Anda di halaman 1dari 6

REVIEW JURNAL

Pengaruh Harga Transfer,Manajemen Laba dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Terhadap
Penghindaran Pajak

Nama kelompok 3 :

1. Raden Rara adinda (11190560162)


2. Sri Rahayu (11190560198)
3. Aulia Setiawan (11190560205)
4. Magdalena artha (11217600008)
5. Dyah Ayu Putri N (11217600015)
6. Abdul Rifai (11217600009)

JURUSAN AKUNTANSI

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STEI)

2021
Judul jurnal :
Pengaruh Harga Transfer, Manajemen Laba dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Terhadap Penghindaran Pajak
Volume dan halaman  :
FORUM EKONOMI, 23 (3) 2021, 570-581
( http://journal.feb.unmul.ac.id/index.php/FORUMEKONOMI )
Tahun :  2021
Penulis :  Hendi,Hadianto 

Ringkasan Jurnal

Berdasarkan dari jurnal yang ditulis oleh Hendi Hadianto yang berjudul “Pengaruh
Harga Transfer, Manajemen Laba dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Terhadap
Penghindaraan Pajak”, menjelaskan mengenai praktik penghindaran pajak yang ada di
Indonesia, dimana objek penelitian ini berdasarkan dari perusahaan-perusahaan Bursa Efek
Indonesia periode 2015-2019 dengan menggunakan sampel penelitian sebanyak 182  sampel
non keuangan perusahaan yang telah dipilih berdasarkan kriteria pemilihan sampel.
Negara Indonesia merupakan salah satu negara yang tidak terlepas dari isu penghindaran
pajak dengan adanya praktik penghindaran pajak oleh perusahaan berupa harga transfer yang
menjadi faktor dalam transaksi jual beli antar pihak, yaitu dengan menentukan harga istimewa
yang berpotensi dalam mengatur keuntungan usaha sehingga berdampak pada biaya pajak
perusahaan. Faktor lain yang mempunyai peranan terhadap terjadinya penghindaran pajak adalah
manajemen laba dan tanggung jawab sosial perusahaan.
Wajib pajak cenderung menghindari pajak dan mengganggap bahwa pajak adalah suatu
beban. Perusahaan yang merupakan suatu entitas pada umumnya memiliki tingkat penghasilan
lebih tinggi dibandingkan orang pribadi. Hal ini dapat dimanfaatkan oleh Perusahaan dalam
praktik penghindaran pajak untuk memaksimalkan keuntungan bagi pemangku kepentingan.
Penghindaran pajak juga dapat dikatakan sebagai alternatif bagi perusahaan agar dapat
mengalokasikan arus kas keluar dengan maksimal ke investasi dan pendanaan operasional
perusahaan Regulasi perpajakan memiliki celah untuk praktik penghindaran pajak secara legal,
namun ketika tindakan dilakukan secara ilegal maka sangat berisiko dan dapat dinyatakan sebagai
suatu hal yang melanggar hukum.
Isu penghindaran pajak merupakan topik penelitian yang menarik dan cukup banyak
diangkat pada studi empiris terdahulu. Penghindaran pajak memiliki perspektif yang berbeda-
beda, perusahaan mempunyai pandangan bahwa penghindaran pajak merupakan peluang untuk
memaksimalkan keuntungan, sedangkan pemerintah dan masyarakat memiliki pandangan bahwa
praktik penghindaran pajak sebagai suatu tindakan yang kurang bertanggung jawab.
Transaksi harga transfer akan mempengaruhi perolehan laba sebelum pajak dan beban
pajak yang dikenakan kepada perusahaan. Harga tansfer merupakan salah satu faktor yang dapat
mempengaruhi terjadinya penghindaran pajak karena semakin tingginya praktik harga transfer
akan memberikan suatu indikasi bahwa perusahaan dapat melakukan penghindaran pajak.
 Praktik manajemen laba memiliki pandangan berbeda-beda seperti adanya pandangan
bahwa manajemen laba merupakan suatu tindakan yang curang, namun manajemen laba pada
perspektif lainnya dianggap sebagai tindakan wajar karena dalam praktiknya menggunakan
kebijakan akuntansi yang diterima secara umum yang menjadi motivasi dari praktik manajemen
laba. Dimana Income Smoothing dalam manajemen laba berpengaruh terhadap pemindahan atau
pergeseran pajak perusahaan (tax shifting). Secara tidak langsung mempengaruhi kewajiban pajak
perusahaan.
Perusahaan yang tidak memperhatikan aspek tanggung jawab sosial perusahaan CSR,
umumnya berpotensi lebih besar untuk melakukan praktik penghindaran pajak dibandingkan
dengan perusahaan yang memperhatikan aspek CSR. 
Pada penilitian ini penulis mengunakan metode kuantitatif yang dapat dihitung,diukur
serta dapat dideskripsikan dengan angka.  Dalam metode analisisnya penulis menggunakan
analisis regresi panel guna memperoleh model regresi terbaiknya dalam menyelesaikan
permasalah secara teoritis dan penilitian diharapkan dapat mendukung pengembangan teori
lebih lanjut terdapat 3 variabel dalam penentuan penilitian ini yaitu : 
1. Variabel Dependen , yaitu dengan menentukan nilai ETR untuk meningkatkan
validitas hasil . Jika nilai ETR lebih kecil dari STR maka diasumsikan bahwa
perusahaan melakukan penghindaran pajak, begitupun sebaliknya .
2. Variabel Independen, digunakan untuk menentukan harga transfer, mengukur
manajemen laba dan mengukur CSR atau tanggung jawab sosial perusahaan 
3. Variabel Kontrol, digunakan untuk mengontol Ukuran perusahaan,
profitabilitas,Leverage,Capital Intensity  yang mana dikendalikan atau di buat
konstan sehingga variabel independen terhadap variabel dependen tidak
dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti .
Berdasarkan hasil penelitian yang dipaparkan penulis memberikan informasi bahwa
populasi penelitian berjumlah 719  perusahaan dengan berfokus pada 182 perusahaan sektor
keuangan sebagai sampel peneliatian yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). 
Dari proses pengujian data yang digunakan untuk mengolah sampel penelitian dapat
dipahami informasi sebagai berikut: 

Penelitian ini memiliki sampel penelitian sejumlah 806 data yang telah bebas dari data
outlier, dan memerlukan tiga kali proses penghapusan data menyimpang sehingga hasil uji
menjadi maksimal. Data outlier dalam penelitian ini berjumlah 104 data yang ditentukan
berdasarkan teori nilai studentized deleted residual (SDR).
Berdasarkan hasil uji hipotesis dijelaskan bahwa variabel harga transfer menunjukkan
hasil signifikansi positif terhadap penghindaran pajak hal ini digambarkan ketika transaksi
harga transfer meningkat, maka praktik penghindaran juga dapat meningkat satu arah. Tax
amnesty merupakan salah satu faktor yang ikut berperan mempengaruhi hubungan
signifikasnsi antara variabel harga transfer dengan penghindaran pajak.
Kemudian dapat dijelaskan pula pengaruh variabel manajemen laba terhadap
penghindaran pajak memiliki pengaruh signifikan positif dan konsisten terhadap penelitian
sebelumnya Penghindaran pajak tidak dapat sepenuhnya dipengaruhi variabel manajemen
laba karena koreksi fiskal yang telah ditetapkan dalam peraturan pajak dapat menjadi
penetralisit praktik manajemen laba.
Selanjutnya untuk variabel tanggung jawab sosial perusahaan terhadap penghindaran
pajak terbukti tidak berpengaruh signifikan. Namun, perusahaan publik di Indonesia belum
sepenuhnya bertanggung jawab melakukan pengungkapan CSR, hal ini yang mengurangi
kemampuan variabel CSR untuk berpengaruh secara signifikan terhadap penghindaran pajak.
Perusahaan publik yang memperhatikan aspek CST seharusnya cenderung tidak melakukan
penghindaran pajak. Aspek CSR salah satunya telah mencakup tanggung jawab perusahaan
terhadap kewajiban perpajkan.
Kesimpulan dan tanggapan terhadap Jurnal :

Hasil empiris dari penelitian ini dengan sampel penelitian adalah perusahaan sektor
non perbankan dan keuangan lainnya yang tercatat di Bursa Efek Indonesia periode 2015-
2019 yang mengukur tingkat pengaruh dari variable pilihan terhadap penghindaran pajak
yang merupakan variabel terikat yang menyatakan bahwa harga transfer berpengaruh
signifikan, sedangkan manajemen laba dan tanggung jawab sosial perusahaan tidak
berpengaruh signifikan terhadap terjadinya penghindaran pajak. Indonesia sendiri memiliki
perusahaan multinasional yang mendirikan entitas anak atau berelasi di negara lainnya. Hal
ini memberikan celah untuk melakukan penghindaran pajak dengan skema harga transfer.
Manajemen laba tidak terbukti berpengaruh signifikan terhadap penghindaran pajak.
Kebijakan koreksi fiskal menjadi salah satu alat untuk menetralisir tingkat manipulasi laba
yang dilakukan perusahaan sehingga praktik penghindaran melalui manajemen laba cukup
sulit. Kemudian, tanggung jawab sosial perusahaan tidak terbukti memiliki pengaruh
signifikan terhadap penghindaran pajak. Perusahaan publik di Indonesia cenderung kurang
memperhatikan aspek pengungkapan CSR sehingga penghindaran pajak sulit untuk
dijelaskan dengan signifikan.
1. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif regresi panel , metode ini dinilai telah
sesuai dengan judul penelitiannya. Sampel dalam jurnal ini dijelaskan secara spesifik
yaitu Objek penelitian ini adalah 182 sampel perusahaan non keuangan dengan data
outlier yang dihasilkan berjumlah 104 data . Penggambaran karakteristik pensampelan
dalam penelitian ini sudah dipaparkan secara jelas sehingga pembaca memahami
karakter pensampelan.
2. Pada dasarnya jurnal ini telah menjabarkan dan menjelaskan secara jelas dan
informatif, namun cara penyampaiannya sedikit membingungkan bagi para pembaca
awam yang membaca jurnal ini. Dalam penyampaiannya pun tidak disertai dengan
catatan kaki dan gambar yang mana dapat membantu pembaca dalam menganalisa
ataupun memahami isi dari jurnal ini.
3. Penjelasan mengenai latar belakang pemilihan variabel yang tidak dipaparkan
membuat pembaca mempertanyakan mengapa tidak menggunakan variabel lain yang
bisa menjadi penunjang keberhasilan penelitan ini daam menjelaskan penghindaran
pajak karena berdasarkan hasil uji goodness of fit model dapat disimpulkan bahwa
variabel yang terpilih dalam penelitian ini hanya mampu menjelaskan penghindaran
pajak sebesar 81% dan dinyatakan bahwa penghindaran pajak masih dapat dijelaskan
oleh variabel lain. Artinya masih ada kemungkinan persentase yang lebih tinggi agar
penelitian mampu menjelaskan penghindaran pajak .

Kami simpulkan bahwa wajib pajak sebagian besar menggangap bahwa membayar
pajak adalah beban perusahaan yang mengurangi keuntungan oleh karna itu, praktik
penghindaran pajak dilakukan dengan berbagai skema yaitu dengan harga transfer danj
manajemen laba.

Wajib pajak menggunakan skema harga transfer dikarenakan legal secara hukum dan
dengan cara anak perusahaan berbeda domisili atau berada di negara surga pajak / rendah
pajak. Hal itu terbukti berpengaruh signifikan terhadap penghindaran pajak.

Adapun skema manajemen laba secara hukum legal dan ilegal bisa dikatakan wajib
pajak dapat mengelolah informasi laba komersial sehingga berbeda dari laba fiskal yang
nantinya akan berdampak pada beban pajak, kebijakan koreksi fiskal juga menjadi alat
menetralisir tingkat manipulasi laba oleh wajib pajak, akan tetapi dalam perspektif
lainnya skema ini dianggap sebagai tindakan wajar dalam praktiknya. Hal ini tidak
terbukti berpengaruh signifikan terhadap pengindaran pajak
Sebagai penutup, meskipun ditemukan berbagai kekurangan dan kelebihan dalam
penelitian tersebut, namun penelitian tersebut telah memberikan kontribusi positif.

Anda mungkin juga menyukai