AUDITING DASAR
Disusun Oleh :
FAKULTAS EKONOMI
2020/2021
BAB I
PENDAHULUAN
Berkembangnya dunia usaha yang semakin pesat saat ini, membuat pelaku bisnis
meningkatkan kinerja perusahaan untuk mempertahankan dalam persaingan usaha yang terjadi.
Selain mempertahankan di dunia usaha, perusahaan dapat membuat suatu laporan keuangan yang
dapat digunakan sebagai informasi kepada pengguna laporan. Laporan keuangan yang
dikeluarkan tersebut harus sesuai dengan Satandar Akuntansi Keuangan yang telah diatur oleh
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).
Banyak perusahaan yang kurang memperhatikan terhadap laporan keuangan tersebut
apakah sudah sesuai atau kurang sesuai dengan Standar Akuntansi yang berlaku di Indonesia.
Untuk itu, perusahaan dapat menggunakan jasa audit yang dianggap independen dalam
memeriksa laporan keuangan tersebut, jasa audit yang dimaksud adalah dengan menggunakan
jasa auditor eksternal yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik.
Profesi Akuntan Publik merupakan sebuah profesi keprcayaan masyarakat bisnis, dimana
eksistensinya dari ke waktu semakin diakui oleh masyarakat bisnis itu sendiri. Dari profesi
akuntan publik, masyarakat mengharapkan penilaian bebas dan tidak memihak terhadap
informasi yang disajikan oleh manajemen perusahaan dalam laporan keuangan. Profesi akuntan
publik bertanggungjawab untuk menaikkan tingkat keandalan laporan keuangan perusahaan,
sehingga masyarakat memperoleh informasi keuangan yang andal sebagai dasar pengambilan
keputusan. Mengingat peranan akuntan publik sangat dibutuhkan oleh kalangan dunia usaha,
maka mendorong para akuntan publik ini untuk benar-benar memahami pelaksanaan etika yang
berlaku dalam menjalankan profesinya.
Adapun rumusan masalah dari uraian diatas adalah “ apakah yang dimaksud dengan
Auditing dan bagaimanakah Profesi Akuntan Publik ?”
BAB II
PEMBAHASAN
A. Auditing
1. Pengertian Auditing
Pada umumnya audit merupakan kegiatan pemeriksaan terhadap suatu kesatuan
ekonomi yang dilakukan seseorang atau kelompok yang independen dan bertujuan untuk
mengevaluasi atau mengukur lembaga/perusahaan dalam melaksanakan tugas atau pekerjaan
dengan kriteria yang telah ditentukan, untuk kemudian mengkomunikasikannya kepada
pihak-pihak yang berkepentingan.1[1]
Auditing adalah proses pengumpulan dan pengevaluasian bahan bukti tentang informasi
yang dapat di ukur mengenai suatu entitas ekonomi yang dilakukan seorang yang kompeten dan
independen untuk dapat menentukan dan melaporkan kesesuaian informasi termasuk dengan
kriteria-kriteria yang telah ditetapkan menurut Arens Loebbecke (1996:!).
Secara umum pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa audit adalah proses secara
sistematis yang dilakukan oleh orang berkompeten dan independen dengan mengumpulkan dan
mengevaluasi bahan bukti dan bertujuan memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan
keuangan tersebut.
Dalam melaksanakan audit faktor-faktor yang harus diperhatikan adalah:
1. Dibutuhkan informasi yang dapat diukur dan sejumlah kriteria (standar) yang dapat digunakan
sebagai panduan untuk mengevaluasi informasi tersebut.
2. Penetapan intetitas ekonomi dan periode waktu yang di audit harus jelas untuk menentukan
lingkup tanggung jawab auditor.
3. Bahan bukti harus diperoleh dalam jumlah dan kualitas yang cukup untuk memenuhi tujuan
audit.
4. Kemampuan auditor memahami kriteria yang di gunakan serta sikap independen dalam
mengumpulkan bahan bukti yang diperlukan untuk mendukung kesimpulan yang akan
diambilnya.2[2]
2
Auditing memberikan nilai tambah bagi laporan keuangan perusahaan, karena akuntansi
publik sebagai yang ahli dan independen pada akhir pemeriksaannya akan memberikan
pendapat mengenai kewajaran posisi keuangan, hasil usaha, perubahan ekuitas, dan laporan
arus kas.
Seorang auditor harus mempunyai kemampuan memahami kriteria yang digunakan serta
mampu menetukan sejumlah bahan bukti yang diperlukan untuk mendukung kesimpulan yang
akan diambilnya. Auditor harus objektif dan mempunyai sikap mental independen.
Sekalipun auditor seorang ahli, tetapi apabila dia tidak mempunyai sikap independen
dalam pengumpulan informasi, maka informasi yang digunakan untuk mengmabil
keputusan dianggap bias. Tahap terakhir setelah selesai melakukan audit adalah penyusunan
laporan audit yang merupakan alat penyampaian informasi kepada pemakai laporan.
Dari definisi audit secara umum tersebut memiliki unsur penting yang diuraian Mulyadi
(2009:9) yaitu antara lain sebagai berikut:
1. Suatu Proses Sistematik
Auditing merupakan suatu proses yang sistematik, yaitu berupa suatu rangkaian langkah atau
prosedur yang logis, berangka dan terorganisasi. Auditing dilaksanakan dengan suatu urutan
langkah yang direncanakan, terorganisir dan bertujuan.
2. Untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif
Proses sistematik itu ditujukan untuk memperoleh bukti yang mendasari pernyataan yang
dibuat oleh individu atau badan usaha, serta untuk mengevaluasi tanpa memihak atau
prasangka terhadap bukti-bukti tersebut.
3. Pernyataan mengenai kegiatan dan kejadian ekonomi
Yang dimaksud dengan pernyataan mengenai kegiatan dan kejadian ekonomi disini adalah hasil
proses akuntansi. Akuntansi merupakan proses pengidentifikasian, pengukuruan, dan
penyampaian informasi ekonomi yang dinyatakan dalam satuan uang. Proses akuntansi ini
menghasilkan suatu pernyataan yang disajikan dalam laporan keuangan, yang umumnya terdiri
dari empat laporan keuangan pokok: neraca, laporan laba/rugi, laporan perubahan
ekuitasdan laporan arus kas. Laporan keuangan dapat pula berupa laporan biaya pusat
pertanggung jawaban tertentu dalam perusahaan
4. Menetapkan tingkat kesesuaian
Pengumpulan bukti mengenai pernyataan dan evaluasi terhadap hasil pengumpulan bukti
tersebut dimaksudkan untuk menetapkan kesesuaian pernyataan tersebut dengan kriteria yang
telah ditetapkan.
5. Kriteria yang ditetapkan
Kriteria atau standar yang digunakan sebagai dasar untuk menilai pernyataan dapat berupa:
a. Peraturan yang ditetapkan oleh suatu badan legislatif
b. Anggaran atau ukuran prestasi lain yang ditetapkan oleh manajemen
c. Prinsip akuntansi yang berterima umum di Indonesia (generally accepted accounting
principles)
6. Penyampaian hasil
Penyampaian hasil auditing sering disebut dengan atestasi (attestation). Penyampaian hasil
ini dilakukan secara tertulis dalam bentuk laporan audit (audit report).
7. Pemakai yang berkepentingan
Dalam dunia bisnis pemakai yang berkepentingan terhadap laporan audit adalah para
pemakai informasi keuangan, calon investor dan kreditur, organisasi buruh, dan kantor
pelayanan pajak.
Dalam menjalankan tugasnya, seorang auditor harus mengunjungi unit kerja yang akan
diaudit. Dalam menjalankan fungsinya, seorang auditor mempunyai hak untuk mendapatkan
akses informasi yang dibutuhkan. Untuk itu maka pimpinan unit harus memberikan kesempatan
seluas-luasnya kepada aud itor dalam berinteraksi dengan staf atau pimpinan unit tersebut.
Ada beberapa cara yang dapat ditempuh auditor dalam mendapatkan informasi dari
auditee, antara lain:
3
melaksanakan tugas tersebut. Para pemeriksa pada umumnya dibayar oleh manajemen organisasi
yang diperiksa.
2. Auditing Internal adalah suatu kontrol organisasi yang mengukur dan mengevaluasi efektivitas
organisasi yang menghasilkan informasi untuk manajemen organisasi itu sendiri. Auditornya
disebut auditor internal yang merupakan karyawan organisasi tersebut dan digaji oleh organisasi
tersebut, fungsinya membantu manajemen dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas kegiatan
perusahaan.
3. Auditing Sektor Publik adalah suatu kontrol atas organisasi pemerintah yang memberikan
jasanya kepada masyarakat, seperti pemerintah pusat maupun pemerintah daerah yang mencakup
audit laporan keuangan, audit kepatuhan, maupun audit operasional. Auditornya adalah auditor
pemerintah dan dibayar oleh pemerintah. Pemeriksaan dapat mencakup pemeriksaan laporan,
pemeriksaan kepatuhan dan pemeriksaan operasional.4[4]
Laporan Keuangan yang merupakan tanggung jawab manajemen perlu diaudit oleh KAP
yang merupakan pihak ketiga yang independen, karena :
1. Apabila laporan keuangan tidak diaudit, maka ada kemungkinan bahwa laporan keuangan
tersebut mengandung kesalahan baik yang disengaja maupun yang tidak desengaja. Oleh sebab
itu laporan keuangan perusahaan yang belum diaudit kurang dipercaya kewajarannya oleh pihak
– pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan tersebut.
2. Jika laporan keuangan telah diaudit dan mendapat tanggapan wajar dari KAP yang melakukan
audit tersebut maka pihak – pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan tersebut bisa
yakin laporan keuangan tersebut bebas dari salah saji yang material dan laporan keuangan
tersebut telah disajikan sesuai dengan ketentuan standar akuntansi yang berlaku di Indonesia
3. Mulai tahun 2001perusahaan yang memiliki total asset >Rp. 25miliyar harus memasukkan
audited financial statements ke Departemen Perdagangan dan Perindustrian
4. Perusahaan yang sudah go public harus memasukkan audited financial statements ke Bapepam –
LK paling lambat 90 hari setelah tahun buku
5. SPT yang didukung oleh audited financial statements lebih dipercaya oleh pihak pajak
dibandingkan dengan laporan keuangan yang belum diaudit .
4
Akuntan Publik melaksanakan tiga tipe audit utama : audit atas laporan keuangan,
audit operasional dan audit kepatuhan. Dua jenis jasa audit yang terakhir sering kali
dinamakan sebagai audit aktivitas, walaupun kedua jenis audit tersebut sangat mirip dengan jasa
assurance dan jasa atestasi.
Menurut Rahayu dan Suhayati (2010 : 4)jenis audit terditi dari 3 macam, yaitu :
1. Audit Laporan Keuangan
Audit laporan keuangan bertujuan untuk menentukan apakah laporan keuangan telah disajikan
wajar, sesuai dengan kriteria-kriteria tertentu.
2. Audit Operasional
Perkembangan bisnis membuat pemegang saham sudah tidak dapat mengikuti semua kegiatan
operasi perusahaannya sehari-hari, sehingga mereka membutuhkan auditor manajemen yang
profesional untuk membantu mereka dalam mengendalikan operasional perusahaan.
3. Audit Kepatuhan
Audit Kepatuhan bertujuan untuk menentukan apakah auditee (yang diperiksa) telah mengikuti
kebijakan, prosedur, dan peraturan yang telah ditentukan pihak yang otoritasnya lebih tinggi.
Berdasarkan uraian di atas bahwa jenis-jenis audit merupakan kegiatan yang dilakukan
oleh bagian audit. Kriteria yang ditetapkan dari setiap jenis audit memiliki ciri khas sendiri,
seperti : (1) audit atas laporan keuangan berdasarkan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku
umum, (2) audit kepatuhan berdasarkan kebijakan manajemen, hukum, peraturan, atau
persyaratan lain pihak ketiga dan (3) audit operasional berdasarkan penetapan tujuan misalnya,
yang dilakukan oleh manajemen atau pihak yang berwenang.
Sedangkan Mulyadi (2009:28) mengemukakan orang atau sekelompok orang yang
melaksanakan audit dapat dikelompokan menjadi 3 golongan antara lain adalah sebagai
berukut :
1. Auditor independen
Auditor independen adalah auditor profesional yang menyediakan jasanya kepada
masyarakat umum, terutama dalam bidang atas laporan keuangan yang dibuat oleh kliennya.
Audit tersebut terutama ditujukan untuk memenuhi kebutuhan para pemakai informasi
keuangan seperti : kreditur, investor, dan instansi pemerintahan (terutama instansi pajak).
2. Auditor Pemerintah
Auditor pemerintah adalah auditor profesional yang bekerja di instansi pemerintah yang
tugas pokoknya melakukan audit atas pertanggung jawaban keuangan yang disajikan oleh
unit-unit organisasi atau entitas pemerintahan atau pertanggung jawaban keuangan yang
ditujukan kepada pemerintah.
3. Auditor Intern
Auditor intern adalah auditor yang bekerja dalam perusahaan (perusahaan negara maupun
perusahaan swasta) yang tugas pokoknya adalah menetukan apakah kebijakan dan prosedur
yang ditetapkan oleh manajemen puncak telah dipatuhi, menentukan baik atau tidaknya
penjagaan terhadap kekayaan organisasi, menetukan efisiensi dan efektifitas prosedur
kegiatan organisasi, serta menentukan keandalan informasi yang dihasilkan oleh berbagai
bagian organisasi.
Pada dasarnya layanan yang diberikan oleh para auditor disetiap cabang auditing diatas
adalah sama, kini setiap cabang telah terpisah dan mempunyai tanggung jawab beda dengan
tingkat kebebasan yang berbeda.5[5]
6
sebagai auditor eksternal dituntut untuk memiliki dedikasi terhadap profesinya mengikuti kode
etik profesi yang ditetapkan oleh organisasi profesinya yaitu, Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI),
yang terdiri dari standar umum, Standar Pekerjaan Lapangan, dan Standar Pelaporan guna
menunjukkan profesionalisme (Hery dan Merrina Agustiny, 2007).
Menurut (Hery dan Merrina Agustiny, 2007) ada elemen penting yang dimiliki oleh
akuntan, yaitu keahlian dan pemahaman tentang standar akuntansi atau standar penususnan
laporan keuangan, standar pemeriksaan/auditing, etika profesi dan pemahaman terhadap
lingkungan bisnis yang diaudit. Persyaratan utam yang harus dimiliki oleh auditor adalah wajib
memegang teguh aturan etika profesi yang berlaku.7[7]
8
Mencangkup pemerolehan dan penilaian bukti yang mendasari laporan keuangan historis suatu
entitas yang berisi asersi yang dibuat oleh manajemen entitas tersebut. Atas dasar audit yang
dilaksanakan terhadap laporan keuangan historis suatu entitas, auditor menyatakan suatu
pendapat mengenai apakah laporan keuangan tersebut menyajikan secara wajar, dalam semua hal
yang material, posisi keuangan dan hasil usaha entitas sesuai dengan prinsio akuntansi berterima
umum.
2. Pemeriksaan (Exminatoin)
Berupa pernyataan suatu pendapat atas kesesuaian asersi yang dibuat oleh pihak lain dengan
kriteria yang telah ditetapkan. Contoh: pemeriksaan terhadap inforomasi keuangan prospektif
dan pemeriksaan untuk menentukan kesesuaian pengenda;ian intern suatu entitas dengan kriteria
yang ditetapkan oleh instansi pemerintah.
3. Review,
Berupa permintaan keterangan dan prosedur analitik terhadap informasi keuangan suatu entitas
dengan tujuan untuk memberikan keyakinan negatif atas asersi yang terkandung dalam informasi
keuangan tersebut. Keyakinan negatif lebih rendah tingkatnya dibandingkan dengan keyakinan
positif yang diberikan oleh akuntan publik dalam jasa audit dan jasa pemeriksaan, karena lingkup
prosedur yang digunakan oleh akuntan publik dalam pengumpulan bukti lebh sempit dalam jasa
review dibandingkan dengan yang dignakan dalam jasa audit dan jasa pemeriksaan. Dalam
menghasilkan jasa audit dan pemeriksaan, akuntan publik melaksanakan berbagai prosedur:
inspeksi; observasi, konfirmasi, permintaan keterangan, pengusutan (tracing), pemeriksaan bukti
pendukung (vouching), pelaksanaan ulangn (reperforming), dan analisis.
4. Prosedur yang disepakati (Agreed-upon procedures)
Jasa atestasi atas asersi manajemen dapat dilaksanakan oleh akuntan publik berdasarkan prosedur
yang disepakati antara klien dnegan akuntan publik. Contoh: klien dan akuntan bersepakat
bahwa prosedur tertentu akan diterapkan terhadap unsur atau akun tertentu dalam suatu laporan
keuangan, bukan terhadap semua unsur laporan keuangan.
c. Jasa Nonassurance
adalah jasa yang dihasilkan oleh akuntan publik yang di dalamnya ia tidak memberikan suatu
pendapat, keyakinan negatif, ringkasan temuan, atau bentuk lain keyakinan. Contoh jasa
nonassurance yang dihasilkan oleh profesi akuntan publik adalah:
1. jasa kompilasi
Melakukan berbagai jasa akuntansi kliennyasampai dengan penyusunan laporan keuangan),
2. Jasa perpajakan
Bantuan dalam pengisian pemberitahuan pajak tahunan (SPT) pakjak penghasilan, perencanaan
pajak, dan bertindak mewakili kliennya dalam menghadapi masalah perpajakan,
9
Hanya berisi satu pasal yaitu mengatur tanggal berlakunya kode etik akuntan Indonesia.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Auditing dan profesi akuntan public merupakan suatu proses sistematik untuk
memperoleh dan mengevaluasi bukti – bukti secara obyektif mengenai pernyataan tentang
kejadian dan tindakan ekonomi untuk menentukan tingkat kesesuaian antara pernyataan tersebut
dengan kriteria yang ditetapkan dan untuk menyampaikan hasilnya kepada pemakai yang
berkepentingan.
Dalam melakukan pemeriksaan tersebut akuntan harus selalu berpedoman pada tiga hal
yakni : norma pemeriksaan akuntan, prinsip akuntansi Indonesia, kode etik profesi. Norma
pemeriksaan akuntan merupakan tolak ukur mutu pekerjaan akuntan.
DAFTAR PUSTAKA
http://a-research.upi.edu/operator/upload/s_l0151_0608071_chapter1.pdf
http://dir.unikom.ac.id/s1-final-project/fakultas ekonomi/akuntansi/2010/jbptunikompp-gdl-
gemiquanta-22877/6-unikom-g-i.pdf/pdf/6-unik
http://dokumen.tips/download/link/auditing-makalah
http://media.unpad.ac.id/thesis/120103/2010/120103100076_2_5462.pdf
http://repository.widyatama.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/3564/Bab%201.pdf?sequence=6
http://www.academia.edu/8899534/AUDITING_and_PROFESI_AKUNTAN_PUBLIK