik pada tahap
one to one, kevalidan dari segi konstruk dilakukan pada keputusan revisi
prototype yaitu pada penghapusan permasalahan, perubahan letak permasalahan,
atau penambahan masalah baru, yaitu:
1. Perubahan letak permasalahan. Pada prototype 1 dibagi menjadi 2 pertemuan
telah diubah pada prototype 2 dibagi menjadi 3 pertemuan, sehingga terjadi
perubahan letak permasalahan dan ada beberapa penambahan masalah baru.
Masalah 4 pada prototype 1 diubah letaknya menjadi masalah 3 pada
prototype 2. Masalah 8 pada prototype 1 diubah letaknya menjadi masalah 9
pada prototype 2.
2. Perubahan masalah. Masalah 1 dan 5 pada prototype 1 diubah menjadi
masalah 1, 4, dan 7 pada prototype 2. Menurut para pakar, masalah 1 dan 5
lebih baik diubah karena bukan merupakan masalah open-ended yang
berkaitan dengan pengertian dan sifat-sifat bangun datar segiempat.

81
Universitas Sriwijaya

3. Perubahan masalah. Masalah 7 pada prototype 1 diubah menjadi masalah 8


pada prototype 2. Menurut para pakar, masalah 7 bukan merupakan masalah
open-ended pada pokok bahasan belah ketupat.
4. Penambahan masalah baru. Ada penambahan masalah baru pada prototype 2
yaitu pada masalah 4 dan 5.
Kemudian untuk kesesuaian LKPD berbasis open-ended problem pada
materi segiempat telah valid sesuai dengan karakteristik pendekatan open-ended
problem yaitu menggunakan masalah yang terbuka dan memiliki banyak jawaban
benar atau banyak cara penyelesaian untuk jawaban yang benar. Hal ini dilihat
berdasarkan kesesuaian jawaban dengan kunci jawaban yang telah dibuat oleh
peneliti. Selain itu juga, LKPD berbsis open-ended problem ini telah sesuai
dengan level peserta didik yaitu kelas VII. Sehingga, berdasarkan uraian komentar
dan saran para pakar dan peserta didik pada tahap one to one, LKPD berbasis
open-ended problem yang dibuat peneliti telah valid dari segi konstruk.

c. Karakteristik Valid dari Segi Bahasa


Berdasarkan komentar dan saran dari para pakar dan peserta didik, ada
beberapa kalimat dalam masalah-masalah open-ended yang disajikan di LKPD
yang masih sulit dimengerti dan kurang tepat. Kevalidan dari segi bahasa, peneliti
telah melakukan perbaikan dengan merevisi atau mengubah susunan kalimat
yang tepat dan mudah dimengerti oleh peserta didik. Sehingga, LKPD berbasis
open-ended problem yang dibuat telah valid dari segi bahasa karena penggunaan
bahasa dalam masalah-masalah open-ended yang disajikan dalam LKPD telah
tepat dan jelas.

4.2.1.2 Kepraktisan
Menurut Tessmer (1993) karakteristik kepraktisan dilihat dari segi efisien,
kegunaan, dan menarik atau tidaknya suatu pembelajaran. Karakteristik
kepraktisan dapat dilihat selama proses small group. Pada tahap small group ini,
prototype 2 LKPD berbasis open-ended problem pada materi segiempat telah

82
Universitas Sriwijaya

diujikan pada satu kelompok yang terdiri dari 3 orang peserta didik dengan
kemampuan tinggi, sedang, dan rendah.
Karakteristik kepraktisan dari segi efisien dilihat dari kemudahan
penggunaan LKPD berbasis open-ended problem pada materi segiempat oleh
peserta didik. Kegunaan penggunaan LKPD ini dapat diketahui dari hasil analisis
wawancara dan hasil jawaban peserta didik pada proses small group. Hasil
wawancara menunjukkan bahwa LKPD berbasis open-ended problem pada materi
segiempat mudah digunakan oleh peserta didik. Dan dari segi analaisis jawaban,
peserta didik mampu menjawab dengan tepat permasalahan dalam LKPD. Ketiga
peserta didik dapat menjawab dengan tepat permasalahan dalam LKPD
dikarenakan satu orang peserta didik dengan kemampuan tinggi dapat
menyelesaikan masalah tersebut dan dapat membantu memberikan penjelasan dan
membimbing ke dua teman lainnya untuk menjawab permasalahan dengan tepat.
Maka dapat dikatakan LKPD berbasis open-ended problem pada materi segiempat
mudah digunakan oleh peserta didik.
Kemudian untuk karakteristik kepraktisan dari segi kegunaan dilihat dari
bagaimana peran LKPD dapat membantu peserta didik dalam proses
pembelajaran. Berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa menurut peserta
didik, LKPD berbasis open-ended problem pada materi segiempat dapat
membantu peserta didik dalam memahami dan menyelesaikan masalah yang
berkaitan dengan luas dan keliling segiempat. Maka dapat dikatakan bahwa LKPD
berbasis open-ended problem pada materi segiempat dapat membantu peserta
didik dalam memperdalam ilmu mereka pada proses pembelajaran.
Pada tahap small grup ini, peserta didik tidak mengalami banyak kesulitan
dalam menggunakan LKPD berbasis open-ended problem pada materi segiempat
ini. Dari hasil analisis jawaban peserta didik, diketahui bahwa ke tiga peserta
didik tidak mengalami kesulitan dalam memahami kalimat soal dan dalam
mengerjakan soal yang diberikan. Peserta didik sesekali bertanya kepada peneliti
untuk mengkonfirmasi pendapat mereka sebelum menuliskannya pada kolom
penyelesaian dalam LKPD tersebut.

83
Universitas Sriwijaya

4.2.2 Efek Potensial LKPD Berbasis Open-Ended Problem pada Materi


Segiempat Kelas VII
Prototype 3 LKPD berbasis open-ended problem pada materi segiempat
telah dikategorikan valid dan praktis diujicobakan kepada peserta didik pada tahap
field test. Uji coba field test dilakukan pada peserta didik kelas VII.5 SMP Negeri
18 Palembang yang berjumlah 30 orang peserta didik. Untuk melihat efek
potensial LKPD berbasis open-ended problem pada materi segiempat kelas VII
adalah dengan mengujicobakan LKPD serta memberikan tes kepada peserta didik
untuk mengerjakan soal yang berkaitan dengan luas atau keliling segiempat yang
terdiri dari 3 butir soal uraian.
Berdasarkan analisis hasil pekerjaan peserta didik pada LKPD hampir
seluruh kelompok dapat menyelesaikan setiap masalah dalam LKPD baik itu
LKPD 1, LKPD 2, serta LKPD 3. Hampir seluruh kelompok dapat memahami
masalah dengan baik,, dapat memberikan satu atau lebih strategi, serta melakukan
langkah-langkah perhitungan dengan baik dalam menyelesaikan masalah. Dalam
proses pembelajaran matematika berbasis open-ended problem peserta didik yang
berkategori sangat baik yaitu peserta didik yang dapat menuliskan seluruh
informasi yang diketahui dan ditanyakan dari soal dengan tepat, dapat menuliskan
lebih dari satu strategi dan prosedur untuk menemukan jawaban yang benar, serta
memberikan respon mencakup penjelasan yang jelas dan efektif. Lalu peserta
didik yang berkategori baik yaitu peserta didik yang menuliskan beberapa
informasi yang diketahui atau yang ditanyakan dari soal serta hanya menuliskan
satu strategi dan prosedur untuk menemukan jawaban yang benar.
Selanjutnya peserta didik yang berkategori cukup baik yaitu peserta didik
kurang tepat dalam menuliskan informasi yang diketahui atau yang ditanyakan
dari soal serta hanya menuliskan satu strategi dan prosedur untuk menemukan
jawaban, namun mengarah pada keselahan dalam perhitungan sehingga beberapa
mengarah pada jawaban yang salah. Adapun peserta didik yang berkategori
kurang baik yaitu peserta didik tidak dapat memahami masalah, memberikan
strategi serta prosedur yang tidak relevan dan tidak jelas, atau bahkan tidak
memberikan penyelesaian sama sekali.

84
Universitas Sriwijaya

Lalu, berdasarkan penilaian hasil belajar, hasil jawaban peserta didik


dianalisis jawabannya sesuai dengan rubrik penskoran yang telah dibuat oleh
peneliti yaitu pada tabel 4.13 terdapat 8 peserta didik berkategori sangat baik
dengan persentase sebesar 26,67%, 7 peserta didik berkategori baik dengan
persetase sebesar 23,33%, 3 peserta didik berkategori cukup dengan persentase
sebesar 10%, serta 12 peserta didik berkategori kurang dengan peserta didik
sebesar 40%. Perolehan hasil belajar peserta didik dapat dilihat pada lampiran.
Penelitian ini telah menghasilkan LKPD berbasis open-ended problem
pada materi segiempat di kelas VII yang valid dan praktis, serta untuk memiliki
efek potensial terhadap hasil belajar. Kelebihan dari penelitian ini adalah
menghasilkan suatu LKPD yang berisikan masalah terbuka yang berkaitan dengan
luas dan keliling segiempat. LKPD ini disusun berdasarkan KD dan Indikator
sesuai dengan kurikulum 2013. Materi yang diberikan cukup lengkap dibagi
menjadi 3 bagian, yang pertama tentang persegi panjang dan persegi, lalu yang ke
dua tentang jajargenjang dan belah ketupat, serta yang ketiga adalah belah ketupat
dan layang-layang.
Peneliti menyadari bahwa beberapa peneliti sebelumnya telah
mengembangkan soal open-ended materi segiempat, namun mereka hanya
mengembangkan soal-soalnya saja tidak disusun dalam bentuk LKPD. Sehingga
peneliti mengembangkan soal dan menyusunnya dalam bentuk LKPD sesuai
dengan kompetensi dan indikator yang diharapkan dapat dijadikan media
pembelajaran dalam proses pembelajaran di sekolah. Selain itu, peneliti pun
menyadari bahwa dalam penelitian ini, masih ada beberapa peserta didik
berkategori kurang baik sebanyak 12 orang peserta didik. Hal ini dimungkinkan
karena peserta didik masih belum terbiasa untuk mengerjakan soal open-ended.
Selain itu, kekurangan pada pada penelitian ini adalah masih ada masalah
dalam LKPD yang mengalami beberapa perbaikan setelah dilakukannya ujicoba
pada tahap field test yaitu pada masalah 1, 4, dan 7. Selain itu, tidak seluruh
peserta didik dapat memberikan banyak jawaban benar atau cara penyelesaian
pada tiap masalah yang diberikan, namun karena peserta didik memiliki

85
Universitas Sriwijaya

kemampuan yang berbeda-beda maka tidak menutup kemungkinan bahwa peserta


didik dapat menjawab masalah yang diberikan dengan cara penyelesaian yang
berbeda-beda atau memberikan kemungkinan-kemungkinan jawaban benar.
Sehingga setelah dianalisis, hasil jawaban peserta didik secara keseluruhan juga
menghasilkan beberapa jawaban benar serta beberapa cara penyelesaian. Hal ini
telah sesuai dengan karakteristik open-ended problem yaitu masalah terbuka
dengan menghasilkan banyak jawaban benar atau cara penyelesaian.

86
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat
disimpulkan sebagai berikut :
1. Penelitian ini menghasilkan LKPD berbasis open-ended problems pada materi
segiempat yang valid dan praktis. Valid tergambarkan berdasarkan penilaian
validator dari segi konten (isi), konstruk, dan bahasa.
• Dari segi konten (isi), LKPD berbasis open-ended problems telah
sesuai dengan KI dan KD pada kurikulum 2013 dan telah sesuai
dengan tujuan pembelajaran.
• Dari segi konstruk, LKPD yang dikembangkan telah sesuai dengan
karakteristik pendekatan open-ended problem yaitu dengan masalah
terbuka dan memiliki banyak jawaban benar atau banyak cara untuk
jawaban benar. Serta telah sesuai dengan level kemampuan peserta
didik kelas VII SMP.
• Dari segi bahasa, LKPD yang dikembangkan telah menggunakan
bahasa yang baik dan benar sesuai dengan ejaan yang disempurnakan
dan tidak menimbulkan penafsiran ganda atau ambigu.
Kepraktisan tergambar dari hasil uji coba pada tahap small group yaitu LKPD
berbasis open-ended problem yang dibuat mudah digunakan dan dimengerti
oleh peserta didik.
2. LKPD yang telah dikembangkan peneliti adalah LKPD berbasis open-ended
problems yang terbukti mempunyai efek potensial terhadap hasil belajar
peserta didik kelas VII.5 SMP Negeri 18 Palembang. Secara keseluruhan
peserta didik dapat memahami serta menyelesaikan masalah hingga
memberikan beberapa jawaban benar atau beberapa cara penyelesaian. Serta
hasil belajar peserta didik berdasarkan tabel 4.13 terdapat 8 peserta didik
berkategori sangat baik dengan persentase sebesar 26,67%, 7 peserta didik
berkategori baik dengan persetase sebesar 23,33%, 3 peserta didik berkategori

87
cukup baik dengan persentase sebesar 10%, serta 12 peserta didik berkategori
kurang baik dengan peserta didik sebesar 40%.

5.2 Saran
1. Bagi peserta didik, diharapkan dapat menggunakan LKPD berbasis open-
ended problems pada materi segiempat ini sebagai alternalif dalam
pembelajaran sehingga dapat digunakan untuk melatih kemampuannya dalam
menyelesaikan masalah-masalah terbuka.
2. Bagi guru matematika, agar dapat menggunakan LKPD berbasis open-ended
problem ini sebagai media pembelajaran kepada peserta didik dalam proses
pembelajaran.
3. Bagi peneliti lain, agar dapat dijadikan referensi bagi yang ingin melakukan
penelitian selanjutnya serta dapat melakukan penelitian tentang penerapan
LKPD ini terhadap kemampuan lainnya.

88
Universitas Sriwijaya

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, M. (2012). Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.


Afgani, J. (2010). Pendekatan Open Ended dalam Pembelajaran Matematika.
Jurnal. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia.
Andayani. (2010). Efektivitas Penggunaan LKS pada Pembelajaran Matematika
Materi Keliling dan Luas Lingkaran Ditinjau dari Prestasi Belajar Siswa
Kelas VIII SMPN 3 Yogyakarta. Skripsi Online. Yogyakarta : Universitas
Negeri Yogyakarta. http://core.ac.uk/download/pdf/11058730.pdf .
Diakses pada tanggal 13 Januari 2017
Andriani, S. (2012). Pengembangan Modul Matematika Program Bilingual Pada
Materi Segiempat dengan Pendekatan PMRI untuk Siswa SMP Kelas VII
Semester Genap. Skripsi Online. Yogyakarta: Universitas Negeri
Yogyakarta.http://eprints.uny.ac.id/9151/2/bab%201%20%200830124404
3.pdf. Diakses pada 13 Januari 2017
Andriani, J. (2014). Model Application of Missouri Mathematics Project
Cognitive Ability to Improve Student I Comparative Materials and Scale
Primary School. Jurnal Online. Bandung : Universitas Pendidikan
Indonesia.http://repository.upi.edu/15383/PGSD_1003428_abstract.pdf.
Diakses pada tanggal 15 November 2016
Arliani, E. Pengembangan LKS Berbasis Open Ended dalam Pembelejaran
Matematika. Jurnal Online. Yogyakarta : Universitas Negeri Yogyakarta.
http://staff.uny.ac.id/sites/default/ppm-pengembangan-ppm-lks-berbasis-
masalah-open-ended.pdf. Diakses pada tanggal 29 Mei 2016
Aryanti, T. (2014). Pengembangan Soal-Soal Open Ended Pokok Bahasan
Segiempat untuk Mengetahui Penalaran Matematika Siswa Kelas VII
SMP. Skripsi. Palembang : Universitas Sriwijaya
Becker, J. & Shimida, S. (1997). The Open Ended Approach: A New Prposal for
Teaching Mathematics. Reston, VA : NCTM
Depdiknas. (2008). Panduan Pengembangan Bahan ajar. Jakarta : Direktorat
Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah.
Dimyanti, dan Mudjiono. (2002). Belajar dan Pembelajaran. Jakarts : Rineka
Cipta
Dja’al & Muljono, P. (2008). Pengukuran dalam Bidang Pendidikan. Jakarta : PT.
Gramedia Widiasaransa Indonesia
Dwijayanti, R. (2015). Pengembangan Open Ended Problem Materi Bilangan
Untuk Flipped Classroom di Madrasah Tsanwiyah Raudhatul Ulum Kelas
VII. Tesis. Palembang: Pascasarjana Unsri
Hamdani. (2011). Strategi Belajar Mengajar. Bandung : Pustaka Setia.

89
Universitas Sriwijaya

Katriani, L. (2014). Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik. Yogyakarta :


Universitas Negeri Yogyakarta
Kemendikbud. (2013). Kompetensi Dasar Sekolah Menengah Pertama (SMP)
Madrasah Tsnawiyah (MTs). Jakarta: Kemendikbud.
Kemendikbud. (2015). Permendikbud Nomor 53 Tahun 2015 tentang Penilaian
Hasil Belajar oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan pada Pendidikan
Dasar dan Pendidikan Menengah. Jakarta: Kemendikbud
Kemendikbud. (2014). Permendikbud Nomor 103 Tahun 2014 tentang Standar
Proses. Jakarta : Kemendikbud
Kemendikbud. (2014). Metode Open Ended. http://ditpsmp.kemendikbud.go.id/...
/68-metode-open-ended. Diakeses pada tanggal 10 Januari 2017
Kemendikbud. (2016). Permendikbud Nomor 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi
Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta : Kemendikbud
Kompasiana. (2015). Siswa Indonesia Peringkat 64 dari 65 Negara, Tapi Palling
Bahagia di Dunia. http://www.kompasiana.com/.../ Diakses pada tanggal
15 November 2016.
Lidyawati, S. (2010). Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Open Ended untuk
Melatih Kemandirian Belajar Siswa Sekolah Menengah Pertama. Tesis.
Palembang : Pascasarjana Unsri
Lismarni, N. (2015). Pengembangan Bahan Ajar Materi Aritmatika Sosial
Menggunakan Konteks Bahan Bakar Minyak dengan Pendekatan
Pendidikan Matematika Realistik Indonesia di SMP. Jurnal Online.
Palembang : Pascasarjana Unsri
Mulyasa, E. (2005). Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya
Pambudi, D.S. (2007). Berbagai Alternatif Model dan Pendekatan dalam
Pembelajaran Matematika. Jurnal Pendidikan Matematika, Volume 1
Nomor 2
Rohman, M. dan Amri, S. (2013). Strategi & Desain Pengembangan Sistem
Pembelajaran. Jakarta : Prestasi Pustakarya.
Sawada, T. (1997). Developing Lesson Plans In Becker, J. & Shimida. The Open
Ended Approach: A New Prposal for Teaching Mathematics. Reston, VA :
NCTM
Shadiq, F. (2007). Penalaran atau Reasoning Perlu dipelajari Siswa di Sekolah?.
Jurnal Online. https://fadjarp3g.files.wordpress.com/2007/09/ok-
penalaran_gerbang_.pdf. Diakses pada tanggal 10 Januari 2017
Sikerok. (2015). Ranking Pendidikan Dunia Tahun 2015, Indonesia ke Berapa?
http://www.sikerok.com/ranking-pendidikan-dunia-tahun-2015-indonesia-
ke-berapa. Diakses pada tanggal 15 November 2016

90
Universitas Sriwijaya

Sudjana, N. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : Remaja


Rosdakarya.
Sugiyono. (2008). Metode penelitian kuatintatif, kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabetha
Syarifuddin. (2008). Pendekatan Open Ended Problem dalam Matematika. Jurnal
Online. http ://www.psb-psma.org/content/blog/pendekatan-open-ended-
problem-dalam-matematika. Diakses pada tanggal 9 Januari 2017
Upu, Hamzah. (2003). Problem Posing dan Problem Scoring dalam Pembelajaran
Matematika. Bandung: Pustaka Ramadhan
Widjajanti, E. (2008). Kualitas Lembar Kerja Siswa. Jurnal Online. Yogyakarta :
Universitas Negeri Yogyakarta. Diakses pada tanggal12 Januari 2017
Wiryawan, B. (2015). PISA HOT (Higher Order Thinking) Contextual
Assessment. http://www.majalahsuarapendidikan.net/pisa-hot-higher-
order-thinking-contextual-assessment.html (Diakses pada tanggal 9
Januari 2017)
Yuliana, E. (2015). Pengembangan Soal Open Ended pada Pembelajaran
Matematika untuk Mengidentifikasi Kemampuan Berfikir Kreatif Siswa.
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika (SNAPTIKA) 2015,
Palembang : Pascasarjana Unsri
Yusuf, M. (2009). Pengembangan SOal-Soal Open Ended pada Pokok Bahasan
Segitiga dan Segiempat di SMP. Tesis. Palembang : Pascasarjana Unsri
Zulkardi. (2002). Developing a Learning Environment on Realistics Mathematics
Education for Indonesia Student Teachers. Disertasi. University of
Twentee.http://projects.edte.utwentee.ni/cascode/imei/dissertation/disertasi
.html. Diakses pada tanggal 16 November 2016
Zulkardi. (2006). Formative Evaluation: What, Why, When, How. Jurnal Online.
http://www.reocities.com/zulkardi/reviewzulkardi.html. Diakses pada
tanggal 13 Januari 2017

91
LAMPIRAN
92
93
94
95
96
97
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAAN

Satuan Pendidikan : SMP Negeri 18 Palembang


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VII/Genap
Materi Pokok : Segiempat
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

A. Kompetensi Inti
KI-3: Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
KI-4: Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret
(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat)
dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan
mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain
yang sama dalam sudut pandang/teori.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian

3.14 Manganalisis berbagai 3.14.1 Menjelaskan pengertian,


bangun datar segiempat persegi panjang, persegi,
berdasarkan sisi, sudut, dan jajargenjang, trapesium, belah
hubungan antar sisi dan antar sudut. ketupat, dan layang- layang.
3.14.2 Menganalisis sifat-sifat dari
persegi panjang, persegi,
jajargenjang, trapesium, belah
ketupat, dan layang- layang.

4.14 Menyelesaikan masalah 4.14.1 Memecahkan masalah yang


yang berkaitan dengan bangun datar berkaitan dengan menghitung
segiempat. keliling dan luas persegi
panjang, persegi,
jajargenjang, trapesium, belah
ketupat, dan layang- layang.

98
Pertemuan Ke-1
C. Tujuan Pembelajaran
Dalam pembelajaran ini, peserta didik diharapkan dapat :
1. Menganalisis pengertian dan sifat-sifat dari persegi panjang.
2. Menganalisis pengertian dan sifat-sifat dari persegi.
3. Menghitung luas persegi panjang dalam penyelesaian masalah.
4. Menghitung luas persegi dalam penyelesaian masalah.
5. Menghitung keliling persegi panjang dalam penyelesaian masalah.
6. Menghitung keliling persegi dalam penyelesaian masalah.

D. Materi Pembelajaran
1. Fakta

Unsur-unsur segiempat di atas adalah sebagai berikut :


1) AB, BC, CD, dan AD disebut sisi-sisi segiempat.
2) Titik A, B, C, dan D disebut titik sudut segiempat.
3) < 𝐴𝐵𝐶, < 𝐵CD, < 𝐶𝐷𝐴, dan < 𝐷𝐴𝐵 adalah sudut-sudut segiempat.
Besar sudut-sudut tersebut adalah 90o.
4) AC dan BD disebut diagonal segiempat.

2. Konsep
Salah satu jenis segiempat adalah persegi panjang. Persegi panjang
merupakan segiempat yang memiliki dua pasang sisi sejajar dan sama
panjang serta membentuk sudut siku-siku.

1009
3. Prinsip
Sifat-sifat persegi panjang adalah sebagai berikut :
1) Sisi-sisi yang berhadapan sama panjang dan sejajar.
2) Setiap sudut yang berhadapan sama besar.
3) Mempunyai dua buah diagonal sama panjang dan saling berpotongan
di titik pusat persegi panjang. Titik tersebut membagi diagonal menjadi
dua bagian sama panjang.
4) Mempunyai sumbu simetri, yaitu sumbu vertikal dan horizontal.

4. Prosedur
Sebuah persegi panjang memiliki panjang dan lebar masing-masing adalah
10 cm dan 5 cm. Berapakah luasnya?
𝐿=𝑝𝑥𝑙
= 10 x 5
= 50 𝑐𝑚2
Jadi, luas persegi panjang tersebut adalah 50 𝑐𝑚2 .

E. Model dan Metode Pembelajaran


1. Model Pembelajaran : Pembelajaran cooperative learning
2. Metode Pembelajaran : Ceramah, tanya jawab, dan diskusi
3. Pendekatan : Open Ended

F. Media, Alat/Bahan, dan Sumber Pembelajaran


1. Media Pembelajaran : LKPD
2. Alat/Bahan Pembelajaran : Papan tulis, spidol, penghapus, LKPD, buku
paket.
3. Sumber Belajar:
Kemendikbud. ( 2016). Buku Matematika Kelas VII Semester 2 Kurikulum
2013. Jakarta : Kemdikbud

100
G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
No Fase Kegiatan Belajar Waktu
1. Orientasi Pendahuluan 10
1. Pendidik mengucapkan salam dan
peserta didik menjawab salam guru.
2. Pendidik mengecek kehadiran
setiap peserta didik
Apersepsi:
3. Pendidik memulai pelajaran dengan
mengajukan pertanyaan untuk
menggali pengetahuan awal peserta
didik berkaitan dengan materi yang
akan dipelajari.
Motivasi :
4. Pendidik memberikan motifasi agar
peserta didik mempunyai semangat
belajar.
5. Pendidik menyampaikan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai,
selain itu juga pendidik
menjelaskan tentang langkah-
langkah pembelajaran melalui
pendekatan Open Ended terhadap
tugas yang berikan.
2. Kegiatan Inti 60
1. Pendidik menjelaskan pengertian
dan sifat-sifat persegi panjang dan
persegi kepada peserta didik.
2. Pendidik meminta peserta didik
untuk membentuk kelompok
dengan anggota yang heterogen
terdiri dari 4 orang.
Penyajian Masalah 3. Pendidik membagikan LKPD 1
kepada masing - masing kelompok
serta memberikan arahan kepada
peserta didik.
4. Bersama kelompoknya, peserta
didik diminta untuk memahami
masalah terbuka yang terdapat
dalam LKPD 1 yang telah
diberikan. (Mengamati)
Membimbing 5. Pendidik berkeliling mencermati
Penyelidikan peserta didik dalam memahami
permasalahan yang ada di dalam

101
LKPD 1 dan membantu peserta
didik, apabila ada yang ingin
ditanyakan. (Menanya)
6. Peserta didik mengumpulkan
informasi yang sesuai sebanyak-
banyaknya dalam menyelesaikan
masalah tersebut dengan
berkolaborasi atau mencoba
dengan anggota kelompoknya
masing-masing. (Mencoba)
7. Peserta didik menggabungkan ide-
ide yang diperoleh dari setiap
anggota kelompoknya dalam
memecahkan masalah dengan
berbagai model, lalu peserta didik
menyajikannya dalam bentuk
laporan di dalam LKPD 1 tersebut.
(Mengasosiasi)
Mengembangkan 8. Peserta didik diminta untuk
atau mempersentasikan hasil pekerjaan
Mempresentasikan mereka di depan kelas.
Hasil Karya (Mengkomunikasikan)
3. Menganalisis dan Penutup : 10
Mengevaluasi 1. Bersama peserta didik, pendidik
menyimpulkan tentang materi yang
telah dipelajari.
2. Pendidik mengakhiri kegiatan
belajar dengan memberitahukan
mengenai pelajaran selanjutnya
yang akan dipelajari, yaitu
jajargenjang dan trapesium.
3. Pendidik mengucapkan salam
penutup.

H. Penilaian Hasil Belajar


Pengetahuan
a. Teknik penilaian : Latihan Mandiri
b. Bentuk instrument: Uraian

102
c. Kisi-kisi :
Nomor Butir
No. Indiaktor Soal Instrumen

Menganalisis pengertian dan sifat-sifat 1


1
persegi panjang dan persegi.
Menentukan banyak keramik yang
2 dibutuhkan untuk merenovasi lantai 2
kamarnya.
Menentukan keliling kolam yang telah
3 diberikan informasi mengenai luas 3
kolamnya.
JUMLAH 3

d. Instrumen : (Lampiran 9)
e. Petunjuk Perhitungan Skor : (Lampiran 10)

Pertemuan Ke-2
C. Tujuan Pembelajaran
Dalam pembelajaran ini, peserta didik diharapkan dapat :
1. Menganalisis pengertian dan sifat-sifat dari jajargenjang.
2. Menganalisis pengertian dan sifat-sifat dari trapesium.
3. Menghitung luas jajargenjang dalam penyelesaian masalah.
4. Menghitung luas trapesium dalam penyelesaian masalah.
5. Menghitung keliling jajargenjang dalam penyelesaian masalah.
6. Menghitung keliling trapesium dalam penyelesaian masalah.

D. Materi Pembelajaran
1. Fakta

Unsur-unsur jajargenjang adalah sebagai berikut :


1) AB, BC, CD, dan AD disebut sisi-sisi jajargenjang.

103
2) Titik A, B, C, dan D disebut titik sudut jajargenjang.
3) < 𝐴𝐵𝐶, < 𝐵CD, < 𝐶𝐷𝐴, dan < 𝐷𝐴𝐵 adalah sudut-sudut jajargenjang.
4) AC dan BD disebut diagonal jajargenjang.

2. Konsep
Jajargenjang merupakan segi empat yang mempunyai kedua pasang sisi
yang berhadapan sejajar dan sama panjang.

3. Prinsip
Sifat-sifat jajargenjang adalah sebagai berikut :
1) Sisi yang berhadapan sama panjang dan sejajar.
2) Sudut yang berhadapan sama besar.
3) Jumlah sudut-sudut yang berdekatan 180o. Besar sudut <DAB +
<ABC = <ABC + <BCD = <BCD + <CDA = <CDA + <DAB =
180o.
4) Diagonal-diagonal membagi 2 sama panjang

4. Prosedur
Sebuah jajargenjang dengan alas 6cm dan tinggi 3cm. Berapakah luas
jajargenjang tersebut?
𝐿 = 𝑎 𝑥 𝑡 = 6 𝑥 3 = 18 𝑐𝑚2
Jadi keliling persegi tersebut adalah 18 𝑐𝑚2 .

E. Model dan Metode Pembelajaran


1. Model Pembelajaran : Pembelajaran cooperative learning
2. Metode Pembelajaran : Ceramah, tanya jawab, dan diskusi
3. Pendekatan : Open Ended

F. Media, Alat/Bahan, dan Sumber Pembelajaran


1. Media Pembelajaran : LKPD

104
2. Alat/Bahan Pembelajaran : Papan tulis, spidol, penghapus, LKPD, buku
paket.
3. Sumber Belajar:
Kemendikbud. ( 2016). Buku Matematika Kelas VII Semester 2 Kurikulum
2013. Jakarta : Kemdikbud

G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


Waktu
No Fase Kegiatan Belajar
(Menit)
1. Orientasi Pendahuluan 10
1. Pendidik mengucapkan salam dan
peserta didik menjawab salam
guru.
2. Pendidik mengecek kehadiran
setiap peserta didik
Apersepsi:
3. Pendidik memulai pelajaran
dengan mengajukan pertanyaan
untuk menggali pengetahuan awal
peserta didik berkaitan dengan
materi yang akan dipelajari.
Motivasi :
4. Pendidik memberikan motifasi
agar peserta didik mempunyai
semangat belajar.
5. Pendidik menyampaikan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai,
selain itu juga pendidik
menjelaskan tentang langkah-
langkah pembelajaran melalui
pendekatan Open Ended terhadap
tugas yang berikan.
2 Kegiatan Inti 60
1. Pendidik menjelaskan pengertian
dan sifat-sifat jajargenjang dan
trapesium kepada peserta didik.
2. Pendidik meminta peserta didik
untuk membentuk kelompok
dengan anggota yang heterogen
terdiri dari 4 orang.
Penyajian Masalah 3. Pendidik membagikan LKPD 2

105
kepada masing - masing
kelompok serta memberikan
arahan kepada peserta didik.
4. Bersama kelompoknya, peserta
didik diminta untuk memahami
masalah terbuka yang terdapat
dalam LKPD 2 yang telah
diberikan. (Mengamati)
Membimbing 5. Pendidik berkeliling mencermati
Penyelidikan peserta didik dalam memahami
permasalahan yang ada di dalam
LKPD 2 dan membantu peserta
didik, apabila ada yang ingin
ditanyakan. (Menanya)
6. Peserta didik mengumpulkan
informasi yang sesuai sebanyak-
banyaknya dalam menyelesaikan
masalah tersebut dengan
berkolaborasi atau mencoba
dengan anggota kelompoknya
masing-masing. (Mencoba)
7. Peserta didik menggabungkan
ide-ide yang diperoleh dari setiap
anggota kelompoknya dalam
memecahkan masalah dengan
berbagai model, lalu peserta
didik menyajikannya dalam
bentuk laporan di dalam LKPD 2
tersebut. (Mengasosiasi)
Mengembangkan 8. Peserta didik diminta untuk
atau mempersentasikan hasil
Mempresentasikan pekerjaan mereka di depan kelas.
Hasil Karya (Mengkomunikasikan)
3. Menganalisis dan Penutup : 10
Mengevaluasi 1. Bersama peserta didik, pendidik
menyimpulkan tentang materi
yang telah dipelajari.
2. Pendidik mengakhiri kegiatan
belajar dengan memberitahukan
mengenai pertemuan selanjutnya
yaitu belah ketupat dan layang-
layang.
3. Pendidik mengucapkan salam
penutup.

106
H. Penilaian Hasil Belajar
Pengetahuan
a. Teknik penilaian : Latihan Mandiri
b. Bentuk instrument : Uraian
c. Kisi-kisi :
Nomor Butir
No. Indiaktor Soal Instrumen

Menganalisis pengertian dan sifat-sifat 4


1
jajargenjang dan trapesium.
Menentukan luas pola jajargenjang pada 5
2
tangram.
Menghitung banyak genteng yang 6
3
dibutuhkan pada atap yang berbentuk limas.
JUMLAH 3

d. Instrumen : (Lampiran 9)
e. Petunjuk Perhitungan Skor : (Lampiran 10)

Pertemuan Ke-3
C. Tujuan Pembelajaran
Dalam pembelajaran ini, peserta didik diharapkan dapat :
1. Menganalisis pengertian dan sifat-sifat dari belah ketupat.
2. Menganalisis pengertian dan sifat-sifat dari layang-layang.
3. Menghitung luas belah ketupat dalam penyelesaian masalah.
4. Menghitung luas layang-layang dalam penyelesaian masalah.
5. Menghitung keliling belah ketupat dalam penyelesaian masalah.
6. Menghitung keliling layang-layang dalam penyelesaian masalah.

107
D. Materi Pembelajaran
1. Fakta

D B

Unsur-unsur belah ketupat adalah sebagai berikut :


1) AB, BC, CD, dan AD disebut sisi-sisi belah ketupat.
2) Titik A, B, C, dan D disebut titik sudut belah ketupat.
3) < 𝐴𝐵𝐶, < 𝐵CD, < 𝐶𝐷𝐴, dan < 𝐷𝐴𝐵 adalah sudut-sudut belah
ketupat. Besar sudutnya adalah 90o.
4) AC dan BD disebut diagonal belah ketupat.

2. Konsep
Belah ketupat adalah segiempat dengan kekhususan yaitu sisi yang
berhadapan sejajar dan sama panjang.

3. Prinsip
Sifat-sifat belah ketupat adalah sebagai berikut :
1) Semua sisinya sama panjang dan sejajar.
2) Setiap sudut yang berhadapan sama besar.
3) Mempunyai dua buah diagonal sama panjang dan saling berpotongan
di titik pusat belah ketupat. Titik tersebut membagi diagonal menjadi
dua bagian sama panjang.
4) Mempunyai sumbu simetri, yaitu sumbu vertikal dan horizontal.

108
4. Prosedur
Sebuah belah ketupat memiliki diagonal 4cm. Berapakah luas belah
ketupat tersebut?
1
𝐿 = 2 (𝑑1 𝑥 𝑑2 )
1
= 2 (4 𝑥 4)

= 8 𝑐𝑚2
Jadi keliling persegi tersebut adalah 8 𝑐𝑚2 .

E. Model dan Metode Pembelajaran


1. Model Pembelajaran : Pembelajaran cooperative learning
2. Metode Pembelajaran : Ceramah, tanya jawab, dan diskusi
3. Pendekatan : Open Ended

F. Media, Alat/Bahan, dan Sumber Pembelajaran


1. Media Pembelajaran : LKPD
2. Alat/Bahan Pembelajaran : Papan tulis, spidol, penghapus, LKPD, buku
paket.
3. Sumber Belajar:
Kemendikbud. ( 2016). Buku Matematika Kelas VII Semester 2 Kurikulum
2013. Jakarta : Kemdikbud

G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


Waktu
No Fase Kegiatan Belajar
(Menit)
1. Orientasi Pendahuluan 10
1. Pendidik mengucapkan salam dan
peserta didik menjawab salam
guru.
2. Pendidik mengecek kehadiran
setiap peserta didik
Apersepsi:
3. Pendidik memulai pelajaran
dengan mengajukan pertanyaan
untuk menggali pengetahuan awal

109
peserta didik berkaitan dengan
materi yang akan dipelajari.
Motivasi :
4. Pendidik memberikan motifasi
agar peserta didik mempunyai
semangat belajar.
5. Pendidik menyampaikan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai,
selain itu juga pendidik
menjelaskan tentang langkah-
langkah pembelajaran melalui
pendekatan Open Ended terhadap
tugas yang berikan.
2 Kegiatan Inti 60
1. Pendidik menjelaskan pengertian
dan sifat-sifat belah ketupat dan
layang-layang kepada peserta
didik.
2. Pendidik meminta peserta didik
untuk membentuk kelompok
dengan anggota yang heterogen
terdiri dari 4 orang.
Penyajian Masalah 3. Pendidik membagikan LKPD 2
kepada masing - masing
kelompok serta memberikan
arahan kepada peserta didik.
4. Bersama kelompoknya, peserta
didik diminta untuk memahami
masalah terbuka yang terdapat
dalam LKPD 2 yang telah
diberikan. (Mengamati)
Membimbing 6. Pendidik berkeliling mencermati
Penyelidikan peserta didik dalam memahami
permasalahan yang ada di dalam
LKPD 2 dan membantu peserta
didik, apabila ada yang ingin
ditanyakan. (Menanya)
7. Peserta didik mengumpulkan
informasi yang sesuai sebanyak-
banyaknya dalam menyelesaikan
masalah tersebut dengan
berkolaborasi atau mencoba
dengan anggota kelompoknya
masing-masing. (Mencoba)
8. Peserta didik menggabungkan

110
ide-ide yang diperoleh dari setiap
anggota kelompoknya dalam
memecahkan masalah dengan
berbagai model, lalu peserta
didik menyajikannya dalam
bentuk laporan di dalam LKPD 2
tersebut. (Mengasosiasi)
Mengembangkan 9. Peserta didik diminta untuk
atau mempersentasikan hasil
Mempresentasikan pekerjaan mereka di depan kelas.
Hasil Karya (Mengkomunikasikan)
3. Menganalisis dan Penutup : 10
Mengevaluasi 1. Bersama peserta didik, pendidik
menyimpulkan tentang materi
yang telah dipelajari.
2. Pendidik mengakhiri kegiatan
belajar dengan memberitahukan
mengenai pertemuan selanjutnya
yaitu tes formatif.
3. Pendidik mengucapkan salam
penutup.

H. Penilaian Hasil Belajar


Pengetahuan
a. Teknik penilaian : Latihan Mandiri
b. Bentuk instrument : Uraian
c. Kisi-kisi :
Nomor Butir
No. Indiaktor Soal Instrumen

Menganalisis sifat-sifat belah ketupat dan 7


1
layang-layang.
Menentukan luas pola lukisan yang 8
2
berbentuk belah ketupat.
Menghitung luas kertas yang diperlukan 9
3
dalam pembuatan layang-layang
JUMLAH 3

d. Instrumen : (Lampiran 9)
e. Petunjuk Perhitungan Skor : (Lampiran 10)

111
Palembang,
Guru Matematika, Peneliti,

Hj. Wiryaningsih, S.Pd Fanny Khairul Putri Apertha


NIP. 196003121983022003 NIM 06081381320022

Mengetahui
Kepala SMPN 18 Palembang,

Sabaruddin, S.Pd., M.Si


NIP. 195904291980121001

112
SEGIEMPAT
Kompetensi Dasar :
4.14 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan bangun datar
segiempat.
Indikator :
4.14.1 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan menghitung keliling
dan luas persegi panjang, persegi, jajar genjang, belah ketupat,
trapesium, dan layang-layang.
Tujuan Pembelajaran :
Setelah mempelajari materi ini diharapkan peserta didik dapat :
1. Memahami pengertian dan sifat-sifat dari persegi panjang.
2. Memahami pengertian dan sifat-sifat dari persegi.
3. Memahami pengertian dan sifat-sifat dari jajargenjang.
4. Menghitung luas dan keliling persegi panjang dalam penyelesaian masalah.
5. Menghitung luas dan keliling persegi dalam penyelesaian masalah.
6. Menghitung luas dan keliling jajargenjang dalam penyelesaian masalah.

Kelompok …..
Nama Anggota Kelompok :


Semester 2

113
Masalah 1
Hari Minggu lalu, Aisyah diajak Ibunya pergi ke
salah satu toko furniture di kota. Ibunya hendak
membeli rak dinding untuk hiasan di rumahnya. Rak
dinding yang tersedia di toko tersebut berbentuk
menyerupai bangun datar segiempat. Berikut adalah
beberapa pilihan rak dinding tersebut :

(a) (b)

(c )

a. Berdasarkan pilihan rak dinding di atas, coba kaliansebutkan rak dinding


tersebut menyerupai bangun datar (c)
apa saja? Dan coba gambarkan bangun
datar tersebut pada kolom di bawah ini!

114
b. Lalu, coba tuliskan panjang sisi-sisinya dan besar sudutnya!
No. Nama Bangun Datar Panjang Sisi Besar Sudut

c. Tuliskanlah sifat-sifat dari bangun datar tersebut!

Sifat-sifat persegi panjang :

Sifat-sifat persegi:

Sifat-sifat jajargenjang:

115
d. Bagaimana menurut kalian, pengertian dari bangun datar tersebut? Tuliskan
dengan bahasa kalian sendiri!

Persegi panjang adalah

Persegi adalah

Jajargenjang adalah

116
Masalah 2

Kamar Guntur berbentuk persegi panjang


dengan ukuran panjang 4m dan lebar 3m.
Kebetulan keramik pada kamar Guntur
sudah rusak, dan butuh direnovasi. Berapa
banyak keramik yang dibutuhkan untuk
merenovasi lantai kamarnya?

117
Masalah 3

Pak Ridwan memiliki sebuah kolam ikan di


belakang rumahnya. Panjang salah satu
sisinya adalah 12m. Berapakah keliling
kolam tersebut?

118
Masalah 4

Sebuah taman kota berbentuk persegi


panjang 240𝑚2 . Di dalam taman akan
dibuat sebuah jalan seperti gambar di
samping dengan lebar jalan adalah 4m.
Apabila dalam pembuatan jalan
dibutuhkan biaya Rp 1.100.000,00 per
m2. Berapakah biaya seluruhnya dalam
pembuatan jalan tersebut? 4m

119
Pertemuan ke-2

Tujuan Pembelajaran :
1. Peserta didik dapat menjelaskan pengertian dari trapesium.
2. Peserta didik dapat menjelaskan pengertian dari belah ketupat.
3. Peserta didik dapat menjelaskan pengertian dari layang-layang.
4. Peserta didik dapat menjelaskan sifat-sifat dari trapesium.
5. Peserta didik dapat menjelaskan sifat-sifat dari belah ketupat.
6. Peserta didik dapat menjelaskan sifat-sifat dari layang-layang.
7. Peserta didik dapat menghitung luas trapesium dalam penyelesaian masalah.
8. Peserta didik dapat menghitung luas belah ketupat dalam penyelesaian
masalah.
9. Peserta didik dapat menghitung luas layang-layang dalam penyelesaian
masalah.
10. Peserta didik dapat menghitung keliling trapesium dalam penyelesaian
masalah.
11. Peserta didik dapat menghitung keliling belah ketupat dalam penyelesaian
masalah.
12. Peserta didik dapat menghitung keliling layang-layang dalam penyelesaian
masalah.

Masalah 5
Perhatikan gambar di bawah ini!

B C
A

120
a. Berdasarkan gambar di atas, manakah yang menyerupai belah ketupat, layang-
layang, dan trapesium? Coba gambarkan bangun datar tersebut pada kolom di
bawah ini!

b. Lalu, coba tuliskan panjang sisi-sisinya dan besar sudutnya!


No. Nama Bangun Datar Panjang Sisi Besar Sudut

c. Tuliskanlah sifat-sifat dari bangun datar tersebut!

Sifat-sifat trapesium :

121
Sifat-sifat belah ketupat:

Sifat-sifat layang-layang:

d. Bagaimana menurut kalian, pengertian dari bangun datar tersebut? Tuliskan


dengan bahasa kalian sendiri!

Trapesium adalah

Belah ketupat adalah

Layang-layang adalah

122
Masalah 6

3m
4m 10m

8m

Seorang arsitek hendak membangun sebuah rumah dengan atap berbentuk limasan. Ia
sedang kebingungan memilih genteng untuk atap rumah yang akan dibuatnya. Lalu,
setelah ia survey ke toko bangunan, berikut daftar beberapa harga genteng per buahnya.

Nama Genteng Banyak per 𝒎𝟐 Harga per buah


Genteng garuda 18 𝑏𝑢𝑎ℎ⁄𝑚2 Rp 105.000,00
Genteng kodok 24 𝑏𝑢𝑎ℎ⁄𝑚2 Rp 2.100,00
Genteng plentong 25 𝑏𝑢𝑎ℎ⁄𝑚2 Rp 1.800,00

Jika kamu adalah seorang arsitek tersebut, maka :

d. Manakah genteng yang kamu pilih?


e. Berapa banyak genteng yang dibutuhkan seluas atap tersebut?
f. Berapa biaya yang perlu dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan atap tersebut?

123
Masalah 7

Adi, Boby, Caca, dan Dyna tinggal pada satu


komplek perumahan yang sama. Di tengah
komplek rumah mereka ada sebuah taman
kecil dengan jarak 15m dari rumah mereka
masing-masing. Adi lari mengelilingi
komplek rumahnya di sore hari. Berapa jarak
yang sudah ditempuh Adi?

124
Masalah 8

Pak Romi hendak membuat sebuah layang-layang untuk anaknya dengan panjang
diagonalnya adalah 30x cm dan 50x cm. Kerangka layang-layang tersebut diberi
nama layang-layang ABCD dengan titik pusat O. Apabila OA : OC adalah 3:2.
Tentukanlah :
a. Berapakah luas kertas yang dibutuhkan Pak Romi untuk membuat layang-
layang tersebut?
b. Berapakah panjang tali yang diperkirakan untuk mengaitkan benang tersebut
pada ujung-ujung bambu yang digunakan untuk membuat layang-layang?

125
126
Lembar Kerja Peserta Didik 1
Mata Pelajaran : Matematika
Materi : Segiempat
Kelas/Semester : VII/II
Hari/Tanggal :
Kompetensi Dasar :
3.14 Manganalisis berbagai bangun datar segiempat berdasarkan sisi, sudut, dan
hubungan antar sisi dan antar sudut.
4.14 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan bangun datar segiempat.

Indikator :
3.14.1 Menjelaskan pengertian dan sifat-sifat dari persegi.
3.14.2 Menjelaskan pengertian dan sifat-sifat dari persegi panjang.
4.14.1 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan menghitung luas dan
keliling persegi.
4.14.2 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan menghitung luas dan
keliling persegi panjang.

Tujuan :
Setelah mengerjakan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) ini, peserta didik
diharapkan dapat :
1. Menjelaskan pengertian dan sifat-sifat persegi.
2. Menjelaskan pengertian dan sifat-sifat persegi panjang.
3. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan luas dan keliling persegi.
4. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan luas dan keliling persegi
panjang.

Petunjuk :
1. Kerjakan secara berkelompok.
2. Tuliskan jawaban dengan strategi / cara penyelesaian pada kolom yang
tersedia.
3. Apabila ada kesulitan, tanyakan pada guru.

127
Masalah 1

Perhatikan gambar di atas!


Pintu memiliki bentuk permukaan persegi panjang dengan sisi-sisi yang
berhadapan sama panjang dan sejajar, serta ke empat sudut pada pintu adalah siku-
siku. Lalu, bantal pada sofa memiliki bentuk permukaan seperti persegi dengan
keempat sisi yang berhadapan sejajar, sama panjang, dan keempat sudutnya siku-
siku.
Berdasarkan uraian di atas, apa pengertian dari persegi panjang dan persegi?
Jelaskan dengan bahasamu sendiri!

128
Persegi Panjang adalah

Persegi adalah

129
Berdasarkan pengertian persegi panjang dan persegi yang telah kamu tuliskan pada
lembar sebelumnya, coba kalian gambar dan tuliskan sifat-sifat dari persegi panjang
dan persegi pada kolom dibawah ini!

Persegi Panjang dan Sifat-sifatnya :

Persegi dan Sifat-sifatnya :

130
Masalah 2

Kamar Guntur berbentuk persegi panjang dengan ukuran panjang 4m dan lebar 3m.
Kamar tersebut akan dipasang keramik berbentuk persegi. Keramik untuk lantai
yang banyak dijual di pasar memiliki ukuran 20cm x 20cm hingga ukuran 30cm x
30 cm. Maka, berapa banyak keramik yang dibutuhkan untuk dipasang di lantai
kamar Guntur?

Penyelesaian :

131
Masalah 3

Sebuah taman kota berbentuk persegi panjang dengan luas 240𝑚2. Di dalam
taman akan dibuat sebuah jalan yang akan membagi taman tersebut menjadi dua
bagian taman berbentuk segitiga siku-siku seperti gambar di bawah dengan lebar
jalan adalah 4m. Apabila dalam pembuatan jalan dibutuhkan biaya Rp
1.100.000,00 per m2. Berapakah biaya seluruhnya dalam pembuatan jalan tersebut?

4m

4m

4m
Penyelesaian :

132
Lembar Kerja Peserta Didik 2
Mata Pelajaran : Matematika
Materi : Segiempat
Kelas/Semester : VII/II
Hari/Tanggal :
Kompetensi Dasar :
3.14 Manganalisis berbagai bangun datar segiempat berdasarkan sisi, sudut, dan
hubungan antar sisi dan antar sudut.
4.14 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan bangun datar segiempat.

Indikator :
3.14.1 Menjelaskan pengertian dan sifat-sifat dari jajargenjang.
3.14.2 Menjelaskan pengertian dan sifat-sifat dari trapesium.
4.14.1 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan menghitung luas dan
keliling jajargenjang.
4.14.2 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan menghitung luas dan
keliling trapesium.

Tujuan :
Setelah mengerjakan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) ini, peserta didik
diharapkan dapat :
1. Menjelaskan pengertian dan sifat-sifat jajargenjang.
2. Menjelaskan pengertian dan sifat-sifat trapesium.
3. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan luas dan keliling jajargenjang.
4. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan luas dan keliling trapesium.

Petunjuk :
1. Kerjakan secara berkelompok.
2. Tuliskan jawaban dengan strategi / cara penyelesaian pada kolom yang
tersedia.
3. Apabila ada kesulitan, tanyakan pada guru.

133
Masalah 4

Pada gambar di samping terlihat sebuah gedung


dengan luas permukaanya berbentuk
jajargejang. Sisi yang berbentuk jajargenjang
dibuat sejajar dan sama panjang.

Meja pada gambar disamping memiliki


bentuk permukaan trapesium sama kaki
yang mempunyai tepat sepasang sisi
berhadapan sejajar.

Berdasarkan uraian di atas, apa pengertian dari jajargenjang dan


trapesium? Jelaskan dengan bahasa kalian sendiri!

134
Jajargenjang adalah

Trapesium adalah

135
Berdasarkan pengertian jajargenjang dan trapesium yang telah kamu tuliskan pada
lembar sebelumnya, coba kalian gambar dan tuliskan sifat-sifat dari jajargenjang
dan trapesium pada kolom dibawah ini!

Jajargenjang dan Sifat-sifatnya :

Trapesium dan Sifat-sifatnya :

136
Masalah 5

Sebuah Tangram seperti gambar di samping memiliki


panjang sisi 24 cm. Tentukan luas kepingan yang
berbentuk jajargenjang pada tangram tersebut!

Penyelesaian :

137
Masalah 6

3m
4m 10m

8m

Seorang arsitek hendak membangun sebuah rumah dengan atap berbentuk


limasan. Ia sedang kebingungan memilih genteng untuk atap rumah yang akan
dibuatnya. Lalu, setelah ia survey ke toko bangunan, berikut daftar beberapa harga
genteng per buahnya.

Nama Genteng Banyak per 𝒎𝟐 Harga per buah


Genteng fusano 18 𝑏𝑢𝑎ℎ⁄𝑚2 Rp 3.500,00
Genteng kodok 24 𝑏𝑢𝑎ℎ⁄𝑚2 Rp 2.100,00
Genteng plentong 25 𝑏𝑢𝑎ℎ⁄𝑚2 Rp 1.800,00

Jika kamu adalah seorang arsitek tersebut, maka :

a. Manakah genteng yang kamu pilih?


b. Berapa banyak genteng yang dibutuhkan seluas atap tersebut?
c. Berapa biaya yang perlu dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan atap
tersebut?

138
Penyelesaian :

139
Lembar Kerja Peserta Didik 3
Mata Pelajaran : Matematika
Materi : Segiempat
Kelas/Semester : VII/II
Hari/Tanggal :
Kompetensi Dasar :
3.14 Manganalisis berbagai bangun datar segiempat berdasarkan sisi, sudut, dan
hubungan antar sisi dan antar sudut.
4.14 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan bangun datar segiempat.

Indikator :
3.14.1 Menjelaskan pengertian dan sifat-sifat dari belah ketupat.
3.14.2 Menjelaskan pengertian dan sifat-sifat dari layang-layang.
4.14.1 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan menghitung luas dan
keliling belah ketupat.
4.14.2 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan menghitung luas dan
keliling layang-layang.

Tujuan :
Setelah mengerjakan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) ini, peserta didik
diharapkan dapat :
1. Menjelaskan pengertian dan sifat-sifat belah ketupat.
2. Menjelaskan pengertian dan sifat-sifat layang-layang.
3. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan luas dan keliling belah
ketupat.
4. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan luas dan keliling layang-
layang.

Petunjuk :
1. Kerjakan secara berkelompok.
2. Tuliskan jawaban dengan strategi / cara penyelesaian pada kolom yang
tersedia.
3. Apabila ada kesulitan, tanyakan pada guru.

140
Masalah 7

Bantal pada gambar di samping memiliki motif


berbentuk belah ketupat. Sisi-sisi pada motif
tersebut memiliki ukuran yang sama panjang.
Selain itu, sudut-sudut yang berhadapan sama
besar dan dibagi dua sama besar oleh diagonal-
diagonalnya.

Gambar di samping merupakan sebuah layang-


layang. Layang-layang memiliki dua pasang sisi
sama panjang dan memiliki sepasang sudut sama
besar. Kedua diagonal layang-layang saling tegak
lurus dan salah satu diagonalnya membagi dua sama
panjang diagonal yang lain.

Berdasarkan uraian di atas, apa pengertian dari belah ketupat dan layang-
layang? Jelaskan dengan bahasa kalian sendiri!

141
Belah Ketupat adalah

Layang-layang adalah

142
Berdasarkan pengertian jajargenjang dan trapesium yang telah kamu tuliskan pada
lembar sebelumnya, coba kalian gambar dan tuliskan sifat-sifat dari belah ketupat
dan layang-layang pada kolom dibawah ini!

Belah Ketupat dan Sifat-sifatnya :

Layang-layang dan Sifat-sifatnya :

143
Masalah 8

Sebuah lukisan dengan pola seperti gambar di samping. Apabia


ukuran diiagonal pada pola berbentuk belah ketupat adalah 6cm x 8
cm. Berapakah luas lukisan dengan pola seperti gambar disamping?

Penyelesaian :

144
Masalah 9
C
Pak Romi hendak membuat sebuah layang-layang
untuk anaknya dengan panjang diagonalnya adalah
30x cm dan 50x cm. Kerangka layang-layang D D B
tersebut diberi nama layang-layang ABCD dengan O
titik pusat O. Apabila OA : OC adalah 3:2.
Tentukanlah :
a. Berapakah luas kertas yang dibutuhkan Pak
Romi untuk membuat layang-layang tersebut?
b. Berapakah panjang tali yang diperkirakan
untuk mengaitkan benang tersebut pada ujung-
ujung bambu yang digunakan untuk membuat A
layang-layang?

Penyelesaian :

145
146 | Persegi Panjang dan Persegi
Lembar Kerja Peserta Didik 1
Mata Pelajaran : Matematika
Materi : Segiempat
Kelas/Semester : VII/II
Hari/Tanggal :
Kompetensi Dasar :
3.14 Manganalisis berbagai bangun datar segiempat berdasarkan sisi, sudut, dan
hubungan antar sisi dan antar sudut.
4.14 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan bangun datar segiempat.

Indikator :
3.14.1 Menganalisis karakteristik persegi.
3.14.2 Menganalisis karakteristik persegi panjang.
4.14.1 Memecahkan masalah yang berkaitan dengan menghitung luas dan
keliling persegi.
4.14.2 Memecahkan masalah yang berkaitan dengan menghitung luas dan
keliling persegi panjang.

Tujuan :
Setelah mengerjakan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) ini, peserta didik
diharapkan dapat :
1. Menganalisis karakteristik persegi.
2. Menganalisis karakteristik persegi panjang.
3. Memecahkan masalah yang berkaitan dengan luas dan keliling persegi.
4. Memecahkan masalah yang berkaitan dengan luas dan keliling persegi
panjang.

Petunjuk :
1. Kerjakan secara berkelompok.
2. Tuliskan jawaban dengan strategi / cara penyelesaian pada kolom yang
tersedia.
3. Apabila ada kesulitan, tanyakan pada guru.

147 | Persegi Panjang dan Persegi


Masalah 1

Perhatikan gambar di bawah ini!

Papan Tulis Papan Catur Kulkas

Keramik Lantai Lukisan Rubik

a. Tentukan beberapa ciri atau karakteristik dari permukaan benda pada


gambar di atas!

148 | Persegi Panjang dan Persegi


b. Kelompokkan benda-benda tersebut sesuai dengan nama bangun datar
segiempat berdasarkan karakteristik pada permukaannya!
Nama Bangun Karakteristik/
Contoh
Datar Sifat

149 | Persegi Panjang dan Persegi


Masalah 2

Permukaan lantai kamar Guntur berbentuk persegi panjang dengan ukuran


panjang 4m dan lebar 3m. Kamar tersebut akan dipasang keramik berbentuk
persegi. Keramik untuk lantai yang banyak dijual di pasar memiliki ukuran 20cm
x 20cm hingga ukuran 30cm x 30 cm. Maka, berapa banyak keramik yang
dibutuhkan untuk dipasang di lantai kamar Guntur?
Penyelesaian :

150 | Persegi Panjang dan Persegi


Masalah 3

Pak Ridwan akan membuat kolam pada suatu lahan kosong dengan luas 360 m2.
Apabila ukuran lebar minimal kolam yang akan dibuat tersebut adalah 10m.
Berapakah keliling kolam yang akan dibuat oleh Pak Ridwan?
Penyelesaian :

151 | Persegi Panjang dan Persegi


Lembar Kerja Peserta Didik 2
Mata Pelajaran : Matematika
Materi : Segiempat
Kelas/Semester : VII/II
Hari/Tanggal :
Kompetensi Dasar :
3.14 Manganalisis berbagai bangun datar segiempat berdasarkan sisi, sudut, dan
hubungan antar sisi dan antar sudut.
4.14 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan bangun datar segiempat.

Indikator :
3.14.1 Menganalisis karakteristik jajargenjang.
3.14.2 Menganalisis karakteristik trapesium.
4.14.1 Memecahkan masalah yang berkaitan dengan menghitung luas dan
keliling jajargenjang.
4.14.2 Memecahkan masalah yang berkaitan dengan menghitung luas dan
keliling trapesium.

Tujuan :
Setelah mengerjakan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) ini, peserta didik
diharapkan dapat :
1. Menjelaskan pengertian dan sifat-sifat jajargenjang.
2. Menjelaskan pengertian dan sifat-sifat trapesium.
3. Memecahkan masalah yang berkaitan dengan luas dan keliling jajargenjang.
4. Memecahkan masalah yang berkaitan dengan luas dan keliling trapesium.

Petunjuk :
1. Kerjakan secara berkelompok.
2. Tuliskan jawaban dengan strategi / cara penyelesaian pada kolom yang
tersedia.
3. Apabila ada kesulitan, tanyakan pada guru.

152 | Jajargenjang dan Trapesium


Masalah 4

Perhatikan gambar di bawah ini!

Penghapus Meja Gedung Dockland

Rak Buku Mika Plastik Atap Rumah

a. Tentukan beberapa ciri atau karakteristik dari permukaan benda pada


gambar di atas!

153 | Jajargenjang dan Trapesium


b. Kelompokkan benda-benda tersebut sesuai dengan nama bangun datar
segiempat berdasarkan karakteristik pada permukaannya!
Nama Bangun Karakteristik/
Contoh
Datar Sifat

154 | Jajargenjang dan Trapesium


Masalah 5

Sebuah Tangram seperti gambar di samping memiliki


panjang sisi 24 cm. Tentukan luas kepingan yang
berbentuk jajargenjang pada tangram tersebut!

Penyelesaian :

155 | Jajargenjang dan Trapesium


Masalah 6

3m
4m 10m

8m

denah permukaan atap

Seorang arsitek hendak membangun sebuah rumah dengan permukaan atap


berbentuk limasan. Ia sedang kebingungan memilih genteng untuk atap rumah
yang akan dibuatnya. Lalu, setelah ia survey ke toko bangunan, berikut daftar
beberapa harga genteng per buahnya.
Nama Genteng Banyak per 𝒎𝟐 Harga per buah
Genteng fusano 18 𝑏𝑢𝑎ℎ⁄𝑚2 Rp 3.500,00
Genteng kodok 24 𝑏𝑢𝑎ℎ⁄𝑚2 Rp 2.100,00
Genteng plentong 25 𝑏𝑢𝑎ℎ⁄𝑚2 Rp 1.800,00

Jika kamu adalah seorang arsitek tersebut, maka :


g. Manakah genteng yang kamu pilih?
h. Berapa banyak genteng yang dibutuhkan seluas atap tersebut?
i. Berapa biaya yang perlu dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan atap
tersebut?

156 | Jajargenjang dan Trapesium


Penyelesaian :

157 | Jajargenjang dan Trapesium


Lembar Kerja Peserta Didik 3
Mata Pelajaran : Matematika
Materi : Segiempat
Kelas/Semester : VII/II
Hari/Tanggal :
Kompetensi Dasar :
3.14 Manganalisis berbagai bangun datar segiempat berdasarkan sisi, sudut, dan
hubungan antar sisi dan antar sudut.
4.14 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan bangun datar segiempat.

Indikator :
3.14.1 Menganalisis karakteristik belah ketupat.
3.14.2 Menganalisis karakteristik dari layang-layang.
4.14.1 Memecahkan masalah yang berkaitan dengan menghitung luas dan
keliling belah ketupat.
4.14.2 Memecahkan masalah yang berkaitan dengan menghitung luas dan
keliling layang-layang.

Tujuan :
Setelah mengerjakan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) ini, peserta didik
diharapkan dapat :
1. Menganalisis karakteristik belah ketupat.
2. Menganalisis karaketristik layang-layang.
3. Menmecahkan masalah yang berkaitan dengan luas dan keliling belah ketupat.
4. Memecahkan masalah yang berkaitan dengan luas dan keliling layang-layang.

Petunjuk :
1. Kerjakan secara berkelompok.
2. Tuliskan jawaban dengan strategi / cara penyelesaian pada kolom yang
tersedia.
3. Apabila ada kesulitan, tanyakan pada guru.

158 | Belah Ketupat dan Layang-layang


Masalah 7

Perhatikan gambar di bawah ini!

Ketupat Layangan Motif pada Lantai

Rasi Bintang Motif pada bantal

a. Tentukan beberapa ciri atau karakteristik dari permukaan benda atau motif
pada gambar di atas!

159 | Belah Ketupat dan Layang-layang


b. Kelompokkan benda-benda tersebut sesuai dengan nama bangun datar
segiempat berdasarkan karakteristik pada permukaannya!
Nama Bangun Karakteristik/
Contoh
Datar Sifat

160 | Belah Ketupat dan Layang-layang


Masalah 8

Sebuah lukisan dengan pola seperti gambar di samping.


Apabia ukuran diiagonal pada pola berbentuk belah
ketupat adalah 6cm x 8 cm. Berapakah luas lukisan
dengan pola seperti gambar disamping?

Penyelesaian :

161 | Belah Ketupat dan Layang-layang


Masalah 9
C
Pak Romi hendak membuat sebuah layang-layang
untuk anaknya dengan panjang diagonalnya 30x cm
dan 50x cm. Karna anaknya masih SD, pak Romi D B
tidak akan membuat layang-layang dengan luas
lebih dari 3000𝑐𝑚2 . Tentukan berapa luas kertas
yang pasti akan dibutuhkan Pak Romi untuk
membuat layang-layang tersebut!

A
Penyelesaian :

162 | Belah Ketupat dan Layang-layang


KUNCI JAWABAN LKPD (PROTOTYPE 3) DAN RUBRIK PENILAIAN

No Penyelesaian Skor
1. a. Kemungkina-kemungkinan jawaban:
Permukaan papan tulis memilki karakteristik: 5
1. Sisi-sisi papan tulis yang berhadapan sama panjang dan
sejajar
2. Setiap sudut pada papan tulis yang berhadapan sama besar
3. Mempunyai dua buah diagonal sama panjang dan saling
berpotongan di titik pusat persegi panjang
Permukaan papan catur memiliki karakteristik:
1. Semua sisi pada papan catur sama panjang dan sejajar 5
2. Setiap sudut pada papan catur yang berhadapan sama besar
3. Mempunyai dua buah diagonal sama panjang dan saling
berpotongan.
4. Mempunyai sumbu simetri, yaitu sumbu vertikal dan
horizontal
Permukaan kulkas memilki karakteristik:
1. Sisi-sisi permukaan kulkas yang berhadapan sama panjang 5
dan sejajar
2. Mempunyai dua buah diagonal sama panjang dan saling
berpotongan di titik pusat persegi panjang
3. Mempunyai sumbu simetri, yaitu sumbu vertikal dan
horizontal.
Permukaan keramik lantai memiliki karakteristik:
1. Semua sisi keramik sama panjang dan sejajar 5
2. Setiap sudut keramik yang berhadapan sama besar
3. Mempunyai dua buah diagonal sama panjang dan saling
berpotongan.
Permukaan lukisan memilki karakteristik:
1. Sisi-sisi yang berhadapan sama panjang dan sejajar 5
2. Setiap sudut yang berhadapan sama besar
3. Mempunyai dua buah diagonal sama panjang dan saling
berpotongan di titik pusat persegi panjang
4. Mempunyai sumbu simetri, yaitu sumbu vertikal dan
horizontal.
Permukaan rubik memiliki karakteristik:
1. Semua sisi pe sama panjang dan sejajar 5
2. Setiap sudut yang berhadapan sama besar
3. Mempunyai dua buah diagonal sama panjang dan saling
berpotongan.
4. Mempunyai sumbu simetri, yaitu sumbu vertikal dan
horizontal

163
Nama
Bangun Karakteristik Contoh
Datar
Persegi 1. Sisi-sisi yang berhadapan sama Papan tulis,
Panjang panjang dan sejajar lukisan, pintu 5
2. Setiap sudut yang berhadapan kulkas
sama besar
3. Mempunyai dua buah diagonal
sama panjang dan saling
berpotongan di titik pusat
persegi panjang
4. Mempunyai sumbu simetri,
yaitu sumbu vertikal dan
horizontal.
Persegi 1. Semua sisi pe sama panjang Papan catur,
dan sejajar rubik, 5
2. Setiap sudut yang berhadapan keramik
lantai
sama besar
3. Mempunyai dua buah diagonal
sama panjang dan saling
berpotongan.
4. Mempunyai sumbu simetri,
yaitu sumbu vertikal dan
horizontal

Jumlah Skor 40
2. Diketahui :
Persegi panjang ukuran 4m x 3m
Ukuran keramik 20cm x 20cm hingga 30cm x 30cm
Ditanya :
Berapa banyak keramik yang dibutuhkan untuk dipasang pada lantai
tersebut?
Alternatif penyelesaian 1 :
a. Luas kamar = 𝑝 𝑥 𝑙 = 4𝑥3 = 12𝑚2 = 120.000 𝑐𝑚2 5
b. Kemungkinan 1, luas keramik ukuran 20cm x 20 cm. Maka : 5
= 20 𝑥 20 = 400 𝑐𝑚2
c. Banyaknya keramik yang dibutuhkan adalah :
120.000 10
= 400 = 300 buah keramik
Jadi, banyaknya keramik yang dibutuhkan untuk merenovasi lantai
kamar Guntur adalah 300 buah keramik berukuran 20cm x 20cm.
10
Jumlah Skor Alternatif Penyelesaian 1 30

164
Alternatif penyelesaian 2 :
a. Luas kamar = 𝑝 𝑥 𝑙 = 4𝑥3 = 12𝑚2 = 120.000 𝑐𝑚2 5
b. Kemungkinan 1, luas keramik ukuran 25cm x 25 cm. Maka : 5
= 25 𝑥 25 = 625 𝑐𝑚2
c. Banyaknya keramik yang dibutuhkan adalah :
120.000 10
= 625 = 192 buah keramik
Jadi, banyaknya keramik yang dibutuhkan untuk merenovasi lantai
kamar Guntur adalah 192 buah keramik berukuran 25cm x 25cm.
10
Jumlah Skor Alternatif Penyelesaian 2 30
Alternatif penyelesaian 3 :
a. Luas kamar = 𝑝 𝑥 𝑙 = 4𝑥3 = 12𝑚2 = 120.000 𝑐𝑚2 5
b. Kemungkinan 1, luas keramik ukuran 30cm x 30 cm. Maka : 5
= 30 𝑥 30 = 900𝑐𝑚2
c. Banyaknya keramik yang dibutuhkan adalah :
120.000 10
= 900 = 133,33 ≈ 140 buah keramik
Jadi, banyaknya keramik yang dibutuhkan untuk merenovasi lantai
kamar Roy adalah 140 buah keramik berukuran 30cm x 30cm.
10
Jumlah Skor Alternatif Penyelesaian 3 30
3. Diketahui :
Lahan kosong dengan luas = 360𝑚2
Ukuran minimal lebar kolam adalah 10m
Ditanya :
Berapa keliling kolam tersebut?
Alternatif penyelesaian 1 :
Luas lahan kosong = 360𝑚2 5
𝑝 𝑥 𝑙 = 360𝑚2
𝑙 = 10𝑚, maka:
𝑝 𝑥 𝑙 = 360 5
𝑝 𝑥 10 = 360
360 5
𝑝= 5
10
𝑝 = 36𝑚2

Keliling = 2 𝑥 (𝑝 + 𝑙) 5
= 2 𝑥 (36 + 10)
= 2 𝑥 46 5
= 92𝑚
Jadi keliling kolam tersebut dengan panjang 36m dan lebar 10m
Adalah 92m.
Jumlah Skor Alternatif Penyelesaian 1 30
Alternatif penyelesaian 2 :
Luas lahan kosong = 360𝑚2 5
𝑝 𝑥 𝑙 = 360𝑚2

165
𝑙 = 20𝑚, maka: 5
𝑝 𝑥 𝑙 = 360
𝑝 𝑥 20 = 360 5
360 5
𝑝=
20
𝑝 = 18m
5
Keliling = 2 𝑥 (𝑝 + 𝑙)
= 2 𝑥 (18 + 20) 5
= 2 𝑥 38
= 76𝑚
Jadi keliling kolam tersebut dengan panjang 18m dan lebar 20m
adalah 76m.
Jumlah Skor Alternatif Penyelesaian 2 30
Alternatif penyelesaian 3 :
Luas lahan kosong = 360𝑚2 5
𝑝 𝑥 𝑙 = 360𝑚2
𝑙 = 12𝑚, maka:
𝑝 𝑥 𝑙 = 360 5
𝑝 𝑥 12 = 360
360 5
𝑝= 5
12
𝑝 = 30𝑚2

Keliling = 2 𝑥 (𝑝 + 𝑙) 5
= 2 𝑥 (30 + 12)
= 2 𝑥 42 5
= 84𝑚
Jadi keliling kolam tersebut dengan panjang 30m dan lebar 12m
adalah 84m.
Jumlah Skor Alternatif Penyelesaian 3 30

166
4. a. Kemungkinan-Kemungkinan Jawaban:
Permukaan penghapus memiliki karakteristik:
➢ Sisi yang berhadapan sama panjang dan sejajar
➢ Sudut yang berhadapan sama besar. 5
➢ Jumlah sudut-sudut yang berdekatan 180o.
➢ Diagonal-diagonal membagi 2 sama panjang.
Permukaan meja memilki karakteristik:
➢ Mempunyai tepat sepasang sisi berhadapan yang sejajar.
➢ Jumlah ukuran sudut-sudut yang berdekatan di antara 2 sisi
sejajar pada trapesium yang besarnya 180o. 5
➢ Memiliki 2 pasang sudut sama besar.
➢ Mmempunyai sepasang diagonal yang sama panjang.
Permukaan gedung memiliki karakteristik:
➢ Sisi yang berhadapan sama panjang dan sejajar
➢ Sudut yang berhadapan sama besar.
➢ Jumlah sudut-sudut yang berdekatan 180o. 5
➢ Diagonal-diagonal membagi 2 sama panjang.
Permukaan rak buku memiliki karakteristik:
➢ Mempunyai tepat sepasang sisi berhadapan yang sejajar.
➢ Jumlah ukuran sudut-sudut yang berdekatan di antara 2 sisi
sejajar pada trapesium yang besarnya 180o. 5
➢ Memiliki 2 pasang sudut sama besar.
➢ Mempunyai sepasang diagonal yang sama panjang.
Permukaan mika plastik memiliki karakteristik:
➢ Mempunyai tepat sepasang sisi berhadapan yang sejajar.
➢ Jumlah ukuran sudut-sudut yang berdekatan di antara 2 sisi
sejajar pada trapesium yang besarnya 180o. 5
➢ Memiliki 2 pasang sudut sama besar.
➢ Mempunyai sepasang diagonal yang sama panjang.
Permukaan atap rumah memiliki karakteristik:
➢ Sisi yang berhadapan sama panjang dan sejajar
➢ Sudut yang berhadapan sama besar. 5
➢ Jumlah sudut-sudut yang berdekatan 180o.
➢ Diagonal-diagonal membagi 2 sama panjang.

Nama
Bangun Karakteristik Contoh
Datar
Jajargenjang ➢ Sisi yang berhadapan Permukaan
sama panjang dan penghapus,
sejajar permukaan gedung 5
➢ Sudut yang berhadapan dockland,
sama besar. permukaan atap
➢ Jumlah sudut-sudut rumah
yang berdekatan 180o.
➢ Diagonal-diagonal

167
membagi 2 sama
panjang.

Trapesium ➢ Mempunyai tepat Permukaan meja,


sama kaki sepasang sisi permukaan rak
berhadapan yang buku, permukaan 5
sejajar. mika plastik.
➢ Jumlah ukuran sudut-
sudut yang berdekatan
di antara 2 sisi sejajar
pada trapesium yang
besarnya 180o.
➢ Memiliki 2 pasang
sudut sama besar.
➢ Mempunyai sepasang
diagonal yang sama
panjang.

Jumlah Skor 40
5. Diketahui:
Tangram berbetuk persegi dengan panjang sisi 24cm.
Ditanya:
Luas kepingan yang berbentuk jajargenjang?
Alternatif Penyelesaian 1 :
1 5
Alas jajargenjang = 2 𝑥 𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑡𝑎𝑛𝑔𝑟𝑎𝑚
1
= 2 𝑥 24 5
= 12cm
1
Tinggi jajargenjang = 4 𝑥 𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑡𝑎𝑛𝑔𝑟𝑎𝑚 5
1
= 2 𝑥 24 5
= 6cm
Luas jajargenjang = 𝑎 𝑥 𝑡 5
=12 𝑥 6 5
= 72𝑐𝑚2
Jadi luas kepingan yang berbentuk jajargenjang pada tangram
tersebut adalah 72𝑐𝑚2 .
Jumlah Skor Alternatif Penyelesaian 1 30
Alternatif Penyelesaian 2 :
Luas seluruh segitiga dengan alas 24cm dan tinggi 12cm, adalah:
L = 2 x Luas segitiga 2.5
1 2,5
= 2 x ( 2 𝑥 𝑎 𝑥 𝑡)
= 24 x 12
2,5
= 288 𝑐𝑚2
Luas seluruh segitiga dengan alas 12cm dan tinggi 6cm, adalah:

168
L = 4 x Luas segitiga 2,5
1 2,5
= 4 x ( 2 𝑥 𝑎 𝑥 𝑡)
= 2 x 12 x 6
2,5
= 144 𝑐𝑚2
Luas seluruh segitiga dengan alas 12cm dan tinggi 12cm, adalah:
2,5
L = 1 x Luas segitiga
1 2,5
= 1 x ( 2 𝑥 𝑎 𝑥 𝑡)
1
= 2 𝑥 12 𝑥 12 2,5
= 72 𝑐𝑚2
2,5
Luas jajargenjang = Luas persegi – Luas seluruh segitiga
2,5
= (24 x 24) – (288 + 144 + 72)
= 576 – 504
2,5
= 72 𝑐𝑚2
Jadi luas kepingan yang berbentuk jajargenjang pada tangram
tersebut adalah 72𝑐𝑚2 .
Jumlah Skor Alternatif Penyelesaian 2 30
6. Diketahui : 40
➢ Atap rumah berbentuk limasan seperti gambar

3m
4m 10m

8m

➢ daftar beberapa harga genteng per buahnya


Nama Genteng Banyak per 𝒎𝟐 Harga per buah
Genteng garuda 18⁄𝑚2 Rp 3.500,00
Genteng kodok 24⁄𝑚2 Rp 2.100,00
Genteng plentong 25⁄𝑚2 Rp 1.800,00

Ditanya :
Banyak genteng dan biaya yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan
atap tersebut?
Alternatif Penyelesaian 1 :
1 1
(i) Luas trapesium = 2 𝑥 (𝑎 + 𝑏)𝑥 𝑡 = 2 𝑥 (10 + 3)𝑥 4 = 26𝑚2 5
1 1 5
(ii) Luas segitiga = 𝑥 𝑎 𝑥 𝑡 = 𝑥 8𝑥 4 = 16
2 2 5
(iii)Luas keseluruhan = 26 + 16 + 26+ 16 = 84𝑚2 5
➢ Banyaknya genteng garuda untuk luas seluruh atap = 84𝑚2 x 18
𝑏𝑢𝑎ℎ⁄𝑚2 = 1.512 𝑏𝑢𝑎ℎ.
5
➢ Sehingga biaya yang dikeluarkan = 1.512𝑥 𝑅𝑝 3.500,00 =
𝑅𝑝5.292.000,00.

169
Jadi, banyaknya genteng garuda untuk memenuhi luas seluruh atap adalah 5
1.512 𝑏𝑢𝑎ℎ dengan biaya 𝑅𝑝4.284.000,00.
Jumlah Skor Alternatif Penyelesaian 1 40
Alternatif Penyelesaian 2:
1 1
(i) Luas trapesium = 𝑥 (𝑎 + 𝑏)𝑥 𝑡 = 𝑥 (10 + 3)𝑥 4 = 26𝑚2 5
2 2
1 1 5
(ii) Luas segitiga = 𝑥𝑎𝑥𝑡 = 2 𝑥 8𝑥 4 = 16
2 5
(iii)Luas keseluruhan = 26 + 16 + 26+ 16 = 84𝑚2 5
➢ Banyaknya genteng kodok untuk luas seluruh atap = 84𝑚2 x 24
𝑏𝑢𝑎ℎ⁄𝑚2 = 2.016 𝑏𝑢𝑎ℎ.
5
➢ Sehingga biaya yang dikeluarkan = 2.016 𝑥 𝑅𝑝 2.100,00 =
𝑅𝑝 4.233.000,00.
Jadi, banyaknya genteng kodok untuk memenuhi luas seluruh atap adalah 5
2.016 𝑏𝑢𝑎ℎ dengan biaya 𝑅𝑝 4.233.000,00.
Jumlah Skor Alternatif Penyelesaian 2 40
Alternatif Penyelesaian 3:
1 1
(i) Luas trapesium = 2 𝑥 (𝑎 + 𝑏)𝑥 𝑡 = 2 𝑥 (10 + 3)𝑥 4 = 26𝑚2 5
1 1
(ii) Luas segitiga = 2 𝑥 𝑎 𝑥 𝑡 = 2 𝑥 8𝑥 4 = 16
5
5
(iii)Luas keseluruhan = 26 + 16 + 26+ 16 = 84𝑚2
5
➢ Banyaknya genteng plentong untuk luas seluruh atap = 84𝑚2 x 25 =
2.100 𝑏𝑢𝑎ℎ.
➢ Sehingga biaya yang dikeluarkan =2.100 𝑥 𝑅𝑝 1.800,00 =
5
𝑅𝑝 3.780.000,00.
Jadi, banyaknya genteng plentong untuk memenuhi luas seluruh atap 5
adalah2.100 𝑏𝑢𝑎ℎ dengan biaya 𝑅𝑝 3.780.000,00
Jumlah Skor Alternatif Penyelesaian 3 40
7. a. Kemungkina-kemungkinan jawaban:
Permukaan ketupat memilki karakteristik:
1. Mempunyai dua buah diagonal sama panjang dan saling
berpotongan di titik pusat.
2. Titik diagonal membagi diagonal menjadi dua bagian sama
panjang. 5
3. Mempunyai sumbu simetri vertical dan horizontal.
4. Setiap sudut yang berhadapan sama besar.
5. Semua sisinya sama panjang dan sejajar.
Permukaan Layangan memiliki karakteristik:
1. Semua sisinya sama panjang dan sejajar .
2. Setiap sudut yang berhadapan sama besar.
3. Mempunyai dua buah diagonal sama panjang dan saling 5
berpotongan di titik pusat belah ketupat.
4. Mempunyai sumbu simetri, yaitu sumbu vertikal dan
horizontal
Permukaan motif keramik lantai memilki karakteristik:
1. Mempunyai dua buah diagonal sama panjang dan saling
berpotongan di titik pusat. 5
2. Titik diagonal membagi diagonal menjadi dua bagian sama
panjang.

170
3. Mempunyai sumbu simetri vertical dan horizontal.
4. Setiap sudut yang berhadapan sama besar.
5. Semua sisinya sama panjang dan sejajar.
Permukaan rasi bintang memiliki karakteristik:
1. Semua sisinya sama panjang dan sejajar .
2. Setiap sudut yang berhadapan sama besar. 5
3. Mempunyai dua buah diagonal sama panjang dan saling
berpotongan di titik pusat belah ketupat.
4. Mempunyai sumbu simetri, yaitu sumbu vertikal dan
horizontal
Permukaan matif pada bantal memilki karakteristik:
1. Mempunyai dua buah diagonal sama panjang dan saling
berpotongan di titik pusat.
2. Titik diagonal membagi diagonal menjadi dua bagian sama 5
panjang.
3. Mempunyai sumbu simetri vertical dan horizontal.
4. Setiap sudut yang berhadapan sama besar.
5. Semua sisinya sama panjang dan sejajar.
Nama
Bangun Karakteristik Contoh
Datar
Belah 1. Mempunyai dua buah Ketupat, motif pada
Ketupat diagonal sama panjang keramik lantai, 5
dan saling berpotongan di motif pada
permukaan bantal
titik pusat.
2. Titik diagonal membagi
diagonal menjadi dua
bagian sama panjang.
3. Mempunyai sumbu
simetri vertical dan
horizontal.
4. Setiap sudut yang
berhadapan sama besar.
5. Semua sisinya sama
panjang dan sejajar.
Layang- 1. Semua sisinya sama Layangan, rasi
layang panjang dan sejajar . bintang layang-
2. Setiap sudut yang layang
berhadapan sama besar.
3. Mempunyai dua buah
diagonal sama panjang dan

171
saling berpotongan di titik
pusat belah ketupat.
4. Mempunyai sumbu
5
simetri, yaitu sumbu
vertikal dan horizontal
Jumlah Skor 40
8. Diketahui:
Lukisan dengan pola belah ketupat, dengan diagonal 6cm x 8cm.
Ditanya:
Luas lukisan dengan pola tersebut?
Alternatif Penyelesaian 1:
Luas pola lukisan = Luas pola belah ketupat + Luas pola segitiga 5
= 6 x (Luas belah ketupat) + 2 x (Luas segitiga) 5
1 1 5
= 6 x ( 𝑥 𝑑1 𝑥𝑑2 ) + 2 𝑥( 𝑥 𝑎 𝑥 𝑡)
2 2
1 1 5
= 6 x (2 𝑥 6 𝑥 8) + 2 x (2 𝑥 6 𝑥 4) 5
= (36 x 4) + 24
= 144 + 24 5
= 168 𝑐𝑚2
Jadi luas pola pada lukisan tersebut adalah 168𝑐𝑚2 .
Jumlah Skor Alternatif Penyelesaian 1 30
Alternatif Penyelesaian 2:
Luas pola = 7 x Luas belah ketupat 5
1 5
= 7 x (2 𝑥 𝑑1 𝑥𝑑2 )
1
= 7 x (2 𝑥 6 𝑥 8) 5
= 7 x 24 5
= 168𝑐𝑚2 5
Jadi luas pola pada lukisan tersebut adalah 168𝑐𝑚2 5
Jumlah Skor Alternatif Penyelesaian 2 30
9. Diketahui :
𝑑1 = 30𝑥 𝑐𝑚
𝑑2 = 50𝑥 𝑐𝑚
Ditanya :
Berapakah luas kertas yang dibutuhkan Pak Romi untuk membuat
layang-layang tersebut?
Alternatif Penyeselesaian 1 :
Jika x =1, maka : 5
𝑑1 = 30 𝑐𝑚 5
𝑑2 = 50 𝑐𝑚
1 5
Luas = 2 𝑥 𝑑1 x 𝑑2
1 5
= 2 𝑥 30 x 50 5
= 750 𝑐𝑚2

172
Jadi, luas kertas yang dibutuhkan Pak Romi untuk membuat layang- 5
layang tersebut adalah 750 𝑐𝑚2 .
Jumlah Skor Alternatif Penyelesaian 1 : 30
Jika x =2, maka :
𝑑1 = 60 𝑐𝑚 5
𝑑2 = 100 𝑐𝑚 5
1
Luas = 2 𝑥 𝑑1 x 𝑑2
1 5
= 2 𝑥 60 x 100 5
= 3000 𝑐𝑚2 5
Jadi, luas kertas yang dibutuhkan Pak Romi untuk membuat layang-
layang tersebut adalah 3000 𝑐𝑚2 . 5
Jumlah Skor Alternatif Penyelesaian 1 : 30

173
KISI-KISI SOAL TES

Nama Sekolah : SMP Negeri 18 Palembang Jumlah Soal : 3 Soal


Mata Pelajaran : Matematika Kelas : VII
Kurikulum : 2013 Penyusun : Fanny Khairul Putri Apertha

Kompetensi Inti :
KI-3: Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
KI-4: Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan
membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang
dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
Materi No. Bentuk
No. Kompetensi Dasar Indikator Soal Indikator Open Ended
Pokok Soal Tes

1. 3.14 Manganalisis berbagai Segiempat Menentukan luas lahan yang 1. Fluency (Kelancaran) 1 Essay
bangun datar segiempat ditanami padi pada sawah 2. Flexibility (Kelenturan)
berdasarkan sisi, sudut, dan yang memiliki gubuk 3. Origanality (Keaslian)
hubungan antar sisi dan antar disetiap sudut-sudutnya.
sudut.

4.14 Menyelesaikan masalah

174
yang berkaitan dengan bangun
datar segiempat.

2. 3.14 Manganalisis berbagai Segiempat Menentukan luas tanah pada 1. Fluency (Kelancaran) 2 Essay
bangun datar segiempat suatu lahan. 2. Flexibility
berdasarkan sisi, sudut, dan (Kelenturan)
hubungan antar sisi dan antar 3. Origanality (Keaslian)
sudut.

4.14 Menyelesaikan masalah


yang berkaitan dengan bangun
datar segiempat.

3. 3.14 Manganalisis berbagai Segiempat Menentukan luas dan 4. Fluency (Kelancaran) 3 Essay
bangun datar segiempat keliling wallpaper yang 5. Flexibility
berdasarkan sisi, sudut, dan berwarna kuning. (Kelenturan)
hubungan antar sisi dan antar 6. Origanality (Keaslian)
sudut.

4.14 Menyelesaikan masalah


yang berkaitan dengan bangun
datar segiempat.

175
KARTU SOAL TES

Mata Pelajaran : Matematika Bentuk Soal : Essay


Jenjang Pendidikan : SMP Bentuk Penilaian : Tertulis
Kelas : VII Tahun Pelajaran : 2016/2017

Kompetensi Dasar :
4.14 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan luas dan keliling segiempat.
Indikator Pembelajaran :
Menentukan luas persegi panjang dari suatu masalah.
Indikator Soal :
Menentukan luas lahan yang ditanami padi pada sawah yang memiliki gubuk di
setiap sudut-sudutnya.
Nomor Soal : 1 Bentuk Soal : Essay
Pak Irwan memiliki sawah dengan lahan berbentuk persegi panjang dengan panjang
100m dan lebar 50m. Di setiap sudut sawahnya akan ia bangun gubuk kecil berukuran
5m x 5m. Lalu, sisa lahannya ia gunakan untuk menanam padi. Tentukan luas lahan
yang ditanami padi tersebut!

176
KARTU SOAL TES

Mata Pelajaran : Matematika Bentuk Soal : Essay


Jenjang Pendidikan : SMP Bentuk Penilaian : Tertulis
Kelas : VII Tahun Pelajaran : 2016/2017

Kompetensi Dasar :
4.14 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan luas dan keliling segiempat.
Indikator Pembelajaran :
Menentukan luas trapesium dari suatu masalah.
Indikator Soal :
Menentukan luas tanah pada suatu lahan.
Nomor Soal : 2 Bentuk Soal : Essay
Pak Aris memiliki tanah berbentuk trapesium yang panjang sisi sejajarnya adalah
100m dan 40m. Sebagian tanah tersebut akan dijual yaitu tanah berbentuk persegi
dengan panjang sisi 40m. Berapa luas tanah Pak Aris yang tersisa?

177
KARTU SOAL TES

Mata Pelajaran : Matematika Bentuk Soal : Essay


Jenjang Pendidikan : SMP Bentuk Penilaian : Tertulis
Kelas : VII Tahun Pelajaran : 2016/2017

Kompetensi Dasar :
4.14 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan luas dan keliling
segiempat.
Indikator Pembelajaran :
Menentukan luas trapesium dari suatu masalah.
Indikator Soal :
Menentukan luas dan keliling wallpaper berwarna kuning.
Nomor Soal : 3 Bentuk Soal : Essay
Sebuah wallpaper dinding di rumah Amar adalah seperti gambar di bawah ini.
Jika panjang wallpaper adalah 320 cm dan lebar 120 cm. Tentukan luas dan
keliling wallpaper yang berwarna kuning saja!

178
TES FORMATIF
Materi : Segiempat
Kelas/Semester : VII/II
Waktu : 45 menit

1. Pak Irwan memiliki sawah dengan lahan berbentuk persegi panjang dengan
panjang 100m dan lebar 50m. Di setiap sudut sawahnya akan ia bangun gubuk
kecil berukuran 5m x 5m. Lalu, sisa lahannya ia gunakan untuk menanam
padi. Tentukan luas lahan yang ditanami padi tersebut!

2. Pak Aris memiliki tanah berbentuk trapesium sama kaki yang panjang sisi
sejajarnya adalah 100m dan 40m. Sebagian tanah tersebut akan dijual yaitu
tanah berbentuk persegi dengan panjang sisi 40m. Berapa luas tanah Pak Aris
yang tersisa?

3. Sebuah wallpaper dinding di rumah Amar adalah seperti gambar di bawah ini.
Jika panjang wallpaper adalah 320 cm dan lebar 120 cm. Tentukan luas dan
keliling wallpaper yang berwarna kuning saja!

179
KUNCI JAWABAN SOAL TES DAN RUBRIK PENILAIAN

Jawaban Soal Tes Nomor 1 :


Solusi 1 : Skor
Diketahui :

50m

Ditanya : 100m
Berapa luas lahan yang ditanami padi tersebut?
Jawab :

1) Total keseluruhan ada 200 kotak kecil. 5


2) 4 kotak kecil di sudut sawah adalah gubuk kecil yang dibangun oleh 5
Pak Irwan dengan ukuran 5 x 5.
3) Kotak yang berwarna hijau adalah sawah Pak Irwan
= 200 – 4 5
= 196 kotak 5
196
Sehingga 200 adalah sawah Pak Irwan.
5
4) Luas sawah Pak Irwan adalah :
196
= 200 x (100 x 50) = 4900
Jadi, luas sawah Pak Irwan setelah dibangun gubuk kecil di setiap
sudutnya adalah 4900𝑚2 .
Jumlah Skor 30
Solusi 2 : Skor
Diketahui :

50m

Ditanya : 100m

180
Berapa luas lahan yang ditanami padi tersebut?

Jawab:
5
1 3
2

(1) Luas bangun 1 = 𝑝 𝑥 𝑙 = 40 𝑥 5 = 200 𝑚2 5


(2) Luas bangun 2 = 𝑝 𝑥 𝑙 = 90 𝑥 50 = 4500 𝑚2 5
(3) Luas bangun 3 = 𝑝 𝑥 𝑙 = 40 𝑥 5 = 200 𝑚2 5
(4) Luas lahan yang ditanami padi = 200 + 4500 + 200 = 4900 𝑚2 5
Jadi, luas sawah Pak Irwan setelah dibangun gubuk kecil di setiap 5
sudutnya adalah 4900𝑚2 .
Jumlah Skor 30
Solusi 3 : Skor

Diketahui :

50m
5

100m
Ditanya : 5
Berapa luas lahan yang ditanami padi tersebut? 5
Jawab: 5
Luas sawah semula = 100 x 50 = 5000 𝑚2 5
Luas 4 Gubuk Kecil = 4 (5 x 5) = 4 x 25 = 100𝑚2 5
Luas sawah setelah dibangun gubuk = 5000 – 100 = 4900𝑚2
Jadi, luas sawah Pak Irwan setelah dibangun gubuk kecil di setiap
sudutnya adalah 4900𝑚2 .
Jumlah Skor 30

Jawaban Soal Tes Nomor 2 :


Solusi 1 : Skor
Diketahui :
Tanah berbentuk trapesium sama kaki dengan a = 40m dan b = 100m
Tanah tersebut dijual berbentuk persegi dengan ukuran 40m x 40m.
Ditanya :
Berapa luas tanah Pak Aris yang tersisa?
Jawab :
40 m

181
40 m 5

100 m
Tanah yang terjual berbentuk persegi 5
40 m

40 m

Maka, luas tanah yang terjual berbentuk persegi = 40 𝑥 40 = 1600 𝑚2 5


Luas tanah yang tersisa = L trapesium - L persegi
1 5
= (2 (𝑎 + 𝑏)𝑡) − 𝑠 𝑥 𝑠
1
5
= (2 (40 + 100) 40) − (40 𝑥 40)
1
= (2 (140) 40) − 1600
= 2800 − 1600 5
= 1200 𝑚2
Jadi luas tanah Pak Aris yang tersisa adalah 1200 𝑚2
Jumlah Skor 30
Solusi 2 : Skor
Diketahui :
Tanah berbentuk trapesium sama kaki dengan a = 40m dan b = 100m
Tanah tersebut dijual berbentuk persegi dengan ukuran 40m x 40m.
Ditanya :
Berapa luas tanah Pak Aris yang tersisa?
Jawab :
40 m 5
40 m
100 m
Tanah yang terjual berbentuk persegi
40 m 5
40 m

5
40m

5
30m 30m

182
1 5
Luas tanah tersisa = luas 2 buah segitiga = 2 (2 𝑥 30 𝑥 40) = 1200 𝑚2
5
Jadi luas tanah Pak Aris yang tersisa adalah 1200 𝑚2 .
Jumlah Skor 30

Jawaban Soal Tes Nomor 3 :


Solusi 1 : Skor

Diketahui :
Wallpaper dengan panjang 320 m dan lebar 120 m.

Ditanya :
Berapa luas dan keliling wallpaper yang berwarna kuning saja?
Jawab :

(i) Ada 10 buah persegi panjang dengan : 5


320
𝑝= = 40 𝑚
8
120
𝑙= = 30 𝑚
4
Luas 10 buah persegi panjang = 10 𝑥 𝑝 𝑥 𝑙 = 10 𝑥 40 𝑥 30 = 12000 5
Ada sebuah segitiga dengan :
320
𝑎= = 40 𝑚
8
120
𝑡= = 30 𝑚
4 5
1
Luas sebuah segitiga = 1 𝑥 (2 𝑥 𝑎 𝑥 𝑡)
1
= (2 𝑥 40 𝑥 30)
5
= 600 𝑚2

183
Luas wallpaper yang berwarna kuning saja,
= Luas 10 buah persegi panjang + Luas sebuah segitiga
= 12000 + 600 5
= 12.600 𝑚2

(ii) Keliling wallpaper yang berwarna kuning = jumlah seluruh sisi-sisinya


5
30 m
40 m
Sisi miring = √402 + 302 = √1600 + 900 = √2500 = 50𝑚
Sehingga keliling wallpaper yang berwarna kuning,
= (9 𝑥 𝑎) + (7 𝑥 𝑡) + (7 𝑥 𝑠𝑚)
5
= (9 𝑥 40) + (7 𝑥 30) + (7 𝑥 50)
= 360 + 210 + 350
= 920 𝑚
Jadi, luas wallpaper yang berwarna kuning saja adalah 12.600 𝑚2 dan
keliling wallpaper yang berwarna kuning saja adalah 920 𝑚.

Jumlah Skor 40

Solusi 2 : Skor

Diketahui :
Wallpaper dengan panjang 320 m dan lebar 120 m.

Ditanya :
Berapa luas dan keliling wallpaper yang berwarna kuning saja?

Jawab :

184
5

(i) Ada 21 buah segitiga siku-siku, dengan :


320
𝑎= = 40 𝑚 5
8
120
𝑡= = 30 𝑚
4
Maka, luas wallpaper yang berwarna kuning = luas 21 buah segitiga 5
1
Luas 21 buah segitiga = 21 𝑥 (2 𝑥 𝑎 𝑥 𝑡)
1
= 21 𝑥 (2 𝑥 40 𝑥 30)
5
= 21 𝑥 600
= 12.600 𝑚2
(ii) Keliling wallpaper yang berwarna kuning = jumlah seluruh sisi-sisinya
5
30 m
40 m
Sisi miring = √402 + 302 = √1600 + 900 = √2500 = 50𝑚 5
Sehingga keliling wallpaper yang berwarna kuning,
= 30 + 50 + 40 + 50 + 30 + 40 + 40 + 40 + 40 + 50 + 30 + 50
+40 + 40 + 30 + 50 + 30 + 30 + 40 + 50 + 30 + 40 + 50
= 920 𝑚
Jadi, luas wallpaper yang berwarna kuning saja adalah 12.600 𝑚2 dan
keliling wallpaper yang berwarna kuning saja adalah 920 𝑚.

Jumlah Skor 40

Solusi 3 : Skor

Diketahui :
Wallpaper dengan panjang 320 m dan lebar 120 m.

185
Ditanya :
Berapa luas dan keliling wallpaper yang berwarna kuning saja?
Jawab :

2
5
1 3

320
𝑎𝑙𝑎𝑠 = = 40 𝑚 50m
8 5
120 30 m
𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = = 30 𝑚
4
40 m
Sisi miring = √402 + 302 = √1600 + 900 = √2500 = 50𝑚
(𝑎+𝑏) (120+80) (200)
(i) Luas bangun 1 = 2 𝑥 𝑡 = 𝑥 30 = 𝑥 30= 3000 𝑚2 5
2 2
(𝑎+𝑏) (60+90) (150)
Luas bangun 2 = 𝑥𝑡= 𝑥 40 = 𝑥 40= 3000 𝑚2
2 2 2
(𝑎+𝑏) (120+80) (200)
Luas bangun 3 = 𝑥𝑡= 𝑥 30 = 𝑥 30= 3000 𝑚2 5
2 2 2
1 1
Luas 6 buah segitiga = 6 𝑥 (2 𝑥 𝑎 𝑥 𝑡) = 6 𝑥 (2 𝑥 40 𝑥 30) =
3600𝑚2
Maka, luas wallpaper yang berwarna kuning, 5
= Luas bangun 1 + Luas bangun 2 + Luas bangun 3 + 6 buah luas
segitiga
= 3000 + 3000 + 3000 + 3600 = 12.600𝑚2 5
(ii) Keliling wallpaper yang berwarna kuning = jumlah seluruh sisi-sisinya

30 m 5
40 m
Sisi miring = √402 + 302 = √1600 + 900 = √2500 = 50𝑚
Sehingga keliling wallpaper yang berwarna kuning,
= (9 𝑥 𝑎) + (7 𝑥 𝑡) + (7 𝑥 𝑠𝑚) 5
= (9 𝑥 40) + (7 𝑥 30) + (7 𝑥 50)
= 360 + 210 + 350
= 920 𝑚
Jadi, luas wallpaper yang berwarna kuning saja adalah 12.600 𝑚2 dan
keliling wallpaper yang berwarna kuning saja adalah 920 𝑚.

Jumlah Skor 40

186
187
188
189
190
191
192
193
194
195
196
197
198
199
200
201
202
Jawaban Peserta Didik Nomor 1 pada Soal Tes

(a)

(b)

(c)

203
Jawaban Peserta Didik Nomor 2 pada Soal Tes

(a)

(b)

204
Jawaban Peserta Didik Nomor 3 pada Soal Tes

(a)

205
(b)

206
Hasil Belajar Tes Peserta Didik

Soal 1 2 3
No Nama Siswa Nilai Siswa Katerangan
Skor 30 30 40
1 Adrian Lambardi 25 0 25 0 25 Kurang Baik
2 Ahmad Erwinsyah 45 30 15 0 45 Kurang Baik
3 Andhara Risha 75 30 25 20 75 Cukup Baik
4 Aulia Roodiatul R 90 30 30 30 90 Sangat Baik
5 Delisa Putri Anjani 90 30 30 30 90 Sangat Baik
6 Devina Wulandari 85 30 25 30 85 Baik
7 Dina Syaharani 100 30 30 40 100 Sangat Baik
8 Ghazi Al-Ghifari 70 30 20 20 70 Baik
9 Herly Febriansyah 30 30 0 0 30 Kurang Baik
10 Izzah Fastyra 75 30 25 20 75 Cukup Baik
11 Kanaya Regilda 85 30 25 30 85 Baik
12 Kayla Azora 95 30 30 35 95 Sangat Baik
13 M. Fernando Pratama 35 30 5 0 35 Kurang Baik
14 M. Jaya Wardana 100 30 30 40 100 Sangat Baik
15 M. Stevent Pratama 15 15 0 0 15 Kurang Baik
16 Msy. Ike Nurjanah 80 30 25 25 80 Baik
17 Muhammad Adityo 50 30 15 5 50 Kurang Baik
18 Muhammad Hadi 85 30 30 25 85 Baik
19 Muhammad Zidan 25 25 0 0 25 Kurang Baik
20 Nadjwa Alika Asti 45 30 15 0 45 Kurang Baik
21 Nanda Herliza 50 30 15 5 50 Kurang Baik
22 Nurhidayati Mutmainah 50 30 15 5 50 Kurang Baik
23 Putri Asmania 95 30 30 35 95 Sangat Baik
24 Rafi Atarsyah Utomo 90 30 30 30 90 Sangat Baik
25 Sarah Febriana 95 30 25 40 95 Sangat Baik
26 Sheila Ananda 40 15 5 20 40 Kurang Baik
27 Sheila Wara Monica 80 30 25 25 80 Baik
28 Taufik M.Ridho 75 30 15 30 75 Cukup Baik
29 Tiara 55 30 25 0 55 Kurang Baik
30 Wahyu Ferdy Saputra 85 30 25 30 85 Baik

207
208
209

Anda mungkin juga menyukai