Anda di halaman 1dari 15

Tugas Makalah

Ekonomi & Sumber Daya

Ruang 13 Semester 07

DAMPAK SUMBER DAYA MANUSIA YANG BERLEBIHAN

Dosen Pembimbing :

Nurmasyitah, S.Pd, M. Ed

(198505072010122004)

Disusun Oleh Kelompok 5 :

1. Ira Damayanti (1706104040013)


2. Fadhil Ansori Dmanik (1706104040051)
3. Windi Aprilianur (1706104040068)

S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SYIAH KUALA

2020/2021
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta Hidayah Nya terutama
nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah “Dampak
Sumber Daya Alam yang Berlebihan” tepat waktu. Kemudian Shalawat beserta salam kita
sampaikan kepada Nabi besar kita Muhammad SAW yang telah memberikan pedoman hidup
yakni Al-Qur’an dan sunnah untuk keselamatan umat di dunia.

Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Ekonomi & Sumber Daya di
program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Syiah Kuala. Selanjutnya penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Nurmasyitah, S. Pd, M. Ed
selaku dosen pembimbing mata kuliah Ekonomi & Sumber Daya yang senantiasa membimbing
kami. Tak lupa kami juga mengucapkan terima kasih kepada segenap pihak yang telah
memberikan bantuan selama penulisan makalah ini.

Akhirnya kami menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan-kekurangan dalam


penulisan makalah ini, maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari
para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Lampeuneurut, 25 Oktober 2020

Kelompok 5
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI .........................................................................................

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................

A. Latar Belakang ..................................................................................................................


B. Rumusan Masalah .............................................................................................................
C. Tujuan Penulisan ...............................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN .............................................................................................................

A. Pengertian Sumber Daya Manusia ....................................................................................


B. Dampak Sumber Daya Manusia yang Berlebihan ............................................................
C. Dampak Sumber Daya Manusia yang Berkualitas ...........................................................

BAB III PENUTUP .....................................................................................................................

A. Simpulan ...........................................................................................................................
B. Saran .................................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam pengelolaan sumber daya alam dibutuhkannya sumber daya manusia yang
produktif agar sumber daya alam yang tersedia melimpah dapat diolah dengan sebaik
mungkin dengan tidak merusak kelestariannya.

Semakin lama sumber daya alam semakin menipis dan sumber daya manusianya semakin
besar, apalagi pada negara-negara yang berkembang. Dikarenakan terlalu banyak nya sumber
daya manusia pasti akan ada dampak yang positif dan negatif yang diberikan. Apalagi di
zaman modern ini sudah banyak dibuat nya mesin-mesin sehingga tidak semua sumber daya
manusia dapat melakukan hal tersebut.

Judul makalah ini atas diangkat dasar keadaan yang sedang kita alami sekarang. Penulis
juga memberikan sedikit informasi kepada pembaca tentang hal-hal yang mencakup dampak
SDM yang berlebihan.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan sumber daya manusia ?
2. Apa sajakah yang menjadi dampah SDM yang berlebihan ?
3. Bagaimanakah dampak SDM yang berkualitas ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh dosen.
2. Memberikan informasi tentang dampak SDM yang berlebihan.
3. Memberikan informasi tentang dampak SDM yang berkualitas.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia merupakan potensi yang terkandung dalam diri manusia untuk
mewujudkan perannya sebagai makhluk sosial yang adaptif dan transformatif yang mampu
mengelola dirinya sendiri serta seluruh potensi yang terkandung di alam menuju tercapainya
kesejahteraan kehidupan dalam tatanan yang seimbang dan berkelanjutan. Dalam pengertian
praktis sehari-hari, SDM lebih dimengerti sebagai bagian integral dari sistem yang
membentuk suatu organisasi yang mengelola sumberdaya alam (SDA).

B. Dampak SDM yang Berlebihan

Berikut beberapa dampak SDM yang berlebihan :

1. Persaingan Lapangan Pekerjaan

Tenaga kerja adalah salah satu unsur yang paling penting dalam hal produksi, karena
apabila saat akan memproduksi barang tanpa adanya tenaga kerja hal itu tentu saja tidak
akan bisa dilaksanakan, dalam pandangan islam tenaga kerja tidak hanya kegiatan
manusia dalam hal mencari imbalan ataupun uang akan tetapi juga harus menyelaraskan
dengan syariat islam yaitu berpedoman terhadap syariat islam seperti mencari halal,
kemaslahatan dan juga keberkahan dari apa yang sudah dikerjakan. Islam mendorong
umatnya untuk bekerja dan memproduksi, bahkan menjadikan sebuah kewajiban terhadap
orang-orang yang mampu, lebih dari itu Allah akan memberi balasan yang setimpal
sesuai dengan amal.

Pada artikel kali ini saya akan membahas mengenai persaingan tenaga kerja di
Indonesia. Negara kita ini kira-kira sudah berpenduduk sekitar 225 juta jiwa di mana
menempatkan Indonesia pada urutan ke empat sebagai negara dengan penduduk terpadat
di dunia setelah Cina, India, dan Amerika. Indonesia juga mempunyai populasi penduduk
usia produktif yang sangat banyak yakni hampir setengah dari total penduduk Indonesia
berumur dibawah 30 tahun.
Dengan melihat begitu banyaknya tenaga kerja yang memasuki usia produktif
seharusnya pemerintah lebih menekankan lagi peningkatan lapangan kerja. Menurut
badan pusat statistik sejak tahun 2010 hingga 2015 jumlah tenaga kerja Indonesia terus
meningkat setiap tahunnya, pada tahun 2010 jumlah tenaga kerja berjumlah 116.5 juta
jiwa dan pada saat 2015 mencapai 127.4 juta jiwa.

Dari situ kita bisa melihat betapa ketatnya persaingan ketenaga kerjaan di Negara kita
ini, hal itu menyebabkan tidak semua dari jumlah tenaga kerja tersebut bisa bekerja
dimana rata-rata tiap tahunnya ada sekitar 7 juta jiwa yang menganggur dimana sebagian
besar merupakan lulusan SMA ataupun Universitas. Ada beberapa faktor yang
mempengaruhi persaingan tenaga kerja yaitu, tergantung terhadap perekonomian
negara,apabila perekonomian negaran sedang lesu maka permintaan akan tenaga kerja
akan berkurang, sedangkan pada saat perekonomian meningkat maka kebutuhan akan
tenaga kerja akan mengalami kenaikan.

Dan yang tidak kalah pentingnya yaitu,kualitas dan mutu SDM. Apabila individu
tersebut memiliki kemampuan ataupun kelebihan diatas para tenaga kerja yang lain maka
peluang untuk mendapat pekerjaan akan lebih besar. Belum lagi ada tenaga kerja dari luar
negeri yaitu para pekerja asing yang semakin membuat sempit lapangan pekerjaan di
Indonesia. Belum lagi kita akan menghadapi MEA, dimana para pekerja asing akan
banyak masuk ke Indonesia.

Dalam menyikapi hal ini pemerintah seharusnya menetapkan regulasi yang tepat
sehingga bisa mengurangi pengangguran di Indonesia misalnya dengan memberikan
pengarahan dan pelatihan sehingga bisa meningkatkan kualitas SDM dan juga melarang
atau membatasi pekerja asing yang masuk ke Indonesia dan lebih mementingkan tenaga
kerja lokal, kecuali terhadap posisi-posisi yang tidak bisa tenaga kerja lokal lakukan.

Dan juga membuat sebuah sistem untuk meningkatkan perekonomian yang tidak
hanya berdampak terhadap tenaga kerja melainkan juga terhadap sektor-sektor penting
lainnya, membuka lapangan pekerjaan baru, meningkatkan mutu pendidikan dan
memberikan pelatihan kerja kepada masyarakat sehingga akan berdampak kepada
meningkatnya kualitas sumber daya manusia di Indonesia.
2. Persaingan Untuk Mendapatkan Pemukiman

Permukiman merupakan titik awal dimana suatu kota tumbuh dan berkembang.
Keberadaan permukiman saat ini tidak hanya dilihat dari fenomena fisiknya saja, tetapi
selain sebagai elemen dari pertumbuhan kota, pemukiman juga sebagai pusat dari
aktivitas ekonomi, simbol dari penerimaan sosial, distribusi pendapatan dan sebagai
pemenuhan kebutuhan sosial. Seiring dengan terjadinya pertumbuhan penduduk yang
terus meningkat, sedangkan jumlah ketersediaan lahan untuk pemukiman yang tetap
maka terjadi persaingan untuk mendapatkan tempat bermukim. Perpindahan penduduk
dari desa ke kota di Indonesia terus mengalami peningkatan dari waktu ke waktu.
Urbanisasi yang terus terjadi menyebabkan terjadinya pemusatan penduduk di kota yang
luas wilayahnya terbatas. Pemusatan penduduk di kota-kota besar seperti Jakarta,
Surabaya, Medan dan kota-kota besar lainnya dapat menimbulkan dampak buruk, salah
satunya yaitu munculnya permukiman kumuh. Dewasa ini, permukiman kumuh di daerah
perkotaan sudah menjadi pemandangan yang lazim.

Untuk menangani masalah permukiman kumuh, pemerintah melakukan dua hal yaitu
pencegahan dan perbaikan kualitas permukiman kumuh. Pencegahan dijelaskan pada
pasal 95 UU No.1 Tahun 2011 yaitu pencegahan terhadap tumbuh dan berkembangnya
permukiman kumuh dilaksanakan melalui pengawasan, pengendalian, dan pemberdayaan
masyarakat.

Usaha pencegahan yang dimaksud wajib dilakukan oleh Pemerintah, Pemerintah


Daerah, dan/atau setiap orang. Sedangkan untuk peningkatan kualitas dijelaskan pada
pasal 96 dan 97 UU No.1 Tahun 2011 yaitu pemerintah dan pemerintah daerah
menetapkan kebijakan, strategi, serta pola pola penanganan yang manusiawi, berbudaya,
berkeadilan, dan ekonomis yang didahului dengan penetapan lokasi permukiman kumuh
dengan pola pola penanganan seperti pemugaran, peremajaan atau permukiman kembali.
Pola pola tersebut dilanjutkan melalui pengelolaan untuk mempertahankan tingkat
kualitas perumahan dan permukiman.

Namun ada satu hal yang seringkali dilupakan pemerintah dalam program
penanganan permukiman kumuh ini. Untuk mewujudkan sebuah permukiman dan
lingkungan impian, yang diperlukan bukan hanya program-program, namun yang sangat
dibutuhkan adalah kepedulian masyarakat yang cerdas dalam menjaga kesehatan
lingkungan permukiman masing-masing. Kebersihan dan kreativitas masyarakat menjadi
faktor utama dalam mewujudkan kesehatan lingkungan permukiman yang bersih dan
nyaman. Mengatasi masalah kesehatan lingkungan permukiman sangatlah tidak sulit,
swadaya masyarakat dengan hubungan komunitas yang sangat erat akan membentuk
suatu institusi warga yang mampu menciptakan permukiman dan lingkungan yang
selaras, serasi dan seimbang, dengan tata kelola yang baik sehingga akan meningkatkan
kualitas kehidupan masyarakatnya. Hal ini dapat dilakukan dengan cara memfasiltasi
warga secara kolektif untuk mengumpulkan ide-ide kreatif dan alternatif terhadap
persoalan pemukiman, semisal rehabilitasi kampung, penataan kampung, dll. Intinya
adalah melibatkan warga terdampak dalam setiap tahapan proses.

Pendekatan harus dilaksanakan dengan cara separtisipatif mungkin dan


memperhatikan aspirasi masyarakat yang daerahnya akan diremajakan. Agar nantinya
tidak ada lagi perlawanan dari masyarakat dan pemaksaan kehendak pemerintah dengan
bantuan para aparatnya.

3. Meningkatnya Jumpah Kemiskinan

Penduduk miskin adalah penduduk yang tidak mempunyai kemampuan dalam


memenuhi kebutuhan dasar untuk kehidupan yang layak, baik kebutuhan dasar makanan
maupun bukan makanan. Ini merupakan suatu masalah sosial yang berangsur-angsur
hingga sekarang dan pemerintah pun belum dapat memberikan solusi untuk
menanggulangi kemiskinan yang menimpa bangsa Indonesia ini.

Sejak krisis, angka kemiskinan dan pengangguran masih tinggi. Berdasar data Badan
Pusat Statistik Nasional Indonesia (BPS) bahwa 17,7 persen atau 39 juta penduduk
indonesia tergolong kategori penduduk miskin.

Pengangguran sebanyak 10,4 persen. Di antara 100 juta angkatan kerja menganggur.
Indonesia termasuk salah satu negara termiskin di dunia yang masuk pada urutan ke-68.

Dan berikut 10 bagian daerah di Indonesia yang angka kemiskinannya tertinggi


(sumber ) :
No Provinsi Angka Kemiskinan (%)
1. Papua Barat 36,80 %
2. Papua 34,88 %
3. Maluku 27,74 %
4. Sulawesi Barat 23,19 %
5. Nusa Tenggara Timur 23,03 %
6. Nusa Tenggara Barat 21,55 %
7. Aceh 20,98 %
8. Bangka Belitung 18,94 %
9. Gorontalo 18,70 %
10. Sumatra Selatan 18,30 %
Sumber : Sensus Nasional BPS 2010

Berikut merupakan beberapa faktor-faktor kemiskinan yaitu :

1. Belum meratanya program pembangunan.


2. Masih terbatasnya akses masyarakat miskin terhadap pelayanan.
3. Masih besarnya jumlah penduduk yang rentan untuk jatuh miskin
4. Fluktuasi harga kebutuhan pokok yang sangat mempengaruhi kemiskinan
5. Rendahnya kapasitas serta produktivitas usaha untuk memperluas kesempatan kerja
6. Naiknya harga minyak dunia yang cukup besar dan masih banyak lagi faktor yang
memperlambat kemiskina

1Berikut Penanggulangan yang sedang berlangsung dan perencanaan yang akan dilakukan
sebaiknya :

1. Peningkatan Akses Masyarakat Miskin (Pendidikan, Kesehatan dan Infrastruktur).


2. Perlindungan Sosial bagi masyarakat Miskin.
3. Peningkatan perlindungan bagi masyarakat miskin.
4. Penangan Masalah kurang gizi dan rawan pangan.
5. Peningkatan ketahanan Pangan.
6. Perluasan kesempatan Berusaha yang Memihak Rakyat Miskin.
7. Stabilisasi harga bahan pokok.
4. Rendahnya Kesempatan Pendidikan
Kondisi Pemerataan Pendidikan Di IndonesiaDaerah yang memerlukan perhatian
dalam masalah rendahnyapemerataan pendidikan adalah daerah pelosok negeri atau
terpencil. Selainakses dan distribusi yang sulit, akses pendidikan pun sulit
diselenggarakandi daerah-daerah tersebut, terutama daerah tertinggal.
Ketidakseimbanganpemerataan pendidikan ini terlihat jika dibandingkan dengan daerah
di pusatkota atau pemerintahan, dimana di tempat tersebut akses
pendidikancenderung merata. Di daerah pusat pemerintah pun terdapat beberapa warga
negarausia sekolah yang tidak dapat menikmati pendidikan. Salah satu
contohpermasalahan adalah anak-anak usia sekolah dasar tidak bersekolah
danbekerja mencari uang di jalanan, misalnya dengan mengamen
dansebagainya. ini merupakan indikasi bahwa tidak semua warga
negaraIndonesia memiliki kesempatan yang sama dalam pendidikan,
sehinggapemerataan kesempatan pendidikan di Indonesia tergolong rendah.

1) Pemerataan pendidikan formal


a. Pendidikan prasekolah dan sekolah dasar
Pendidikan prasekolah merupakan pendidikan untuk anakyang belum
menginjak pendidikan dasar atau pendidikan anak usiadini, misalnya : playgroup
dan taman kanak-kanak. Ketersediaanpendidikan prasekolah banyak ditemukan
di daerah perkotaan.Sebaliknya, pendidikan prasekolah jarang ditemukan di
daerahterpencil. Pendidikan sekolah dasar mulai dapat dirasakanpemerataannya
di berbagai tempat di Indonesia, termasuk di daerahterpencil, namun yang menjadi
permasalahan adalah mutu pendidikan dasar yang tidak merata. Misalnya dari segi
sarana prasarana sekolah,alat dan sumber belajar, hingga kualitas tenaga
pendidik dankependidikan yang berbeda antara pendidikan di daerah
terpencildengan daerah di perkotaan atau pusat pemerintahan. Hal ini
dapatmenyebabkan perbedaan kualitas SDM yang dihasilkan dari lulusansekolah
tersebut.
b. Pendidikan menengah
Pada pendidikan menengah dapat pula dirasakanpemerataannya di
berbagai tempat di Indonesia. Namun masalahpemerataan kesempatan
pendidikan pun masih dapat dirasakan. Anak-anak usia sekolah menengah tidak
melanjutkan pendidikan kependidikan menengah dari pendidikan dasar
dengan alasan bahwatidak memiliki biaya untuk sekolah. Selain itu, fasilitas yang
tersediaberbeda dari tempat satu dengan tempat lain. perbedaan ini
dapatdirasakan antara pendidikan menengah yang ada di perkotaan denganpendidikan
menengah di daerah terpencil. Faktor lain yangmempengaruhi rendahnya
pemerataan kesempatan pendidikan dijenjang pendidikan menengah adalah
kurangnya kesadaran tentangpendidikan di daerah terpencil, dimana akses
pendidikan sangat sulitdijangkau dan tidak dapat mensosialisasikan pentingnya
pendidikan.
c. Pendidikan tinggi
Permasalahan pemerataan kesempatan pendidikan padajenjang pendidikan
disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satunyaadalah mengenai biaya yang
diperlukan untuk menempuh pendidikantinggi tersebut. Selain itu, faktor lain adalah
warga negara yang tidakmenganggap penting pendidikan tinggi, sehingga mereka
puas denganlulusan pendidikan dasar atau menengah, bahkan tidak
bersekolah.Permasalahan lain pun muncul akibat kualitas perguruan tinggi yangtidak
merata di beberapa daerah di Indonesia. Misalnya kualitaspendidikan tinggi
yang ada di daerah pelosok atau daerah terpencil
dengan perguruan tinggi yang ada di pusat pemerintahan atauperkotaan. Hal
ini dapat mempengaruhi kualitas lulusan atau SDMyang dihasilkan.

2) Pemerataan pendidikan non formal


Di samping menghadapi permasalahan dalam meningkatkan aksesdan pemerataan
pendidikan di jalur formal, pembangunan pendidikan jugamenghadapi permasalahan
dalam peningkatan akses dan pemerataanpendidikan non formal.Pada jalur
pendidikan non formal juga menghadapi permasalahandalam hal perluasan dan
pemerataan akses pendidikan bagi setiap wargamasyarakat. Kesadaran
masyarakat khususnya yang berusia dewasa untukterus-menerus meningkatkan
pengetahuan dan keterampilannya masihsangat rendah. Apalagi pendidikan
non formal, pada umumnyamembutuhkan biaya yang cukup mahal sehingga tidak
dapat terangkau olehmasyarakat menengah.
C. Dampak SDM ynag berkualitas
1. Pengertian SDM yang Berkualitas

Sumber daya manusia yang berkualitas adalah SDM yang komprehensif dalam
berfikir dan selalu mengantisipasi tuntutan masa depan, memiliki sifat positif, perperilaku
terpuji, dan berwawasan luas, serta memiliki kemampuan, keterampilan dan keahlian
yang sesuai dengan kebutuhan di berbagai bidang serta sektor pembangunan.

Beberapa fungsi sumber daya manusia dijelaskan secara lengkap yaitu sebagai
berikut.

1) Sebagai Tenaga Kerja.


Tenaga kerja disebut juga ‘man power’ merupakan seluruh penduduk yang memiliki
usia siap kerja (produktif). Tenaga kerja mempunyai kemampuan untuk memberikan
jasa setiap satuan waktu yang berguna untuk menghasilkan produk berupa barang
maupun jasa yang dapat bermanfaat bagi dirinya sendiri atau orang lain
2) Sebagai Tenaga Ahli.
Sumber daya manusia dapat berfungsi sesuai bidang dan kemampuannya salah
satunya adalah sebagai tenaga ahli bagi suatu perusahaan atau negara.
3) Sebagai Pemimpin.
Sumber daya manusia yang mempunyai kapasitas lebih besar dengan skill dan
pengalaman yang mumpuni dapat berfungsi sebagai pemimpin bagi suatu golongan,
perusahaan, maupun organisasi.
4) Sebagai Tenaga Usahawan.
Sumber daya manusia yang dapat menjadi tenaga usahawan adalah mereka yang
dapat melaksanakan pekerjaan yang berhubungan dengan kemandirian dalam rangka
menciptakan suatu produk baru yang bermanfaat bagi orang banyak maupun
lingkungannya.
5) Berfungsi dalam Pengembangan IPTEK.
Sumber daya manusia juga mempunyai fungsi utama dalam penemuan dan
pengembangan ilmu sehingga dapat digunakan untuk kemajuan dirinya sendiri,
lingkungan, dan orang lain termasuk perusahaan ataupun organisasi.
2. Sifat-sifat Manusia Berkualitas dari Segi Positif
1) Ulet
Seseorang yang tak gampang putus asa. Jadi akan terus menerus berusaha
mencari penyelesaian, diiringi dengan sikap tekun, keuletan tersebut akan membawa
orang tersebut pada sebuah dedikasi pekerjaan yang bermutu dan berkualitas. Di
mana ini tentu saja akan membawa dampak positif pada perusahaan tempat pegawai
tersebut bekerja.

2) Tekun
Seseorang yang memiliki kemampuan untuk memfokuskan perhatian mereka
pada sesuatu yang sedang mereka kerjakan. Harap Anda ketahui, bahwa tidak semua
orang bisa memiliki kemampuan ini. Ketekunan itu sendiri, akan menciptakan
sesuatu, sebab manusia atau SDM berkualitas tak akan berhenti jika mereka belum
membuahkan sesuatu yang positif untuk perusahaan atau tempat organisasi di mana
mereka bekerja.

3) Inovatif
Selain tekun dan ulet, sifat ketiga ini juga penting untuk masuk dalam kategori
SDM berkualitas. SDM yang berkualitas itu bukanlah seorang pegawai yang cepat
puas dengan apa yang mereka gapai, namun merupakan seorang manusia unggul,
yakni manusia kreatif, yang senantiasa aktif dalam mencari berbagai hal yang baru.
Tentunya yang bersifat positif dan mendukung pekerjaan mereka untuk mencapai
hasil yang lebih baik lagi, bukan penurunan kinerja.

4) Jujur
Sifat keempat ini sangatlah penting. Banyak SDM yang harus diberhentikan
secara sepihak oleh perusahaan karena tidak memenuhi poin keempat ini, bahkan
harus berurusan dengan hukum. Kejujuran ini, lebih luas, bukan hanya bagi orang lain
namun juga bagi diri sendiri. Di mana kejujuran pada orang lain yakni harus bisa
bekerja sama, dilandasi oleh rasa saling percaya. Kejujuran pada perusahaan, bekerja
dengan baik dan sesuai aturan yang berlaku. Namun juga harus jujur terhadap
kemampuan mereka sendiri, jika seorang SDM jujur terhadap apa yang bisa mereka
perbuat serta apa yang tak dapat mereka perbuat, maka orang tersebut akan
mendapatkan tanggung jawab pekerjaan yang sesuai. Dan tidak menutup
kemungkinan untuk berkembang ke depannya.

5) Dedikasi
Walaupun terlihat sepele, namun dedikasi ini juga sifat yang penting yang
harus dimiliki oleh SDM berkualitas. Seorang yang unggul wajib untuk memiliki rasa
pengabdian pada tugas serta pekerjaan mereka. Di mana mereka harus mempunyai
visi yang jauh ke depan. Seseorang dengan dedikasi yakni seorang yang disiplin,
sebab akan fokus pada apa yang mau mereka wujudkan. Jika dilihat dari sisi
profesionalitas, maka memiliki arti tidak bekerja setengah-setengah.

3. Sifat-sifat Manusia Berkualitas dari Segi Negatif


1) Kurangnya Dedikasi
Seseorang yang kurang dedikasi adalah orang yang berkualitas namun tidak lagi
memiliki rasa pengabdian terhadap pekerjaannya, tidak lagi memiliki visi
bagaimana kedepannya. Mereka tidak disiplin, apa yang dikerjakan tidak lah
sempurna seperti apa yang telah direncanakan.
2) Kurangnya Kejujuran
Hilangnya rasa kejujuran dalam melakukan pekerjaannya, tidak mau lagi untuk
bekerja sama. Bahkan ada oknum yang mengambil kesempatan untuk hal
pribadinya dengan cara korupsi karena tidak adanya lagi rasa kejujuran didalam
dirinya.
3) Kurangnya Innovatif
Orang berkualitas yang cepat merasa puas dengan apa yang telah ia lakukan dan
dicapai sehingga dia malas atau tidak lagi mengembangkan apa yang telah ia
dapatkan, karena sudah merasa bahwa dirinya berkualitas.

BAB III

A. Simpulan
Di zaman yang modern ini, kita harus bisa mengembangkan diri kita sebagai
generasi baru agar dapat menjadi manusia yang berkualitas dalam hal yang positif.
Sehingga kita bisa mengolah hasil sumber daya alam di negara kita sendiri, tidak
perlu mengirimkan ke luar negeri lagi. Bila kita sebagai generasi bangsa bisa
menjadi manusia yang berkualitas positif maka negara kita bisa menjadi negara
yang maju seperti negara maju lain nya
B. Saran
Penulis mengharapkan kritikan dan saran dari pembaca apabila materi yang
penulis sampaikan ada yang kurang atau keliru, aga bisa memperbaiki lagu untuk
kedepannya

DAFTAR PUSTAKA

http://fitriasyaviraharani.blogspot.com/2019/12/sumber-daya-manusia-berkualitas. Diakses
pada, Minggu/25 Oktober 2020. Pukul 12.12 WIB

https://s.docworkspace.com/d/AJiR7OrYnMxCktXGuJinFA. Diakses pada, Selasa/13 Oktober


2020. Pukul 08.43 WIB

https://www.google.com/amp/s/makalahsdm.wordpress.com/2016/06/22/makalah-lengkap-
sdm/amp/. Diakses pada, Sabtu/24 Oktober 2020. Pukul 22.35 WIB

Anda mungkin juga menyukai