Anda di halaman 1dari 2

Aulia Setiawan

11190560205
TM 2 – Auditing I

1. Jelaskan secara singkat perlunya audit terhadap laporan keuangan


Seperti yang diketahui, Audit merupakan bentuk akuntabilitas perusahaan terhadap
para pemangku kepentingan, tentunya semua tahapan kegiatan tersebut perlu dilakukan
analisis dan diteliti secara saksama oleh pihak yang berkompeten. Semakin besar suatu
perusahaan, maka persoalan yang dihadapi perusahaan juga cenderung semakin rumit dan
tanggung jawab yang dipikul oleh manajer juga semakin besar. Salah satu alat bantu dalam
melaksanakan fungsi utama manajemen adalah fungsi pengawasan dan pengendalian adalah
aktivitas audit. Audit diperlukan bagi perusahaan karena audit dapat membantu sebuah
perusahaan untuk tetap bertahan atau mencari tahu dan mencegah kecurangan yang terjadi
dalam suatu perusahaan sehingga kecurangan tersebut dapat segera dicegah maupun diatasi.
Selain itu, audit dapat digunakan untuk mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas pada
sebuah perusahaan. Alasan lain mengapa audit laporan keuangan ini penting dilakukan karena;
1) Adanya oknum-oknum tertentu yang dapat melakukan atau transaksi fiktif yang dapat
merugikan perusahaan
2) Adanya perbadaan kepentingan yang dapat menimbulkan permasalahan antara pembuat
laporan keuangan (accounting) dengan para stakeholder
3) Apabila perusahaan ingin mengajukan kredit atau pun investasi, para investor maupun
kredito mengandalkan laporan keuangan yang valid untuk memutuskan pemberian
pinjaman atau investasi.
4) Selain itu, dengan dipublikasikannya laporan keuangan yang telah diaudi maka semakin
banyaknya calonpcalon investor yang semakin yakin dengan kualitas laporan keuangan dan
dapat dijadikan sebagai lahan untuk investasi.
5) Ketika para stakeholder ingin memeriksa laporan keuangan untuk dapat memastikan
keseuaiannya dengan informasi yang sebenarnya, para stakeholder memiliki akses yang
terbatas karena adanya kendala waktu, ketelitian dan tenaga sehingga dibutuhkanlah
seorang auditor.

2. Menilai laporan keuangan berdasar untuk menyajikan secara wajar. Apa yang dimaksud dengan
auditing menilai kewajaran?
Secara harfiah, Kewajaran (Fairness) adalah keadilan dan kesetaraan dalam memenuhi hak
pemangku kepentingan (stakeholder) yang timbul berdasar perjanjian dan peraturan undang-
undang. Sehingga, konotasi yang dimaksudkan dalam kata-kata menyajikan secara wajar adalah
bahwa penyajian laporan keuangan telah memadai, tanpa berat sebelah, atau distorsi. Seorang
auditor tidak dapat menggunakan perkataan secara akurat, sungguh-sungguh, secara factual,
secara cermat, atau secara pasti, karena adanya unsure estimasi dalam laporan keuangan.
Pendapat auditor tentang kewajaran berkaitan dengan ketelitian atau ketepatan setiap akun
atau komponen dalam laporan keuangan. Pendapat wajar tanpa pengecualian menyatakan
kepercayaan auditor bahwa laporan keuangan mencapai tujuan yang ditetapkan dengan
menyajikan secara wajar posisi keuangan (laporan posisi keuangan) entitas, hasil usaha (laporan
laba-rugi dan laporan laba ditahan) dan aliran kas (laporan aliran kas). Pendapat wajar tanpa
pengeculian juga berarti bahwa setiap perbedaan antara manajemen dan auditor terhadap
masalah-masalah akuntansi, telah terselesaikan yang sesuai dengan keyakinan auditor.

Anda mungkin juga menyukai