Anda di halaman 1dari 12

STANDAR AUDIT DAN AKUNTANSI INTERNASIONAL

Upaya harmonisasi akuntansi di seluruh dunia sebenarnya dimuali sebelum


ASC didirikan pada tahun 1973. Perusahaan yang mencari modal di luar pasar
domestic maupun investor yang mencoba melakukan diversivikasi investasi di dunia
internasional sama-sama menghadapi makin banyaknya persoalan yang diakibatkan
oleh perbedaan ukuran, penyajian dan audit akuntansi di banyak negara. Upaya
harmonisasi akuntansi internasional menjadi makin pesat pada dasawarsa 1990-an,
sesuai dengan berkembangnya globalisasi bisnis internasional dan pasar surat
berharga, serta meningkatnya pencantuman saham oleh banyak perusahaan. Upaya
harmonisasi melibatkan para penentu standar akuntansi, pengatur pasar surat
berharga, bursa efek, dan pihak penyaji atau pengguna laporan keuangan di seluruh
dunia, serta meningkatnya kebutuhan pengguna laporan keuangan untuk
membandingkan informasi dari perusahaan-perusahaan di dunia, merupakan
kekuatan pendorong bagi gerakan harmonisasi akuntansi ini.
Standar yang terhamonisasi bersifat kompatibel, sehingga tidak mengandung
pertentangan. Konvergensi standar akuntansi internasional dan nasional mencakup
penghapusan berbagai perbedaan secara perlahan melalui upaya kerjasama antara
ASB, penentu standar nasional, dan kelompok lain yang menginginkan solusi
terbaik bagi persoalan akuntansi dan pelaporan. Konvergensi kini menjadi istilah
yang lebih lazim dipakai, dan harmonisasi makin jarang dipakai. Konvergensi
akuntansi mencakup konvergensi standar akuntansi yang membahas ukuran dan
penyajian, penyajian terkait penawaran surat berharga dan daftar bursa efek yang
dibuat oleh perusahaan go public, dan standar audit.
Manfaat Konvergensi InternasionaI
Jika laporan keuangan suatu perusahaan disusun dengan mengacu pada
standar akuntansi yang tidak berkualitas tinggi atau standar akuntansi yang tidak
dikenal oleh para investor, maka investor tersebut tidak akan dapat sepenuhnya
memahami prospek perusahaan sehingga akan mengakibatkan premi berisiko
dalam berinvestasi di perusahaan bersangkutan. Hal yang paling parah adalah akan
banyak waktu yang terbuang dan investor akan kesulitan untuk membedakan antara
peluang investasi yang baik dan tidak. Laporan keuangan yang disusun dengan
mengacu pada standar akuntansi bersama akan dapat lebih membantu investor
dalam memahami peluang investasi, berbeda jika dengan laporan keuangan yang
disusun dengan standar akuntansi yang berbeda di setiap negara. Dengan
menggunakan seperangkat standar akuntasi bersama, biaya untuk penerbitan efek
yang digunakan lebih rendah. Ketika suatu perusahaan memasuki pasar saham
yang diluar yurisdiksi negaranya, perusahaan tersebut harus mengeluarkan biaya
tambahan untuk membuat laporan keuangan dengan menggunakan seperangkat
standar akuntansi yang berbeda. Biaya-biaya ini terdiri dari biaya bagi personalia
dan auditor dalam mempelajari , mengimbangi , dan mengikuti persyaratan yuridiksi
ganda. Begitu juga dalam penggunaan sumber daya untuk penulisan standar
kemungkinan besar dapat dioptimalkan jika perusahaan tersebut lebih jarang
menggunakan model akuntansi terpisah.
Sebuah tulisan terbaru juga mendukung adanya suatu "GAAP global yang
terharmonisasi. Beberapa manfaat yang disebutkan antara lain:
O Pasar modal menjadi global dan modal investasi dapat bergerak di seluruh dunia
tanpa hambatan berarti. Standar pelaporan keuangan berkualitas tinggi yang
digunakan secara konsisten di seluruh dunia akan memperbaiki efisiensi alokasi
modal.
O nvestor dapat membuat keputusan investasi yang lebih baik; portofolio akan
lebih beragam dan risiko keuangan berkurang.
O Perusahaan-perusahaan dapat memperbaiki proses pengambilan keputusan
strategi dalam bidang merger dan akuisisi
O Gagasan terbaik yang timbul dari aktivitas pembuatan standar dapat disebarkan
dalam mengembangkan standar global yang berkualitas tertinggi
Kritik atas Standar InternasinoaI
nternasionalisasi standar akuntansi juga menuai kritik. Pada awal tahun
1971 (sebelum pembentukan ASC), beberapa pihak mengatakan bahwa penentuan
standar internasional merupakan solusi yang terlalu sederhana atas masalah yang
rumit. Dinyatakan pula bahwa akuntansi, sebagai ilmu sosial, telah memiliki
fleksibilitas yang terbangun dengan sendiri di dalamnya dan kemampuan untuk
menyesuaikan diri dengan situasi yang sangat berbeda merupakan salah satu nilai
terpenting yang dimilikinya.
Lebih jauh lagi, ditakutkan bahwa adopsi standar internasional
akanmenimbulkan "standar yang berlebihan. Perusahaan harus merespons
terhadap susunan tekanan nasional, sosial, politik, dan ekonomi yang semakin
meningkat dan semakin dibuat untuk memenuhi ketentuan internasional tambahan
yang rumit dan berbiaya besar. Argumen terkait adalah perhatian politik nasional
sering kali berpengaruh terhadap standar akuntansi dan bahwa pengaruh politik
internasional tidak terhindari lagi akan menyebabkan kompromi standar akuntansi
RekonsiIiasi dan Pengakuan Bersama
Dua pendekatan lain yang diajukan sebagai solusi yang mungkin digunakan
untuk mengatasi permasalahan yang terkait dengan isi laporan keuangan lintas
batas: (1) rekonsiliasi dan (2) pengakuan bersama (yang juga disebut sebagai "imbal
balik/ resiprositas). Melalui rekonsiliasi, perusahaan asing dapat menyusun laporan
keuangan dengan menggunakan standar akuntansi negara asal, tetapi harus
menyediakan rekonsiliasi antara ukuran-ukuran akuntansi yang penting (seperti laba
bersih dan ekuitas pemegang saham) di negara asal dan di negara dimana laporan
keuangan dilaporkan. Sebagai contoh, Komisi Pasar Modal AS (SEC). Pengakuan
bersama terjadi apabila pihak regulator di luar negara asal menerima laporan
keuangan perusahaan asing yang didasarkan pada prinsip-prinsip negara asal.
Sebagai contoh, Bursa Efek London menerima laporan keuangan berdasarkan
GAAP AS untuk pelaporan yang dibuat oleh perusahaan-perusahaan asing.
EvaIuasi
Akhirnya, perbedaan nasional dalam faktor-faktor dasar yang menyebabkan
perbedaan dalam akuntansi, pengungkapan, dan praktik audit semakin sempit
karena pasar modal dan produk menjadi semakin internasional. Banyak perusahaan
yang secara sukarela telah menerapkan FRS. Perusahaan-perusahaan ini melihat
manfaat ekonomi dalam mengadopsi standar akuntansi dan pengungkapan yang
kredibel di mata internasional. Penerapan Standar nternasional Standar akuntansi
internasional digunakan sebagai hasil dari (a) perjanjian internasional atau politis, (b)
kepatuhan secara sukarela (atau yang didorong secara profesional), atau (c)
keputusan oleh badan pembuat standar akuntansi nasional. Usaha-usaha standar
internasional lain dalam bidang akuntansi pada dasarnya dilakukan secara sukarela.
Standar-standar itu akan diterima atau tidak tergantung pada orang-orang yang
menggunakan standar-standar akuntansi. Saat standar internasional dan standar
nasional tidak sama, tidak akan jadi masalah, tetapi ketika kedua standar tersebut
berbeda, standar nasional harus jadi rujukan pertama (mempunyai keunggulan).
Contohnya, perusahaan-perusahaan multinasional mungkin menggunakan standar-
standar akuntansi internasional dan juga menerima dan menggunakan standar-
standar nasional.

SEKILAS MENGENAI ORGANISASI INTERNASIONAL UTAMA YANG
MENDORONG HARMONISASI AKUNTANSI
Enam organisasi telah menjadi pemain utama dalam penentuan standar akuntansi
internasional dan dalam mempromosikan harmonisasi akuntansi internasional:
1. Badan Standar Akuntansi nternational (ASB)
2. Komisi Uni Eropa (EU)
3. Organisasi nternasional Komisi Pasar Modal (OSCO)
4. Federasi nternasional Akuntan (FAC)
5. Kelompok Kerja Ahli Antarpemerintah Perserikatan Bangsa-bangsa atas
Standar nternasional Akuntansi dan Pelaporan (nternational Standars of
Accounting and Reporting SAR), bagian dari Konferensi Perserikatan
Bangsa-bangsa dalam Perdagangan dan Pembangunan (United Nations
Conference on Trade and Development UNCTAD).
. Kelompok Kerja dalam Standar Akuntansi Organisasi Kerja Sama dan
Pembangunan Ekonomi (Kelompok Kerja OECD).
BADAN STANDAR AKUNTANSI INTERNASIONAL
Badan Standar Akuntansi nternasional (ASB), dahulu ASC, merupakan
badan pembuat standar sektor swasta yang independen yang didirikan pada tahun
1973 oleh organisasi akuntansi profesional di sembilan negara dan direstrukturisasi
pada tahun 2001 (Reorganisasi tersebut membuat ASC ke dalam suatu organisasi
payung yang dibawahnya mengeluarkan 41 Standar Akuntansi nternasional (AS)
dan sebuah Kerangka Dasar untuk Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan.
Tujuan ASB adalah:
1. Untuk mengembangkan dalam kepentingan umum, satu set standar
akuntansi global yang berkualitas tinggi, dapat dipahami dan dapat
diterapkan yang mewajibkan informasi yang berkualitas tinggi, transparan,
dan dapat dibandingkan dalam laporan keuangan dan pelaporan keuangan
lainnya untuk membantu para partisipan dalam pasar modal dunia dan
pengguna lainnya dalam membuat keputusan tertentu.
2. Untuk mendorong penggunaan dan penerapan standar-standar tersebut
yang ketat.
3. Untuk membawa konvergensi standar akuntansi nasional dan Standar
Akuntansi nternasional dan Standar Pelaporan Keuangan nternasional ke
arah solusi berkualitas tinggi.

Standar Inti IASC dan Persetujuan IOSCO
ASB (dan dahulu ASC) telah berupaya untuk mengembangkan standar
akuntansi yang akan diterima oleh badan pengatur surat berharga diseluruh dunia.
Teknis OSCO menyatakan persetujuannya dengan rencana kerja sebagai berikut:
Dewan (ASC) telah mengembangkan suatu rencana kerja yang telah
disetujui oleh Komite Teknis yang jika berhasil diselesaikan akan
menghasilkan AS yang terdiri dari satu set standar inti yang komprehensif.
Penyelesaian standar yang komprehensif ini yang dapat diterima oleh Komite
Teknis (OSCO) memungkinkan persetujuan dari Komite Teknis untuk
penggunaan AS dalam mengumpulkan modal dan keperluan pencatatan
saham lintas batas di seluruh pasar global. OSCO telah menyetujui AS 7,
Laporan Arus Kas, dan telah memberikan indikasi kepada ASC bahwa 14
dari Standar Akuntansi nternasional yang ada sekarang tidak memerlukan
perbaikan tambahan, asalkan standar ini lainnya berhasil diselesaikan.
Pengakuan dan Dukungan bagi IASB
Standar Pelaporan Keuangan nternasional saat ini telah diterima secara luas
di seluruh dunia. Sebagai contoh, standar-standar itu (1) digunakan oleh banyak
Negara sebagai dasar ketentuan akuntansi nasional; (2) digunakan sebagai acuan
internasional di kebanyakan negara-negara industri utama dan negara-negara pasar
berkembang yang membuat standarnya sendiri; (3) diterima oleh banyak bursa efek
dan badan regulator yang memperbolehkan perusahaan asing atau domestik untuk
menyampaikan laporan keuangan yang disusun menurut FRS; dan (4) diakui oleh
Komisi Eropa dan badan supranasional lainnya.
Respons Komisi Pasar ModaI AS terhadap IFRS
Namun demikian, SEC juga menyatakan bahwa tiga kondisi harus dipenuhi
oleh perusahaan sebelum SEC dapat menerima standar ASB. Dengan menyatakan
tiga kondisi ini (dalam daftar berikut), SEC telah menunjukkan flesibilitas besar
dalam hal sejauh mana dapat menerima penggunaan FRS oleh para emiten asing.
O Standar harus mencakup bagian inti ketentuan akuntansi yang menentukan
dasar akuntansi yang komprehensif dan secara umum dapat diterima.
O Standar harus berkualitas tinggi, menghasilkan daya banding dan transparansi,
serta memberikan pengungkapan penuh.
O Standar harus diinterpretasikan dan diterapkan dengan ketat.
Perbandingan antara IFRS dan Isi Prinsip Akuntansi Komprehensif Lainnya
Berbagai analisis telah membandingkan FRS dengan isi prinsip akuntansi
lainnya. Proyek Perbandingan antara ASC dan GAAP AS merupakan bagian dari
rencana FASB untuk aktivitas internasional, yang mencakup promosi daya banding
internasional standar akuntansi. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk
memberikan informasi dalam menilai dapat diterimanya AS untuk pencatatan surat
berharga di Amerika Serikat.
UNI EROPA (EUROPEAN UNION - EU)
Salah satu tujuan EU adalah untuk mencapai integrasi pasar keuangan
Eropa. Untuk mencapai tujuan ini, EC telah memperkenalkan direktif dan mengambil
langkah inisiatif yang sangat besar untuk mencapai pasar tunggal bagi:

O Perolehan modal dalam tingkat EU;
O Membuat kerangka dasar hukum umum untuk pasar surat berharga dan
derivatif yang terintegrasi;
O Mencapai satu set standar akuntansi tunggal untuk perusahaan-perusahaan
yang sahamnya tercatat.
Direktif Keempat, Ketujuh dan KedeIapan
Direktif EU Keempat, yang dikeluarkan pada tahun 1978, merupakan satu set
aturan akuntansi yang paling luas dan komprehensif dalam kerangka dasar. Direktif
Ketujuh, yang dikeluarkan pada tahun 1983, membahas masalah-masalah laporan
keuangan konsolidasi. Direktif Kedelapan, dikeluarkan pada tahun 1984, membahas
berbagai aspek kualifikasi profesional yang berwenang untuk melaksanakan audit
yang diwajibkan oleh hukum (audit wajib).

Apakah Upaya Harmonisasi EU teIah BerhasiI?
Direktif Keempat dan Ketujuh memiliki pengaruh yang dramatis terhadap
pelaporan keuangan di seluruh EU, yaitu membawa akuntansi di seluruh Negara
anggota EU ke tahap penyeragaman yang baik dan relatif memadai. Direktif ini
mengharmonisasikan penyajian akan rugi dan laba (laporan laba rugi) serta neraca
dan menambah informasi tambahan minimum dalam catatan, secara khusus
pengungkapan pengaruh aturan pajak atas hasil yang dilaporkan. Pendekatan Baru
EU dan ntegrasi Pasar Keuangan Eropa Komisi mengumumkan bahwa EU perlu
untuk bergerak secara tepat dengan maksud untuk memberikan sinyal yang jelas
bahwa perusahaan yang sedang berupaya untuk melakukan pencatatan di Amerika
Serikat dan pasar-pasar dunia lainnya akan tetap dapat bertahan dalam kerangka
dasar akuntansi EU. EC juga menekankan agar EU memperkuat komitmennya
terhadap proses penentuan standar internasional, yang menawarkan solusi paling
efisien dan cepat untuk masalah-masalah yang dihadapi perusahaan yang
beroperasi dalam skala internasional. Pada tahun 2000, EC mengadopsi strategi
pelaporan keuangan yang baru. Hal yang menarik dari strategi ini adalah usulan
aturan bahwa seluruh perusahaan EU yang tercatat dalam pasar teregulasi,
termasuk bank, perusahaan asuransi dan SME (perusahaan berukuran kecil dan
menengah), menyusun akun-akun konsolidais sesuai dengan FRS.
Organisasi InternasionaI Komisi Pasar ModaI (IOSCO)
Organisasi nternasional Komisi Pasar Modal (nternational Organization of
Securities Commissions - OSCO) beranggotakan sejumlah badan regulator pasar
modal yang ada di lebih dari 100 negara. Menurut bagian pembukaan anggaran
OSCO:
Otoritas pasar modal memutuskan untuk bekerja bersama sama
memastikan pengaturan pasar yang lebih baik, baik pada tingkat domestik maupun
internasional, untuk mempertahankan pasar yang adil, efisien dan sehat:
O Saling menukarkan informasi berdasarkan pengalaman masing-masing untuk
mendorong perkembangan pasar domestik. Menyatukan upaya-upaya untuk
membuat standar dan pengawasan efektif terhadap transaksi surat berharga
internasional.
O Memberikan bantuan secara bersama-sama untuk memastikan integritas pasar
melalui penerapan standar yang ketat dan penegakan yang efektif terhadap
pelanggaran. Sebuah komite teknis OSCO memusatkan perhatian pada
pengungkapan dan akuntansi multinasional. Tujuan utamanya adalah untuk
memfasilitasi proses yang dapat digunakan para penerbit saham kelas dunia
untuk memperoleh modal dengan cara yang paling efektif dan efisien pada
seluruh pasar modal yang terdapat permintaan investor.

FEDERASI INTERNASIONAL AKUNTAN (IFAC)
FAC merupakan organisasi tingkat dunia yang memiliki 159 organisasi
anggota di 118 negara, yang mewakili lebih dari 2,5 juta orang akuntan. Didirikan
pada tahun 1977, misi FAC adalah "untuk mendukung perkembangan profesi
akuntansi dengan harmonisasi standar sehingga akuntan dapat memberikan jasa
berkualitas tinggi secara konsisten demi kepentingan umum. Majelis FAC, yang
bertemu setiap 2,5 tahun memiliki seorang perwakilan dari setiap organisasi anggota
FAC. Majelis ini memiliki suatu dewan, yang terdiri dari para individu yang berasal
dari 18 negara yang dipilih untuk masa 2,5 tahun. Kebanyakan pekerjaan profesional
FAC dilakukan melalui komite tetap. Pada saat penulisan buku ini, komite tetap
terdiri dari:
1. Badan Standar Audit dan Asuransi nternasional
2. Kesesuaian
3. Pendidikan
4. Etika
5. Akuntan Profesional dalam Bisnis
. Sektor Publik
7. Auditor Transnasional

KELOMPOK KERJA ANTAR PEMERINTAH PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA
UNTUK PAKAR DALAM STANDAR INTERNASIONAL AKUNTANSI DAN
PELAPORAN (ISAR)
SAR dibentuk pada tahun 1982 dan merupakan satu-satunya kelompok kerja antar
pemerintah yang membahas akuntansi dan audit pada tingkat perusahaan. SAR
mewujudkan mandat tersebut melalui pembahasan dan pengesahan praktik terbaik,
termasuk yang direkomendasikan oleh ASB. SAR merupakan pendukung awal atas
pelaporan lingkungan hidup dan sejumlah inisiatif terbaru berpusat pada tata kelola
perusahaan dan akuntansi untuk perusahaan berukuran kecil dan menengah. SAR
juga telah melakukan proyek bantuan teknis di sejumlah wilayah, seperti reformasi
dan pelatihan kembali akuntansi di Federasi Rusia, Azerbaijan dan Uzbekistan, serta
merancang dan mengembangkan program pembelajaran jarak jauh dalam bidang
akuntansi untuk negara-negara Afrika yang berbahasa Prancis.

ORGANISASI UNTUK KERJASAMA EKONOMI DAN PEMBANGUNAN (OECD)
OECD merupakan organisasi internasional negara-negara industri maju yang
berorientasi ekonomi pasar. Kegiatannya dijalankan melalui badan pelaksana,
Dewan OECD, dan sebuah jaringan yang terdiri dari 200 komite dan kelompok kerja.
Publikasinya yang bernama Financial Market Trends, yang diterbitkan 2 kali dalam
setahun, membahas tren dan prospek dalam pasar keuangan internasional dan
domestik utama yang ada dalam wilayah anggota OECD.

AKUNTANSI INTERNASIONAL
STANDAR AUDIT dan AKUNTANSI INTERNASIONAL











Disusun Oleh :
Bayu Firdaus Rahmansyah (108200005)
Haryo Pakar Setyantoto (108200015)
Inggin Ginanjar (108200017)
Vidya Kurnia Siwi (108200044)

AKUNTANSI A 2008
INSTITUT MANAJEMEN TELKOM
BANDUNG

Anda mungkin juga menyukai