Pengembangan Instrumen
Penilaian Sikap
Pengertian
Konsep (Beberapa istilah Penilaian Sikap Observasi
1
dan definisi) di KB
Penilaian Diri
Penilaian
Antar Teman
Pemahaman Konsep
Pengertian penilaian sikap
1. Observasi
Observasi adalah teknik penilaian yang dilakukan
secara berkesinambungan dengan menggunakan
indera, baik secara langsung maupun tidak langsung
dengan menggunakan pedoman atau lembar observasi
yang berisi sejumlah indikator perilaku atau aspek
yang diamati (Kunandar, 2013, hal. 117).
Hasil observasi dicatat dalam jurnal yang dibuat
selama satu semester oleh guru mata pelajaran, guru
BK, dan wali kelas.
Untuk menilai sikap siswa maka guru menggunakan
lembar observasi dan dilakukan dalam kegiatan
pembelajaran. Adapun jurnal, penilaian diri, dan
penilaian antarteman dilakukan sewaktu-waktu.
Hal hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan
penilaian sikap dengan teknik observasi:
1. Jurnal digunakan oleh guru mata pelajaran, guru BK,
dan wali kelas selama periode satu semester.
2. Jurnal oleh guru mata pelajaran dibuat untuk
seluruh peserta didik yang mengikuti mata
pelajarannya.
3. Hasil observasi guru mata pelajaran dan guru BK
dibahas dalam rapat dewan guru dan selanjutnya
wali kelas membuat predikat dan deskripsi sikap
setiap peserta didik di kelasnya.
4. Perilaku sangat baik atau kurang baik yang dicatat
dalam jurnal tidak terbatas pada butir-butir sikap
(perilaku) yang hendak ditumbuhkan melalui
pembelajaran yang saat itu sedang berlangsung.
5. Catatan dalam jurnal dilakukan selama satu
semester
6. Perilaku peserta didik selain sangat baik atau kurang
baik tidak perlu dicatat.
2. Penilaian Diri
Penilaian diri baik sikap social maupun spiritual harus
mengacu pada indikator pencapaian kompetensi yang
sudah dibuat oleh guru sesuai dengan kompetensi
dasar dari kompetensi inti sikap spiritual dan sikap
sosial (Kunandar, 2013, hal. 131).
Dampak positif penilaian diri terhadap perkembangan
kepribadian peserta didik, antara lain:
a. menumbuhkan rasa percaya diri
b. menyadari kekuatan dan kelemahan dirinya
c. Dapat mendorong, membiasakan, dan melatih
peserta didik untuk berbuat jujur.
d. Membentuk sikap terhadap mata
pelajaran/pengetahuan.