TEORI AKUNTANSI

Kelompok 6
1. Renny Adi Jayasanti (202112146)
2. Septiana Zahrotul Uyuni (202112155)
3.Wudda Nailul Amanah (202112153)
4.
5.
BAB 1 - PERUMUSAN TEORI AKUNTANSI

1. Teori dan Praktik Akuntansi

Teori akuntansi merupakan bagian penting dari praktik. Teori dikembangkan

Pemahamannya oleh praktisi dan penyusun standar akan sangat mendorong
pengembang serta perbaikan menuju praktik yang sehat. Teori akuntansi
menjadi landasan untuk memecahkan masalah-masalah akuntansi secara
beralasan atau bernalar yang secara etis dan alamiah dapat
dipertanggunjawabkan. Praktik akuntansi yang baik dan maju tidak akan dapat
dicapai tanpa suatu teori baik yang melandasinya.
2. Klasifikasi Teori Akuntansi Metode Penalaran
1) Pendekatan Deduktif, Dimulai dari proposal akuntansi dasar sampai
dihasilkan prinsip akuntansi yang rasional sebagai pedoman untuk
mengembangkan teknik-teknik akuntansi
2) Pendekatan Induktif, Dilakukan dengan cara mengobservasi data keuangan
yang dihasilkan dari transaksi bisnis
3) Pendekatan Etika, Didasarkan pada konsep kebenaran, keadilan, dan
kewajaran/ kejujuran
4) Pendekatan Sosiologi, Menekankan pada pengaruh sosial yang timbul dari
teknik-teknik akuntansi terhadap kesejahteraan sosial dilingkungan tempat
akuntansi
5) Pendekatan Ekonomi, Menitikberatkan pada pengendalian terhadap perilaku
indikator makro ekonomi
6) Pendekatan Eklektik, yaitu menggabungkan berbagai pendekatan yang
selama ini digunakan
3. Klasifikasi Berdasarkan Sistem Bahasa
1) Teori Sintatik
2) Teori Semantik (Interpretasi)
3) Teori Prakmati (Perilaku)
4. Klasifikasi Berdasarkan Tujuan
1) Teori Normatif, menjelaskan bagaiana seharusnya akuntansi
dipraktikkan. Teori normative sering dinamakan teori a priori
artinya dari sebab akibat atau bersifat deduktif.

2) Teori Akuntansi Positif, menjelaskan fenomena akuntansi yang

diamati berdasarkan pada alasan-alasan yang menyebabkan
terjadinya suatu peristiwa.
BAB 2 – ASPEK KELEMBAGAAN DALAM
PENGEMBANGAN AKUNTANSI

1. Penyusunan Standar Akuntansi di Amerika

Periode sebelum tahun 1930 akuntansi di Amerika boleh dikatakan tidak

teratur. Praktek dan prosedur akuntansi yang digunakan oleh dunia usaha umumnya
dianggap rahasia. Sebagai akibatnya terjadi ketidak seragaman dalam praktek
akuntansi yang tidak seragam, maka mendasarkan pada laporan keuangan sebagai
alat peniaian investasi dapat menyesatkan bagi investor. Masalah inilah yang memicu
perlunya pengembangan standar akutansi yang seragam.
2. Proses Pembentukan Standar Akuntansi di Amerika

Pengembangan standar akuntansi di Amerika dapat dibagi ke dalam tiga tahap yaitu :
1) Periode Awal Pembentukan (1930-1946)
Usaha pengembangan standar akuntansi dimulai dengan adanya persetujuan antara American
Institute of Certified Public Accountant (AICPA) dan New York Stock Exchange (NYES) untuk
mengembangkan prinsip-prinsip akuntansi yang harus diikuti oleh perusahaan yang terdaftar di
New York Stock Exchange karena banyaknya perusahaan yang terdaftar di bursa efek
menggunakan berbagai praktek akuntansi yang berbeda. Hasil dari kerjasama ini adalah formal
draft “five board accounting principles” yang disiapkan oleh komite NYSE pada tanggal 22
September 1932.
2) Periode setelah Perang (1946 –1959)
Setelah perang dunia berakhir terjadi bom ekonomi di Amerika. Industri-industri memerlukan
tambahan modal yang sangat signifikan untuk ekpansi usaha. Laporan keuangan menjadi
sumber penting untuk pengambilan keputusan. Sebagai akibatnya laporan keuangan dan standar
akuntansi yang digunakan untuk menyusun laporan keuangan mendapat perhatian secara
nasional. Masalah utama adalah keseragaman atau komparabilitas pelaporan earring antara
perusahaan yang berbeda.

3) Periode Modern (1956 –Sampai Sekarang)

Dengan dibentuknya APB dan Accounting Research Division pada tahun 1959, mulailah
pengembangan standar akutansi dilakukan dahulu. Divisi riset adalah lembaga otonom memiliki
seorang direktur yang mempunyai otoritas untuk mempublikasikan hasil temuan staf riset yang
berkiatan dengan pengembangan prinsip akuntansi. Hasil dari proyek penelitian ini
dipublikasikan salam bentuk Accounting Research Studies (ARS).
 A. The IASC Foundation
Anggota Trustee pada IASC Foundation bertindak atas dasar single majority vote
dan mempunyai tanggungjawab:
1. Mengangkat anggota dewan (board)
2. Mengangkat anggota IFRIC dan SAC
STANDAR 3. Mengkaji strategi tahunan dari IASC dan efektifitasnya
4. Menyetujui anggaran tahunan IASC dan efektifitasnya
5. Mengkaji isu-isu strategi yang akan mempengaruhi standar akuntansi, mendorong
AKUNTANSI IASC dan pekerjaannya, dan mendorong tujuan penerapan IFRS
6. Menetapkan dan merubah prosedur dan operasional untuk dewan (board), IFRIC,
GLOBAL dan SAC.

B. The International Accounting Standard Board

Trustee harus memastikan bahwa dewan IASB tidak didominasi oleh kelompok
tertentu atau kepentingan regional. Trustee mempunyai tanggungjawab:
1. Mengembangkan dan menerbitkan IFRS dan Exposure Drafts
2. Menyetujui interpretasi yang dikembangkan oleh IFRIC
 C. International Financial Reporting Interpretations Committe
IFRIC sampai tahun 2002 dikenal dengan Standing Interpretations Committee. IFRIC
bertanggungjawab:
1. Mengintrepresentasikan penerapan IFRS dan memberikan acuan isu-isu pelaporan keuangan
yang tidak dibahas khusus dalam IFRS.
STANDAR 2. Mempublikasikan Draft Interpretasi untuk mendapatkan tanggapan dari masyarakat.
3. Melaporkan kepada dewan dan mendapatkan persetujuan dewan untuk finan interpretasi.
Draft atau final interpretasi disetujui oleh IFRIC ketika tidak ada lebih dari 3 anggota IFRIC
AKUNTANSI yang menolak.

GLOBAL D. The Standard Advisory Council

SAC menyediakan forum bagi organisasi atau individu yang mempunyai interes terhadap
international finacial reporting. Anggota SAC diangkat untul periode 3 tahun.
SAC mengadakan pertemuan 3 kali setahun dan terbuka bagi masyarakat untuk:
1. Memberikan nasehat dewan untuk prioritas pekerjaan dewan
2. Memberitahu dewan terhadap dampak usulan standard
3. Memberikan nasehat kepada dewan
 Akutansi Indonesia mengalami pasang
surut Perkembangan. Ada beberapa
faktor Yang mengalami perubahan
Akutansi di Indonesia. Antara lain
mengenai lingkuan politik dengan

Akuntansi di
ditandai pergantian kepemimpinan yang
memiliki berbeda karakter & ekonomi
serta organisasi profesi mempengaruhi

Indonesia praktik akuntansi

 KERANGKA INSTITUTIONAL DAN LEGISLATIF

setelah kemerdekaan, aturan yang mempengaruhi aktivitas bisnis komersial dibentuk melalui keputusan presiden dan
eluarkan oleh lembaga pemerintah. Aturan tersebut adalah sebagai berikut:
rcial Code 1847
-Undang Perseroan Terbatas No. 1 Tahun 1995
n Pemerintah No. 64 Tahun 1999 tentang Laporan Keuangan Perusahaan
g-Undang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995
ng-Undang Perbankan No. 7 Tahun 1992 (diubah dengan UU No. 19 tahun 1998
 PELAPORAN KEUANGAN DAN PERSYARATAN PENGUNGKAPAN

sia, pengungkapan (disclosure) diatur oleh berbagai lembaga. Lembaga yang berhubungan dengan aspek pelaporan keuangan di In
ga dan Yunus 1997):

ndonesia
emen Keuangan
orat Jendral Pajak
 STANDAR AKUNTANSI DI INDONESIA

usi Standar Akuntansi Keuangan Indonesia

tahun 1973 persyaratan pelaporan keuangan didasarkan pada pedoman-pedoman yang dikeluarkan kitab undang-und
agang yang hanya menghendaki adanya sistem pembukuan yang cukup.
menjalankan kegiatannya IAI juga bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Pajak dan Bapepam untuk memastikan ba
oleh dukungan resmi dari lembaga tersebut. Kemudian membentuk Komite prinsip akuntansi Indonesia atau KPAI pa
ng bertugas untuk menyusun standar akuntansi.
dengan awal tahun 1990an lebih dari 200 perusahaan terdaftar di pasar modal permintaan investor, kreditor dan pemb
n terhadap standar akuntansi yang berkualitas dan komprehensif mewarnai pertumbuhan perusahaan yang cepat terseb
 STANDAR AKUNTANSI DI INDONESIA

• Dewan Standar Akuntans Keuangan (DSAK)

Pada tahun 1994, KPAI berubah nama menjadi komite standar akuntansi keuangan
(ksak).tahun 1998 struktur dan proses KSAK diubah untuk lebih memperkuat proses
perumusan standar akuntansi.
Pada tahun 1998, IAI membentuk dewan konsultatif standar akuntansi keuangan (DSAK) yang
bertugas memberikan saran kepada dsak tentang isu akuntansi yang harus ditangani melalui
standar akuntansi. DKSAK juga bertugas mencari dana untuk mendukung kegiatan yang
berkaitan dengan perumusan standar akuntansi. DKSAK terdiri dari wakil berbagai konstituen
termasuk regulator, kantor akuntan publik, perusahaan bisnis dan BUMN.
 Proses penyusunan standar akuntansi yang baik harus memiliki lima tahapan

(ADB 2003) yaitu:

PENYUSUNAN STANDAR
• Design
AKUNTANSI DI INDONESIA
• Approval,

• Education,

• Implementation,

• Enforcement
 PENYUSUNAN STANDAR AKUNTANSI DI INDONESIA

• Issues Identification
• Preliminary considertion
• Preparation of e\Exposure Draft (ED)
• Publication of ED
• Public Hearing
• PSAK preparation
• Approval and Promulgation.
 Kaos Polos Perempuan
Kaos perempuan polos
memiliki sedikit aksen sehingga tetap
terlihat keren, cocok untuk bermain
maupun belajar, memiliki berbagai
pilihan warna uk smlxl

Kemeja Polos
Kemeja polos cocok digunakan
untuk acara formal maupun santai,
memiliki berbagai warna gelap atau cerah cocok
untukdigunakan di dalm ruangan maupun
di luar ruangan, uk smlxl
 Tim Kami

Howard Ong Alfredo Torres Hannah Morales

Bos Penjualan Bos Utama Bos Keuangan

Chidi Eze Lorna Alvarado Helene Paquet

Admin Penjualan 1 Admin Penjualan 2 Admin Media Sosial
 @reallygreatsite

@reallygreatsite
Media
Sosial @reallygreatsite
 +123-456-7890

Informasi +123-456-7890

Kontak hello@reallygreatsite.com

www.reallygreatsite.com
Borcelle Kaos

Terima
Kasih
SELAMAT BERGABUNG
BERSAMA KAMI !
BAB 1 - PERUMUSAN TEORI
AKUNTANSI
Borcelle merupakan merek baju anak yang cocok
dipakai untuk kegiatan sehari-hari.

Mengusung tema ceria, kekinian

dan tetap estetik menjadikannya cocok untuk dipakai sekolah,
bermain maupun di rumah. Bahan yang kami gunakan adalah
bahan terbaik dengan standar internasional.

Kelembutan yang membuat nyaman, menyerap keringat

sehingga tidak menimbulkan ruam pada kulit anak dan
motif yang didesain eksklusif.

Borcelle ingin membuat setiap anak spesial dengan

baju yang mereka kenakan.