Kelompok 4 Akuntansi B
PEMBAHASAN MATERI
a. Audit internal dilakukan oleh tim dalam perusahaan guna meningkatkan efisiensi dan
efektivitas kinerja perusahaan.
b. Sementara itu, audit eksternal dilakukan oleh lembaga independen yang memenuhi
syarat, seperti Kantor Akuntan Publik (KAP) , dan bertujuan meningkatkan
kredibilitas perusahaan di mata publik maupun pemangku kepentingan lainnya.
Bagi perusahaan yang tengah berkembang pesat, kegiatan audit berkala bukan lagi
menjadi sebuah pilihan, tetapi sebuah keharusan. Beberapa alasan yang memperkuat
mengapa perusahaan perlu diaudit adalah:
1. Memberikan jaminan kepada para pemegang saham
Ketika bisnis Anda bertumbuh cepat,Pemegang saham cenderung kurang
terlibat dalam operasional harian dan memilih berpartisipasi secara strategis
saja. Audit akan membantu pemegang saham menilai dan meninjau akurasi
keuangan serta pengendalian sistem internal. Hal tersebut sudah mencakup
upaya menemukan kelemahan sistem maupun ketidakpatuhan terhadap
prosedur internal. Singkatnya, proses audit menjadi jaminan kredibilitas
perusahaan Anda di mata pemegang saham.
Terkait tujuan, ada lima tujuan utama yang harus dicapai selama proses audit internal.
Kelima tujuan tersebut antara lain completeness, accuracy, existence, valuation dan
classification.
2. Audit Kepatuhan/Ketaatan
Audit kepatuhan/ketaatan adalah jenis kegiatan audit yang bertujuan untuk menilai
sejauh mana unit kerja dalam perusahaan menjalankan tugasnya sesuai dengan aturan
dan prosedur yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Audit ini bertujuan untuk
memastikan bahwa karyawan dan departemen mematuhi peraturan perusahaan, serta
peraturan eksternal yang berlaku. Audit Ketaatan (compliance audit) dilaksanakan
untuk menentukan apakah pihak yang diaudit mengikuti prosedur, aturan, atau
ketentuan yang diterapkan oleh otoritas yang lebih tinggi. Contoh audit Ketaatan
untuk suatu perusahaan tertutup
menentukan apakah personel akuntansi mengikuti prosedur yang digariskan oleh
kontroler perusahaan.
Review tarif upah untuk melihat ketaatan dengan ketentuan upah minimum
Memeriksa perjanjian kontraktual dengan bangkit dan pemberi pinjaman lainnya
untuk memastikan bahwa perusahaan menaati persyaratan-persyaratan hukum..
3. Audit Operasional
Audit operasional adalah jenis audit internal yang berfokus pada pengelolaan sumber daya
perusahaan. Auditor internal akan memeriksa bagaimana perusahaan mengelola sumber daya
seperti manusia, teknologi, dan aset lainnya.
Pemeriksaan ini harus selaras dengan misi dan tujuan bisnis perusahaan. Melalui audit
operasional, perusahaan dapat memastikan bahwa sumber daya yang ada benar-benar
digunakan secara efektif dan efisien.
Audit operasional mengevaluasi efisiensi dan efektivitas setiap bagian dari prosedur dan
metode operasi operasional. Pada akhir audit operasional, manajemen biasanya
menggarapkan saran-saran untuk memperbaiki operasi. Sebagai contoh, auditor mungkin
mengevaluasi dengan sistem komputer yang baru dipasang.
1. Akuntan Pendidik
Adalah akuntan yang bertugas dalam pendidikan akuntansi, mengajar dan menyusun
kurikulum pendidikan akuntansi di perguruan tinggi, serta melakukan penelitian dan
pengembangan akuntansi, contohnya Dosen.
Adalah akuntan yang telah mendapatkan izin dari Menteri Keuangan RI untuk
memberikan jasa audit umum dan review atas laporan keuangan, audit kinerja, dan audit
khusus serta jasa dalam bidang non atestasi lainnya seperti jasa konsultasi, jasa kompilasi,
dan jasa-jasa lainnya yang berhubungan dengan akuntansi dan keuangan. Akuntan publik
juga dikenal sebagai akuntan eksternal yaitu akuntan independen yang memberikan jasa-
jasanya atas dasar pembayaran tertentu, mereka bekerja bebas dan umumnya mendirikan
suatu kantor akuntan.
d. Forensic accountant
Seorang Forensic Accountant adalah seorang profesional akuntansi yang khususnya
terlatih dalam mendeteksi dan menyelidiki kecurangan keuangan, serta menyajikan
temuan mereka di pengadilan atau proses hukum lainnya. Mereka menggunakan
pengetahuan akuntansi dan audit untuk menganalisis catatan keuangan,
mengidentifikasi tanda-tanda kecurangan, dan mengumpulkan bukti untuk
mendukung penyelidikan hukum. Forensic Accountants juga dapat memberikan saksi
ahli dalam kasus hukum yang melibatkan kecurangan keuangan atau penyimpangan
akuntansi lainnya. Peran mereka sangat penting dalam membantu perusahaan,
lembaga pemerintah, dan lembaga lainnya dalam menangani kegiatan ilegal atau
penyelewengan keuangan.
3. Standar Pelaporan
Standar pelaporan adalah standar terakhir dari pedoman audit. pelaporan ini
mengharuskan seorang auditor untuk:
A. Auditor harus menyatakan dalam laporan auditor apakah laporan keuangan
disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum
B. Auditor harus mengidentifikasi dalam laporan auditor keadaan-keadaan di
mana prinsip-prinsip tersebut tidak dipatuhi secara konsisten dalam periode
berjalan dalam kaitannya dengan periode sebelumnya. Jika auditor
menentukan bahwa pengungkapan informatif dalam laporan keuangan tidak
cukup memadai, auditor harus menyatakannya dalam laporan auditor.
C. Laporan auditor harus menyatakan suatu opini mengenai laporan keuangan,
secara keseluruhan, atau menyatakan bahwa suatu opini tidak dapat
diungkapkan. Ketika auditor tidak dapat menyatakan pendapat secara
keseluruhan, auditor harus menyatakan alasannya dalam laporan auditor.
Dalam semua kasus di mana nama auditor dikaitkan dengan laporan keuangan,
auditor harus dengan jelas menunjukkan karakter pekerjaan auditor, jika ada,
dan tingkat tanggung jawab yang dipikul auditor, dalam laporan auditor.