5
• Pemahaman seseorang terhadap matematika
mempengaruhi cara orang tersebut mempelajari dan
mengajarkan matematika
• matematika adalah matapelajaran yang penting,
tetapi hanya sedikit yang memahami apa sebenarnya
matematika itu.
PANDANGAN KEBANYAKAN ORANG TERHADAP MATEMATIKA
• Ilmu “pasti”
Pengganti UN adalah menilai kemampuan
literasi dan numerasi, dilakukan melalui
Asesmen Kemampuan Minimal (AKM)
07/11/2020 16
PRINSIP RME
a) guided reinvention and progressive mathematizing,
Penemuan terbimbing dan matematisasi berkelanjutan
b) didactical phenomenology,
Fenomena yang mempertimbankan aspek didaktik
c) self-developed models
Penemuan sendiri model atau strategi penyelesaian masalah
De Lange membagi matematisasi menjadi dua, yaitu matematisasi horizontal
dan matematisasi vertikal
Matematisasi Horizontal Matematisasi Vertikal
Bertujuan agar siswa menggali masalah Merupaakn tahap pembentukan konsep
dan mencoba mengidentifikasi aspek (pengetahuan formal)
matematika yang ada pada masalah
tersebut.
Matematisasi horizontal bergerak dari Matematisasi vertikal bergerak dalam
dunia nyata ke dalam dunia simbol dunia simbol itu sendiri
Contoh aktivitas: Contoh aktivitas:
pengidentifikasian, perumusan, dan perepresentasian hubungan-hubungan
pemvisualisasian masalah dalam cara dalam rumus, menghaluskan dan
yang berbeda-beda; pentransformasian penyesuaian model matematika,
masalah dunia nyata ke masalah penggunaan model-model yang
matematika. berbeda, perumusan model
matematika, dan penggeneralisasian
Berdasarkan intensitas matematisasi
horisontal dan vertikal terdapat 4 tipe Level Aktivitas berdasarkan prinsip RME
Pendekatan Pembelajaran (Gravemeijer, 1994)
Matematika (Treffers, 1991:32)
mathematisation
mechanistic
Horizontal
Vertical
ሽ Matematisasi
Horizontal
empiristic +
structuralistic +
realistic + +
Menggunakan Konteks
Menggunakan
Model dari siswa
Terintegrasi KARAKTERISTIK
(intertwine) RME
Interaktif
Mengunakan
Kontribusi siswa
LEARNING TRAJECTORY (LINTASAN BELAJAR)
Dalam proses aktivitas pembelajaran, guru harus mengantisipasi aktivitas mental apa
saja yang muncul dari siswa dengan tetap memperhatikan tujuan pembelajaran.
Pembayangan dan antisipasi yang dilakukan tersebut disebut Hypothetical Learning
Trajectory (HLT). HLT merupakan suatu hipotesa atau prediksi bagaimana pemikiran dan
pemahaman siswa berkembang dalam aktivitas pembelajaran (Simon, 2004).
Menurut Gravemeijer (2004) HLT terdiri dari 3 komponen:
• tujuan pembelajaran matematika bagi siswa,
• aktivitas pembelajaran dan perangkat atau media yang digunakan dalam proses
pembelajaran,
• konjektur proses pembelajaran dan strategi siswa yang muncul dan dikembangkan.
Bakker (2004): HLT merupakan hubungan antara sebuah teori pembelajaran (Instruction
Theory) dan ujicoba pengajaran (teaching experiment) yang sebenarnya. Dari hubungan
tersebut terdapat konjektur yang dapat direvisi dan dikembangkan kembali untuk
pembelajaran berikutnya.
Gravemeijer (2004)
III. PENERAPAN RME DALAM MENGAJARKAN
PERKALIAN DI SD
A. Mengapa perlu Penjumlahan Berulang?
4 + 4 + 4 = 12
3 + 3 + 3 + 3 = 12
How much?
B. Kapan dan di mana siswa pertama kali
mendengarkan kata ‘kali’ dan simbol “x”?
Structure of
rectangle
Ratio 4
1 2 3 4 5
4 8 12 16 20
4 4 4
numberline
C. BAGAIMANA MEMBANTU SISWA AGAR MUDAH MEMPEROLEH
HASIL PERKALIAN?
6x4 = 24
5 x 4 = ….. 3 x 4 = ….
LINTASAN BELAJAR DALAM Untuk 5
BENTUK GUNUNG ES (ICE BERG) Pertemuan
Formal
Knowledge
Tujuan: Melalui
proses eksplorasi
siswa mampu
menemukan
Model for 3 x 14 = 42
x 10 4
Prosedur Perkalian 3 30 12 42
Bilangan 2 Digiti
dengan 1 Diggit
Kelas: 3 SD
Model of …. kg
4 x 2 = ….
Berapa banyak roda becak pada 4 x 20= ….
gambar?
Situation
Terdapat 5 baris kursi, setiap baris ada 16 kursi
Di mana ditempatkan lorong sehingga memudahkan 33
menghitung banyak kursi seluruhnya?
Hasil Jawaban Siswa pada pertemuan 1 dan 2
34
Hasil Jawaban Siswa pada pertemuan 3
35
Hasil Jawaban Siswa pada pertemuan 4
4 x 2 = ….
4 x 20= ….
b c
25 kg 25 kg 25 kg
25 kg 25 kg 25 kg
a b
SEA-DR CONFERENCE, 22-23 April, 2013, Palembang,
36
Indonesia
Hasil Jawaban Siswa pada pertemuan 5
37
Hasil Jawaban Siswa pada pertemuan 6
at the beginning the group had confusion how to string the multiplication (since the
students made some multiplication without pattern)
SEA-DR CONFERENCE, 22-23 April, 2013, Palembang,
38
Indonesia
Hasil Jawaban Siswa pada pertemuan 7
10 x 6 = 60
5 x 6 = 30 +
15 x 6 = 80
10 x 8 = 80
7 x 8 = 42 +
17 x 8 = 122
WORKSHOP
REGULAR
MEETING
TEXTBOOK PMRI’s
ACTIVITIES
COACHING
RESEARCH
43
http://rc.lppm.unsyiah.ac.id/
https://p4mriaceh.wordpress.com/
Website yang baru http://prp-pmri.unsyiah.ac.id/
WORKSHOP ON PREPARATION OF EXCHANGE PROGRAM P4MRI UNSYIAH –UTRECHT THE
TEXTBOOK– Freudenthal institut, The NEDHERLANDS, 20 Februari - 12 Maret 2011
Nedherlands, March 2008