Anda di halaman 1dari 14

“ AUDIT LAPORAN KEUANGAN DAN

TANGGUNG JAWAB AUDITOR “

KELOMPOK 1 :
1. ALFATHUL FERDI
2. M.ALWI AS SALWA
3. EKA NIRMALA APRIANI
A. Audit laporan keuangan
Pengertian audit laporan keuangan :
Menurut Arens audit adalah suatu proses pengumpulan dan
pengevaluasian bukti tentang informasi yang dapat diukur mengenai
suatu entitas ekonomi.
Hal ini dilakukan seorang yang kompeten dan independen untuk
dapat menentukan dan melaporkan kesesuaian informasi dengan
kriteria-kriteria yang telah ditetapkan.
Secara singkat, audit laporan keuangan merupakan
perbandingan antara kondisi yang terjadi dengan kriteria yang sudah
ditetapkan.
 TUJUAN AUDIT LAPORAN KEUANGAN

Tujuan audit laporan keuangan adalah untuk


menilai kewajaran atau kelayakan penyajian laporan keuangan
yang dibuat oleh perusahaan.
Adapun kelayakan dan kewajaran ini mengacu pada prinsip
akuntansi yang berterima umum dan selanjutnya atas penilaian
tersebut akan tercermin pada opini audit.
Selain itu, berikut adalah beberapa alasan atau tujuan
mengenai alasan mengapa audit dan proses audit
laporan keuangan harus dilakukan :

a. Mengetahui Kondisi Keuangan Perusahaan


b. Mengetahui Informasi Perusahaan
 BAGIAN DALAM STANDAR UMUM AUDIT
Standar audit adalah standar/aturan/kriteria yang ditetapkan dan disahkan oleh Institut
Akuntan Publik Indonesia (IAPI), meliputi 3 bagian yaitu adalah sebagai berikut:

1. Standar Umum
Standar umum berkaitan dengan persyaratan auditor dan mutu pekerjaannya
sehingga bersifat pribadi.
Standar ini mencakup tiga bagian diantaranya:
 Audit harus dilaksanakan oleh seseorang atau lebih yang mempunyai keahlian dan
pelatihan teknis yang memadai sebagai auditor.
 Auditor harus mempertahankan mental dari segala hal yang berhubungan dengan
perikatan, independensi.
 Auditor wajib menggunakan keahlian profesionalnya dalam melaksanakan pelaksanaan
audit dan pelaporan dengan cermat dan seksama.
2. Standar Pekerjaan Lapangan
Standar audit ini adalah terdiri dari 3 (tiga) poin diantaranya:
 Seluruh pekerjaan audit dapat direncanakan dengan sebaik-baiknya
dan apabila menggunakan asisten maka harus disupervisi dengan
semestinya.
 Tak hanya memperhatikan standar pelaporan audit saja,
pemahaman yang memadai atas pengendalian intern sangat
dibutuhkan untuk merencanakan audit dan menentukan sifat
Bukti audit yang kompeten harus diperoleh melalui inspeksi
pengamatan, permintaan keterangan, dan konfirmasi sebagai dasar
yang memadai untuk dapat memberikan pernyataan pendapat atas
laporan keuangan yang diaudit.
3. Standar Pelaporan
Standar pelaporan terdiri dari 4 item, diantaranya:
 Laporan audit harus menyatakan apakah laporan keuangan telah
disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.
 Hasil laporan auditor harus menunjukkan kekonsistenan, apabila
ada ketidak konsistenan penerapan prinsip akuntansi dalam
penyusunan laporan keuangan periode berjalan dengan penerapan
pada periode sebelumnya.
 Pengungkapan informatif dalam laporan keuangan harus
dipandang memadai, kecuali dinyatakan lain dalam laporan
auditor.
 Laporan auditor harus memuat pernyataan pendapat mengenai
laporan keuangan secara keseluruhan bahwa pernyataan yang
demikian tidak bisa diberikan
TAHAPAN AUDIT LAPORAN KEUANGAN :

1. Penerimaan Perikatan Audit


2. Perencanaan Proses Audit
3. Pelaksanaan Pengujian Audit
4. Pelaporan Audit
B. TANGGUNG JAWAB AUDITOR

auditor bertanggung jawab dalam mendeteksi dan melaporkan


kecurangan, mempertahankan sikap independensi, mengkomunikasikan
hasil audit, mengevaluasi kelangsungan usaha klien, mendeteksi dan
melaporkan tindakan melawan hukum oleh klien.

Auditor mempunyai tanggung jawab untuk merencanakan dan


melaksanakan audit. Pekerjaan auditor ini bertujuan untuk memperoleh
keyakinan yang memadai apakah laporan keuangan klien yang diaudit
bebas dari salah saji materialdiaudit bebas dari salah saji material
Tanggung Jawab Auditor :

1. Independensi Auditor ( mandiri )


2. Keyakinan yang Memadai
3. Tanggung jawab Terhadap Fraud (kecurangan)
4. Tanggung jawab Terhadap Masalah
5. Membuat Laporan Auditor Independen
Pertimbangan auditor yang berhubungan dengan rencana
manajemen dapat berupa:

1. Rencana menjual aktiva


2. Rencana rekstrukturisasi utang
3. Rencana untuk mengurangi pengeluaran
4. Rencana untuk menaikkan modal pemilik
 
Pertimbangan dampak informasi kelangsungan hidup entitas terhadap laporan auditor :
a) Bila auditor tidak menyangsikan, maka auditor memberikan pendapat wajar tanpa
pengecualian
b) Apabila auditor menyangsikan maka auditor wajib mengevaluasi rencana
manajemen atau auditor berkesimpulan tidak dapat secara efektif mengurangi dampak negatif
maka auditor menyatakan tidak memberikan pendapat.
c) Apabila auditor telah berkesimpulan bahwa rencana manajemen dapat secara efektif
dilaksanakan maka auditor harus mempertimbangkan mengenai kecukupan ,pengungkapan
tersebut memadai maka ia akan memberikan pendapat wajar tanpa pengecualian dengan
paragraf penjelasan mengenai kemapuan satuan usaha dalam mempertahankan kelangsungan
hidupnya.
d) Jika auditor berkesimpulan bahwa pengungkapan tersebut tidak memadai
maka ia akan memberikan pendapat wajar dengan pengecualian atau pendapat tidak wajar
karena terdapat terdapat penyimpangan dari prinsip akuntansi yang berlaku umum.
Terdapat tiga tingkatan materialitas dalam mempertimbangkan jenis laporan
auditor yang harus dibuat:

1. Jumlah tidak Material


2. Jumlah material tetapi tidak mengganggu laporan keuangan secara
keseluruhan
3. Sangat material sehingga kewajaran laporan keuangan diragukan.
TERIMA KASIH …….

Anda mungkin juga menyukai