Ruang 13
Disusun oleh :
1. Ayu Merlina 1706104040025
2. Sari Susanti 1706104040096
3. Rachma Isramiati marnas 1706104040086
4. Citra Suci Ramdhani 1606104040071
Dosen Pengampuh :
Nurmasyitah, S.Pd, M.Ed
198505072010122004
Assalamualaikum Wr.Wb.
Alhamdulillah dengan rasa syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat, nikmat, dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan judul “Kerusakan Lingkungan dan Usaha
Pengelolaan”. Kami ucapkan kepada Dosen Pengampuh mata kuliah Ekonomi Dan
Sumber Daya Ibu Nurmasyitah, S.Pd, M.Ed yang telah membimbing kami dalam
pembuatan makalah ini, kami juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman
mahasiswa yang juga sudah memberi kontribusi baik langsung maupun tidak langsung
dalam pembuatan makalah ini.
WassalamualaikumWr.Wb.
Kelompok 3
DAFTAR ISI
BAB II PEMBAHASAN
A. Latar Belakang Kerusakan Lingkungan..........................................................
B. Faktor-faktor Penyebab Kerusakan Lingkungan ............................................
C. Kerusakan Lingkungan....................................................................................
D. Dampak Kerusakan Lingkungan……………………………………………
E. Upaya Pencengahan Kerusakan Lingkungan……………………………….
F. Peran Pemerintah Dalam Mengatasi Kerusakan Lingkungan………………
G. Usaha pengelolan SDA……………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Lingkungan kita sekarang ini sudah sangat memprihatinkan. Banyak ancaman
serius terhadap masa depan manusia mulai dari perubahan iklim serta lenyapnya ozon
sampapi ke polusi udara dan kontaminasi dengan bahan beracun, pada umumnya muncul
karena kegagalan perekonomian untuk menilai dan memperhitungkan kerusakan
lingkungan hidup.
Kami mengangkat judul makalah ini atas dasar keadaan lingkungan kita semakin
memprihatinkan yang jauh dari kesadaran masyarakat membuat masa depan bumi
semakin kelam, dan mungkin melalui ini kami menginformasikan kepada pembaca
tentang hal-hal yang mencakup kerusakan lingkungan.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang maka yang menjadi permasalahan fenomena
kerusakan lingkungan adalah :
a. Apa yang melatar belakangi terjadinya kerusakan lingkungan?
b. Factor-faktor apa saja penyebab kerusakan lingkungan?
c. Kerusakan llingkungan apa sajakah yang sering terjadi pada lingkungan
sekitar?
d. Apa dampak dari kerusakan lingkungan?
e. Bagaimana kita mengupayakan mencegah kerusakan lingkungan?
f. Apa peran pemerintah mengenai kerusakan lingkungan
C. Tujuan Penelitian
a. Untuk menyelesaikan tugas yang telah diberikan oleh guru mata pelajaran
b. Penyusunan ini juga untuk membuka jendela pengetahuan tentang
permasalahan saat ini.
c. Untuk mendeksripsikan dampak kerusakan lingkungan
D. Manfaat penulisan
Sebagai bahan pembelajaran untuk lebih peka terhadap gejala-gejala yang terjadi
pada lingkungan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. LATAR BELAKANG KERUSAKAN LINGKUNGAN
Lingkungan adalah kumpulan dari segala sesuatu yang membentuk kondisi dan
akan mempengaruhi secara langsung maupun tidak langsung baik dalam individual
maupun komunitas. Kerusakan lingkungan terjadi bila daur materi dalam lingkungan
hidup mengalami perubahan, sehingga keseimbangan dalam hal struktur maupun fungsi
daur materi terjadi karena proses alam atau juga perbuatan manusia.
Dalam abad modern ini banyak kegiatan atau perbuatan manusia untuk
memenuhi kebutuhan biologis maupun tekhnlogi sehingga menimbulkan kerusakan atau
pencemaran lingkungan. Manusia juga dapat merubah keadaan lingkungan yang
tercemar akibat perbuatannya ini menjadi keadaan lingkungan yang lebih baik.
Kesadaran masyarakat yang rendah dapat menjadi factor terjadinya kerusakan
lingkungan dapat dilihat dari diberlakukannya denda bagi masyarakat yang membuang
sampah sembarangan pada area tertentu.
C. KERUSAKAN LINGKUNGAN
1. Sungai
Pencemaran sungai dapat disebabkan oleh hal-hal berikut :
a. Pembuangan limbah industri ke perairan
b. Pembuangan limbah rumah tangga (domestic) ke sungai, seperti air cucian,
air bekas MCK.
c. Penggunaan pupuk dan pestisida yang berlebihan.
d. Terjadinya erosi yang membawa paetikel-partikel tanah ke perairan.
e. Penggunaan racun dan bahan peledak
f. Pembuangan limbah rumah sakit, limbah peternakan ke sungai
g. Tumpahan minyak karena kebocoran tanker atau ledakan sumur minyak lepas
pantai.
Adapun dampak pencemaran sungai sbb :
a. Mempercepat kematian biota yang ada di dalamnya, jika pun bisa bertahan maka
akan terjadi mutasi dan jika dikonsumsi akan berakibat langsung pada kesehatan
manusia.
b. Mengurangi bahkan merusak kualitas airnya.
c. Abrasi, berupa erosi lateral. Akan membawa material pinggir sungai yang
mengakibatkan pendangkalan sungai. Akibatnya jika terjadi hujan lebat maka
sungai tidak dapat menampung kapasitas airdan mengakibatkan banjir.
d. Hunian di bantaran sungai akan mengakibatkan menghilangnya kealamian sungai
karena proses kehidupan sungai.
2. Terumbu karang
Pada saat sekarang ini sudah banyak laporan atas dasar rusaknya terumbu
karang, terumbu karang yang memanjang di lautan adalah keajaiban bawah air dengan
warna yang berpendar berbentuk fantastis telah dicampur tangani oleh tangan-tangan
kotor manusia.
Berbagai macam tekanan termasuk lumpur akibat penggundulan hutan dan polusi
pantai akibat padatnya pengunjung pantai, yang mencekik mereka, dan pengambilan
berlebihan oleh para pencari karang, nelayan, dan turis yang merusak dan mengurasnya.
4. Pencemaran
Pencemaran didefinisikan sebagai suatu gejala masuknya zat-zat atau komponen
lain ke dalam lingkungan atau ekosistem alami sehingga kualitasnya turun sampai ke
tingkat tertentu.
a. Macam-macam pencemaran lingkungan
1) Pencemaran air
Pencemaran air merupakan peristiwa masuknya bahan berbahaya, merugikan atau
tidak disukai ke dalam air dengan konsentrasi atau jumlah yang cukup besar.
Pencemaran air dapat terjadi secara langsung maupun tidak langsung terutama
disebabkan oleh efluen atau limbah buangan dalam bentuk cairan dari kegiatan industry,
pertanian dan rumah tangga.
Sementara itu pencemaran air secara tidak langsung terjadi karena adanya
rembesan zat-zat kimia beracun dan berbahaya dari timbunan limbah industry, pertanian,
dan rumah tangga kedalam perairan terbuka serta air dalam tanah.
2) Pencemaran udara
a) Asap
Asap tersusun atas partikel partikel kecil karbon dan tar yang berasal dari
pembakaran batu bara di pusat-pusat pembangkit tenaga listrik atau dirumah-rumah. Di
dalam tar mengandung terkandung bahan-bahan kimia penyebab kanker.
b) Kabut asap
Kabut asap adalah kabut tipis yang terjadi di kota kota dengan iklim tertentu.
Kabut asap mengiritasi mata dan paru-paru, serta merusakkan tumbuhan. Kabu asap
terbentuk ketika cahaya matahari dan ozon di udara bereaksi dengan oksida nitrogen
serta hidrokarbon dari gas buangan kendaraan bermotor.
c) Karbon monoksida
Gas ini dihasilkan oleh gas buangan mobil dan truk. Jika tertutup, karbon
monoksida berikatan dengan hemoglobin dalam darah membentuk senyawa yang stabil
yaitu karboksihemoglobin (HbCO).
d) Karbon Dioksida
Karbon dioksida dibutuhkan oleh tumbuhan untuk proses fotosintesis. Gas
karbon dioksida yang ada di udara selain berasal dari proses alam, seperti respirasi
makhluk hidup, dekomposisi bahan organik, fermentasi, pelapukan batuan, dan pengaruh
magma di permukaan tanah, juga berasal dari bekas pembakaran manusia.
3) Pencemaran tanah
Tanah merupakan subtansi yang menyusun kerak bumi. Mineral-mineral yang
terkandung dalm tanah menjadi sumber kehidupan tumbuhan. Yang dimaksud dengan
pencemaran tanah adalah suatu dampak limbah rumah tangga, industry dan penggunaan
pestisida yang berlebihan pada tanah.
Pestisida adalah subtansi yang digunakan untuk memngontrol organisme yang
mengganggu tanaman hasil usaha manusia yang terlibat dalam penyebaran penyakit.
D. DAMPAK KERUSAKAN LINGKUNGAN
Kerusakan lingkungan memberikan banyak dampak pada masyarakat atau
makhluk hidup sekitar kita diantarnya :
1. Menurunnya tingkat kesehatan masyarakat akibat penyebaran wabah penyakit
menular.
2. Munculnya berbagai kerawanan sosial
3. Menurunnya tingkat kesejahteraan masyarakat
4. Penurunan produktivitas lahan pada sentra-sentra pangan
5. Kerusakan lingkungan yang berakibat fatal menimbulkan kerugian, baik material
maupun jiwa.
Atas dasar fungsi tersebut, sumber daya alam senantiasa harus dikelola secara
seimbang untuk menjamin keberlanjutan pembangunan. Prinsip-prinsip pembangunan
yang berkelanjutan (sustainable development) di seluruh sektor dan wilayah menjadi
prasyarat utama untuk diinternalisasikan ke dalam kebijakan dan peraturan perundangan,
terutama dalam mendorong investasi pembangunan jangka pendek, menengah dan
panjang. Prinsip-prinsip tersebut saling sinergis dan melengkapi dengan pengembangan
tata pemerintahan yang baik (good governance) yang mendasarkan pada asas partisipasi,
transparansi, dan akuntabilitas yang mendorong upaya perbaikan pengelolaan sumber
daya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup.
Oleh karena itu, agar sumber daya alam dapat bermanfaat dalam waktu yang
panjang maka hal-hal berikut sangat perlu dilaksanakan.
1. Sumber daya alam harus dikelola untuk mendapatkan manfaat yang maksimal, tetapi
pengelolaan sumber daya alam harus diusahakan agar produktivitasnya tetap
berkelanjutan.
2. Eksploitasinya harus di bawah batas daya regenerasi atau asimilasisumber daya alam.
3. Diperlukan kebijaksanaan dalam pemanfaatan sumber daya alam yang ada agar dapat
lestari dan berkelanjutan dengan menanamkan pengertian sikap serasi dengan
lingkungannya.
4. Di dalam pengelolaan sumber daya alam hayati perlu adanya pertimbangan-
pertimbangan sebagai berikut :
Teknologi yang dipakai tidak sampai merusak kemampuan sumber daya untuk
pembaruannya.
Sebagian hasil panen harus digunakan untuk menjamin pertumbuhan sumber daya
alam hayati.
Dampak negatif pengelolaannya harus ikut dikelola, misalnya dengan daur ulang.
Pengelolaannya harus secara serentak disertai proses pembaruannya.
Oleh karena itu, agar sumber daya alam dapat bermanfaat dalam waktu yang
panjang maka hal-hal berikut sangat perlu dilaksanakan.
1. Sumber daya alam harus dikelola untuk mendapatkan manfaat yang maksimal, tetapi
pengelolaan sumber daya alam harus diusahakan agar produktivitasnya tetap
berkelanjutan.
2. Eksploitasinya harus di bawah batas daya regenerasi atau asimilasi sumber daya alam.
3. Diperlukan kebijaksanaan dalam pemanfaatan sumber daya alam yang ada agar dapat
lestari dan berkelanjutan dengan menanamkan pengertian sikap serasi dengan
lingkungannya.
4. Di dalam pengelolaan sumber daya alam hayati perlu adanya pertimbangan-pertimbangan
sebagai berikut :
5. Teknologi yang dipakai tidak sampai merusak kemampuan sumber daya untuk
pembaruannya.
6. Sebagian hasil panen harus digunakan untuk menjamin pertumbuhan sumber daya
alam hayati.
7. Dampak negatif pengelolaannya harus ikut dikelola, misalnya dengan daur ulang.
Arah kebijakan dalam pengelolaan sumber daya alam dalam TAP MPR No.
IX/MPR/2001 tentang Pembaruan Agraria dan Pengelolaan Sumber Daya Alam :
3. Memperluas pemberian akses informasi kepada masyarakat mengenai potensi sumber
daya alam di daerahnya dan mendorong terwujudnya tanggung jawab sosial untuk
menggunakan teknologi ramah lingkungan termasuk teknologi tradisional.
4. Memperhatikan sifat dan karakteristik dari berbagai jenis sumber daya alam dan
melakukan upaya-upaya meningkatkan nilai tambah dari produk sumber daya alam
tersebut.
5. Menyelesaikan konflik-konflik pemanfaatan sumber daya alam yang timbul selama ini
sekaligus dapat mengantisipasi potensi konflik di masa mendatang guna menjamin
terlaksananya penegakan hukum
6. Menyusun strategi pemanfaatan sumber daya alam yang didasarkan pada optimalisasi
manfaat dengan memperhatikan kepentingan dan kondisi daerah maupun nasional.
· Pasal 3 ayat h, yaitu mengendalikan pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana.
· Pasal 8, yaitu perlu dilakukan inventarisasi lingkungan hidup untuk mendukung daya
dukung dan daya tampung serta cadangan sumber daya alam Gagasan pembangunan
berkelanjutan di Indonesia telah di upayakan di dalam program dan strategi pengelolaan
lingkungan sebagaimana tertuang dalam dokumen Agenda 21 Indonesia.
1. Terkendalinya pencemaran dan kerusakan lingkungan sungai, danau, pesisir dan laut,
serta air tanah;
3. Membaiknya kualitas udara dan pengelolaan sampah serta limbah bahan berbahaya dan
beracun (B3);
a) Pasal 6 ayat (1) Undang Undang Pengelolaan Lingkungan Hidup (UUPLH) yang
menyebutkan bahwa : “setiap orang berkewajiban memelihara kelestarian fungsi
lingkungan hidup serta mencegah dan menanggulangi pencemaran dan kerusakan
fungsi lingkungan hidup”.
b) Pasal 14 ayat (1) UUPLH menegaskan pula bahwa : “Untuk menjamin pelestarian
fungsi lingkungan hidup, setiap usaha dan/atau kegiatan dilarang melanggar baku
mutu dan kriteria baku kerusakan lingkungan hidup”.
Pengelolaan sumber daya alam berwawasan lingkungan adalah usaha sadar untuk
mengelola sumber daya alam sesuai dengan kemampuan dan kesesuaian suatu lokasi
dengan potensi produktivitas lingkungannya. Pengelolaan sumber daya alam
berwawasan lingkungan bertujuan untuk melestarikan sumber daya alam agar
lingkungan tidak cepat rusak. Selain itu, bertujuan untuk menghindarkan manusia dari
bencana lingkungan, seperti banjir, longsor, pencemaran lingkungan dan berkurangnya
keragaman flora dan fauna. Pelestarian lingkungan harus senantiasa dijaga agar terjadi
keseimbangan lingkungan, keselarasan, dan mempertahankan daya dukung lingkungan,
serta memberikan manfaat secara tetap dari waktu ke waktu. Contoh penerapan
pengelolaan sumber daya alam berwawasan lingkungan adalah sebagai berikut :
3) penggunaan peralatan yang tepat dalam pembukaan tanah agar topsoil tidak hilang;
4) tidak membuang zat pencemar dan beracun ke saluran air, sungai dan laut;
5) setiap pabrik industri harus membuat cerobong asap yang tinggi dan melakukan
penyaringan asap;
Pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan adalah upaya sadar dan berencana
menggunakan dan mengelola sumber daya alam secara bijaksana untuk memenuhi
kebutuhan hidup manusia di masa sekarang dan di masa depan. Pengelolaan sumber
daya alam berkelanjutan didasarkan pada dua prinsip yaitu pertama, sumber daya alam
terutama sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui memiliki persediaan yang
terbatas sehingga harus dijaga ketersediaannya dan digunakan secara bertanggung jawab.
Kedua, pertambahan penduduk setiap tahun meningkat, maka kebutuhan hidup akan
meningkat pula. Oleh karena itu, potensi sumber daya alam harus bisa mendukung
kebutuhan sekarang dan kebutuhan di masa depan. Contoh penerapan pengelolaan
sumber daya alam berwawasan berkelanjutan adalah:
1. mengurangi eksploitasi yang berlebihan terhadap alam;
4. pengolahan barang tambang sebelum di ekspor agar memiliki nilai jual yang tinggi dan
mengurangi penggunaan barang tambang;
Usaha lain ialah bisa dengan cara dilakukan konservasi SDA, seperti :
· Suaka Margasatwa/SM adalah salah satu dari daerah hutan suaka alam yang tujuannya
sebagai tempat perlindungan untuk hewan-hewan langka agar tidak punah. Contohnya :
SM. Gunung Rinjani di Lombok – NTB : 40.000 hektar
· Cagar Alam/CA adalah adalah hutan suaka alam yang berhubungan dengan keadaan
alam yang khas termasuk alam hewani dan alam nabati yang perlu dilindungi untuk
kepentingan ilmu pengetahuan dan kebudayaan . contohnya : CA. Nusakambangan Barat
di Cilacap – Jawa Tengah : 928 hektar.
· Taman Nasional/TN adalah daerah yang cukup luas yang tujuannya sebagai tempat
perlindungan alam dan bukan sebagai tempat tinggal melainkan sebagai tempat rekreasi.
contohnya: TN. Kepulauan Seribu di Jakarta.
Merunduk, dapat dilakukan pada batang beberapa jenis tanaman yang secara
normal berdiri tegak kemudian dibengkokkan hingga menyentuh tanah sehingga akan
segera berakar pada mawar .
1. Mengidentifikasi kegiatan proyek pada beberapa tahap antara lain: Pra konstruksi,
Konstruksi, Operasi dan pasca operasi, terutama pada aspek yang diperkirakan akan
menimbulkan dampak penting terhadap lingkungan;
2. mengidentifikasi rona awal terkait dengan area kegiatan proyek baik di tapak proyek
maupun disekitar lokasi proyek;
Melakukan gerakan tebang pilih, yaitu dengan menebang kayu di hutan dengan cara
memilih kayu yang sudah tua dan menanamnya kembali.
Beberapa pendapat para Ahli , mengenai perinsip dan usaha pelestarian sumber
daya alam dan lingkungan hidup.
Upaya pengelolaan sumber daya alam yang dapat dilakukan ada berbagai macam.
Dengan adanya landasan hukum yang tertuang dalam TAP MPR No. IX/MPR/2001
tentang Pembaruan Agraria dan Pengelolaan Sumber Daya Alam dan pasal-pasal
dalam Undang-Undang No 32 tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup, seluruh penduduk Indonesia perlu turut berperan dalam upaya
pengelolaan sumber daya alam demi tercapainya kelestarian sumber daya alam.
B. Saran
Untuk menantisipasi terjadinya kerusakan lingkungan diperluan kesadaran
masyarakat tentang dampak kerusakan lingkungan, adanya penegakan hukum pada
masyarakat yang sewenang-wenang merusak lingkungan, serta kerjasama dengan pihak
yang terlibat.
DAFTAR PUSTAKA
Http://ipsgampang.blogspot.co.id/2014/12/prinsip-prinsip-pengelolaan-sumber-
daya.html
Http://prezi.com/odqbmussl1pl/pengelolaan-sumber-daya-air/
Http://risqha21.wordpress.com/2011/11/01/pengelolaan-sumber-daya-alam/
Http://duashotdonk.blospot.co.id/2013/03/sumber-daya-alam-berlamjutan.html
Http://yanuirdianto.wordpress.com/2013/10/06/sumber-daya-alam/