Anda di halaman 1dari 6

Jenis Dari Opini Audit

Laporan keuangan yang telah usai diperiksa oleh auditor maka akan menghasilkan opini auditor. Pada laporan
keuangan tersebut akan ada opini pada audit tentang nilai kewajaran atau tidak. Inilah jenis dari opini audit yang ada,

1. Unqualified Opinion Atau Opini Wajar Tanpa Pengecualian

Jika auditor tidak menemukan adanya kesalahan pada keseluruhan laporan keuangan. Dan laporan keuangan dibuat
berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku atau SAK. Dengan syarat laporan keuangan mampu memenuhi hal berikut
ini maka akan terjadi opini wajar tanpa pengecualian.

 Laporan keuangan pada proses audit disajikan secara lengkap dan baik.
 Semua bukti audit keuangan yang dibutuhkan juga lengkap serta memenuhi standar yang ditetapkan.
 Standar umum telah dipenuhi dalam kinerja yang mengikat secara penuh dalam mewujudkan laporan keuangan
yang lengkap.
 Adanya sajian lampiran yang didasarkan pada konsistensi serta prinsip akuntansi yang berlaku.
 Pada perkembangan di masa depan tidak ditemukan ketidakpastian yang cukup berarti.

2. Qualified Opinion atau Opini Wajar Dengan Pengecualian

Seorang auditor akan menyatakan opini wajar dengan Pengecualian jika adanya hal berikut ini :

 Adanya bukti yang telah didapatkan oleh auditor secara tepat dan cukup untuk memberikan kesimpulan
terjadinya kesalahan penyajian yang dilakukan secara individual ataupun secara agregasi. Pengaruh dari hasil
audit, adanya material yang tidak preventif terhadap laporan keuangan yang disajikan.
 Tidak diperolehnya bukti secara cukup dan tepat oleh auditor untuk mendukung opininya. Namun, auditor
melakukan penyimpulan adanya pengaruh kesalahan penyajian tidak terdeteksi pada laporan keuangan yang
muncul. Kalaupun terjadi maka adanya material tapi tidak pervasif.

3. Modified Unqualified Opinion Atau Opini Wajar Tanpa Pengecualian Dengan Paragraf Penjelasan

Pada jenis opini wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelasan didasarkan pada suatu keadaan tertentu yang
tidak berdampak langsung pada opini auditor. Penjelasan paragraf akan diberikan auditor berkaitan dengan situasi
tertentu yang sebelumnya sudah disebutkan. Beberapa keadaan tersebut menjadi pemicu adanya modified unqualified
opinion.

 Adanya beberapa pendapat dari auditor diambil dari pendapat auditor independen yang lain.
 Tidak ada aturan jelas laporan keuangan sehingga bisa menyimpang dari Standar Akuntansi Keuangan.
 Terjadinya pengaruh dari ketidakpastian keadaan masa yang akan datang serta hasil yang tidak terprediksi.

4. Adverse Opinion Atau Opini Tidak Wajar

Opini auditor dinyatakan tidak wajar jika pada saat auditor melakukan pemeriksaan terhadap laporan keuangan
mendapatkan bukti yang tepat dan cukup. Selanjutnya auditor akan menyimpulkan adanya kesalahan yang terjadi pada
laporan keuangan, seperti kesalahan penyajian.
Kesalahan penyajian ini bisa juga karena individual atau secara agregasi. Yang merupakan material serta pervasif
dihadapkan pada laporan keuangan. Pervasif berarti bahwa adanya kesalahan yang berdampak kemana pun serta
mendalam.

5. Disclaimer Of Opinion Atau Opini Tidak Menyatakan Pendapat

Pada opini tidak menyatakan pendapat ini, seorang auditor tidak akan melakukan penyimpulan terhadap pengaruh
penyajian kesalahan material yang tidak terdeteksi pada laporan keuangan. Jikalau ada tentu bersifat preventif dan
material.

Ketika ruang lingkup audit terbatas, seorang auditor tentu tidak akan melakukan pemeriksaan berdasarkan standar
audit yang sudah ditetapkan maka terjadilah disclaimer of opinion tersebut. Dalam memahami opini audit serta jenis
opini auditor tersebut merupakan hal penting yang dilakukan untuk mengaudit laporan keuangan.
Pengertian Opini Audit
Opini audit merupakan pernyataan dari auditor terhadap kewajaran laporan keuangan dari entitas yang sudah diaudit.
Kewajaran ini menyangkut termasuk materialitas, posisi keuangan, serta arus kas.

Sepbeariska Manurung dkk dalam buku Auditing menjelaskan bahwa opini audit adalah suatu pernyataan profesional
sebagai kesimpulan auditor sehubungan dengan tingkat kewajaran informasi yang disajikan dalam laporan keuangan.

Tahapan Opini Audit


Audit merupakan kegiatan yang terstruktur. Berikut tahapan opini audit untuk mencapai tujuan yang harus dicapai,
dilansir dari buku Dasar Audit Keuangan oleh Zarah Puspitaningtyas:

1. Penerimaan Perikatan Audit


Akan ada surat perikatan audit, sehingga dapat diputuskan apakah pekerjaan audit tersebut akan diterima atau ditolak.
Beberapa hal perlu dipertimbangkan untuk memutuskannya, seperti diperhatikan integritas manajemen, identifikasi
risiko, menilai independensi, menentukan kompetensi, dan kemampuan profesionalnya.

2. Perencanaan Proses Audit


Untuk membuat perencanaan audit, seorang auditor harus melakukan beberapa kegiatan seperti memahami bisnis dan
industri klien, melakukan prosedur analitik, menentukan materialitas, menetapkan risiko audit, memahami struktur
pengendalian internal, dan mengembangkan rencana audit dan program audit.

3. Pelaksanaan Pengujian Audit


Pada tahap ini, auditor akan melakukan tiga pengujian yakni analitik, pengendalian, dan substantif. Penilaian tersebut
akan mempelajari data-data dan informasi bisnis klien untuk dibandingkan dengan data dan informasi lainnya.

Kemudian dilakukan verifikasi efektivitas pengendalian internal klien. Lalu dilakukan siklus audit untuk menemukan
kesalahan yang langsung memberikan pengaruh pada laporan keuangan. Dengan ini tujuan audit untuk mengevaluasi
sudah dicapai.

4. Pelaporan Audit
Nantinya akan ada hasil dari pekerjaan audit yang telah dikerjakan. Di dalam laporan audit harus mencakup jenis
opini, jasa yang diberikan, objek yang diaudit, lingkup audit, tujuan audit, hasil audit, rekomendasi yang diberikan jika
ada kekurangan, dan informasi atau istilah audit pada laporan keuangan lainnya.

Macam-macam Opini Audit


Berdasarkan SPAP (Standar Profesional Akuntan Publik), opini audit terdiri dari 5 macam, yaitu:

- Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian (Unqualified Opinion)


Pendapat ini menyatakan bahwa laporan keuangan harus menyajikan data secara real dan wajar. Penyusunan opini
audit ini harus dipastikan bahwa laporan keuangan lengkap, tiga standar umum telah dipenuhi, bukti yang cukup telah
diakumulasi, laporan keuangan telah disajikan sesuai dengan GAAP (Generally Accepted Accounting Principles), dan
tidak ada celah untuk laporan harus dimodifikasi.

- Opini Wajar Tanpa Pengecualian dengan Paragraf Penjelasan (Modified Unqualified Opinion)
Keadaan tertentu membuat auditor harus menambahkan suatu paragraf penjelasan (atau bahasa penjelasan yang lain)
dalam laporan auditnya. Auditor menyampaikan pendapat ini jika terdapat kurang konsistennya suatu entitas dalam
menerapkan GAAP serta auditor ingin menekankan suatu hal.

- Pendapat Wajar dengan Pengecualian (Qualified Opinion)


Pendapat ini menyatakan bahwa laporan keuangan disajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi
keuangan, hasil usaha, dan arus kas entitas tertentu sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di seluruh
Indonesia, kecuali untuk dampak hal-hal yang berhubungan dengan yang dikecualikan.

- Pendapat Tidak Wajar (Adverse Opinion)


Pendapat tidak wajar menyatakan bahwa laporan keuangan yang tidak menyajikan secara wajar posisi keuangan, hasil
usaha, serta arus kas entitas tertentu sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

- Pernyataan Tidak Memberikan Pendapat (Disclaimer of Opinion)


Pernyataan tidak memberikan pendapat yang menyatakan bahwa auditor tidak menyatakan pendapat atas laporan
keuangan. Opini ini dikeluarkan saat auditor merasa tidak puas dengan seluruh laporan keuangan yang disajikan

Contoh Opini Audit


Berikut ini contoh opini audit dilansir dari berbagai sumber:

1. Contoh Opini Audit Pertama


Laporan No : .../..../..../2022

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

Pemilik Panghegar Motor


Nanang
Jl Panghegar Jaya

Kami telah mengaudit laporan keuangan Panghegar Motor terlampir, yang terdiri atas neraca tanggal 31 Desember
2020 dan 2021 dan laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada
tahun-tahun tersebut, serta suatu ringkasan kebijakan akuntansi signifikan dan informasi penjelasan lainnya.

- Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Keuangan

Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan tersebut sesuai dengan Standar
Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik, dan atas pengendalian internal yang dianggap perlu oleh
manajemen untuk memungkinkan penyusunan laporan keuangan yang bebas dari kesalahan penyajian material, baik
yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan.

- Tanggung Jawab Auditor

Tanggung jawab kami adalah untuk menyatakan suatu opini atas laporan keuangan tersebut berdasarkan audit kami.
Kami melaksanakan audit berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia. Standar
tersebut mengharuskan kami untuk mematuhi ketentuan etika serta merencanakan dan melaksanakan audit untuk
memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari kesalahan penyajian material.

Suatu audit mencakup pelaksanaan prosedur untuk memperoleh bukti-bukti tentang jumlah-jumlah dan pengungkapan
dalam laporan keuangan. Prosedur yang dipilih tergantung pada pertimbangan auditor, termasuk penilaian atas risiko
kesalahan penyajian material dalam laporan keuangan, yang disebabkan oleh kecurangan atau kesalahan.

Dalam melakukan penilaian atas risiko tersebut, auditor mempertimbangkan pengendalian internal yang relevan
dengan penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan untuk merancang prosedur audit yang tepat sesuai dengan
kondisinya, namun tidak untuk tujuan menyatakan suatu opini atas efektivitas pengendalian internal entitas.

Suatu audit juga mencakup pengevaluasian atas ketepatan kebijakan akuntansi yang digunakan dan kewajaran estimasi
akuntansi yang dibuat oleh manajemen, serta pengevaluasian atas penyajian laporan keuangan secara keseluruhan.
Kami yakin bahwa bukti audit yang telah kami peroleh adalah cukup dan tepat untuk menyediakan dasar bagi opini
audit kami.

- Basis untuk Opini Wajar dengan Pengecualian

Pemilik melakukan taksiran atas penambahan nilai persediaan kendaraan tahun 2021 sebesar Rp 2.400.000.000 yang
semestinya menambah nilai persediaan kendaraan namun dibebankan ke biaya administrasi dan umum. Kami tidak
dapat melakukan prosedur audit lainnya untuk memperoleh keyakinan memadai atas taksiran biaya pemeliharaan
persediaan kendaraan tersebut.

Dalam Tahun 2021 UD. Panghegar Motor menggunakan Norma Perhitungan kewajiban pajak terhutang tahun 2021.
Disamping itu, perusahaan tidak mengakui beban dan kewajiban imbalan pasca kerja. Sesuai dengan SAK ETAP Bab
23 tentang imbalan kerja, entitas harus mengakui beban atas seluruh imbalan kerja yang menjadi hak pekerja termasuk
imbalan pascakerja sebagai akibat dari jasa yang diberikan kepada entitas selama periode pelaporan.

Belum memadainya pengendalian intern terhadap persediaan kendaraan, penggunaan norma dalam melaporkan
kewajiban perpajakan di tahun 2021 dan tidak diakuinya beban dan kewajiban imbalan pascakerja mengakibatkan laba
tahun berjalan disajikan terlampau tinggi dan kewajiban disajikan terlampau rendah.

- Opini Wajar dengan Pengecualian

Menurut opini kami, kecuali dampak yang mungkin timbul dari angka-angka korespondensi yang telah dijelaskan
dalam paragraf Basis Opini Wajar dengan Pengecualian, laporan keuangan menyajikan secara wajar, dalam semua hal
yang material, posisi keuangan UD. Panghegar Motor tanggal 31 Desember 2021 serta kinerja keuangan dan arus kas
untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa
Akuntabilitas Publik (SAK ETAP).

Kantor Akuntan Publik


Drs Yayan Sunaryan & Rekan

Cecep Edi
Nomor Registrasi Akuntan Publik: AP.0463.

Bandung, ................... 2022

2. Contoh Opini Audit Kedua


- Laporan Audit dengan opini Wajar Tanpa Pengecualian (Unqualified Opinion)

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

No : A02/II/KAK/2022
Tanggal : 1 Februari 2022

Yth Direksi dan Dewan Komisaris


PT Mawas Diri
Jl Girang No 13A
Bandung

Kami telah mengaudit neraca PT Mawas Diri per 31 Desember 2020 dan 2021 dan laporan rugi-laba, perhitungan laba
ditahan, dan laporan arus kas untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut. Laporan keuangan adalah
tanggung jawab manajemen perusahaan. Tanggung jawab kami adalah pada pernyataan pendapat atas laporan
keuangan tersebut berdasarkan proses audit yang kami lakukan.

Kami melaksanakan auditing berdasarkan standar auditing yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia. Standar
tersebut mewajibkan kami untuk merencanakan dan melaksanakan auditing agar kami memperoleh keyakinan yang
memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah jadi yang material.

Suatu proses audit meliputi pemeriksaan atas dasar pengujian, bahan bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan
pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas standar akuntansi yang digunakan dan
estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen perusahaan, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan
secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat.

Menurut pendapat kami, laporan keuangan yang kami sebut di atas tersaji secara wajar, dalam semua hal yang
material, posisi keuangan PT Mawas Diri per 31 Desember 2020 dan 2021, dan hasil usaha, serta arus kas untuk tahun
yang berakhir pada tanggal tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.

Kantor Akuntan,

Bambang Tri, SE.

- Laporan Audit dengan opini Tidak Memberikan Pendapat (Disclaimer of opinion)

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

Yth
Direksi dan Dewan Komisaris
PT Bermartabat
Jl. Gagak
Bandung

Kami telah ditugasi untuk mengaudit laporan posisi keuangan PT Bermartabat tanggal 31 Desember 2020 serta
laporan rugi laba, laporan laba ditahan, dan laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut. Laporan
keuangan adalah tanggung jawab manajemen perusahaan. Perusahaan tidak melakukan penghitungan fisik persediaan
dalam tahun 2020 yang dicantumkan dalam laporan keuangan sebesar Rp 950.000.000 pada tanggal 31 Desember
2020.

Lebih lanjut, bukti-bukti yang mendukung harga perolehan aktiva tetap yang dibeli sebelum tanggal 31 Desember
2020 tidak lagi tersedia dalam arsip perusahaan. Catatan perusahaan tidak memungkinkan dilaksanakannya penerapan
prosedur audit lain terhadap persediaan dan aktiva tetap.

Karena perusahaan tidak melaksanakan penghitungan fisik persediaan dan kami tidak dapat menerapkan prosedur
audit untuk meyakinkan kami atas kuantitas persediaan dan harga pokok persediaan dan harga perolehan aktiva tetap,
lingkup audit kami tidak cukup untuk memungkinkan kami menyatakan pendapat, dan kami tidak menyatakan
pendapat atas laporan keuangan.

Kantor Akuntan Deviana, 01 April 2021

Deviana Putri, SE. Ak.


Faktor Faktor yang Mempengaruhi Opini Audit

Opini audit tidak serta diterbitkan oleh auditor dalam sekali baca. Terdapat faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Adapun faktor faktor yang mempengaruhi opini audit adalah di bawah ini.

1. Likuiditas

Pertama, faktor yang mempengaruhi opini audit adalah likuiditas, yaitu kemampuan perusahaan dalam membayar
seluruh kewajibannya. Dalam laporan keuangan akan tercantum total kewajiban perusahaan seperti hutang, kemudian
pengeluaran dana untuk melunasinya.

2. Leverage

Leverage merupakan jumlah utang produktif suatu perusahaan. Dalam laporan keuangan, utang produktif dicatat dan
dibandingkan dengan manfaat yang didapat perusahaan atas keputusan berhutang produktif tersebut. Melalui data
utang produktif, auditor akan memutuskan apakah pinjaman tersebut mampu membawa perusahaan semakin
menguntungkan atau justru sebaliknya.

3. Profitabilitas

Keuntungan adalah faktor yang mempengaruhi opini audit paling penting. Suatu perusahaan beroperasi untuk meraih
laba semaksimal mungkin. Profitabilitas menjadi indikator penting bagi auditor untuk memberikan simpulan akan
keberhasilan perusahaan.

4. Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan berpengaruh dalam penyusunan opini audit. Semakin besar kapasitas perusahaan maka
pengeluaran perusahaan juga tinggi. Sehingga pemasukan dan laba juga harus meningkat.

5. Jenis Audit

Terakhir, faktor mempengaruhi opini audit adalah hasil jenis audit seperti audit lag dan auditor client tenure. Audit
report lag merupakan total waktu antara tanggal penutupan buku tahunan (tanggal neraca) hingga tanggal laporan
audit. Sedangkan auditor client tenure yaitu jangka waktu kerja sama perusahaan dengan klien.

Anda mungkin juga menyukai