Anda di halaman 1dari 7

Kelompok 7 : Anggi Saputri Maulani (20651045)

Evita Rusdania (20651052)


Kelas : 7 B Akuntansi Manajerial

TOPIK 7 HARMONISASI AKUNTANSI INTERNASIONAL

Harmonisasi merupakan proses untuk meningkatkan kompatibilitas (kesesuaian) praktik


akuntansi dengan menentukan batasan-batasan seberapa besar praktik-praktik tersebut dapat
beragam. Standar harmonisasi ini bebas dari konflik logika dan dapat meningkatkan komparabilitas
(daya banding) informasi keuangan yang berasal dari berbagai negara.
Upaya untuk melakukan harmonisasi standar akuntansi telah dimulai jauh sebelum
pembentukan Komite Standar Akuntansi Internasional (International Accounting Standards
Committee IASC) pada tahun 1973. upaya harmonisasi meningkat selama tahun 1990-an.
Harmonisasi akuntansi internasional saat ini merupakan salah satu isu terpenting yang dihadapi oleh
pembuat standar akuntansi, badan pengatur pasar modal, bursa efek, dan mereka yang menyusun atau
menggunakan laporan keuangan.
Orang seringkali menggunakan istilah harmonisasi dan standardisasi seolah-olah keduanya
memiliki arti yang sama. Namun berkebalikan dengan harmonisasi, secara umum standardisasi
berarti penetapan sekelompok aturan yang kaku dan sempit dan bahkan mungkin penerapan satu
standar atau aturan tunggal dalam segala situasi. Standardisasi tidak mengakomodasi perbedaan
perbedaan antarnegara, dan oleh karenanya lebih sukar untuk diimplementasikan secara internasional
Harmonisasi jauh lebih fleksibel dan terbuka tidak menggunakan pendekatan satu ukuran untuk
semua, tetapi mengakomodasi beberapa perbedaan dan telah mengalami kemajuan yang besar secara
internasional dalam tahun-tahun terakhir.
Komparabilitas informasi keuangan merupakan konsep yang lebih jelas daripada harmonisasi.
Perbedaan substansial dalam ketentuan dan praktik pelaporan keuangan di seluruh dunia dan semakin
meningkatnya kebutuhan para pengguna laporan keuangan untuk membandingkan informasi dari
negara-negara yang berbeda, telah menjadi kekuatan pendorong di balik upaya untuk melakukan
harmonisasi akuntansi.

Harmonisasi akuntansi mencakup harmonisasi (1) standar akuntansi (yang berkaitan dengan
pengukuran dan pengungkapan); (2) pengungkapan yang dibuat oleh perusahaan- perusahaan publik
terkait dengan penawaran surat berharga dan pencatatan pada bursa efek; dan (3) standar audit.

A. SURVEI HARMONISASI INTERNASIONAL


Keuntungan Harmonisasi Internasional

Kasus harmonisasi standar akuntansi merupakan kasus yang kuat. Akuntansi memiliki nilai
budaya yang relatif rendah. Kompetisi di antara pendekatan akuntansi yang berbeda, meskipun tidak
terlalu bermanfaat, sebaiknya dalam bentuk tambahan-tambahan pelaporan opsional dan bukan
sistem pelaporan dasar; dan penghematan biaya potensial dan manfaat lainnya sangatlah besar.
Sebuah tulisan terbaru juga mendukung adanya suatu "GAAP global" yang terharmonisasi.
Beberapa manfaat yang disebutkan antara lain:
1. Pasar modal menjadi global dan modal investasi dapat bergerak di seluruh dunia tanpa hambatan
berarti. Standar pelaporan keuangan berkualitas tinggi yang digunakan secara konsisten di seluruh
dunia kan memperbaiki efisiensi alokasi modal.
2. Investor dapat membuat keputusan investasi yang lebih baik; portofolio akan lebih beragam dan
risiko keuangan berkurang
3. Perusahaan-perusahaan dapat memperbaiki proses pengambilan keputusan strategi dalam bidang
merger dan akuisisi.
4. Gagasan terbaik yang timbul dari aktivitas pembuatan standar dapat disebarkant dalam
mengembangkan standar global yang berkualitas tertinggi.

Kritik atas Standar Internasional


Internasionalisasi standar akuntansi juga menuai kritik Pada awal tahun 1971 (sebelum
pembentukan IASC), beberapa pihak mengatakan bahwa penetuan standar internasional merupakan
solusi yang terlalu sederhana atas masalah yang rumit. Pada saat standar internasional diragukan
dapat menjadi fleksibel untuk mengatasi perbedaan-perbedaan dalam latar belakang, tradisi, dan
lingkungan ekonomi nasional, maka beberapa orang berpendapat bahwa hal ini akan menjadi sebuah
tantangan yang secara politik tidak dapat diterima terhadap kedaulatan nasional.
Beberapa pengamat yang lain berpendapat bahwa penetapan standar akuntansi internasional
pada dasarnya merupakan sebuah taktik kantor-kantor akuntan besar yang menyediakan jasa
akuntansi internasional untuk memperluas pasarnya. Lebih jauh lagi, ditakutkan bahwa adopsi
standar internasional akan menimbulkan "standar yang berlebihan." Argumen terkait adalah perhatian
politik nasional sering kali berpengaruh terhadap standar akuntansi dan bahwa pengaruh politik
internasional tidak terhindari lagi akan menyebabkan kompromi standar akuntansi.
Rekonsiliasi dan Pengakuan Bersama
Beberapa pendukung berpendapat bahwa harmonisasi internasional akan membantu
menyelesaikan masalah-masalah yang terkait dengan ist laporan keuangan lintas batas. Dua
pendekatan lain yang diajukan sebagai solusi yang mungkin digunakan untuk mengatasi
permasalahan yang terkait dengan isi laporan keuangan lintas batas: (1) rekonsiliasi dan (2)
pengakuan bersama (disebut juga sebagai "imbal balik"/resiprositas). Melalui, rekonsiliasi,
perusahaan asing dapat menyusun laporan keuangan dengan menggunakan standar akuntansi negara
asal, tetapi harus menyediakan rekonsiliasi antara ukuran-kuran akuntansi yang penting (seperti laba
bersih dan ekuitas pemegang saham) di negara asal dan di negara di mana laporan keuangan
dilaporkan. Sebagai contoh, Komisi Pasar Modal AS (SEC) memperbolehkan perusahaan asing yang
terdaftar untuk menggunakan prinsip-prinsip akuntansi selain GAAP AS sebagai dasar laporan
keuangan yang disampaikan. Namun demikian, SEC juga mewajibkan pengungkapan rekonsiliasi.
Pengakuan bersama terjadi apabila pihak regulator di luar negara asal menerima laporan
keuangan perusahaan asing yang didasarkan pada prinsip-prinsip negara asal. Sebagai contoh, Bursa
Elek London menerima laporan keuangan berdasarkan GAAP AS untuk pelaporan yang dibuat oleh
perusahaan-perusahaan asing.

Evaluasi
Semakin banyak bukti menunjukkan bahwa tujuan harmonisasi internasional akuntansi,
pengungkapan, dan audit telah diterima begitu luas sehingga tren yang mengarah pada harmonisasi
internasional akan berlanjut atau bahkan semakin cepat. Sejumlah besar perusahaan secara sukarela
mengadopsi Standar Pelaporan Keuangan Internasional (international Financial Reporting Standardy
IFRS). Banyak negara telah mengadopsi RS secara keseluruhan, menggunakan IFRS sebagai dasar
standar nasional atau mengizinkan penerapan IFRS. Organisasi internasional dan badan pembuat
standar terkemuka di seluruh dunia (antara lain Komisi Fropa, Organisasi Perdagangan Dunia,
Organisasi Kerjasama, dan Pembangunan Ekonomi) mengesahkan tujuan Badan Standar Akuntansi
Internasional (Internatioun Accounting Standards Board (ASB) Kemajuan dalam harmonisasi
pengungkapan dut audit cukup mengesankan.
Penerapan Standar Internasional
Standar akuntansi internasional digunakan sebagai hasil dari

a) perjanjian internasional atau politis.


b) kepatuhan secara sukarela (atau yang didoreng secara profesional), atau
c) keputusan oleh badan pembuat standar akatansi nasional.

Penerapan direktif EU yang berkaitan dengan akuntansi berawal dari perjanim politik
internasional. Semakin banyak jumlah perusahaan yang memutuskan, bahwa untuk kepentingan
terbaik perusahaan untuk menggunakan IFRS meskipun tidak diwajibkan. Apabila standar akuntansi
diterapkan melalui prosedur politik, hakum atau aturan, umurnya aturan wajib yang mendorong
proses ini. Pihak-pihak yang berkepentinga menentukan apa saja aturannya dan bagaimana aturan ini
harus diimplementasikan.

Usaha-usaha standar interminal lain dalam bidang akuntansi pada dasarnya dilakukan secara
sukarela. Standar-standar itu akan diterima atau tidak tergantung pada orang-orang yang
menggunakan standar-standar akuntansi. Saat standar internasional dan standar nasional tidak
berbeda, tidak akan jadi masalah, tetapi ketika kedua standar tersebut berbeda, standar nasional harus
jadi rujukan pertama (mempunyai keunggulan).
Organisasi Internasional Utama yang Mendorong Harmonisasi Akuntansi

Enam organisasi telah menjadi pemain utama dalam penentuan standar akuntansi
internasional dan dalam mempromosikan harmonisasi akuntansi internasional:
1. Badan Standar Akuntansi Internasional (LAS)
2. Komisi Uni Eropa (EU)
3. Organisasi Internasional Komisi Pasar Modal (10000)
4. Federasi Internasional Akuntan (IPAC)
5. Kelompok Kerja Ahli Antarpemerintah Perserikatan Bangsa-bangsa atas Standar Internasional
Akuntansi dan Pelaporan (lnternational Standards of Accounting m Reporting 15AX), bagian dari
Konferensi Perserikatan Bangsa-bangsa dalam Perdagangan dan Pembangunan (United Nations
Conference on Trade and Developmen - UNCTAD)
6. Kelompok Kerja dalam Standar Akuntansi Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi
(Kelompok Kerja OECD).

B. BADAN STANDAR AKUNTANSI INTERNASIONAL


Badan Standar Akuntansi Internasional (IASB), dahulu IASC, merupakan badan pembuat
standar sektor swasta yang independen yang didirikan pada tahun 1973 oleh organisasi akuntansi
profesional di sembilan negara dan direstrukturisasi pada tahun 2001. Reorganisasi tersebut membual
IASC ke dalam suatu organisasi payung yang di bawahnya IASB melakukan pekerjaannya. Sebelum
restrukturisasi, IASC mengeluarkan 41 Standar Akuntansi Internasional (IAS) dan sebuah Berangka
Dasar untuk Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan. Tujuan JASB adalah:
1. Untuk mengembangkan dalam kepentingan umum, satu set standar akuntansi global yang
berkualitas tinggi, dapat dipahami dan dapat diterapkan yang mewajibkan informasi yang
berkualitas tinggi, transparan, dan dapat dibandingkan dalam laporan keuangan dan pelaporan
keuangan lainnya untuk membantu para partisipan dalam pasar modal dunia dan pengguna
lainnya dalam membuat keputusan ekonomi.
2. Untuk mendorong penggunaan penerapan standar-standar tersebut yang ketat.
3. Untuk membawa konvergensi standar akuntansi nasional dan Standar Akuntansi Internasional
dan Standar Pelaporan Keuangan Internasional ke arah solusi berkualitas tinggi.

IASB mewakili organisasi akuntansi dari 100 negara dan IASB merupakan kekuatan
pendorong dalam penentuan standar akuntansi. Standar IASB sangat kompatibel dengan standar
akuntansi yang berlaku di Amerika Serikat, Kanada, Inggris, dan negara-negara lain yang
menggunakan Akuntansi Anglo-Saxon. Dengan demikian, standar IASB mengikuti prinsip-prinsip
penyajian wajar dan pengungkapan penuh.
Standar Inti IASC dan Persetujuan IOSCO

IASB (dahulu (ASC) telah berupaya untuk mengembangkan standar akuntansi yang akan
diterima oleh badan pengatur surat berharga di seluruh dunia. Sebagai bagian dari upaya in IASC
mengadopsi suatu rencana kerja untuk menghasilkan satu set inti standar berkualitas tinggi yang
komprehensif. Pada bulan Juli 1995 Komite Teknis IOSCO menyatakan persetujuannya dengan
rencana kerja sebagai berikut:
Dewan (ASC) telah mengembangkan suatu rencana kerja yang telah disetujui oleh Komite
Teknis yang jika berhasil diselesaikan akan menghasilkan IAS yang terdiri dari satu set
standar inti yang komprehensif. Penyelesaian standar yang komprehensif ini yang dapat
diterima oleh Komite Teknis (IOSCO) memungkinkan persetujuan dari Komite Tekas untuk
penggunaan AS dalam pengumpulan modal dan keperluan pencatatan saham lintas batas di
seluruh pasar global. IOSCO telah menyetujui IAS 7, Laporan Arus Kas, dan telah
memberikan indikasi kepada IASC bahwa 14 dari Standar Akuntansi Internasional yang ada
sekarang tidak memerlukan perbaikan tambahan, asalkan standar inti lainnya berhasil
diselesaikan.
Standar Inti diselesaikan dengan persetujuan terhadap LAS 39 (Instrumen Keuanga
Pengakuan dan Pengukuran) pada bulan Desember 1998 Pemeriksaan IOSCO terhadap standar Inti
bermula pada tahun 1999 dan pada tahun 2000 IOSCO menyetujui penggunaan standar IASB untuk
penawaran surat berharga dan pencatatan lintas batas.
Pengakuan dan Dukungan bagi IASB
Standar Pelaporan Keuangan Internasional saat ini telah diterima secara luas di seluruh dunia.
Sebagai contoh, standar standar itu (1) digunakan oleh banyak negara sebagai daž ketentuan akuntansi
nasional; (2) digunakan sebagai acuan internasional di kebanyakam negara-negara industri utama dan
negara negara pasar berkembang yang membual standarnya sendiri; (3) diterima oleh banyak bursa
efek dan badan regulator yang memperbolehkan perusahaan asing atau domestik untuk
menyampaikan laporan kenangan yang disusun menurut IFRS; dan (4) diakui oleh Komisi Eropa dan
bacian supranasional lainnya. Pada tahun 1995, Komisi Eropa menyetujui IFRS. Dan bukannya
melakukan amandemen terhadap direktif yang sudah ada, EC menetapkan bahwa EU harus sejalan
dengan upaya IASC/IASB dan IOSCO yang mengarah pada harmonisasi internasional standar
akuntansi yang main luas.
Penanda tanganan "Perjanjian Norwalk" tahun 2002 oleh IASB dan Badan Standar Akuntansi
Keuangan AS memberi sinyal adanya komitmen badan pembuat standar nasional terhadap
konvergensi yang mengarah pada satu set standar akuntansi internasional tunggal di seluruh dunia.
Respons Komisi Pasar Modal AS terhadap IFRS

SEC tidak menerima IFRS sebagai dasar laporan keuangan yang diserahkan oleh perusahaan-
perusahaan yang mencatatkan saham pada bursa efek AS. SEC telah menyatakan dukungan atas
tujuan IASB untuk mengembangkan standar akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan yang
digunakan dalam penawaran lintas batas. Namun demikian, SEC juga menyatakan bahwa tiga kondisi
harus dipenuhi oleh perusahaan sebelum SEC dapat menerima standar IASB. Dengan menyatakan
tiga kondisi ini, SEC telah menunjukkan flesibilitas besar dalam hal sejauh mana dapat menerima
penggunaan IFRS oleh para emiten asing.
1. Standar harus inencakup bagian inti ketentuan akuntansi yang menentukan dasar akuntansi yang
komprehensif dan secara umum dapat diterima.
2. Standar harus berkualitas tinggi, menghasilkan daya banding dan transparansi, serta memberikan
pengungkapan penuh.
3. Standar harus diinterpretasikan dan diterapkan dengan ketat.

C. UNI EROPA (EUROPEAN UNION - EU)


Traktat Roma mendirikan FIJ pada tahun 1957, dengan tujuan untuk mengharmonisasikan
sistem hukum dan ekonomi negara-negara anggotanya. Komisi Eropa (EC. badan berkuasa dalam Et)
memiliki kekuasaan penuh atas direktif akuntansinya terhadap seluruh negara anggota (25 negara,
yaitu: Austria, Belgia, Siprus, Republik Ceko. Denmark, Estonia, Finlandia, Francis, Jerman. Yunani,
Hungaria, Irlandia, Italia, Latvia, Lithuania, Luksemburg, Malta, Belanda, Polandia, Portugal,
Slowakia, Slovenia, Spanyol, Swedia, dan Inggris).
Salah satu tujuan FU adalah untuk mencapai integrasi pasar keuangan Eropa. Untuk mencapai
tujuan int, UC telah memperkenalkan direktif dan mengambil langkah inisiatif yang sangat besar
untuk mencapai pasar tunggal bagi:
1. Perolehan modal dalam tingkat EU;
2. Membuat rerangka dasar hukum umum untuk pasar surat berharga dan derivatif yang terintegrasi;
3. Mencapai satu sit standar akuntansi tunggal untuk perusahaan-perusahaan yang
sahamnya tercatat.
Direktif Keempat, Ketujuh dan Kedelapan
Direktif EU Keempat, yang dikeluarkan pada tahun 1978, merupakan satu set aturan akuntansi
yang paling luas dan komprehensif dalam rerangka dasar EU. Ketentuan Direktif Keempat berlaku
bagi akun-akun perusahaan secara individu dan mencakup aturan bentuk laporan keuangan, ketentuan
pengungkapan, dan aturan penilaian. Pandangan yang tepat dan wajar merupakan ketentuan paling
dasar dan mempengaruhi pengungkapan dalam bentuk catatan kaki, sebagaimana halnya
mempengaruhi laporan keuangan. Direktif keempat juga mewajibkan laporan keuangan untuk
diaudit. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa perusahaan-perusahaan Eropa mengungkap- kan
informasi yang dapat dibandingkan dan setara dalam laporan keuangannya.
Direktif Ketujuh, yang dikeluarkan pada tahun 1983, membahas masalah-masalah laporan
keuangan konsolidasi. Pada saat itu, laporan keuangan konsolidasi merupakan kekecualian dan bukan
kewajiban. Konsolidasi merupakan hal yang normal di Irlandia, Belanda, dan Inggris, sementara
Jerman mewajibkan konsolidasi (hanya) atas anak perusahaan yang ada di Jerman. Direktif Ketujuh
mewajibkan konsolidasi bagi kelompok usaha yang besarnya di atas ukuran tertentu, menentukan
pengungkapan dalam catatan dan laporan direktur, dan mewajibkan dilakukannya audit. Karena
konsolidasi ini relatif baru sebagai ketentuan hukum, negara-negara anggota diberikan kelonggaran
yang luas dan banyak pilihan untuk memasukkan Direktif Ketujuh ke dalam hukum perusahaan
nasional masing-masing negara.
Direktif Kedelapan, dikeluarkan pada tahun 1984, membahas berbagai aspek kulifikasi
profesional yang berwenang untuk melaksanakan audit yang diwajibkan oleh hukum (audit wajib).
Pada dasarnya, direktif ini menentukan kulifikasi minimum auditor. Pelatihan wajib harus
diselesaikan di bawah pengawasan seorang auditor yang telah ditunjuk. Harus terdapat independensi,
namun Direktif Kedelapan memberikan kekuasaan diskresi terhadap negara-negara EU untuk
menentukan kondisi-kondisi independensi.
Direktif Keempat dan Ketujuh memiliki pengaruh yang dramatis terhadap pelaporan
keuangan di seluruh EU, yaitu membawa akuntansi di seluruh negara anggota EU ke tahap
penyeragaman yang baik dan relatif memadai. Direktif ini mengharmonisasikan penyajian akun rugi
dan laba (laporan laba rugi) serta neraca dan menambah informasi tambahan minimum dalam catatan,
secara khusus pengungkapan pengaruh aturan pajak atas hasil yang dilaporkan. Direktif ini
mempercepat perkembangan akuntansi di banyak negara-negara EU dan juga mempengaruhi
akuntansi di negara-negara tetangga non EU.
Organisasi Internasional Komisi Pasar Modal (IOSCO)
Organisasi Internasional Komisi Pasar Modal (ternational Organization of Securities Commissions-
IOSCO) beranggotakan sejumlah badan regulator pasar modal yang ada di lebih dari 100 negara.
Menurut bagian peintsukaan anggaran IOSCO:
Otoritas pasar modal memutuskan untuk bekerja bersama-sama dalam memastikan
pengaturan pasar yang lebih baik, baik pada tingkat domestik maupun internasional, untuk
mempertahankan pasar yang adil, efisien dan sehat:

• Saling menukarkan informasi berdasarkan pengalaman masing-masing untuk mendorong


perkembangan pasar domestik
• Menyatukan upaya-upaya untuk membuat standar dan pengawasan efektif terhadap
transaksi surat berharga internasional
• Memberikan bantuan secara bersama-sama untuk memastikan integritas pasar melalui
penerapan standar yang ketat dan penegakan yang efektif terhadap pelanggaran.
IOSCO telah bekerja secara ekstensif dalam pengungkapan internasional dan standar akuntansi
memfasilitasi kemampuan perusahaan memperoleh modal secara efisien melalui pasar global surat
berharga. Pada tahun 1998 IOSCO menerbitkan satu set standar pengungkapan non-keuangan yang
pada akhirnya memungkinkan perusahaan untuk menggunakan satu prospektus yang sama untuk
menawarkan atau mencatatkan saham pada salah satu pasar modal utama di dunia.
Sebuah komite teknis IOSCO memuatkan perhatian pada pengungkapan dan akuntansi multinasional.
Tujuannya adalah untuk memfasilitasi proses yang dapat digunakan para penerbit saham kelas dunia
untuk memperoleh modal dengan cara yang paling efektif dan efisien pada seluruh pasar modal yang
terdapat permintaan investor. Komite ini bekerja sama dengan IASB, antara lain dengan memberikan
masukan terhadap proyyek-proyek IASB. Suatu studi kelompok kerja yang diselesaikan pada tahun
1998 mem- berikan rekomendasi yang memfasilitasi penawaran ekuitas multinasional. Laporan ini
merekomendasikan "bahwa regulator dapat didorong, apabila konsisten dengan mandat hukumnya
dan tujuan perlindungan investor, untuk memfasilitasi penggunaan dokumen pengungkapan tunggal,
apakah melalui harmonisasi standar, secara timbal balik atau sebaliknya."

D. FEDERASI INTERNASIONAL AKUNTAN (IFAC)


Standar audit berkualitas tinggi diperlukan untuk memastikan agar standar akuntansi
diinterpretasikan dan diterapkan secara ketat. Auditor memberikan validasi dan meningkatkan
kredibilitas laporan keuangan eksternal. Pelaporan keuangan yang kredibel merupakan inti pasar
modal yang telah berfungsi dengan efisien. Dengan demikian, perkembangan standar akuntansi dan
audit internasional harus sejalan agar harmonisasi yang optimal dapat terwujud. IFAC merupakan
organisasi tingkat dunia yang memiliki 159 organisasi anggota di 118 negara, yang mewakili lebih
dari 2.5 juta orang akuntan. Didirikan pada tahun 1977, misi IFAC adalah "untuk mendukung
perkembangan profesi akuntansi dengan harmonisasi standar sehingga akuntan dapat memberikan
jasa berkualitas tinggi secara konsisten demi kepentingan umum."

E. KELOMPOK KERJA ANTAR PEMERINTAH PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA


UNTUK PAKAR DALAM STANDAR INTERNASIONAL AKUNTANSI DAN
PELAPORAN (ISAR)
ISAR dibentuk pada tahun 1982 dan merupakan satu-satunya kelompok kerja antar
pemerintah yang membahas akuntansi dan audit pada tingkat perusahaan. Mandat khusus nya adalah
untuk mendorong harmonisasi standar akuntansi nasional bagi perusahaan ISAR mewujudkan
mandat tersebut melalui pembahasan dan pengesahan praktik terbaik. termasuk yang
direkomendasikan oleh IASB. ISAR merupakan pendukung awal atas pelaporan lingkungan hidup
dan sejumlah inisiatif terbaru berpusat pada tata kelola perusahaan dan akuntansi untuk perusahaan
berukuran kecil dan menengah. ISAR juga telah melakukan proyek bantuan teknis di sejumlah
wilayah, seperti reformasi dan pelatihan kembali akuntansi di Federasi Rusia, Azerbaijan dan
Uzbekistan, serta merancang dan mengembangkan program pembelajaran jarak jauh dalam bidang
akuntansi untuk negara-negara Afrika yang berbahasa Prancis.

Anda mungkin juga menyukai