audit merupakan pemeriksaan yang dilakukan oleh pihak independen secara kritis dan
sistematis (unsplash)
Audit atau pemeriksaan, dalam arti luas adalah evaluasi terhadap suatu organisasi, sistem,
proses atau produk. Audit ini dilaksanakan oleh pihak yang kompeten, objektik, dan tidak
Tujuan dari audit sendiri yaitu untuk melakukan verifikasi bahwa subjek dari audit telah
diselesaikan atau berjalan sesuai dengan standar, regulasi, dan praktik yang telah disetujui
dan diterima.
Dalam lini perusahaan, dikenal pula audit laporan keuangan yang biasanya dilakukan oleh
akuntan publik untuk menilai seberapa wajar atau seberapa layak penyajian format laporan
keuangan ini dibuat oleh perusahaan dengan mengacu pada prinsip akuntansi yang berlaku
secara umum.
Auditing dan akuntansi adalah istilah yang sering muncul dalam studi ekonomi. Pada
dasarnya, kedua istilah tersebut berbeda dalam tujuan dan metode. Akuntansi mengacu pada
aktivitas mengidentifikasi transaksi dan bukti yang dapat mempengaruhi bisnis dan
pemerintah.
pengklasifikasian bukti dan transaksi untuk agregasi/ringkasan catatan akuntansi lebih lanjut.
Hasil dari proses ini tidak kurang dari penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip
Selanjutnya, tujuan akhir akuntansi adalah untuk mengkomunikasikan data yang relevan dan
dapat diandalkan yang membantu dalam pengambilan keputusan. Pihak-pihak yang terlibat
dalam proses akuntansi antara lain pegawai perusahaan dan pejabat publik. Sementara itu,
Sementara itu, audit sendiri atau dalam hal ini auditing laporan keuangan mencangkup
kegiatan dalam memperoleh dan menilai bukti yang berkaitan dengan laporan keuangan.
Kegiatan ini memungkinkan auditor meneliti tingkat kelayakan atau kewajaran suatu laporan
keuangan apakah telah disajikan secara wajar sesuai dengan Prinsip Akuntansi Berterima
Pendapat yang diberikan auditor tanpa suatu keberatan apapun atas ikhtisar keuangan yang
Laporan keuangan yang di audit disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang
Pendapat yang diberikan auditor dengan keberatan tertentu atas salah satu perkiraan yang
tercatat pada laporan keuangan, akan tetapi keberatan tersebut tidak memengaruhi secara
Tidak adanya bukti kompeten yang cukup atau adanya pembatasan lingkup audit
prinsip akuntansi.
Yaitu pendapat yang diberikan auditor yang menyatakan tidak setuju atas ikhtisar keuangan
yang disajikan oleh pihak manajemen dikarenakan auditor merasa benar-benar yakin bahwa
audit perusahaan. Berikut beberapa tahapan audit menurut Arens dkk (2008) :
Tujuan utama dari kegiatan audit keuangan adalah untuk memastikan bahwa informasi
mengenai saham yang dimiliki oleh perusahaan, harga yang ditetapkan dan jumlah aset yang
dimiliki adalah akurat atau sesuai dengan keadaan dan kejadian yang sebenarnya.
Kelengkapan (Completeness)
Disebut sebagai tujuan audit, sebab kelengkapan dapat menjadi faktor untuk meyakinkan
seluruh peristiwa transaksi benar-benar sudah tercatat dan telah dimasukkan dalam jurnal
secara aktual.
Ketepatan (Accuracy)
Ketepatan sebagai tujuan audit yakni untuk memastikan transaksi maupun saldo perkiraan
Eksistensi (Existence)
Eksistensi sebagai tujuan audit yakni untuk mematian bahwa semua kewajiban dan aset yang
tercatat memiliki waktu dan tanggal tertentu atau tidak bersifat fiktif.
Penilaian (Valuation)
Penialian sebagi tujuan audit yakni untuk memastikan bahwa prinsip-prinsip yang diterapkan
Klasifikasi (Classification)
Klasifikasi sebagai tujuan audit yakni untuk memastikan baha semua transaksi yang
tercantum dalam jurnal telah terklasifikasi atau dikelompokkan dengan tepat berdasarkan
Disebut sebagai tujuan audit, sebab pisah batas dapat memastikan bahwa transaksi yang dekat
dengan tanggal neraca telah dicatat dalam periode yang tepat. Hal ini menjadi cukup penting
sebab tidak jarang terjadi kesalahan dalam pencatatan transaksi, terutama yang mendekati
Pengungkapan dalam hal ini dimaksudkan untuk memastikan bahwa saldo akun beserta
seluruh persyaratan pengungkapan yang saling berhubungan telah disajikan dan dijelaskan
secara wajar dalam laporan keuangan dan isi catatan kaki laporan tersebut.
Audit dikategorikan ke dalam jenis yang berbeda berdasarkan perspektif penelitian masing-
masing. Beberapa di antaranya didasarkan pada bidang serta luas pemeriksaan. Kegiatan
audit juga dapat didefinisikan secara lebih ringkas sebagai penilaian atau proses audit,
sehingga berbagai jenis audit dijelaskan di bawah ini sesuai dengan ruang lingkup
pemeriksaannya.
bukti mengenai laporan-laporan suatu entitas dengan maksud untuk memberikan pendapat
atau opini tentang laporan tersebut apakah sesuai dengan kriteria dan prinsip akuntansi yang
berlaku umum atau tidak.
Jenis audit ini mencangkup pemeriksaan terhadap kegiatan operasional sebuah perusahaan,
seperti kebijakan akuntansi serta kebijakan operasional manajemen dengan maksud untuk
memastikan kegiatan operasi yang dilakukan berjalan secara efektif dan efisien.
perusahaan telah menaati peraturan dan kebijakan yang berlaku, baik kebijakan yang
ditetapkan oleh pihak intern maupun pihak ekstern dari entitas atau perusahaan.
Audit ini berperan menentukan sejauh mana ketaatan perusahaan terhadap peraturan,
kebijakan, serta peraturan pemerintah yang berlaku dan yang harus dipatuhi oleh entitas yang
diaudit.
Audit Kinerja
Audit kinerja berfungsi untuk menguji tingkat ekonomi, efisiensi, serta efektivitas
penggunaan sumber daya dalam mencapai tujuan. Jenis audit ini bersifat kualitatif dan
memperbaiki alokasi sumber daya secara optimal. Adapun manfaat lainnya, yakni:
Meningkatkan pendapatan
Akuntan Publik (KAP) yang independen dalam upaya untuk menilai sekaligus memberikan
tergantung dari perusahaan. Jenis audit ini hanya mencangkup pada permintaan audit yang