Anda di halaman 1dari 5

Nama : Lutfia Nur Afriani

Kelas : 5AD
NPM : 061930500658

Soal:
1) a. Sebutkan dua tujuan utama yang ingin dicapai dalam mengevaluasi penemuan audit!
Tujuannya berdasarkan SA 329.22 adalah untuk membantu auditor dalam menilai simpulan
yang diperoleh dan untuk mengevaluasi penyajian laporan keuangan secara keseluruhan.

b. Sebutkan empat langkah dalam meraih tujuan tersebut!


- Perencanaan dan Persiapan Audit
Perencanaan audit melibatkan pembuatan rencana audit yang mencatat semua audit yang
akan dilakukan sepanjang tahun, menguraikan ruang lingkup setiap audit, dan
mengidentifikasi orang-orang yang bertanggung jawab untuk melakukan audit. Persiapan
audit melibatkan pelatihan personel dan memastikan ketersediaan catatan dan dokumen
untuk audit.
- Eksekusi Audit dan Kerja Lapangan
Kerja lapangan memerlukan pengumpulan dan analisis data dan informasi, terutama untuk
menilai apakah kontrol internal organisasi berfungsi seperti yang diperlukan. Eksekusi
biasanya melibatkan wawancara dengan personel organisasi, memeriksa dokumen,
mengumpulkan data, dll. Untuk mengembangkan temuan audit.
- Pelaporan dan Review Audit
Laporan audit adalah kompilasi dari temuan audit dan rekomendasi yang diajukan oleh
auditor. Laporan ini dikirim untuk direview oleh manajemen (terutama laporan audit
internal). Laporan audit dapat mencakup surat dari manajemen yang mencantumkan
kegagalan dalam pengendalian internal dan rekomendasi terkait.
- Tindakan Korektif dan Pencegahan
Berdasarkan rekomendasi dari auditor dan manajemen, perlu dilakukan tindakan korektif
dan preventif. Tindakan korektif memperbaiki kegagalan / kekurangan yang terbukti melalui
audit, sedangkan tindakan pencegahan bekerja untuk menghilangkan faktor-faktor yang
dapat menyebabkan kesalahan dan kegagalan di masa depan.

2) a. Apakah tujuan penaksiran akhir materialitas dan risiko audit oleh auditor?
Tujuan penaksiran akhir materialitas dan risiko audit oleh auditor adalah untuk
mengurangi risiko audit ke tingkat yang cukup rendah untuk mendukung pendapatnya.
Tujuan ini dicapai dengan mengumpulkan bukti audit tentang asersi yang terdapat dalam
laporan keuangan yang disajikan oleh manajemen.

b. Bedakan antara salah saji yang diketahui, kemungkinan salah saji, dan agregat salah saji!
- Salah-saji Telah Diketahui’ bisa timbul dari: Pemilihan atau implementasi prinsip
akuntansi yang salah; Kesalahan dalam pengumpulan, pemrosesan, pengelompokan,
penginterpretasian, atau kelalaian dalam mengidentifikasi informasi/data yang relevan;
Niat (dengan sengaja) untuk membuat pengguna laporan keuangan salah dalam
mengambil keputusan; Niat (dengan sengaja) untuk menutupi pencurian tertentu
- ‘Kemungkinan Salah-saji’ bisa timbul dari: Adanya perbedaan, dalam hal penilian,
antara manajemen dan auditor mengenai estimasi-estimasi akuntansi dimana angka yang
tersaji dalam laporan keuangan melampaui rentang estimasi yang dapat diterima menurut
auditor; Angka yang telah diproyeksikan (istilah statistiknya “extrapolated”) oleh auditor
berdasarkkan hasil-hasil dari prosedur ‘sampling’—baik statistikal atau non-statistikal—
pada suatu populasi (data).
- Salah saji gabungan atau agregat (aggregate of misstatements) terdiri atas: Salah saji
yang secara spesifik ditemukan auditor, yang merupakan hasil dari prosedur
pengujiannya; dan Taksiran saji lainnya yang ditaksir atau diperkirakan.

3) a. Jelaskan tanggung jawab auditor dalam mengevaluasi kemampuan keberlangsungan usaha


perusahaan klien!
- Auditor diharapkan mempertimbangkan apakah dari seluruh hasil prosedur yang
dilaksanakan terdapat kesangsian besar mengenai kemampuan suatu entitas dalam
mempertahankan kelangsungan usahanya dalam jangka waktu yang wajar (tidak lebih
dari satu tahun sejak tanggal laporan keuangan yang sedang diaudit).
- Jika auditor benar yakin bahwa terdapat kesangsian besar mengenai kemampuan entitas
dalam mempertahankan kelangsungan usahanya dalam jangka waktu yang wajar,
auditor harus:
- Memperoleh informasi lengkap mengenai rencana managementyang ditujukan untuk
mengurangi dampak kondisi dan peristiwa tersebut.
- Menilai apakah terdapat kemungkinan bahwa rencana tersebut dapat dilaksanakan
secara efektif dan memperbaiki keadaan.
- Setelah auditor mengevaluasi swrencana manajemen, perlu diambil kesimpulan dan
menentukan apakah masih terdapat kesangsian besar mengenai kemampuan entitas
dalam mempertahankan kelangsungan usahanya dalam jangka waktu yang wajar.

b. Apa saja bukti yang digunakan auditor untuk mengevaluasi keberlangsungan usaha
tersebut?
Bukti-bukti audit dapat berbentuk nominal atau berupa pernyataan:
- Bukti Fisik. Merupakan suatu bukti yang sudah diperoleh dari hasil pemeriksaan fisik,
misalnya dari hasil pemeriksaan persediaan, pemeriksaan kas, observasi dari aktiva
tetap.
- Bukti Konfirmasi. Adalah bukti yang sudah diperoleh dari berbagai tindakan-tindakan
konfirmasi terhadap pihak ketiga. Konfirmasi ini biasanya akan dilakukan untuk
menanyakan bagaimana kebenaran dari saldo yang telah disajikan pada laporan
keuangan.
- Proses dokumentasi. Suatu bukti yang sudah diperoleh dari pemeriksaan catatan
transaksi keuangan.
- Observasi. Suatu tindakan yang sudah dilakukan untuk memperoleh bukti-bukti audit
dengan cara menggunakan panca indra.

c. Jika auditor menyatakan ada indikasi keraguan substansial tentang keberlangsungan usaha
perusahaan klien, apa yang harus diungkapkan dalam laporan keuangan?
Jika laporan keuangan telah disusun berdasarkan basis kelangsungan usaha, tetapi menurut
auditor, penggunaan asumsi kelangsungan usaha dalam laporan keuangan tidak tepat, maka
auditor harus menyatakan suatu opini tidak wajar.

d. Bagaimana caranya keberlangsungan usaha perusahaan klien memengaruhi opini auditor


tentang laporan keuangan?
Jika auditor menyimpulkan bahwa penggunaan asumsi kelangsungan usaha sudah tepat
sesuai dengan kondisinya, tetapi terdapat suatu ketidakpastian material, maka auditor harus
menentukan apakah laporan keuangan:
- Menjelaskan secara memadai peristiwa utama yang dapat
menyebabkan keraguan signifikan atas kemampuan entitas untuk
mempertahankan kelangsungan usahanya dan rencana manajemen
untuk menghadapi kondisi tersebut;
- Mengungkapkan terdapat ketidakpastian material terkait dengan
peristiwa atau kondisi yang dapat menyebabkan keraguan signifikan
atas kemampuan entitas untuk mempertahankan kelangsungan
usahanya, oleh karena itu, entitas tersebut kemungkinan tidak mampu
unutk merealisasikan asetnya dan melunasi liabilitasnya dalam kegiatan
bisnis normal.
Jika pengungkapan yang memadai dicantumkan dalam laporan keuangan, maka auditor
harus menyatakan suatu opini tanpa modifikasian dan mencantumkan suatu paragraf
Penekanan Suatu Hal dalam laporan auditor untuk:
- Menekankan keberadaan suatu ketidakpastian material yang
menyebabkan keraguan signifikan atas kemampuan entitas untuk
mempertahankan kelangsungan usahanya;
- Mengarahkan perhatian pada catatan atas laporan keuangan yang
mengungkapkan suatu ketidakpastian material.
Jika pengungkapan yang memadai tidak dicantumkan dalam laporan keuangan, maka
auditor harus menyatakan suatu opini wajar dengan pengecualian atau opini tidak wajar,
sesuai dengan kondisinya. Auditor harus menyatakan dalam laporan auditor bahwa terdapat
suatu ketidakpastian material yang dapat menyebabkan keraguan signifikan atas kemampuan
entitas untuk mempertahankan kelangsungan usahanya
4) Apa saja yang harus dimasukkan ke dalam tinjauan teknis laporan keuangan? Apa saja
faktor yang membantu tinjauan tersebut dan siapa yang membuat tinjauan tersebut?
Hal-hal yang berkaitan dengan tinjauan teknis laporan keuangan yaitu berkaitan dengan
bentuk dan isi dari setiap pernyataan dasar serta pengungkapan yang diperlukan.
Kebanyakan perusahaan audit menggunakan daftar cek terpisah untuk perusahaan yang
terdaftar pada lembaga pengatur investasi (BAPEPAM, SEC) dan yang tidak terdaftar.
Auditor yang melakukan penelaahan awal dari laporan keuangan melengkapi daftar cek.
Manajer dan mitra yang bertanggung jawab atas penugasan (dalam kasus perusahaan publik,
mitra yang tidak melaksanakan audit) melakukan tinjauan tersebut.

5) a. Bagaimana dan untuk siapa opini laporan keuangan dirumuskan dan bagaimana opini
tersebut dikomunikasikan?
Setelah mempertimbangkan berbagai tiga konsep dasar yang terkait
perumusan opini,kini tiba saatnya untuk melihat bagaimana pengaruh bukti
audit, salah saji danmaterialitas pada opini. Pembahasan akan difokuskan
pada kondisi-kondisi yangmempengaruhi auditor dalam merumuskan opini
atas laporan keuangan.SPKN atau literatur audit lainnya selama ini
menyatakan bahwa opini atas laporankeuangan dibedakan menjadi empat
kategori:
1. Wajar Tanpa Pengecualian (unqualifiedopinion),
2. Wajar Dengan Pengecualian (qualified opinion),
3. Tidak Wajar (adverseopinion),
4. dan Tidak Memberikan Pendapat (disclaimer of opinion)

b. Bagaimana penyesuaian dan pengungkapan opini djbuat?


Dalam laporan keuangan historis yang menyajikan posisi keuangan pada tanggal tertentu,
perubahan ekuitas, serta arus kas untuk periode yang berakhir pada tanggal tersebut,
sehingga sangat berhubungan dengan penerbitan laporan auditor independen. Namun, ada
peristiwa atau transaksi yang kadang-kadang terjadi sesudah tanggal tersebut tetapi sebelum
diterbitkannya laporan keuangan dan laporan audit, yang mempunyai dampak material
terhadap laporan keuangan, sehingga memerlukan penyesuaian atau pengungkapan dalam
laporan-laporan tersebut.

6) a. Bagaimana dan untuk siapa opini terhadap pengendalian internal di atas laporan keuangan
dirumuskan? Bagaimana hal tersebut dikomunikasikan?
Pendapat yang akan dinyatakan ditentukan oleh mitra yang ditunjuk untuk penugasan.
Keputusan ini dibuat berdasarkan temuan yang dilakukan oleh tim audit selama audit
tentang pengendalian internal atas pelaporan keuangan yang terkait dalam sebuah
perusahaan. Pendapat auditor akan dikomunikasikan melalui laporan audit atas pengendalian
internal pada pelaporan keuangan.
b. Dapatkah auditor menyelesaikan masalah kelemahan material dalam pengendalian
internal dengan cara yang sama dan dengan salah saji material pada laporan keuangan?

7) a. Sebutkan pemeriksa utama kertas kerja dan sifat tinjauan mereka!


Pihak Manajer: Melakukan pemeriksaan kertas kerja yang dibuat oleh anggota audit senior
dan memeriksa beberapa atau semua kertas kerja diperiksa oleh anggota audit senior.
Mitra yang ditunjukan dalam penugasan: Melakukan pemeriksa kertas kerja yang dibuat
oleh manajer audit dan memeriksa kertas kerja lainnya secara selektif.

b. Apa tujuan tinjauan oleh mitra penugasan?


Dalam pembuatan kertas kerja audit, terdapat beberapa tujuan dan alasan kenapa kertas kerja
audit perlu dibuat. Diantaranya:
- Mendukung pendapat auditor atas laporan keuangan yang diaudit.
- Menguatkan berbagai kesimpulan auditor dan kompetensi auditnya.
- Mengkoordinasi dan mengorganisasi keseluruhan proses audit.
- Memberi landasan dalam pelaksanaan audit di kemudian hari.
c. Mengapa diinginkan adanya tinjauan kertas kerja kedua?

8) Siapa saja pihak yang terlibat dalam pengomunikasian kepada klien saat kesimpulan auditor
disampaikan?

Anda mungkin juga menyukai