Anda di halaman 1dari 20

PERSEKUTUAN FIRMA – PEMBUBARAN

OLEH PERUBAHAN DALAM PEMILIKAN

Tugas Akuntansi Keuangan Lanjutan 1


Dibimbing Oleh : Kiky Zulkifli, S.Pd., M.Kom.

Nama Kelompok:

1. Anis Nur
Hamsiyah
(20122297)
2. Luthfiyah Inas
(20122305)

P di/S t

Akademi Manajemen Informasi Komputer Taruna


AMIK Taruna Probolinggo
Oktober 2021
KATA PENGANTAR
Sembah sujud penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena anugerah dan
rahmat-Nya jualah sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Dalam penyusunan
makalah ini, penulis telah berusaha semaksimal mungkin, yang mana telah
memakan waktu dan pengorbanan yang tak ternilai dari semua pihak yang
memberikan bantuannya, yang secara langsung merupakan suatu dorongan yang
positif bagi penulis ketika menghadapi hambatan-hambatan dalam menghimpun
bahan materi untuk menyusun makalah ini.

Namun penulis menyadari bahwa makalah ini masih sangat jauh dari
kesempurnaan, baik dari segi penyajian materinya maupun dari segi bahasanya.
Karena itu saran dan kritik yang bersifat konstruktif senantiasa penulis harapkan
demi untuk melengkapi dan menyempurnakan makalah ini.

2
Daftar Isi

KATA PENGANTAR......................................................................................... i

DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ......................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah..................................................................................... 1
C. Tujuan ...................................................................................................... 1

BAB II Pembahasan

1. Disolusi Dan Kondisinya……………………………………………….... 2


2. Akuntansi Untuk Pembubaran…………………………………………… 3

BAB III Penutup

A. Kesimpulan……………………………………………………………... 15
B. Saran………………………………………………………………….… 15

Daftar Pustaka……………………………………………………………….….. 16

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Menurut Beam (2000, hal 625), disolusi persekutuan ialah berubahnya
hubungan sekutu yang menyebabkan berhentinya persekutuan secara hukum.
Dengan disolusi, persekutuan tetap bisa berjalan terus dengan perjanjian baru,
atau persekutuan bisa juga berhenti/bubar secara bisnis. Berhentinya persekutuan
secara bisnis disebut juga likuidasi. Likuidasi merupakan proses atau cara akibat
terjadinya pembubaran atau perubahan terhadap perusahaan yang mengalami
kerugian yang sangat besar jumlahnya dan tidak mampu untuk membayar segala
kerugian tersebut. Sehingga perusahaan tersebut dengan terpaksa memberhentikan
untuk sementara waktu kegiatan dan kinerja perusahaannya agar tidak
menimbulkan risiko-risiko yang mungkin saja dapat terjadi, Risiko merupakan
aspek utama dari kehidupan manusia pada umumnya dan merupakan faktor
penting dalam dunia bisnis. Risiko merupakan kemungkinan penyimpangan
harapan yang tidak menguntungkan, yaitu ketidakpastian suatu peristiwa yang
tidak diinginkan. Pembubaran persekutuan dapat disebabkan oleh:
1) salah seorang sekutu menghendaki pembubaran
2) salah seorang sekutu meninggal dunia, dan ahli warisnya tidak
menyetujui untuk melanjutkan persekutuan
3) perselisihan intern diantara sekutu
4) salah seorang sekutu dinyatakan pailit

B. RUMUSAN MASALAH
Dilihat dari latar belakang penulisan makalah ini, penulis ingin menjelaskan
mengenai pembubaran persekutuan dan akuntansi pembubaran persekutuan. Hal
inilah yang jadi permasalahan dalam makalah ini, yang mudah-mudahan dapat
menjawab semua pertanyaan kita tentang “ Akuntansi Likuidasi Persekutuan
(Firma)”.

C. TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah :
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi Keuangan Lanjutan 1.
2. Mampu menjelaskan tentang pembubaran persekutuan.
3. Mampu menjelaskan tentang akuntansi pembubaran persekutuan.

5
BAB II
PEMBAHASAN

1. DISOLUSI DAN KONDISINYA


Bentuk perusahaan persekutuan mudah bubar dalam prespektif entitas
hukum. Akan tetapi, dalam entitas bisnis operasional persekutuan masih harus
tetap berjalan. Pembubaran persekutuan akibat adanya perubahan formasi diantara
sekutu disebut juga sebagai Disolusi. Disolusi persekutuan bisa dimaknai sebagai
perubahan hubungan antar sekutu yang mengakhiri entitas hukum tetapi entitas
bisnisnya masih terus berlanjut hingga pencatatan akuntansinya juga terus
berlangsung.

Pembubaran atau perubahan hubungan sekutu dipengaruhi oleh kondisi-


kondisi sebagai berikut :

A. Pembubaran oleh tindakan sekutu


Sekutu dengan segala aktifitasnya yang berhubungan dengan
persekutuan bisa menimbulkan pembubaran antara lain :
a. Pencapaian waktu atau penyelesaian tujuan.
Membentuk persekutuan tentu di latar belakangi adanya
tujuan untuk menghasilkan sesuatu. Jika sudah tercapai bisa saja
persekutuan dibubarkan berdasarkan perjanjian sebelumnya.
Misalkan Tn. A dan Tn. B sepakat bersekutu untuk menyelesaikan
proyek pembangunan jembatan. Setelah jembatan selesai dibangun,
maka mereka sepakat untuk membubarkan diri.
b. Persetujuan yang saling menguntungkan
Adanya perubahan keanggotaan persekutuan bisa dilakukan atas
persetujuan sekutu jika kondisinya menguntungkan bagi para
sekutu jika kondisinya menguntungkan bagi para sekutu atau bagi
persekutuan. Dalam kondisi tersebut memungkinkan untuk
mengakhiri persekutuan. Misalnya Tn. A dan Tn. B adalah pemilik
firma AB, masing-masing mempunyai modal Rp 50.000,-. Mereka
sepakat untuk menerima Tn. C sebagai sekutu baruu dengan
investasi Rp 25.000,-. Akan tetapi mereka hanya mengakui

6
investasi tersebut sebesar Rp 20.000,- dan Tn. C setuju. Adanya
kelebihan sebesar Rp 5.000,-. Kelebihan ini untuk Tn. A dan Tn. B.
Persekutuan berubah menjadi firma A,B&C serta jumlah modal
persekutuan pun berubah menjadi Rp 120.000,-.

c. Pengunduran diri seorang sekutu.


Pengunduran diri seorang sekutu dengan sendirinya akan merubah
formasi keanggotaan persekutuan. Dalam prespektif hukum berarti
pengunduran diri sekutu akan mengakibatkan pembubaran
persekutuan.

B. Pembubaran karena ketentuan undang-undang


Undang-undang menentukan pembubaran persekutuan jika terjadi
kondisi-kondisi sebagai berikut :
a. Kematian seorang anggota sekutu
b. Pailitnya seorang sekutu atau persekutuan itu sendiri
c. Setiap kejadian yang menyebabkan perusahaan tidak sah untuk
beraktifitas sebagai persekutuan
d. Adanya perang pada negara salah seorang anggota sekutu

C. Pembubaran oleh keputusan pengadilan


Pembubaran persekutuan bisa dilakukan oleh pengadilan dengan
mempertimbangkan kondisi-kondisi sebagai berikut :
a. Seorang sekutu tidak waras (insanity)
b. Sikap sekutu yang merugikan perusahaan
c. Perselisihan diantara para sekutu
d. Perusahaan tidak lagi prospektif
e. Alasan-alasan khusus lain, jika pembubaran dianggap adil.

2. AKUNTANSI UNTUK PEMBUBARAN


Persoalan Akuntansi yang berkaitan dalam pembubaran firma, antara lain :

A. Penerimaan seorang sekutu baru.


B. Pengunduran diri seorang sekutu.
C. Kematian seorang sekutu / penyelesaian dengan ahliwaris
D. Menjadikan persekutuan firma sebagai perseroan terbatas.

A. Penerimaan Seorang Sekutu Baru


Seorang bila dikatakan diterima sebagai sekutu baru hanya dengan
kesepakatan semua sekutu. Penerimaan yang demikian menimbulkan
asosiasi baru dari perorangan dan ini merupakan pembentukan

7
persekutuan firma baru. Firma yan baru di dirikan ini dapat terus
menggunakan buku dan catatan dari perusahaan semula, tetapi saldo
perkiraan tertentu pada umumnya perlu dinilai kembali. Dalam keadaan
adanya sekutu baru, pengakuan akuntansinya dicatat melalui dua
pendekatan, yaitu :

1. Membeli hak sekutu lama


2. Investasi langsung ke dalam persekutuan
1. Membeli Hak Sekutu Lama

Seorang sekutu mempunyai wewenang untuk menjual sebagian


atau seluruh kepentingannya dalam persekutuan firma. Jika semua sekutu
setuju untuk menerima seseorang pembeli kepentingan sebagai sekutu,
maka hal ini akan membubarkan persekutuaan firma yang lama dan
menciptakan persekutuan firma baru. Membeli hak sekutu lama berarti
akan terjadi pengurangan hak sekutu lama, sehingga tidak ada revaluasi
terhadap jumlah modal dalam persekutuan. Modal persekutuan tetap
jumlahnya walaupun masuk sekutu baru.

Contoh 2.1. Mr. Hasan dan Mr. Sarim mempunyai modal masing-
masing Rp 70.000 dan Rp 30.000. Laba dibagi sama. Mr Jono masuk
membeli hak persekutuan dengan nilai Rp 40.000. Mr. Jono setuju
diberikan hak kepemilikan hanya sebesar 30% dari persekutuan.
Perhitungan yang dibuat adalah :

Membeli hak dari Mr. Hasan : 30% x Rp 70.000 = Rp 21.000


Membeli hak dari Mr. Sarim : 30% x Rp 30.000 = Rp 9.000
-----------------
Hak Mr. Jono : 30% x Rp 100.000 = Rp 30.000

Ayat jurnal yang dibuat untuk mencatat transaksi atas pembelian hak
sekutu lama oleh sekutu baru adalah :

(D) Modal Mr. Hasan Rp 21.000


(D) Modal Mr. Sarim Rp 9.000
(K) Modal Mr. Jono Rp 30.000

Modal Mr. Jono diakui adalah Rp 30.000 dari setoran Rp 40.000. Terjadi
kelebihan setoran sebesar Rp 10.000. Kelebihan ini tidak berpengaruh
terhadap persekutuan, karena selisih ini sudah menjadi hak pribadi Mr.
Hasan dan Mr. Sarim.

8
Pembelian Mr. Jono Rp 40.000
Hak Mr. Jono Rp 30.000
--------------
Rp 10.000

Akibat masuknya sekutu baru dengan membeli hak sekutu lama


akan mempengaruhi prosentase kepemilikan terhadap persekutuan.
Perhatikan formasi kepemilikan di bawah ini:

Sebelum pembelian
Modal Mr. Hasan Rp 70.000 atau 70%
Modal Mr. Sarim Rp 30.000 atau 30%
-------------- -------
Rp 100.000 100%
Setelah pembelian
Modal Mr. Hasan Rp 49.000 atau 49%
Modal Mr. Sarim Rp 21.000 atau 21%
Modal Mr. Jono Rp 30.000 atau 30%
--------------- -------
Rp 100.000 100%

Perhatikan jumlah modal sebelum dan sesudah pembelian adalah


Rp 100.000 tidak terjadi perubahan. Kesimpulannya adalah jika terjadi
pembelian hak oleh sekutu baru dari sekutu lama, maka jumlah modal
persekutuan tidak berubah.

2. Investasi Langsung Ke Dalam Persekutuan

Cara lain yang bisa dilakukan sekutu baru untuk bisa masuk dalam
persekutuan adalah dengan cara investasi dalam persekutuan. Dengan
adanya investasi bagi persekutuan berarti terdapat kas atau aktiva lain
yang diterima. Artinya penerimaan ini akan mengakibatkan penambahan
jumlah modal persekutuan.
Contoh 2.2. Fitri dan Risa mempunyai modal masing-masing Rp 70.000
dan Rp 30.000. Laba dibagi sama. Ayu masuk dengan investasi Rp 50.000.
Ayu diberikan hak kepemilikan persekutuan 20%. Total modal setelah
Ayu masuk adalah :
Modal Fitri Rp 70.000
Modal Risa Rp 30.000
Modal Ayu Rp 50.000
--------------
Rp 150.000

Hak kepemilikan Ayu seharusnya : 50.000/150.000 x 100% = 33%

9
Ayu diberikan hak kepemilikan 20%. Hak kepemilikannya lebih kecil
dibandingkan yang seharusnya. Dalam kondisi ini berarti terdapat
kelebihan yang diberikan kepada sekutu lama. Kelebihan ini bisa
diperlakukan sebagai BONUS atau GOODWILL.

Bonus Untuk Sekutu Lama


Jumlah yang disetor Ayu Rp 50.000
Hak yang diperoleh (20% x Rp 150.000) Rp 30.000
--------------
Bonus untuk Fitri dan Risa Rp 20.000

Bonus dibagi berdasarkan pada perbandingan pembagian laba/rugi.


Dalam perjanjiannya laba dibagi sama, maka Fitri dan Risa mendapat
bonus dari masuknya sekutu Ayu masing-masing sebesar Rp 10.000. Ayat
Jurnal yang dicatat atas masuknya sekutu baru dan pemberian bonus untuk
sekutu lama adalah :
(D) Kas Rp 50.000
(K) Modal Fitri Rp 10.000
(K) Modal Risa Rp 10.000
(K) Modal Ayu Rp 30.000

Masuknya sekutu baru mengakibatkan formasi modal masing-


masing sekutu berubah, seperti berikut :
Sebelum Investasi
Modal Fitri Rp 70.000 atau 70%
Modal Risa Rp 30.000 atau 30%
-------------- ------
Jumlah Rp 100.000 100%

Setelah adanya investasi


Modal Fitri Rp 80.000 atau 53%
Modal Risa Rp 40.000 atau 27%
Modal Ayu Rp 30.000 atau 20%
-------------- ------
Jumlah Rp 150.000 100%

Jumlah modal persekutuan berubah menjadi Rp 150.000 dan Modal Ayu


hanya diakui sebesar Rp 30.000.

Goodwill Untuk Sekutu Lama


Total modal persekutuan setelah Ayu masuk adalah:

10
Modal Fitri Rp 70.000
Modal Risa Rp 30.000
Modal Ayu Rp 50.000
---------------
Jumlah Rp 150.000

Menghitung goodwill untuk sekutu lama harus mengkapitalisasi modal


sekutu baru sebesar 20%, yaitu:

Kapitalisasi modal Ayu 100/20 x Rp 50.000 = Rp 250.000


Jumlah modal seharusnya = Rp 150.000
------------------
Goodwil untuk Fitri dan Risa Rp 100.000

Jumlah goodwill Rp 100.000 harus dibagi sama diantara keduanya


yaitu Rp 50.000. Jurnal penerimaan goodwill untuk sekutu lama adala:
(D) Kas Rp 50.000
(D) Goodwill Rp 100.000
(K) Modal Fitri Rp 50.000
(K) Modal Risa Rp 50.000
(K) Modal Ayu Rp 50.000
Dengan demikian dapat kita simak forrmasi permodalan
persekutuan sebagai berikut :
Sebelum Investasi
Modal Fitri Rp 70.000 atau 70%
Modal Risa Rp 30.000 atau 30%
---------------
Jumlah Rp 100.000

Setelah adanya investasi


Modal Fitri Rp 120.000 atau 48%
Modal Risa Rp 80.000 atau 32%
Modal Ayu Rp 50.000 atau 20%
----------------
Jumlah Rp 250.000

Perhatikan modal ayu sebesar Rp 50.000, akan tetap modal Fitri


dan Risa berubah sesuai dengan pertambahan goodwill masing-masing
sebesar Rp 50.000.

Bonus Untuk Sekutu Baru


Masih menggunakan contoh 2.2. asumsikan bahwa Ayu masuk
dengan setoran modal sebesar Rp 50.000 diberikan hak kepentingan

11
terhadap persekutuan sebesar 40%. Masuknya Ayu struktur modal
persekutuan sebagai berikut:

Modal Fitri Rp 70.000


Modal Risa Rp 30.000
Modal Ayu Rp 50.000
---------------
Jumlah Rp 150.000

Bonus untuk Ayu dapat dihitung sebagai berikut:


Hak kepemilikan yang diterima (40% x Rp 150.000) Rp 60.000
Jumlah modal di setor Rp 50.000
--------------
Rp 10.000

Bonus untuk sekutu baru ini akan mengurangi modal sekutu lama
jumlahnya tergantung pada perbandingan pembagian laba. Oleh karenanya
terjadi perdebatan Modal Fitri dan Risa, masing-masing sebesar Rp 5.000.
Ayat jurnal untuk mencatat pemberian bonus untuk Ayu adalah:

(D) Kas Rp 50.000


(D) Modal Fitri Rp 5.000
(D) Modal Risa Rp 5.000
(K) Modal Ayu Rp 60.000

Modal Fitri, Risa, dan Ayu terlihat sebagai berikut:

Sebelum Investasi
Modal Fitri Rp 70.000 atau 70%
Modal Risa Rp 30.000 atau 30%
--------------
Jumlah Rp 100.000

Setelah adanya investasi


Modal Fitri Rp 65.000
Modal Risa Rp 25.000
Modal Ayu Rp 60.000
--------------
Jumlah Rp 150.000

Perhatikan modal Ayu lebih besar Rp 10.000 dari modal yang di


setor Rp 50.000.

12
Goodwill Untuk Sekutu Baru
Jika Ayu diberikan hak kepemilikan sebesar 40%, maka hak
kepemilikan Fitri dan Risa adalah 60%. Jumlah kepemilikan sekutu lama
harus di kapitalisasi sebesar hak kepemilikan yaitu 60%. Berikut ini adalah
perhitungan goodwill untuk Ayu.

Kapitalisasi modal sekutu lama 100/60 x Rp 100.000 Rp 166.666


Jumlah modal setelah Ayu masuk Rp 150.000
----------------
Goodwill untuk Ayu Rp 16.666

Ayat jurnal yang dibuat atas pemberian goodwill pada Ayu adalah:

(D) Kas Rp 50.000


(D) Goodwill Rp 16.666
(K) Modal Fitri Rp 66.666

B. Pengunduran Diri Seorang Sekutu

Seorang sekutu mempunyai wewenang untuk mengundurkan diri


dari persekutuan firma setiap saat. Jika seorang sekutu tersebut
mempunyai hak untuk mengundurkan diri dibawah ketentuan persetujuan,
maka dia berhak untuk mengklaim jumlah penuh kepentingannya di dalam
perusahaan. Akan tetapi jika dia melanggar persetujuan, dan tanpa
kesepakatan bersama, maka dia harus bertanggung jawab kepada sekutu
lainnya atas kerugian yang mereka alami akibat tindakan yang dia perbuat.
Dalam hal ini klaim seorang sekutu yang mengundurkan diri atas
keinginannya, mungkin akan menjadi kerugian dan mungkin dapat
menyebabkan pembubaran sepenuhnya yang disebabkan oleh
pengunduran dirinya tersebut.

Pengunduran diri seorang sekutu penyelesaiannya dapat dilakukan dengan:

1. Bagian penyerahan anggota yang mengundurkan diri dijual kepada


anggota lainnya atau anggota baru
2. Bagian penyertaannya dikembalikan dalam bentuk uang tunai atau
harta kekayaan lainnya sesuai dengan perhitungan bagian
penyertanya.

13
Didalam perjanjian persekutuan biasanya sudah diatur tentang prosedur
tertentu didalam pengukuran dan penilaian bagian hak penyertaaan dari
anggota yang mengundurkan diri.pembayaran kepada anggota yang
mengundurkan diri dengan jumlah yang melampaui saldo modalnya. Hal
ini dapat terjadi apabila penilaian kekayaan perusahaan ternyata lebih
tinggi dari apa yang tercatat dalam buku. Dengan demikian anggota yang
ingin menneruskan usaha harus berani memberikan bonus atau goodwill
kepada anggota yang mengundurkan diri.

 Pemberian Bonus

Misal; perkiraan modal fafa, ara, dan rina masing masing sebesar
Rp20.000.000 dengan perjanjian pembagian keuntungan 50%, 25%, dan
25%. Namun rina ingin mengundurkan diri, para sekutu setuju untuk
membayar rina sebesar Rp23.000.000 dalam penyelesaian kepentingannya,
jika kelebihan sebesar Rp3.000.000 harus dianggap sebagai bonus yang
dapat dibebankan pada fafa dan ara. Maka ayat jurnalnya:

Modal Rina………………. Rp 20.000.000

Modal Fafa………………..Rp 2.000.000

Modal Ara…………………Rp 1.000.000

hutang yang harus dibayar kepada Rina……………. Rp 23.000.000

Untuk mencatat persetujuan pembayaran Rp 23.000.000 kepada rina dalam


penyelesaian sepenuhnya kepentingannya, maka bonus yang akan
dibebankan pada ara dan fafa adalah dalam rasio 50 : 25

 Pemberian goodwill

Misal; fafa dan ara tidak ingin saldo modalnya dikurangi, meskipun
mereka bersedia membayar sebesar Rp 23.000.000 kepada rina sebagai
penyelesaian pengunduran diri tersebut. Dalam hal ini kelebihan
Rp3.000.000 yang akan diterima rina dibayarkan sebagai perwujudan

14
adanya goodwill yang dibentuk. Adanya goodwill dibentuk untuk
keseluruhan anggota, maka jurnalnya adalah:

 Pembentukan goodwill

Goodwill………………………….. Rp 12.000.000

Modal Fafa………………………. - Rp 6.000.000

Modal ara……………………….. - Rp 3.000.000

Modal Rina………………………. - Rp 3.000.000

 Pembayaran kepada Rina

Modal Rina…………………………..... Rp 23.000.000

Hutang yang harus dibayar kepada Rina - Rp23.000.000

Maka jurnal pembentukan goodwill dan pengunduran diri Rina adalah;

Modal Rina……………........................... Rp 20.000.000

Goodwill…………………………………Rp 3.000.000

Hutang yang harus di bayar kepada Rina - Rp 23.000.000

C. Penyelesaian Dengan Ahliwaris

Dengan meninggalnya seorang sekutu maka yang akan terjadi pada


persekutuan tersebut ialah sebagai berikut:

1. Persekutuan Menjadi Bubar


Jika salah satu sekutu dalam persekutuan tersebut
meninggal maka persekutuan dapat dibubarkan
2. Persekutuan Tidak Bubar Jika Ada Perjanjian Dengan Ahli
Waris/Atau Sekutu Lain

15
Persekutuan tidak akan bubar jika didalam akta
pendiriannya dinyatakan jika ada sekutu yang meninggal dunia,
persekutuan akan tetap berlangsung karena kehadiran ahli
warisnya. persekutuan juga bisa tidak bubar karena didalam akta
pendiriannya bahwa persekutuan akan terus berlangsungsung
diantara sekutu sekutu yang masih ada.
3. Perubahan Perjanjian Hutang
Jika sekutu aktif atau yang mewakili persekutuan tersebut
meminjam uang ke bank, mak harus ada perubahan perjanjian
hutang kepada sekutu aktif yang ada atau ke ahli waris sekutu yang
meninggal tersebut. Hal ini dikarenakan sekutu aktif yang namanya
diterangkan di dalam perjanjian tersebut sudah meninggal. Namun
hutang persekutuan akan tetap menjadi tanggung jawab
keseluruhan sekutu aktif yang ada dan atau ke ahli warisnya.
4. Perubahan Akta
Jika sekutu aktif yang mewakili persekutuan meninggal
dunia dan ingin digantikan oleh sekutu aktif yang baru, maka yang
harus dilakukan adalah merubah akta. Karena bergantinya sekutu
dalam persekutuan yang harus dinyatakan juga dalam akta. Namun
persekutuan juga akan tetap berjalan dengan ahli warisnya atau
dengan sekutu yang masih ada.

D. Mengubah Persekutuan Firma Menjadi Perseroan


Terbatas

Apabila persekutuan firma berubah menjadi perseroan terbatas maka


dalam mencatat kegiatan perseroan terbatas yang baru dibentuk itu, buku
persekutuan firma dapat terus digunakan atau menggunakan sebuah buku
baru untuk perseroan terbatas.

1. Buku Baru Untuk Perseroan Terbatas


Apabila harus dibuka buku-buku baru untuk perseroan terbatas ini,
maka harus dibuat ayat-ayat jurnal dalam buku-buku persekutuan
firma untuk membukukan pemindahan aktiva dan kewajiban ke

16
perseroan terbatas, penerimaan saham dalam pembayaran aktiva
bersih yang dipindahkan, dan pembagian saham kepada para
sekutu. dibuat ayat-ayat jurnal dalam buku yang baru untuk
mencatat aktiva yang diperoleh, kewajiban dan saham yang
diterbitkan sebagai pembayaran untuk aktiva bersih.
2. Buku Persekutuan Firma Terus digunakan
Apabila buku persekutuan firma digunakan untuk perseroan
terbatas yang baru didirikan, maka dalam buku ini harus dibuat
ayat-ayat jurnal untuk menjalankan perseroan terbatas yang baru.

Contoh;

PERSEKUTUAN ABCD
NERACA
per 1 jan 2016

Harta Rp80.000.000 Hutang Rp 6.000.000

Modal: Rina Rp 20.000.000

Sisi Rp 24.000.000

Fira Rp 30.000.000

Total Rp 80.000.000 Total Rp 80.000.000

Pembagian Laba Rugi = 2 : 3 : 5

Pada tanggal tersebut para sekutu setuju merubah bentuk persekutuan


menjadi perseroan terbatas. dari penilaian kembali ternyata harta dinaikkan
Rp 10.000.000

Jawab:

 Membuka buku Baru


1. Mencatat Penilaian Kembali

17
Harta Rp 10.000.000 -
Modal Rina - Rp 2.000.000
Modal Sisi - Rp 3.000.000
Modal Fira - Rp 5.000.000
2. Menutup Persekutuan
Hutang Rp 6.000.000 -
Modal Rina Rp 22.000.000 -
Modal Sisi Rp 27.000.000 -
Modal Fira Rp 35.000.000 -
Harta Rp 90.000.000
3. Mencatat Pembukuan
Harta Rp 90.000.000 -
Hutang - Rp 6.000.000
Modal Saham - Rp 84.000.000

 Melanjutkan Buku Persekutuan


1. Mencatat Penilaian Kembali
Harta Rp 10.000.000 -
Modal Rina - Rp 2.000.000
Modal Sisi - Rp 3.000.000
Modal Fira - Rp 5.000.000

2. Mencatat Perubahan Modal Sekutu Menjadi Modal Saham


Modal Rina Rp 22.000.000 -
Modal Sisi Rp 27.000.000 -
Modal Fira Rp 35.000.000 -
Modal Saham - Rp 84.000.000

18
BAB III
PENTUTUP
A. Kesimpulan

Dengan masuknya seorang sekutu kerja baru atau keluarnya seorang


sekutu atau meninggalnya seorang sekutu maka akan membubarkan
persetujuan baersama persekutuan. Suatu persekutuan dikatakan bubar
apabila persetujuan awal para sekutu untuk menjalankan usaha bersama
sama dilanggar dan tidak berlaku lagi.

Denga bubarnya persekutuan firma, maka wewenang para sekutu untuk


menjalankan perusahaannya juga berakhir.walaupun pembubaranini
mengakhiri asosiasi perorangan untuk tujuan awal mereka, namun hal ini
tidak berarti pembubaran perusahaan atau bahkan hambatan dalam
kelangsungan hidupnya.

Masuknya sekutu baru dan keluarnya sekutu lama pada persekutuan akan
mengakibatkan pembubaran. Kondisi-kondisi yang menimbulkan
pembubaran persekutuan yaitu; pembubaran oleh tindakan sekut.
Pembubaran karena ketentuan undang undang, dan pembubaran oleh
keputusan pengadilan

B. Saran

Adapun saran yang ingin penulis sampaikan yaitu keinginanpenulis atau


partisipasi para pembaca agar akhirnyamau memberikan pendapat yang
bersifat membangun kemajuan penulisan makalah ini.

19
DAFTAR PUSTAKA

Pokok-Pokok Akuntansi Lanjutan 1, Online,


https://www.google.co.id/books/edition/Pokok_Pokok_Akuntansi_Keuang
an_Lanjutan/LMf0DwAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=inauthor:%22Heikal
+Muhammad+Zakaria,+SE,+M.Si.,+Ak.%22&printsec=frontcover ,
Tahun 2017

MyNote in Accounting, Data Catatan Study, PEMBUBARAN


PERSEKUTUAN KARENA PERUBAHAN PEMILIK, Online,
https://datakata.wordpress.com/2014/11/14/pembubaran-persekutuan-
karena-perubahan-pemilik/ , Tahun 2014

Edhy Media, FIRMA, online,


https://edhyriyono.wordpress.com/galeri/firma/

Pengunduran diri sekutu lama,online, https://slidetodoc.com/pengunduran-


diri-sekutu-lama-pembubaran-persekutuan-dapat-terjadi/

Persekutuan Definisi,Online, https://slideplayer.info/slide/2749616/

20

Anda mungkin juga menyukai