Anda di halaman 1dari 10

Gambaran Umum

Proses Audit
Herry Aprilia Manubulu,S.Sos.,M.Si.,Ak
Selain itu audit atas laporan keuangan membandingkan antara
kondisi yang terjadi dengan kriteria/standar yang sudah
ditetapkan (GAAP)
Audit atas laporan keuangan dilakukan oleh akuntan
publik untuk menilai seberapa wajar penyajian laporan
keuangan yang dibuat oleh manajemen perusahaan Apabila laporan keuangan yang diterbitkan oleh manajemen
dengan berpedoman pada prinsip akuntansi yang perusahaan tidak diaudit, “kemungkinan” laporan keuangan
berlaku umum. Hal tersebut dilaksanakan sebagai tersebut mengandung banyak kesalahan baik yang disengaja
bentuk akuntabilitas manajemen perusahaan kepada maupun tidak.
stakeholder. Itulah mengapa laporan keuangan yang belum atau tidak
diaudit kurang dipercaya kewajarannya oleh stakeholder
Perencanaan
Audit

• Kegagalan audit sering terjadi


karena disebabkan oleh tidak
dilaksanakannya prosedur audit
yang penting atau tidak
dievaluasinya bukti-bukti audit
dengan benar. Perencanaan audit
yang baik seringkali dapat
mencegah kesalahan yang akan
terjadi dalam pelaksanaan audit
Proses audit merupakan bagian dari
assurance services, yang melibatkan
usaha peningkatan kualitas informasi
bagi pengambil keputusan serta
independensi dan kompetensi dari pihak
yang melakukan audit, sehingga
kesalahan yang terjadi dalam proses
pengauditan akan berakibat
berkurangnya kualitas informasi yang
diterima oleh pengambil keputusan
(Weningtyas dkk, 2006)
Tujuh langkah pokok yang diperlukan dalam perencanaan
dan pelaksanaan audit laporan keuangan :
1. Memperoleh pemahaman tentang bisnis dan industri
2. Mengidentifikasi asersi laporan keuangan yang
relevan
3. Membuat keputusan tentang jumlah yang material
bagi para pengguna laporan keuangan
4. Membuat keputusan tentang komponen risiko audit
5. Memperoleh bukti melalui prosedur audit, termasuk
prosedur untuk memahami pengendalian intern,
melaksanakan pengujian pengendalian dan
melaksanakan pengujian substantif.
6. Menetapkan bagaimana menggunakan bukti untuk
mendukung suatu pendapat audit, komunikasi kepada
klien lain serta jasa bernilai tambah.
7. Mengkomunikasikan temuan-temuan.
Pengetahuan Tentang
Bisnis dan Industri
Pemahaman atas bisnis dan industri klien
merupakan aspek penting bagi perencanaan
audit. Auditor harus memperoleh
pengetahuan dan pemahaman yang cukup
tentang bisnis dan industri klien agar dapat
memahami peristiwa-peristiwa, transaksi-
transaksi dan praktik-praktik yang dapat
berpengaruh secara signifikan pada laporan
keuangan
Berikut beberapa contoh bagaimana
pemahaman atas bisnis dan industri dapat
memastikan mutu yang tinggi atas jasa yang
diberikan kepada klien.
 Mengembangkan harapan atas laporan
keuangan
 Pengaruh industri terhadap sistem
informasi
 Mengevaluasi kelayakan estimasi
akuntansi
 GAAP untuk industri spesifik
 Dasar untuk jasa bernilai tambah lainnya
Tujuan menyeluruh dari audit laporan keuangan adalah untuk
Asersi Manajemen menyatakan pendapat apakah laporan keuangan klien telah
menyatakan secara wajar dalam semua hal yang material
sesuai dengan GAAP. Untuk mencapai tujuan tersebut, hal
yang lazim dilakukan dalam audit adalah mengidentifikasi
sejumlah tujuan audit yang spesifik bagi setiap akun yang
dilaporkan dalam laporan keuangan. Tujuan yang spesifik ini
diambil dari asersi yang dibuat oleh manajemen dan dimuat
dalam laporan keuangan.
Laporan keuangan terdiri dari asersi manajemen yang eksplisit
dan implisit. Asersi ini merupakan hal yang penting karena
menjadi pedoman auditor dalam pengumpulan bukti. Sebagai
contoh, perhatikan komponen neraca berikut :
Untuk melaporkan pos ini dalam
neraca, manajemen membuat dua asersi
eksplisit yaitu :
1. Piutang usaha tersebut memang ada
2. Jumlah piutang usaha yang benar
setelah dikurangi
penyisihan/cadangan piutang tak
tertagih adalah 40.252.900
Manajemen juga membuat tiga asersi
implisit sebagai berikut :
3. Semua piutang usaha yang harus
dilaporkan telah dilaporkan
semuanya
4. Semua piutang usaha yang
dilaporkan tersebut adalah benar
milik entitas
5. Semua pengungkapan yang sesuai
berkaitan dengan piutang usaha
telah dicantumkan dalam catatan
atas laporan keuangan
Apabila ada salah satu asersi tersebut
yang salah saji, berarti laporan
keuangan telah salah saji secara
material.
Auditing Standards Board (ASB) dalam SAS 31,
Evidential Matter (AU 326.03) telah mengakui lima
kategori asersi laporan keuangan sebagai berikut

 Keberadaan atau keterjadian (existence or occurrence)


Asersi tentang keberadaan atau keterjadian berkaitan dengan apakah aktiva
atau kewajiban entitas memang benar-benar ada pada tanggal tertentu dan
apakah transaksi yang dicatat benar-benar telah terjadi selama periode
tersebut.
 Kelengkapan (completeness)
Asersi mengenai kelengkapan berkaitan dengan apakah semua transaksi dan
akun yang harus disajikan dalam laporan keuangan benar-benar telah
dicantumkan.
 Hak dan Kewajiban
Asersi mengenai hak dan kewajiban berkaitan dengan apakah aktiva telah
menjadi hak entitas dan hutang memang telah menjadi kewajiban entitas
pada suatu tanggal tertentu
 Penilaian atau alokasi

Asersi mengenai penilaian atau alokasi (valuation or allocation) berkaitan


dengan apakah komponen aktiva, kewajiban, pendapatan, dan beban telah
dicantumkan dalam laporan keuangan dengan jumlah yang semestinya
 Penyajian dan pengungkapan

Asersi mengenai penyajian dan pengungkapan (presentation and disclosure)


berkaitan dengan apakah komponen tertentu laporan keuangan telah
digolongkan, diuraikan dan diungkapkan sebagaimana mestinya
Dokumen yang Dibutuhkan dalam Standar
Pelaporan Audit Laporan Keuangan
Dokumen yang dibutuhkan dalam standar auditing pelaporan keuangan secara umum adalah sebagai
berikut:
1. Catatan primer akun-akun
• Buku bank dan buku kas kecil yang lengkap dan mutakhir hingga akhir tahun
• Arsip tagihan/nota invoice/kwitansi untuk semua item belanja
• Arsip atau buku kwitansi untuk uang yang diterima
• Pernyataan bank, slip penyetoran, dan buku cek
• Buku dan catatan slip gaji karyawan
2. Dokumen ringkasan-ringkasan dan laporan-laporan rekonsiliasi untuk keperluan standar auditing
• Saldo percobaan atau ringkasan semua penerimaan dan pembayaran berdasarkan kategori anggaran.
• Laporan rekonsiliasi bank untuk semua rekening bank pada tanggal titik putus tahun fiskal
• Laporan rekonsiliasi kas kecil
• Lembar catatan persediaan
3. Jadwal dan daftar sebagai dokumen untuk standar pelaporan audit
• Jadwal utang (uang yang dihutang oleh organisasi)
• Jadwal piutang (uang yang dihutang kepada organisasi)
• Daftar aset tetap.
4. Informasi lain
• Surat dari bank untuk mengkonfirmasi saldo (akan diminta oleh auditor sendiri)
• Daftar anggota dewan pengurus dan staf
• Notulensi rapat dewan pengurus
• Perjanjian pendanaan dengan lembaga donor dan persyaratan audit

Anda mungkin juga menyukai