Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tahap terakhir dari penugasan audit adalah melaporkan
semua temuan yang didapat. Proses audit akan menghasilkan
sebuah laporan audit. Laporan audit berisi tentang opini
auditor yang merupakan pernyataan kewajaran, dalam semua
hal yang material, posisi keuangan dan hasil usaha dan arus
kas sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di
Indonesia.
Laporan Audit dari seorang Auditor dipergunakan sebagai
alat komunikasi antara Auditor dengan pihak Manajemen
mengenai temuan (finding) dari setiap audit yang telah
dilakukan auditor.
Dari setiap audit yang telah diselesaikan harus dibuat satu
laporan tertulis dan ditanda tangani demikian standar internal
audit mengharuskan hal ini. Namun, standar tidak
merekomendasikan bentuk atau format laporan tertentu.
Untuk hal tersebut standar menyerahkan kepada masing-
masing auditor.
Laporan audit harus ditandatangani oleh auditor yang
berhak, penunjukkan auditor yang menandatangani hal
tersebut di tentukan oleh Kepala Satuan Internal Audit.
Tandatangan dapat dilakukan (diterakan) pada body laporan
atau pada cover letter (Surat Pengantar).
Opini yang terdapat dalam laporan audit sangat penting
sekali dalam proses audit atapun proses atestasi lainnya
karena opini tersebut merupakan informasi utama yang dapat

1
diinformasikan kepada pemakai informasi tentang apa yang
dilakukan auditor dan kesimpulan yang diperolehnya.
Laporan audit merupakan media yang dipakai oleh auditor
dalam berkomunikasi dengan lingkungannya. Opini audit
diberikan oleh auditor melalui beberapa tahap audit sehingga
auditor dapat memberikan kesimpulan atas opini yang harus
diberikan atas laporan keuangan yang diauditnya. Auditor
dalam memberikan opini sudah didasarkan pada keyakinan
profesionalnya.
Menurut IAI(2001) dalam SA Seksi 326 bahwa tujuan audit
atas laporan keuangan oleh auditor independen pada
umumnya adalah untuk menyatakan pendapat tentang
kewajaran, dalam semua hal yang material, posisi keuangan,
hasil usaha, perubahan ekuitas, dan arus kas sesuai dengan
prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Laporan
auditor juga merupakan sarana bagi auditor untuk
menyatakan pendapatnya atau apabila keadaan
mengharuskan, untuk menyatakan tidak memberikan
pendapat.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan audit laporan keuangan?
2. Bagaimana Hubungan yang Harus Dipertahankan oleh
Auditor?
3. Apa saja tahapan audit laporan keuangan?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui dan memahami pengertian audit
laporan keuangan
2. Untuk mengetahui dan memahami bagaimana
hubungan yang harus dipertahankan oleh auditor
3. Untuk mengetahui dan memahami apa saja tahapan
audit laporan keuangan
D. Metode Penulisan

2
Adapun metode penelitian yang digunakan dalam karya tulis ini adalah
Library Research (Penelitian Kepustakaan) yang dilakukan dengan cara
membaca dan meringkas serta mengambil kesimpulan dari pembahasan yang
terdapat dalam buku-buku literatur, artikel-artikel, serta sumber pembahasan
masalah dari berbagai situs di internet yang relevan dengan materi yang dikaji
dan dibahas oleh pemakalah.

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Audit Laporan Keuangan


Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses
akuntansi yang menyajikan informasi yang berguna untuk
pengambilan keputusan oleh berbagai pihak. Laporan
keuangan yang utama terdiri atas neraca, laporan laba rugi
dan laporan aliran kas. Laporan keuangan tersebut disajikan
oleh manajemen perusahaan.
Audit laporan keuangan merupakan jenis audit yang
paling sering dilakukan auditor independen. Hal ini
disebabkan audit laporan keuangan dapat meningkatkan
kepercayaan para pemakai laporan keuangan yang dihasilkan
perusahaan. Laporan keuangan yang berguna bagi
pembuatan keputusan adalah laporan keuangan yang
berkualitas. Laporan keuangan berkualitas bila memenuhi
kriteria relevansi atau keberpautan dan reliabilitas atau
keterandalan. kriteria relevansi dipenuhi bila laporan
keuangan mempunyai nilai prediktif dan nilai balikan dan
disajikan tepat pada waktunya. Kriteria reliability bertumpu
pada keterujian, kenetralan dan ketepatan penyimbolan. Para
pemakai laporan keuangan melihat laporan auditor
independen untuk memastikan bahwa laporan keuangan
yang di audit telah memenuhi kedua kriteria tersebut.
Auditor independen melakukan audit terhadap laporan
keuangan karena permintaan akan jasa pengauditan oleh para
pengguna laporan keuangan. Jadi, adanya permintaan akan
audit menciptakan pasar bagi auditor independen. Ada empat
alasan audit atas laporan keuangan diperlukan, yaitu:

4
1. Perbedaan kepentingan
2. Konsekuensi
3. Kompleksitas
4. Keterbatasan akses
Empat alasan perlunya audit keuangan di atas secara
bersama-sama membentuk adanya risiko informasi, yaitu
risiko bahwa laporan keuangan mungkin tidak benar atau
tidak lengkap.1
Adapun manfaat audit secara ekonomis bagi perusahaan
yaitu:
1. Meningkatkan kredibilitas perusahaan
2. Meningkatkan efisiensi dan kejujuran
3. Meningkatkan efisiensi operasional perusahaan
4. Mendorong efisiensi pasar modal2
Sedangkan Manfaat Audit dilihat dari sisi pengawasan
juga membawa manfaat yang cukup besar. Sofyan Safri
Harahap mengemukakan manfaat audit dari sisi pengawasan
sebagai berikut:
1. Preventive Control
Tenaga akuntansi akan bekerja lebih berhati-hati dan
akurat bila mereka menyadari akan diaudit.
2. Detective Control
Suatu penyimpangan atau kesalahan yang terjadi
lazimnya akan dapat diketahui dan dikoreksi melalui suatu
proses audit.
3. Reporting Control
Setiap kesalahan perhitungan, penyajian atau
pengungkapan yang tidak dikoreksi dalam keuangan akan
disebutkan dalam laporan pemeriksaan. Dengan demikian

1Abdul Halim, AUDITING Dasar-dasar Audit Laporan Keuangan,


Yogyakarta:Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN, 2015, hal. 62.

2Ibid., hal. 64.

5
pembaca laporan keuangan terhindar dari informasi yang
keliru atau menyesatkan.3
B. Pemisah Tanggung Jawab Manajemen dan Auditor
Ada perbedaan tanggung jawab antara auditor
independen dengan manajemen. Tanggung jawab utama
mereka adalah sebagai berikut:
1. Manajemen bertanggung jawab atas pembuatan dan isi
laporan keuangan yang dimuat dalam asersi atau
pertanyaan manajemen.
2. Auditor independen bertanggung jawab untuk
memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan
keuangan yang dihasilkan manajemen.
Untuk melaksanakan tanggung jawabnya, manajemen
wajib membuat struktur pengendalian internal yang mampu
menjaga harta perusahaan, dan menjamin penyusunan
laporan keuangan yang handal.4

C. Hubungan yang Harus Dipertahankan oleh Auditor


Auditor merupakan perantara untuk
mengkomunikasikan data dari manajemen, sebagai pembuat
laporan keuangan, kepada pemakai laporan keuangan. Oleh
karena itu, auditor harus menjaga hubungan profesional yang
baik dengan:
1. Manajemen
2. Dewan komisaris (board of directors)
3. Pemegang saham

D. Dapat Terujinya Data Laporan Keuangan


Auditor tidak bisa lepas dari data laporan keuangan
saat melaksanakan audit. Auditing didasarkan pada asumsi
bahwa data keuangan adalah dapat diverifikasi (verifiable).

3Ibid., hal. 65.

4Ibid., hal. 66.

6
Data keuangan dapat dikatakan verifiable apabila dilakukan
pengujian secara independen atas data tersebut oleh dua
individu atau lebih maka dari pengujian tersebut diperoleh
kesimpulan. Keterujian (verifiability) terutama berkaitan
dengan ketersediaan bukti yang mendukung validitas data
tersebut.
Akuntansi adan auditing memandang validitas dengan
konteks yang berbeda dengan disiplin lainnya. Auditor
independen melakukan audit bukan dimaksudkan untuk
memberi jaminan kebenaran (correctness) absolut laporan
keuangan yang diaudit melainkan dalam rangka untuk
menilai kewajaran (fairmess) laporan keuangan.

E. Laporan Audit
Laporan audit merupakan alat formal auditor untuk
mengkomunikasikan suatu kesimpulan yang diperoleh
mengenai laporan keuangan auditan kepada pihak yang
berkepentingan.5
LAPORAN KEUANGAN
Y

AKUNTANSI AUDITING

Berpedoman pada PABU Berpedoman pada SA

Tanggung jawab manajemen Tanggug jawab auditor


Menganalisa kejadian Melakukan Risk Assessment
Procedures termasuk
dan transaksi memahami bisnis dan
pengendalian internal klien

Mengukur dan Memperkirakan salah saji


material didalam laporan
mencatat data keuangan manajemen
transaksi

Mengelompokkan dan Memperoleh data dan


mengikhtisarkan data mengevaluasi bukti terkait
dengan salah saji material
yang dicatat
5Ibid., 72. didalam laporan keuangan

Mencapai keyakinan memadai


Mengevaluasi
bahwa laporan keuangan
kewajaran dari disajikan secara wajar dan
estimasi akuntansi sesuai PABU

Mendistribusikan
Menyusun laporan
laporan 7 Memberikan
Mengkomunikasikan
pendapattemuan
melalui
keuangan dan laporan auditor ke laporan
manejemen dandan
auditor dewan
keuangan
ke sesuai
para pemegang saham komisaris melalui
komunikasi komunikasi
lainnya
lain danAssurance service
PABU
setiap tahun
F. Anti Wajar (fair) dalam Auditing
Untuk tidak menggabungkan pengertian dari suatu kata
atau terminologi dalam suatu bidang ilmu maka perlu
diketahui arti kata wajar menurut auditing. Dalam auditing
kata wajar berarti:
1. Bebas dari keragu-raguan dan ketidakjujuran
2. Lengkap informasinya
Dengan demikian suatu laporan keuangan yang wajar
dapat ditafsirkan bahwa laporan keuangan tersebut bebas
dari keragu-raguan dan ketidakjujuran serta lengkap
informasinya.6
6Ibid., hal. 76.

8
G. Jenis-jenis Laporan Audit
Opini Auditor terdiri atas 5 jenis (Mulyadi, 2002 :416) yaitu :7

1 Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian (Unqualified Opinion)

Dengan pendapat wajar tanpa pengecualian, auditor menyatakan bahwa


laporan keuangan menyajikan secara wajar dalam semua hal yang material
sesuai dengan prinsip akuntansi di Indonesia.

Laporan audit dengan pendapat wajar tanpa pengecualian diterbitkan oleh


auditor jika kondisi berikut ini terpenuhi :

1 Semua laporan neraca, laporan laba-rugi, laporan perubahan ekuitas,


dan laporan arus kas terdapat dalam laporan keuangan.

2 Dalam pelaksanaan perikatan, seluruh standar umum dapat dipenuhi


oleh auditor.

3 Bukti cukup dapat dikumpulkan oleh auditor, dan auditor telah


melaksanakan perikatan sedemikian rupa sehingga memungkinkan
untuk melaksanakan tiga standar pekerjaan lapangan.

4 Laporan keuangan disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi di


Indonesia.

5 Tidak ada keadaan yang mengharuskan auditor untuk menambah


paragraf penjelas atau modifikasi kata-kata dalam laporan audit.

2 Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian dengan Bahasa Penjelas


(Unqualified Opinion with Explanatory Language)

Dalam keadaan tertentu, auditor menambahkan suatu paragraf penjelas


dalam laporan audit, meskipun tidak mempengaruhi pendapat wajar tanpa
pengecualian atas laporan keuangan keuangan auditan. Paragraf penjelas
dicantumkan setelah paragraf pendapat. Keadaan yang menjadi penyebab
utama ditambahkannya suatu paragraf penjelas atau modifikasi kata-kata
dalam laporan audit baku adalah:

1 Ketidakkonsistenan penerapan prinsip akuntansi berterima umum.

2 Keraguan besar tentang kelangsungan hidup entitas.

9
3 Auditor setuju dengan suatu penyimpangan dari prinsip akuntansi yang
dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan.

4 Penekanan atas suatu hal

5 Laporan audit yang melibatkan auditor lain.

3 Pendapat Wajar dengan Pengecualian (Qualified Opinion)

Pendapat wajar dengan pengecualian diberikan apabila auditee menyajikan


secara wajar laporan keuangan, dalam semua hal yang material sesuai
dengan prinsip akuntansi berterima umum di Indonesia, kecuali untuk
dampak hal-hal yang dikecualikan.

Pendapat wajar dengan pengecualian dinyatakan dalam keadaan :

1 Tidak adanya bukti kompeten yang cukup atau adanya pembatasan


terhadap lingkup audit.

2 Auditor yakin bahwa laporan keuangan berisi penyimpangan dari


prinsip akuntansi berterima umum di Indonesia, yang berdampak
material, dan ia berkesimpulan untuk tidak menyatakan pendapat tidak
wajar.

4 Pendapat Tidak Wajar (Adverse Opinion)

Pendapat tidak wajar diberikan oleh auditor apabila laporan keuangan


auditee tidak menyajikan secara wajar laporan keuangan sesuai dengan
prinsip akuntansi berterima umum.

5 Tidak Memberikan Pendapat (Disclaimer of Opinion)


Auditor menyatakan tidak memberikan pendapat jika ia tidak
melaksanakan audit yang auditor memberikan pendapat atas laporan
keuangan. Pendapat ini juga diberikan apabila ia dalam kondisi tidak
independen dalam hubungannya dengan klien.
H. Expectation Gap
Kebutuhan pemakai jasa profesi auditor independen
terhadap jenis dan mutu jasa yang dihasilkannya semakin
berkembang. Masyarakat dan pemakai mengharapkan
auditor untuk:
1. Melaksanakan audit dengan kompetensi teknik, integritas,
dan objektif.

10
2. Mencari dan mendeteksi salah saji material baik akibat
kekeliruan maupun ketidakberesan
3. Mencegah laporan keuangan yang menyesatkan terutama
akibat kecurangan dan pelanggaran hukum
4. Mengungkapkan kemungkinan ketidakmampuan
perusahaan untuk meneruskan usahanya dimasa
mendatang
Ada perbedaan antara apa yang diharapkan masyarakat
dan pemakai laporan keuangan dengan apa yang
sesungguhnya menjadi tanggung jawab auditor. Perbedaan
ini sering disebut expectation gap. Banyaknya kritik dan
keluhan masyarakat terhadap profesi akuntan publik
menyebabkan profesi terus melakukan pembenahan dan
penyempurnaan seperti pembenahan standar auditing.
Menurut Australian educational recearch,expectation
gap adalah gap antara standar aktual kinerja yang dilakukan
auditor dengan standar ekspektasian kinerja yang diharapkan
oleh masyarakan atau publik. Banyak anggota publik yang
berharap bahwa:
a. Auditor seharusnya menerima tanggung jawab yang
utama terhadap laporan keuangan
b. Auditor mensertifikasi laporan keuangan
c. Opini yang jelas memberikan garansi terhadap keakuratan
laporan keuangan
d. Auditor melaksanakan pengujian 100%
e. Auditor seharusnya memberikan peringatan awal
mengenai kemungkinan kebangkrutan bisnis
f. Auditor diharapkan dapat mendeteksi kecurangan.
Komponen-komponen dari ekspectation gap.Ekspectation
gap pada dasarnya dipecah menjadi 2 komponen yaitu:
1. Rekuerements gap
2. Feasibility gap8

8Ibid., hal. 80.

11
I. Tahapan Audit Laporan Keuangan
Setidaknya, auditor independen harus menempuh empat
tahap pada saat melaksanakan audit laporan keuangan.
Keempat tahap tersebut, adalah:
1. Penerimaan penugasan audit
2. Perencanaan audit
3. Pelaksanaan audit
4. Pelaporan hasil temuan
Pelaksanaan setiap tahap tidak dapat lepas dari standar
auditing karena standar auditing merupakan kriteria dasar
pelaksanaan tanggung jawab auditor. Hubungan antara
tahapan audit laporan keuangan dengan standar auditing
dapat dilihat pada Gambar 4.5.
Pertimbangan penerimaan penugasan audit perlu
dilakukan terutama apabila auditor belum pernah mengenal
maupun berhubungan dengan klien sebelumnya.
Pertimbangan penerimaan penugasan audit berkaitan erat
dengan standar umum. Perencanaan audit merupakan suatu
hal yang sangat vital. Perencanaan audit berguna untuk
mengkoordinasikan berbagai kegiatan yang berkaitan dengan
audit. Perencanaan audit berakibat kegagalan audit. Tahap
perencanaan audit berkaitan erat dengan standar umum dan
standar pekerjaan lapangan.

Standar
Auditing

Standar

Standar Standar
Pekerjaan Pelaporan
Lapangan

12
Penerimaan Perencanaa Pelaksanaan Pelaporan
Penugasan n Audit Audit Hasil Temuan
Audit
Pengujian atau tes audit dimaksudkan untuk
menghimpun bukti mengenai efektivitas struktur
pengendalian intern dan untuk memberikan dasar bagi
pemberian pernyataan pendapat mengenai kewajaran
laporan keuangan klien. Tahap pelaksanaan audit berkaitan
erat dengan standar umum dan standar lapangan. Pelaporan
hasil audit, yang didasarkan atas berbagai temuan, dilakukan
dalam bentuk laporan auditor independen. Auditor juga dapat
melaporkan temuan lain, misalnya pelaporan mengenai
struktur pengendalian intern. Tahap pelaporan temuan
berkaitan erat dengan standar umum dan standar pelaporan.9

J. Komunikasi Lain Yang Diperlukan


Pendapat auditor atas laporan keuangan bukan
merupakan satu-satunya hasil audit. Di samping menerbitkan
laporan auditor atas laporan keuangan, standar profesional
mengharuskan auditor membahas masalah-masalah tertentu
dengan komite audit, atau dengan orang-orang dari tingkat
wewenang dan tanggung jawab yang setara dengan komite
audit, seperti dewan komisaris, dewan perwalian, atau
seorang pemilik pada perusahaan perorangan. Masalah-
masalah tersebut meliputi pembahasan tentang:
1. Pengendalian intern
2. Kebijakan akuntansi yang signifikan

9Ibid., hal.89.

13
3. Pertimbangan manajemen dan estimasi akuntansi
4. Penyesuaian audit yang signifikan
5. Informasi lain yang dimuat dalam laporan keuangan
auditan
6. Perbedaan pendapat dengan manajemen
7. Konsultasi dengan akuntan lain
8. Kesulitan yang dihadapi dalam pelaksanaan audit
Perbedaan utama antara audit perusahaan tertutup dan
terbuka adalah bahwa auditor perusahaan terbuka harus
melakukan audit kombinasi yang menghasilkan dua laporan.
Pertama, laporan auditor perusahaan terbuka atas laporan
keuangan manajemen. Kedua laporan auditor atas
pengendalian internal dalam pelaporan keuangan.10

K. Laporan Auditor Atas Pengendalian Internal


Laporan standar (standard report) adalah laporan yang
paling umum diterbitkan. Laporan ini berisi pendapat wajar
tanpa pengecualian (unqualified opinion) yang menetapkan
bahwa asersi manajemen atas pengendalian internalnya
adalah wajar dalam semua hal yang material. Kesimpulan ini
dapat diberikan hanya ketik tidak ada kelemahan yang
material di dalam pengendalian internal atas pelaporan
keuangan dan ketika tidak ada hambatan.

10Ibid., hal. 90.

14
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses
akuntansi yang menyajikan informasi yang berguna untuk
pengambilan keputusan oleh berbagai pihak. Laporan keuangan
yang utama terdiri atas neraca, laporan laba rugi dan laporan
aliran kas. Laporan keuangan tersebut disajikan oleh manajemen
perusahaan.
Ada perbedaan tanggung jawab antara auditor independen
dengan manajemen. Tanggung jawab utama mereka adalah
sebagai berikut:
1. Manajemen bertanggung jawab atas pembuatan dan isi
laporan keuangan yang dimuat dalam asersi atau pertanyaan
manajemen.
2. Auditor independen bertanggung jawab untuk memberikan
pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan yang
dihasilkan manajemen.

15
DAFTAR PUSTAKA

Halim, Abdul, AUDITING Dasar-dasar Audit Laporan Keuangan,


Yogyakarta:Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN, 2015.

16

Anda mungkin juga menyukai