Anda di halaman 1dari 15

Akuntansi keuangan

lanjutan 2

DOSEN PENGAMPU
Dr. La Ode Anto, SE., M.Si., Ak., QIA., CA., CTT., CRP., CRMP., ASEAN CPA
Tema

AKUISISI ANTARPERUSAHAAN DAN


INVESTASI PADA ENTITAS LAIN

Presentation By Kelompok 1

Aldino Pasha_B1C119002

Amin_B1C119004

Dian Puspita Sari_B1C119013


A Perkembangan Struktur Usaha Kompleks

Lingkungan usaha yang kompleks muncul dari adanya transaksi usaha lintas
kota maupun negara, di mana tiap daerah memiliki resiko dan hukum yang
berbeda, aturan pajak yang khusus, dan faktor lainnya.

1. Perluasan Usaha

Pemilik dan manajer perusahaan memiliki kepentingan untuk


meningkatkan ukuran perusahaan. Ukuran perusahaan ini
menimbulkan skala ekonomis terkait dengan proses produksi maupun
distribusi. Melalui perluasan ke pasar baru atau melalui akuisisi
perusahaan lain yang sudah ada di pasar tersebut, perusahaan dapat
mengembangkan potensi perolehan laba baru dan bagi industri yang
memiliki siklus usaha dapat meningkatkan laba melalui di verifikasi.
2. Struktur Organisasi dan Tujuan Usaha
Struktur perusahaan yang kompleks dapat membantu pencapaian
tujuan perusahaan, seperti meningkatkan profitabilitas atau mengurangi resiko.
3. Struktur Organisasi, Akuisisi, dan Pertimbangan Etika
Dalam beberapa kasus, manajer menggunakan struktur organisasi
yang kompleks untuk memanipulasi pelaporan keuntungan demi kepentingan
pribadi. Banyak perusahaan yang mengambil keuntungan dari kekurangan
dalam aturan pelaporan keuangan menggunakan anak perusahaan atau
entitas lain untuk meminjam uang dalam jumlah besar tanpa menyajikan
laporan utang pada laporan posisi keuangannya.
B Perluasan Usaha Dan Bentuk Struktur Organisasi
Perusahaan melakukan ekspansi berdasarkan pertumbuhan internal melalui
pengembangan produk baru dan melakukan perluasan lini produk yang ada ke target
pasar baru. Namun belakangan ini, banyak perusahaan memilih melakukan perluasan
dengan bergabung atau mengakuisisi perusahaan lain.
1. Perluasan dari Dalam
Sejalan dengan perluasan dari dalam, perusahaan sering menyadari adanya
keuntungan untuk menjalankan usahanya yang semakin berkembang melalui anak
perusahaan baru atau entitas lainnya seperti persekutuan, ventura bersama, atau
entitas khusus.
2. Perluasan Melalui Kombinasi Bisnis
Kombinasi Bisnis (business combination) terjadi ketika dua atau lebih
perusahaan bergabung dalam satu pengendalian yang sama. Secara tradisional,
pengendalian atas suatu perusahaan diperoleh melalui kepemilikan mayoritas
(kepentingan pengendali) atas modal saham biasa. Ada dua perjanjian untuk
melakukan kombinasi bisnis yaitu Perjanjian Formal danPerjanjian Informal
3. Frekuensi Kombinasi Bisnis dan Etika yang Kompleks
Hanya sedikit perusahaan besar yang berfungsi sebagai satu entitas legal dalam
lingkungan bisnis modern. Hampir semua perusahaan paling tidak mempunyai satu
anak perusahaan, Anak perusahaan didirikan untuk melaksanakan secara
terpisah aktivitas operasi yang sudah ada di mana sebelumnya dikerjakan oleh induk
perusahaan.
4. Struktur Organisasi yang Kompleks
Selain struktur induk dan anak perusahaan yang telah menjadi struktur standar
bagi banyak perusahaan pada satu dekade ini, struktur lain yang lebih kompleks
mulai dikenal beberapa tahun terkahir. Saat ini, banyak perusahaan yang melakukan
sebagian operasionalnya melalui entitas selain anak perusahaan.
5. Struktur Organisasi dan Pelaporan Keuangan
Ketika sebuah perusahaan mengembangkan atau mengubah struktur organisasi
yang baik melalui pengambil alihan perusaaan lain atau melalui devisi internal,
struktur baru tersebut harus dievaluasi untuk menentukan prosedur
pelaporan keuangan yang tepat. Berikut adalah beberapa pendekatan yang bisa
diterapkan tergantung keadaan.
a Merger.
b Kepemilikan kendali/kepentingan pengendali (controlling ownership).
c Kepemilikan non-pengendali/kepentingan non-pengendali (noncontrolling
ownership).
d Kepentingan menguntungkan lainnya (other benefical interest).
C Penciptaan Entitas Usaha
Dalam kasus sederhana, suatu perusahaan mentranser aset, dan
mungkin juga liabilitasnya, ke entitas yang dibentuk dan dikendalikannya
melalui kepemilikan mayoritas (kepentingan pengendali). Perusahaan mentransfer
aset dan liabilitasnya ke entitas yang dibentuknya pada nilai buku dan perusahaan
yang menstransfer mengakui hak kepemilikan dientitas yang baru dibentuknya sebesar
nilai buku aset bersih yang ditransfer. Pengakuan selisih lebih nilai wajar di atas nilai
buku dari aset yang ditransfer pada pembukuan perusahaan yang mentransfer
umumnya tidak diperbolehkan jika bukan transaksi yang wajar (arm’s leght-
transaction)
D Kombinasi Bisnis

1. Jenis-Jenis Kombinasi Bisnis


Ada tiga jenis utama dari kombinasi bisnis secara legal.
a Legal merger (statutory merger – atau cukup disebut merger)
b Legal konsolidasi (statutory consolidation – atau cukup disebut konsolidasi)
c Akuisisi saham (stock aquisation)
2. Metode untuk Melakukan Kombinasi Bisnis
Kombinasi bisnis dapat dikatakan sebagai ‘bersahabat’ atau ‘tidak bersahabat’.
Dalam kombinasi binsis yang bersahabat, manajemen-manajemen perusahaan yang
terlibat melakukan perjanjian sehubungan dengan persyaratan kombinasi bisnis dan
merekomendasikan adanya persetujuan dari pemegang saham. Biasanya
penggabungan seperti ini akan dilakukan dalam satu transaksi yang melibatkan
pertukaran aset atau saham berhak suara. Ada dua jenis metode akuisisi dalam
melakukan kombinasi bisnis yaitu akuisisi aset dan akuisisi saham
3. Penilaian Entitas Usaha
Nilai aset perusahaan dan potensi laba masa depannya sangat penting
untuk menentukan nilai dari perusahaan tersebut. Aspek pajak juga perlu
diperhatikan.
a Nilai Masing - Masing Aset dan Kewajiban
b Nilai Laba Potensial
c Penilaian Kepentingan yang Dipertukarkan
E Akuntansi Untuk Kombinasi Bisnis
1. Akuntansi Akuisisi
Dalam PSAK 22, metode akuntansi untuk kombinasi bisnis, mengharuskan
penggunaan metode akuisisi. Berdasarkan metode akuisisi, pengakusisian mengakui
seluruh aset yang diakuisisi dan liabilitas yang ditanggung dalam kombinasi bisnis
serta mengukurnya pada nilai wajar tanggal akuisisi. Apabila diakuisisi kurang dari
100% dari pihak yang diakuisisi, maka kepentingan non pengendali diukur pada
nilai wajar tanggal akuisisnya. Kombinasi bisnis tidak memengaruhi jumlah
penilaian aset dan liabilitas pihak pengakuisisi.
a Pengukuran Nilai Wajar. PSAK 22 memfokuskna secara langsung pada nilai wajar yang
dipertimbangkan bukan hanya menggunakannya untuk menghubungkan nilai wajar bagi
pihak yang diakuisisi secara keseluruhan. Pada beberapa kasus, nilai wajar mungkin sulit
untuk ditentukan, atau mungkin tidak terdapat pertukaran, sehingga valuasi lebih baik
didasarkan pada nilai kepentingan pihak pengakuisisi dalam pihak yang diakuisisi atau
teknik-teknik valuasi lainnya.
b Menggunakan Metode Akuisisi. berdasarkan metode akuisisi, nilai wajar tanggal
akuisisi penuh dari aset-aset individu yang diakuisisi, baik aset berwujud maupun tidak
berwujud, serta liabilitas yang ditanggung dalam kombinasi bisnis yang diakui.
2. Kombinasi Bisnis yang Terpengaruh karena Pembelian Aset Bersih
Ketika suatu perusahaan mengakuisisi seluruh aset bersih dari perusahaan
lainnya dalam sebuah kombinasi bisnis, pihak pengakuisisi mencatat pada
pembukuannya aset-aset individu yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih
dalam kombinasi serta nilai wajar yang dipertukarkan. Adanya kelebihan nilai wajar
yang dipertukarkan diatas nilai wajar aset bersih teridentifikasi dicatat oleh pihak
pengakuisisi sebagai goodwill.
Akuntansi Untuk Goodwill
Pembelian dengan Diskon
3. Kombinasi Bisnis melalui Pembelian Saham
Perusahaan yang diakuisisi tetap berdiri dan perusahaan pembeli mencatatnya
sebagai investasi pada saham biasa dari perusahaan yang diakuisisi bukan mencatat
masing-masing aset dan liabilitas. Sebagaimana pembeli aset dan liabilitas, biaya
perolah investasi berdasarkan total nilai “konsiderasi” yang diberikan saat
pembelian saham, ditambah biaya tambahan lain yang terjadi untuk melakukan
kombinasi bisnis.
4. Pelaporan Keuangan Setelah Kombinasi Bisnis
Ketika kombinasi bisnis terjadi selama tahun fiscal, laba yang diperoleh
perusahaan akuisisi sebelum tanggal penggabungan tidak dilaporkan dalam laporan
laba rugi perusahaan gabungan. Jika perusahaan gabungan menyajikan laporan
keuangan komparatif yang termasuk laporan keuangan untuk periode sebelum
kombinasi bisnis, laporan keuangan tersebut hanya menampilkan aktivitas dan
posisi keuangan dariperusahaan pengakuisisi, bukan perusahaan yang diakuisisi.

F Pertimbangan Tambahan Dalam Akuntansi Kombinasi Bisnis


PSAK 22 memasukkan sejumlah persyaratan terkait dengan hal-hal khusus atau
aspek-aspek yang dihadapi dalam kombinasi bisnis. Berikut ini adalah pembahasan
mengenai beberapa situasi yang lebih penting.
1. Ketidakpastian dalam Kombinasi Bisnis
Ketidakpastian memengaruhi sebagian besar pengukuran akuntansi, namun
lazim dalam kombinasi bisnis. Meskipun ketidakpastian berkaitan dengan banyak
aspek kombinasi bisnis, aspek akuntansi untuk kombinasi bisnis yang berhak
mendapat perhatian khusus adalah periode pengukuran.
2. Pengecualian untuk Prinsip Pengakuan
a. Liabilitas Kontinjensi
Setelah pengakuan awal dan sampai liabilitas diselesaikan, dibatalkan
atau kadarluwarsa, pihak pengakuisisi mengukur liabilitas kontinjensi yang
diakui dalam kombinasi bisnis pada nilai yang lebih tinggi antara :
- Jumlah yang seharusnya diakui sesuai dengan PSAK 57: Provisi, Liabilitas,
Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi; atau
- Jumlah yang pada awalnya diakui setelah dikurangi amortiasasi yang dapat
diterapkan, jika dapat ditentukan.
b. Ganti Rugi Aset
Dalam setiap periode pelaporan, pengakuisisi mengukur ganti rugi asset
yang dikenali pada tanggal akuisisi menggunakan dasar yang sama seperti yang
digunakan dalam penjaminan aset atau liabilitas, subjek pada batas kontraktual
pada jumlah, atau jika ganti rugi tidak dapat diukur pada nilai wajarnya pada
tanggal akuisisi, maka hal tersebut harus diukur berdasarkan pada manajemen
pada kolektabilitas ganti ruginya. Pengakuisisi akan berhenti untuk meminta
ganti rugi jika mereka mengambil aset, menjualnya, dan kehilangan hak atas
ganti rugi aset tersebut.
Contoh Kasus
Item Cost Book Value
PT. Alianso menciptakan sebuah anak Kas Rp 70.000.000
perusahaan, PT. Binato, dan Persediaan Rp 50.000.000 Rp 50. 000.000
mentransfer asset dan liabilitas berikut Tanah Rp 75.000.000 Rp 75. 000.000
ke PT. Binato, serta sebagai pertukaran Bangunan Rp 100.000.000 Rp 80.000.000
memperoleh 100.000 lembar saham Peralatan Rp 250.000.000 Rp 160.000.000
biasa PT. Binato dengan nilai par Rp Total Rp 435.000.000
2.000.
Bagaimana Penjualan di PT. Alianso dan PT. Binato?
Jawab
- PT. Alianso mencatat transaksi dengan jurnal sebagai berikut.
Investasi Pada Modal Saham Biasa PT. Binato Rp 435.000.000
Akumulasi Penyusutan Rp 110.000.000
Kas Rp 70.000.000
Persediaan Rp 50.000.000
Tanah Rp 75.000.000
Bangunan Rp 100.000.000
Peralatan Rp 250.000.000
Rp 110.000.000 = (Rp 100.000.000 – Rp 80.000.000) + (Rp 250.000.000 – Rp 160.000.000)

- PT. Binato mencatat transfer asset dan penerbitan saham sebesar nilai buku asset yang di transfer sebagai
berikut.
Kas Rp 70.000.000
Persediaan Rp 50.000.000
Tanah Rp 75.000.000
Bangunan Rp 100.000.000
Peralatan Rp 250.000.000
Akumulasi Penyusutan Rp
110.000.000
Modal Saham Biasa, Rp 2.000 par Rp
200.000.000
Aigo Saham Biasa Rp
235.000.000
Thanks
Do you have any
questions?

Anda mungkin juga menyukai