a. Perluasan Usaha
Sebagian besar perusahaan berusaha untuk memperluas usahanya sebagai cara
untuk bertahan dan mendapatkan keuntungan. Pemilik dan manajer perusahaan memiliki
kepentingan untuk meningkatkan ukuran perusahaan. Ukuran perusahaan ini
menimbulkan skala ekonomis terkait dengan proses produksi maupun distribusi. Melalui
perluasan ke pasar baru atau melalui akuisisi perusahaan lain yang sudah ada di pasar
tersebut, perusahaan dapat mengembangkan potensi perolehan laba baru dan bagi industri
yang memiliki siklus usaha dapat meningkatkan laba melalui di verifikasi. Sebagai
contoh, Bank Danamon, salah satu bank komersial terbesar, mengakuisisi Adira Finance,
sebuah perusahaan pembiayaan yang kuat dalam portofolio pembiayaan konsumen.
Sebagai tambahan, pamor perusahaan juga sering kali meningkat sejalan dengan
ukuran perusahaan dan reputasi keberhasilan mengakuisisi perusahaan lain. Akibatnya,
manajemen perusahaan secara pribadi menganggap peningkatan skala usaha merupakan
hal yang menguntungkan. Contohnya, Para Grup, kelompok usaha yang dimiliki oleh
Chaerul Tanjung, mengembangkan usahanya di bidang penyiaran televisi dengan
mengakuisisi TV7 dengan stasiun televisi Trans TV yang sudah dimiliki nya dari awal.
1
Perusahaan sering memindahkan piutangnya ke anak perusahaan atau entitas
bertujuan khusus yang kemudian menggunakan piutang tersebut sebagai jaminan untuk
menerbitkan surat utang (obligasi) ke perusahaan lain. Pihak eksternal dapat mempunyai
sebagian atau seluruh kepemilikan pada entitas tersebut, sehingga memungkinkan induk
perusahaan yang memindahkan piutang untuk membagi resiko sehubungan dengan
piutang tersebut.
Perlakuan akuntansi atas merger dan akuisisi merupakan suatu area yang dapat
dijadikan sarana manipulasi. Pengabungan informasi keuangan atas dua perusahaan yang
sebelumnya merupakan entitas yang independen, banyak isu yang muncul sehubungan
dengan perlakuan atas nilai dan biaya yang timbul dalam proses akuisisi. Sementara
penyesuaian profesional merupakan hal yang penting dalam keseluruhan pelaporan
keuangan, penyesuaian atas penyajian yang wajar dapat menjadi sesuatu yang sulit dalam
merger dan akuisisi.
2
B. PERLUASAN USAHA DAN BENTUK STRUKTUR ORGANISASI
Perusahaan melakukan ekspansi berdasarkan pertumbuhan internal melalui
pengembangan produk baru dan melakukan perluasan lini produk yang ada ke target pasar
baru. Namun belakangan ini, banyak perusahaan memilih melakukan perluasan dengan
bergabung atau mengakuisisi perusahaan lain. Dua pendekatan ini dapat menimbulkan
perubahan dalam struktur organisasi.
3
Kombinasi Bisnis (business combination) terjadi ketika dua atau lebih
perusahaan bergabung dalam satu pengendalian yang sama. Konsep pengendalian
berhubungan dengan kemampuan untuk mengarahkan kebijakan dan manajemen. Secara
tradisional, pengendalian atas suatu perusahaan diperoleh melalui kepemilikan mayoritas
(kepentingan pengendali) atas modal saham biasa. Namun, keragaman penerapan
perjanjian operasional dan finansial yang diterapkan dalam beberapa tahun terakhir juga
menimbulkan kemungkinan perolehan pengendalian tanpa kepemilikan mayoritas
(kepentingan pengendali), atau bahkan tanpa kepemilikan sama sekali.
Jenis kombinasi bisnis yang ditemui dalam lingkungan usaha saat ini dan isi
perjanjian kombinasi bisnis semakin beragam seiring dengan semakin banyaknya
perusahaan yang terlibat. Perusahaan membuat berbagai perjanjian formal dan informal
yang dapat mempunyai satu atau lebih karakteristik kombinasi bisnis. Sebagian besar
perusahaan menghindari perjanjian informal dalam pembukuannya karena dapat
menyebabkan kesulitan yang timbul di kemudian hari.
Perjanjian Informal
Perjanjian Formal
4
C. FREKUENSI KOMBINASI BISNIS DAN ETIKA YANG KOMPLEKS
Hanya sedikit perusahaan besar yang berfungsi sebagai satu entitas legal dalam
lingkungan bisnis modern. Hampir semua perusahaan paling tidak mempunyai satu anak
perusahaan, dengan banyak perusahaan yang terdiversifikasi mempunyai beratus-ratus
anak perusahaan. Anak perusahaan didirikan untuk melaksanakan secara terpisah
aktivitas operasi yang sudah ada di mana sebelumnya dikerjakan oleh induk perusahaan.
1. Merger. Sebuah kombinasi bisnis dimana aset dan liabilitas dari perusahaanyang
diambilalih digabungkan dengan aset dan liabilitas perusahaan yang mengambil alih
tanpa menambah komponen organisasi. Jadi, pelaporan keuangan dibuat berdasarkan
struktur organisasi yang lama, yaitu perusahaan yang mengambil alih.
5
suatu perusahaan tunggal. Perlakuan yang sama diterapkan jika anak perusahaan tidak
diperoleh dengan cara dibeli tetapi diciptakan.
Dalam kasus sederhana, suatu perusahaan mentranser aset, dan mungkin juga
liabilitasnya, ke entitas yang dibentuk dan dikendalikannya melalui kepemilikan
6
mayoritas (kepentingan pengendali). Perusahaan mentransfer aset dan liabilitasnya ke
entitas yang dibentuknya pada nilai buku dan perusahaan yang menstransfer mengakui
hak kepemilikan dientitas yang baru dibentuknya sebesar nilai buku aset bersih yang
ditransfer. Pengakuan selisih lebih nilai wajar di atas nilai buku dari aset yang ditransfer
pada pembukuan perusahaan yang mentransfer umumnya tidak diperbolehkan jika bukan
transaksi yang wajar (arm’s leght-transaction). Oleh karena itu, tidak ada keuntungan
atau kerugian yang diakui dari transaksi transfer oleh perusahaan yang mentransfer. Akan
tetapi, jika nilai aset yang ditransfer ke entitas yang baru dibentuk tersebut telah
mengalami penurunan nilai sebelum terjadi transfer dan nilai wajarnya lebih rendah
dibanding nilai tercatatnya pada pembukuan perurusahaan yang mentransfer, perusahaan
yang metransfer harus mengakui kerugian dari penurunan nilai dan mentransfer aset
kepada entitas baru pada nilai wajar yang lebih rendah tersebut.
Entitas yang dibentuk memulai pencatatan untuk aset dan liabilitas yang ditransfer
dengan cara biasaberdasarkan nilai buku pada saat ditransfer. Pelaporan keuangan
berikutnya melibatkan konsolidasi dari laporan keuangan entitas yang dibentuk dengan
laporan keuangan induk perusahaan. Secara keseluruhan, laporan keuangan konsolidasi
memperlihatkan seakan-akan tidak pernah terjadi proses transfer.
Cash Rp 70.000.000
Rp 435.00.000
7
PT Alonso mencatat transaksi dengan jurnal sebagai berikut.
Cash 70.000.000
Inventory 50.000.000
Land 75.000.000
Building 100.000.000
Equipment 250.000.000
PT Binato mencatat transfer aset dan penerbitan saham sebesar nilai buku aset yang
ditransfer sebagai berikut.
Cash 70.000.000
Inventory 50.000.000
Land 75.000.000
Building 100.000.000
Equipment 250.000.000
G. KOMBINASI BISNIS
Suatu kombinasi bisnis terkait dengan penggabungan dan pengendalian kepemilikan
dua atau lebih perusahaan yang sebelumnya merupakan entitas terpisah. Kombinasi bisnis
8
dapat mengambil satu dari beberapa bentuk kombinasi bisnis dan dapat dilakukan dengan
cara yang berbeda.
a. Merger
Perusahaan
AA
Perusahaan
AA
Perusahaan
BB
b. Konsolidasi
Perusahaan
AA 9
Perusahaan
CC
Perusahaan
BB
c. Akuisi Saham
Perusahaan Perusahaan
AA AA
Perusahaan Perusahaan
BB BB
Substansi sebenarnya merupakan salah satu dari perusahaan yang bergabung namun
berdiri kembali dengan nama baru.
Akuisisi saham terjadi ketika sebuah perusahaan mengakuisisi saham berhak suara
perusahaan lain dan perusahaan-perusahaan yang terlibat tersebut melanjutkan operasi
perusahaanya sebagai entitas legal terpisah , namun salin terkait . karena tidak ada
perusahaan yang dilikuidasi , maka perusahaan yang mengakuisisi memperlakukan hakm
kepemilikan yang diperolehnya sebagai investasi. Dalam saham, perusahaan yang
menggambil alih tidak perlu mendapatkan seluruh saham perusahaan lain untuk
memperoleh pengendalian.
10
kepentingan pelaporan keuangan ke publik, induk dan anak perusahaan menyajikan laporan
keuangan konsolidasi seolah-seolah merupakan satu perusahaan tunggal.
Ketika sebuah perusahaan mengambil alih mayoritas hak suara perusahaan lain dan
kedua perusahaan tetap beroperasi sebagai entitas legal yang terpisah setelah proses
penggabungan usaha. Marger dan konsolidasi dapat terjadi melalui akuisisi saham mauopun
akusisi asset bersih. Untuk menyelesaikan legal marger atau konsolidasi melalui akuisisi
saham maupun akuisisi asset bersih . untuk menyelesaikan legal marger atau konsolidasi
melalui akuisisi saham , perusahaan yang diambil alih dilikuidasi dan hanya tinggal
perusahaan yang mengambil alih atau perusahaan baru yang terbentuk.
Perusahaan yang
diambil alih
Iya dilikuidasi ?
TIDAK
Mencatat sebagai
merger atau Mencatat sebagi
konsolidasi akuisi saham dan
mengoperasikan
Dengan persyaratan kombinasi bisnis dan merekomendasikan adanya persetujuan dari
sebagai anak
pemegang saham. Biasanya penggabungan seperti ini akan dilakukan dalam satu transkaksi
perusahaan
yang melibatkan pertukaran aset atau saham berhak suara. Dalam penggabungan yang tidak
11
bersahabat atau sering disebut “hostile takover”, manajemen perusahaan-perusahaan yang
terlibat tidak menyetujui persyaratan kombinasi bisnis, dan manajemen dari salah satu
perusahaan melakukan tender offer secara langsung kepada pemengang saham perusahaan
lainnya. Tender offermengundang pemegang saham dari perusahaan untuk melakukan
‘tender’ atau menukarkan sahamnya dengan efek atau aset dari perusahaan pengakuisisi.
Jika saham yang ditender telah mencukupi, perusahaan pengakuisisi memperoleh kendali
atas saham berhak suara dari perusahaan lain tersebut dan dapat mengangkat manajemen
perusahaan dengan menggunakan hak suaranya.
Akuisisi Aset
Perusahaan pengakuisisi mencatat kombinasi bisnis dengan mencatat tiap aset yang
diperoleh, tiap liabilitas yang ditanggungnya dan aset atau efek yang diberikan dalam
pertukaran.
Akuisisi Saham
Kombinasi bisnis yang dilakukan melalui akuisisi saham tidak harus melibatkan
akuisisi semua saham berhak suara yang beredar. Bagi satu perusahaan untuk
mengendalikan perusahaan lain melalui kepemilikan saham, hanya diperlukan kepemilikan
mayoritas (kepentingan pengendali/lebih dari 50%) dan saham suara yang beredar.Akuisisi
saham berhak suara kurang dari mayoritas biasanya tidak dianggap sebagai kombinasi
bisnis. Kerika satu pemegang saham memegang kepemilikan mayoritas sebagai kepentingan
nonpengendali (noncontrolling interest).
12
Dalam kasus ini dimana satu perusahaan memperoleh kendali atas perusahaan lain dan
kedua perusahaan tetap berdiri sebagai entitas legal terpisah setelah kombinasi bisnis, saham
dari perusahaan yang diakuisisi dicatat di pembukuan perusahaan pengakuisisi sebagai
investasi dan berikutnya diperhitungkan sebagai investasi antarperusahaan. Alternatif lain,
perusahaan yang diakuisi dilikuidasi kemudian aset dan liabilitasnya ditransfer ke
perusahaan pengakuisisi atau perusahaan yang baru dibentuk. Untuk melakukan hal
tersebut,semua atau sebagian besar dari seluruh saham berhak suara perusahaan yang
diakuisisi harus diperoleh perusahaan pengakuisisi. Akuisisi saham dan likuidasi dari
perusahaan yang diakuisisi sama dengan akuisisi aset.
13
bunga pasar sekarang untuk efek yang sama adalah 10% , nilai kewajiban tersebut sekarang
dihitung sebagai berikut.
Nilai sekarang untuk 7 tahun pada tingkat bunga 10% dan pembayaran pokok
Rp100.000.000
(Rp 100.000.000 x 0,51316) Rp 51.316.000
Nilai sekarang pada tingkat bunga 10% dari 7 kali pembayaran bunga
Rp 6.000.000
(Rp 600.000.000 x 4,86842) Rp 29.211.000
Nilai sekarang dari obligasi Rp 80.527.000
Walaupun penilaian akurat dari nilai asetbdan kewajiban sulit, hak ini merupakan bagian
penting dari penentuan secara keseluruhan nilai suatu perusahaan .
14
untuk tiap tahun selama 25 tahun . maka nilai sekarang dari perusahaan pada tingkat bunga
diskonto 10% adalah Rp 317.686.400 dihitung sebagai beeikut
Estimasi potensi laba masa depan memerlukan berbagai asumsi dan estimasi .
sehingga tidak mengherankan , pembeli dan penjual sering menemui kesulitan menyetujui
nilai dari laba perusahaan di masa depan.
J. AKUNTANSI AKUISISI
Dalam PSAK 22, metode akuntansi untuk kombinasi bisnis , mengharuskan penggunaan
metode akuisisi. Berdasarkan metode akuisisi, pengakusisian mengakui seluruh aset yang
diakuisisi dan liabilitas yang ditanggung dalam kombinasi bisnis serta mengukurnya pada
nilai wajar tanggal akuisisi. Apabila diakuisisi kurang dari 100% dari pihak yang diakuisisi,
maka kepentingan non pengendali diukur pada nilai wajar tanggal akuisisnya. Kombinasi
bisnis tidak memengaruhi jumlah penilaian aset dan liabilitas pihak pengakuisisi.
Akan tetapi, PSAK 22 memfokuskna secara langsung pada nilai wajar yang
dipertimbangkan bukan hanya menggunakannya untuk menghubungkan nilai wajar bagi
pihak yang diakuisisi secara keseluruhan. Pada beberapa kasus, nilai wajar mungkin
sulit untuk ditentukan, atau mungkin tidak terdapat pertukaran, sehingga valuasi lebih
baik didasarkan pada nilai kepentingan pihak pengakuisisi dalam pihak yang diakuisisi
atau teknik-teknik valuasi lainnya.
16
2. Menggunakan Metode Akuisisi
Berdasarkan metode akuisisi, nilai wajar tanggal akuisisi penuh dari aset-aset
individu yang diakuisisi, baik aset berwujud maupun tidak berwujud, serta liabilitas
yang ditanggung dalam kombinasi bisnis yang diakui. Hal ini bener jika dilihat tanpa
memperhatikan persentase kepemilikan yang diperoleh entitas pengendali. Apabila
pihak pengakuisisi memperoleh seluruh aset dan liabilitas pihak yang diakuisisi dalam
sebuah merger, maka aset dan liabilitas ini dicatat di pembukuan perusahaan
pengakuisisian pada nilai wajar tanggal akuisisi. Apabila perusahaan pengakuisisi
memperoleh kepemilikn pihak yang diakuisisi dalam akuisisi saham, maka aset yang
diperoleh dan liabilitas yang ditanggung tampak pada nilai wajar tanggal akusisi penuh
dalam laporan posisi keuangan terkonsolidasi yang disusun sesaat setelah kombinasi.
Beberapa hal terkait dengan aset dan liabilitas yang diakuisisi dalam kombinasi
bisnis adalah sebagai berikut.
a. Tidak ada pemisahan akun valuasi aset yang terkait dengan aset yang diakuisisi
b. Aset jangka panjang yang diklasifikasikan pada tanggal akuisisi yang tersedia
untuk dijual adalah dinilai pada nilai wajar yang dikurangi biaya untuk
menjual.
c. Pajak penghasilan yang ditangguhkan terkait dengan kombinasi bisnis serta
aset dan liabilitas yang terkait dengan program manfaat karyawan sebagai
pihak yang diakuisisi dinilai sesuai dengan PSAK tertentu yang terkait dengan
topik tersebut.
Setiap kelebihan (a) jumlah nilai wajar dari aset teridentifikasi yang diberikan
oleh pihak pengakusisi dalam kombinasi bisnis dan nilai wajar tanggal akuisisi
kepentingan non pengendali di atas (b) nilai wajar tanggal akuisisi dari aset bersih
teridentifikasi yang diakusisi dalam kombinasi bisnis dianggap sebagai goodwill.
Jumlah goodwill yang muncul dalam kombinasi bisnis tidak terpengaruh oleh
persentase akuisisi pihak yang diakuisisi.
Seluruh biaya kombinasi bisnis dibebankan ketika hal itu terjadi. Biaya
menerbitkan sekuritas saham yang digunakan untuk mengakuisisi, diperlakukan dengan
17
cara yang sama seperti biaya penerbitan saham lainnya sebagai pengurang premi saham
yang berhubungan dengan sekuritas.
K. GOODWILL
Secara konseptual, goodwill terkait dengan kombinasi bisnis, terdiri atas seluruh
faktor-faktor berwujud yang memungkinkan sebuah usaha memperoleh laba diatas rata-rata.
Dari sudut pandang akuntasni, PSAK 19, “Aset Tak Berwujud” telah menyatakan bahwa
goodwil merupakan aset yang menunjukkan manfaat ekonomi masa depan yang berasal dari
aset-aset lainyang diperoleh dari kombinasi bisnis yang tidak teridentifikasi,sehingga harus
secara terpisah diakui, apabila dapat dipisahkan (dari bisnisnya) atau berasal dari kontrak atau
hak lainnya.
Rp. 400.000.000
Hubungan antara total harga beli yang dibayarkan untuk aset bersih PT Songkok ,
nilai wajar aset bersih, dan nilai buku aset bersih diilustrasikan pada diagram berikut.
19
Paten 80.000.000
Total Aset Rp 400.000.000 Rp 620.000.000
Total selisish pada tanggal akusisi antara nilai wajar dari pertukaran konsiderasi dan
nilai buku dari aset bersih teridentifikasi mengacu sebagai selisih. Dalam situasi yang lebih
kompleks, selisih sama dengan perbedaaan antara :
a. Tanggal akuisis nilai wajar dari konsiderasi yang ditransfer oleh pengakuisisi,
ditambah tanggal akuisisi nilai wajar dari banyak kepemilikan saham pada pihak yang
diakuisisi yang awalnya dilakukan oleh pengakuisisi,ditambah nilai wajar dari banyak
kepentingan non pengendali pada pengakuisisi.
b. Tanggal akuisisi nilai buku dari aset terkuisisi yang dapat diidentifikasi dan liabilitas
yang diasumsikan.
Biaya akuisisi asosiasi terkait sebesar Rp. 40.000.000 ditimbulkan oleh PT Pututaka
dalam melakukan kombinasi bisnis dengan PT Songkok dibebankan seperti yang seharusnya.
Porsi dari Rp.25.000.000 pada biaya penerbitan saham terkait dengan penerbitan saham untuk
mengakuisisi PT Songkok mungkin timbul pada berbagai waktu. Untuk memfasilitasi
pengakumulasian penjumlahan ini sebelum mencatat kombinasi bisnis, PT Pututaka mencatat
jumlah tersebut dalam akun “suspense” sementara yang terpisah. Ayat jurnal untuk dua
transaksi ini adalah sebagai berikut.
Kas 25.000.000
Kas 45.000.000
Persediaan 75.000.000
Tanah 70.000.000
Paten 80.000.000
Goodwill 130.000.000
Dalam pencatatan kombinasi bisnis, nilai buku PT Songkok tidak relevan untuk PT
Pututaka , hanya nilai wajar yang dicatat. Karena perubahan kepemilikan telah terjadi, dasar
akuntansi yang digunakan oleh perusahaa yang diakuisisi tidak relevan bagi perusahaan
pengakuisisi. Konsisten dengan pandangan ini,akumulasi penyusutan yang dicatat boleh PT
Songkok atas aset tetap tidak relevan bagi PT Pututaka dan tidak dicatat.
Biaya saham yang diterbitkan oleh PT Pututaka yang terhubung dengan akuisisi PT
Songkok dan tercatat dalam akun sementara timbul. Hal tersebut dilakukan secara normal
21
seperti reduksi dalam proses menerima dari penerbitan saham. Lalu biaya ini ditransfer dari
akun sementara agio saham sebagai pengurang. Pt Pututaka mencatat Rp..610.000.000 saham
yang diterbitkan pada nilainya dikurangi biaya penerbitan saham Rp. 585.000.000. dari
jumlah ini, Rp.100.000.000 nilai dicatat pada akun modal-saham biasa dan sisa dalam agio
saham biasa.
Pada tanggal kombinasi bisnis, PT Songkok mencatat jurnal berikut ini untuk
mengakui penerimaan saham PT Pututaka dan transfer seluruh aset dan liabilitas individu
kepada PT Pututaka :
Persediaan 65.000.000
Tanah 40.000.000
PT Songkok mengakui nilai wajar saham PT Pututaka pada saat pertukaran dan
mencatat keuntungan sebesar Rp.310.000.000. Pembagian saham PT Pututaka dan likuidasi
PT Songkok dicatat pada pembukuan PT Songkok dengan jurnal berikut.
22
Saldo Laba 150.000.000
Untuk menguji penurunan goodwill, nilai wajar dari unit pelaporan dibandingkan
dengan nilai tercatatnya. Jika nilai wajar dari unit pelaporan melebihi nilai tercatatnya, maka
goodwill unit pelaporan tersebut tidak mengalami penurunan nilai. Akan tetapi, jika nilai
tercatat unit pelaporan lebih besar dibanding nilai wajarnya, berarti terjadi penurunan nilai
goodwill.
Jumlah penurunan nilai goodwill dari unit pelaoran diukur sebagai selisih dari nilai
tercatat goodwill unit tersebut dengan nilai implisit dari goodwill. Nilai implisit dari goodwill
ditentukan berdasarkan selisih nilai wajar unit pelaporan di atas nilai wajar aset bersih selain
goodwill diakui di laba operasi berjalan atau laba sebelum keuntungan dan kerugian luar
biasa.
23
Dengan menjumlahkan nilai tercatat aset dan mengurangkannya dengan nilai tercatat
liabilitas, maka nilai tercatat unit pelaporan, termasuk goodwill, adalah Rp 340.000.000. Jika
nilai wajar unit pelaporan diestimasi sebesar Rp 360.000.000, maka tidak terjadi penurunan
nilai goodwill. Di lain pihak, jika nilai wajar unit pelaporan diestimasi Rp 320.000.000, maka
perbandingan kedua harus dilakukan untuk menentukan jumlah kerugian penurunan nilai.
PSAK 22 tidak menyatakan perlakuan untuk lawan situasi pada diskon pembelian,
sehingga menyebabkan pembayaran berlebihan. Pengakuisisi tidak memahami pembayaran
berlebihan atas akuisisi. Banyak pembayaran berlebihan mungkin akan berakhir dengan
kesalahan informasi, hal tersebut tidak akan disadari hingga beberapa waktu kemudian.
PSAK menghindari isu ini dengan mendasarkan penghitungan dari goodwill pada
perbandingan yang diberikan oleh pengakuisisi dari nilai wajar total dari akuisisi. Kemudian,
banyak pembayaran berlebihan akan tercakup dalam goodwill dan mungkin mengeliminasi
dalam periode berikutnya dengan menguji penurunan goodwill.
Sebagai contoh, jika PT Pututaka (a) menukarkan 10.000 lembar sahamnya dengan
total nilai pasar Rp 610.000.000 untuk semua saham PT Songkok dalam transaksi pembelian
dan (b) timbul biaya merger sebesar Rp 40.000.000 dan biaya penerbitan saham Rp
25.000.000, yang sebelumnya dicatat dalam akun beban tangguhan. PT Pututaka mencatat
ayat jurnal berikut pada saat penerimaan saham PT Songkok.
24
(10) Beban Merger 40.000.000
Biaya Penerbitan Saham Tangguhan 25.000.000
Kas 65.000.000
(Mencatat biaya merger dan penerbitan saham terkait dengan Akuisisi PT Songkok)
Ketika kombinasi bisnis dilakukan melalui akuisisi saham, perusahaan yang diakuisisi
dapat terus beroperasi sebagai perusahaan yang terpisah, atau perusahaan yang diakuisisi
tersebut dapat merger dengan perusahaan pengakuisisinya.
25
1. Ketidakpastian kombinasi bisnis
Ketidakpastian memengaruhi sebagian besar pengukuran akuntansi, namun lazim
dalam kombinasi bisnis. Meskipun ketidakpastian berkaitan dengan banyak aspek kombinasi
bisnis, aspek akuntansi untuk kombinasi bisnis yang berhak mendapat perhatian khusus
adalah periode pengukuran.
Periode pengukuran
Salah satu jens ketidakpastian dalam kombinasi bisnis berasal dari persyaratan
untuk menentukan nilai wajar tanggal akuisisi aset dan liabilitas yang diambil alih
dalam kombinasi bisnis, beserta kepentingan pihak pengakuisisi pada pihak yang
diakuisisi, adanya kepentingan nonpengendali nilai wajar yang diberikan.
26
Pengakuisisi menyadari liabilitas kontinjensi diambil dari kombinasi bisnsi
pada tanggal akuisisi bahkan jika tidak ada aliran sumber potensial untuk
mempertahankan liabilitas spesifik di masa akan dating. Setelah pengakuan awal dan
sampai liabilitas diselesaikan, dibatalkan atau kadarluwarsa, pihak pengakuisisi
mengukur liabilitas kontinjensi yang diakui dalam kombinasi bisnis pada nilai yang
lebih tinggi antara :
a. Jumlah yang seharusnya diakui sesuai dengan PSAK 57: Provisi, Liabilitas,
Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi; atau
b. Jumlah yang pada awalnya diakui setelah dikurangi amortiasasi yang dapat
diterapkan, jika dapat ditentukan.
Dalam setiap periode pelaporan, pengakuisisi mengukur ganti rugi aset yang
dikenali pada tanggal akuisisi menggunakan dasar yang sama seperti yang digunakan
dalam penjaminan aset atau liabilitas, subjek pada batas kontraktual pada jumlah, atau
jika ganti rugi tidak dapat diukur pada nilai wajarnya pada tanggal akuisisi, maka hal
tersebut harus diukur berdasarkan pada manajemen pada kolektabilitas ganti ruginya.
Pengakuisisi akan berhenti untuk meminta ganti rugi jika mereka mengambil aset,
menjualnya, dan kehilangan hak atas ganti rugi aset tersebut.
27
4.500.000.000
Perolehan pengendalian saham dalam PT Atsugoni
R. PENGUNGKAPAN
PSAK 22, Kombinasi Bisnis, mengharuskan bahwa pihak pengakuisisi
mengungkapkan informasi yang memungkinkan pengguna laporan keuangan dapat
mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari kombinasi bisnis yang terjadi:
Kombinasi bisnis dan struktur organisasi yang kompleks adalah bagian penting dari
gambaran bisnis global. Kombinasi bisnis terjadi ketika perusahaan-perusahaan yang
sebelumnya terpisah bergabung bersama. Ada tiga jenis kombinasi bisnis formal: (a) merger
dimana salah satu perusahaan yang dalam pengendalian bergabung kehilangan identitas
legalnya dan perusahaan yang lain terus berdiri dengan aset dan liabilitas dari kedua
perusahaan, (b) konsolidasi, dimana kedua perusahaan yang bergabung bersama untuk
membentuk perusahaan baru, dan (c) akuisisi saham, dimana kedua perusahaan
mempertahankan keberadaannya masing-masing, dimana satu perusahaan memegang saham
biasa dari perusahaan kita.
28
29
DAFTAR PUSTAKA
Baker, Richard E. Christensen, Theodore E. Cottrell, David M. 2016. An Indonesian
Perpective : Advanced Financial Accounting. (Ed 5 Vol 1). Jakarata : Salemba Empat.
30