Anda di halaman 1dari 5

Muh.

Agus Syam
Kelas Matrikulasi C

Review Materi Auditing


Internal Kontrol Audit
 Internal contro audit adalah upaya memastikan rencana organisasi serta
prosedur-prosedur dan catatan-catatan yang berhubungan dengan pengamanan
harta kekayaan perusahaan telah dilakukan dengan benar.
 Internal Control definisi COSO, yaitu suatu proses yang dipengaruhi oleh
aktivitas Dewan Komisaris, Manajemen dan Pegawai, yang dirancang untuk
memberikan keyakinan yang wajar atas (a) keandalan pelaporan keuangan, (b)
efektivitas dan efisiensi operasi, dan (c) ketaatan terhadap hukum dan
peraturan yang berlaku.
 Tujuan Internal control:
a. Menjaga kekayaan organisasi.
b. Memeriksa ketelitian dan kebenaran data akuntansi.
c. Mendorong efisiensi.
d. Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen
 Sistem Internal Control
Sistem pengendalian intern dapat dibagi menjadi dua yaitu :
1. Pengendalian Intern Akuntansi (Preventive Controls)
Pengendalian Intern Akuntansi dibuat untuk mencegah terjadinya inefisiensi
yang tujuannya adalah menjaga kekayaan perusahaan dan memeriksa
keakuratan data akuntansi. Contoh : adanya pemisahan fungsi dan tanggung
jawab antar unit organisasi.
2. Pengendalian Intern Administratif (Feedback Controls)
Pengendalian Administratif dibuat untuk mendorong dilakukannya efisiensi
dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen (dikerjakan setelah
adanya pengendalian akuntansi). Contoh : pemeriksaan laporan untuk
mencari penyimpangan yang ada, untuk kemudian diambil tindakan.
 Unsur-unsur internal control:
1. Lingkungan pengendalian
2. Penaksiran resiko
3. Aktivitas pengendalian
4. Informasi dan komunikasi
5. Pemantauan (Monitoring)

Hubungan Konsep SPI dan Perilaku


 Berdasarkan teori yang berkembang, konsep SPI yang ada bisa dikatakan
cukup bagus dengan alasan salah satunya yaitu dasar hukum yang melekat
sudah jelas dan konsep-konsep yang bagus. Tetapi hal tersebut akan sia-sia jika
orang-orang dibelakangnya masih kurang kesadarannya dalam menjalakan
profesi masing-masing.
 Semakin buruk SPI suatu perusahaan atau organisasi, maka semakin luas scope
auditnya. Sebaliknya, semakin baik SPI suatu perusahaan atau organisasi, maka
akan semakin sempit scope auditnya. Jadi, keadaan SPI suatu perusahaan atau
organisasi sangat berpengaruh terhadap luas/tidaknya scope audit.
 Ketika auditor ingin mengetahui kuat tidaknya SPI suatu perusahaan, maka
auditor perlu untuk mengetahui kebijakan yang diterapkan/diambil oleh
manajemen.
Contoh, apabila perusahaan bergantung pada seseorang, misal dalam
pengambilan keputusan dan lain-lain, berarti SPI perusahaan tersebut lemah.
 Filosofi manajemen/kebijakan manajemen merupakan salah satu bagian dari
SPI perusahaan.
 SPI suatu perusahaan akan kuat apabila orang-orang dibelakangnya memiliki
integritas dan tanggung jawab yang tinggi terhadap profesinya.

Opini Audit
 Opini audit adalah pernyataan auditor terhadap kewajaran laporan keuangan
dari entitas yang telah diaudit. Kewajaran ini menyangkut materialitas, posisi
keuangan, dan arus kas. Opini audit ini lah yang menjadi “terjemahan” laporan
keuangan yang digunakan oleh pengguna laporan keuangan dalam mengambil
keputusan untuk kelangsungan hidup perusahaan.
 Ada 5 jenis opini audit, yaitu:
1. Pendapat wajar tanpa pengecualian (Unqualified Opinion)
Pendapat wajar tanpa pengecualian menyatakan bahwa laporan keuangan
menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan,
hasil usaha, dan arus kas entitas tertentu sesuai dengan prinsip akuntansi
yang berlaku umum di Indonesia. Ini adalah pendapat yang dinyatakan
dalam laporan auditor bentuk baku.
2. Opini Wajar Tanpa Pengecualian dengan Paragraf Penjelasan (Modified
Unqualified Opinion)
Keadaan tertentu mungkin mengharuskan auditor menambahkan suatu
paragraf penjelasan (atau bahasa penjelasan yang lain) dalam laporan
auditnya. Auditor menyampaikan pendapat ini jika:
a. Kurang konsistennya suatu entitas dalam menerapkan GAAP
b. Keraguan besar akan konsep going concernAuditor ingin menekankan
suatu hal
3. Pendapat wajar dengan pengecualian (qualified opinion)
Pendapat wajar dengan pengecualian, menyatakan bahwa laporan keuangan
menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan,
hasil usaha, dan arus kas entitas tertentu sesuai dengan prinsip akuntansi
yang berlaku umum di Indonesia, kecuali untuk dampak hal-hal yang
berhubungan dengan yang dikecualikan.
Suatu laporan yang diterbitkan dengan qualified opinion apabila auditor
yakin bahwa laporan keuangan secara keseluruhan telah disajikan secara
wajar tetapi ada pembatasan ruang lingkup audit atau data keuangan
menunjukan kelalaian dalam mengikuti GAAP/PSAK
4. Pendapat tidak wajar (Adverse Opinion)
Pendapat tidak wajar menyatakan bahwa laporan keuangan tidak
menyajikan secara wajar posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas entitas
tertentu sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
Suatu laporan yang diterbitkan mendapat opini tidak wajar apabila auditor
yakin bahwa laporan keuangan secara keseluruhan mengandung salah saji
yang meterial atau menyesatkan sehingga tidak menyajikan secara wajar
posisi keuangan perusahaan atau hasil operasi dan arus kas sesuai dengan
GAAP.
5. Pernyataan tidak memberikan pendapat (Disclaimer of Opinion)
Pernyataan tidak memberikan pendapat menyatakan bahwa auditor tidak
menyatakan pendapat atas laporan keuangan. Opini ini dikeluarkan ketika
auditor tidak puas akan seluruh laporan keuangan yang disajikan.
Suatu laporan audit yang tidak diberikan pendapat yaitu apabila auditor
tidak dapat meyakinkan dirinya bahwa laporan keuangan secara
keseluruhan telah disajikan secara wajar atau auditor merasa tidak
independen.

Review Opini Audit


 Paragraf 1: Scope Audit
Paragraf ini menguraikan sifat dan lingkup audit yang dilakukan.
 Paragraf 2: Pernyataan tanggung jawab management
Paragraf ini menyatakan bahwa laporan keuangan merupakan
tanggung jawab manajemen. Segala hal yang berkaitan dengan
laporan keuangan tersebut dibawah naungan manajemen
 Paragraf 3: Pernyataan tanggung jawab auditor
Paragraf ini menyatakan bahwa tanggung jawab auditor hanyalah
untuk menyatakan suatu pendapat atas laporan keuangan
berdasarkan audit yang dilakukan.
 Paragraf 4: Opini audit
Paragraf ini digunakan oleh auditor untuk menyatakan
pendapatnya mengenai laporan keuangan yang disebutkan
sebelumnya. Dalam paragraph ini auditor menyatakan pendapatnya
mengenai kewajaran laporan keuangan auditan, dalam semua hal
yang material, yang didasarkan atas kesesuaian penyusunan
laporan keuangan tersebut dengan prinsip akuntansi berterima
umum
 Paragraf tambahan akan diberikan apabila oipininya Wajar Dengan
Pengecualian.

Kesimpulan Audit
 Dalam melakukan audit, banyak hal yang harus diperhatikan oleh auditor, salah
satunya yaitu budaya organisasi yang akan diaudit. Budaya organisasi menjadi
hal yang memegang peranan penting dalam keberlangsungan suatu perusahaan.
Budaya organisasi bisa menjadi salah satu faktor penting penentu hasil audit,
karena menjadi cerminan bagi auditor dalam melakukan audit.
 Salah satu aspek dari budaya organisasi yaitu adanya kolektifitas di dalam
manajemen perusahaan. Kolektifitas di sektor publik biasanya lebih besar
dibanding kolektifitas pada sektor private.
 Semakin besar kolektifitas suatu organisasi, maka potensi terjadinya
korupsi/fraud akan lebih besar.

Anda mungkin juga menyukai