Anda di halaman 1dari 11

OPINI AUDITOR

OLEH KELOMPOK 1 :

BADIATUN NISA ( 3202201003 )


DJULIANUR( 3202201004 )
PENGERTIAN OPINI AUDITOR

01 Pada kamus istilah akuntansi, Tobing Tahun 2004 menyatakan bahwa


adanya opini auditor merupakan suatu laporan yang diberikan auditor
terdaftar. Pernyataan tersebut bahwa adanya pemeriksaan yang sudah
dilakukan sesuai dengan norma serta aturan sebuah pemeriksaan
akuntan. Dan diikuti dengan adanya laporan keuangan yang sudah
diperiksa menghasilkan kewajaran berpendapat.

Adapun, Opini auditor adalah pendapat yang dikeluarkan oleh auditor


mengenai kewajaran laporan keuangan auditan, dalam semua hal
yang material, yang didasarkan atas kesesuaian penyusunan laporan
keuangan tersebut dengan prinsip akuntansi berterima umum.
Tipe / Jenis Opini Auditor
Berdasarkan standar professional akuntan publik seksi 508, pendapatan auditor
dikelompokkan ke dalam lima tipe, yaitu :

1. Pendapat wajar tanpa pengecualian / unqualified opinion


Pendapat ini dikeluarkan auditor jika tidak adanya pembatasan terhadap
auditor dalam lingkup audit dan tidak ada pengecualian yang signifikan mengenai
kewajaran dan penerapan standar akutansi keuangan dalam laporan keuangan disertai
dengan pengungkapan yang memadai dalam laporan keuangan.

2. Pendapat wajar dengan pengecualian/ qualified opinion


Opini ini dikeluarkan jika laporan audit dianggap wajar, namun auditor
menemukan adanya kekhawatiran karena beberapa alasan, seperti kurangnya bukti audit,
terjadi masalah kepatuhan, atau adanya pembatasan dalam proses audit.
Lanjutan..
Ada beberapa kondisi yang mengharuskan seorang auditor memberikan pendapat wajar
dengan pengecualian, diantaranya yaitu :

• Klien membatasi ruang lingkup audit


• Kondisi-kondisi yang ada diluar kekuasaan klien ataupun auditor menyebabkan auditor
tidak dapat melaksanakan prosedur audit penting
• Laporan keuangan tidak disusun berdasarkan standar akuntansi keuangan
• Ketidakkonsistenan penerapan standar akuntansi keuangan yang digunakan dalam
menyusun laporan keuangan.

3. Pendapat tidak wajar/ adverse opinion


Pendapat ini merupakan kebalikan dari pendapat wajar tanpa pengecualian.
Auditor memberikan pendapat tidak wajar jika laporan keuangan klien tidak menyajikan
secara wajar posisi keuangan, hasil usaha, perubahan ekuitas dan arus kas perusahaan klien.
Hal ini disebabkan karena laporan keuangan tidak disusun berdasar standar akuntansi
keuangan. Selain itu pendapat tidak wajar disebabkan karena ruang lingkup auditor dibatasi
sehingga bukti kompeten yang cukup untuk mendukung pendapatnya tidak dapat
dikumpulkan.
Lanjutan...
4. Pernyataan tidak memberikan pendapat/ disclamer opinion
Jika auditor tidak memberikan pendapat atas objek audit, maka
laporan ini disebut lampiran tanpa pendapat (adverse opinion). Hal ini
disebabkan beberapa kondisi, yaitu adanya pembatasan yang sifatnya luar
biasa terhadap lingkungan auditnya, kemudian karena auditor tidak
independen dalam hubungan dengan kliennya.
Tahapan Opini Auditor
Seorang auditor tentu harus harus melakukan tahapan sebelum memberikan opini pada
audit yang dilakukannya. Karena sebuah tahapan dalam opini auditor akan berpengaruh
pada kesimpulan yang telah diambil berdasarkan laporan keuangan. Selain itu tahap
demi tahap yang dilakukan seorang auditor wajib dilakukan untuk menghasilkan
tingkat ketelitian serta pengaruh dari opini auditor nantinya bagi perusahaan.

Proses pembuatan laporan audit dapat berbeda-beda pada setiap perusahaan, tergantung
pada skala dan kompleksitas kasusnya. Namun secara umum, opini audit terdiri dari
empat tahapan.

1). Perencanaan
Pada tahap ini, auditor akan menghubungi perusahaan klien untuk memberitahu
prosedur dan jadwal audit yang akan datang, kemudian meminta mereka untuk
mengirimkan catatan keuangan dan informasi lainnya yang perlukan untuk nanti
diaudit
Lanjutan....
2). Pengendalian Kontrol

Pada tahap kedua, auditor mengumpulkan seluruh dokumen untuk kebutuhan proses
audit, yang mencakup catatan keuangan dan informasi perusahaan klien. Selama
proses audit, dokumen-dokumen ini akan dievaluasi untuk dilihat keakuratannya.

3). Pengujian

Proses audit dimulai di tahapan ketiga. Setelah seluruh catatan keuangan dan informasi
perusahaan terkumpul, auditor akan memeriksanya menggunakan berbagai macam
metode pengujian. Metode ini mungkin melibatkan verifikasi transaksi, pengecekan
prosedur, atau akses ke lebih banyak informasi.
Lanjutan....
4). Pelaporan
Tahapan terakhir adalah pelaporan. Setelah pengujian selesai dilakukan, auditor akan
menyiapkan laporan audit yang sudah disertai dengan opini audit atas keakuratan
catatan keuangan perusahaan klien.
Laporan Audit Bentuk Baku
Laporan audit bentuk baku (standar unqualified audit report)- adalah laporan yang
diterbitkan oleh seorang auditor ketika seluruh kondisi audit terpenuhi, tidak
diketemukan kesalahan saji yang signifikan yang tergeletak tak diperbaiki, serta
laporan ini berisi pendapat auditor bahwa laporan keuangan telah disajikan secara
wajar sesuai dengan GAAP/PSAK.

Unsur-Unsur Laporan Audit Bentuk Baku :


● Judul laporan
● Alamat laporan audit
● Paragraf pendahuluan
● Paragraf scope
● Paragraf pendapatan
● Nama KAP dan,
● Laporan audit
Lanjutan....
Unsur pokok laporan auditor bentuk baku adalah sebagai berikut :

● Suatu judul yang memuat kata independen


● Suatu pernyataan bahwa laporan keungan yang disebutkan dalam laporan
auditor telah diaudit oleh auditor
● Suatu pernyataan bahwa laporan keuangan adalah tanggung jawab manajemen
perusahaan dan tanggung jawab auditor terletak pada pernyataan pendapatan
atas laporan keungan berdasarkan atas auditnya.
● Suatu pernyataan bahwa audit dilaksanakan berdasarkan standar auditing yang
ditetapkan instutisi Akuntan Publik Indonesia.
Terimakasih

Please keep this slide for attribution

Anda mungkin juga menyukai