Dosen Pengampu:
Dr. Gerianta Wirawan Yasa, S.E., M.Si.
Disusun Oleh :
Kelompok 2
Daftar Isi i
Bab 1 Pendahuluan 1
Latar Belakang 1
Rumusan Masalah 1
Tujuan 1
Bab 2 Pembahasan 2
Bab 3 Penutup 7
Kesimpulan 7
Daftar Pustaka 8
i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Secara umum akuntansi memiliki konsep dasar yang menjadi acuan dalam
penyusunan standar akuntansi yang ditujukan pada suatu praktek akuntansi. Sehingga
untuk lebih memahami tentang akuntansi, maka kita harus mengetahui konsep dasar
akuntansi tersebut terlebih dahulu. Konsep-konsep akuntansi yang digunakan dalam
lingkungannya akan sangat dipengaruhi oleh pengetahuan, pengalaman, kondisi sosial,
politik dan sebagainya. Suatu konsep dasar muncul ketika penalaran dalam perekayasaan
pelaporan keuangan bersifat deduktif normatif, dimana penyimpulannya harus dimulai
dengan adanya premis atau asumsi yang disepakati dan dianggap valid tanpa harus diuji
kebenarannya. Akan tetapi, terdapat keyakinan bahwa premis tersebut akan terus
bermanfaat untuk landasan pengembangan suatu kerangka konseptual.
Kerangka konseptual pelaporan keuangan dalam Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan (PSAK) menyatakan bahwa laporan keuangan bertujuan untuk menyediakan
informasi keuangan tentang entitas pelapor yang berguna untuk investor saat ini dan
investor potensial, pemberi pinjaman, dan kreditor lainnya dalam membuat keputusan
penyediaan sumber daya kepada entitas (Ikatan Akuntansi Indonesia, 2017). Laporan
keuangan akan bermanfaat bagi para pengguna bila mememenuhi karakteristik kualitatif
yaitu relevan dan merepresentasikan secara tepat sesuai dengan keadaan yang
sebenarnya. Oleh karena konsep dasar akuntansi dalam rerangka konseptual sangatlah
penting, maka pada makalah ini akan dibahas lebih lanjut mengenai hal tersebut.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang terdapat di dalam makalah ini yaitu sebagai berikut:
1. Bagaimana konsep dasar dari akuntansi?
2. Bagaimana kerangka konseptual penyajian laporan keuangan?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini yaitu sebagai berikut:
1. Menjelaskan konsep dasar dari akuntansi
2. Mengetahui kerangka konseptual penyajian laporan keuangan
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
5) Anthony, Hawkins, dan Merchant
Mendeskripsikan sebelas konsep yang dijadikan basis dalam membahas isi,
bentuk, susunan, dan arti penting statemen keuangan yang meliputi pengukuran
dengan unit uang, entitas, usaha berlanjut, kos, aspek ganda, periode akuntansi,
konservatisme, realisasi, penandingan, konsistensi, materialitas.
6) Paton dan Litleton (1970)
Seperangkat konsep dasar yang dikenalkan sebelum sumber-sumber sebelumnya.
Konsep dasar tersebut yaitu entitas bisnis atau kesatuan usaha, kontinuitas
kegiatan/usaha, penghargaan sepakatan, kos melekat, upaya dan capaian/hasil,
bukti terverifikasi dan objektif, serta asumsi.
2. Konsep Dasar Akuntansi
Konsep dasar merupakan suatu abstraksi atau konseptualisasi suatu karakterisitik baik
itu lingkungan, tempat atau wilayah diterapkannya laporan keuangan. Beberapa
konsep dasar akuntansi dari berbagai sumber yaitu sebagai berikut:
1) Entitas Akuntansi (Accounting Entity). Konsep ini menyatakan bahwa dalam
akuntansi perusahaan dipandang sebagai suatu kesatuan usaha yang berdiri dan
bertindak sendiri terpisah dari pemilik dan pihak lain penanam modal.
2) Usaha berlanjut (going concern). Konsep yang menyatakan jika suatu perusahaan
tidak terdapat tanda-tanda likuidisai maka dianggap perusahaan tersebut tetap
berlangsung tampa batas waktu.
3) Meassurement. Menjelaskan bahwa akuntansi merupakan alat pengukuran
sumber-sumber ekonomi serta kewajiban beserta perubahannya akibat operasi
perusahaan.
4) Periode waktu (time periode). Menyatakan bahwa laporan keuangan harus
disusun serta disajikan secara periodik.
5) Akrual. Asas dalam pengakuan pendapatan dan biaya yang menyatakan
pendapatakan diakui pada saat hak kesatuan timbul dan biaya diakui pada saat
kewajiban timbul.
6) Harga pertukaran (exchange price). Menjelaskan bahwa nilai dalam laporan
keuangan yang didasarkan atas harga pertukaran diperoleh dari harga pasar.
7) Angka pertukaran (Approximation). Dalam akuntansi penafsiran-penafsiran
tertentu tidak dapat dihindari.
3
8) Pertimbangan (judgement). Diperlukan pertimbangan-pertimbangan dari akuntan
ataupun manajemen dalam penyusunan laporan keuangan.
9) Informasi keuangan umum. Informasi dalam laporan keuangan ditujuakan untuk
pemakai secara umum.
10) Statement keuangan berkaitan secara mendasar. Konsep yang menjelaskan bahwa
neraca, laba rugi, dan arus kas saling berkaitan dan mempunyai hubungan yang
erat.
11) Substansi daripada bentuk. Akuntansi lebih menekankan pada penggunaan
informasi yang bersumber dari kenyataan ekonomis suatu kejadian.
12) Materialitas. Konsep yang menjelaskan bahwa laporan keuangan hanya memuat
informasi yang dianggap penting.
13) Struktur masyarakat dan pemerintah yang mengakui hak milik pribadi. Yang
menyatakan pengakuan hak milik pribadi yang harus dilindungi atau diakui
secara yuridis.
14) Konsistensi antara periode untuk entitas yang sama. Metode dan prosedur-
prosedur yang digunakan dalam proses akuntansi yang harus diterapkan secara
konsisten dari tahun ke tahun.
15) Keanekaragaman perlakukan akuntansi diantara entitas independent. Konsep ini
menyatakan perbedaan perlakuan antar unit usaha merupakan hal yang tidak bisa
dihindari.
16) Konservatisme. Konsep yang menyatakan dalam ketidakpastian akuntansi akan
menentukan pilihan perlakuan atau tindakan akuntansi.
17) Keterandalan data melalui pengendalian internal. Konsep ini menyatakan sistem
pengendalian internal yang memadai merupakan sarana untuk mendapatkan
informasi yang andal.
18) Ketepatan waktu dalam pelaporan keuangan memerlukan taksiran. Konsep yang
mengakui bahwa aktivitas bisnis berjalan dari waktu ke waktu yang memerlukan
estimasi didalam alokasi sumber daya yang ada dari periode ke periode.
19) Unit moneter. Konsep ini menyatakan bahwa pengukuran yang digunakan dalam
akuntansi adalah satuan dalam bentuk uang.
20) Aspek ganda. Setiap transaksi dibedakan dalam 2 aspek yang berbeda yaitu yang
berhubungan dengan penerimaan dan berhubungan dengan pemberian atas
manfaat.
4
21) Realisasi. Konsep yang menjelaskan bahwa laporan yang menyajikan realisasi
pendapatan, belanja, transfer, surplus/deficit, pembiayaan dan sisa lebih atau
kurang pembiayaan anggaran, yang masing-masing diperbandingkan dengan
anggrannya dalam satuperiode.
22) Konsep penandingan. Konsep yang dimaksudkan untuk mencari dasar hubungan
yang tepat dan rasional antara pendapatan dan biaya.
23) Penghargaan sepakatan. Konsep yang menyatakan penghargaan sepakatan dalam
setiap transaksi merupakan bahan olah dasar akuntansi yang paling objektif.
24) Kos melekat. Konsep yang menyatakan bahwa kos bersifat mudah bergerak dan
dapat dipecah-pecah atau digabungkan kembali seakan-akan kos tersebut
mempunyai daya untuk saling mrngikat antara yang satu dengan yang lainnya.
25) Upaya dan pencapaian/hasil. Konsep ini menyatakan bahwa kos merupakan
pengukur upaya dan pendapatan merupakan pengukur hasil.
26) Bukti terverifikasi dan objektif. Menjelaskan bahwa akuntansi mengandung
elemen variabialitas yang artinya bukti mempunyai tingkat objektivitas.
27) Asumsi. Asumsi diperlukan sebagai landasan operasi akuntansi.
28) Biaya perolehan. Prinsip ini menghendaki digunakannya harga perolehan dalam
mencatat aktiva, utang, modal dan biaya.
Teori akuntansi yang paling penting yaitu entitas akuntansi (accounting entity).
Konsep ini dinilai paling penting karena merupakan sebuah dasar yang digunakan
dalam pedoman pemisahan kepentingan antar pada tingkat perekayasaan akuntansi,
yang mana konsep dasar mempunyai lebih banyak manfaatnya bagi penyusunan
standar dalam berargumen di dalam menentukan konsep, prinsip, metoda, atau teknik
yang akan dijadikan standar.
B. Kerangka Konseptual Penyajian Laporan Keuangan
Kerangka Konseptual Pelaporan Keuangan (KKPK) merupakan pengaturan
yang merumuskan konsep yang mendasari penyusunan dan penyajian laporan
keuangan untuk pengguna eksternal. Dimana dalam pembahasan kerangka konseptual
penyajian laporan keuangan dibagi menjadi empat yaitu: Bab 1: Tujuan pelaporan
keuangan, Bab 2: entitas pelapor, Bab 3: karakteristik kualitatif informasi keuangan
yang berguna, dan Bab 4: kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan
keuangan (1994) tentang pengaturan yang tersisa.
1. Manfaat kerangka konseptual
5
Kam (1990) menguraikan beberapa manfaat rerangka konseptual sebagai satu
kesatuan konsep-konsep koheren yang menetapkan sifat dan fungsi laporan
keuangan yaitu sebagai berikut: (1)Memberikan pedoman maupun pengarahan
kepada badan yang bertanggung jawab dalam penyusunan atau penetapan standar
akuntansi, (2)Menjadi acuan dalam memecahkan masalah-masalah akuntansi,
(3)Menentukan batas-batas pertimbangan dalam penyusunan statement keuangan,
(4)Meningkatkan pemahaman serta keyakinan terhadap statement keuangan, dan
(5)Meningkatkan keterbandingan statemen keuangan antarperusahaan.
2. Model
Rerangka konseptual yang dikembangkan oleh FASB yang mempunyai empat
komponen konsep penting merupakan model yang paling banyak dikenalkan saat
ini, dimana komponen tersebut yaitu tujuan pelaporan keuangan, kriteria kualitas
informasi, elemen-elemen statemen keuangan serta pengukuran dan pengakuan.
FASB menuangkan empat komponen tersebut dalam beberapa dokumen resmi
berupa pernyataan yaitu:
6
statements , serta Concepts of capital maintenance and the determination of profit.
Untuk komponen keuangan, IASC menyebutnya sebagai tujuan statement
keuangan.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa konsep dasar merupakan suatu
abstraksi atau konseptualisasi suatu karakterisitik baik itu lingkungan, tempat atau wilayah
diterapkannya laporan keuangan. Terdapat beberapa konsep dasar akuntansi dari berbagai
sumber seperti Entitas Akuntansi (Accounting Entity), Usaha berlanjut (going concern),
Meassurement, Periode waktu (time periode), Akrual, Harga pertukaran (exchange price),
Angka pertukaran (Approximation), Pertimbangan (judgement), Informasi keuangan umum,
dan sebagainya. Dalam hal ini, teori akuntansi yang paling penting yaitu entitas akuntansi
(accounting entity) karena merupakan sebuah dasar yang digunakan dalam pedoman
pemisahan kepentingan antar pada tingkat perekayasaan akuntansi, yang mana konsep dasar
mempunyai lebih banyak manfaatnya bagi penyusunan standar dalam berargumen di dalam
menentukan konsep, prinsip, metoda, atau teknik yang akan dijadikan standar.
7
DAFTAR PUSTAKA
Hery. 2017. Teori Akuntansi: Pendekatan Konsep dan Analisis. Jakarta: PT Gramedia
Widiarsono Indonesia.
Krismiaji. 2010. “Analisis Komparasi Rerangka Konseptual FASB Versus IASB” dalam
Wahana Volume 13, No. 2 (hlm. 71-85). Yogyakarta: Akademi Akuntansi YKPN.
Suwardjono. 2005. Teori Akuntansi: Perekayasaan Pelaporan Keuangan. Edisi Ketiga.
Yogyakarta: BPFE.