Anda di halaman 1dari 11

AUNTANSI INTERNATIONAL

HARMONISASI AKUNTANSI INTERNATIONAL

ANGGOTA KELOMPOK 8 :

KOMANG RIAN NATALINI (2015644138) (20)


NI LUH PUTU EDNADIA MARTASARI (2015644186) (27)

PROGRAM STUDI DIPLMA IV AKUNTANSI MANAJERIAL

JURUSAN AKUNTANSI

POLITEKNIK NEGERI BALI

2023
1. Survei Harmonisasi International

1.1. Harmonisasi akuntansi International

Harmonisasi merupakan proses untuk meningkatkan kompatibilitas (kesesuaian) praktik


akuntansi dengan menentukan batasan-batasan seberapa besar praktik-praktik tersebut
dapat beragam. Standar harmonisasi ini bebas dari konflik logika dan dapat meningkatkan
komparabilitas (daya banding) informasi keuangan yang berasal dari berbagai negara.
Upaya untuk melakukan harmonisasi standar akuntansi telah dimulai jauh sebelum
pembentukan Komite Standar Akuntansi Internasional pada tahun 1973. Harmonisasi
akuntansi internasional merupakan salah satu isu terpenting yang dihadapi oleh pembuat
standar akuntansi, badan pengatur pasar modal, bursa efek, dan mereka yang menyusun
atau menggunakan laporan keuangan.

Harmonisasi akuntansi mencakup harmonisasi :

1. Standar akuntansi (yang berkaitan dengan pengukuran dan pengungkapan)


2. Pengungkapan yang dibuat oleh perusahaan-perusahaan publik terkait dengan
penawaran surat berharga dan pencatatan pada bursa efek
3. Standar audit

1.2. Kuntungan Harmonisasi Internasional

Sebuah tulisan terbaru juga mendukung adanya suatu GAAP Global yang terharmonisasi.
Beberapa manfaat yang disebutkan antara lain :

Pasar modal menjadi global dan modal investasi dapat bergerak di seluruh dunia
tanpa hambatan. Standar pelaporan keuangan berkualitas tinggi yang digunakan
secara konsisten di seluruh dunia akan memperbaiki efisiensi alokasi modal.
Investor dapat membuat keputusan investasi yang lebih baik; portofolio akan lebih
beragam dan resiko keuangan berkurang.
Perusahaan-perusahaan dapat memperbaiki proses pengambilan keputusan strategi
dalam bidang merger dan akuisisi.
Gagasan terbaik yang timbul dari aktivitas pembuatan standar dapat disebarkan
dalam mengembangkan standar global yang berkualitas tertinggi.

1.3. Kritik Atas Standar Internasional

Internasionalisasi standar akuntansi juga menuai kritik. Pada awal tahun 1971
(sebelum pembentukan IASC), beberapa pihak mengatakan bahwa penentuan standar
internasional merupakan solusi yang terlalu sederhana atas masalah yang rumit.
Dinyatakan pula bahwa akuntansi, sebagai ilmu sosial, telah memiliki fleksibilitas yang
terbangun dengan sendiri didalamnya dan kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan
situasi yang sangat berbeda merupakan salah satu nilai terpenting yang dimilikinya. Pada
saat standar internasional diragukan dapat menjadi fleksibel untuk mengatasi perbedaan-
perbedaan dalam latar belakang, tradisi, dan lingkungan ekonomi nasional, maka beberapa
orang berpendapat bahwa hal ini akan menjadi sebuah tantangan yang secara politik tidak
dapat diterima terhadap kedaulatan nasional.
Lebih jauh lagi, ditakutkan bahwa adopsi standar internasional akan menimbulkan
“standar yang berlebihan”. Perusahaan harus merespon terhadap susunan tekanan nasional,
politik, sosial, dan ekonomi yang semakin meningkat dan semakin dibuat untuk memenuhi
ketentuan internasional tambahan yang rumit dan berbiaya besar.

1.4. Rekonsiliasi dan Pengakuan Bersama


Dua pendekatan yang diajukan sebagai solusi yang mungkin digunakan untuk mengatasi
permasalahan yang terkait dengan isi laporan keuangan lintas batas :

➢ Rekonsiliasi
Melalui rekonsiliasi, perusahaan asing dapat menyusun laporan keuangan dengan
menggunakan standar akuntansi negara asal, tetapi harus menyediakan rekonsiliasi
antara ukuran-ukuran akuntansi yang penting (seperti laba bersih dan ekuitas
pemegang saham) di negara asal dan di negara dimana laporan keuangan
dilaporkan.

➢ Pengakuan bersama (yang juga disebut sebagai “imbal balik”/resiprositas)


Pengakuan bersama terjadi apabila pihar regulator di luar negara asal menerima
laporan perusahaan asing yang didasarkan pada prinsip-prinsi negara asal.

1.5. Evaluasi
Perdebatan mengenai harmonisasi mungkin tidak akan pernah terselesaikan dengan
penuh. Beberapa argumen yang menentang harmonisasi mengandung sejumlah kebenaran.
Namun demikian, semakin banyak bukti menunjukkan bahwa tujuan harmonisasi
internasional akuntansi, pengungkapan, dan audit telah diterima begitu luas sehingga tren
yang mengarah pada harmonisasi internasional akan berlanjut atau bahkan semakin cepat.
Sejumlah besar perusahaan secara sukarela mengadopsi Standar Pelaporan Keuangan
Internasional (International Financial Reporting Standards – IFRS). Banyak negara telah
mengadopsi IFRS secara keseluruhan, menggunakan IFRS sebagai standar nasional atau
mengizinkan penerapan IFRS. Perbedaan nasional dalam faktor-faktor dasar yang
menyebabkan perbedaan dalam akuntansi, pengungkapan, dan praktik audit semakin
sempit karena pasar modal dan produk semakin internasional.

1.6. Penerapan Standar Internasional


Standar akuntansi internasional digunakan sebagai hasil dari :

1. Perjanjian internasional atau politis


2. Kepatuhan secara sukarela (atau yang didorong secara professional)
3. Keputusan oleh badan pembuat standar akuntansi internasional

2. Beberapa Peristiwa Penting dalam Sejarah Penentuan Standar Akuntansi Internasional

1959– Jacob Kraayenhof, mitra pendiri sebuah firma akuntan independen Eropa yang utama,
mendorong agar usaha pembuatan standar akuntansi internasional dimulai.
1961– Group d’Etudes, yang terdiri dari akuntan professional yang berpraktik, didirikan di
Eropa untuk memberikan nasihat kepada pihak berwenang Uni Eropa dalam masalah-masalah
yang menyangkut akuntansi.
1966– Kelompok Studi Internasional Akuntan didirikan oleh institute professional di Kanada,
Inggris, dan Amerika Serikat.
1973– Komite Standar Akuntansi Internasional Internasional Accounting Standard
Committee-IASC didirikan.
1976– Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi Organization for Economic
Coorporation and Development-OECD mengeluarkan Deklarasi Investasi dalam Perusahaan
Multinasional yang berisi panduan untuk “Pengungkapan Informasi”.
1977– Federasi Internasional Akuntan International Federation of Accounting- IFAC
didirikan.
1977– Kelompok Para Ahli yang ditunjuk oleh Dewan Ekonomi dan Sosial Perserikatan
Bangsa-bangsa mengeluarkan laporan yang terdiri dari empat bagian mengenai Standar
Internasional Akuntansi dan Pelaporan bagi Perusahaan Transnasional.
1978– Komisi Masyarakat ropa mengeluarkan Direktif Keempat sebagai langkah pertama
menuju harmonisasi akuntansi Eropa.
1981– IASC mendirikan kelompok konsultatif yang terdiri dari organisasi nonanggota untuk
memperluas masukan-masukan dalam pembuatan standar internasional.
1984– Bursa Efek London menyatakan bahwa pihaknya berharap agar perusahaan-perusahaan
yang mencatatkan sahamnya tetapi tidak didirikan di Inggris atau Irlandia menyesuaikan
dengan standar akuntansi internasional.
1987– Organisasi Internasional Komisi Pasar Modal IOSCO menyatakan dalam konferensi
tahunannya untuk mendorong penggunaan standar yang umum dalam praktik akuntansi dan
audit.
1989– IASC mengeluarkan Draf Eksposure 32 mengenai perbandingan laporan keuangan.
Kerangka Dasar untuk Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan diterbitkan aoleh IASC.
1995– Dewan IASC dan Komisi Teknis IOSCO menyetujui suatu rencana kerja yang
penyelesaiannya kemudian berhasil mengeluarkan IAS yang membentuk satu kelompok inti
standar yang komprehensif. Keberhasilan dalam penyelesaian standar-standar ini
menmungkinkan Komisi Teknis IOSCO untuk merekomendasikan pengesahan IAS dalam
pengumpulan Modal lintas batas dan keperluan pencatatan saham di seluruh pasar global.
1995– Komisi Eropa mengadopsi sebuah pendekatan daru dalam harmonisasi akuntansi yang
akan memungkinkan penggunaan IAS oleh perusahaan- perusahaan yang melakukan
pencatatan saham dalam pasar modal internasional.
1996– Komisi Pasar Modal AS SEC mengumumkan bahwa pihaknya ”….mendukung tujuan
IASC untuk mengembangkan, secepat mungkin, standar akuntansi yang dapat digunakan
untuk menyusun laporan keuangan yang dapat digunakan dalam penawaran surat berharga
lintas batas.
1998– IOSCO menerbitkan laporan “Standar Pengungkapan Internasional untuk Penawaran
Lintas Batas dan Pencatatan Saham Perdana bagi Emiten Asing”.
1999– Forum Internasional untuk Pengembangan Akuntansi International Forum on
Accountancy Development-IFDA bertemu untuk pertama kalinya pada bulan Juni.
2000– IOSCO menerima, secara keseluruhan, seluruh 40 standar inti yang disusun oleh IASC
sebagai jawaban atas daftar keinginan IOSCO tahun 1993.
2001– Komisi Eropa mengusulkan sebuah aturan yang akan mewajibkan seluruh perusahaan
EU yang tercatat sahamnya pada suatu pasar yang diregulasi untuk menyusun akun-akun
konsolidasi sesuai dengan IAS selambatnya tahun 2005.
2001– Badan Standar Akuntansi Internasional Internastiaonal Accounting Standars Board-
IASB menggantikan IASC dan mengambil alih tanggung jawabnya per tanggal 1 April.
Standar IASB disebut sebagai Standar Pelaporan Keuangan Internasional IFRS dan termasuk
didalamnya IAS yang dikeluarkan oleh IASC.
2002– Parlemen Eropa menyetujui proposal Komisi Eropa bahwa secara nyata seluruh
perusahaan EU yang tercatat sahamnya harus mengikuti standar IASB dimulai selambat-
lambatnya tahun 2005 dalam laporan keuangan konsolidasi. Negara-negara anggota dapat
memperluas ketentuan ini terhadap laporan keuangan perusahaan-perusahaan yang tidak
melakukan pencatatan saham dan perusahaan secara individu. Dewan Eropa kemudian
mengadopsi aturan yang memungkinkan hal ini tercapai. 8 2002– IASB dan FASB
menandatangani “Perjanjian Norwalk” yang berisi komitmen bersama terhadap konvergensi
standar akuntansi internasional dan AS.
2003– Dewan Eropa menyetujui Direktif EU Keempat dan Ketujuh yang diamandemen, yang
menghapuskan ketidakkonsistenan antara direktif lama dengan IFRS.
2003– IASB menerbitkan IFRS 1 dan revisi terhadap 15 IAS.

3. Sekilas Mengenai Organisasi Internasional Utama Yang Mendorong Harmonisasi


Akuntansi
Enam organisasi telah menjadi pemain utama dalam penentuan standar akuntansi
internasional dan dalam mempromosikan harmonisasi akuntansi internasional :

➢ Bandan Standar Akuntansi Internasional (International Accounting Standard Board –


IASB)
➢ Komisi Uni Eropa (EU)
➢ Organisasi Internasional Komisi Pasar Modal (IOSCO)
➢ Federasi Internasional Akuntan (IFAC)
➢ Kelompok Kerja Ahli Antar Pemerintah Perserikatan Bangsa – Bangsa atas Standar
Internasional Akuntansi dan Pelaporan (International Standards of Accounting and
Reporting – ISAR), bagian dari Konferensi Perserikatan Bangsa – Bangsa dalam
Perdagangan dan Pembangunan (United Nations Conference on Trade and Development –
UNCTAD)
➢ Kelompok Kerja dalam Standar Akuntansi Organisasi Kerjasama dan Pembangungan
Ekonomi (Kelompok Kerja OEDC)

4. Badan Standar Akuntansi Internasional (IASB)


Tujuan IASB adalah :

1. Untuk mengembangkan dalam kepentingan umum, satu set standar akuntansi global
yang berkualitas tinggi, dapat dipahami dan dapat diterapkan yang mewajibkan
informasi yang berkualitas tinggi, transparan, dan dapat dibandingkan dalam laporan
keuangan.
2. Untuk mendorong penggunaan dan penerapan standar – standar tersebut yang ketat.
3. Untuk membawa konvergensi standar akuntansi nasional dan pelaporan keuangan
internasional kearah solusi berkualitas tinggi.
Struktur IASB yang baru :

1. Badan wali
2. Dewan IASB
3. Dewan penasihat standar
4. Komite interpretasi pelaporan keuangan internasional (IFRIC)
5. Uni Eropa (Europen Union – EU)
Salah satu tujuan EU adalah untuk mencapai integrasi pasar keuangan Eropa. Untuk tujuan
ini, EC telah memperkenalkan direktif dan mengambil langkah inisiatif yang sangat besar
untuk mencapai pasar tunggal bagi :

1. Perubahan modal dalam tingkat EU


2. Membuat kerangka dasar hukum umum untuk pasar surat berharga dan derivatif yang
terintegrasi
3. Mencapai satu set standar akuntansi tunggal untuk perusahaan-perusahaan yang
sahamnya tercatat.

6. Organisasi Internasional Komisi Pasar Modal (IOSCO)


Organisasi Internasional Komisi Pasar Modal (International Organization of Securities
Commissions – IOSCO) beranggotakan sejumlah badan regulator pasar modal yang ada di
lebih dari 100 negara. Menurut bagian pembukaan anggatan IOSCO.

Otoritas pasar modal memutuskan untuk bekerja bersama-sama dalam memastikan


pengaturan pasar yang lebih baik, baik pada tingkat domestik maupun internasional , untuk
mempertahankan pasar yang adil, efisien dan sehat :

▪ Saling menukarkan informasi berdasarkan pengalaman masing-masing untuk


mendorong perkembangan pasar domestik.
▪ Menyatukan upaya-upaya untuk membuat standar dan pengawasan efektif terhadap
transaksi surat berharga internasional.
▪ Memberikan bantuan secara bersama-sama untuk memastikan integritas pasar melalui
penerapan standar yang ketat dan penegakkan yang efektif terhadap pelanggaran.

IOSCO telah bekerja secara ekstensif dalam pengungkapan internasional dan standar
akuntansi memfasilitasi kemampuan perusahaan memperoleh modal secara efisien melalui
pasar global surat berharga. Tujuan utamanya adalah untuk memfasilitasi proses yang
dapat digunakan para penerbit saham kelas dunia untuk memperoleh modal dengan cara
yang paling efektif dan efisien pada seluruh pasar modal yang terdapat permintaan investor.
Komite ini bekerja sama dengan IASB, antara lain dengan memberikan masukan terhadap
proyek-proyek IASB.

7. Federasi Internasional Akuntan (IFAC)


IFAC merupakan organisasi tingkat dunia yang memiliki 159 organisasi anggota di
118 negara, yang mewakili lebih dari 2,5 juta orang akuntan. Didirikan tahun 1977, dimana
misinya adalah untuk mendukung perkembangan profesi akuntansi dengan harmonisasi
standar sehingga akuntan dapat memberikan jasa berkualitas tinggi secara konsisten demi
kepentingan umum.

Majelis IFAC, yang bertemu setiap 2,5 tahun, memiliki seorang perwakilan dari
setiap organisasi anggota IFAC. Majelis ini memiliki satu dewan, yang terdiri dari para
individu yang berasal dari 18 negara yang dipilih untuk masa 2,5 tahun. Dewan ini, yang
bertemu 2 kali setiap tahunnya, menetapkan kebijakan IFAC dan mengawas operasinya.
Administrasi harian dilakukan oleh sekretariat IFAC yang berlokasi di New York, yang
memiliki staf professional akuntansi dari seluruh dunia.

8. Kelompok Kerja Antar Pemerintah Perserikatan Bangsa – Bangsa Untuk Pakar


Dalam Standar Internasional Akuntansi dan Pelaporan (ISAR)
ISAR dibentuk pada tahun 1982 dan merupakan satu-satunya kelompok kerja antar
pemerintah yang membahas akuntansi dan audit pada tingkat perusahaan. Mandat
khususnya adalah untuk mendorong harmonisasi standar akuntansi nasional bagi
perusahaan. ISAR mewujudkan mandat tersebut melalui pembahasan dan pengesahan
praktik terbaik, termasuk yang direkomendasikan oleh IASB. ISAR merupakan pendukung
awal atas pelaporan lingkungan hidup dan sejumlah inisiatif terbaru berpusat pada tata
kelola perusahaan dan akuntansi untuk perusahaan berukuran kecil dan menengah.

9. Organisasi Untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD)


OECD merupakan organisasi internasional negara-negara industri maju yang berorientasi
ekonomi pasar. Dengan keanggotaan yang terdiri dari negara-negara industri maju yang
lebih besar, OECD sering menjadi lawan yang tangguh terhadap badan-badan lain (seperti
PBB atau Konfederasi Internasional Persatuan Perdagangan Bebas) yang memiliki
kecenderungan untuk melakukan tindakan yang bertentangan dengan kepentingan
anggota-anggotanya.
KE S I M P U L A N

“Harmonisasi” merupakan proses untuk menigkatkan kompatibilitas (kesesuaian) praktik


akuntansi dengan menentukan batasan-batasan seberapa besar praktik-praktik tersebut dapat
beragam. Standar akuntansi internasional digunakan sebagai hasil dari :(1) Perjanjian internasional
atau politis (2) Kepatuhan secara sukarela (atau yangdidorong secara professional) (3) Keputusan
oleh badan pembuat standar akuntansi internasional. Enam organisasi telah menjadi pemain utama
dalam penentuan standar akuntansi internasional dan dalam mempromosikan harmonisasi
akuntansi internasional : Badan Standar Akuntansi International (IASB), Komisi Uni Eropa
(EU), Organisasi Internasional Komisi Pasar Modal (IOSCO), Federasi Internasional Akuntan
(IFAC),Kelompok Kerja Ahli Antar pemerintah Perserikatan Bangsa-bangsa atas Standar
Internasional Akuntansi dan Pelaporan (International Standars of Accounting and Reporting –
ISAR), bagian dari Konferensi Perserikatan Bangsa-bangsa dalam Perdagangan dan
Pembangunan (United Nations Conference on Trade and Development –UNCTAD),
Kelompok Kerja dalam Standar Akuntansi Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi
(Kelompok Kerja OEDC)

Anda mungkin juga menyukai