11190560205
TM 2 – Auditing I
2. Menilai laporan keuangan berdasar untuk menyajikan secara wajar. Apa yang dimaksud dengan
auditing menilai kewajaran?
Secara harfiah, Kewajaran (Fairness) adalah keadilan dan kesetaraan dalam memenuhi hak
pemangku kepentingan (stakeholder) yang timbul berdasar perjanjian dan peraturan undang-
undang. Sehingga, konotasi yang dimaksudkan dalam kata-kata menyajikan secara wajar adalah
bahwa penyajian laporan keuangan telah memadai, tanpa berat sebelah, atau distorsi. Seorang
auditor tidak dapat menggunakan perkataan secara akurat, sungguh-sungguh, secara factual,
secara cermat, atau secara pasti, karena adanya unsure estimasi dalam laporan keuangan.
Pendapat auditor tentang kewajaran berkaitan dengan ketelitian atau ketepatan setiap akun
atau komponen dalam laporan keuangan. Pendapat wajar tanpa pengecualian menyatakan
kepercayaan auditor bahwa laporan keuangan mencapai tujuan yang ditetapkan dengan
menyajikan secara wajar posisi keuangan (laporan posisi keuangan) entitas, hasil usaha (laporan
laba-rugi dan laporan laba ditahan) dan aliran kas (laporan aliran kas). Pendapat wajar tanpa
pengeculian juga berarti bahwa setiap perbedaan antara manajemen dan auditor terhadap
masalah-masalah akuntansi, telah terselesaikan yang sesuai dengan keyakinan auditor.