Anda di halaman 1dari 9

Bab 8

“Standar Audit dan Akuntansi Global”

Upaya harmonissasi akuntasi di seluruh dunia sebenarnya dimulai sebelum adanya


komite standar Akuntansi Internasional (IASC didirikan pada tahun 1973. Upaya
harmonisasi akuntansi menjadi semakin pesat pada dasawarsa 1990-an, sesuai
dengan berkembanganya globalisasi bisnis internasional dan pasar surat berhaga,
serta meningkatnya pencatuman saham oleh banyak perusahaan.

Standar yang terhamonisai bersifat kompatibel, sehingga tidak mengandung


pertentangan. Beragam perbedaan utama dalam persyaratan dan oembuatan
laporan keuangan di seluruh dunia, serta meningkatnya kebutuhan pengguna
laporan keuangan untuk membandingkan informasi dari perusahaan-perusahaan di
dunia, merupakan (dan masih menjadi) kekuatan pendorong bagi gerakan
harmonisasi akuntansi ini. Sesuai dengan rencana (IASB, kovergensi standar
akuntansi internasional dan nasional mencakup penghapusan berbagai perbedaan
secra perlahan melalui upaya kerja sama antara IASB, penentu standar nasional,
dan kelompok lain yang menginginkan solusi terbaik bagi persoalan akuntansi dan
pelaporan.Oleh karenanya, pemahaman yang medasar harmonisasi dan
konvergensi sangat terkait erat.

Konvergensi akuntansi mencakup konvergensi standar akuntansi (yang membahas


ukuran dan penyajian), penyajian terkait penawaran serta berharga dan daftar bursa
efek yang dibuat oleh perusahaan go Public, danstandar audit.

SURVEI KONVERGENSI INTERNASIONAL

Manfaat Konvergensi Internasional

Pendukung konvergensi internasional menyatakan bahwa banyak manfaat yang


telah dirasakan. Donald T Nicolaisen, mantan kepala akuntan Komisi Sekuritas
dan Bursa Amerika Serikat,, mengatakan hal dibawah ini pada September 2004 :

Pada tahap konsep, menjadi pihak pendukung memang mudah. Laporan akuntansi
yang secara transparan mencerminkan ilmu ekonomi mengenai transaksi kepada
pembaca laporan keuangan di Inggris, akan dibaca pula dengan perasaan yang
samaoleh pembaca di Perancis, Jepang, Amerika Serikat, atau Negara lainnya.
Begitu pun juga, persyaratan dan prosedurr audit yang paling efektif kemungkinan
besar sama antara di Amerika, Kanada, Cina atau Jerman.Pengungkapan yang
relevan bagi investor di Italia, Yunani, atau Timur Tengah, memiliki kemungkinan
yang sama bergunanya bagi investor di Amerika Serikat, dan di Negara laiinya.
dengan memiliki standar berkualitas tinggi dalam akuntansi, audit, dan
pengungkapan akan menguntungkan investor serta akan mengurangi biaya akses
masuk pasar modal seluruh dunia.

Kritik terhadap Standar Internasional


Proses menjadikan standar akuntansi menjadi standar internasional juga
menimbulkan kritik. Di awal tahun 1971 (sebelum IASC-komite Standar
Akuntansi Internasional dibentuk). Sebagian orang mengatakan bahwa standar
akuntansi internasional terlalu sederhana untuk memecahkan maslaah yang rumit.
Para kritikus bersikerasbahwa kemampuan untuk beradaptasi terhadap situasi yang
sangat berbeda merupakan nilai terpenting dari akuntans. Para kritikus ragu jika
standar internasional dapat cukup fleksibel untuk mengatasu perbedaan-perbedaan
latar belakng, tradisi dan lingkunga ekonomi setiap Negara.

Anggapan bahwa ketika institusi keuangan internasional dan pasar internasional


bersikeras menggunakan standar internasional, hanya firmas-firma akuntansi
internasional luaslah yang mampu memenuhi tuntutannya. Munculnya pula
ketakutan bahwa penggunaan standar internasional akan menciptakan ‘standar
overload’.

Terkahir, Kritikus bersikeras bahwa standar internasional tidaklah cocok untuk


perusahaan-perusahaan kecil dan menengah, terutama perusahaan yang tidak
terdaftar dan tanpa akuntabilitas public. Untuk mengatasi masalah ini, sebuah versi
dari “big GAAP/little GAAP-(prinsip akuntansi yang berlaku umum besar/kecil)”
telah disusun dengan mengacu pada standar internasional bagi perusahaan-
perusahaan di seluruh dunia dan disusun mengacu pada standar yang
disederhanakan bagi perusahaan-perusahaan lainnya.

Rekonsiliasi dan Pengakuan Bersama

            Seiring berkembangnya penerbitan dan perdagangan ekuitas di seluruh


dunia, masalah-masalah yang berhubungan dengan pendistribusian laporan
keuangan dalam yurisdiksi luar negeri menjadi lebih penting. Masalah-masalah
tersebut dapat diselesaikan dengan adanya konvergensi internasional, yang
mempermudah akses laporan keuangan untuk lintas batas negara.

            Dua pendekatan lainnya telah dimaksimalkan sebagai solusi yang sesuai


bagi masalah-masalah yang berhubungan dengan pengajuan laporan keuangan
lintas Negara: (1) rekonsiliasi, dan (2) pengakuan bersama (yang juga dikenal
dengan sebutan ‘reciprocity’ –timbal balik). Dengan adanya rekonsiliasi, firma-
firma asing dapat menyusun laporan keuangan dengan menggunakan standar
akuntansi yang diterima di negaranya, tetapi juga harus memberikan rekonsiliasi
antara critical accounting measure –Pengukuran akuntansi kritis yang berlaku di
negaranya dan di Negara dimana laporan keuangan tersebut diajukan. Rekonsiliasi
lebih sedikit memakan biaya daripada harus mempersiapakan satu perangkat penuh
laporan keuangan dibawah prinsip-prinsip akuntansi yang berbeda.

Evaluasi

Pertentangan mengenai harmonisasi atau konvergensi memang tidak dapat


sepenuhnya diselesaikan. Opini-opini yang menentang harmonisasi memiliki
manfaat tersendiri. Namun, bukti-bukti terbaru menunjukkan bahwa tujuan
harmonisasi akuntansi internasional mengenai akuntansi, pengungkapan, dan audit
telah diterima secara luas sehingga kecenderungan konvergensi internasional akan
terus berlanjut atau bahkan meningkat. Jumlah Negara yang menggunakan IFRS
bertambah dan kemajuan dalam proses harmonisasi pengungkapan dan audit di
nilai mengesankan.

Hal terakhir, perbedaan-perbedaan di setiap Negara mengenai faktor pokok yang


menyebabkan adanya variasi dalam praktik akuntansi, pengungkapan, dan audit
makin berkurang seiring dengan makin meratanya pasar modal dan pasar barang di
seluruh dunia.

IKHTISAR ORGANISASI BESAR INTERNASIONAL YANG


MENDUKUNG KONVERGENSI AKUNTANSI

Enam organisasi telah menjadi pemain kunci dalam menetukan standar akuntansi
internasioanl dalam memajukan penyelarasan akuntansi internasional :

1. International Accounting Standards Board (IASB)


2. Commision of the European Union (EU)
3. Internasional Organization of Securities Commisions (IOSCO)
4. Inernational Federation of Accountants (IFAC)
5. United Nation Intergovernmental Working Group of Experts on Standard of
Accounting And Reporting (ISAR), bagian dari United Nations Conference on
Trade and Development (UNCTAD)
6. Organization for Economic Cooperation and Development Working Group on
Accounting Standards (OECD Working Group).

International Accounting Standards Board (IASB)

International Accounting Standards Board (IASB), yang tadinya bernama IASC,


merupakan badan penetapan standar independen untuk sektor pribadi yang
didirikan pada 1973 oleh organisasi akuntansi prodesional di sembilan negara dan
direstrukturisasi pada tahun 2001. Sebelum direstrukturisasi, IASC mengeluarkan
41 Standar Akuntansi Internasional (IAS) dan Kerangka Kerja dalam Penyusunan
dan Penyampaian Laporan Keuangan. IASB memiliki tujuan sebagai berikut :

1. a)      Mengembangkan untuk kepentingan public, seperangkat standar


akuntansi yang berkualitas tinggi, mudah dimengerti dan tidak sulit
dilaksanakan, yang menuntut informasi berkualitas tinggi, transparansi dan
sebanding mengenai laporan keuangan dan kondisi keuangan lainnya.
2. b)      Memajukan penggunaan dan penerapan yang tepat dari standar-standar
yang dibuat.
3. c)      Memperhatikan kebutuhan khusus perusahaan kecil menengah dan
perkembangan ekonomi guna memenuhi tujuan nomor (1) dan (2).
4. d)     Meningkatkan kualitas konvergensi standar akuntansi di setiap negara
serta Standar Akuntansi International dan Standar Pelaporan Keuangan
International.

Standar Inti IASC dan Persetujuan IOSCO

IASB (sebagaimana pendahulunya IASC) selama ini tengah berjuang


mengembangkan standar akuntansi yang akan diterima oleh regulator sekuritas di
seluruh dunia. Sebagai bagian dari usaha ini, IASC mengadopsi rencana kerja
untuk menghasilkan suatu inti yang komprehensif dari standar-standar berkualitas.
Pada juli 1995, Komite Teknis IOSCO menyatakan persetujuannya akan rencana
kerja yang telah disusun. Standar inti pun akhirnya lengkap dengan adanya
persetujuan dari IAS 39 pada Desember 1998. Tinjauan ulang IOSCO akan standar
inti dimulai tahun 1999, dan pada tahun 2000 IOSCO mengesahkan penggunaan
standar IASC pendataan dan penawaran lintas batas.

Struktur IASB Baru

IASB telah direstrukturisasi bertemu untuk pertama kalinya di tahun 2001.


Kepengerusan IASB setelah diubah antara lain:

1. a)      Dewan Pengawas, IASB memiliki 22 pengawas: enam dari Maerika Utara,


enam dari Amerika Utara, enam dari Eropa, enam dari wilayah Asia/Pasifik, dan
empat dari wilayah lainnya.
2. b)      Badan Pengurus IASB, Badan ini membangun dan meningkatkan standar
laporan dan akuntansi keudalam dalam berbisnis.
3. c)      Dewan Penasihat Standar, Dewan Penasihat Standar yang anggotanya
ditunjuk oleh pengawas. Tanggung jawab yang dilakukan adalah memberikan
nasihat pada badan pengurus mengenai agenda dan prioritasnya, memberikan
informasi pada badan pengurus mengenai gambaran kepengurusan dan
individu yang ada dalam dewan ini dalam kegiatan-kegiatan pembuatan standar
utama, dan memberikan nasihat lainnya kepada badan pengurus dan
pengawas.
4. d)     International Financial Reporting Interpretations Committee (IFRIC), IFRIC
menginterpretasi penggunaan Standar Akuntansi Internasional dan Standar
Laporan Keuangan Internasional dan memberikan arahan interpretasi naskah
dan meninjau komentar publik mengenai naskah tersebut, serta mendapatkan
persetujuan dari badan pengurus untuk menyetujui interprestasinya.

IASB mengikuti proses yang diperlukan dalam penyusunan standar akuntansi.


Setiap standar, IASB biasanya menerbitkan naskah diskusi yang berisi persyaratan-
persyaratan yang mungkin diajukan dalam pembuatan standar, serta berisi
argument-argumen yang mendukung dan menentang setiap standar.
Pengakuan dan Dukungan bagi IASB

IFRS kini diterima secara luas di seluruh dunia. Standar tersebut digunakan oleh
banyak negara sebagai dasar persyaratan akuntansi di Negara yang bersangkutan
atau diadopsi secara keseluruhan, diterima oleh banyak bursa saham dan regulator
yang memperbolehkan perusahaan asing dan dalam negeri untuk mengajukan
laporan keuangan yang disusun sesuai dengan IFRS, dan diakui oleh EC dan badan
internasional lainnya.

Respon U.S. Securities and Exchange Commission terhadap IFRS

Selama tahun 1990-an, Securities and Exchange Commission (SEC) berada di


bawah tekanan yang main kuat untuk membuat pasar saham AS lebih bisa diakses
oleh para penerbit efek non-Amerika. Saat itu, SEC memberikan dukungan dalam
laporan keuangan yang digunakan dalam pelaporan keuangan lintas batas. Namun,
SEC menyatakan bahwa tiga syarat yang harus dipenuhi agar standar IASB dapat
diterima :

1. a)      Standar tersebut harus berisi susunan inti yang terdiri atas prinsip-prinsip
akuntansi yang menyeluruh dan dapat diterima secara luas.
2. b)      Standar tersebut harus berkualitas tinggi-standar tersebut harus dapat
menunjukkan comparability dan transparansi, dan standar tersebut harus
tersedia untuk pengunkapan penuh.
3. c)      Standar tersebut harus diterapkan dan diinterprestasikan secara teliti.

Kemudian pejabat-pejabat senior SEC menunjukkan bahwa jika IASB dan FASB
membuat cukup kemajuan dalam menggabungkan standar mereka, dan jika
kemajuan yang cukup telah dibuat dalam menciptakan prasarana untuk proses
interpretasi dan penguatan standar akuntansi, SEC akan mempertimbangkan untuk
mengijinkan anggota asing untuk berbisnis di Amerika Serikat dengan
menggunakan IFRS tanpa harus melakukan rekonsiliasi dangan GAAP Amerika
Serikat.

UNI EROPA

Salah satu cita-cita Uni Eropa adalah untuk mencapai penggabungan pasar
keuangan Eropa. Untuk mencapai cita-citanya ini, uni Eropa telah
memperkenalkan instruksi dan melaksanakan prakarsa besar untuk :

1. a)      Meningkatkan modal untuk basis Uni Eropa.


2. b)      Menetapkan kerangka hukum bersama dalam pasar sekuritas dan
derivative.
3. c)      Mencapai satu susunan standar akuntansi bagi perusahaan-perusahaan
yang terdaftar.
Komite Eropa kemudian menyusun program besar penyelarasan hukum
perusahaan segera setelah komite ini dibentuk. Pedoman Komite Eropa kini
menaungi seluruh aspek hukum perusahaan. sebagian pedoman memiliki hubungan
langsung dengan akuntansi. Banyak pengamat menganggap Pedoma Keempat,
Ketujuh, dan Kedelapan sebagai pedoman yang terpenting jika dilihat dari segi
sejarah dan isinya.

Pedoman Keempat, Ketujuh, dan Kedelapan

Pedoman Uni Eropa Keempat, yang dikeluarkan tahun 1978, merupakan susunan
aturan akuntansi yang paling luas dan paling mencakuo segala hal dalam kerangka
kerja Uni Eropa. Baik perusahaan negeri maupun swasta di atas kriteria ukuran
minimum tertentu haruslah penuh.

Pedoman Ketujuh, yang dikeluarkan tahun 1983, membahas masalah laporan


keuanaan Konsolidasi. Saat itu, laporan keuangan konsolidasi merupakan
pengecualian. Laporan tersebut tadinya merupakan norma-norma di Irlandia,
Belanda, dan Inggris, dan Jerman yang menuntut konsolidasi anak perusahaan
Jerman.

Pedoman Kedelapan, yang dikeluarkan tahun 1984, menyentuh beragam aspek


kualifikasi orang berwenang dan professional untuk melakukan audit yang secara
hukum dibutuhkan (statutory). Intinya, pedoman ini menerapkan kualifikasi
minimum bagi auditor. Kualifikasi ini menuntut audtor yang berpendidikan dan
terlatih serta independen.

Sudahkah Penyelarasan Yang dilakukan Uni Eropa Berhasil ?

Pedoman keempat dan ketujuh memiliki dampak yang drmatis terhadap pelaporan
keuangan di seluruh Uni Eropa, yang membawa akuntansi disemua negara
anggotanya menuju level yang baik dan seragam. Uni Eropa menyelaraskan
penyampaian akun laba dan rugi da neraca serta menambahkan informasi
tambahan minimum, terutama pengungkapan dampak peraturan pajak terhadap
hasil yang dilaporkan.Hal ini mempercepat perkembangan akuntansi di negara –
negara Uni Eropa dan juga mempengaruhi akuntansi di negara tetangga yang
bukan anggota Uni Eropa.

Namun keberhasilan usaha penyelarasan Uni Eropa menjadi perdebatan.Sebagai


contoh, negara – negara anggota umumnya tidak mengesampingkan peraturan
akuntansi yang ada di negara mereka saat mengadopsi pedoman Uni Eropa. Hal
yang terjadi adalah, negara – negara tersebut menyesuaikan peraturan baru
terhadap peraturan  mereka yang telah ada. Masalah lainnya adalah sejumlah mana
negara – negara anggota mematuhi pedoman yang ada.

Pendekatan Baru Uni Eropa dan Intgrasi Pasar Keuangan Eropa


Tahun 1995, Komisi Eropa mengadopsi pendekatan baru akan penyalarasan
akuntansi. Pendekatan ini bernama stategi akuntansi yang baru. Komisi ini
mengumumkan bahwa Uni Eropa perlu bergerak segera supaya dapat memberikan
sinyal yang jelas bahwa perusahaan – perusahaan yang mencari pencatatan bursa di
Amerika Serikat dan pasar dunia lainnya kana bias tetap berada dalam kerangka
kerja akuntansi Uni Eropa. Komisi eropa pun menekankan bahwa Uni Eropa perlu
memperkuat komitmennya pada proses penyusunan standar internasional yang
menawarkan solusi yang paling efiseien dan cepat bagi perusahaann – perusahaan
beroperasi dalam skala internasional.

Ditahun 2000, Komisi eropa mengadopsi stategi pelaporan keuangan yang baru.
Landasan dari strategi ini adalah peraturan – peraturan yang sudah ada bahwa
semua perusahaan Uni Eropa yang terdapat dalam pasar yang sudah diatur,
termasuk bank, perusahaan asuransi, dan UKM, harus menyusun akun rekonsiliasi
berdasarkan IFRS. UKM yang tidak terdatra dan tidak dilindungi, tetpi perusahaan
– perusahaan itu dapat megadopsi IFRS dengan sukarela, terutama jika sedang
mencari modal internasional.Parlemen eropa mengesahkan proposal ini, dan
Dewan Uni Eropa mengadopsi perundang – undang penting tahun 2002.

Peraturan ini mempengaruhi 7000 perusahaan Uni Eropa yang tedafatr (disbanding
dengan hamper 3000 perusahaan Uni Eropa yang terdaftar dan menggunakan IFRS
pada tahun 2001). Peraturan ini dirancang untuk meningkatkan perdagangan lintas
– batas dalam jasa keuangan guna menciptakan pasar yang digabkan secraa penuh,
dengan membantu membuat informasi keuangan lebih transparan dan sebanding.

Agar menjadi terikat secara hukum, IFRS harus diadopsi oleh Komisi Eropa. Hla
yang termasuk ke dalam peraturan di atas adalah mekanisme pengesahan dua
tingkat yang didirikannya Komite Regulasi  Akuntansi (ARC), badan pengurus Uni
Eropa yang diwakili oleh negara anggota. Pada mulanya, IFRS diberikan tinjauan
dan opini teknis oleh Kelompok Penasihat Pelaporan Keuangan Eropa (EFRAG),
organisasi sektor usaha yang terdiri atas auditor, penyusun, perumus standar
nasional, dan lainnya.

International Federatioan Of Accountants (IFAC)

Standar audit berkualitas tinggi merupakan hal yang penting untuk memastikan
bahwa standar akuntansi diinterprestasikan dan diterapkan dengan teliti. Audit
eksternal di 10 negara Benua Eropa, Amerika, dan Asia. Poin-poin dibawah ini,
mengenai audit (independen, eksternal) dapat dilihat :

1. a)      Alasan utama dari audit eksternal ini beragam di seluruh dunia
2. b)      Tanggung jawab auditor beragam diseluruh kota
3. c)      Orang yang dapat melakukan audit, bermacam-macam di seluruh dunia
4. d)     Negara-negara sekarang ini telah mengambil langkah untuk mempererat
control akan profesi audit
5. e)      Auditor menghadapi tanggung jawab yang makin tinggi untuk
meningkatkan penguasaan badan hukum

Tugas professional IFAC dilakukan melalui badan penyusunan standard an panitia


kerja. Badan penyusun standar IFAC adalah :

o   International Accounting Education Standards Board

o   International Auditing and Assurance Standards Board

o   International Ethics Standards Board for Accountants

o   International Public Sector Accounting Standards Board

Panitian Kerja IFAC adalah sebagai berikut :

o   Panel Penasihat Pemenuhan

o   Komite Negara Berkembang

o   Komite Pencalonan

o   Komite Akuntan Profesional dalam bisnis

o   Komite Usaha Kecil Menengah

o   Komite Auditor Transnegara

Badan Standar Asuransi dan Auditing Internasional IFAC mengeluarkan Standar


Internasional tentang Auditing (ISA), yang disusun ke dalam kelompok-kelompok
di bawah ini :

o   Pengenlan Kerja

o   Prinsip dan Tanggung Jawab Umum

o   Perkiraan Risiko dan Respon terhadap Resiko yang telah diperkirakan

o   Bukti Audit

o   Penggunaan Kerja Lainnya

o   Area Khusus

IFAC memiliki hubunganyang dekat organisasi internasional lainnya, seperti IASB


dan IOSCO. Laporan keuangan dari perusahaan-perusahaan yang makin banyak itu
diaudit sesuai dengan Standar International IFAC tentang Auditing. Seperti yang
telah dibahas sebelumnya, semua audit laporan keuangan di Uni Eropa harus
mengikuti ISA.
KELOMPOK KERJA PARA AHLI ANTARPEMERINTAHAN
PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA DALAM INTERNATIONAL
STANDARDS OF ACCOUNTING AND REPORTING (ISAR)

ISAR didirikan tahun 1982 dan satu-satunya kelompok kerja antar pemerintahan
yang berdedikasi terhadap akuntansi dan auditing pada level badan hukum. ISAR
membahasa dan menerbitkan praktik terbaik, termasuk yang direkomendasikan
oleh IASB.

ISAR merupakan pedukung awal pelaporan lingkungan, dan prakarsa terkini


difokuskan terhadap penguasaan dan akuntansi badan hukum oleh perusahaan kecil
menengah. ISAR juga telah melakukan proyek bantuan teknis di sejumlah wilayah,
Uzbekistan, serta merancang dan mengembangkan program
pembelajaran akuntansi jarak jauh di wilayah Afrika yang berbahasa Prancis. ISAR
Update diterbitkan dua kali dalam setahun.

ORGANIZATION FOR ECONOMIC COOPERATION AND


DEVELOPMENT (OECD)

            OECD merupakan organisasi internasional yang terdiri atas 30 negara


perekonomian pasar. Badan pengurus OECD bernama Dewan OECD dan memiliki
jaringan sekitar 200 komite dan kelompok pekerja. OECD memublikasikan Tren
Pasar Keuangan dua kali setahun, yang menilai tren dan prosepek di pasar
keuangan nasinal dan internasional dalam wilayah OECD. Deskripsi dan analisis
struktur dan peraturan pasar sekuritas sering kali dipublikasikan baik sebagai
publikasi OECD atau sebagai fitur istimewa dalam Tren Pasar Keuangan. Kegiatan
pentingnya adalah memajukan pengaturan yang baik di sektor negara maupun
swasta.

KESIMPULAN

Banyak orang sekarang yakin bahwa penggabungan internasional merupakan hal


yang penting untuk mengurangi peraturan yang merintangi sehingga menjadikan
usaha penggalangan modal lintas batas lebih mudah.Perdebatan sekarang tidak lagi
mengenai bagaimana melakukan penggabungan atau apakah harus melakukan
penggabungan. Meskipun perbedaan negara dalam faktor lingkungan yang
mempengaruhi perngembangan akuntansi (misalnya system pemguasaan dan
keuangan badan hokum) masih aka nada, sistm pelaporan keuangan akan
bergabung sering dengan pasar modal internasional yang lebih berorientasi pada
investor. Badan standar akuntansi internasional sedang berada di pusat
pergerakannya.Sekarang ini, sulit untuk menangani masalah peratuan dalam psar
modal dan bursa saham tanpa mempertimbangkan penggabungan prinsip
akuntansi, pegungkapan dan atau audit.

Anda mungkin juga menyukai