Anda di halaman 1dari 10

NAMA : ANDIKA KURNIAWAN

NPM : DI115111001
MATKUL : PRAKTIKUM AKUNTANSI LANJUTAN
DOSEN : FIKA ARYANI

Tugas Praktikum Akuntansi Lanjutan (Dikumpulkan via email)

Soal :

1. Pada tanggal 1 Januari 2018, PT ABC membeli 50% kepemilikan dalam perusahaan anak nya
seharga $600.000, ketika ekuitas pemegang saham Perusahaan Anak terdiri dari modal saham
sebesar $1.100.000 dan laba ditahan sebesar $1.100.000. Pada tanggal 1 Agustus 2018, PT ABC
membeli 25% kepemilikan tambahan dalam Perusahaan Anak seharga $320.000. Kedua
pembelian dilakukan pada saat nilai buku sama dengan nilai wajar. Pada tahun 2018, Perusahaan
Anak meraih laba sebesar $250.000, yang diperoleh secara merata selama tahun tersebut dan
Perusahaan Anak membayar dividen sebesar $75.000 pada bulan April serta sebesar $75.000 lagi
pada bulan Oktober. Hitunglah: Laba PT ABC dari perusahaan anak untuk tahun 2018!

2. Prosedur konsolidasi diatur dalam PSAK No. 4 (Paragraf 8,21 & 23) antara lain dinyatakan
bahwa dalam menyusun Laporan Keuangan Konsolidasi Laporan Keuangan Induk Perusahaan
dan Anak Perusahaan digabungkan satu persatu dengan menggabungkan unsur-unsur yang sejenis
dari Aktiva, Kewajiban, Ekuitas, Pendapatan dan Beban. Jelaskan secara terperinci langkah-
langkah prosedur dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi !

3. Lampirkan format pdf. Laporan Keuangan sebuah perusahaan beserta Catatan Atas Laporan
Keuangan dengan mengunduh LK tersebut di www.idx.co.id. Pilih perusahaan yang akan di
Analisis . Lalu buatlah analisisnya dengan mengacu pada point-point dibawah ini:
a. Informasi Perusahaan
b. Struktur Entitas Anak
c. Dasar penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian.

JAWABAN
No.1. Laba yang diperoleh selama tahun 2018
1 Jan 2018 – 31 Jul 2018 $ 250.000 X 50% X 7/12 = 72.917
1 Ags 2018 – 31 Des 2018 $ 250.000 X 75% X 5/12 = 78.125
= 151.042
No.2. Prosedur Konsolidasi diatur dalam PSAK No. 4 (Paragraf 8,21 & 23) antara lain
dinyatakan bahwa dalam menyusun Laporan Keuangan Konsolidasi Laporan
Keuangan Induk Perusahaan (Parent Company) dan Anak Perusahaan (Subsidary
Company) digabungkan satu persatu dengan menggabungkan unsur-unsur yang
sejenis dari Aktiva, Kewajiban, Ekuitas, Pendapatan dan Beban.

Adapun prosedur penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi Dijelaskan lebih


terperinci lagi, yaitu:

1. Mengeliminasi semua rekening timbal balik (Reciprocal Account)


Eliminasi dilakukan melalui jurnal eliminasi dengan mengeliminasi rekening-
rekening yang bersifat rekening timbal balik, yaitu suatu rekening yang dicatat
oleh kedua belah pihak (induk dan anak) untuk suatu transaksi yang sama.
2. Menyusun Kertas Kerja (Worksheet).
Worksheet digunakan untuk memepermudah penyusunan laporan keuangan
Prosedur penyusunan worksheet tergantung pada dasar yang dipakai,
yaitu Laporan Keuangan Individual atau Neraca Saldo Individual.

Dalam penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi antara Induk Perusahaan dan


Anak Perusahaan dapat digunakan 3 (tiga) metode yaitu:
A. Metode Ekuitas (Equity Method)
B. Metode Ekuitas Tidak Lengkap
C. Metode Harga Perolehan (Cost Method)

A. Konsolidasi dengan Metode Ekuitas (Equity Method)

Berbagai pendekatan konsolidasi dan setiap kombinasi penyesuaian serta


eliminasi akan menghasilkan jumlah yang benar bagi laporan keuangan
konsolidasi. Ayat jurnal penyesuaian dan eliminasi yang disajikan dalam kertas
kerja tidak mempengaruhi akun buku besar perusahaan induk maupun
perusahaan anak. Penyesuaian atau eliminasi akun atau saldo hanya berarti
bahwa jumlah yang tercamtum pada kolom – kolam perusahaan terpisah dalam
kertas kerja (1) disesuaikan sebelum dimasukan dalam kolom laporan
konsolidasi atau (2) dieliminasi dan tidak disajikan pada kolom laporan
konsolidasi.

Laba ditahan konsolidasi awal


Ditambah : laba bersih konsolidasi
(atau dikurangi rugi bersih konsolidasi)
Dikurangi : Deviden perusahaan Induk .
Laba ditahan konsolidasi akhir
Dalam format kertas kerja, baris laba bersih diturunkan ke bagian laba
Laba ditahan kertas kerja tanpa penyesuaian lebih lanjut. Demikian juga, baris
labaditahan akhir diturunkan ke bagian Neraca, yang sekali lagi tanpa
penyesuainan atau eliminasi lebih lanjut. Perhatikan bahwa setiap baris dalam
kerja akan menghasilkan jumlah konsolidasi dengan menjumlahkan saldo akun
perusahaan induk serta perusahaan anak dan kemudian atau mengurangkan
penyesuaian serta eliminasi secara layak. Laba bersih dan laba ditahan
perusahaan induk menurut metode akuntansi ekuitas yang lengkap adalah sama
dengan laba ditahan konsolidasi.
Konsep dasar dari metode ekuitas pada dasarnya memandang investasi
Induk Perusahaan terhadap Anak Perusahaan sebagai sesuatu penyertaan
modal sehingga jika aktiva bersih Anak Perusahaan berubah karena kegiatan
operasionalnya, secara otomatis akan menyebabkan perubahan pada nilai
investasi induk Perusahaan. Data Pencatatan investasi saham pada Anak
Perusahaan dengan metode ekuitas, didasarkan pada suatu anggapan investasi
pada Anak Perusahaan sejajar dan sama dengan investasi pada perusahaan-
perusahaan cabangnya. Alasan diterapkannya metode ekuitas juga didasarkan
atas suatu fakta bahwa Induk Perusahaan dan Anak Perusahaan merupakan
bagian-bagian dari satu kesatuan usaha, seperti halnya hubungan antara Kantor
Pusat dan Cabang-Cabangnya. Oleh sebab itu perubahan-perubahan yang
terjadi didalam hak-hak pemegang saham pada Anak Perusahaan harus diakui
dan dicatat oleh Induk Perusahaan, untuk dapat mengikuti dan melaporkan
posisi keuangan dan perkembangan usahanya secara lengkap.
Nilai investasi Induk Perusahaan terhadap Perusahaan akan meningkat
jika Anak Perusahaan memperoleh laba bersih dan akan menurun atau
berkurangnya nilainya, jika Anak Perusahaan menderita kerugian.
Meskipun Laporan Keuangan Konsolidasi hasil penerapan metode ekuitas
ini nantinya akan sama dengan penerapan metode biaya, namun lembar kerja
konsolidasi beserta jurnal untuk penyesuaian dan eliminasi akan berbeda. Harus
memperhatikan pengaruh perubahan modal anak Perusahaan terhadap hak
pemilikan Induk Perusahaan.

Beberapa perkiraan (account) yang perlu diperhatikan antara lain:

1. Perkiraan “Investasi Saham dalam Anak Perusahaan


Akan berubah jumlahnya apabila Anak Perusahaan melaporkan adanya
Laba Rugi atau pembagian Dividen.
2. Perkiraan “Kas”
Akan berubah jumlahnya apabila Induk Perusahaan melaporkan adanya
Laba Rugi atau pembagian Dividen.
3. Perkiraan “Piutang Dividen Anak Perusahaan”
Timbul karena perusahaan mengumumkan Dividen namun belum
dibayar.Perkiraan ini harus dihapuskan apabila telah dibayar tunai (kas).
4. Perkiraan “Laba yang ditahan (Retained Earning) Induk Perusahaan”
Akan berubah jumlahnya apabila Anak Perusahaan melaporkan adanya
Laba atau Rugi. Selain itu akan berubah juga karena adanya Laba atau Rugi
milik Induk Perusahaan sendiri.
5. Perkiraan “Laba yang ditahan (Retained Earning) Anak Perusahaan”
Akan berubah jumlahnya apabila ada Laba Rugi atau pembagian Dividen
pada Anak Perusahaan sendiri.
Perkiraan-perkiraan diatas, dalam Kertas Kerja (Worksheet) penyusunan
Laporan Keuangan Konsolidasi harus sudah menunjukkan Saldo Akhir pada
Laporan Keuangan Konsolidasi, artinya sudah diperhitungkan perubahan
jumlahnya.

B. Konsolidasi dengan Metode Ekuitas Tidak Lengkap

Jika metode ekuitas diterapkan secara benar ,laba bersih perusahan induk
adalah sama dengan laba bersih konsolidasi,dan saldo laba perusahaan induk
adalah sama dengan saldo laba konsolidasi. Persamaan jumlah laba dan saldo
laba perusahaan induk dan konsolidasi ini tidak selalu ada. Persamaan tersebut
tidak ada jika metode ekuitas diterapkan tidak secara benar,atau jika akuntansi
metode biaya digunakan untuk investasi perusahaan anak.

Contohnya, perusahaan induk dalam menerapkan akuntansi metode ekuitas


mungkin mengamortisasikan perbedaan antara investasi dan nilai buku yang
diperoleh pada buku terpisah perusahaan induk, atau mungkin tidak
mengeliminasi laba atau rugi antar-perusahaan.Kelalaian-kelalaian seperti itu
menyebabkan tidak lengkapnya penerapan akuntansi metode ekuitas.
Kesalahan-kesalahan lain dalam penerapan metode ekuitas menyebabkan salah
saji yang serupa dalam laba dan saldo laba perusahaan induk.

Masalah yang timbul dari salahnya penerapan metode ekuitas atau


menggunakan metode biaya untuk investasi perusahaan anak mugkin tidak
seserius yang terlihat. Hal ini dikarenakan “akuntan harus menyiapkan laporan
keuangan konsolidasi yang benar dengan mengabaikan bagaimana
perusahaaninduk mempertanggungjawabkan investasinya pada perusahan
anak”. Tidak ada pelanggaran terhadap prinsip akuntansi yang berlaku umum
sepanjang laporan keuangan konsolidasi yang disiapkkan bagi pemegang saham
benar dan perusahaan induk/investor tidak menerbitkan laporan keuangan yang
telah diaudit yang lain. Tetap digunakannya metode biaya atau metode ekuitas
tidak lengkap oleh beberapa perusahaan didasarkan pada asumsi bahwa
penerbitan laporan keuangan konsolidasi hanya sebagai laporan keuangan yang
disiapkan bagi para pemegang saham dari entias utama.

C. Konsolidasi dengan Metode Biaya (Cost Method)

Pada Metode Biaya, yang dipakai untuk mencatat investasi saham-saham


Anak Perusahaan, maka hanya dividen atas saham-saham tersebut (yang telah
dibagikan oleh Anak Perusahaan) yang diakui sebagi pendapatan (revenue) oleh
Induk Perusahaan. Sebaliknya laba atau rugi atas pemilikan modal (saham)
hanya timbul apabila sebagian atau seluruh jumlah saham yang dimiliki tersebut
dijual. Pada metode biaya bagian dividen yang dibagikan oleh Anak Perusahaan
dicatat pada sisi debit dalam rekening “Piutang Dividen (Kas)”, dengan rekening
lawan kredit “Penghasilan Dividen”.

Beberapa hal yang harus diperhatikan pada Metode biaya:


1. Perkiraan “Investasi Saham pada Anak Perusahaan”, tidak mengalami
perubahan jumlahnya. Perubahan modal Anak Perusahaan akibat adanya
Laba, Rugi atau pembagian Dividen tidak mempengaruhi Perkiraan
“Investasi Saham pada Anak Perusahaan, atau Induk Perusahaan tidak
menyesuaikan Investasinya.
2. Laba atau rugi dari Anak Perusahaan baru diakui oleh Induk Perusahaan
sebesar Prosentase (%) kepemilikannya pada saat disusun Neraca
Konsolidasi melalui perkiraan “Laba yang ditahan (Retained Earning) untuk
Induk Perusahaan”. Perkiraan ini hanya tampak pada Worksheet
penyusunan neraca Konsolidasi.
3. Penghapusan (eliminasi) terhadap perkiraan-perkiraan Modal Saham, Agio
Saham dan Retained Earning Anak Perusahaan hanya didasarkan pada
jumlah awal/Saldo Awal tahun atau Saldo Awal pada saat kepemilikan.
4. Metode Biaya berdasarkan pada asumsi bahwa investasi Induk terhadap
Anak Perusahaan merupakan bagian dari Aktiva.
5. Nilai Investasi harus selalu tetap, karena akan dittampakkan dalam neraca
sebesar harga perolehannya saja.
6. Perubahan nilai aktiva bersih Anak Perusahaan sebagai Konsekuensi dari
kegiatan operasionalnya tidak akan mempengaruhi besaarnya nilai investasi
tersebut.

SUSUNAN AYAT JURNAL DALAM KERTAS KERJA

Dengan bertam bahnya kompleksitas proses konsolidasi, susunan


penyesuaian dan eliminasi pada kertas kerja dapat diperluas ke hal – hal berikut ;
1. Penyesuaian terhadap kesalahan san pengabaian dalam laporan keuangan
perusahaan induk dan perusahaan anak yang terpisah.
2. Penyesuaian untuk mengeleminasi laba dan rugi antar perusahaan.
3. Penyesuaian untuk mengeliminasi laba dan deviden dari perusahaan anak dan
menyesuaikan investasi dalam perusahaan anak dengan saldo awal periode.
4. Penyesuaian untuk mencatat hak minoritas pada laba dan deviden
perusahaan anak.
5. Mengeliminasi saldo investasi dalam perusahaan anak dan ekuitas
perusahaan anak.
6. Mengalokasikan dan mengamortisasi perbedaan biaya / nilai buku (dari langka
5).
7. Mengeliminasi saldo yang bersifat resiprokal lainnya (utang-piutang antar
perusahaan, pendapatan serta beban, dan lain – lainnya)

Meski ada beberapa susunan lainnya, susunan ini dapat dianggap cukup
memadai. Dan diajnurkan untuk mempelajari dan menerapkannya selama
mempelajari konsolidasi.
Hak minorotas yang direfleksikan dalam neraca konsolidasi dihitung sebagai hak
minoritas awal ditambah beban hak minoritas dikurangi deviden hak minoritas.
Demikian pula, laba investasi dari perusahaan anak yang dikonsolidasikan selalu
dieliminasi. Laba bersih konsolidasi dihitung dengan mengurangi beban
konsolidasi dan beban hak minoritas dari pendapatan konsolidasi.
MENEMUKAN KESALAHAN

Bagian terakhir dari kertas kerja konsolidasi yang akan diselesaikan adalah
bagian neraca konsolidasi. Sebagian besar kesalahan yang dibuat dalam
mengkonsolidasikan laporankeuangan akan tampak apabila neraca konsolidasi
tidak seimbang. Jika neraca konsolidasi tetap tidak seimbang setelah totalnya
dihitung kembali, setiap pos harus diperiksa untuk memastikan bahwa semua pos
telah dicatat. Kelalaian mencata beban hak minoritas dalam laporan laba rugi
konsolidasidan ekuitas hak minoritas dalam neraca konsolidasi sering terjadi
karena pos – pos tersebut tidak tercantum pada laporan perusahaan yang
terpisah. Kesamaan debet dan kredit pada ayat jurnal kertas kerja diperiksa
dengan menjumlahkan kolom penyesuaian dan eliminasi.

PENGALOKOSIAN KELEBIHAN KE AKTIVA BERSIH YANG DAPAT


DIIDENTIFIKASI.

FASB Statement No 141 maupun No142 mengharuskan perusahaan


menyediakan setidaknya ikhtisar pengungkapan menyangkut alokasi harga beli
perusahaan anak yang diakuisisi, terutama yang berkaitan dengan perolehan
goodwill adn aktifa tidak berwujud lainnya. Ini secara khusus mengharuskan
perusahaan mengungkapkan, pada tahun akuisisi, neraca ringkas yag
menunjukan jumlah yang dibebankan ke dalam aktifa dan kewajiban utama,
jumlah penelitian dan pengembangan dalam proses yang dibeli serta
penghapusan, dan jumlah total yang dibebankan ke kategori utama aktifa tidak
berwujut. FASB Statement No 142 mengharuskan lebih lanjut bahwa jumlah
goodwill ditunjukan sebagai baris terpisah dalam neraca (dengan asumsi jumlah
tersebut bersifat material).
Dimana bab ini mengasumsikan bahwa perusahaan mengalokasikan setiap
kelbihan biaya investasi atas nilai buku baik ke paten maupun goodwill yang
sebelumnya belum dicatat. Prosedur kertas kerja konsolidasi untuk
mengalokasikan kelebihan ke aktifa dan kewajiban khusus serupa dengan
prosedur yang diilustrasikan untuk mengalokasikan kelebihan ke aktiva dan
kewajiban khusus serupa dengan prosedur yang diilustrasikan untuk paten.
Namun dalam ayat jurnal kertas kerja jauh lebih kompleks karena mempengaruhi
lebih banyak akun dan memerlukan skema alokasi, amortisasi, dan penyusutan
tambahan. Misalnya :
Pate Corporation dan Perusahaan anaknya yang memiliki 90 %, yaitu solo
corporation. Pate memperoleh kepemikikan ekuitasnya dalam solo pada tanggal
31 Desember 2006 secara tunai sebesar $ 365.000 ketika ekuitas pemegang
saham solo terdiri dari modal saham sebesar $200.000 dan laba ditahan sebesar
$50.000. pada tanggal tersebut solo menjadi perusahaan anak Pete. Dimana nilai
buku dan nilai wajar aktiva solo adalah sebagai berikut :
Dinilai terlalu
Rendah
Nilai (Dinilai terlalu
Wajar Niali Buku Tinggi)
Persediaan $ 60 $ 50 $ 10
Tanah 60 30 30
Bangunan
Peralatan 180 100 80
70 90 (20)
$ 370 $ 270 $ 100

Bedasarkan informasi ini, Pete mengalokasikan kelebihan biaya atas nilai buku
yang diperoleh sebesar $ 140.000 [Biaya sebesar $ 365.000 – (90% x $250.000
ekuitas solo] ke aktiva yang dapat diidentifikasi dan goodwill, seperti yang
ditunjukan pada skedul berikut :

Dinilai terlalu
keterangan Rendah Kepemilikian Alokasi Periode
(Dinilai terlalu
Tinggi) yg diperoleh Kelebihan Amortisasi
Terjual pada
Persediaan $ 10 x 90% = $ 9 tahun 2007
Tanah 30 90% 27 tidak ada
Bangunan –
Bersih 80 90% 72 36 Tahun
Peralatan -
Bersih (20) 90% (18) 9 Tahun
Goodwill 50 tidak ada
$ 140

Skedul tersebut juga menunjukan periode amortisasi yang dibebankan ke aktiva


yang dinilai terlalu rendah dan yang dinilai terlalu tinggi.

1. KONSOLIDASI PADA SAAT AKUISISI

Karena alokasi kelebihan biaya atas nilai buku cuku kompleks, akun
kelebihan yang belum di amortisasi digunakan dalam kertas kerja. Ayat jurnal
kertas kerja yang pertama mengeliminasi akuninvestasi dalam solo dan
ekuitas pemegang saham solo yang bersifat resiprokal, mencatat 10% hak
minoritas pada solo dan mendebet akun kelebihan yang belum diamortisasi
sebesar $140.000 untuk kelebihan biaya atas nilai buku yang diperoleh.
2. KONSOLIDASI SETELAH AKUISISI

Misalnya Anak Perusahaan (Solo) melaporkan laba bersih tahun


2007 sebesar $60.000 dan mengumumkan deviden sebesar $10.000 pada
tanggal 1 juni serta 1 desember (total selama tahun 2007 sebesar $20.000).
solo mebayar deviden tanggal 1 Juni, tetapi deviden tanggal 1 Desember
masih belum dibayarkan pada tanggal 31 Desember 2007. Selama tahun
2007 solo menjual persediaan yang dinilai terlalu rendah, tetapi tanah dan
bangunan yang dinilai terlalu rendah serta peralatan yang dinilai terlalu
tinggi masih digunakan oleh solo pada tanggal 31 Desember 2007. Pada
tanggal penggabungan usaha, bangunan mempunyai sisa umur manfaat
selama 36 tahun dan peralatan selama 9 tahun.

KERTAS KERJA NERACA KONSOLIDASI PATE CORPORATION DAN PERUSAHAAN


ANAK
PER - 31DESEMBER 2006 ( DALAM
RIBUAN )

Keterangan 90% Penyesuaian Neraca


Pete solo dan Eliminasi Konsolidasi
Aktifa
$ 20 $5 $ 25
Kas
Piutang - Bersih 90 25 b 9 115
Persediaan 80 50 b 27 139
Tanah 60 30 b 72 117
Bangunan - Bersih 200 100 b 18 372
Peralatan - Bersih 135 90 a 365 207
Investasi dalam solo 365 b 50
Goodwill a 140 b 140 50
Kelebihan yg belum di
Amortisasi
Total $ 950 $ 300 $ 1.025
Kewajiban dan Ekuitas
$ 130 $ 50 $ 180
Utang Usaha
Modal saham - Pete 700 700
Laba ditahan - Pete 120 120
Modal Saham - Solo 200 a 200
Laba ditahan - Solo 50 a 50
Hak Minoritas a 50 25
Total $ 950 $ 300 $ 1.025
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI

Laporan arus kas konsolidasi disusun dari laporan laba rugi konsolidasi,
bukan dari laporan keuangan perusahaan induk dan perusahaan anak yang
terpisah. Dengan sedikit pengecualian, penyusunan laporan arus kas konsolidasi
melibatkan analisis dan prosedur yang sama seperti yang digunakan dalam
menyususn laporan arus kas entitas yang terpisah. Neraca konsolidasi pada awal
dan akhir tahun akan digunakan untuk menghitung perubahan yang terjadi selama
tahun tersebut, yang harus dijelaskan dala laporan arus kas.
Laporan arus kas disusun dengan mengunakan konsep tunggal : kas dan
ekuivalen kas. Prinsip – prinsip akuntansi yang diterima umum (GAAP)
mengizinkan dua cara penyajian pelaopran arus kas bersih dari operasi. Metode
tidak langsung dimulai dengan laba bersih konsolidasi dan mencakup
penyesuaian atas pos – pos yang tidak menghasilkan atau menggunakan kas
untuk memperoleh arus kas bersih operasi. Sementara itu, metode langsung
mengoffset kas yang diterima dari pelanggan dan laba investasi terhadap kas
yang di bayarkan kepada pemasok, karyawan, badan pemerintah, dan sebagainya
untuk memperoleh kas bersih dari operasi.

1. Laporan Arus Kas Konsolidasi – Metode Tidak Langsung

Laporan Arus Kas Konsolidasi disusun secara langsung dari kolom –


kolom “Arus Kas dari Operasi “ “ Arus Kas – Aktivitas Investasi” dan “ Arus
Kas – Aktivitas Pembiayaan” pada neraca lajur.
Beban hak minoritas ( noncontroling interest expense) adalah kenaikan
arus kas dari aktivitas operasi karena beban hak minoritas meningkatkan
aktiva dan kewajiban konsolidasi dengan cara yang sama seperti pada laba
bersih konsolidasi. Demikian juga, deviden hak minoritas dikurangkan dalam
pelaporan arus kas dari aktivitas pembiayaan.

a) Laba dan Deviden dari Investee Menurut Metode Tidak Langsung dan
Langsung.

Jika metode tidak langsung yang digunakan, laba dari ekuitas investee
adalah pos-pos yang membutuhkan perhatian khusus dalam laporan arus kas
konsolidasi. Laba dari ekuitas investasi meningkatkan laba tetapi tidak
meningkatkan kas karena kenaikan tersebut direflesikan dalam akun investasi.
Sabaliknya, deviden yang diterima dari ekuitas investee meningkatkan kas
tetapi tidak mempengaruhi laba karena akun investasi mereflesikan
penurunan.
Jumlah bersih pos-pos tersebut dikurangikan dari (atau ditambah ke )
laba bersih dalam bagian “Arus Kas dari Aktifa Operasi” pada laporan arus
kas. Kelebihan deviden yang diterima atas pendapatan ekuitas akan
ditambahkan. Jika mengunakan metode langsung dalam menyusun laporan
arus kas, deviden yang diterima dari ekuitas investee dilapporkan sebagai
arus kas masuk dari aktivitas operasi.
b) Laporan Arus Kas – Metode Langsung

Menurt metode langsung pos-pos laporan laba rugi konsolidasi yang


melibatkan arus kas diubah dari dasar akrual menjadi dasar kas, pos-pos
yang tidak melibatkan kas dijelaskan dalam catatan atau skeduel pendukung
laporan arus kas.

MEMBUAT NERACA LAJUR KONSOLIDASI

Secara vertikal, bagi neraca lajur tersebut menjadi tiga bagian yang
terpisah untuk membuat tiga laporan keuangan yang kita inginkan : Laba Bersih,
Laba Ditahan, Total Aktiva dan Total Ekuitas. Tidak ada jumlah yang dimasukan
untuk pos-pos tersebut, karena dihitung atau dicatat langsung dari bagian neraca
lajur sebelumnya.
Kertas Kerja dibuat untuk menghasilkan laporan keuangan yang berguna bagi
entitas bisnis yang dikonsolidasikan. Tujuannya adalah membuat laporan
keuangan konsolidasi yang berguna. Kertas kerja merupakan sarana untuk
mengatur dan memanipulasi data. Laporan arus kas konsolidasi dapat disusun
dari neracca dan laporan laba rugi konsolidasi.

Anda mungkin juga menyukai