Berbicara mengenai standar audit, ini merupakan sebuah aturan yang ditetapkan agar bisa dijadikan sebagai
pedoman khusus untuk menilai dan melakukan evaluasi. Evaluasi tersebut merupakan evaluasi mengenai laporan
keuangan perusahaan tersebut.
Proses auditing ini juga bisa dianggap sebagai sebuah proses melakukan pemeriksaan dan juga penilaian serta
evaluasi mengenai hasil laporan keuangan. Proses tersebut dilakukan oleh seseorang baik internal maupun eksternal.
Langkah melakukan penilaian terhadap laporan keuangan tersebut tentu berpegang pada standar auditing yang ada
untuk dijadikan acuannya. Acuan tersebut ditetapkan dan juga disahkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia
(IAPI) dengan beberapa standar yang ada. Standar tersebut meliputi standar umum, pekerjaan lapangan, dan juga
pelaporan interpretasinya.
Keahlian tersebut bisa dengan menempuh pendidikan formal maupun dengan pengalaman dalam mengikuti
pelatihan. Adapun bentuk pelatihan yang ada mencakup sebuah pelatihan kesadaran untuk mengembangkan
keterampilan dalam berbisnis maupun kegiatan perusahaan. Seorang auditor diharuskan untuk mempelajari,
memahami, dan menerapkan ketentuan baru yang ada pada prinsip akuntansi dan juga standar auditing.
Baca juga: Auditor Keuangan: Pengertian, Tanggung Jawab, Jenis, Opini, dan Prosedurnya
Meskipun sikap independensi ini masuk dalam kategori mutu pribadi dan tidak masuk dalam hal yang tercantum
khusus dalam persepsi auditing, namun sikap ini sangat penting untuk dipertahankan. Semakin seorang auditor
memiliki sikap baik, tentu hal tersebut berimbas pada kualitas yang ada.
Maksud dari standar ini yaitu sebuah pekerjaan harus memiliki rencana yang sangat baik. Point ini menjelaskan
bahwa seorang auditor memiliki penyerahan tanggung jawab. Pada poin ini menjelaskan tentang penyerahan
tanggung jawab untuk merencanakan hal-hal yang terkait dengan pekerjaan.
Baca juga: Sistem Ekonomi Tradisional: Pengertian, Ciri, Contoh, Kelebihan dan Kekurangannya
Seorang auditor tentu harus memiliki pemahaman yang mendalam tentang pengendalian intern baik itu prosedur
maupun desain tentang laporan keuangan. Seperti halnya arus kas yang mampu menjadi sarana perencanaan
perusahaan dalam pengendalian aktivitasnya.
Pekerjaan oleh auditor untuk memberikan pendapat terhadap laporan keuangan tentunya berdasarkan evaluasi bukti
audit. Bukti tersebut bersifat variatif dan tentu harus benar-benar objektif, relevan, dan tepat waktu.
Baca juga: Penyebab Inflasi dan Cara Mengatasi Inflasi untuk Bisnis yang Lebih Baik
Untuk standar pelaporan yang satu ini mengharuskan auditor menyajikan fakta dengan memberikan pendapat
mengenai penyusunan laporan keuangan. Hal tersebut untuk memberikan gambaran terhadap perusahaan dalam hal
finansial.
Download eBook Panduan dan Template Pembukuan Sederhana dengan Excel untuk Bisnis Kecil
9. Isi Laporan Harus Dipandang Memadai dan Mencakup Semua Hal
Mengenai standar audit yang ini merupakan bentuk laporan keuangan harus sesuai dengan prinsip akuntansi yang
memadai. Baik itu dari segi susunan, bentuk, isi laporan, serta catatan atas laporan keuangan.
Seorang auditor harus memastikan tentang beberapa hal yang diungkapkan dan berhubungan dengan fakta-fakta saat
dilaksanakan audit. Hal tersebut bisa menjadi bahan peetimbanhan dengan pernyataan klien dan mampu
merahasiakan informasi yang masuk.
Keterkaitan tersebut bisa dilakukan ketika akuntan memberikan izin untuk memberikan dokumen atau laporan
komunikasi tertulis. Ketika seorang akuntan menyerahkan hasil laporan yang disusun kepada pihak lain, maka
akuntan tersebut dianggap terkait.
Beberapa standar adit tersebut wajib untuk diterapkan agar memiliki perencanaan yang matang untuk perusahaan.
Laporan keuangan yang baik akan menunjukkan stabilitas dan perkembangan perusahaan. Berbagai standar yang
ada sebagai langkah dan juga pedoman yang harus diterapkan dalam melakukan audit terhadap perusahaan.Dari
ketiga pengelompokkan standar, tentu tidak boleh terlewat satupun agar hasil audit benar-benar maksimal.
Agar laporan keuangan dalam bisnis bisa sesuai dengan standar audit, ada baiknya untuk tidak menggunakan
pembukuan manual. Selain memakan waktu, melakukan proses pembukuan manual juga berisiko pada kesalahan
pencatatan informasi keuangan Anda.
Sebagai solusinya, Anda bisa mencoba menggunakan software akuntansi online yang mudah digunakan dan
memiliki fitur yang sesuai dengan kebutuhan usaha Anda, salah satunya adalah Accurate Online.
Dapat terujinya data laporan keuangan dapat dilihat dari apakah bukti-bukti yang ada untuk menilai kewajaran
laporan keuangan sudah sesuai dengan kenyataannya.
Tahapan audit laporan keuangan :
a) Auditor melakukan pertimbangan penerimaan tugas apabila auditor belum mengenal klien.
b) Auditor membuat perencanaan audit untuk melakukan audit dan mengkoordinasikan berbagai kegiatan yang
berkaitan dengan audit.
c) Auditor mengadakan tes uji audit untuk mengumpulkan bukti mengenai efektivitas pengendalian intern dan
memberikan dasar bagi pemberian pernyataan mengenai kewajaran laporan keuangan klien.
d) Auditor melaksanakan audit sesuai standar umum dan standar pekerjaan lapangan.
e) Auditor melaporkan hasil auditnya berdasarkan temuan yang dia temukan.
2. Independensi
Independen artinya bebas dari pengaruh baik terhadap manajemen yang bertanggung jawab atas penyusunan
laporan maupun terhadap para pengguna laporan tersebut.
2. Wajar tanpa Syarat dengan paragraf penjelasan atau dengan Modifikasi Kalimat, ditambahkan apabila :
a) Tidak adanya konsistensi dalam penerapan prinsip akuntansi yang berlaku umum.
b) Ketidakpastian atas kelangsungan hidup perusahaan.
c) Auditor menyetujui terjadinya penyimpangan dari prinsip akuntansi yang berlaku umum.
d) Penekanan pada suatu masalah.
e) Laporan yang melibatkan auditor lainnya.