Analisis harus memeriksa pengungkapan terkait efek investasi untuk menentukan potensi distorsi
akibat metode akuntansi maupun manajemen laba. Analisis ini sangat penting ketika menganalisis
lembaga keuangan dan perusahaan asuransi yang menjadikan aktivitas investasi sebagai aktivitas
operasi inti serta menghasilkan pendapatan yang besar. Berikut ini adalah beberapa potensi distorsi
akibat akuntansi efek investasi yang harus diwaspadai oleh analis:
Akuntansi metode ekuitas diperlukan untuk investasi antarperusahaan ketika perusahaan investor
dapat menggunakan pengaruh signifikan terhadap investee. Jika awalnya dibeli pada nilai buku, jumlah
yang dilaporkan sama dengan persentase ekuitas pemegang saham perusahaan investee yang dimiliki
investor. Akuntansi metode ekuitas umumnya digunakan untuk investasi yang merepresentasikan 20%
sampai 50% kepemilikan atas saham dengan hak suara pada efek ekuitas perusahaan.
Global melaporkan akun investasi itu sebagai asset tidak lancar pada laporan posisi keuangannya.
Investasi sebesar $500.000 ini merupakan 25% kepemilikan pada perusahaan investee dengan total
asset sebesar $6.300.000 dan liabilitas sebesar $4.300.000.
Setelah tanggal akuisisi, Synergy melaporkan laba neto sebesar $100.000 dan membayarkan dividen
sebesar $20.000. Global mencatat bagian proporsionalnya atas laba Synergy dan penerimaan dividen
sebagai berikut:
Terdapat kesamaan antara perhitungan investasi Global dan ekuitas pemegang saham Synergy:
Investasi Global masih sebesar 25% dari ekuitas pemegang saham Synergy
KOMBINASI BISNIS
Kombinasi bisnis mengacu pada merger atau akuisisi suatu bisnis. Kombinasi bisnis terjadi jika
perusahaan mengakuisisi sebagian besar efek ekuitas perusahaan lainnya. Kombinasi bisnis
mengharuskan laporan keuangan berikutnya untuk melaporkan aktivitas kombinasi entitas baru.
Akuntansi untuk kombinasi bisnis memerlukan keputusan terkait cara yang digunakan untuk menilai
asset dan liabilitas entitas baru. Alasan-alasan ekonomi untuk kombinasi bisnis diantaranya: