Anda di halaman 1dari 22

Ekonomi Dan Sumber Daya

Ruang 13

Kerusakan Lingkungan Dan Usaha Pengelolaan SDA


Kelompok 3

Disusun oleh :
1. Ayu Merlina 1706104040025
2. Sari Susanti 1706104040096
3. Rachma Isramiati marnas 1706104040086
4. Citra Suci Ramdhani 1606104040071

Dosen Pengampuh :
Nurmasyitah, S.Pd, M.Ed
198505072010122004

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN dan ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
2020
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb.

Alhamdulillah dengan rasa syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat, nikmat, dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan judul “Kerusakan Lingkungan dan Usaha
Pengelolaan”. Kami ucapkan kepada Dosen Pengampuh mata kuliah Ekonomi Dan
Sumber Daya Ibu Nurmasyitah, S.Pd, M.Ed yang telah membimbing kami dalam
pembuatan makalah ini, kami juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman
mahasiswa yang juga sudah memberi kontribusi baik langsung maupun tidak langsung
dalam pembuatan makalah ini.

Harapan kami, makalah ini mampu memberikan ilmu pengetahuan tentang


landasan pengembangan kurikulum. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna, karena itu kritik dan saran pembaca kami harapkan guna pembuatahn
makalah yang lebih baik di waktu yang akan datang.

WassalamualaikumWr.Wb.

Lampeneureut, September 2020

Kelompok 3
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................


DAFTAR ISI ...................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...............................................................................................
B. Rumusan Masalah .........................................................................................
C. Tujuan Penelitian.............................................................................................
D. Manfaat penelitian…………………………………………………………..

BAB II PEMBAHASAN
A. Latar Belakang Kerusakan Lingkungan..........................................................
B. Faktor-faktor Penyebab Kerusakan Lingkungan ............................................
C. Kerusakan Lingkungan....................................................................................
D. Dampak Kerusakan Lingkungan……………………………………………
E. Upaya Pencengahan Kerusakan Lingkungan……………………………….
F. Peran Pemerintah Dalam Mengatasi Kerusakan Lingkungan………………
G. Usaha pengelolan SDA……………………………………………………..

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan .....................................................................................................
B. Saran ...............................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.      LATAR BELAKANG
       Lingkungan kita sekarang ini sudah sangat memprihatinkan. Banyak ancaman
serius terhadap masa depan manusia mulai dari perubahan iklim serta lenyapnya ozon
sampapi ke polusi udara dan kontaminasi dengan bahan beracun, pada umumnya muncul
karena kegagalan perekonomian untuk menilai dan memperhitungkan kerusakan
lingkungan hidup.
       Kami mengangkat judul makalah ini atas dasar keadaan lingkungan kita semakin
memprihatinkan yang jauh dari kesadaran masyarakat membuat masa depan bumi
semakin kelam, dan mungkin melalui ini kami menginformasikan kepada pembaca
tentang hal-hal yang mencakup kerusakan lingkungan.

B.       Identifikasi Masalah
       Berdasarkan uraian latar belakang maka yang menjadi permasalahan fenomena
kerusakan lingkungan adalah :
a.      Apa yang melatar belakangi terjadinya kerusakan lingkungan?
b.      Factor-faktor apa saja penyebab kerusakan lingkungan?
c.       Kerusakan llingkungan apa sajakah yang sering terjadi pada lingkungan
sekitar?
d.      Apa dampak dari kerusakan lingkungan?
e.      Bagaimana kita mengupayakan mencegah kerusakan lingkungan?
f.      Apa peran pemerintah mengenai kerusakan lingkungan

C.      Tujuan Penelitian
a.      Untuk menyelesaikan tugas yang telah diberikan oleh guru mata pelajaran
b.      Penyusunan ini juga untuk membuka jendela pengetahuan tentang
permasalahan saat ini.
c.       Untuk mendeksripsikan dampak kerusakan lingkungan

D.     Manfaat penulisan
       Sebagai bahan pembelajaran untuk lebih peka terhadap gejala-gejala yang terjadi
pada lingkungan.
BAB II
PEMBAHASAN
A.      LATAR BELAKANG KERUSAKAN LINGKUNGAN
Lingkungan adalah kumpulan dari segala sesuatu yang membentuk kondisi dan
akan mempengaruhi secara langsung maupun tidak langsung baik dalam individual
maupun komunitas. Kerusakan lingkungan terjadi bila daur materi dalam lingkungan
hidup mengalami perubahan, sehingga keseimbangan dalam hal struktur maupun fungsi
daur materi terjadi karena proses alam atau juga perbuatan manusia.
Dalam abad modern ini banyak kegiatan atau perbuatan manusia untuk
memenuhi kebutuhan biologis maupun tekhnlogi sehingga menimbulkan kerusakan atau
pencemaran lingkungan. Manusia juga dapat merubah keadaan lingkungan yang
tercemar akibat perbuatannya ini menjadi keadaan lingkungan yang lebih baik.
Kesadaran masyarakat yang rendah dapat menjadi factor terjadinya kerusakan
lingkungan dapat dilihat dari diberlakukannya denda bagi masyarakat yang membuang
sampah sembarangan pada area tertentu.

B.      FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KERUSAKAN LINGKUNGAN


1.      Kerusakan akibat peristiwa alam
Peristiwa alam merupakan factor utama terjadinya kerusakan lingkungan, banyak
makhluk hidup yang tidak dapat bertahan melawan seleksi alam, peristiwa alam itu
meliputi, letusan gunung berapi, gempa bumi, tsunami, banjir, longsor, dan kerusakan
alam lainnya.
2.      Kerusakan akbat ulah manusia
a.      Pertanian
Penggundulan hutan merupakan salah satu contoh kerusakan yang
diakibatkan oleh kegiatan pertanian ladang berpindah. Tempat yang ditinggalkan
menjadi kurang subur dan ditumbuhi alang alang. Akibatnya saat musim hujan
akan terjadi proses pengikisan tanah permukaan yang intensif.
b.      Perikanan
Cara penangkapan ikan yang salah, sepeti menggunakan pukat harimau
juga menyebabkan kian berkurangnya jenis jenis ikan tertentu didaerah perairan.
Terlebih lagi jika menggunakan bahan peledak, tidak hanya ikan yang mati tetapi
larva dan ikan kecil lainnya ikut mati.
c.       Tekhnologi dan industry
Penggunaan traktor memang mempermudah dan mempercepat pembajakan
sawah, namun ada hal lain yang terbawa seperti sisa bahan bakar, buangan oli, dsb.
Hal tersebut biasa merusak lingkungan.

C.      KERUSAKAN LINGKUNGAN
1.      Sungai
Pencemaran sungai dapat disebabkan oleh hal-hal berikut :
a.      Pembuangan limbah industri ke perairan
b.      Pembuangan limbah rumah tangga (domestic) ke sungai, seperti air cucian,
air bekas MCK.
c.      Penggunaan pupuk dan pestisida yang berlebihan.
d.      Terjadinya erosi yang membawa paetikel-partikel tanah ke perairan.
e.      Penggunaan racun dan bahan peledak
f.       Pembuangan limbah rumah sakit, limbah peternakan ke sungai
g.      Tumpahan minyak karena kebocoran tanker atau ledakan sumur minyak lepas
pantai.
Adapun dampak pencemaran sungai sbb :
a.     Mempercepat kematian biota yang ada di dalamnya, jika pun bisa bertahan maka
akan terjadi mutasi dan jika dikonsumsi akan berakibat langsung pada kesehatan
manusia.
b.     Mengurangi bahkan merusak kualitas airnya.
c.     Abrasi, berupa erosi lateral. Akan membawa material pinggir sungai yang
mengakibatkan pendangkalan sungai. Akibatnya jika terjadi hujan lebat maka
sungai tidak dapat menampung kapasitas airdan mengakibatkan banjir.
d.     Hunian di bantaran sungai akan mengakibatkan menghilangnya kealamian sungai
karena proses kehidupan sungai.

2.      Terumbu karang
       Pada saat sekarang ini sudah banyak laporan atas dasar rusaknya terumbu
karang, terumbu karang yang memanjang di lautan adalah keajaiban bawah air dengan
warna yang berpendar berbentuk fantastis telah dicampur tangani oleh tangan-tangan
kotor manusia.
        Berbagai macam tekanan termasuk lumpur akibat penggundulan hutan dan polusi
pantai akibat padatnya pengunjung pantai, yang mencekik mereka, dan pengambilan
berlebihan oleh para pencari karang, nelayan, dan turis yang merusak dan mengurasnya.

Manfaat terumbu karang


a.      Sebagai tempat wisata
b.      Organisme-organisme terumbu karang lainnya menghasilkan bahan-bahan kimia
yang bermanfaat untuk penelitian kanker dan AIDS.
c.       Bunga-bunga karang itu sendiri menghasilkan suatu pelindung matahari alamiah,
d.       Kerangkanya yang terbuat dari kapur dan berlubang lubang itu mengandung
kemungkinan untuk dijadikan bahan cangkokan tulang manusia.
e.      Terumbu karang memberikan pelayanan tidak terhingga dengan melindungi tanah-
tanah di dekat pantai dari kekuatan-kekuatan erosi laut.
f.       Sebagai sumber penghasilan para nelayan berskala kecil sangat tergantung pada
terumbu karang dunia untuk mencari nafkah mereka maupun makanan sehari-hari.
                                                  
3.      Kerusakan hutan
       Bencana banjir datang saat musim penghujan. Air yang meluap dari sungai
sampai terkena banjir merugikan harta bahkan jiwa. Masalah yang datang ketika
kemarau adalah kekeringan, semua masalah itu terjadi karena kerusakan hutan.
       Hutan yang masih alami mempunyai pohon-pohon yang lebat dan perakaran
yang baik dapat menyerap air ketika hujan datang dan menyimpannya dalam tanah di
celah-celah perakaran, secara perlahan melepasnya melalui aliran sungai.
       Fungsi hutan dalam mengendalikan fluktuasi debit air sungai sehingga saat hujan
lebat tidak lebat dan pada saat kemarau tidak kekeringan. Hutan berfungsi dalam proses
hydro-orologis mengatur tata air dan menjaga ketersediaan air bagi makhluk hidup.
       Kerusakan hutan adalah berkurangnya luasan areal hutan Karena kerusakan
ekosistem hutan, pengertian ini sering juga disebut degradasi hutan.

4.      Pencemaran
       Pencemaran didefinisikan sebagai suatu gejala masuknya zat-zat atau komponen
lain ke dalam lingkungan atau ekosistem alami sehingga kualitasnya turun sampai ke
tingkat tertentu.
a.      Macam-macam pencemaran lingkungan
1)      Pencemaran air
           Pencemaran air merupakan peristiwa masuknya bahan berbahaya, merugikan atau
tidak disukai ke dalam air dengan konsentrasi atau jumlah yang cukup besar.
           Pencemaran air dapat terjadi secara langsung maupun tidak langsung terutama
disebabkan oleh efluen atau limbah buangan dalam bentuk cairan dari kegiatan industry,
pertanian dan rumah tangga.
           Sementara itu pencemaran air secara tidak langsung terjadi karena adanya
rembesan zat-zat kimia beracun dan berbahaya dari timbunan limbah industry, pertanian,
dan rumah tangga kedalam perairan terbuka serta air dalam tanah.
2)      Pencemaran udara
a)      Asap
      Asap tersusun atas partikel partikel kecil karbon dan tar yang berasal dari
pembakaran batu bara di pusat-pusat pembangkit tenaga listrik atau dirumah-rumah. Di
dalam tar mengandung terkandung bahan-bahan kimia penyebab kanker.

b)      Kabut asap
      Kabut asap adalah kabut tipis yang terjadi di kota kota dengan iklim tertentu.
Kabut asap mengiritasi mata dan paru-paru, serta merusakkan tumbuhan. Kabu asap
terbentuk ketika cahaya matahari dan ozon di udara bereaksi dengan oksida nitrogen
serta hidrokarbon dari gas buangan kendaraan bermotor.
c)      Karbon monoksida
      Gas ini dihasilkan oleh gas buangan mobil dan truk. Jika tertutup, karbon
monoksida berikatan dengan hemoglobin dalam darah membentuk senyawa yang  stabil
yaitu karboksihemoglobin (HbCO).
d)      Karbon Dioksida
      Karbon dioksida dibutuhkan oleh tumbuhan untuk proses fotosintesis. Gas
karbon dioksida yang ada di udara selain berasal dari proses alam, seperti respirasi
makhluk hidup, dekomposisi bahan organik, fermentasi, pelapukan batuan, dan pengaruh
magma di permukaan tanah, juga berasal dari bekas pembakaran manusia.
3)      Pencemaran tanah
     Tanah merupakan subtansi yang menyusun kerak bumi. Mineral-mineral yang
terkandung dalm tanah menjadi sumber kehidupan tumbuhan. Yang dimaksud dengan
pencemaran tanah adalah suatu dampak limbah rumah tangga, industry dan penggunaan
pestisida yang berlebihan pada tanah.
       Pestisida adalah subtansi yang digunakan untuk memngontrol organisme yang
mengganggu tanaman hasil usaha manusia yang terlibat dalam penyebaran penyakit.
D.     DAMPAK KERUSAKAN LINGKUNGAN
            Kerusakan lingkungan memberikan banyak dampak pada masyarakat atau
makhluk hidup sekitar kita diantarnya :
1.      Menurunnya tingkat kesehatan masyarakat akibat penyebaran wabah penyakit
menular.
2.      Munculnya berbagai kerawanan sosial
3.      Menurunnya tingkat kesejahteraan masyarakat
4.      Penurunan produktivitas lahan pada sentra-sentra pangan
5.      Kerusakan lingkungan yang berakibat fatal menimbulkan kerugian, baik material
maupun jiwa.

E.      UPAYA PENCEGAHAN KERUSAKAN LINGKUNGAN


1.      Reboisasi atau penghijauan di lahan yang telah rusak.
2.      Mencegah penebangan liar dan menerapkan system tebang pilih
3.      Mengurangi penggunaan bahan bakar fosil, dan menggantinya dengan bahan bakar
alternative
4.      Membuat sengkedan di daerah lereng pegunungan yang digunakan sebagai lahan
pertanian
5.      Mengolah limbah terlebih dahulu sebelum dibuang ke lingkungan
6.      Menggunakan bahan-bahan yang mudah diuraikan mikroorganisme di tanah
7.      Melakukan upaya remidiasi yaitu membersihkanpermukaan tanah dari berbagai
macam polutan
 Dengan Menerapkan prinsip 4R yaitu :
1)      Reduce, artinya mengurangi pemakaian
2)      Reuse, artinya memakai ulang
3)      Recycle artinya mendaur ulang
4)      Replant, artinya menanam atau menimbun sampah organik.
F.      PERAN PEMERINTAH DALAM MENGATASI KERUSAKAN LINGKUNGAN
1.      Mengeluarkan UU pokok Agraria No. 5 tahun 1960 yang mengatur tentang tata
guna tanah.
2.      Menerbitkan UU No. 4 tahun 1982, tentang ketentuan-ketentuan pokok
pengelolaan lingkungan hidup
3.      Memberlakukan peraturan pemerintah RI No. 24 tahun 1986 tentang Analisa
Mengenai Dampak Lingkungan
4.      Pada tahun 1991, pemerintah membentuk badan pengendalian lingkungan.

G. USAHA PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM

A.  Pengertian Pengelolaan Sumber Daya Alam

Pengelolaan sumber daya alam adalah upaya merencanakan, melaksanakan,


memantau, dan mengevaluasi penyelenggaraan konservasi sumber daya alam,
pendayagunaan sumber daya alam, dan pengendalian daya perusakan. Pengelolaan SDA
bertujuan untuk melestarikan sumber daya alam agar lingkungan tidak cepat rusak.
Selain itu bertujuan untuk menghindarkan manusia dari bencana lingkungan seperti
banjir, longsor, pencemaran lingkungan dan berkurangnya keragaman flora dan fauna.
Pelestarian lingkungan harus senantiasa dijaga agar terjadi keseimbangan lingkungan, 
keselarasan , keseimbangan lingkungandsan mempertahankan daya dukung lingkungan
serta memberikan manfaat secara tetap dari waktu ke waktu.

        Sumber daya alam dimanfaatkan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat


dengan tetap memperhatikan kelestarian fungsi lingkungan hidup. Sumber daya alam
memiliki dua peran, yaitu sebagai modal pertumbuhan ekonomi (resource based
economy) dan sebagai penopang sistem kehidupan (life support system). Hingga saat ini,
sumber daya alam sangat berperan sebagai tulang punggung perekonomian nasional, dan
masih akan diandalkan dalam jangka menengah. Hasil hutan, hasil laut, perikanan,
pertambangan, dan pertanian memberikan kontribusi produk domestik bruto (PDB)
nasional, dan menyerap 45 persen tenaga kerja dari total angkatan kerja yang ada.
Namun di lain pihak, kebijakan ekonomi yang lebih berpihak pada pertumbuhan jangka
pendek telah memicu pola produksi dan konsumsi yang agresif, eksploitatif, dan
ekspansif sehingga daya dukung dan fungsi lingkungan hidupnya semakin menurun,
bahkan mengarah pada kondisi yang mengkhawatirkan.

        Atas dasar fungsi tersebut, sumber daya alam senantiasa harus dikelola secara
seimbang untuk menjamin keberlanjutan pembangunan. Prinsip-prinsip pembangunan
yang berkelanjutan (sustainable development) di seluruh sektor dan wilayah menjadi
prasyarat utama untuk diinternalisasikan ke dalam kebijakan dan peraturan perundangan,
terutama dalam mendorong investasi pembangunan jangka pendek, menengah dan
panjang. Prinsip-prinsip tersebut saling sinergis dan melengkapi dengan pengembangan
tata pemerintahan yang baik (good governance) yang mendasarkan pada asas partisipasi,
transparansi, dan akuntabilitas yang mendorong upaya perbaikan pengelolaan sumber
daya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup.

        Oleh karena itu, agar sumber daya alam dapat bermanfaat dalam waktu yang
panjang maka hal-hal berikut sangat perlu dilaksanakan.

1.    Sumber daya alam harus dikelola untuk mendapatkan manfaat yang maksimal, tetapi
pengelolaan sumber daya alam harus diusahakan agar produktivitasnya tetap
berkelanjutan.

2.     Eksploitasinya harus di bawah batas daya regenerasi atau asimilasisumber daya alam.

3.    Diperlukan kebijaksanaan dalam pemanfaatan sumber daya alam yang ada agar dapat
lestari dan berkelanjutan dengan menanamkan pengertian sikap serasi dengan
lingkungannya.

4.    Di dalam pengelolaan sumber daya alam hayati perlu adanya pertimbangan-
pertimbangan sebagai berikut :

 Teknologi yang dipakai tidak sampai merusak kemampuan sumber daya untuk
pembaruannya.
 Sebagian hasil panen harus digunakan untuk menjamin pertumbuhan sumber daya
alam hayati.
 Dampak negatif pengelolaannya harus ikut dikelola, misalnya dengan daur ulang.
 Pengelolaannya harus secara serentak disertai proses pembaruannya.

Oleh karena itu, agar sumber daya alam dapat bermanfaat dalam waktu yang
panjang maka hal-hal berikut sangat perlu dilaksanakan.

1.    Sumber daya alam harus dikelola untuk mendapatkan manfaat yang maksimal, tetapi
pengelolaan sumber daya alam harus diusahakan agar produktivitasnya tetap
berkelanjutan.

2.    Eksploitasinya harus di bawah batas daya regenerasi atau asimilasi sumber daya alam.

3.   Diperlukan kebijaksanaan dalam pemanfaatan sumber daya alam yang ada agar dapat
lestari dan berkelanjutan dengan menanamkan pengertian sikap serasi dengan
lingkungannya.

4.   Di dalam pengelolaan sumber daya alam hayati perlu adanya pertimbangan-pertimbangan
sebagai berikut :
5.    Teknologi yang dipakai tidak sampai merusak kemampuan sumber daya untuk
pembaruannya.

6.    Sebagian hasil panen harus digunakan untuk menjamin pertumbuhan sumber daya
alam hayati.

7.     Dampak negatif pengelolaannya harus ikut dikelola, misalnya dengan daur ulang.

8.     Pengelolaannya harus secara serentak disertai proses pembaruannya.

B.  Landasan Pengelolaan Sumber Daya Alam

Arah kebijakan dalam pengelolaan sumber daya alam dalam TAP MPR No.
IX/MPR/2001 tentang Pembaruan Agraria dan Pengelolaan Sumber Daya Alam :

1.   Melakukan pengkajian ulang terhadap berbagai peraturan perundang-undangan yang


berkaitan dengan pengelolaan sumber daya alam dalam rangka sinkronisasi kebijakan
antarsektor yang berdasarkan prinsip-prinsip sebagaimana dimaksud Pasal 5 Ketetapan
ini.

2.   Mewujudkan optimalisasi pemanfaatan berbagai sumber daya alam melalui identifikasi


dan inventarisasi kualitas dan kuantitas sumber daya alam sebagai potensi dalam
pembangunan nasional.

3.   Memperluas pemberian akses informasi kepada masyarakat mengenai potensi sumber
daya alam di daerahnya dan mendorong terwujudnya tanggung jawab sosial untuk
menggunakan teknologi ramah lingkungan termasuk teknologi tradisional.

4.   Memperhatikan sifat dan karakteristik dari berbagai jenis sumber daya alam dan
melakukan upaya-upaya meningkatkan nilai tambah dari produk sumber daya alam
tersebut.

5.   Menyelesaikan konflik-konflik pemanfaatan sumber daya alam yang timbul selama ini
sekaligus dapat mengantisipasi potensi konflik di masa mendatang guna menjamin
terlaksananya penegakan hukum

6.   Menyusun strategi pemanfaatan sumber daya alam yang didasarkan pada optimalisasi
manfaat dengan memperhatikan kepentingan dan kondisi daerah maupun nasional.

Undang-Undang No 32 tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan


Lingkungan Hidup

·     Pasal 3 ayat h, yaitu mengendalikan pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana.
·         Pasal 8, yaitu perlu dilakukan inventarisasi lingkungan hidup untuk mendukung daya
dukung dan daya tampung serta cadangan sumber daya alam Gagasan pembangunan
berkelanjutan di Indonesia telah di upayakan di dalam program dan strategi pengelolaan
lingkungan sebagaimana tertuang dalam dokumen Agenda 21 Indonesia.

Agenda 21 Indonesia merumuskan strategi nasional untuk pembangunan


berkelanjutan yang dikelompokkan menjadi empat area yakni: 1)Pelayanan masyarakat,
2)Pengelolaan limbah, 3)Pengelolaan sumberdaya tanah, dan 4)Pengelolaan sumberdaya
alam.

Secara umum, sasaran pembangunan yang ingin dicapai adalah mewujudkan


perbaikan fungsi lingkungan hidup dan pengelolaan sumber daya alam yang mengarah
pada pengarusutamaan prinsip pembangunan berkelanjutan. Sasaran khusus yang hendak
dicapai adalah:

1.   Terkendalinya pencemaran dan kerusakan lingkungan sungai, danau, pesisir dan laut,
serta air tanah;

2.   Terlindunginya kelestarian fungsi lahan, keanekaragaman hayati dan ekosistem hutan;

3.  Membaiknya kualitas udara dan pengelolaan sampah serta limbah bahan berbahaya dan
beracun (B3);

4.   Pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup terintegrasi.

a)  Pasal 6 ayat (1) Undang Undang Pengelolaan Lingkungan Hidup (UUPLH) yang
menyebutkan bahwa : “setiap orang berkewajiban memelihara kelestarian fungsi
lingkungan hidup serta mencegah dan menanggulangi pencemaran dan kerusakan
fungsi lingkungan hidup”.

b)   Pasal 14 ayat (1) UUPLH menegaskan pula bahwa : “Untuk menjamin pelestarian
fungsi lingkungan hidup, setiap usaha dan/atau kegiatan dilarang melanggar baku
mutu dan kriteria baku kerusakan lingkungan hidup”.

c)  Pasal 21 ayat (1) Undang-Undang nomor 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian,


bahwa: “Perusahaan industri wajib melaksanakan upaya keseimbangan dan
kelestarian sumber daya alam serta pencegahan timbulnya kerusakan dan
pencemaran lingkungan hidup akibat kegiatan industri yang dilakukan.
C.  Cara dan Upaya Pengelolaan Sumber Daya Alam

a.)    Pengelolaan Sumber Daya Alam Berwawasan Lingkungan

Pengelolaan sumber daya alam berwawasan lingkungan adalah usaha sadar untuk
mengelola sumber daya alam sesuai dengan kemampuan dan kesesuaian suatu lokasi
dengan potensi produktivitas lingkungannya. Pengelolaan sumber daya alam
berwawasan lingkungan bertujuan untuk melestarikan sumber daya alam agar
lingkungan tidak cepat rusak. Selain itu, bertujuan untuk menghindarkan manusia dari
bencana lingkungan, seperti banjir, longsor, pencemaran lingkungan dan berkurangnya
keragaman flora dan fauna. Pelestarian lingkungan harus senantiasa dijaga agar terjadi
keseimbangan lingkungan, keselarasan, dan mempertahankan daya dukung lingkungan,
serta memberikan manfaat secara tetap dari waktu ke waktu. Contoh penerapan
pengelolaan sumber daya alam berwawasan lingkungan adalah sebagai berikut :

1)   menggunakan pupuk alami atau organik;

2)   penggunaan pestisida sesuai kebutuhan;

3)   penggunaan peralatan yang tepat dalam pembukaan tanah agar topsoil tidak hilang;

4)   tidak membuang zat pencemar dan beracun ke saluran air, sungai dan laut;

5)   setiap pabrik industri harus membuat cerobong asap yang tinggi dan melakukan
penyaringan asap;

6)   tidak membangun perumahan atau industri di wilayah resapan air;

7)   membuat terasering atau sengkedan pada lahan miring.

b.)    Pengelolaan Sumber Daya Alam Berkelanjutan

Pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan adalah upaya sadar dan berencana
menggunakan dan mengelola sumber daya alam secara bijaksana untuk memenuhi
kebutuhan hidup manusia di masa sekarang dan di masa depan. Pengelolaan sumber
daya alam berkelanjutan didasarkan pada dua prinsip yaitu pertama, sumber daya alam
terutama sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui memiliki persediaan yang
terbatas sehingga harus dijaga ketersediaannya dan digunakan secara bertanggung jawab.
Kedua, pertambahan penduduk setiap tahun meningkat, maka kebutuhan hidup akan
meningkat pula. Oleh karena itu, potensi sumber daya alam harus bisa mendukung
kebutuhan sekarang dan kebutuhan di masa depan. Contoh penerapan pengelolaan
sumber daya alam berwawasan berkelanjutan adalah:
1.    mengurangi eksploitasi yang berlebihan terhadap alam;

2.    menggunakan sumber daya alam secara efisien;

3.    pemanfaatan sumber daya alam sesuai dengan daya dukung lingkungan;

4.    pengolahan barang tambang sebelum di ekspor agar memiliki nilai jual yang tinggi dan
mengurangi penggunaan barang tambang;

5.    mencari alternatif penggunaan bahan bakar minyak;

6.    menggunakan bahan bakar yang ramah lingkungan.

C.)  Pengelolaan Sumber Daya Alam Berdasarkan Prinsip Ekofiensi

Pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip ekofiensi adalah


menggunakan sumber daya alam dengan biaya yang murah dan meminimalkan dampak
negatif terhadap lingkungan. Ekofiensi mempunyai dua prinsip, yaitu prinsip
mengoptimalkan daya dukung lingkungan dan prinsip kedua meningkatkan efisiensi
bahan baku. Contoh penerapan prinsip ekofiensi dalam kehidupan sehari-hari, seperti:

1)   menghemat penggunaan listrik,

2)   menghemat penggunaan air,

3)   menggunakan bensin super tanpa timbal untuk kendaraan,

4)   mendaur ulang kertas yang tidak terpakai,

5)   menjadikan sampah sebagai sampah atau pupuk,

6)   mendaur ulang barang yang sudah tidak terpakai (reuse),

7)   menggunakan kembali barang yang sudah dipakai (recycle),

8)   mengurangi eksploitasi yang berlebihan terhadap alam (reduce).

Usaha lain ialah bisa dengan cara dilakukan konservasi SDA, seperti :

·  Suaka Margasatwa/SM adalah salah satu dari daerah hutan suaka alam yang tujuannya
sebagai tempat perlindungan untuk hewan-hewan langka agar tidak punah. Contohnya :
SM. Gunung Rinjani di Lombok – NTB : 40.000 hektar

·  Cagar Alam/CA adalah adalah hutan suaka alam yang berhubungan dengan keadaan
alam yang khas termasuk alam hewani dan alam nabati yang perlu dilindungi untuk
kepentingan ilmu pengetahuan dan kebudayaan . contohnya : CA. Nusakambangan Barat
di Cilacap – Jawa Tengah : 928 hektar.

·  Taman Nasional/TN adalah daerah yang cukup luas yang tujuannya sebagai tempat
perlindungan alam dan bukan sebagai tempat tinggal melainkan sebagai tempat rekreasi.
contohnya: TN. Kepulauan Seribu di Jakarta.

·  Memperbanyak tumbuhan langka dengan cara campur tangan manusia (reproduksi


vegetative : cangkok, merunduk, stek dll). Budidaya tanaman dapat dilakukan dengan :

Cara-cara alternatifpun dapat dilakukan untuk melestarikan sebagai usaha


pengelolaan sumber daya alam. Cara-cara tersebut ialah sebagai berikut :

      Stek, adalah perbanyakan tanaman dengan cara pemisahan atau pemotongan


bagian tanaman seperti batang, daun, pucuk, dan akar. Jenis tanaman yang dapat
diperbanyak dengan cara ini adalah tanaman berkayu dan beberapa tanaman stek tak
berkayu.Contohnya :kedondong, jambu air, markisa, delima, cermai, anggur, bugenvil,
mawar, melati dan soka.

      Mencangkok, Jenis tanaman yang dapat dicangkok misalnya pohon


mangga.Berbagai jenis jeruk, berbagai jenis jambu, belimbing, serta kelengkeng.
Kelompok tanaman hias yang dapat dicangkok antara lain soka, bugenvil, dan puring.

       Merunduk, dapat dilakukan pada batang beberapa jenis tanaman yang secara
normal berdiri tegak kemudian dibengkokkan hingga menyentuh tanah sehingga akan
segera berakar pada mawar .

      Memperbanyak hewan dan tumbuhan langka dengan cara bioteknologi, seperti


cloning, mutasi gen, rekayasa genetika, dll. Kloning dalam biologi adalah proses
menghasilkan individu-individu dari jenis yang sama (populasi) yang identik secara
genetik. Dalam bioteknologi, kloning merujuk pada berbagai usaha-usaha yang
dilakukan manusia untuk menghasilkan salinan berkas DNA atau gen, sel, atau
organisme. Mutasi adalah perubahan yang terjadi pada bahan genetik (DNA maupun
RNA), baik pada taraf urutan gen (disebut mutasi titik) maupun pada taraf kromosom.
Mutasi pada tingkat kromosomal biasanya disebut aberasi. Mutasi pada gen dapat
mengarah pada munculnya alel baru dan menjadi dasar bagi kalangan pendukung evolusi
mengenai munculnya variasi-variasi baru pada spesies. Mutasi terjadi pada frekuensi
rendah di alam, biasanya lebih rendah daripada 1:10.000 individu. Mutasi di alam dapat
terjadi akibat zat pembangkit mutasi (mutagen, termasuk karsinogen), radiasi surya
maupun radioaktif, serta loncatan energi listrik seperti petir. Individu yang
memperlihatkan perubahan sifat (fenotipe) akibat mutasi disebut mutan. Dalam kajian
genetik, mutan biasa dibandingkan dengan individu yang tidak mengalami perubahan
sifat. Rekayasa genetika (Ing. genetic engineering) dalam arti paling luas adalah
penerapan genetika untuk kepentingan manusia. Dengan pengertian ini kegiatan
pemuliaan hewan atau tanaman melalui seleksi dalam populasi dapat dimasukkan.
Demikian pula penerapan mutasi buatan tanpa target dapat pula dimasukkan. Walaupun
demikian, masyarakat ilmiah sekarang lebih bersepakat dengan batasan yang lebih
sempit, yaitu penerapan teknik-teknik biologi molekular untuk mengubah susunan
genetik dalam kromosom atau mengubah sistem ekspresi genetik yang diarahkan pada
kemanfaatan tertentu. Obyek rekayasa genetika mencakup hampir semua golongan
organisme, mulai dari bakteri, fungi, hewan tingkat rendah, hewan tingkat tinggi, hingga
tumbuh-tumbuhan. Bidang kedokteran dan farmasi paling banyak berinvestasi di bidang
yang relatif baru ini. Sementara itu bidang lain, seperti ilmu pangan, kedokteran hewan,
pertanian (termasuk peternakan dan perikanan), serta teknik lingkungan juga telah
melibatkan ilmu ini untuk mengembangkan bidang masing-masing.

       Menggalakkan reboisasi, Penanaman kembali hutan-hutan yang gundul disebut


juga reboisasi. Reboisasi dilakukan melalui gerakan menanam pohon di tanah gundul,
lereng gunung, dan di lingkungan sekitar. Adanya kegiatan penghijauan di setiap tepi
jalan raya,pemukiman penduduk, perkantoran, dan pusat-pusat kegiatan lain.

   Menggalakkan AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan) dan PROKASIH


(Program Kali Bersih) pada kota-kota besar dan padat industry. Membangun kawasan
industri jauh dari pemukiman penduduk serta memperhatikan lingkungan hidup atau
berwawasan lingkungan. Melakukan studi amdal. Sebelum mendirikan pabrik, pusat
pertokoan atau gedung perkantoran dan rumah sakit harus memperhatikan AMDAL,
sehingga menjadi layak dan tidak mengganggu lingkungan hidup di sekitarnya. Maksud
pekerjaan penyusunan AMDAL adalah sebagai berikut:

1.    Mengidentifikasi kegiatan proyek pada beberapa tahap antara lain: Pra konstruksi,
Konstruksi, Operasi dan pasca operasi, terutama pada aspek yang diperkirakan akan
menimbulkan dampak penting terhadap lingkungan;

2.    mengidentifikasi rona awal terkait dengan area kegiatan proyek baik di tapak proyek
maupun disekitar lokasi proyek;

3.    memperkirakan dan mengevaluasi dampak penting dan timbal balik antara


lingkungan dengan kegiatan proyek,

  Melakukan gerakan tebang pilih, yaitu dengan menebang kayu di hutan dengan cara
memilih kayu yang sudah tua dan menanamnya kembali.

       Membuat sengkedan untuk mengurangi laju erosi. Sengkedan disebut juga


terasering, yaitu tanah bertingkat. Sengkedan dibuat di tanah-tanah yang miring, seperti
di daerah pegunungan. Sengkedan bertujuan menahan pengikisan tanah. Sengkedan
membuat gerak air yang deras menjadi berkurang. Jadi, erosi atau pengikisan tanah tidak
terjadi.

Menangkap ikan secara normal dan umum. Artinya tanpa menggunakan


bahan peledak atau racun untuk mendapatkan hasil yang lebih banyak. Sehingga dengan
demikian bila ada yang masih kecil tertangkap dapat dikembalikan lagi.

       Menggali hasil tambang dengan memperhatikan buangan limbahnya.


Dalam setiap kegiatan produksi, selain dihasilkan suatu produk yang mempunyai nilai
tambah tinggi, juga dihasilkan limbah baik limbah padat, cair, maupun gas, termasuk di
dalamnya kegiatan industri pertambangan dan kimia yang menggunakan bahan baku dari
bahan galian tambang. Beberapa jenis industri kimia yang menghasilkan limbah padat
antara lain industri pembuatan antena yang menggunakan bahan baku aluminium
menghasilkan limbah berupa sludge mengandung aluminium, industri elektronika yang
menggunakan bahan baku lempengan logam tembaga menghasilkan limbah cair yang
mengandung tembaga klorida, dan industri permesinan yang menangani material-
material terbuat dari besi menghasilkan limbah padat berupa skrap besi. Jumlah limbah
yang dihasilkan tersebut cukup besar sesuai dengan banyaknya pabrik yang melakukan
aktivitas kegiatan produksi. Sebagai contoh pabrik antena yang ada di daerah Gedebage
menghasilkan sludge sebanyak 10 ton perbulan. Pabrik elektronika di daerah Cicalengka
menghasilkan limbah yang mengandung tembaga mencapai 40 ton/ bulan. Sementara
limbah skrap besi jumlahnya cukup besar dan tersebar di berbagai lokasi. Apabila
limbah-limbah tersebut di atas tidak dikelola dan diolah dengan baik akan menimbulkan
masalah pencemaran lingkungan. Dengan menggunakan metode pengolahan limbah
yang tepat, selain terjadinya pencemaran lingkungan dapat dicegah, juga dapat diperoleh
nilai tambah yang tinggi, karena limbah-limbah tersebut di dalamnya masih terkandung
komponen-komponen berharga seperti Al, Fe, dan Cu yang antara lain dapat dijadikan
tawas, ferosulfat, dan logam tembaga. Tawas dan fero sulfat merupakan bahan koagulan
yang banyak dipakai untuk pengolahan air limbah dan air minum, sedangkan logam
tembaga banyak digunakan dalam industri listrik dan elektronika, industri kimia dll.

       Menjaga kawasan tangkapan hujan seperti kawasan pegunungan yang harus


selalu hijau karena daerah pegunungan merupakan sumber bagi perairan di darat.

       Adanya pengaturan terhadap penggunaan air bersih oleh pemerintah.


Adanya pengendalian terhadap kendaraan bermotor yang memiliki tingkat pencemaran
tinggi sehingga menimbulkan polusi. Di kota besar sangat sulit untuk mendapat udara
yang segar, diperkirakan 70 % pencemaran yang terjadi adalah akibat adanya kendaraan
bermotor. Solusinya yaitu dengan :
 Clean Air Act yang dibuat oleh pemerintah dan menambah pajak bagi industri yang
melakukan pencemaran udara.
 Mengembangkan teknologi yang ramah lingkungan dan dapat diperbaharui
diantaranya Fuel Cell dan Solar Cell.

      Menghemat Energi yang digunakan.

      Menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal.

Memperbanyak penggunaan pupuk kandang dan organik dibandingkan dengan


penggunaan pupuk buatan sehinnga tidak terjadi kerusakan pada tanah.

      Melakukan pengelompokan dan pemisahan limbah terlebih dahulu.

      Pengelolaan limbah menjadi barang yang bermanfaat serta memilki nilai


ekonomis.

Beberapa pendapat para Ahli , mengenai perinsip dan usaha pelestarian sumber
daya alam dan lingkungan hidup.

 Sogiran (1983), menjelaskan bahwa manusia berinteraksi dengan lingkungannya,


manusia mempengaruhi lingkungan hidupnya dan juga di pengaruhi oleh
lingkungannya. Dalam usaha menjaga kelangsungan hidupnya, manusia berusaha
menyatakan sumber-sumber alam yang ada dengan pengolaan yang baik.
 James G, Lovelok (1984) menyarankan bagaimana cara pengolaan air kawat. Salah
satu cara yang bijaksana pada saat ini adalah dengan membuat waduk-waduk pada
daerah aliran sungai (DAS), sehingga energi potensial yang terkandung dalam air
tidak langsung terbuang ke laut, tanah-tanah yang tandus dapat di hijaukan kembali
atau di buat lahan pertanian, pertanahan, perikanan, kehutanan dan kombinasi dari
kegiatan usaha tersebut, yang telah di kenal sebagai agroforesti.
 Soeryaatmadjan (1987) menyatakan, bahwa perlu pengembangan IPTEK untuk
menyatakan kembali hasil buangan, agar sampah-sampah berasal dari perkotaan
dapat di manfaatkan kembali, misalnya untuk rabuk (kompas), tenaga listrik dan
sebagainya. Kotoran ternak selain untuk pupuk dapat di gunakan untuk biogas.
Model pengembangan ogroforesti di Cina sejak tahun 1049, ternyata memberikan
hasil yang mengembirakan termasuk Jerman dalam pengolaan hutan masa depan.

D.  Kendala Pengelolaan Sumber Daya Alam

Dikarenakan Indonesia masih merupakan Negara berkembang, Indonesia masih


mengalami berbagai macam hambatan-hambatan dalam proses pengelolaan dan
pemanfaatan Sumber Daya Alam. Terutama dalam segi kesiapan Sumber Daya Manusia
Indonesia yang masih kurang.
Berikut ini adalah hambatan-hambatan umum yang dihadapi Indonesia dalam
pengelolaan dan pemanfaatan Sumber Daya Alam.

1.    Kurangnya tenaga ahli dalam bidang Sumber Daya Alam.

2.    Mahalnya sarana dan prasarana untuk pengolahan SDA.

3.    Kerjasama dengan perusahaan asing yang merugikan.

4.    Transportasi ke sda terbatas, karena mengingat Indonesia merupakan negara


kepulauan
BAB III
KESIMPULAN
A.      Kesimpulan
          Kerusakan lingkungan hidup banyak disebabkan oleh manusia karena kurangnya
kesadaran mereka akan pentingnya melestarikan lingkungan hidup, wacana diatas
menggambarkan bahwa bumi sudah jauh dari hijaunya lingkungan hidup, partisipasi
masyarakat dalam menanggulangi kerusakan lingkungan masih sangat minim.

            Masyarakat masih sebagai obyek program/kegiatan pemerintah. Partisipasi


telah dimulai pada lingkup lingkungan setempat yang dilaksanakan secara spontan.
Tingkat partisipasi dilakukan di lingkuungan setempat dan kebijakan pemerintah daerah
tentang penanggulangan kerusakan sangat kurang.

Upaya pengelolaan sumber daya alam yang dapat dilakukan ada berbagai macam.
Dengan adanya landasan hukum yang tertuang dalam TAP MPR No. IX/MPR/2001
tentang Pembaruan Agraria dan Pengelolaan Sumber Daya Alam dan pasal-pasal
dalam Undang-Undang No 32 tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup, seluruh penduduk Indonesia perlu turut berperan dalam upaya
pengelolaan sumber daya alam demi tercapainya kelestarian sumber daya alam.

B.         Saran
            Untuk menantisipasi terjadinya kerusakan lingkungan diperluan kesadaran
masyarakat tentang dampak kerusakan lingkungan, adanya penegakan hukum pada
masyarakat yang sewenang-wenang merusak lingkungan, serta kerjasama dengan pihak
yang terlibat.
DAFTAR PUSTAKA

Http://ipsgampang.blogspot.co.id/2014/12/prinsip-prinsip-pengelolaan-sumber-
daya.html
Http://prezi.com/odqbmussl1pl/pengelolaan-sumber-daya-air/
Http://risqha21.wordpress.com/2011/11/01/pengelolaan-sumber-daya-alam/
Http://duashotdonk.blospot.co.id/2013/03/sumber-daya-alam-berlamjutan.html
Http://yanuirdianto.wordpress.com/2013/10/06/sumber-daya-alam/

Anda mungkin juga menyukai