Anda di halaman 1dari 40

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP

MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN


AKUTANSI KELAS XI SMK NEGERI 2 MAKASSAR

PROPOSAL PENELITIAN

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan


Dalam Rangka Penilian Untuk Penyusunan Skripsi
Pada Program Studi Pendidikan Akuntansi

SULFIKAENI
1892042056

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2022
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Proposal dengan judul
Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri terhadap Motivasi Belajar Siswa
Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI SMK Negaeri 2 Makassar
Yang disusun oleh saudari:
1. Nama : Sulfikaeni
2. NIM : 1892042056
3. Program Studi : Pendidikan Akuntansi
Yang diperiksa dan dinyatakan disetujui untuk diajukan dalam Seminar
Proposal Penelitian Skripsi Strata satu (S- 1) Program Studi Pendidikan Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Makassar.

Makassar, 1 Desember 2022

Pembimbing 1, Pembimbing 2,

Dra. Sitti Hajerah Hasyim, M.Si. Drs. M. Yusuf A. Ngampo, M.M.


NIP 19670514 199303 2 003 NIP 19580502 198503 1 003

Mengetahui,
Ketua Program Studi

M. Ridwan Tikollah, S.Pd., M.SA.


NIP 19751027 200003 1 001

i
2

PROPOSAL PENELITIAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP


MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELJARAN AKUNTANSI
KELAS XI SMK NEGERI 2 MAKASSAR

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keberhasilan pembelajaran merupakan hal utama yang didambakan dalam

melaksanakan Pendidikan di sekolah. Dalam proses pembelajaran komponen

utama adalah siswa dan guru. Namun, kondisi pembelajaran ditingakt sekolah saat

ini menekankan pada aspek pengetahuan dan masih sedikit yang mengacu pada

keterlibatan siswa pada proses pembelajaran itu sendiri, menurut Suhana

(2014:19) bahwa “belajar pada hakikatnya merupakan proses kegiatan secara

konstruktif”. Hal ini sejalan sesuai dengan fungsi dan tujuan Pendidikan nasional

sebagaimana tercantum pada pada pasal 3 Undang-undang No. 20 Tahun 2003

tentang sistem Pendidikan Nasional.

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemapuan dan


membentuk watak serta perdaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bnagsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab.

Selain itu Pendidikan merupakan Lembaga dalam mentrasfer ilmu

pengetahuan dan teknologi. Sumber daya yang berkualitas diharapkan mampu

menungkatkan perkembangan kesejahteraan dan kualitas satu bangsa. Pendidikan


3

berkualitas akan mampu melaksanakan dan mengambil Langkah-langkah untuk

mengebangkan proses pembelajaran yang berkualitas.

Disinilah peran guru dibutuhkan dalam proses pembelajaran yang terjadi

di sekolah. Guru harus benar-benar melakukan perannyya sebagai penyelenggara

pembelajaran untuk menciptakan proses pembelajaran yang benar-benar

berkualitas serta mampu menumbuhkan budaya belajar bagi siswa. Oleh karena

itu, dalam proses pembelajran guru seharusnya menggunakan mpdel pembelaran,

salah satunya yaitu model inkuiri.

Menurut Trianto (2009:166)

Model pembelajaran inkuiri merupakan suatu rangkaian kegiatan belajar


yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk
mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analitis, sehingga
mereka dapat merumuskan sendiri penemuan dengan penuh percaya diri.

Trianto (2009:172) menjelaskan tahapan rangkaian kegiatan yang

ditempuh dalam melaksanakan pembelajaran, inkuiri:

1) Merumuskan masalah untuk dipecahkan oleh siswa


2) Menetapkan jawaban sementara
3) Mencari informasi, data, dan fakta yag diperlukan untuk menjawab
permasalahan
4) Menarik kesimpulan jawaban yang generalis
5) Mengumpulkan dan menganalisis data
6) Membuat kesimpulan

Berdasarkan tahapan pelaksanaan pembelajaran inkuiri di atas dapat

disimpulkan bahwa siswa dapat merumuskan masalah untuk dipecahkan,

menetapkan jawaban sementara, mencari informasi, data, dan fakta yang

diperlukan untuk menjawab permasalahan, menarik kesimpulan jawaban atau

generalisasi, mengumpulkan dan menganalisis data serta membuat kesimpulan.


4

Dengan melihat tahapan pembelajaran inkuiri tersebut, model

pembelajaran inkuiri dapat mempengaruhi motivasi belajar siswa, salah satu

tahapan tersebt adalah siswa dapat merumuskan maslah untuk dipecahkan

sehingga membuat siswa lebih termotivasi dan aktif dakam proses pembelajaran.

Namun dalam kenyataannya, masih banyak siswa yang mengalami hambatan

terutama dalam proses pembelajaran.

Menurut Aqib (2013:8) titik permulaan dalam mengajar yang berhasil

adalah dengan membangkitkan motivasi belajar peserta didik, karena motivasi

tersebut membawa kepada senangnya pesrta didik terhadap kegiatan belajar

mengajar di dalam kelas. Dengan tidak adanaya motivasi belajar yang dimiliki

oleh peserta didik dalam rangka mengikuti proses pembelajaran di dalam kelas,

peserta didik akan menjadi malas belajar. Oleh karena itu sesorang guru wajib

meningkatkan motivasi belajar siswa, karena apabila motivasi belajar siswa

meningkat tujuan dari proses pembelajaran akan tercapai.

Menurut Hamalik (2015:158)” motivasi belajar adalah salah satu

perubahan energi dalam diri (pribadi) seseorang yang ditandain dengan timbulnya

perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan”. Sedangkan menurut Hamzah

(2015:23) “motivasi belajar merupakan pengaruh untuk perbuatan belajara kepada

tujuan yang jelas yang diharapkan dapat dicapai”.

Dari kedua definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar

adalah dorongan atau reaksi untuk mencapai suatu tujuan yang jelas sesuai dengan

minat dan kebutuhan siswa, sehingga akan meningkatkan keterlibatan siswa

dalam proses pembelajaran.


5

Menurut Hamzah (2015:23) indikator motivasi belajar dapat diklasifikasi

sebagai berikut:

1) Adanya hasrat dan keinginan belajar


2) Adanya Dorongan dan Kebutuhan Dalam Belajar
3) Adanya harapan dan cita-cita masa depan
4) Adanya penghargaan dalam belajar
5) Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar
6) Adanya Lingkungan Belajar yang kondusif, sehingga memungkinkan
seseorang siswa dapat belajar dengan baik.

Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa indikator motivasi belajar

yaitu adanya Hasrat dan keinginan belajar, adanya keinginan dan kebutuhan

dalam belajar, adanya harapan dan cita-cita masa depan, adanya penghargaan

dalam belajar, adanya kegiatan yang menarik dalam belajar, dan adanya

lingkungan belajar yang kondusif.

SMK Negeri 2 Makassar merupakan salah satu sekolah menengah

kejuruan (SMK) Negeri di kota makassar. Adapun pelajaran yang diberikan

disesuaikan dengan jurusan SMK yang diambil. Ada juga kegiatan-kegiatan

ekstrakulikuler sekolah seperti karate, basket, futsal, grub belajar dan lainnya.

SMK Negeri 2 Makassar memiliki staf pengajar guru yang kompeten pada bidang

pelajarannya sehingga berkualitas dan menjadi salah satu SMK terbaik di kota

makassar. Objek yang diteliti dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI

Akuntansi tahun ajaran 2022/2023 yang berjumlah 35 siswa. Pada mata pelajaran

akuntansi di SMK Negeri 2 Makassar merupakan mata pelajaran yang

membutuhkan analisis dan pemahaman yang baik tetapi cukup membosankan bagi

bebrapa siswa.
6

Adapun gambaran mengenai model pembelajaran inkuiri dan motivasi

belajar yang di dapatkan oleh 18 responden berdasarkan skala Guttman dapat

dilihat pada tabel 1.

Tabel 1. Persentase Model Pembelajaran Inkuiri dan Motivasi Belajar pada


Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI Akuntansi SMK 2 Negaeri
Makassar.
Rata-rata
Variabel Indikator Persentase
Presentase
1. Merumuskan masalah 72%
untuk dipecahkan oleh
siswa
2. Menetapkan jawaban 69%
sementara
Model 3. Mencari informasi,
data, dan fakta yang 72%
Pembelajaran diperlukan untuk 71%
Inkuiri (X) menjawab pertanyaan
4. Menarik kesimpulan 58%
jawaban atau
69%
generalisasi
5. Mengumpulkan dan 75%
menganalisis data
6. Membuat kesimpulan
1. Tekun menghadapi 64%
tugas
2. Ulet menghadapi
kesulitan 54%
3. Menunjukkan minat
42%
terhadap bermacam-
macam masalah belajar
4. Lebih senang bekerja
Motivasi Belajar 58%
mandiri
(Y) 5. Cepat bosan dengan 50% 54%
tugas-tugas rutin
6. Dapat mempertahankan
pendapatnya 58%
7. Tidak mudah melepas
44%
apa yang diyakini
8. Senang mencari dan 54%
memecahkan masalah
soal-soal
Sumber : Siswa Kelas XI Akuntansi SMK Negeri 2 Makassar tahun 2022
7

Presentsase indikator variabel model pembelajaran inkuiri (X) terhadap

siswa menunjukkan sebesar 71% yang tergolong baik berdasarkan Arikunto

(2008:35) yaitu 61%-80%. Adapun yang ditemukan indikator yang masih berada

di bawah rata-rata presentase yaitu Menarik kesimpulan jawaban atau generalisasi

sebesar 58%. Hal ini menunjukkan bahwa model pembelajaran inkuiri sudah

diterapkan namun masih perlu ditingkatkan. Sedangkan presentase indikator

variabel motivasi belajar siswa (Y) pada siswa terbilang kurang dengan rata-rata

54% berdasarkan presentase standar indikator menurut arikunto (2008:35) yaitu

41%-60%. Adapun indikator yang berada di bawah rata-rata presentase yaitu

Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah belajar 42% dan hal ini

menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa yang duiperoleh belum memenuhi

standar kriteria minimum (KKM).

Berdasarkan latar belakang dari masalah tersebut, oleh karena itu peneliti

tertarik untuk mengambil judul penelitian yang berdujul “Pengaruh Model

Pembelajaran Inkuiri Terhadap Motivasi Belajar Siswa di SMK Negeri 2

Makassar”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan hasil pemaparan dari latar belakang di atas, maka adapun

rumusan masalah yang telah peneliti buat yaitu apakah terdapat pengaruh model

pembelajaran inkuiri terhadap motivasi belajar siswa kelas XI SMK Negeri 2

Makassar ?

C. Tujuan Penelitian
8

Adapun tujuan dari penelitian ini dibuat yaitu untuk mengetahui pengaruh

model pembelajaran inkuiri terhadap motivasi belajar siswa kelas XI SMK Negeri

2 Makassar.

D. Manfaat Hasil Penelitian

Manfaat dalam penelitian ini dibagi menjadi manfaat praktis dan manfaat

teoritis

1. Manfaat Praktis

a. Bagi Sekolah

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai perbaikan proses pembelajaran yang

mengutamakan pada keterlibatan siswa secara aktif serta dapat mengasah

keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran akuntansi dengan

menggunakan model pembelajaran inkuiri.

b. Bagi Guru

Penelitian ini dapat memberikan pengetahuan bahwa pembelajaran

akuntansi dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri dapat

memberikan pengalaman belajar yang menyenagkan bagi siswa sehingga

memberikan pengaruh yang positif bagi kemajuan siswa dalam

meningkatkan motivasi belajar siswa.

2. Manfaat teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan tentang pembelajaran

inkuiri terkait peningkatan motivasi, hasil penelitian ini dapat digunakan untuk

referensi bagi penelitian selanjutnya terkait tentang pengaruh model pembelajaran

inkuiri terhadap motivasi belajar siswa.


9

E. Sistematika Penulisan

Sistem penulisan skripsi yang akan dilakukan peneliti berdasarkan pada

aturan penelitian sistematika yang sudah ditetapkan oleh program studi

manajemen Universitas Pelita Bangsa, sehingga dapat diuraikan sebagai berikut :

I. PENDAHULUAN yang terdiri dari :A. Latar Belakang, B. Rumusan Masalah,

C. Tujuan Peneltian, D. Manfaat Hasil Penelitian, E.Sistematika Penulisan.

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA KONSEPTUL, yang terdiri dari :

A. Tinjauan Pustaka yang terdiri dari: 1. Model Pembelajaran Inkuiri a. Definisi

model pembelajaran inkuiri, b. Pelaksanaan pembelajaran inkuiri, c. Sasaran

utama kegiatan pembelajaran inkuiri, d. Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran

Inkuiri. 2. Motivasi Belajar a. Definisi Motivasi Belajar, b. Macam-macam

Motivasi Belajara, c. Jenis motivasi belajar, d. Indikator motivasi belajar, e.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar. B. Kerangka Konseptual, C.

Hipotesis.

III. METODE PENELITIAN yang terdiri dari: A. Variabel dan Desain Peneltian,

B. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel, C. Populasi dan Sampel, D.

Teknik Pengumpulan Data, E. Teknik Analisis Data.

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA KONSEP

A. Tinjauan Pustaka

1. Model Pembelajaran Inkuiri

a. Definisi Model Pembelajaran Inkuiri


10

Model pembelajaran inkuiri merupakan salah satu model pembelajaran

terkenal. Inkuiri berasal dari kata to inquire yang berarti ikut serta atau terlibat

dalam mengajukan pertanyaan, mencari informasi, dan melakukan penyelidikan.

Menurut Trianto (2009:166)

Bahwa discovery merupakan bagian dari inquiry atau inquiry merupakan


perluasan proses discovery yang digunakan lebih mendalam. Inkuiri
sebagai suatu proses umum yang dilakukan manusia untuk mencari atau
memahami informasi.

Menurut Fathurrohman (2015:105)

Inkuiri adalah apa yang dilakukan para ilmuan, yang berarti peserta didik
merupakan ruang, peluang, dan dorongan untuk bekerja (bands-on, mind-
on, dan social-on) dalam cara formal dan sistematik yang teruji dan
terulang dalam membangun body of informasi yang bermakna.

Menurut Trianto (2009:167) “ inkuiri dapat meningkatkan pemahaman

sains, produktif dalam berpikir kreatif, dan siswa menjadi teramoul dalam

memperoleh dan menganalisis infprmasi”.

Dari bebrapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa model

pembelajaran inkuiri merupakan modell pembelajaan yang berupaya menanamkan

dasar-dasar berfikir ilmiah pada diri peserta didik sehingga dalam proses

pembelajaran ini peserta didk lebih banyak belajar sendiri, mengembangkan

kreatifitas dalam memecahkan suatu masalah.

b. Pelaksanaan Pembelajaran Inkuiri

Trianto (2009:172) menjelaskan tahapan yang ditempuh dalam

menjelaskan pembelajaran inkuiri, yaitu:

1) Merumuskan masalah untuk dipecahkan oleh siswa. Guru membimbing


siswa mengidentifikasi masalah dan membagi siswa dalam kelompok
11

2) Menetapkan jawaban sementara. Guru memberikan kesempatan pada


siswa untuk menetapkan jawaban sementara sesuai dengan
permasalahan yang diberikan diawal pelajaran
3) Mencari informasi, data, dan fakta yang diperlukan untuk menjawab
permasalahan. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
menentukan Langkah-langkah yang sesuai dengan jawaban sementara
atau lebih dikenal dengan istilah hipotesis
4) Menarik kesimpulan jawaban atau generalisasi. Guru membimbing
siswa untuk mendapatkan informasi melalui percobaan
5) Mengumpulkan dan menganalisi data. Guru memberi kesempatan pada
tiap kelompok untuk menyampaikan hasil jawaban yang dikumpulkan
6) Membuat kesimpulan. Guru membimbing siswa dalam membuat
kesimpulan

c. Sasaran Utama Kegiatan Pembelajaran Inkuiri

Trianto (2009:172) menyatakan ada tiga sasaran utama prmbelajaran

inkuiri, yaitu:

1) Keterlibatan siswa secara maksimal dalam proses kegiatan belajar


2) Keterarahan kegiatan secara logis dan sistematis pada tujuan
pembelajaran
3) Mengembangkan sikap percaya pada diri siswa tentang apa yang
ditemukan dalam proses inkuiri

d. Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran Inkuiri

Menurut Senjaya (2010:208) Adapun kelebihan model pembelajaran

inkuiri dalam pembelajaran disekolah diantaranya:

1) Model pembelajaran inkuiri merupakan model pembelajaran yang


menekankan kepada pengembangan aspek kognitif, efektif dan
psikomotorik secara seimbang serta dianggap lebih bermakna
2) Model pembelajaran inkuiri dapat memberikan ruang kepada siswa
untuk belajar sesuai gaya belajar mereka
3) Model pembelajaran inkuiri dianggap sesuai dengan perkembangan
psikologi belajar modern yang dianggap belajar adalah proses
perubahan tingkah laku berkat pengalaman
4) Keuntungan lain adalah model pembelajaran ini dapat melayani
kebutuhan siswa yang memiliki kemampuan diatas rata-rata. Artinya
siswa yang kemampuan belajar bagus tidak akan terhambat oleh siswa
yang lemah dalam belajar.
12

Adapun kelemahan dari model pembelajaran inkuiri menurut Senjaya

(2010:208) sebagai berikut:

1) Jika menggunakan model pembelajaran ini, akan sulit mengontrol


kegiatan dan keberhasilan siswa
2) Model ini sulit dalam merencanakan pembelajaran oleh karena
terbentuk dengan kebiasaan siswa dalam belajar
3) Kadang-kadang dalam mengimplementasikannya, memerlukan waktu
yang Panjang sehingga sering guru sulit menyesuaikan dengan waktu
yang telah ditentukan
4) Selama kiriteria keberhasilan belajar ditentukan oleh kemampuan siswa
menguasai materi pelajaran, maka model pembelajaran inkuiri akan
sulit diimplementasikan oleh setiap guru

2. Motivasi Belajar

a. Definisi Motivasi Belajar

Menurut Sardiman (2016:102) “Motivasi merupakan keseluruhan daya

penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan, menjamin kelansungan dan

memberi arah kegiatan belajar, sehingga diharapkan tujuan bisa tercapai”.

Menurut Hamalik (2015:158) “motivasi belajar adalah suatu perubahan

energi dalam diri (pribadi) sesorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan

reaksi untuk mencapai tujuan”. Sedangkan menurut Hamzah (2015:23) “motivasi

belajar merupakan pengarah untuk perbuatan belajar kepada tujuan yang jelas

yang diharapkan dapat dicapai”.

Dari beberapa definisi di atas, amak dapat disimpulkan bahwa motivasi

belajar adalah dorongan atau reaksi untuk mencapai suatau tujuan yang jelas

sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa, sehingga akan meningkatkan

keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran.


13

b. Fungsi Motivasi Belajar

Motivasi akan mendorong tercapainya hasil belajar yang maksimal dan

akan mempengaruhi adanya kegiatan. Sehingga motivasi akan menntukan usaha

belajar yang dilakukan siswa untuk mencapai hasil belajar yanf maksimal.

Menurut Hamalik (2015:161) ada beberapa fungsi motivasi belajar yaitu

sebagai berikut:

1) Mendorong timbulnya kelakuan atau suatu perbuatan karena tanpa


motivasi maka tidak akan timbul sesuatu perbuatan sperti belajar.
2) Motivasi berfungsi sebagai pengarah yaitu mengarahkan perbuatan
kepencapaian tujuan yang dimiliki
3) Motivasi berfunsi sebagai penggerak, sera menentukan cepat atau
lambatnya suatu pekerjaan
Sedangkan menurut Sardiman (2016:85) fungsi motivasi belajar

dijabarkan sebagai berikut:

1) Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor


yang melepasakan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor
penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan
2) Menentukan arah perbuatan, yakni kea rah tujuan yang hendak dicapai.
Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang
harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya
3) Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa
yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan
menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan
tersebut

c. Jenis Motivasi Belajar

Secara umum dalam hubungannya dengan belajar motivasi

diklasifikasikan ke dalam dua jenis yaitu, motivasi intrinsic dan motivasi

ekstrinsik.

Menurut Sardiman (2016:103) jenis-jenis motivasi belajar yaitu:


14

1) Motivasi Intriksik. Motivasi intrinsic merupakan keadaan yang berasal


dari siswa itu sendiri yang dapat mendorongnya melakukan Tindakan
belajar. Dalam motivasi intrinsic siswa memiliki perasaan menyenangi
materi dan kebutuhan terhadap materi tersebut misalnya untuk
kehidupan masa depan siswa yang bersangkutan
2) Motivasi Ekstrinsik. Motivasi ekstrinsik merupakan keadaan yang
datang dari luar individu siswa juga mendorongnya untuk melakukan
kegiatan belajar, yang termasuk dalam motivasi ekstrinsik siswa yaitu:
pujian dan hadiah, tata tertib sekolah dan guru.
Sedangkan menurut Hamalik (2015:162) jenis-jenis motivasi belajar

dijabarkan sebagai berikut:

1) Motivasi Intrinsik. Motivasi intrinsic merupakan motivasi yang timbul


dalam diri siswa sendiri, tanpa pengaruh dari luar, misalnya keinginan
untuk mendapatkan keterampilan tertentu, memperoleh informasi dan
pengertian, mengembangkan sikap untuk berhasil, menyenangi
kehidupan, menyadari sumbangannya terhadap usaha kelompok,
keinginan diterima oleh orang lain, dan lain-lain.
2) Motvasi Ekstrinsik, motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang
disebabkan oleh faktor-faktor dari luar situasi belajar, seperti angka
kredit, ijazah, tingkatan hadiah, medali pertentangan, dan persainagan
bersifat negative ialah sarcasm, ridicule, dan hukuman.

d. Indikator Motivasi Belajar

Menurut Sardiman (2016:38) motivasi belajar yang ada dalam diri setiap

orang memiliki beberapa indikator sebagai berikut:

1) Tekun menghadapi tugas, siswa bekerja terus menerus dalam waktu


yang lama, tidak akan berhenti selama selesai
2) Ulet menghadapi kesulitan, siswa tidak lekas putus asa dan tidak cepat
puasdengan prestasi yang telah dicapai.
3) Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah, misalnya
politi, agama, keadilan, dsb.
4) Lebih senang bekerja mandiri, siswa lebih senag bekerja mandiri tanpa
di awasi atau diperintah karena dengan bekerja mandiri akan
membentuk diri siswa menjadi lebih bertanggung jawab.
5) Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin, pelajaran dan tugas yang
berulang-ulang dijelaskan dan tugas yang diberikan akan membuat
siswa cepat bosan dan tidak bersemangat lagi untuk mengikuti PBM
15

6) Dapat mempertahankan pendapatnya, ddimana siswa dapat menjelaskan


alas an atau memberikan argument atas hasil pekrjaannya
7) Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini, contohnya dalam
menjawab pertanyaan ataupun mengutarakan pendapatnya siswa selalu
yakin dengan apa yang disampaikan
8) Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal, siswa disini dalam
mengerjakan soal/tugas tidak cepat puas dengan hasil pekerjaannya
tanpa adanya jawabn yang memperkuat hasil pekerjaannya.

Sedangkan menurut Hamzah (2015:23) indikator motivasi belajar


dijabarkan sebagai berikut:

1) Adanya hasrat dan keinginan belajar


2) Adanya Dorongan dan Kebutuhan Dalam Belajar
3) Adanya harapan dan cita-cita masa depan
4) Adanya penghargaan dalam belajar
5) Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar
6) Adanya Lingkungan Belajar yang kondusif, sehingga memungkinkan
seseorang siswa dapat belajar dengan baik.
Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa indikator

motivasi belajar adalah tekun menghadapi tugas, ulet menghadapi kesulitan,

menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah, lebih senang bekerja

mandiri, cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin, dapat mempertahankan

pendapatnya, didak mudah melepas hal-hal yang diyakini, dan senang mencari

dan memecahkan masalah soal-soal, adanya Hasrat dan keinginan belajar, adanya

dorongan dan kebutuhan dalam belajar, adanya harapan dan cita-cita masa depan,

adanya penghhargaan dalam belajar, adanya kegiatan yang menarik dalam belajar,

dan adanya lingkungan belajar yang kondusif.

e. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar

Menurut Slameto (2010:26) motivasi belajar dapat dipengaruhi oleh tiga

komponen, yaitu:
16

1) Dorongan Kognitif, yaitu kebutuhan untuk mengetahui, mengerti, dan


memecahkan masalah. Dorongan ini timbul di dalam proses interaksi
antara siswa dengan tugas/masalah
2) Harga diri, yaitu ada siswa tertentu yang tekun belajar dan
melaksanakan tugas-tugas bukan terutama untuk memperoleh
pengetahuan atau kecakapan, tetapi memperoleh status dan harga diri.
3) Kebutuhan berafilasi, yaitu kebutuhan untuk menguasai bahan pelajar,
belajar dengan niat guna mendapatkan pembenaran diri orang
lain/teman-teman. Kebutuhan ini sukar dipisahkan dengan harga diri.

Menurut Trianto (2009:170) bahwa “model pembelajaran inkuiri

mempengaruhi motivasi belajar”. Hal ini menunjukkan bahwa keterampilan

inkuiri siswa meningkat dan motivasi belajar juga meningkat.

3. Keterkaitan Antar Variabel

Dalam proses belajar mengajar, guru dituntut untuk memiliki strategi

mengajar agar murid termotivasi dalam belajar demi tercapainya tujuan

pembelajaran yang diharapkan salah satu strategi mengajar guru ialah

mengguanakan model pembelajaran. Model pembelajaran yang dapat digunakan

dalam meningkatkan motivasi belajar ialah model pembelajaran inkuiri.

Menurut Slameto (2010:26) “faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi

belajar yaitu dorongan kognitif, harga diri, kebutuhan berafilasi, dan model

pembelajaran inkuiri”. Sedangkan menurut Trianto (2009:170) “model

pembelajaran inkuiri menunjukkan bahwa keterampilan inkuiri siswa meningkat

dn motivasi siswa juga meningkat”.

Menurut Sardiman (2016:80) mengatakan bahwa:


“salah satu cara untuk menumbuhkan motivasi adalah melalui cara
mengajar yang bervariasi”. Jadi guru harus m`enggunakan model
pembelajaran yang dapat membangkitkan motivasi siswa untuk belajar.
Karena secara umum siswa terangsang untuk mengajar apabila ia melihat
17

bahwa situasi pengajar berlansung memuaskan diri sesuai dengan


kebutuhannya. Tanpa adanya motivasi, maka proses pembelajaran tidak
akan terjadi dan motivasi dapat mempengaruhi proses dan hasil
pembelajaran (Aqib, 2013:9).

4. Penelitian Sebelumnya

Penelitian yang dilakukan oleh Wulandari (2014) dengan juduk “Pengaruh

Model Pembelajaran Inkuiri terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas X Dalam

Mata Pelajaran Akuntansi smk Negeri 11 Bandung Tahun Ajaran 2014/2015”.

Menyimpulkan bahwa hasil analisi data menunjukkan: 1) Ada pengaruh

model pembelajaran inkuiri terhadap motivasi belajar siswa kelas X di SMK

Negeri 11 Bandung. Hal ini ditunjukkan oleh nilai thitung =2,189, sedangkan ttabel

pada taraf signifikansi 5% adalah 2.021. karena thitung>ttabel maka Ho ditolak. 2)

besar pengaruh penggunaan model pembelajaran inkuiri terhadap motivasi belajar

adalah 73% persamaan penelitian yang dilakukan wulandari adalah sama-sama

melakukan penelitian tentang model inkuiri, motivasi belajar, mata pelajaran

akuntansi, jenjang Pendidikan, dan desain penelitian yang masing-masing

menggunakan kelas eksperimen tanpa kelas control. Sedangkan perbedaan terletak

pada pengukuran data, dimana penelitian sebelumnya menggunakan skala

numerik, sedangkan penelitian ini menggunakan pengukuran dengan pemberian

skor skala Guttman

B. Kerangka Konseptual

Dalam proses belajar seorang guru dapat memilih model-model

pembelajaran yang tepat agar dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.


18

Penggunaan model pembelajaran yang tepat dapat menimbulkan komuniklasi

aktif antar guru dan siswa sesuai dengan peran masing-masing.

Model pembelajaran inkuiri merupakan model pembelajaran yang

berupaya menanamkan dasar-dasar berfikir ilmiah pada diri peserta didik sehingga

dalam proses pembelajaran ini pesrta didik lebih banyak belajar sendiri,

mengembangkan kreatifitas dan memcahkan suatu masalah. Adapun Langkah-

langkah dalam pelaksanaan model pembelajaran inkuiri yaitu: merumuskan

maslah untuk dipecahkan oleh siswa, menetapkannjawaban sementara, mencari

informasi, data dan fakta diperlakukan untuk menjawab pertanyaan, menarik

kesimpulan jawaban atau generalisasi, mengumpukan data dan menganalisis data,

serta membuat kesimpulan.

Motivasi belajar adalah dorongan atau reaksi untuk mencapai suatu tujuan

yang jelas sesuai dengan minat dan kenutuhan siswa, sehingga dapat

meningkatkan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran. Adapun indikator

motivasi belajar yaitu tekun menghadapi tugas, ulet menghadapi kesulitan,

menunjukkan minat pada masalah, lebih senang bekerja mandiri, cepat bosan pada

tugas rutin, dapat mempertahankan pendapat, tidak mudah melepas hal yang

diyakini, serta senang mencari dan memecahkan masalah.

Berdasarkan landasan teori di atas, model pembelajaran inkuiri dapat

dilaksnakan apabila guru terampil menumbuhkan motivasi belajar siswa dan

menciptakan situasi belajar yang menyenangkan.

Dari uraian di atas maka kerangka konseptual dapat digambarkan ke dalam

sebuah abgan yaitu sebagai berikut:


19

Motivasi Belajar (Y)


Model Pembelajaran Inkuiri (X) 1. Tekun menghadapi tugas
1. Merumuskan masalah untuk 2. Ulet menghadapi kesulitan
dipecahkan oleh siswa 3. Menunjukkan minat
2. Menetapkan jawaban terhadap bermacam-macam
sementara masalah belajar
3. Mencari informasi, data, dan 4. Lebih senang bekerja
fakta yang diperlukan untuk mandiri
menjawab pertanyaan 5. Cepat bosan dengan tugas-
4. Menarik kesimpulan jawaban tugas rutin
atau generalisasi 6. Dapat mempertahankan
5. Mengumpulkan dan pendapatnya
menganalisis data 7. Tidak mudah melepas apa
6. Membuat kesimpulan yang diyakini
8. Senang mencari dan
Trianto (2009:172) memecahkan masalah soal-
soal
Sardiman (2016:38)

Gambar 1. Kerangka Konseptual

C. Hipotesis

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah dijelaskan

sebelumnya, maka hipotesis yang diajukan sebagai jawaban sementara dan masih

harus diuji kebenarannya melalui bukti empiris adalah “diduga bahwa model

pembelajaran inkuiri berpengaruh signifikan terhadap motivasi belajar siswa di

SMK Negeri 2 Makassar”.


20

III. METODE PENELITIAN

A. Variabel dan Desain Penelitian

1. Variabel Penelitian

“Variabel Penelitian adalah suatu atribut atau sifat nilai dariorang, obyek

atau keinginan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya” (Sugiyono, 2017:61)

Adapun yang menjadi variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Variabel bebas (Independen), dalam penelitian ini adalah model

pembelajaran inkuiri disimbolkan (X)

b. Variabel terikat (Dependen), dalam penelitian ini adalah motivasi belajar

siswa (Y)

2. Desain Penelitian

Desain penelitian dalam penelitian eksperimen ini adalah jenis Quasi

Experimental Design atau eksperimen semu. Menurut Sugiyono (2015:114)

“Quasi Experimental Design, digunakan kepada pada kenyataannya sulit

mendapatkan kelompok kontrol yang digunakan untuk penelitian”. Bentuk Quasi

Experimental Design yang digunakan adalah Nonequivalent Control Group

Design. Pada penelitian ini hanya ada kelompok eksperimen, dimana terdapat satu

kelompok yang diberi Tratment/perlakuan kemudian diobservasi terhadapa

variabel yang diteliti. Paradigma penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:

X O

Keterangan:

X = Treatment yang diberikan (Model Pembelajaran Inkuiri)


21

O = Observasi (Motivasi Belajar)

Objek penalitian ini adalah SMK Negeri 2 Makassar dan yang menjadi

populasi adalah seluruh kelas XI Akuntansi dan sampel penelitian adalah siswa

kelas XI Akuntansi 2 tahun Ajaran 2022/2023 sebanyak 35 siswa. Teknik

pengumpulan data pada penelitian ini yaitu dokumentasi dan observasi. Analisis

data yang digunakan, yaitu regresi linear sederhana, uji korelasi product moment,

dan uji t.

Adapun gambar desain penelitian dapat dilihat pada gambar 2 berikut:


22

SMK Negeri 2 Makassar

Teknik Pengumpulan Data


Siswa Kelas XI Akuntansi 1 1. Observasi
2. Dokumentasi

Motivasi Belajar (Y)

Model Pembelajaran Inkuiri (X) 1. Tekun menghadapi tugas


2. Ulet menghadapi kesulitan
1. Merumuskan masalah untuk 3. Menunjukkan minat terhadap
dipecahkan oleh siswa bermacam-macam masalah
2. Menetapkan jawaban sementara belajar
3. Mencari informasi, data, dan 4. Lebih senang bekerja mandiri
fakta yang diperlukan untuk 5. Cepat bosan dengan tugas-
menjawab pertanyaan tugas rutin
4. Menarik kesimpulan jawaban 6. Dapat mempertahankan
atau generalisasi pendapatnya
5. Mengumpulkan dan 7. Tidak mudah melepas apa
menganalisis data yang diyakini
6. Membuat kesimpulan 8. Senang mencari dan
memecahkan masalah soal-
Trianto (2009:172) soal
Sardiman (2016:38)

Teknik Analisi Data


1. Analisis Deskriptif Presentase
2. Uji Instrumen
3. Uji Hipotesis

Hasil dan Kesimpulan

Gambar 2. Skema Desain Penelitian


23

B. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

1. Definisi Operasional

“definisi Operasional adalah bagian yang mendefinisikan sebuah

konsep/varisbel agar dapat diukur, dengan cara melihat pada dimensi (indikator)

disuatu konsep variabel” (Noor,2016 : 97) konsep operasional variabel-variabel

yang ditunjukkan yaitu:

a. Model pembelajaran inkuiri (X) adalah model pembelajaran yang berupaya

menanamkan dasar-dasar berfikir ilmiah pada diri peserta didik sehingga

proses pembelajaran ini peserta didik lebih banyak belajar sendiri,

mengembangkan kreatifitas dalam memecahkan suatau masalah, menetapkan

jawaban sementara, mencari informasi, menarik kesimpulan, mengumpulkan

data, serta membuat kesimpulan.

b. Motivasi belajar (Y) adalah dorongan atau reaksi untuk mencapai suatu tujuan

yang jelas sesuai minat dan kebutuhan siswa, sehingga akan meningkatkan

keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran, seperti tekun dan ulet,

menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah belajar, cepat bosan

dengan tugas-tugas rutin, dapat mempertahankan pendapatnya, tidak mudah

melepas hal yang diyakini, serta mencari dan memecahkan masalah soal-soal.

2. Pengukuran Variabel

Pengukuran variabel adalah pengukuran yang digunakan sebagai acuan

yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan Panjang pendeknya interval

yang ada dalam alat ukur, sehinggga alat ukur tesebut bila digunakan dalam

pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif. (Sugiyono,2017:113).


24

Pengukuran variabel berfungsi untuk memudahkan dalam analisis data formula.

Adapun pengukuran variabel dalam penelitian ini adalah:

a. Model Pembelajaran Inkuiri

Pada penelitian ini, variabel model pembelajaran inkuiri diukur dengan

pemberian skor dengan lembar observasi berdasarkan skala Guttman.sehingga

pertanyaan yang mempunyai jawaban “Ya” mendapatkan skor 1, dan jawaban

“Tidak” mendapatkan skor 0.

Matriks/kisi-kisi pengembangan instrument variabel model pembelajaran

inkuiri dapat ditunjukkan pada tabel 2 sebagai berikut:

Tabel 2. Matriks/Kisi-kisi Variabel Model Pembelajaran Inkuiri


Variabel Indikator No. Butir Jumlah
1. Merumuskan masalah untuk 1,2,3 3
dipecahkan oleh siswa
2. Menetapkan jawaban sementara 4,5,6 3
3. Mencari informasi, data, dan
fakta yang diperlukan untuk 7,8,9 3
Model
menjawab pertanyaan
Pembelajaran
4. Menarik kesimpulan jawaban 10 1
Inkuiri
atau generalisasi
5. Mengumpulkan dan 11,12,13 3
menganalisis data
6. Membuat kesimpulan 14,15 2

Total 15
Sumber: Data Diolah

b. Motivasi Belajar
25

Pada Penelitian ini, variabel motivasi belajar diukur dengan cara

pemberian skor terhadap indikator motivasi belajar dengan lembar observasi

berdasarkan skjala Guttman. Sehingga pertanyaan yang mempunyai jawaban “Ya”

mendapatkan skor 1, dan jawaban “Tidak” mendapatkan skor 0.

Matriks/kisi-kisi pengembangan instrumen variasi motivasi belajar dapat

ditunjukkan pada tabel 3 senbagai berikut:

Tabel 3. Matriks/Kisi-kisi Variabel Motivasi Belajar


Variabel Indikator No. Butir Jumlah
1. Tekun menghadapi tugas 1,2,3 3
2. Ulet menghadapi kesulitan 4,5 2
3. Menunjukkan minat terhadap 6 1
bermacam-macam masalah
belajar
4. Lebih senang bekerja mandiri 7 1
5. Cepat bosan dengan tugas- 8 1
Motivasi
tugas rutin
Belajar Siswa
6. Dapat mempertahankan 9,10,11 3
pendapatnya
7. Tidak mudah melepas apa 12,13,14 3
yang diyakini
8. Senang mencari dan 15,16 2
memecahkan masalah soal-
soal
Total 16
Sumber: Data Diolah
26

C. Populasi Dan Sampel

1. Populasi

Menurut Sugiyono (2017:117). “ Populasi adalah wilayah generalisasi

yang terdiri atas obyek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu

yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya:. Populasi pada penelitain ini adalah siswa kelas XI Akuntansi 2

SMK Negeri 2 Makassar sebanyak 35 siswa dapat dilihat pada tabel 4.

Tabel 4. Jumlah siswa kelas XI Akuntansi 2 SMK Negeri 2 Makassar

Kelas jumlah
Kelas XI Akuntansi 2 35
jumlah 35
Sumber: Absen kelas XI Akuntansi SMK Negeri 2 Makassar

2. Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI Akuntansi 2

yang berjumlah 35 siswa yang digunakan sebagai kelas eksperimen. Teknik

pengambilan sample yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teknik

purposive sampling.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik Pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Observasi

Dalam penelitian ini, observasi dilakukan oleh peneliti yang dibantu oleh

guru dan pengamat yang juga merupakan teman sejawat peneliti yang memiliki

latar belakang sma dengan peneliti. Hal ini dilakukan agar observasi berjalan
27

lancer. Observasi dilakukan selama berlansungnya pelaksanaan proses

pembelajaran dikelas dengan mencatat pada lembar observasi.

2. Dokumentasi

Menurut Rukin (2019:82) “Dokumtasi adalah pengumpulan data dengan

mencari informasi dan catatan atau dokumentasi yang ada dianggap relevan

dengan permasalahan penelitian:. Pada penelitian ini dokumentasi diguankan

untuk memperoleh data tertulis mengenai gambaran umum profil sekolah serta

data-data tertulis lainnya.

E. Teknik Analisis Data

Untuk menguji serta membuktikan hipotesis yang diajukan dalam

penelitian ini digunakan analisi data sebagai berikut:

1. Analisis Deskriptif Presentase

Analisis deskriptif bertujuan untuk menggambarkan, menceritakan, sera

menskripsikan segala sesuatu yang menyangkut objek penelitian. Deskriptif ini

dilakukan dengan presentase dalam bentuk tabel frekuensi atau tabulasi data

bersumber dari hasil yang diperoleh dari responden.

Untuk menentukan petingkat dalam setiap variabel penelitian dapat dilihat

dari perbaikan anatara skor actual dan skor ideal dengan rumus skala 100 dalam

Setiadi (2019:154)
28

Skor Aktual
% Skor Aktual = X 100
Skor Ideal

Dimana:

- Skor aktual adalah jawaban yang diperoleh dari seluruh responden atas
observasi yang telah dilakukan.
- Skor Ideal adalah skor maksimum atau skor tertinggi yang mungkin
diperoleh dari seluru responden memilih jawaban skor tertinggi

Presentase dapat dilihat dari perbandingan antara skor actual dan skor ideal
dalam arikunto (2018:35) dapat dilihat ada tabel 4.

Tabel 5. Kriteria Presentase Tanggapan Responden


No % Jumlah Skor Kriteria
1 0% - 20% Sangat Kurang
2 21% - 40% Kurang
3 41% - 60% Cukup
4 61% - 80% Baik
5 81% - 100% Sangat Baik
Sumber: Arikunto (2018:35)

2. Uji Instrumen penelitian

a. Uji Validitas

Valid atau tidaknya setiap butir dalam instrumen dapat dilakukan dengan

mengkorelasi antara skor butir dan skor total. Menurut Sugiyono (2017:363)

“validitas adalah derajat ketetapan anatara data yang terjadi pada objek penelitian

dengan data yang dapat dilaporkan peneliti”. Mengukur validitas instrument

membandingkan antara nulai rhitung dengan rtabel dengan taraf signifikan 5 persen.

Apabila nilai rhitung > rtabel maka instrument dikatakan valid, apabila nilai r hitung < rtabel
29

maka dikatakan tidak valid. Pengujian validitas dilakukan dengan bantuan

program statistical package social science (SPSS) versi 29.

b. Uji Reliabilitas

Menurut Sugiyono (2017:173), instrumen reliablitas adalah instrumen

yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan

menghasilkan dana yang sama. Rumus yang digunakan adalah spearman brown

(split half), sebagaiamna yang dikemumakan dalam Sugiyono (2017:185) sebagai

berikut:

2rb
ri =
1 + rb
Keterangan:
ri = reliabilitas internal seluruh instrument
rb = korelasi product moment antara belahan pertama dan kedua

pengujian reliabilitas dengan bantuan SPSS 29 for windows menggunakan

metode cronbach’s alpha maka r hitung diwakili oleh nilai alpha. Sutau instrumen

dinyatakan reliablitas apabila nilai cronbach’s alpha > 0,60.

3. Uji Hipotesis

a. Regresi Linear Sementara

Uji regresi linear sederhana digunakan untuk mencari pengaruh anatara

model pembelajaran inkuiri variabel independen dan motivasi belajar variabel

dependen. Analisis ini digunakan dengan menggunakan bantuan Statistical


30

Package For Sosial Science (SPSS). Menurut Sugiyono (2018:262). Persamaan

regresi linear sederhana pada halaman berikut:

Ỷ =a+bX

Keterangan:
Ỷ = Nilai yang diprediksikan (motivasi belajar)
a = konstanta ataua bila X = 0
b = Koefisien regresi
X = Nilai Variabel Independen (model pembelajaran inkuiri)

b. Uji Korelasi Product Moment

Menurut Siregar (2013:252) “Analisis Korelasi Pearson Product Moment

adalah untuk mencari arah dan kekuatan hubungan antara variabel bebas (X)

dengan variabel terikat (Y) dan data berbentuk interval dan rasio. Analisi

digunakan menggunakan SPSS 29 for windows. Rumus korelasi pearson product

moment yang digunakan menurut sugiyono (2017:255) adalah sebagai berikut:

r n .∑ xiyi −( ∑ xi ) (∑ yi)
xy=¿ ¿
√ n {∑ x i2−( ∑ x i ¿¿¿ 2} {n∑ yi2−¿¿

Keterangan:
rxy = Koefisien Korelasi
x = Nilai Variabel Bebas (Model Pembelajaran Inkuiri)
y = Nilai Variabel Terikat (Motivasi Belajar)
n = Jumlah Sampel

Untuk mengetahui hasil dari nilai korelasi diperoleh apakah kuat atau

lemah, dapat dilihat dari tabel 5 berikut:

Tabel 6. Pedoman untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi


Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,000 - 0,199 Sangat Rendah
0,200 - 0,399 Rendah
31

0,400 – 0,599 Sedang


0,600 – 0,799 Kuat
0,800 – 1,000 Sangat Kuat
Sumber: Sugiyono (2015:257)

c. Uji-t

Uji-t digunakan untuk mengetahui signifikansi/keberartian koefisien

regresi sekaligus menguji hipotesis yang diajukan. Agar hasil regresi dapat

dijelaskan hubungannya, maka hasil regresi tersebut akan diuji menggunakan uji-t

dengan derajat kepercayaan 0,05 menurut Sugiyono (2017:257) rumus uji-t

sebagai berikut:

r √ n−2
t=
1−r 2

Keterangan :
t = Uji perbandingan (nilai t yang dihitung)
n = Jumlah sampel
r = Nilai korelasi
r2 = Koefien determinan

Uji ini memiliki kriteria yaitu:


1) Apabila nilai thitung > ttabel atau nilai signifikan < dari α (0,05) maka
hipotesis diterima.
2) Apabila nilai thitung < ttabel atau nilai signifikan > α (0,05) maka
hipotesisi ditolak.
32

JADWAL PENELITIAN

NO KEGIATAN 2022
.
JUL AGU SEP OKT NOV DES
1. Penyusunan Proposal
2. Seminar Proposal
3. Pengumpulan dan
Analisis Data
4. Penyusunan Laporan
5. Seminar Hasil Penelitian
6. Ujian Akhir
33

DAFTAR PUSTAKA

Aqib, Zainal. 2013. Model-model, Media, dan Strategi Pembelajaran Konstektual

(inovatif). Bandung:Yrama Widya

Arikunto,S. & Jabar, C. S. A. (2018). Evaluasi Program Pendidikan. Jakarta:

Bumi Aksara.

Farhurrohman, Muh. 2015. Model-model Pembelajaran Inovatif. Jogjakarta: AR-

RUZ MEDIA

Hamalik, Oemar. 2015. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Hamzah. 2015. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Noor, J. (2017). Metodologi Penelitian. Jakarta: Kencana

Rukin. (2019). Metodel Penelitian Kuantitatif. Takalar: Yayasan Ahmad Cendikia

Indonesia.

Sardiman. (2016). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada.

Senjaya, (2010). Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana.

Siregar. (2015). Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada.

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka

Cipta.

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.


34

Trianto. (2019). Mendesai Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta:

Kencana

Wulandari, Oktaviani. (2014). Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terhadap

Motivasi Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Akuntansi. Skripsi.

Universitas Pendidikan Indonesia.


35

Lampiran Kuesioner

1. Pahami setiap pernyataan/aspek yang akan diamati


2. Pilih jawaban yang menurut anda cocok dengan responden ke dalam kolom
responden yang telah disediakan. Berilah skor 1jika memilah Ya (Y), dan
skor 0 jika memilih Tidak (T)
3. Kedua pilihan jawaban tersebut adalah:
Y = Ya
T = Tidak
Untuk Penilaian
Y =1
T =0

PEMBELAJARAN AKUNTANSI DENGAN MODEL INKUIRI


No Jawaban/Tanggapan
Aspek yang Diamati
. Y T
Merumuskan masalah untuk dipecahkan oleh siswa
1. Siswa dikondisikan agar setiap belajar
2. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok, dalam
satu kelompok terdiri dari 4-5 siswa
3. Setiap kelompok diberi beberapa tugas untuk
dikerjakan
Menetapkan jawaban sementara
4. Siswa menjawab tugas yang diberikan oleh guru
5. Siswa mendiskusikan jawaban yang mereka
dapatkan Bersama anggota kelompoknya
36

6. Siswa menulis hasil diskusi dalam lembar


jawaban yang telah tersedia
Mencari informasi, data, dan fakta yang diperlukan untuk menjawab
pertanyaan
7. Terjadi kerja sama yang positif anata kelompok
8. Siswa dalam mengikuti proses pembelajran
dengan tenang dan tidak merasa tertekan
9. Siswa menetapkan jawaban yang mereka
kerjakan
Menarik kesimpulan jawaban atau generalisasi
10. Masing-masing kelompok membuat alasan
penetapan jawaban dan kesimpulan untuk
dipresentasikan
Mengumpulkan dan menganalisis data
11. Setiap kelompok ditunjuk secara bergantian
untuk mempresentasikan hasil dari jawaban yang
mereka kerjakan
12. Siswa mempresentasikan hasilnya di depan kelas
13. Siswa mampu menjawab pertanyaan yang
diajukan oleh kelompok lain dengan benar
Membuat kesimpulan
14. Siswa aktif memberi kesimpulan
15. Guru Bersama siswa menyimpulkan semua
pertanyaan dan hasil jawaban dari
setiapkelompok
37

1. Pahami setiap pernyataan/aspek yang akan diamati


2. Pilih jawaban yang menurut anda cocok dengan responden ke dalam kolom
responden yang telah disediakan. Berilah skor 1jika memilah Ya (Y), dan
skor 0 jika memilih Tidak (T)
3. Kedua pilihan jawaban tersebut adalah:
Y = Ya
T = Tidak
Untuk Penilaian
Y =1
T =0

MOTIVASI BEALAJAR

No Jawaban/Tanggapan
Pertanyaan
. Y T
Tekun menghadapi tugas
1. Siswa bersungguh-sungguh mengerjakan tugas
yang diberikan oleh guru
2. Siswa tidak berhenti mengerjakan tugasnya jika
belum selesai
3. Siswa mengerjakan seluruh tugas akauntansi
setiap kali diberikan oleh guru
Ulet menghadapi kesulitan
4. Siswa memberikan pertanyaan kepada guru
Ketika atau penjelasan materi yang belum
dipahami
5. Siswa tidak merasa putus asa jika ada soal
akuntansi yang sulit diselesaikan
38

Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah belajar


6. Siswa memperhatikan setiap penjelasan materi
yang disampaikan oleh guru
Lebih senang bekerja mandiri
7. Saya tidak suka jika ada kelompok lain yang
mencontek hasil pekerjaannya
Cepat bosan dengan tugas-tugas rutin
8. Saya bersemangat mengikuti pelajaran akuntansi
Ketika guru dapat menjelaskan dengan baik
Dapat mempertahankan pendapatnya
9. Siswa yakin atas hasil jawaban yang
dikerjakannya
10 Siswa dapat menjelaskan alasan atau argument
atas jawabannya
11. Siswa menyampaikan pendapatnya jika ada
pendapat lain yang tidak sesuai dengan
pemikirannya
Tidak mudah melepas apa yang diyakini
12. Siswa memilih membuktikan jawbannya jika hsil
pekerjaannya berbeda dengan jawaban kelompok
lain
13. Siswa yakin dengan rajin belajar akuntansi akan
membuatnya lebih memahami pelajaran
akuntansi
14. Siswa tidak mudah percaya dengan jawaban
kelompok lain
Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal
15. Siswa senang mengerjakan soal-soal akuntansi
yang diberikan oleh guru
16. Jika siswa mampu mengerjakan soal akuntansi
yang mudah, siswa ingin mengerjakan soal yang
39

lebih sulit

Anda mungkin juga menyukai