Anda di halaman 1dari 53

Pembelajaran Perkalian di SD dengan

Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik

Prof. Dr. Rahmah Johar, M. Pd

Kepala Pusat Riset dan Pengembangan Pendidikan Matematika


Realistik Indonesia (PRP-PMRI)
Universitas Syiah Kuala

Webinar YPMIPA – PMRI


Sabtu, 7 November 2020
MATERI:
• I. PENGANTAR TENTANG MATEMATIKA
• II. REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME)
• III. PENERAPAN RME DALAM MENGAJARKAN PERKALIAN DI SD
• IV. PUSAT RISET DAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN MATEMATIKA
REALISTIK INDONEISA (PRP-PMRI) UNSYIAH
I. PENGANTAR TENTANG MATEMATIKA
APA YANG ANDA BAYANGKAN TENTANG MATEMATIKA DAN BELAJAR MATEMATIKA

5
• Pemahaman seseorang terhadap matematika
mempengaruhi cara orang tersebut mempelajari dan
mengajarkan matematika
• matematika adalah matapelajaran yang penting,
tetapi hanya sedikit yang memahami apa sebenarnya
matematika itu.
PANDANGAN KEBANYAKAN ORANG TERHADAP MATEMATIKA

• kumpulan aturan yang harus diikuti dan dihafal

• perhitungan-perhitungan aritmetika yang membosankan

• persamaan aljabar yang misterius

• bukti-bukti geometris yang memusingkan

• Ilmu “pasti”
Pengganti UN adalah menilai kemampuan
literasi dan numerasi, dilakukan melalui
Asesmen Kemampuan Minimal (AKM)

• Literasi/Literacy berasal dari istilah • Numerasi merupakan kemampuan


latin ‘literature' dan bahasa menafsirkan bilangan secara bermakna dalam
inggris 'letter'. berbagai permasalahan
• Literasi merupakan kualitas atau • Numeracy encompasses the knowledge, skills,
kemampuan melek huruf/aksara yang behaviours and dispositions that students
di dalamnya meliputi kemampuan
membaca dan menulis. need to use mathematics in a wide range of
• Memahaami makna dibalik tulisan atau situations (ACARA 2017)
informasi • Basic numeracy skills consist of
• Makna literasi juga mencakup melek comprehending fundamental mathematics
visual yang artinya "kemampuan untuk also include number sense, operation sense,
mengenali dan memahami ide-ide yang computation, measurement, geometry,
disampaikan secara visual (adegan,
video, gambar) probability and statistics.
Literasi Matematis
Mengukur Literasi
(OECD, 2012)
Matematis (OECD, 2012)
a. Literasi atau melek matematika
didefinisikan sebagai kemampuan
seseorang individu merumuskan,
menggunakan, dan menafsirkan
matematika dalam berbagai konteks
(PISA, 2012).
b. Termasuk di dalamnya bernalar secara
matematis dan menggunakan konsep,
prosedur, fakta, dan alat matematika
dalam menjelaskan serta memprediksi
fenomena.
c. Literasi matematika membantu
seseorang untuk mengenal peran
matematika dalam dunia nyata dan
membuat pertimbangan maupun
keputusan yang dibutuhkan sebagai
warga negara
Wolfram, 2010:
“Stop teaching Calculating, Start Teaching Math”
Mathematics is not just calculating
Matematika ilmu yang mempelajari besaran, pengukuran,
struktur, ruang, dan perubahan
Mathematics is the science that deals with the logic of shape,
quantity and arrangement.
Math is all around us, in everything we do.
• The method of mathematics is "conjecture and proof”
• Mathematics is part of human culture and history, which are
rooted in our biological nature and our physical and
biological surroundings
• It's part of and fits into human culture (Rueben Hersh, 1997)
KATA KERJA DALAM BELAJAR MATEMATIKA
(DOING MATH)
Mengungkapkan Menyajikan Menerapkan
Menyelidiki Merumuskan Memperkirakan
Menduga Menemukan Mengembangkan
Menyelesaikan Mengkonstruksikan Menggambarkan
Membuktikan Menguji Menggunakan

Aktif terlibat memikirkan ide-ide


matematika yang sedang dibahas
Freudenthal: Mathematics as a human activity. It is an
activity of solving problems, of looking for problems, but
it is also an activity of organizing a subject matter
Kenyataan di Sekolah
• Banyak siswa di Indonesia hanya mengikuti
algoritma/prosedur yang baku dalam
melakukan perhitungan matematis, kurang
megembangkan penalaran sehingga siswa 1x6=6
2 x 6 = 12
hanya menghafal (Zulkardi, 2002; Armanto, 3 x 6 = 18
2002; Fauzan, 2013) 4 x 6 = 24
5 x 6 = 30
6 x 6 = 36
7 x 6 = 42
• Konteks yang bermakna jarang dijadikan
fondasi dalam buku teks
II. REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME)
REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME)

• Mathematics is a human activity


• Siswa diberikan kesempatan menemukan
kembali (Re-Invention) matematika
dengan cara dimulai dari masalah yang
Real (nyata)

Hans Freudenthal (1905-


1990)

Masalah “Real/nyata” diartikan sebagai “common sense experiences” (pengalaman yang


masuk akal); can be “imagined’ as reality by the students (dapat dibayangkan oleh siswa);

PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA (PMRI)


Pengertian Nyata (Riil) dalam RME
• Interpreasi masalah nyata oleh pada umumnya guru
adalah berkaitan dengan objek konkret yang ada di
sekitar siswa

• Van den Hueven Panhuizen: Nyata diartikan sebagai


“common sense experiences” (pengalaman yang
masuk akal); can be “imagined’ as reality by the
students (dapat dibayangkan oleh siswa)

• While 'concrete' can be understood as either "concrete


material" or as "common-sense concrete“. Jadi konkret
dapat dipahami sebagai “benda konkret” boleh juga
sebagai “masuk akal” (Gravemeijer)

07/11/2020 16
PRINSIP RME
a) guided reinvention and progressive mathematizing,
Penemuan terbimbing dan matematisasi berkelanjutan
b) didactical phenomenology,
Fenomena yang mempertimbankan aspek didaktik
c) self-developed models
Penemuan sendiri model atau strategi penyelesaian masalah
De Lange membagi matematisasi menjadi dua, yaitu matematisasi horizontal
dan matematisasi vertikal
Matematisasi Horizontal Matematisasi Vertikal
Bertujuan agar siswa menggali masalah Merupaakn tahap pembentukan konsep
dan mencoba mengidentifikasi aspek (pengetahuan formal)
matematika yang ada pada masalah
tersebut.
Matematisasi horizontal bergerak dari Matematisasi vertikal bergerak dalam
dunia nyata ke dalam dunia simbol dunia simbol itu sendiri
Contoh aktivitas: Contoh aktivitas:
pengidentifikasian, perumusan, dan perepresentasian hubungan-hubungan
pemvisualisasian masalah dalam cara dalam rumus, menghaluskan dan
yang berbeda-beda; pentransformasian penyesuaian model matematika,
masalah dunia nyata ke masalah penggunaan model-model yang
matematika. berbeda, perumusan model
matematika, dan penggeneralisasian
Berdasarkan intensitas matematisasi
horisontal dan vertikal terdapat 4 tipe Level Aktivitas berdasarkan prinsip RME
Pendekatan Pembelajaran (Gravemeijer, 1994)
Matematika (Treffers, 1991:32)

The components of ሽ Matematisasi


Horizontal

mathematisation

mechanistic
Horizontal

Vertical

ሽ Matematisasi
Horizontal

empiristic + 
structuralistic  +
realistic + +
Menggunakan Konteks

Menggunakan
Model dari siswa
Terintegrasi KARAKTERISTIK
(intertwine) RME

Interaktif

Mengunakan
Kontribusi siswa
LEARNING TRAJECTORY (LINTASAN BELAJAR)
Dalam proses aktivitas pembelajaran, guru harus mengantisipasi aktivitas mental apa
saja yang muncul dari siswa dengan tetap memperhatikan tujuan pembelajaran.
Pembayangan dan antisipasi yang dilakukan tersebut disebut Hypothetical Learning
Trajectory (HLT). HLT merupakan suatu hipotesa atau prediksi bagaimana pemikiran dan
pemahaman siswa berkembang dalam aktivitas pembelajaran (Simon, 2004).
Menurut Gravemeijer (2004) HLT terdiri dari 3 komponen:
• tujuan pembelajaran matematika bagi siswa,
• aktivitas pembelajaran dan perangkat atau media yang digunakan dalam proses
pembelajaran,
• konjektur proses pembelajaran dan strategi siswa yang muncul dan dikembangkan.

HLT for planning of instructional activities in a given classroom on a day-to-day basis

Bakker (2004): HLT merupakan hubungan antara sebuah teori pembelajaran (Instruction
Theory) dan ujicoba pengajaran (teaching experiment) yang sebenarnya. Dari hubungan
tersebut terdapat konjektur yang dapat direvisi dan dikembangkan kembali untuk
pembelajaran berikutnya.
Gravemeijer (2004)
III. PENERAPAN RME DALAM MENGAJARKAN
PERKALIAN DI SD
A. Mengapa perlu Penjumlahan Berulang?

Berapa banyak botol di


dalam rak?
Bagaimana cara
menghitungnya?
1. Menyusun objek dengan berbagai macam susunan/kelompok
sehingga mudah dihitung, setiap kelompok sama banyak
Lalu tuliskan panjumlahannya

4 + 4 + 4 = 12

3 + 3 + 3 + 3 = 12
How much?
B. Kapan dan di mana siswa pertama kali
mendengarkan kata ‘kali’ dan simbol “x”?

Aktivitas 1: Menceritakan pengalaman aturan minum obat


Aktivitas 2: Menyusun objek secara berkelompok
Aktivitas 3: Menuliskan dalam bentuk penjumlahan berulang dan
perkalian
How many groups of?
How do you count?
Models for Multiplication
Groups model 4 4 4 4 4

Structure of
rectangle

Ratio 4
1 2 3 4 5
4 8 12 16 20
4 4 4
numberline
C. BAGAIMANA MEMBANTU SISWA AGAR MUDAH MEMPEROLEH
HASIL PERKALIAN?

BUAT JARINGAN PERKALIAN


7 x 4 = ….. 12 x 4 = ….

1 kali di atasnya Dua kali lipatnya

6x4 = 24

1 kali di bawahnya Setengahnya

5 x 4 = ….. 3 x 4 = ….
LINTASAN BELAJAR DALAM Untuk 5
BENTUK GUNUNG ES (ICE BERG) Pertemuan
Formal
Knowledge
Tujuan: Melalui
proses eksplorasi
siswa mampu
menemukan
Model for 3 x 14 = 42
x 10 4
Prosedur Perkalian 3 30 12 42
Bilangan 2 Digiti
dengan 1 Diggit

Kelas: 3 SD

Model of …. kg

4 x 2 = ….
Berapa banyak roda becak pada 4 x 20= ….
gambar?

Situation
Terdapat 5 baris kursi, setiap baris ada 16 kursi
Di mana ditempatkan lorong sehingga memudahkan 33
menghitung banyak kursi seluruhnya?
Hasil Jawaban Siswa pada pertemuan 1 dan 2

34
Hasil Jawaban Siswa pada pertemuan 3

Guru bersama siswa menuliskan


jaringan perkalian di papan tulis

* Fasya dan beberapa siswa


membutuhkan waktu untuk
menuliskan jaringan perkalian

35
Hasil Jawaban Siswa pada pertemuan 4

4 x 2 = ….
4 x 20= ….

b c

25 kg 25 kg 25 kg
25 kg 25 kg 25 kg

a b
SEA-DR CONFERENCE, 22-23 April, 2013, Palembang,
36
Indonesia
Hasil Jawaban Siswa pada pertemuan 5

Ada 17 wadah bola tenis, setiap wadah


berisi 6 bola. Berapa bola seluruhnya?
Ada 13 becak. Bagaimana caramu menghitungnya?
a. Berapa banyak roda? PR: Banyak siswa yang masih
b. Jika setiap becak memuat 2 penumpang, berapa menggunakan penjumlahan berulang
jumlah penumpang seluruhnya? Pada pertemuan berikutnya 2 siswa
diminta menulis di papan tulis

37
Hasil Jawaban Siswa pada pertemuan 6

at the beginning the group had confusion how to string the multiplication (since the
students made some multiplication without pattern)
SEA-DR CONFERENCE, 22-23 April, 2013, Palembang,
38
Indonesia
Hasil Jawaban Siswa pada pertemuan 7

10 x 6 = 60
5 x 6 = 30 +
15 x 6 = 80

10 x 8 = 80
7 x 8 = 42 +
17 x 8 = 122

According to the students’ worksheets: the


SEA-DR CONFERENCE, 22-23students already understood about the splitting
April, 2013, Palembang,
39
Indonesia
strategy guided by rectangle model.
Hasil Jawaban Siswa pada pertemuan 8

* All of students who were interviewed


said that the splitting strategy is a lot
easier and faster than their other
strategies, such as standard algorithm of
multiplication or stringing strategy
* To get 7×6 or 8×7, sometimes the
students even used their fingers to add
two numbers SEA-DR CONFERENCE, 22-23 April, 2013, Palembang,
40
Indonesia
Mathematics standards and curricula
in the Netherlands (M. van Huivel-Panhuizen, 2005)

* Children solve context


problems involving
money, distances and
other context related
numbers
* By the end of primary
school the students
should be able to carry
out multi-digit addition,
subtraction and
multiplication problems
in the most abbreviated
algorithmic form.
* The traditional long
division does not belong
to the core goals for
SEA-DR CONFERENCE, 22-23 April, 2013, Palembang, primary school anymore.
41
Indonesia
IV. PUSAT RISET DAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN
MATEMATIKA REALISTIK INDONEISA (PRP-PMRI)
UNSYIAH
DIKTI

KSU for PMRI is


Aceh SUPPORTED NUFFIC

WORKSHOP
REGULAR
MEETING
TEXTBOOK PMRI’s
ACTIVITIES
COACHING
RESEARCH
43
http://rc.lppm.unsyiah.ac.id/

https://p4mriaceh.wordpress.com/
Website yang baru http://prp-pmri.unsyiah.ac.id/
WORKSHOP ON PREPARATION OF EXCHANGE PROGRAM P4MRI UNSYIAH –UTRECHT THE
TEXTBOOK– Freudenthal institut, The NEDHERLANDS, 20 Februari - 12 Maret 2011
Nedherlands, March 2008

18 peserta dari Aceh (4 dosen, 5 mahasiswa, dan 9 guru) berfoto


dengan ketua KSU Jan van der Klis di Utrecht, Belanda
Mengikuti Program of Academic Recharging (PAR), Okt-des 2010 ke
Freudenthal Institut, the Nedherlands
1. Discussion with RME’s expert and authors of RME’ textbook

Discussion with Fokke Munk Discussion with Koeno Gravemeijer


2. Sit in Magister Class

Koeno and IMPoME Students Jo Nelison’s Class


3. Classroom Observation

St. Dominiccus School Aboe Daoed School

“De Wereld in Getallen” Text Book “Rekenrijk” Text Book


Menulis buku matematika untuk SD yang
diterbitkan oleh IP-PMRI, 2008-2012
Produk PRP-PMRI Unsyiah: VIDEO PEMBELAJARAN untuk SD dan SMP

Anda mungkin juga menyukai