Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN KEUANGAN YANG

DIKONSOLIDASI DENGAN METODE


HARGA PEROLEHAN
14MAR2017 Tinggalkan komentar
by fajaratmojo in Tak Berkategori

Metode “Harga Perolehan” diikuti untuk mencatat investasi saham-saham perusahaan anak,
maka hanya deviden atas saham-saham tersebut yang diakui sebagai pendapatan oleh
perusahaan induk. Dan laba atau rugi atas pemilikan modal hanya timbul apabila sebagain
atau seluruh jumlah saham yang dimiliki itu dijual. Kedua hal tersebut merupakan
perbedaan prinsipial antara kedua metode pencatatan investasi saham-saham perusahaan
anak.

Metode “harga perolehan”, saldo rekening Investasi saham perusahaan anak,tetap


jumlahnya, kecuali apabila terjadi penjualan atau pembelian tambahan atas saham-saham
yang dimiliki, karna “harga perolehan’’ hanya terjadi sekali pada saat pemilikan. Pada
metode harga perolehan, perusahaan induk tidak mencatat atas bagian laba yang diperoleh
perusahaan anak sampai dengan laba tersebut dibagikan sebagai deviden. Pada metode
harga perolehan bagain deviden yang dibagikan oleh perusahaan anak, dicatat bebit dalam
rekening Piutang Deviden (Kas), dengan rekening lawan kredit “Penghasilan Deviden”.

Perbedaan metode equity dengan metode harga perolehan dapat dilihat pada
tabel
Keterangan Metode Equity Metode Harga Perolehan
Jumlahnya selalu tetap,
kecuali ada penjualan atau
Rekening Investasi Saham Berubah – ubah sesuai
pembelian tambahan atas
Perusahaan anak perubahan jumlah kekayaan
saham yang dimiliki
  bersih perusahaan anak
Tidak hanya diakui pada
 
laporan keuangan (neraca)
 
Dicatat dalam laporan keuangan
 
Bagian laba yang diperoleh (neraca) yang dikonsolidasi
Bagian deviden dicatat debit
  Tidak mencantumkan
pada rekening piutang deviden
“pendapatan atau kerugian” atas
(kas), dengan rekening
Laporan Laba – Rugi investasi saham,
“penghasilan deviden” pada
sisi kredit

Penyajian-penyajian Rekening Investasi dalam Laporan Keuangan Perusahaan


Induk
Di dalam neraca konsolidasi, tidak ada perbedaan antara metode pencatatan terhadap
investasi saham-saham perusahaan anak baik pada metode harga perolehan atau pada
metode equity. Kedua metode tersebut menghasilkan neraca yang menunjukkan posisi
keuangan yang sama, tapi kedua metode tersebut menghasilkan saldo dalam rekening
investasi saham dan rekening laba yang ditahan pada buku-buku perusahaan induk yang
berlainan. Hal ini mengakibatkan posisi keuangan dan hasil usaha yang berbeda-beda dalam
laporan keuangan individual perusahaan induk. Sehingga dalam menginterpretasikan
laporan keuangan tersebut sangat dipengarui oleh metode pencatatan yang dipakai,
khususnya terhadap informasi yang berhubungan dengan pemilikan saham-saham
perusahaan anak. Oleh sebab itu agar tidak menimbulkan interpretasi yang bertentangan
dalam laporan keuangan individualnya harus dinyatakan secara jelas ( footnote atau catatan
tersendiri ) tentang metode pencatatan yang dipakai dalam hubungannya dengan pemilikan
saham perusahaan anak.

1. Bila memakai metode harga perolehan, maka perubahan-perubahan netto di dalam


hak-hak pemegang saham yang berasal dari ( pembagian) laba perusahaan anak sejak
posisi control dicapai harus disajikan secara terpisah didalam neraca. Jika sebagian dari
perubahan netto itu terjadi dalam periode akuntansi yang sedang berjalan, maka harus
dilaporkan di dalam laporan Rugi Laba ( Perusahaan Induk ).
2. Jika memakai metode equity, maka laporan keuangan harus menyatakan tentang
metode pencatatan itu, harus dijelaskan juga mengenai harga perolehannya serta
menghasilkan deviden yang telah diterima dalam hubungannya dengan pemilikan
saham-saham perusahaan anak.
Semua itu diperlukan agar diketahui besarnya bagian keuntungan yang diperoleh oleh
perusahaan anak yang telah direalisasikan melalui pembagian deviden.

Evaluasi terhadap Metode Equity dan Metode Harga Perolehan ( Cost Method )
Metode harga perolehan, merupakan metode yang umumnya dipakai sebagai dasar
pencatatan maupun dasar penyusunan laporan keuangan individual, dalam hubungannya
dengan pemilikan saham-saham pada perusahaan anak. Metode ini juga dianggap sebagai
metode yang konsisten dengan metode pencatatan yng dipakai pada jenis-jenis investasi
yang lain dan sesuai dengan ketentuan-ketentuan yuridis, juga adanya beberapa keberatan
terhadap metode equity.

Beberapa keberatan yang sering timbul sebagai akibat dari penggunaan metode equity :

1. Metode equity menyimpang dari praktek-praktek akuntansi yang lazim, kususnya


didalam pengkuan pengasilan.
2. Saldo rekening investasi saham, sebagi akibat dari mekanisme pencatatan tidak bisa
menunjukkan berapa besarnya/jumlahnya baik “ harga perolehan “ saham maupun “
nilai “ sahm-saham yang dimiliki tersebut. Semua ini disebabkan karena rekening
investasi berisi campuran antara data harga perolehan ( histories ) saham –saham pada
tanggal pemilikan dengan beberapa data penyesuaian sebagai akibat terjadinya
perubahan atas saldo hak-hak pemegang saham pada perusahaan anak.
3. Memerlukan analisa dan penyesuaian/koreksi secara khusus terhadap rekening-
rekening yang terlibat dalam hubungannya dengan pemilikan saham perusahaan anak
tersebut.
Laporan Keuangan Perusahaan Anak yang telah Dikonsolidasikan di dalam
Neraca Konsolidasi
Meskipun metode harga perolehan memiliki kelebihan dibanding metode equity, tapi akan
timbul persoalan apabila metode harga perolehan dipakai, ada satu atau lebih investasi pada
perusahaan anak tidak ikut dikonsolidasikan di dalam neraca konsolidasi. Cara menyajikan
investasi pada perusahaan anak yang tidak ikut dikonsoidasi di dalam neraca konsolidasinya
yaitu harus tetap disajikan sesuai “ harga perolehan “ atau harus sesuai juga dengan
perubahan yang terjadi pada ( saldo ) hak-hak para pemegang saham dari perusahaan anak.
Tujuan utama dari penyusunan laporan keuangan yang dikonsolidasi adalah untuk
menunjukkan posisi keuangan dan hasil usaha dari berbagai perusahaan afiliasi, yang secara
ekonomis merupakan satu kesatuan.

Maka pengakuan terhadap ( bagian ) laba perusahaan anak sejak terjadinya pemilikan
saham-saham dan kemudian mengabungkannya menjadi saldo dalam rekening-rekening
pembukuan yang bersangkutan dalam hubungannya dengan perusahaan yang berafiliasi
merupakan suatu keharusan.

Di dalam Laporan Rugi Laba yang dikonsolidasi, bagian laba ( rugi ) dari perusahaan yang
tidak dikonsolidasi harus disajikan secara terpisah. Saldo laba ( rugi ) dari prusahaan anak
( yang tidak ikut dikonsolidasi ) digabungkan dengan saldo laba ( rugi ) dari perusahaan
anak yang dikonsolidasi di dalam Laporan Rugi Laba Konsolidasi.

Bila keseluruhan pengaruh dari investasi pada perusahaan anak yang tidak ikut
dikonsolidasi dianggap material dalam hubungannya dengan posisi keuangan dan hasil
usaha yang dikonsolidasiakan, maka ikhtisar tentang aktiva, hutang, modal serta hasil usaha
dari perusahaan ( anak ) yang tidak ikut di konsolidasi tersebut, dapat disajikan baik dalam
bentuk footnote mupun lampiran tersendiri ( secara individual ataupun gabunggan antara
mereka).

Adapun pencatatan di dalam metode perolehan:

1. pada saat pembelian investasi ( sama dengan metode pemilikan )


 
Investasi Saham perusahaan anak         xxx
Kas      xxx

2. pada saat perusahan anak memperoleh laba

   Transaksi ini tidak perlu dicatat oleh perusahaan induk

3. pada saat perusahaan anak menderita rugi


Transaksi ini tidak perlu dicatat oleh perusahaan induk

4. pada saat perusahaan anak membagi deviden


 
Kas      xxx
Pendapatan/ penghasilan deviden                   xxx

apabila deviden tersebut berasal dari laba ditahan sebelum pemilikan, maka akan dicatat
sebagai pengurang terhadap harga perolehan investasi:

 
Kas      xxx
Investasisaham perusahaan anak                     xxx

Alternatif Teknik-Teknik Penyusunan Neraca Konsolidasi dengan Metode


Perolehan
Eliminasi terhadap bagian pemilikan pada perusahaan anak di dalam daftar neraca lajur
neraca konsidasi didasarkan pada posisi keuangan perusahaan anak, pada saat terjadinya
pemilikan saham-saham oleh perusahaan induk. Apabila terjadi kenaikan kenaikan saldo
laba yang ditahan pada perusahaan anak yang berasal dari laba operasi yang belum/tidak
dibagikan sebagai deviden, maka harus ditentukan besarnya bagian yang harus diakui oleh
perusahaan induk di dalam neraca yang dikonsolidasi.

Menambahkan kolom penyesuaian sebelum proses eliminasi dilakukan pada daftar lajur
penyusunan neraca konsolidasi. Kolom penyesuaian dipergunakan untuk
menyesuaikankenaikan atas hak-hak pemilikan pada perusahaan anak. Penyesuaian
tersebut adalah yang berhubungan dengan pemilikan saham-saham perusahaan anak,
khususnya terhadap saldo rekening investasi saham-saham perusahaan anak dengan saldo
laba yang ditahan perusahaan induk.

Dalam daftar lajur penyusunan neraca konsolidasi rekening investasi saham-saham


perusahaan anak dan saldo laba yang ditahan perusahaan induk disesuaikan dengan bagian
atas kenaikan saldo laba yang ditahan perusahaan anak.

Pembagian deviden dari saldo Laba Yang Ditahan sebelum saat Pemilikan
Saham
Dalam metode harga perolehan penghasilan atas investasi saham pada perusahaan anak
timbul apabila perusahaan anak membagikan laba yang diperoleh, Namun demikian sangat
dimungkinkan terjadinya pembagian deviden oleh perusahaan anak atas laba yang
diakumulasikan sebelum pemilikan saham-saham oleh perusahaan induk terjadi.

Deviden semacam ini terjadi dan oleh karena pencatatan investasi sahampada metode harga
perolehan bertitik tolak pada posisi keuangan pada saat terjadi pemilikan saham. Maka tidak
boleh diakui sebagai penghasilan bagi perusahaan induk. Pembagian deviden berakibat
terjadinya perubahan posisi keunga pada perusahaan anak menjadi tidak sesuai dengan
posisi keuangan pada saat pemilikan saham- saham terjadi.

Contoh:

Neraca singkat PT Dani dan PT Dian pada tangal 1 juli 1977, yaitu sesaat setelah PT Dani
membeli 750 lembar saham-saham PT Dian dengan harga @ Rp 15.000

PT Dani PT Dian
11.250.000
Aktiva 13.750.000 15.000.000
–          Investasi saham-saham PT Dian
15.000.000
25.000.000
–          Macam-macam aktiva
2.000.000
7.500.000
Hutang dan modal 10.000.000
Macam hutang 10.000.000
    3.000.000
Modal saham 1000@ Rp 10.000     7.500.000
15.000.000
Laba yang ditahan 25.000.000

Masing-masing perusahaan memperoleh laba:

 PT Dani Rp 1.250.000
 PT Dian Rp   750.000
PT Dian membagikan deviden Rp 1.000.000 pada akhir bulan Desember 1977

 Pembagian Deviden ,Oleh PT Dani dicatat


 Kas 000
Investasi Saham-saham PT Dian                     Rp 187.000

Penghasilan                                                     Rp 562.000

Perhitungan :

 Bagian deviden PY Dani 75% x 750.000 Rp 562.000


 Jumlah laba sebelum pemilikan sahamYang dibagikan
sebagai deviden 75% x (1.000.000-750.000)                       Rp 187.000

jumlah uang kas yang diterima PT Dani                                 Rp 750.000

Sumber : http://anissahakim.blogspot.co.id/2013/06/v-behaviorurldefaultvmlo.html

   http://yantosemak.blogspot.co.id/2015/03/akuntansi-lanjutan.html

https://fajartriatmojo.wordpress.com/2017/03/14/laporan-keuangan-yang-dikonsolidasi-
dengan-metode-harga-perolehan/

Anda mungkin juga menyukai