Anda di halaman 1dari 3

KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN ANAK USIA SEKOLAH

Oleh : Syamsu Yusuf dan Nani M. Sugandi, 2018 : 59-69

A. Perkembangan Fisik-Motorik
Seiring dengan pertumbuhan fisiknya yang beranjak matang, maka perkembangan motorik
anak sudah dapat terkoordinasi dengan baik. Setiap gerakannya sudah selaras dengan
kebutuhannya. Dia menggerakkan anggota badannya dengan tujuan yang jelas, seperti
menggerakkan tangan untuk menulis, mengambil makanan, melempar bola,dll.
Fase anak usia sekolah (7-12 tahun) ditandai dengan gerakan aktivitas motorik yang lincah.
Perkembangan fisik yang normal merupakan salah satu faktor penentu kelancaran proses
belajar. Oleh karena itu perkembangan motorik sangat menunjang keberhasilan belajar peserta
didik. Maka sekolah perlu memfasilitasi perkembangan motorik anak. Upaya yang dilakukan
sekolah untuk memfasilitasi perkembangan motorik anak adalah sebagai berikut :
1. Sekolah merancang pelajaran keterampilan yang bermanfaat bagi perkembangan atau
kehidupan anak.
2. Sekolah memberikan pelajaran senam atau olahraga kepada siswa
3. Sekolah mengangkat guru yang memiliki keahlian
4. Sekolah menyediakan sarana untuk keberlangsungan penyelenggaraan pelajaran tersebut,
seperti alat yang diperlukan untuk olahraga

B. Perkembangan Intelektual
Pada usia sekolah dasar anak sudah dapat mereaksi rangsangan intelektual, atau
melaksanakan tugas-tugas belajar yang menuntut kemampuan intelektual atau kemampuan
kognitif. Dilihat dari aspek perkembangan kogniti, menurut Piaget masa ini berada pada tahap
operasi konkret, yang ditandai dengan kemampuan mengklasifikasikan benda-benda
berdasarkan ciri yang sama, menyusun atau mengasosiasikan (menghubungkan) angka-angka
atau bilagan, dan memecahkan masalah yang sederhana.
Untuk mengembangkan daya nalar anak, daya cipta atau kreativitas anak, maka kepada anak
perlu diberi peluang-peluang untuk bertanya, berpendapat, atau menilai tentang berbagai hal
yang terkait dengan pelajaran, atau peristiwa yang terjadi di lingkungan sekitar.

C. Perkembangan Bahasa
Usia sekolah dasar merupakan masa berkembang pesatnya kemampuan mengenal dan
menguasai perbendaharaan kata. Pada awal masa ini anak sudah menguasai sekitar 2.500 kata.
Dengan dikuasainya keterampilan membaca dan berkomunikasi dengan orang lain, anak sudah
gemar membaca atau mendengar cerita. Pada masa ini berpikir anak sudah lebih maju, dia
banyak menanyakan soal waktu dan soal akibat.
Disekolah perkembangan bahasa anak diperkuat dengan diberikan mata pelajaran bahasa
ibu dan bahasa Indonesia. Dengan diberikan pelajaran bahasa di sekolah, siswa diharapkan
dapat menguasai dan menggunakannya sebagai alat untuk berkomunikasi dengan baik,
mengekspresikan pikiran, perasaan, sikap atau pendapat serta memahami isi dari setiap bahan
bacaan yang dibacanya.

D. Perkembangan Emosi
Pada usia sekolah (khususnya di sekolah tinggi), anak mulai menyadari bahwa
pengungkapan emosi secara kasar tidaklah diterima, atau tidak disenangi oleh orang lain. Oleh
karena itu, dia mulai belajar mengendalikan dan mengontrol ekspresi emosinya. Kemampuan
mengontrol emosi diperolehnya melalui peniruan dan latihan.
Emosi merupakan faktor dominan yang mempengaruhi tingkah laku individu , dalam hal ini
termasuk pula perilaku belajar. Emosi positif seperti perasaan senang, bergairah, bersemangat
akan mempengaruhi individu untuk mengonsentrasikan dirinya terhadap aktivitas belajar.
Sebaliknya apabila emosinya negatif tentu akan mengalami hambatan dalam proses belajar.

E. Perkembangan Sosial
Adalah pencapaian kematangan dalam hubungan atau interaksi sosial. Dapat juga diartikan
sebagai proses belajar untuk menyesuaikan diri dengan norma-norma, tradisi,dll.
Perkembangan sosial pada anak usia SD ditandai dengan adanya perluasan hubungan,
disampingnya dengan para anggota keluarga, teman sebaya sehingga ruang gerak hubungan
sosialnya bertambah luas. Pada usia ini anak mulai memiliki kesanggupan menyesuaikan diri dari
sikap berpusat pada diri sendiri berubah menjadi sikap bekerja sama. Anak mulai berminat
terhadap kegiatan-kegiatan teman sebaya, dan bertambah kuat keinginannya untuk diterima
menjadi anggota kelompok, dan merasa tidak senang apabila tidak diterima oleh kelompoknya.
Dalam proses belajar di sekolah, kematangan perkembangan sosial ini dapat dimanfatakan
atau di maknai dengan pemberian tugas kelompok.

F. Perkembangan Kesadaran Beragama


Pada masa ini kesadaran beragama anak ditandai dengan ciri – ciri dimana sikap keagamaan
anak masih bersifat reseptif namun sudah disertai dengan pengertian. Kepercayaan anak kepada
Tuhan pada usia ini, bukanlah hasil peikirannya, akan tetapi merupakan sikap emosi yang
berhubungan erat dengan kebutuhan jiwa akan kasih sayang dan perlindungan.
Periode sekolah dasar merupakan masa pembentukan nilai-nilai agama. Pendidikan agama
di sekolah mempunyai peranan yang sangat penting. Oleh karena itu, pendidikan agama di SD
harus menajdi perhatian semua pihak yang terkait, bukan hanya guru agama tetapi juga kepala
sekolah dan guru-guru lainnya.

Anda mungkin juga menyukai