Anda di halaman 1dari 16

A U D I T ATA S P E N G E N D A L I A N

INTERNALMENURUT SECTION 404


DAN RESIKO PENGENDALIAN

Kelompok 10
Disusun oleh:
Nurul Khasanah (126404203062)
Mukhamad Ulum Bastomi (126404203074)
Ahmad Ramadhani (126404103080)
Tujuan Pengendalian Internal

Sistem pengendalian internal terdiri atas kebijakan dan prosedur yang


dirancang untuk memberikan manajemen kepastian yang layak bahwa
perusahaan telah mencapai tujuan dan sasarannya. Biasanya manajemen
memiliki tiga tujuan umum dalam merancang sistem pengendalian
internal yang efektif:
1. Reliabilitas pelaporan keuangan
2. Efisiensi dan efektivitas operasi
3. Ketaatan pada hukum dan peraturan
Tanggung Jawab Manajemen dan Auditor Atas Pengendalian Internal

Tanggung jawab atas pengendalian internal berbeda antara manajemen


dan auditor. Manajemen bertanggungjawab untuk menetapkan dan
menyelenggarakan pengendalian internal entitas. Sebaliknya,
tanggungjawab auditor mencakup memahami dan menguji
pengendalian internal atas pelaporan keuangan. Auditor perusahaan
publik berukuran besar diwajibkan oleh SEC untuk menerbitkan
laporan audit tentang keefektifan pelaksanaan pengendalian tersebut
setiap tahunnya.
MEMPEROLEH DAN MENDOKUMENTASIKAN PEMAHAMAN
TENTANG PENGENDALIAN INTERNAL

Seperti yang telah dibahas sebelumnya, Section 404 mensyaratkan


manajemen untuk mendokumentasikan proses penilaian keefektifan
pengendalian internal perusahaan atas pelaporan keuangan.
Manajemen harus mendokumentasikan rencana pengendalian, termasuk
kelima komponen pengendalian, dan hasil pengujian serta evaluasi.
Jenis-jenis yang dikumpulkan manajemen untuk menilai dan
mendokumentasikan keefektifan pengendalian internal dapat
mengambil banyak bentuk, Termasuk manual kebijakan, bagan arus,
naratif, dokumen, kuesioner, serta bentuk lainnya dalam format kertas
maupun elektronik.
MENILAI RESIKO PENGENDALIAN

Auditor harus memahami perancangan dan pengimplementasian


pengendalian internal untuk melakukan penilaian pendahuluan atas
resiko pengendalian sebagai bagian dari penilaian resiko salah saji yang
matrial secara keseluruhan. Auditor menggunakan penilaian
pendahuluan atas resiko pengendalian ini untuk merencanakan audit
bagi setiap kelas transaksi yang material. Akan tetapi, dalam beberapa
kasus auditor mungkin mengetahui defisiensi pengendalian sangat
signifikan sehingga laporan keuangan klien mungkin tidak bisa diaudit.
Ada dua faktor utama yang menentukan auditabilitas: integritas
manajemen dan kememandaian catatan akuntansi.
PENGUJIAN PENGENDALIAN

Penilaian resiko pengendalian mengharuskan auditor menimbangkan


perencanaan dan pelaksanaan pengendalian untuk evaluasi apakah
pengendalian itu efektif dalam memenuhi kebutuhan audit yang terkait.
Prosedur untuk menguji keefektifan pengendalian dalam mendukung
penilaian resiko pengendalian yang lebih rendah disebut pengujian
pengujian pengendalian. Jika hasil pengujian pengendalian mendukung
perancangan dan pelaksanaan pengendalian seperti yang diharapkan,
auditor akan menggunakan penilaian resiko yang sama seperti penilaian
pendahuluan. Akan tetapi, jika pengujian pengendalian tidak berjalan
efektif, penilaian risiko pengendalian harus dipertimbangkan kembali.
MEMUTUSKAN RISIKO DETEKSI YANG DIRENCANAKAN DAN
MERANCANG PENGUJIAN SUBSTANTIF

Kita telah berfokus pada bagaimana auditor menilai risiko pengendalian untuk
setiap tujuan audit yang terkait dan mendukung penilaian risiko pengendalian
dengan pengujian pengendalian. Penyelesaian aktivitas-aktivitas tersebut sudah
cukup bagi audit pengendalian internal atas pelaporan keuangan, meskipun
laporannya baru dibuat setelah auditor menyelesaikan audit laporan keuangan.
Auditor menggunakan penilaian risiko pengendalian dan hasil pengujian
pengendalian untuk menentukan risiko deteksi yang direncanakan serta
pengujian substantif terkait untuk audit atas laporan keuangan. Auditor
melakukannya dengan menghubungkan penilaian risiko pengendalian dengan
tujuan audit yang berkaitan dengan saldo untuk akun-akun yang dipengaruhi
oleh jenis transaksi utama, serta dengan empat tujuan audit penyajian dan
pengungkapan. Tingkat risiko deteksi yang tepat untuk setiap tujuan audit yang
berhubungan dengan saldo kemudian diputuskan dengan menggunakan model
risiko audit.
PELAPORAN PENGENDALIAN INTERNAL MENURUT SECTION 404

Berdasarkan penilaian dan pengujian auditor atas pengendalian internal,


auditor diharuskan menyusun laporan audit mengenai pengendalian
internal atas pelaporan keuangan untuk mempercepat pengarsipan
perusahaan publik yang harus memenuhi persyaratan pelaporan Section
404. Lingkup laporan auditor mengenai pengendalian internal terbatas
pada perolehan kepastian yang layak bahwa kelemahan yang material
dalam pengendalian internal telah teridentifikasi. Jadi, audit tidak
dirancang untuk mendeteksi defisiensi pengendalian internal yang
secara individual, atau secara agregat, lebih ringan ketimbang
kelemahan yang material. Perbedaan antara defisiensi, defisiensi yang
signifikan, dan kelemahan yang material sudah dibahas sebelumnya.
Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian (Unqualified Opinion)
Auditor akan mengeluarkan pendapat wajar tanpa pengecualian
mengenai pengendalian internal atas pelaporan keuangan apabila dua
kondisi berikut berlaku:
Tidak ada kelemahan material yang teridentifikasi.
1. Tidak ada pembatasan atas ruang lingkup pekerjaan auditor.
Pendapat Tidak Wajar (Adverse Opinion)
Bila ada kelemahan yang material, auditor harus menyatakan pendapat
tidak wajar mengenai efektivitas pengendalian internal. Penyebab paling
umum dikeluarkannya pendapat tidak wajar dalam laporan auditor
mengenai pengendalian internal adalah apabila manajemen
mengidentifikasi suatu kelemahan yang material dalam laporannya.
Pendapat Wajar dengan Pengecualian atau Menolak Memberikan
Pendapat (Qualified or Disclaimer of Opinion)
Pembatasan ruang lingkup mengharuskan auditor untuk menyatakan
pendapat wajar dengan pengecualian atau menolak memberikan
pendapat mengenai pengendalian internal atas pelaporan keuangan.
Jenis pendapat ini dikeluarkan apabila auditor tidak dapat menentukan
apakah ada kelemahan yang material, akibat pembatasan ruang lingkup
audit terhadap pengendalian internal atas pelaporan keuangan atau
situasi lainnya di mana auditor tidak dapat memperoleh bukti yang
mencukupi dan tepat.
Karena audit laporan keuangan dan audit pengendalian internal atas
pelaporan keuangan terintegrasi, auditor harus memperhitungkan hasil
prosedur audit yang dilakukan untuk mengeluarkan laporan audit
mengenai laporan keuangan ketika mengeluarkan laporan audit
mengenai pengendalian internal.
MENGEVALUASI, MELAPORKAN, DAN MENGUJI PENGENDALIAN
INTERNAL UNTUK PERUSAHAAN NONPUBLIK

Bagian berikut akan mengidentifikasi dan membahas perbedaan paling


penting dalam mengevaluasi, melaporkan, dan menguji pengendalian internal
untuk perusahaan nonpublik.antara mengevaluasi, melaporkan, dan menguji
pengendalian internal untuk perusahaan non-publik.
1. Persyaratan pelaporan.
Dalam audit atas perusahaan nonpublik, tidak ada persyaratan untuk
mengaudit pengendalian internal atas pelaporan keuangan. Karena itu, auditor
berfokus pada pengendalian internal hanya sebatas yang diperlukan untuk
melakukan audit laporan keuangan yang bermutu.
2. Luas pengendalian internal yang disyaratkan.
Pengendalian utama yang tersedia dalam perusahaan kecil adalah
pengetahuan dan perhatian personil operasi di puncak, yang sering kali adalah
pemilik-manajer.
3. Luas pemahaman yang diperlukan.
Standar auditing mengharuskan auditor memiliki pemahaman yang
mencukupi tentang pengendalian internal untuk menilai risiko
pengendalian. Dalam praktik, prosedur untuk mendapatkan pemahaman
tentang pengendalian internal sangat bervariasi dari klien ke klien.
Untuk klien nonpublik yang lebih kecil, banyak auditor memperoleh
tingkat pemahaman yang hanya cukup untuk menilai apakah laporan
keuangan dapat diaudit, dan untuk mengevaluasi lingkungan
pengendalian guna mengetahui sikap manajemen terhadap
pengendalian internal.
4. Luas pengujian pengendalian yang diperlukan.
Auditor tidak akan melakukan pengujian pengendalian apabila menilai
risiko pengendalian pada tingkat maksimum akibat tidak memadainya
pengendalian. Apabila risiko pengendalian dinilai di bawah tingkat
maksimum untuk perusahaan nonpublik, auditor akan merancang dan
melaksanakan kombinasi pengujian pengendalian dan prosedur
substantif untuk memperoleh kepastian yang layak bahwa laporan
keuangan telah dinyatakan secara wajar.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai