Anda di halaman 1dari 12

RINGKASAN MATERI KULIAH

TEORI AKUNTANSI

“TUJUAN PELAPORAN KEUANGAN”

(EKA 441 A)

KELOMPOK 3

I Gede Yoga Surya Utama (1807531035)

I Gede Agus Tirta Santosa (1807531042)

I Kadek Cesin Dwi Murthi Prayoga (1807531044)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS UDAYANA

2021
DAFTAR ISI

COVER
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1.1. Latar Belakang.................................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah...........................................................................................................1
1.3. Tujuan Pembahasan.........................................................................................................1
1.4. Manfaat Pembahasan.......................................................................................................1
BAB II KAJIAN PUSTAKA...................................................................................................2
2.1. Tujuan Pelaporan Keuangan............................................................................................2
2.2. Pemakai dan Kepentingannya.........................................................................................2
2.3. Gambaran Umum Konsep Dasar oleh FASB – IASB.....................................................3
BAB III KESIMPULAN..........................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................9
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Konsep dasar merupakan konsep yang berlaku secara umum sebagai dasar dalam
penalaran dan perekayasaan laporan keuangan. Konsep dasar menjadi acuan utama
dalam pengembangan standar akuntansi, baik dari FASB maupun IASB. Dengan adanya
FASB dan IASB maka tentunya pemahaman antara perbedaan kedua konsep dasar
tersebut tentu menjadi penting.

Namun pada saat ini Indonesia masih menggunakan konsep dasar FASB. Maka dari
itu penting bagi FASB dan IASB melakukan penyederhanaan standar akuntansi sehingga
konsisten dan diterima secara internasional melalui joint project antara FASB – IASB.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka dapat diperoleh rumusan
masalah sebagai berikut:

1. Apa tujuan dari pelaporan keuangan?


2. Siapa pemakai laporan keuangan dan kepentingannya?
3. Bagaimana gambaran umum konsep dasar FASB – IASB?

1.3. Tujuan Pembahasan


Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan sebelumnya, dapat dikemukakan
tujuan pembahasan sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui tujuan dari pelaporan keuangan.


2. Untuk mengetahui siapa saja pemakai laporan keuangan dan kepentingannya.
3. Untuk mengetahui gambaran umum konsep dasar FASB – IASB.

1.4. Manfaat Pembahasan


Manfaat penyusunan materi ini yaitu untuk memberikan pemahaman mengenai tujuan
pelaporan keuangan menurut FASB dan IASB.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

1
2.1. Tujuan Pelaporan Keuangan
Tujuan adalah ke arah mana segala upaya, tindakan, dan pertimbangan dicurahkan.
Oleh karena itu, penentuan tujuan pelaporan keuangan merupakan langkah krusial dalam
perekayasaan akuntansi. Maka dari itu tujuan pelaporan keuangan pada akuntansi ialah
menentukan konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang relevan sehingga pada akhirnya
akan menentukan bentuk, isi, jenis, dan susunan statemen keuangan.

Berdasarkan SFAC statement of financial accounting concept No. 8 tujuan utama dari
pelaporan keuangan pada umumnya adalah untuk menyediakan informasi keuangan
mengenai pelaporan entitas dari suatu perusahaan yang berguna untuk investor dan
kreditur didalam pengambilan keputusan mengenai penyediaan sumber daya untuk
entitas tersebut, dimana keputusan-keputusan tersebut melibatkan keputusan pembelian,
penjualan, atau memegang instrumen ekuitas dan hutang dan menyediakan atau menetap
pinjaman dan dalam bentuk-bentuk kredit.

2.2. Pemakai dan Kepentingannya


Untuk menurunkan tujuan pelaporan keuangan, pihak yang dituju dan kepentingannya
harus diidentifikasikan dengan jelas sehingga informasi yang dihasilkan pelaporan
keuangan dapat memuaskan kebutuhan informasional pihak yang dituju, agar pihak yang
dituju akan melakukan tindakan atau mengambil keputusan yang mengarah kepada
pencapaian tujuan pelaporan keuangan.
Mengenai pihak yang dituju, FASB merinci beberapa pemakai potensial yang dapat
dituju oleh pelaporan keuangan, diantaranya: 1) Pemilik, 2) Pemberi pinjaman, 3)
Pemasok, 4) Calon investor dan kreditur, 5) Pemberi kerja, 6) Manajemen, 7) Direktur,
8) Pelanggan, 9) Penasehat dan analisis keuangan, 10) Pialang, 11) Penjamin emisi, 12)
Bursa saham, 13) Pengacara, 14) Ekonom, 15) Otoritas perpajakan; otoritas pengatur;
legislator 16) Pers keuangan dan agen pelaporan, 17) Tenaga kerja serikat pekerja, 18)
Asosiasi perdagangan, 19) Peneliti bisnis, 20) Guru dan siswa, dan 21) Publik.
Kepentingan pemakai laporan keuangan juga beragam tidak hanya antar kelompok
pemakai juga di dalam kelompok pemakai. beragam kepentingan dari tujuan pelaporan
keuangan yaitu antara lain sebagai laporan pertanggungjawaban, sebagai kebermanfaatan
keputusan, riset keuangan dan pasar, penentuan tarif, penentuan pajak, pengendalian
sosial, pengendalian alokasi sumber daya ekonomi, dan pengukuran kinerja entitas.
Dari kepentingan pemakai laporan keuangan tersebut menimbilkan berbagai
permasalahan, misalnya dalam menentukan karakteristik pemakai laporan keuangan

1
seperti kedudukan pemakai terhadap entitas pelaporan dan tingkat pengetahuan pemakai
tentang bisnis dan ekonomi. Dengan masalah tersebut, Most menunjukkan 2 pendekatan
dalam penentuan tujuan penyediaan informasi (pelaporan keuangan ).

1. Menyediakan informasi untuk sehimpunan pemakai umum yang mempunyai


bermacam-macam kepentingan keputusan.
Dengan pendekatan ini pelaporan keuangan diarahkan untuk menghasilkan
satu set data untuk berbagai pemakai dan kepentingan.
2. Menyediakan informasi untuk kelompok pemakai tertentu yang mempunyai
kepentingan tertentu yang diketahui (teridentifikasi)
Pendekatan ini berasumsi bahwa kebutuhan informasi dan model pengambilan
keputusan para atau kelompok pemakai diketahui dengan pasti sehingga dapat
disusun berbagai statemen/laporan khusus untuk melayani berbagai keperluan
pengambilan keputusan tiap kelompok pmakai.

2.3. Gambaran Umum Konsep Dasar oleh FASB – IASB


Gambaran Umum

Di lingkup global, pada awalnya sebenarnya ada dua badan penyusun standar yang
berkaitan dengan praktik akuntansi secara internasional. Badan-badan itu adalah The
International Accounting Standards Committee (IASC) dan The International
Federation of Accountant (IFAC).
Kesepakatan pembentukan IASC terjadi pada Juni 1973 di Inggris yang diwakili oleh
organisasi profesi akuntansi dari sembilan negara, yaitu Australia, Canada, Prancis,
Jerman Barat, Jepang, Mexico, Belanda, Inggris, dan Amerika Serikat. Sedangkan IFAC
didirikan oleh badan profesi akuntan dari 63 negara pada bulan Oktober 1977.
IASC lebih berkonsentrasi untuk menyusun International Accounting Standards
(IAS). Sedangkan IFAC lebih memfokuskan pada upaya pengembangan International
Standard Audits (ISA), kode etik, kurikulum pendidikan, dan kaidah-kaidah bagi akuntan
dalam berbisnis.
Pada April 2001 The International Accounting Standards Committee (IASC)
berkembang menjadi The International Accounting Standards Board (IASB), yang oleh
karena perkembangan ini maka International Accounting Standards (IAS) kemudian

1
juga dikembangkan menjadi International Financial Reporting Standards (IFRS). IFRS
yang pertama terbit pada Juni 2003.

IFRS sebagai sebuah kerangka dan interprestasinya yang diadopsi oleh IASB
memiliki peraturan yang luas terdiri dari:

 International Accounting Standard (IAS) – standar yang diterbitkan sebelum


2001.
 International Financial Reporting Standards (IFRS) – standar yang dikeluarkan
setelah tahun 2001.
 Standing Interpretations Committee (SIC) – yang diterbitkan sebelum 2001.
 International Financial Reporting Issues Committee (IFRIC) – yang diterbitkan
setelah tahun 2001.
 Framework for the Preparation and Presentation of Financial Statements.

1
Namun faktanya, saat ini standar akuntansi yang berlaku di Amerika Serikat yang
disusun oleh Financial Accounting Standards Board (FASB), masih diikuti oleh
beberapa negara, baik secara langsung maupun modifikasi.

FASB sendiri kemudian menghasilkan Statement of Financial Accounting Standards


(SFAS), dan menggantikan peran Accounting Principles Board (APB) yang merupakan
badan otoritatif yang dibangun American Institute of Certified Public Accountants
(AICPA) pada tahun 1959, menggantikan Committee on Accounting Procedure (CAP)
yang dibangun sebelumnya pada tahun 1936 dan menerbitkan pernyataan prinsip-prinsip
akuntansi sampai dengan tahun 1973, untuk kemudian digantikan oleh the Financial
Accounting Standards Board (FASB).

Konsep Dasar

Kerangka kerja konseptual (conceptual framework) adalah suatu sistem koheren yang
terdiri dari tujuan dan konsep fundamental yang saling berhubungan, yang menjadi
landasan bagi penetapan standar yang konsisten dan penentuan sifat, fungsi, serta batas-
batas dari akuntansi keuangan dan laporan keuangan. Perkembangan kerangka
konseptual (conceptual framework) FASB melahirkan beberapa konsep dasar atau sering
disebut dengan Statements of Financial Accounting Concepts (SFAC) diantaranya:

1. SFAC No. 1, “Objectives of Financial Reporting by Business Enterprises”


(1978)
Secara umum SFAC No. 1 membahas mengenai tujuan pelaporan keuangan.
Tujuan akuntansi menurut statement ini adalah untuk menyajikan informasi yang
berguna untuk pengambilan keputusan bisnis oleh pengguna laporan keuangan
tersebut.
2. SFAC No. 2, “Qualitative Characteristics of Useful Accounting Information”
(1980)
SFAC No. 2 menjelaskan mengenai karakteristik kualitatif dari informasi
akuntansi. Selain itu, dijelaskan juga mengenai fungsi laporan keuangan yaitu
untuk membantu pengguna dalam pengambilan keputusan bisnis.
3. SFAC No. 3, “Elements of Financial Statements of Business Enterprices”
(1980)

6
SFAC No. 3 mendefinisikan 10 elemen laporan keuangan, di antaranya adalah
sebagai berikut: Aktiva; Kewajiban; Ekuitas; Investasi oleh pemilik; Dividen;
Laba komprehensif; Pendapatan; Beban; Keuntungan; Kerugian.
4. SFAC No. 4, “Objectives of Financial Reporting by Non-Business
Organization” (1980)
SFAC No 4. berkaitan dengan tujuan pelaporan keuangan non-bisnis, dimana
karakterisitik dari organisasi non bisnis adalah penerimaan sumber daya
meskipun jumlahnya besar akan tetapi tidak mengharapakan pengembalian dan
tujuan operasi.
5. SFAC No. 5, “Recognition and Measurement in Financial Statement on
Business Enterprises” (1984)
SFAC No. 5 menjelaskan mengenai pengakuan dan pengukuran. Salah satu
fokus SFAC No. 5 adalah menjelaskan pengertian earning yang berbeda dengan
net income. Earning merupakan net income dikurangi efek kumulatif pada tahun
sebelumnya karena adanya perubahan prinsip akuntansi yang digunakan.
6. SFAC No. 6, “Elements of Financial Statements” (1985)
SFAC No. 6 merupakan pengganti dari SFAC No. 3, dimana definisi yang
terdapat didalamnya sama persis dengan yang tertulis di SFAC No. 3 yang
ditambahkan cakupan sampai ke organisasi non-bisnis. Dengan demikian,
karakteristik informasi akuntansi pada SFAC No. 2 juga berlaku bagi organisasi
non bisnis.
7. SFAC No. 7, “Using Cash Flow Information and Present Value in Accounting
Measurements” (2000)
SFAC No. 7 lebih menekankan pada isu pengukuran spesifik daripada isu
konseptual yang lebih luas, karena itu statement ini dapat dilihat sebagai bagian
dari Statement No. 5. SFAC No. 7 digunakan pada situasi dimana current market
value tidak tersedia sehingga harus menggunakan estimasi aliran kas di masa
mendatang.
8. SFAC No. 8, “Conceptual Framework for Financial Reporting: Chapter 1,
The Objective of General Purpose Financial Reporting, and Chapter
2,Qualitative Characteristics of Useful Financial Information” (2010)
Pada SFAC No.8 ini menetapkan tujuan-tujuan dan konsep-konsep
fundamental yang nantinya akan menjadi dasar dalam pengembangan akuntansi

6
keuangan dan pedoman pelaporan. SFAC NO. 8 mencakup dua bab kerangka
konseptual baru menggantikan SFAC No. 1 dan SFAC No. 2.
Dalam SFAC No.8 pengguna informasi keuangan diutamakan bagi para
investor dan calon investor serta kreditur dan calon kreditur.

Joint Project FASB – IASB

FASB dan IASB memulai proyek agenda baru bersama, untuk meninjau kembali
kerangka konseptual mereka untuk akuntansi keuangan dan pelaporan, dimana setiap
dasar keputusan standar akuntansi sebagian besar didasarkan atas tujuan, karakteristik,
definisi, dan kriteria yang ditetapkan pada kerangka konseptual yang ada. Tujuan
keseluruhan dari joint project tersebut ialah untuk menciptakan dasar guna standar
akuntansi di masa mendatang yang berbasis prinsip, konsisten secara internal, dan
diterima secara internasional.

Perbedaan: FASB IASB


Tujuan Pelaporan Menyediakan informasi yang Menyediakan informasi yang
Keuangan berguna untuk: menyangkut posisi keuangan,
a. Pengambilan keputusan kinerja, serta perubahan posisi
investasi dan kredit. keuangan suatu perusahaan
b. Memprediksi jumlah, waktu, yang bermanfaat bagi
dan ketidakpastian arus kas sejumlah besar pengguna
masa depan perusahaan. dalam pengambilan keputusan
c. Menyediakan informasi ekonomi (investor, karyawan,
tentang sumber daya pemberi pinjaman, pemasok
ekonomi, klaim terhadap dan kreditur usaha lainnya,
sumber daya tersebut, dan pelanggan, pemerintah dan
perubahan terhadap masyarakat).
keduanya.
Fokus Utama Berfokus pada pelaporan Berfokus pada laporan
keuangan. keuangan.
Kualitas Relevansi  Nilai prediksi  Nilai prediksi
 Nilai umpan balik  Nilai konfirmasi
 Tepat waktu  Materialitas
Kualitas Keandalan Komparabilitas, pemastian, Kesetiaan representasional,
ketepatan waktu, dan verifiabilitas, dan netralitas.

6
dimengerti.
Dasar Pengukuran Harga atau nilai yang keduanya Dapat berupa realisasi nilai,
menilai kelayakan ekonomi dari tingkat kepercayaan, tindakan
item. yang konsisten, keterpisahan
dari komponen pendapatan
dan biaya atau manfaat.
Materialitas Materialitas sebagai aspek Menyimpulkan bahwa
relevansi dan bukan materialitas mempengaruhi
karakteristik kualitatif utama relevansi dan representasi setia
untuk informasi berguna. dan karena itu merupakan
kendala meresap pada laporan
keuangan.

Persamaan FASB – IASB:

1. Memberikan informasi keuangan tentang entitas pelaporan yang berguna dalam


membuat keputusan.
2. FASB dan IASB draf eksposur menolak pendekatan hirarkis dan membatasi
karakteristik kualitatif.
3. Sama-sama memiliki tiga tujuan:
 Merevisi atau memperjelas definisi aset dan liabilitas.
 Menyelesaikan perbedaan mengenai unsur-unsur lain dan definisi mereka.
 Mengkaji kriteria pengakuan konsep.

6
BAB III
KESIMPULAN

Dari pemaparan materi pada kajian pustaka maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
tujuan utama dari pelaporan keuangan pada umumnya adalah untuk menyediakan informasi
keuangan yang relevan mengenai pelaporan entitas dari suatu perusahaan yang berguna untuk
investor dan kreditur didalam pengambilan keputusan mengenai penyediaan sumber daya
untuk entitas tersebut. Tujuan pelaporan tersebut tercantum dalam konsep dasar atau biasa
disebut dengan Statements of Financial Accounting Concepts (SFAC).
Pada awalnya sebenarnya ada dua badan penyusun standar yang berkaitan dengan
praktik akuntansi secara internasional, FASB dan IASB. Namun pada perkembangan saat ini
standar akuntansi yang berlaku di Amerika Serikat yang disusun oleh Financial Accounting
Standards Board (FASB), masih diikuti oleh beberapa negara (termasuk Indonesia), baik
secara langsung maupun modifikasi. Meskipun FASB dan IASB tentunya memiliki kesamaan
antara kedua lembaga penyusun standar akuntansi dunia tersebut.
Untuk mengatasi batasan-batasan mengenai pemahaman antara FASB dan IASB
maka FASB – IASB melakukan proyek agenda baru bersama, untuk meninjau kembali
kerangka konseptual mereka untuk akuntansi keuangan dan pelaporan, sehingga tercipta
dasar guna standar akuntansi di masa mendatang yang berbasis prinsip serta konsisten, dan
mencakup skala internasional.

8
DAFTAR PUSTAKA

Astika, I. B. Putra. (2010). Teori Akuntansi: Konsep-Konsep Dasar Akuntansi Keuangan.


Denpasar: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.
Suwardjono. (2016). Teori Akuntansi: Perekayasaan Pelaporan Keuangan (Edisi Ketiga).
Yogyakarta: BPFE

Anda mungkin juga menyukai