Anda di halaman 1dari 10

Nama: Indriyani

NPM: 1701010041
Kelas : F
Mata Kuliah : Penelitian Tindakan Kelas

UPAYA MENURUNKAN KEJENUHAN BELAJAR SISWA DENGAN


MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN MIND MAP PADA MATA
PELAJARAN AQIDAH AKHLAK KELAS VII MTS DA’ARUL MA’ARIF
NATAR
Disusun oleh: Indriyani

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tidak dapat dipungkiri bahwa dalam memilh suatu metode, model, dan
strategi dan bahkan media pembelajaran, perlu memperhatikan kesesuaian antara
metode atau unsur lain dengan pembelajaran, tentunya dengan materi yang akan
disampaikan dengan demikian proses pembelajaran akan menghasilkan suatu nilai
yang dirasa cukup baik dan tepat sesuai dengan tujuan suatu pembeljaran setelah
adanya evaluasi diakhir suatu pembelajaran. Tidak selamanya kegiatan belajar
mengajar itu berjalan dengan sukses dan efektif.
Seperti yang penulis amati dan cukup terlihat diberbagai madrasah atau
lembaga pendidikan yang myoritas pembelajaran mengandung unsur keagamaan,
seperti di MTS Mambaul Ulum dan MA Mambaul ulum Kota Metro, dan juga MI
Daarul Maarif serta MTS dan MA Daarul Maarif Natar, yang mana itu merupakan
sebagian kecil dari berbagai lembaga pendidikan yang didalamnya terdapat suatu
pembelajaran agama, dan dalam pembelajaran itu menerapkan suatu metode
pembelajaran ceramah, respon yang muncul dari peserta didik ketika
pembelajaran itu berlangsung, peserta didik cenderung jenuh, dan mengantuk
bahkan tampak lebih asik dengan dirinya sendiri.
Maka dari itu penulis menggali lebih jauh mengenai suatu paduan yang
tepat guna untuk mengoptimalkan suatu model pembelajaran yang digunakan oleh
pendidik, dan terdapat suatu model yang sekiranya dapat lebih mengefektifkan
kegiatan belajar mengajar yaitu dengan kreatifitas pendidik untuk mengolah
model pembelajaran tersebut, pendidik dapat menggunakan Metode pembelajaran
mind map atau peta pikiran ini dapat di implementasikan didalam pembelajaran
Aqidah akhlak yang mana dalam pembelajaran ini memerlukan suatu pemahaman
yang sangat penting supaya tidak terjadi kekeliruan dalam memahami, dalam
menggunakan metode ini siswa akan merasa tidak jenuh dan mengembangkan
kratifitasnya dalam pembelajaran Aqidah akhlak, mengembangkan gagasan-
gagasan dan ide dalam suatu wujud yang akan mempermudahkan pemahaman
dalam belajar.
Dan sebagai calon pendidik, peneliti juga berusaha melakukan Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) dan membuat laporannya. Peneliti berharap nantinya
laporan PTK ini dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan Indonesia. Bertolak
dengan hal diatas maka peneliti mengambil judul “Upaya menurunkan kejenuhan
belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran mind map pada pelajaran
Aqidah akhlak kelas VII MTS Daarul Ma’arif”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah
dalam penelitian ini antara lain:
1. Bagaimana aktivitas belajar mengajar pada pelajaran Al-Quran Hadis
siswa kelas VII MTS Daarul Ma’arif Natar?
2. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi kejenuhan siswa dalam
Pembelajaran Al-Qur’an Hadis kelas VII MTS Daarul Ma’arif?
3. Bagaimana upaya menurunkan kejenuhan belajar siswa dengan
menggunakan metode ceramah dipadu metode small group pada mata
pelajaran Al-qur’an hadis kelas VII MTS Daarul Ma’arif?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui aktivitas belajar mengajar pada pelajaran Aqidah
akhlak siswa kelas VII MTS Daarul Ma’arif Natar
2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kejenuhan siswa
dalam Pembelajaran Aqidah akhlak kelas VII MTS Daarul Ma’arif
3. Untuk mengetahui bagaimana upaya menurunkan kejenuhan belajar
siswa dengan menggunakan model pembelajaran mind map dalam
pelajaran Aqidah akhlak kelas VII MTS Daarul Ma’arif.
D. Manfaat penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepadasiswa, guru, dan
sekolah.
1. Bagi Siswa
Penelitian ini diharapkan dapat membantu siswa mengatasi rendahnya
motivasi belajar serta kesulitan belajarnya dalam pembelajaran teks
negosiasi sehingga dapat meningkatkan hasil belajarnya.
2. Bagi Guru
Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan profesionalitas guru
dalam melaksanakan tugas utamanya yaitu mengajar dan meningkatkan
budaya ilmiah melalui penelitian.
3. Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan atau referensi upaya
peningkatan hasil belajar siswa terutama dalam pembelajaran menulis.

BAB II
LANDASAN TEORI

A. Model Pembelajaran Mind Map


Model pembelajran mind map atau mind maping yaitu model pembelajran
koopratif yang mana memerlukan suatu kekreaktifitasan siswa untuk
mengembangkan suatu potensi didalam diri dan dikembangkan atau dituangkan
melalui catatan berupa gagasan dan dibentuk dala suatu grafik yang sangat
sederhana namun sangat membantu pemahaman siswa dalam memahami suatu
pokok-pokok materi dan dikemangkan dala bentuk peta pemikiran dan dilengkapi
dengan suatu simbol atau gambar didalam peta tersebut.
Didalam model pembelajaran Mind mapping diterapkan untuk penanaman
konsep dan meningkatkan pemahaman konsep Akidah Akhlak agar siswa lebih
mudah dalam mengingat materi yang telah diajarkan, dengan mind mapping siswa
mampu mengkonstruksi kembali informasi-informasi yang telah diperoleh.
Penelitian Naim (2009) menunjukkan bahwa mind mapping dapat meningkatkan
kemampuan siswa dalam berpikir karena memadukan dan mengembangkan
potensi kerja otak, sehingga perhatian terpusat pada subjek sertamampu
mengembangkan cara pengaturanpikiran secara terperinci.Menurut Indriani
(2008) mind mappingmerupakan strategi pembelajaran yang mengembangkan
kemampuan otak kiri dan otak kanan dengan menggambarkan hal yang bersifat
umum kemudian baru yang bersifat khusus dalam peta.1 Mind Map ini merupakan
sebuah bentuk dari adanya model pembelajaran yakni Discovery Learning.2
B. Prestasi Belajar
Belajar merupakan suatu proses kegiatan yang dilakukan secara sadar oleh
siswa untuk mencapai tujuan. Winkel (1984) mengatakan bahwa belajar adalah
suatu aktivitas mental dan psikis yang berlangsung dalam interaksi dengan
lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan pengetahuan, pemahaman,
ketrampilan, dan nilai sikap. Selanjutnya Sukirin (1984) mengatakan bahwa
belajar adalah suatu kegiatan yang disengaja untuk merubah tingkah laku
sehingga diperoleh kecakapan baru.3
belajar adalah suatu proses kegiatan yang menghasilkan aktivitas baru atau
perubahan kegiatan karena reaksi lingkungan. Perubahan itu tidak dapat disebut
belajar apabila disebabkan oleh perubahan atau kesadaran sementara orang
tersebut karena kelelahan atau karena obat-obatan., sehingga orang tersebut tidak
sadar terhadap keadaan dirinya. Perubahan yang dimaksud adalah perubahan

1
Tia Ristiasari, Bambang Priyono, dan Sri Sukaesih, “Model Pembelajaran Problem
Solving Dengan Mind Maping Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa,” Unnes Journal of
Biology Education 1, no. 3 (t.t.): 2012.
2
Sinulingga dan Deny Munte, “Pengaruh Model Pembelajaran Advance Oganizer
Berbasis Mind Map Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Pada Materi Pokok Besaran Dan Satuan
Di Kelas X SMA,” Jurnal Pendidikan Fisika 1, no. 2 (2012).
3
Hamalik, Proses Belajar Mengajar (Jakarta: Pt Bumi aksara, 2001).
pengetahuan, kecakapan, dan tingkah laku.perubahan ini diperoleh dengan latihan
dan pengalaman, bukan perubahan dengan sendirinya.4
Sedangkan prestasi merupakan kata yang berdiri sendiri yang berarti
produksi yang dicapai oleh tenaga atau daya kerja seseorang dalam kurun waktu
tertentu. Woodworth (1951), prestasi (achievement) adalah actual ability and can
be measured directly by use of test.5 Artinya prestasi menunjukkan suatu
kemampuan aktual yang dapat diukur secara langsung dengan menggunakan tes.
Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa prestasi merupakan
hasil kerja seseorang yang dapat dilihat secara nyata oleh orang lain dan hasil
kerja tersebut dapat diukur secara langsung dengan tes.6

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Subjek Penelitian
subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SDN Mts Daarul Maarif
Kecamatan Natar . Pemilihan subjek penelitian ini didasarkan pada :
1. Input siswa kelas VII sebagian besar sama sekali belum memahami
Pentingnya Akhlak
2. Rendahnya kemampuan memjelaskan perbedaan akhlak terpuji dan akhlak
tercela di kelas VII MTS Daarul Maarif
3. Adanya dukungan dari kepala MTS Daarul Maarif untuk melakukan
Penelitian Tindakan Kelas dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan.
Penelitian Tindakan Kelas ini peneliti lakukan selama 1 bulan yang terdiri
dari 2 siklus mulai dari perencanaan sampai dengan refleksi secara tuntas. Dalam
jangka waktu tersebut, peneliti juga dapat mengalami hasil penelitian tindakan

4
Hamalik, Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem (Jakarta: Pt Bumi
aksara, 2002).
5
Syamsudin dkk., Profesi Keguruan 2 (Jakarta: Universitas terbuka, 2002).
6
Sumantri, Mulyani, dan Syoodiq, Perkembangan Peserta Didik (Jakarta: Universitas
terbuka, 2002).
kelas ini dalam meningkatkan pemahaman / kemampuan siswa dalam belajar
Aqidah akhlak pada kelas VII MTS Daarul Maarif.
B. Tempat dan waktu penelitian
Penelitian ini berlangsung pada 10 Oktober 2019 – 12 November 2019.
Sedangkan tempat yang dijadikan penelitian adalah MTS Daarul Maarif
kecamatan Natar kabupaten Lampung Selatan

C. Prosedur atau Langkah-langkah PTK


1. Pelaksanaan Perbaikan Siklus I
a. Rencana Tindakan
Dari hasil studi awal terhadap keadaan kelas yang diperoleh gambaran
tentang strategi pembelajaran dalam memahami mata pelajaran Akidah Akhlak ,
perhatian dan aktivitas siswa, dan ketersediaan media pembelajaran, maka disusun
dan diterapkan rencana tindakan yang diharapkan akan menghasilkan perbaikan
program berupa:7
1) Penyusunan indicator keberhasilan tindakan untuk mengevaluasi
kemampuan siswa dalam meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar
siswa.
2) Menentukan strategi pembelajaran dengan metode ceramah dengan
menggunakan media gambar,dan lain-lain yang sesuai.
3) menyiapkan LKS yang akan digunakan oleh siswa secara individual
yang memuat tugas-tugas yang perlu diselesaikan siswa.
4) Menyiapkan instrument pengumpulan
5) Menentukan criteria keberhasilan / ketercapaian perbaikan pembelajaran
dalam penelitian ini perbaikan pembelajaran dinyatakan berhasil atau
tercapai apabila:
 80% dari jumlah siswa mencapai scor minimal 20 dari masing-masing
komponen.

Wardani, “Wardani, I.G.A.K. Wihardi, Kuswaya, Nasution Noehi 2002, Penelitian


7

Tindakan Kelas, Jakarta, Universitas Terbuka.,” t.t.


 Ketuntasan belajar yaitu 80 % dari jumlah siswa mencapai minimal
70.
b. Pelaksanaan Tindakan.
Penelitian melaksanakan tindakan dengan melakukan pembelajaran
dikelas sesuai dengan perencanaan tindakan yang telah disusun dalam
pelaksanaan siklus 1. Dalam hal ini, peneliti dibantu teman sejawat melaksanakan
scenario pembelajaran dengan menggunakan RPP 1, diawali dengan
memberikan apersepsi untuk menjajaki kemampuan siswa dalam memahami
materi Akidah Akhlak. Kemudian peneliti melaksanak pembelajaran inti.
Kemudian peneliti memberikan 2 soal untuk dikerjakan secara berkelompok.
c. Observasi
Pada kegiatan observasi peneliti sebagai guru kelas VII mengumpulkan
data dibantu teman sejawat sebagai pengamat selama proses perbaikan
pembelajaran. Peneliti melakukan kegiatan observasi untuk mengamati
pelaksanaan tindakan pembelajaran, dengan bantuan teman sejawat, untuk
mengamati kendala-kendala yang muncul dalam pelaksanaan tindakan.
d. Refleksi
Peneliti bersama-sama dengan guru teman sejawat melakukan analisis,
interpretasi dan mengevaluasi informasi yang diperoleh dari kegiatan observasi
maupun wawancara. Dari hasil evaluasi tindakan, peneliti kemudian dapat
menjelaskan tingkat keberhasilan siklus 1 berupa kemampuan siswa dalam belajar
Aqidah Akhlak. Dalam kegiatan refleksi, peneliti akan melakukan modifikasi
terhadap strategi pembelajaran untuk mengatasi kendala-kendala yang dapat
timbul pada siklus berikutnya. Keberhasilan tindakan pada siklus 1 tampak pada
kemampuan beberapa siswa yang mampu menjawab soal yang diberikan peneliti
dengan benar, yaitu 12 dari 17 siswa mendapat nilai 60 keatas.

2. Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran Siklus II


a. Rencana Tindakan
Dari hasil studi awal terhadap keadaan kelas yang diperoleh gambaran
tentang strategi pembelajaran dalam memahami mata pelajaran Aqidah Akhlak,
perhatian dan aktivitas siswa, dan ketersediaan media pembelajaran, maka disusun
dan diterapkan rencana tindakan yang diharapkan akan menghasilkan perbaikan
program berupa :
1) Penyusunan indicator keberhasilan tindakan untuk mengevaluasi
kemampuan belajar siswa.
2) Menentukan strategi pembelajaran dengan metode ceramah dengan
menggunakan media gambar,dan lain-lain yang sesuai.
3) menyiapkan LKS yang akan digunakan oleh siswa secara individual
yang memuat tugas-tugas yang perlu diselesaikan siswa.
4) Menyiapkan instrument pengumpulan data
5) Menentukan criteria keberhasilan / ketercapaian perbaikan pembelajaran
dalam penelitian ini perbaikan pembelajaran dinyatakan berhasil atau
tercapai apabila:
 80% dari jumlah siswa mencapai scor minimal 20 dari masing-
masing komponen.
 Ketuntasan belajar yaitu 80 % dari jumlah siswa mencapai minimal
70.

b. Pelaksanaan Tindakan.
Penelitian melaksanakan tindakan dengan melakukan pembelajaran
dikelas sesuai dengan perencanaan tindakan yang telah disusun dalam
pelaksanaan siklus 1. Dalam hal ini, peneliti dibantu teman sejawat melaksanakan
scenario pembelajaran dengan menggunakan RPP 1, diawali dengan memberikan
apersepsi untuk menjajaki kemampuan siswa dalam memahami materi Akidah
Akhlak. Kemudian peneliti melaksanak pembelajaran inti. Kemudian peneliti
memberikan 2 soal untuk dikerjakan secara berkelompok.
c. Observasi
Pada kegiatan observasi peneliti sebagai guru kelas VII mengumpulkan
data dibantu teman sejawat sebagai pengamat selama proses perbaikan
pembelajaran. Peneliti melakukan kegiatan observasi untuk mengamati
pelaksanaan tindakan pembelajaran, dengan bantuan teman sejawat, untuk
mengamati kendala-kendala yang muncul dalam pelaksanaan tindakan.
d. Refleksi
Peneliti bersama-sama dengan guru teman sejawat melakukan analisis,
interpretasi dan mengevaluasi informasi yang diperoleh dari kegiatan observasi
maupun wawancara. Dari hasil evaluasi tindakan, peneliti kemudian dapat
menjelaskan tingkat keberhasilan siklus 1 berupa kemampuan siswa dalam belajar
Akidah Akhlak. Dalam kegiatan refleksi, peneliti akan melakukan modifikasi
terhadap strategi pembelajaran untuk mengatasi kendala-kendala yang dapat
timbul pada siklus berikutnya. Keberhasilan tindakan pada siklus 1 tampak pada
kemampuan beberapa siswa yang mampu menjawab soal yang diberikan peneliti
dengan benar, dan diharapkan seluruh siswa mendapat nilai 85 keatas.

D. Teknik pengumpulan data


1. Pengamatan
Instrumen yang digunakan selama pengamatan adalah lembar pengamatan
yang berisi kisi-kisi pengamatan agar pencatatan pengamatan lebih sistematis.
Dalam penelitian ini akan dilakukan pengamatan terhadap pelaksanaan
pembelajaran 35 dengan teknik diskusi Kisi-kisi pengamatan pelaksanaan
pembelajaran disusun berdasarkan prinsip pada pembelajaran dengan
menggunakan teknik diskusi meliputi perencanaan pembelajaran, pelaksanaan
pembelajaran dan hal-hal menonjol yang muncul selama proses pembelajaran.
2. Tes
Tes yang digunakan adalah Pre Test,Post Test dan Tes Formatif. Tes itu
digunakan untuk menilai keterserapan materi selama pembelajaran oleh siswa.
Materi tes mengacu pada materi yang sedang dipelajari oleh siswa. Tes dilakukan
berupa pre-test dan post test.

3. Dokumentasi
Dokumen kegiatan adalah dokumen yang digunakan selama penelitian yaitu nilai
tes, hasil pekerjaan siswa dan dokumen nilai peningkatan siswa.
DAFTAR PUSTAKA

Hamalik. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta: Pt


Bumi aksara, 2002.
———. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Pt Bumi aksara, 2001.
Sinulingga, dan Deny Munte. “Pengaruh Model Pembelajaran Advance Oganizer
Berbasis Mind Map Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Pada Materi
Pokok Besaran Dan Satuan Di Kelas X SMA.” Jurnal Pendidikan Fisika
1, no. 2 (2012).
Sumantri, Mulyani, dan Syoodiq. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta:
Universitas terbuka, 2002.
Syamsudin, Abin, Budiman, dan Nandang. Profesi Keguruan 2. Jakarta:
Universitas terbuka, 2002.
Tia Ristiasari, Bambang Priyono, dan Sri Sukaesih. “Model Pembelajaran
Problem Solving Dengan Mind Maping Terhadap Kemampuan Berpikir
Kritis Siswa.” Unnes Journal of Biology Education 1, no. 3 (t.t.): 2012.
Wardani. “Wardani, I.G.A.K. Wihardi, Kuswaya, Nasution Noehi 2002,
Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta, Universitas Terbuka.,” t.t.

Anda mungkin juga menyukai