Anda di halaman 1dari 17

KELOMPOK 5

PEMAHAMAN DAN PENILAIAN


PENGENDALIAN INTERNAL
Dosen Pengampu :
Dr. Sri Rahayu, S.E., M.S.A.,CA, CIQaR, CIQnR
Anggota kelompok 5
Ocha ananda
01 (C1C020105)

DISTA
ANGGINI
02 (C1C020107)
Pengertian Sistem Pengendalian Internal

Menurut PP Nomor 60 Tahun 2008 tentang SPIP (Sistem Pengendalian


Intern Pemerintah) adalah:

"Proses yang integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara
terus menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk memberikan
keyakinan memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan
yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset
negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan."
Sesuai dengan PP Nomor 60 Tahun 2008, SPIP terdiri dari lima unsur:

• Lingkungan pengendalian

• Penilaian risiko

• Kegiatan pengendalian

• Informasi dan komunikasi

• Pemantauan pengendalian intern


Tanggung Jawab Auditor dan Manajemen Berkaitan dengan Pengendalian Intern

Pengendalian internal merupakan tanggung jawab manajemen, informasi


mengenai pengendalian seringkali membantu auditor memutuskan apakah
laporan keuangan disajikan dengan wajar. Laporan keuangan tidak akan
diharapkan menyajikan secara wajar posisi keuangan jika pengendalian
internal yang berkaitan dengan keandalan laporan keuangan tidak memadai.
Akan tetapi, auditor dapat memberikan pendapat wajar tanpa pengecualian
terhadap laporan keuangan meskipun pengendalian internal tidak
mendorong efisiensi dan efektivitas.
Tujuan Pemahaman dan Penilaian atas Pengendalian Intern

a) Menilai risiko pengendalian

b) Menentukan sifat, saat dan ruang lingkup pengujian-pengujian yang


dilakukan atas pengendalian, ketaatan dan substantif

c) Menyatakan pendapat atau membuat laporan atas pengendalian intern


berkenaan dengan laporan keuangan dan ketaatan.
Tujuan Pemahaman dan Penilaian atas Pengendalian Intern

Dalam audit keuangan, auditor mengevaluasi pengendalian intern, yang telah dirancang dan
dilaksanakan manajemen, untuk mendapatkan keyakinan yang memadai bahwa tujuan-tujuan
berikut terpenuhi, yaitu:

• Keandalan laporan keuangan (pengendalian laporan keuangan). Transaksi-transaksi dicatat,


diproses, dan diringkas untuk memungkinkan penyajian laporan keuangan yang sesuai dengan
standar akuntansi yang berlaku umum.

• Ketaatan atas peraturan dan perundang-undangan yang berlaku (pengendalian ketaatan).


Transaksi dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang mengatur
penggunaan anggaran dan peraturan perundang-undangan lainnya yang dapat berpengaruh
langsung dan material terhadap laporan keuangan, dan kebijakan lain yang ditetapkan bagi
instansi tersebut.
Jenis-Jenis Pengendalian Yang Perlu Dipahami Auditor

 Pengendalian Pelaporan Keuangan

Pengendalian pelaporan keuangan adalah pengendalian yang dirancang dan


diselenggarakan dengan tujuan mencegah atau menemukan salah saji agregat dalam laporan
keuangan dan laporan anggaran. Satu atau beberapa salah saji dapat terjadi pada setiap asersi
laporan keuangan/anggaran. Misalnya, untuk asersi keberadaan atau keterjadian, salah saji
potensial dapat terjadi pada empat bidang berikut:

1. Validitas

2. Titik pisah (cutoff)

3. Pengikhtisaran

4. keberadaan
Jenis-Jenis Pengendalian Yang Perlu Dipahami Auditor

 Pengendalian Pengamanan
Pengendalian pengamanan adalah pengendalian yang bertujuan mengamankan aset/harta dari
perolehan, penggunaan dan pelepasan yang tidak sah.
 Pengendalian Anggaran

Tujuan dari pengendalian anggaran adalah untuk memberikan keyakinan yang memadai bahwa
entitas telah:

a) Mencatat, memproses, dan meringkas transaksi-transaksi dengan benar yang memungkinkan


penyajian laporan realisasi anggaran sesuai dengan peraturan pelaporan anggaran yang berlaku;
b) Melaksanakan transaksi-transaksi sesuai dengan otorisasi dalam anggaran
Jenis-Jenis Pengendalian Yang Perlu Dipahami Auditor

• Pengendalian Ketaatan

Pengendalian ketaatan adalah pengendalian dengan tujuan untuk menyediakan keyakinan yang
memadai bahwa entitas telah menaati semua peraturan perundang-undangan yang berlaku.

• Pengendalian Operasional

Pengendalian operasional adalah pengendalian yang dirancang untuk memberikan keyakinan yang
memadai bahwa entitas telah mencapai tujuannya secara efektif dan efisien. Bagian utama dari
pengendalian operasional adalah pengendalian-pengendalian ukuran kinerja yang dirancang untuk
memberikan keyakinan yang memadai bahwa data yang mendukung ukuran-ukuran kinerja yang
dilaporkan pada laporan akuntabilitas telah dicatat dan dipertanggungjawabkan untuk memungkinkan
penyusunan informasi kinerja yang andal dan lengkap.
Prosedur untuk Memperoleh Pemahaman atas Pengendalian Intern

Prosedur-prosedur yang digunakan terdiri dari:

 Menelaah pengalaman sebelumnya dengan entitas;


 Menanyai pimpinan, manajemen, dan staf yang sesuai;
 Menginspeksi dokumen-dokumen dan catatan-catatan;
 Mengamati kegiatan-kegiatan dan aktivitas-aktivitas instansi pemerintah
tersebut.
Pengujian atas Pengendalian

 Pengujian atas Efektivitas Pelaksanaan Pengendalian

Pengujian dilakukan selama pekerjaan audit interim, tetapi pengujian lebih lanjut dapat dilakukan pada
audit akhir tahun untuk pengendalian-pengendalian yang penting selama periode setelah audit Interim.

 Perancangan Pengujian

Auditor memiliki beberapa pilihan dalam merancang pengujian-pengujian. Pilihan-pilihan ini berkaitan
dengan sifat prosedur audit yang digunakan untuk melakukan pengujian-pengujian, dan jangka waktu
serta luasnya pengujian.

 Sifat Pengujian

Dalam melakukan pengujian-pengujian, auditor memilih prosedur yang akan memberikan bukti yang
paling meyakinkan tentang efektivitas pengendalian.
Pengujian atas Pengendalian

• waktu pengujian

Waktu pengujian pengendalian mengacu pada kapan pengujian dilakukan dan bagian periode pelaporan
mana pengujian ini terkait. Pengujian-pengujian pengendalian yang direncanakan dilakukan selama
pekerjaan interim, yang dapat dilakukan beberapa bulan sebelum akhir tahun yang diaudit.

• Program Audit untuk Pengujian

Program audit tersebut berisi prosedur yang digunakan dalam melakukan pengujian untuk asersi yang
ditujukan.

• Mendokumentasikan Tingkat Risiko Pengendalian yang Dinilai

 Risiko pengendalian tinggi: hanya kesimpulannya saja yang perlu didokumentasikan.


 Risiko pengendalian lebih rendah daripada tinggi: dasar untuk penilaian harus didokumentasikan.
Contoh Sistem Pengendalian Internal Pada Organisasi Sektor Publik

SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL PADA RUMAH SAKIT UMUM PKU MUHAMMADIYAH NANGGULAN

Pengendalian Internal yang diterapkan oleh RS PKU Muhammadiyah Nanggulan secara


keseluruhan belum sepenuhnya diterapkan. Hal ini terlihat pada komponen Lingkungan
Pengendalian yaitu tidak adanya struktur organisasi serta pembagian tugas dan wewenang yang
jelas di setiap bagian. Pada komponen perhitungan resiko, pihak RS belum mempunyai strategic
plan berupa rencana strategis dan rencana operasional sehingga pihak RS kesulitan dalam
penyusunan rencana kegiatan dan anggaran tahunan. Terkait dengan aktivitas pengendalian,
belum terdapat pemisahan tugas dan tanggung jawab secara memadai dan dituangkan dalam
dokumen tertulis sehingga tidak ada evaluasi secara periodic yang dilaksanakan pihak RS. Dalam
lingkup pemantauan kinerja (monitoring) belum ada evaluasi kinerja karyawan secara rutin.
Evaluasi kinerja masih bersifat subjektif.
Contoh Sistem Pengendalian Internal Pada Organisasi Sektor Publik

Kelemahan pengendalian internal penerimaan dan pengeluaran kas antara lain :

a) Bukti-bukti penerimaan kas tunai tidak bernomor urut cetak.

b) Tidak adanya daftar piutang bagi pasien yang menunggak pembayaran rumah sakit dan tidak ada
karyawan yang bertugas untuk melakukan penagihan piutang

c) Penyetoran kas ke bank dilakukan bukan pada hari yang sama.

d) Tidak adanya pengawasan terkait dengan prosedur penerimaan tunai

e) Tidak adanya nomor urut tercetak pada dokumen pengeluaran kas

f) Pihak RS PKU Muhammadiyah Nanggulan tidak mempunyai bukti memorial sehingga ketika unit
lain membutuhkan kas, langsung mendatangi bagian kasir dan tidak diotorisasi
Sumber Referensi
Rahmadi Murwanto, Adi Budiarso dan Fajar Hasri Ramadhana, Audit Sektor
Publik: Suatu Pengantar Bagi Pembangunan Akuntabilitas Instansi
Pemerintah, Lembaga Pengkajian Keuangan Publik dan Akuntansi
Pemerintah, Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan, Departemen
Keuangan RI
Bastian, I. (n.d.). Audit Pertanggungjawaban pemerintah dan Auditor sektor
publik. [online] Available at:
https://pustaka.ut.ac.id/lib/wp-content/uploads/pdfmk/EKAP4401-M1.pdf
[Accessed Feb. 22AD].
Terima kasih!

Anda mungkin juga menyukai