Anda di halaman 1dari 6

opini Audit SA 700

Bagian inti dari laporan adalah opini audit hasil dari seluruh proses pemeriksaan dan
prosedur yang telah dilakukam Ada beberapa macam opini audit tergantung dari
hasil keyakinan auditor dalam menggambarkan posisi laporan keuangan
manajemen.

JENIS-JENIS OPINI AUDIT


1. Opini Tanpa Modifikasi
(Unqualified Opinion/ Wajar tanpa Pengecualian)
Opini ini dapat dikeluarkan kalau laporan keuangan manajemen memenuhi kondisi:
• Seluruh laporan disajikan pada laporan keuangan (Neraca, Laporan laba rugi,
perubahan ekuitas; dan laporan arus kas.
• Bukti yang cukup dan tepat sudah dikumpulkan, dan juga auditor telah melakukan
prosedur audit sesuai dengan standar audit
• Laporan keuangan disajikan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku, dan
juga penjelasan atau pengungkapan yang memadai telah disajikan.
• Tidak adanya keadaan yang mengharuskan penambahan paragraph atau
modifikasi dari laporan yang disajikan.

2. Opini Modifikasian (Mengacu pada SA 305)


 Opini wajar dengan pengecualian (Qualified)
Faktor yang membuat penggunaan opini modifikasi:
- Salah satu dalam laporan keuangan atau tidak ada bukti
- Pertimbangan auditor tentang pervasifitas catatan ataupun bukti terhadap laporan
keuangan.
Auditor harus menyatakan opini wajar dengan pengecualian ketika
- Auditor memutuskan adanya salah saji material; baik secara individual maupun
secara agregasi, tetapi tidak pervasif terhadap laporan keuangan
- Auditor tidak dapat memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat; tetapi auditor
menyimpulkan bahwa kemungkinan dampak kesalahan penyajian tidak terdeteksi
terhadap laporan keuangan; jika ada; dapat bersifat material tetapi tidak pervasif
 Opini Tidak Wajar (Adverse)
Auditor menyatakan opini tidak wajar, ketika telah memperoleh bukti audit yang
cukup dan tepat, tetapi menyimpulkan bahwa kemungkinan dampak kesalahan
penyajian tidak terdeteksi terhadap laporan keuangan, jika ada, dapat bersifat material
dan pervasif terhadap laporan keuangan_
 Opini tidak menyatakan pendapat (Disclaimer)
Auditor tidak boleh menyatakan pendapat ketika tidak bisa memperoleh bukti audit yang
cukup dan tepat, dan auditor menyimpulkan bahwa kemungkinan dampak salah saji
yang tidak terdeteksi terhadap laporan keuangan; jika ada; dapat bersifat material dan
pervasif.
PENEKANAN SUATU HAL (OPINI TAMBAHAN)
Penekanan suatu hal yang mengacu pada SA 706 Berupa komunikasi tambahan dalam
laporan auditor ketika auditor menganggap perlu untuk:
• Menarik perhatian pengguna laporan keuangan pada suatu hal atau beberapa hal yang
disajikan atau diungkapkan dalam laporan keuangan yang dianggap penting dan
fundamental bagi pemahaman pengguna laporan keuangan_
• Menarik perhatlan pengguna laporan keuangan pada suatu hal atau beberapa hal selain
yang disajlkan atau diungkapkan dalam laporan keuangam

MATRIKS OPINI AUDIT (MATERIALITY & PERVASIVENESS)


Berdasarkan materiality dan pervasiveness.
Materiality merupan pertimbangan yang sangat penting dalam menentukan tipe laporan /
opini yang diberikan pada suatu laporan keuangan. Atau sebagai batas tolerir auditor
untuk menerima kesalahan yang terjadi di perusahaan.

Temuan -> opini audit


Dari opini yang telah dijelaskan, auditor akan mengeluarkan opini tersebut berdasarkan
temuannya. Keputusan pengambilan opini akan dipengarusi oleh:
- materialitas dan
- tingkat pervasivitasnya serta
- kesalahan pada laporan keuangan dan
- Kecukupan Bukti
Berikut ini merupakan matriks opini audit: (Jika dirangkum sebagai berikut)

Maksud dari keempat parameter tersebut adalah:


1. Material: yaitu besarnya nilai yang dihilangkan atau salah saji informasi
akuntansi, yang dapat mengakibatkan perubahan atas atau pengaruh terhadap
pertmbangan orang yang meletakkan kepercayaan terhadap Informasi tersebut.
Konsep materialitas ini bersifat relatif, jadi tingkat materialitas dari satu
perusahaan dapat berbeda dengan perusahaan lainnya
2. Pervasif: yaitu istilah yang digunakan untuk menggambarkan dampak kesalahan
terhadap laporan keuangan secara keseluruham
3. Salah saji pada laporan keuangan (Misstatement): dapat berbentuk jumlah
yang salah atau pengungkapan informasi yang salah, dimana akan mempengaruhi
keputusan pengguna laporan keuangan_
4. Ketidakmampuan untuk memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat:
yaitu ketidakmampuan auditor untuk memperoleh bukti audit yang cukup dan
tepat yang mungkin dapat timbul dari
(a) kondisi di luar pengendalian entitas;
(b) kondisi yang berkaitan dengan sifat atau waktu dari pekerjaan auditor;
(c) pembatasan yang dilakukan oleh manajemen.

Pada dasarnya seorang auditor harus terlebih dahulu

Tahap 1: mendefinisikan jenis permasalahan yang terjadi pada laopran


keuangan
Apakah salah secara material atau bukti yang tidak cukup dan tepat?
Tahap 2: Menilai dampak tersebut
Pervasif atau tidak?
Jika tidak pervasif maka dapat dikeluarkan opini qualified
Namun jika pervasif maka harus dikeluarkan opini adverse (opini tidak wajar
untuk salah saji) dan disclaimer (opini tidak menyatakan pendapat untuk
permasalahan bukti audit yang tidak cukup dan tepat).

Opini adverse dan disclaimer akan jarang sekali ditemukan. Karena akan
berdampak negatid pada perusahaan klien dan auditor.s

Opini yang paling sering diterbitkan adalah opini wajar tanpa pengecualian,
terkadang qualified

Sebagai Contoh
Contoh lainnya

Anda mungkin juga menyukai