Kelompok 3 :
Tahun 2021/2022
Kerangka Pembahasan :
1. Definisi Konvergensi
2. Konvergensi dalam Akuntansi Internasional
A. Manfaat Konvergensi Internasional
B. Kritik Terhadap Standar Internasional
C. Hambatan-hambatan dalam Konvergensi Standar Akuntansi Internasional
D. Rekonsiliasi dan Pengakuan Bersama
E. Evaluasi
3. Standar Akuntansi Internasional
4. Konvergensi Standar Akuntansi Internasional di Beberapa Negara
5. Ikhtisar Organisasi Besar Internasional yang Mendukung Konvergensi Akuntansi
A. Internasional Accounting Standards Board (IASB)
B. Commision of the European Union (EU)
C. International Organization Securities Commisions (IOSCO)
D. International Federation of Accountants (IFAC)
E. United Nations Intergovernmental Working Group of Express on Standard of
Accounting and Reporting (ISAR), bagian dari United Nations Conference on
Trade and Development (UNCTAD)
F. Organization for Economic Cooperation and Development Working Group on
Accounting Standards (OBCD Working Group)
6. Kesimpulan
Laporan keuangan merupakan bahasa yang digunakan oleh komunitas bisnis. Bahasa bisnis
tersebut disusun berdasarkan standar akuntansi yang merupakan aturan-aturan pengukuran untuk
laporan keuangan. Dalam perkembangannya, terdapat banyak dan berbedanya standar akuntansi yang
berlaku sehingga menimbulkan masalah keterbandingan laporan keuangan. Kondisi ini tentu
dapat dipahami karena dalam proses penyusunan standar akuntansi di suatu negara tidak
terlepas dari pengaruh faktor-faktor lokal suatu negara. Hal ini yang menyebabkan standar dan
praktik akuntansi di tiap-tiap negara terdapat perbedaan. Seiring dengan era globalisasi yang
dimotori oleh perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang mengubah dunia internasional
menjadi sebuah global village/borderless, sejak saat inilah masalah perbedaan standar akuntansi
mulai timbul.
1. Definisi Konvergensi
Konvergensi berasal dari kata konvergen yang berarti keadaan menuju satu titik. Konvergensi
juga dapat diartikan sebagai harmonisasi. Yang kemudian dalam konteks akuntansi,
konvergensi dianggap sebagai sesuatu proses peningkatan kesesuaian praktik akuntansi
dengan menetapkan batas tingkat keberagaman (Baskerville, 2010). Istilah konvergensi
sekarang lebih umum untuk digunakan dibandingkan dengan istilah harmonisasi. Harmonisasi
lebih bersifat fleksibel dan terbuka sehingga sangat memungkinkan adanya perbedaan antara
standar yang dianut oleh suatu negara dengan standar internasional. Sementara konvergensi
dalam standar dan dalam konteks standar internasional berarti ditujukan hanya akan ada satu
standar. Konvergensi standar akan menghapus perbedaan tersebut secara perlahan sehingga
tidak ada lagi perbedaan antara standar suatu negara dengan standar internasional.
2. Konvergensi dalam Akuntansi Internasional
Konvergensi dalam International Financial Reporting Standar berarti penggabungan
atau mengintegrasikan standar akuntansi yang ada di setiap negara untuk digunakan dan
diarahkan ke dalam suatu titik tujuan yaitu IFRS. Upaya untuk mengharmonisasikan
akuntansi di seluruh dunia dimulai sebelum adanya IASC pada tahun 1973. Upaya
harmonisasi melibatkan penyusun standar akuntansi, regulator pada pasar sekuritas, bursa
efek, dan mereka yang menyiapkan atau menggunakan pernyataan. Standar yang
diharmonisasikan kompatibel, artinya tidak mengandung konflik.
Istilah konvergensi dikaitkan dengan International Accounting Standards Board (IASB).
Seperti yang diprediksikan atau yang diharapkan oleh IASB, konvergensi dari standar
akuntansi internasional dan nasional melibatkan penghapusan bertahap dari perbedaan
melalui upaya kerjasama IASB, pembuat standar nasional, dan kelompok lain mencari solusi
terbaik untuk masalah akuntansi dan pelaporan. Dengan demikian, gagasan dibalik
harmonisasi dan konvergensi sangat selaras. Namun, harmonisasi umumnya dilakukan
dengan merujuk pada upaya penghapusan perbedaan diantara standar akuntansi yang ada,
selain itu konvergensi juga dapat diartikan sebagai keterlibatan antara standar yang baru
dengan perlakuan standar akuntansi saat ini. Konvergensi Akuntansi mencakup beberapa hal
berikut :
a Standar akuntansi (yang berhubungan dengan pengukuran dan pengungkapan).
b Pengungkapan yang dilakukan oleh perusahaan public sehubungan dengan
penawaran efek dan pencatatan bursa.
c Standar audit
Konvergensi dalam standar akuntansi dan dalam konteks standar internasional ditujukan
hanya akan ada satu standar. Jadi, standar akuntansi nasional dikatakan tidak harmonis
dengan IAS dapat disebabkan oleh dua hal. Pertama, apabila standar tersebut belum
mengatur suatu perlakukan akuntansi, padahal perlakukan akuntansi tersebut sudah diatur
dalam IAS. Atau kedua, standar tersebut sudah mengatur tetapi pengaturannya
bertentangan dengan IAS.
Menurut Daeli (2009) ada beberapa nilai utama yang menjadi hambatan standarisasi
akuntansi internasional yaitu:
GAAP global tidak mungkin tercapai karena adanya hambatan kelembagaan dalam proses
penyusunan standar dan tidak adanya kebutuhan yang nyata untuk memacu pertumbuhan
pasar modal internasional yang kuat.
2) Pengakuan bersama
Pengakuan bersama terjadi apabila pihak regulator di luar negara asal menerima
laporan keuangan perusahaan asing yang didasarkan pada prinsip-prinsip negara
asal.
E. Evaluasi
Perdebatan mengenai harmonisasi mungkin tidak akan pernah terselesaikan dengan
penuh. Beberapa argumen yang menentang harmonisasi mengandung sejumlah
kebenaran. Namun demikian, semakin banyak bukti menunjukkan bahwa tujuan
harmonisasi internasional akuntansi, pengungkapan, dan audit telah diterima begitu
luas sehingga tren yang mengarah pada harmonisasi internasional akan berlanjut atau
bahkan semakin cepat. Sejumlah besar perusahaan secara sukarela mengadopsi
Standar Pelaporan Keuangan Internasional Internasional Financial Reporting
Standards-IFRS. Banyak negara telah mengadopsi IFRS secara keseluruhan,
menggunakan IFRS sebagai standar nasional atau mengizinkan penerapan IFRS.
Perbedaan nasional dalam faktor-faktor dasar yang menyebabkan perbedaan dalam
akuntansi, pengungkapan, dan praktik audit semakin sempit karena pasar modal dan
produk semakin internasional.
Dengan kata lain tingkatan pengadopsian tiap-tiap negara terhadap IFRS dibedakan menjadi
lima tingkat, yaitu:
a Full Adoption
Pada tingkatan ini, suatu negara mengadopsi seluruh produk IFRS dan
menerjemahkannya word by word
b Adapted
Adapted yaitu suatu negara yang mengadopsi seluruh IFRS tetapi disesuaikan dengan
kondisi di suatu negara.
c Piecemeal
Piecemeal yaitu suatu negara yang hanya mengadopsi sebagian nomor IFRS,
yaitu nomor standar tertentu, dan memilih paragraf tertentu saja
d Referenced
Referensi yaitu suatu negara yang memakai standar yang diterapkan hanya
mengacu pada IFRS tertentu dengan bahasa dan paragraf yang disusun sendiri
oleh badan pembuat standar.
e Not Adoption at all
Suatu negara sama sekali tidak mengadopsi IFRS.
5. Ikhtisar Organisasi Besar Internasional yang Mendukung Konvergensi Akuntansi
Enam organisasi telah menjadi pemain kunci dalam menetapkan standar akuntansi
internasional dan dalam mempromosikan harmonisasi akuntansi internasional:
a International Accounting Standards Board (IASB)
b Commission of the European Union (EU)
c International Organization of Securities Commissions (IOSCO)
d International Federation of Accountants (IFAC)
e United Nations Intergovernmental Working Group of Experts on International
Standards of Accounting and Reporting (ISAR), part of United Nations Conference
on Trade and Development (UNCTAD)
f Organization for Economic Cooperation and Development Working Group on
Accounting Standards (OECD) Working Group
IASB mewakili kepentingan dan organisasi sektor swasta. Komisi, disebut sebagai
Komisi Eropa (EC), Kelompok Kerja OECD, dan ISAR adalah entitas politik yang
memperoleh kekuasaannya dari perjanjian internasional. Kegiatan utama IFAC termasuk
mengeluarkan bimbingan teknis dan profesional dan promosi adopsi pernyataan IFAC dan
IASB. IOSCO mempromosikan standar tinggi peraturan, termasuk standar akuntansi dan
pengungkapan yang selaras untuk lintas peningkatan modal perbatasan dan perdagangan.
Badan pengutus IASC membentuk Panitia Kerja Strategi atau Strategy Working
Party (SWP) untuk mempertimbangkan bagaimana seharusnya strategi dan struktur
IASC setelah lengkapnya program kerja standar inti. Hingga pada akhirnya IASB
yang telah direstrukturisasi bertemu untuk pertama kalinya pada tahun 2001,
Kepengurusan IASB setelah diubah yaitu antara lain menjadi :
1) Dewan Pengawas, IASB memiliki 22 wali: enam dari Amerika Utara, enam dari
Eropa, enam dari wilayah Asia/Oseania, dan empat dari wilayah mana pun
(“tergantung penetapan keseimbangan geografis keseluruhan").14 Para pengawas
menunjuk anggota dewan, Komite Interpretasi Pelaporan Keuangan
Internasional, dan IFRS Dewan Penasehat standar. Para pengawas bertanggung
jawab untuk mengumpulkan dana, dan mengawasi dan meninjau prioritas dan
operasi IASB.
2) Badan Pengurus IASB, Badan yang membangun dan meningkatkan standar
pelaporan dan akuntansi keuangan dalam berbisnis. Badan ini bertanggung jawab
penuh akan hal-hal teknis IASB termasuk penyusunan dan penerbitan Standar
akuntansi internasional, Standar Laporan Keuangan Internasional, serta exposure
draft dan pemberian persetujuan akhir interpretasi oleh Komite Interpretasi
Laporan Keuangan Internasional dan menyetujui agenda teknis dan
pelaksanaannya . Badan ini menjaga hubungan dengan para pembuat standar di
negara-negara badan resmi lainnya yang mengurusi pembuatan standar dengan
tujuan agar konvergensi standar akuntansi di setiap negara dan internasional
dapat dilakukan .
3) Dewan penasihat Standar, anggota ini ditunjuk oleh pengawas dimana memiliki
tanggung jawab adalah memberikan nasihat pada badan pengurus mengenai
gambaran kepengurusan dan individu yang ada dalam dewan ini, dalam kegiatan-
kegiatan pembuatan standar utama dan memberikan nasihat lainnya kepada badan
pengurus dan pengawas.
4) International Financial Reporting Interpretations Committee (IFRIC),
bertanggung jawab dalam menginterpretasikan penggunaan standar akuntansi
internasional dan standar laporan keuangan internasional dan memberikan arahan
mengenai perihal dalam pelaporan yang tidak secara spesifik dibahas IAS dan
IFRS dan masih dalam konteks kerangka kerja IASB.
Untuk setiap standar, IASB biasanya menerbitkan naskah diskusi yang berisi
persyaratan-persyaratan yang mungkin diajukan dalam pembuatan standar, serta
berisi argumen-argumen yang mendukung dan menentang setiap standar. Lalu badan
pengurus menerbitkan exposure draft untuk dikomentari public, kemudian badan
pengurus mempelajari argumen-argumen yang diberikan dalam proses pemberian
komentar sebelum akhirnya memutuskan format akhir standar tersebut.
Standar Pelaporan Keuangan Internasional atau IFRS sekarang diterima secara luas di
seluruh dunia.
Pada tahun 1995, Komisi Eropa didukung IFRS. Alih-alih mengubah arahan yang
ada, Komisi Eropa memutuskan bahwa UE harus dikaitkan dengan upaya
IASC/IASB dan IOSCO menuju internasional yang lebih luas harmonisasi standar
akuntansi. Perusahaan UE yang terdaftar di saham yang diakui bursa sekarang
menggunakan IFRS dalam menyiapkan laporan keuangan konsolidasi.
Sebagai contoh dari banyak nya pengakuan dan dukungan dari negara-negara
lain atas IASB dan standar IFRS yaitu tahun 2004 Badan standar akuntansi Australia
mengadopsi IFRS sebagai standar akuntansi Australia. Tahun 2005, Cina dan Jepang
menggabungkan standar akuntansi masing-masing dengan IFRS, lalu masih pada
tahun 2005 badan standar akuntansi Kanada memberi usul mengganti standar
akuntansi Kanada dengan IFRS tahun 2011. Serta para penyusun standar dari negara-
negara lain seperti Australia/Selandia Baru, Kanada, Prancis, Jerman, Jepang, Inggris,
dan AS menjadi rekanan IASB dalam penentuan standar mereka.
1) Standar tersebut harus berisi susunan inti yang terdiri atas prinsip-prinsip
akuntansi yang menyeluruh dan dapat diterima secara luas
2) Standar tersebut harus berkualitas tinggi dan standar tersebut harus dapat
menunjukkan komparabilitas dan transparansi, dan standar tersebut harus tersedia
untuk pengungkapan penuh
3) Standar tersebut harus ditetapkan dan diinterpretasikan secara teliti.
Kemudian, pejabat senior SEC menunjukkan bahwa jika IASB dan FASB
membuat kemajuan yang cukup dalam menyatukan standar mereka, dan jika
kemajuan yang cukup telah dibuat dalam menciptakan infrastruktur untuk
menginterpretasikan dan menegakkan standar akuntansi, SEC akan
mempertimbangkan untuk mengizinkan pendaftar asing untuk mengajukan di
Amerika Serikat menggunakan IFRS tanpa rekonsiliasi dengan US GAAP.
B. UNI EROPA
Uni Eropa didirikan dengan tujuan untuk menyelaraskan sistem hukum dan sistem
ekonomi negara-negara anggotanya. Uni eropa kini beranggotakan negara yaitu:
(Austria, Belanda, Belgia, Bulgaria, Cyprus, Denmark , Estonia, Finlandia, Hongaria,
Inggris, Irlandia, Italia, jerman, Latvia, Lithuania, Luksemburg, Malta, Prancis,
Polandia, Portugis, Republik Ceko, Rumania, Slovakia, Slovenia, Spanyol,
Swedia,dan Yunani).
Hal ini berbeda dengan IASB yang tidak memiliki wewenang untuk
mengharuskan penerapan standar akuntansinya, Komisi eropa atau EC adalah yang
merupakan badan pengatur Uni Eropa yang memiliki kekuasaan penuh untuk
menerapkan instruksi akuntansinya ke seluruh negara yang menjadi anggota. Sehingga
satu cita-cita Uni Eropa adalah untuk mencapai penggabungan pasar keuangan
Eropa,Untuk mencapai cita-citanya Uni eropa telah memperkenalkan instruksi dan
melaksanakan Prakarsa besar untuk :
1) Meningkatkan modal untuk basis Uni Eropa
2) Menetapkan kerangka hukum Bersama dalam pasar sekuritas dan derivatif
3) Mencapai satu susunan standar akuntansi bagi perusahaan-perusahaan yang
terdaftar.
Secara bersama, anggota IOSCO bertanggung jawab mengatur lebih dari 90%
pasar sekuritas global. IOSCO telah bekerja secara ekstensif terhadap pengungkapan
dan standar akuntansi internasional untuk memfasilitasi kemampuan setiap
perusahaan dalam meningkatkan modal secara efisien di pasar sekuritas dunia.
Standar ini memberikan informasi mengenai pemegang saham besar dan lainnya yang
mengontrol atau bisa mengontrol perusahaan. Standar ini juga menyediakan
informasi mengenai transaksi yang telah dimasuki perusahaan dimana orang-orang
yang berhubungan dengan perusahaan dan jenis transaksi tersebut adil bagi
perusahaan.
8) Informasi Keuangan
Standar ini menspesifikasi laporan keuangan yang mana harus disertakan di
dokumen, begitupun juga periode yang bersangkutan, usia laporan keuangan, dan
informasi lainnya tentang keuangan. Negara dimana perusahaan ini didata (atau
meminta data) akan menentukan badan komprehensif dari prinsip akuntansi dan
auditing yang akan diterima dan digunakan dalam penyusunan dan audit laporan
keuangan.
9) Penawaran
Standar ini memberikan informasi mengenai penawaran sekuritas, rencana
distribusi sekuritas dan masalah yang berhubungan.
10) Informasi Tambahan
Standar ini memberikan informasi, sebagian besar mengenai sifat statutori, yang
tidak dijelaskan dimana pun dalam dokumen ini.
4) Penyampaian Informasi
Di bawah kewajiban pengungkapan terus-menerus, perusahaan yang terdaftar
harus yakin bahwa, informasi keseluruhan telah dibuat sebelumnya tersedia bagi
pasar dengan menggunakan cara penyampaian informasi yang efisien, efektif,
dan tepat waktu.
5) Kriteria Pengungkapan
Pengungkapan terus-menerus informasi harus disampaikan dengan benar, tidak
menyesatkan atau menipu, dan tidak ada informasi yang dihilangkan.
6) Perlakuan Yang sama pada setiap pengungkapan
Informasi yang akan diungkapkan dan sesuai dengan kewajiban pengungkapan
terus-menerus tidak boleh diungkapkan kepada investor yang dipilih atau pihak
penting lainnya sebelum informasi itu diungkapkan pada publik. Beberapa
pengecualian kecil bisa diperbolehkan untuk menciptakan komunikasi dengan
penasihat dan agen tingkat bursa atau, di dunia bisnis biasa, komunikasi dengan
orang yang menjadi rekan negosiasi perusahaan yang bersangkutan, atau dengan
orang yang akan bernegosiasi, transaksi dagang, keuangan, dan investasi atau
perwakilan para pegawainya atau serikat dagang yang bertindak atas nama
mereka. Dalam semua kasus ini, penerima memiliki kewajiban untuk menjaga
informasi tetap rahasia.
Suatu audit dapat meyakinkan pengguna bahwa mereka dapat mempercayai informasi
yang disampaikan oleh laporan keuangan. Namun, jika auditor di seluruh dunia tidak
terlatih secara merata atau tidak mengacu pada standar yang sama, maka kualitas
kerja mereka akan beragam.
IFAC merupakan organisasi global dengan lebih dari 160 anggota di 120 negara,
yang mewakili lebih dari 2,5 juta akuntan. IFAC memiliki misi yaitu memperkuat
profesi akuntansi di seluruh dunia dan memberikan peran terhadap perkembangan
ekonomi internasional yang kuat dengan mendirikan dan memajukan kesetiaan
terhadap standar profesional berkualitas tinggi, memperluas konvergensi
internasional, dan berbicara mengenai masalah kepentingan publik di mana keahlian
profesi tersebut lebih relevan.
IFAC dijalankan oleh Dewan IFAC, yang anggotanya terdiri atas satu perwakilan
masing-masing negara anggotanya. Dewan memilih badan pengurus IFAC yang akan
mengemban tanggung jawab terhadap penyusunan kebijakan dan menjadi pengawas
operasional IFAC, pelaksanaan program-program, dan pekerjaan komite serta
kelompok penyusunan standar IFAC. Public Interest Oversight Board (PIOB), suatu
badan independen yang didirikan thn 2005, memberikan pengawasan tambahan.
Administrasi harian disediakan oleh kepala eksekutif IFAC yang berlokasi di New
York, yang memiliki staf akuntan profesional dari seluruh dunia.
Tugas profesional IFAC dilakukan melalui badan penyusun standar dan panitia kerja.
Badan penyusun standar IFAC adalah:
- International Accounting Education Standards Board
- International Auditing and Assurance Standards Board
- International Ethnics Standards Board for Accountants
- International Public Sector Accounting Standards Board
- Pengenalan Kerja
- Prinsip dan Tanggung Jawab Umum
- Perkiraan Risiko dan Respons terhadap Risiko yang telah diperkirakan
- Bukti Audit
- Penggunaan Kerja Lainnya
- Area Khusus
IFAC memiliki hubungan yang dekat organisasi internasional lainnya, seperti IASB
dan IOSCO. Laporan keuangan dari perusahaan-perusahaan yang makin banyak itu
diaudit sesuai dengan Standar Internasional IFAC tentang Auditing. Seperti yang telah
dibahas sebelumnya, semua audit laporan keuangan di Uni Eropa harus mengikuti
ISA.
6. Kesimpulan
Banyak orang sekarang yakin bahwa penggabungan internasional merupakan hal yang
penting untuk mengurangi peraturan yang merintangi sehingga menjadikan usaha
penggalangan modal lintas batas lebih mudah. Perdebatan sekarang tidak lagi mengenal
bagaimana melakukan penggabungan atau apakah harus melakukan penggabungan. Meskipun
perbedaan di beberapa negara dalam faktor lingkungan yang memengaruhi pengembangan
akuntansi (misalnya sistem penguasaan dan keuangan badan hukum) masih akan ada, sistem
pelaporan keuangan akan bergabung seiring dengan pasar modal internasional yang lebih
berorientasi pada investor. Badan Standar Akuntansi Internasional sedang berada di pusat
pergerakannya. Sekarang ini, sulit untuk menangani masalah peraturan dalam pasar modal
dan bursa saham tanpa mempertimbangkan penggabungan prinsip akuntansi, pengungkapan,
dan/atau audit.
Standar akuntansi setiap negara berbeda antara satu negara dengan negara lain karena adanya
pengaruh lingkungan, hukum, kondisi sosial dan ekonomi yang berbeda di tiap negara.
Namun globalisasi pada pasar modal dan operasi bisnis menuntut adanya suatu standar yang
berlaku secara global. Beberapa organisasi di dunia sepakat membentuk Standar Akuntansi
Internasional (International Accounting Standards/IAS) yang kini menjadi International
Financial Reporting Standard (IFRS). Sejumlah besar perusahaan secara sukarela mengadopsi
Standar Pelaporan Keuangan Internasional Internasional Financial Reporting Standards-IFRS.
Banyak negara telah mengadopsi IFRS secara keseluruhan, menggunakan IFRS sebagai
standar nasional atau mengizinkan penerapan IFRS. Perbedaan nasional dalam faktor-faktor
dasar yang menyebabkan perbedaan dalam akuntansi, pengungkapan, dan praktik audit
semakin sempit karena pasar modal dan produk semakin internasional.
Konvergensi adalah tahap dimana diharapkan nantinya standar akuntansi dan dalam konteks
standar internasional nantinya ditujukan hanya akan ada satu standar. Satu standar itulah yang
kemudian berlaku menggantikan standar yang tadinya dibuat dan dipakai oleh negara itu
sendiri. Selain kritikan, banyak juga manfaat yang bisa diambil dari proses konvergensi,
dimana antara lain informasi akuntansi memiliki kualitas utama yaitu komparabilitas dan
relevansi sehingga bisa dijadikan perbandingan laporan keuangan antar negara dan
untuk mempermudah pengambilan keputusan.