Anda di halaman 1dari 13

KONSEP PENGAUDITAN

Disusun Oleh :
VIVIN PUSPITASARI
(213003020003)
Pengauditan adalah suatu proses
sistematis pemerolehan dan
pengevaluasian bukti-bukti yang terkait
dengan asersi management atas tindakan-
tindakan dan kejadian-kejadian ekonomik
yang difungsikan untuk memastikan tingkat
kesesuaian antara asersi-asersi tersebut
dan kriteria- kriteria yang telah ditetapkan
sebelumnya
Secara umum audit adalah proses sistematis
yang dilakukan oleh orang yang kompeten
dan independen dengan mengumpulkan dan
mengevaluasi bahan bukti dan bertujuan
memberikan pendapat mengenai kewajaran
laporan keuangan tersebut.
FAKTOR-FAKTOR YANG HARUS DI
PERHATIKAN DALAM
MELAKSANAKAN AUDIT
1). Dibutuhkan informasi yang dapat diukur dan sejumlah
kriteria (standar) yang dapat digunakan sebagai panduan
untuk mengevaluasi informasi tersebut, 2). Penetapan
entitas ekonomi dan periode waktu yang diaudit harus jela
untuk menentukan lingkup tanggungjawab auditor, 3).
Bahan bukti harus diperoleh dalam jumlah dan kualitas
yang cukup untuk memenuhi tujuan audit, 4). Kemampuan
auditor memahami kriteria yang digunakan serta sikap
independen dalam mengumpulkan bahan bukti yang
diperlukan untuk mendukung kesimpulan yang akan
diambilnya.
Audit pada umumnya dibagi menjadi tiga
golongan, yaitu : audit laporan keuangan,
audit kepatuhan, dan audit operasional.
1) Audit laporan keuangan (financial
statement audit). Audit laporan keuangan
adalah audit yang dilakukan oleh auditor
eksternal terhadap laporan keuangan
kliennya untuk memberikan pendapat
apakah laporan keuangan tersebut disajikan
sesuai dengan kriteria-kriteria yang telah
ditetapkan.
2) Audit kepatuhan (compliance
audit). Audit ini bertujuan untuk
menentukan apakah yang
diperiksa sesuai dengan kondisi,
peratuan, dan undang-undang
tertentu. Kriteria-kriteria yang
ditetapkan dalam audit kepatuhan
berasal dari sumber-sumber yang
berbeda
3) Audit operasional
(operational audit). Audit
operasional merupakan
penelahaan secara sistematik
aktivitas operasi organisasi
dalam hubungannya dengan
tujuan tertentu.
Tujuan dan manfaat audit
independen
Tujuan umum audit atas laporan keuangan
adalah untuk menyatakan pendapat atas
kewajaran laporan keuangan, dalam
semua hal yang material, sesuai dengan
prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku
umum. Kewajaran laporan keuangan
diukur berdasarkan asersi terkandung
dalam setiap unsur yang disajikan dalam
laporan keuangan, yang disebut dengan
asersi manajemen.
Asersi manajemen yang disajikan dalam laporan
keuangan dapat di klasifikasikan berdasarkan
penggolongan besar berikut ini :
1. Asersi Keberadaan atau Kejadian
2. Asersi Kelengkapan
3. Asersi Hak dan Kewajiban
4. Asersi Penilaian atau lokasi
5. Asersi Penyajian dan Pengungkapan
Asersi Manajemen dan Tujuan Audit
Tujuan audit atas laporan keuangan adalah untuk
menyatakan pendapat atas kewajaran laporan keuangan
klien disajikan secara wajar, dalam semua hal yang
material, sesuai dengan prinsip akuntansi berterima
umum di Indonesia.
Bukti Audit
Bukti audit yang mendukung laporan
keuangan terdiri dari :
1. Data Akuntansi
2. Informasi Penguat
Cukup atau Tidaknya Bukti Audit
Factor yang mempengaruhinya adalah:
 Materialitas dan Risiko
 Faktor Ekonomi
 Ukuran dan Karakteristik Populasi
PROSEDUR AUDIT
Prosedur audit yang biasa dilakukan audit oleh
auditor meliputi :
1. Inspeksi
2. Pengamatan
3. Permintaan keterangan
4. Konfirmasi
5. Penelusuran
6. Pemeriksaan bukti pendukung
7. Penghitungan
8. Scanning
9. Pelaksaan ulang
10. Teknik audit berbantuan komputer
SITUASI AUDIT YANG
MENGANDUNG RISIKO BESAR
Auditor harus waspada jika menghadapi situasi
audit yang mengandung risiko besar seperti berikut ini.
1. Pengendalian Intern yang Lemah
2. Kondisi Keuangan yang tidak Sehat
3. Manajemen yang tidak dapat Dipercaya
4. Penggantian Auditor
5. Perubahan Tarif atau Peraturan Pajak atas Laba
6. Usaha yang Bersifat Spekulatif
7. Transaksi Perusahaan yang Kompleks
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai