Anda di halaman 1dari 3

Pengertian Laporan Auditor Independen

Laporan audit independen adalah opini resmi sebagai hasil akhir atas proses pemeriksaan yang
dilakukan oleh auditor. Dengan kata lain, laporan audit independen adalah opini resmi yang
dikeluarkan oleh auditor eksternal atau internal tentang kualitas dan akurasi laporan keuangan
yang disusun oleh suatu perusahaan.

Fungsi Laporan Auditor Independen

Komponen Laporan Auditor Independen

Berikut ini adalah komponen utama yang harus tercantum dalam laporan audit, baik laporan
auditor independen tidak wajar maupaun laporan wajar tanpa pengecualian:

 Judul
 Laporkan penerima
 Paragraf opini
 Dasar opini
 Masalah audit utama yang relevan dengan klien
 Tanggung jawab manajemen dan pihak yang memiliki tata kelola atas laporan keuangan
 Tanggung jawab auditor
 Tanda tangan firma dan partner perikatan
 Tanggal

Beberapa komponen yang tercantum di atas merupakan komponen baru dan akan
diimplementasikan mulai Desember 2018. Salah satu perubahannya adalah nama partner yang
terlibat dalam perikatan harus dicetak dan ditandatangani di laporan auditor. Langkah itu
dilakukan agar auditor tidak bisa bersembunyi di balik nama perusahaan. Mereka sekarang
mengambil lebih banyak tanggung jawab pribadi dengan menampilkan nama mereka di depan
umum.

Komponen baru lainnya adalah bagian masalah audit utama dari laporan tersebut. Sebelumnya,
laporan auditor lebih umum dan dapat digunakan untuk perusahaan yang berbeda. Namun,
laporan baru tersebut membutuhkan detail spesifik tentang perusahaan agar lebih disesuaikan
dengan masing-masing perusahaan. Artinya, komponen laporan auditor independen 2019 harus
mengikuti aturan tersebut.

Jenis Opini Audit


Beberapa jenis laporan audit atau opini audit adalah sebagai berikut:

1. Opini Wajar Tanpa Pengecualian (Unqualified Opinion)


Bentuk paling standar dari laporan auditor, di mana segala sesuatu disajikan
secara adil dalam semua hal yang material, disebut laporan auditor wajar tanpa
pengecualian. Artinya, setiap perubahan yang dilakukan pada laporan tidak memenuhi
syarat disebut reservasi. Ada dua syarat umum: Keberangkatan GAAP dan batasan ruang
lingkup. Masalah penyimpangan GAAP mengacu pada situasi di mana laporan keuangan
tidak bebas dari salah saji material. Misalnya, ada kesalahan dalam laporan keuangan
yang tidak mau diubah oleh manajemen, sehingga melanggar GAAP.

Opini wajar tanpa pengecualian diberikan oleh auditor jika auditor tidak
menemukan kesalahan yang material secara keseluruhan dari laporan keuangan dan
laporan keuangan dibuat sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku (SAK). Dengan
kata lain, laporan keuangan akan mendapatkan opini wajar tanpa pengecualian jika
memenuhi kondisi seperti berikut:
1) Laporan keuangan lengkap
2) Bukti audit yang dibutuhkan lengkap
3) Ketiga standar umum telah diikuti sepenuhnya dalam perikatan kerja
4) Laporan keuangan disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku dan
konsisten
5) Tidak terdapat ketidakpastian yang cukup berarti mengenai perkembangan di
masa depan (going concern)

Opini wajar tanpa pengecualian dapat dimodifikasi menjadi opini wajar tanpa
pengecualian dengan paragraf penjelasan (modified unqualified opinion) ketika
auditor harus menambah suatu paragraf penjelasan dalam laporan auditnya. Keadaan
yang membuat modifikasi ini, apabila terjadi seperti:

1) Ada keraguan dari auditor atas konsep going concern perusahaan / entitas.


2) Kurang konsisten perusahaan dalam menerapkan prinsip atau standar
akuntansi yang digunakan.
3) Auditor ingin menekankan suatu hal.

2. Opini Wajar dengan Pengecualian (Qualified Opinion)


Pendapat wajar dengan pengecualian dilaporkan jika ada kesalahan material
dalam laporan keuangan atau jika auditor tidak dapat mengumpulkan cukup informasi
untuk memverifikasi aspek tertentu dari pelaporan. Namun, dalam opini wajar, kesalahan
tersebut cukup kecil untuk tidak mengganggu akurasi laporan keuangan secara
keseluruhan. Auditor harus menyatakan opini wajar dengan pengecualian ketika:
1) Auditor setelah memperoleh bukti yang cukup dan tepat menyimpulkan bahwa
kesalahan penyajian, baik secara individual maupun secara agregasi adalah material
tetapi tidak pervasif terhadap laporan keuangan, atau
2) Auditor tidak memperoleh bukti yang cukup dan tepat yang mendasari opini audit,
tetapi auditor menyimpulkan bahwa pengaruh kesalahan penyajian yang tidak
terdeteksi yang mungkin timbul terhadap laporan keuangan, jika ada, dapat menjadi
material tetapi tidak pervasif.

3. Opini Wajar Tanpa Pengecualian dengan Paragraf Penjelasan (Modified


Unqualified Opinion)
Jenis opini yang satu ini diberikan oleh auditor atas dasar keadaan tertentu yang
tidak memiliki dampak secara langsung terhadap pendapat wajar. Perbedaan dari kenis
opini ini terletak pada paragraph penjelasan yang diberikan oleh auditor terkait dengan
keadaan tertentu yang telah dinyatakan sebelumnya. Beberapa jenis keadaan yang dapat
memicu modified unqualified opinion adalah:
1) Sebagian dari pendapat auditor ditarik dari pendapat auditor independen lainnya
2) Tidak tersedianya aturan yang jelas terkait dengan laporan keuangan sehingga
berpotensi dianggap menyimpang dari SAK (Standar Akuntansi Keuangan).
3) Adanya pengaruh ketidakpastian peristiwa masa yang akan datang dan hasilnya tidak
dapat diperkirakan.

4. Opini Tidak Wajar (Adverse Opinion)


Audit harus menyatakan opini tidak wajar ketika auditor setelah melakukan
pemeriksaan memperoleh bukti yang cukup dan tepat kemudian menyimpulkan bahwa
ada kesalahan penyajian. Baik secara individual maupun secara agregasi adalah material
dan pervasif terhadap laporan keuangan. Pervasif sendiri diartikan sebagai kesalahan
yang akan membawa dampak kemana-mana atau mendalam. Opini merugikan atau tidak
wajar dilaporkan jika terdapat kesalahan material dalam laporan keuangan yang
berdampak negatif terhadap keakuratan laporan keuangan.

5. Opini Tidak Menyatakan Pendapat (Disclaimer of Opinion)


Opini tidak menyatakan pendapat diberikan auditor ketika auditor tidak
memperoleh bukti yang cukup dan tepat untuk mendasari opini audit, dan auditor tidak
menyimpulkan bahwa pengaruh kesalahan penyajian material yang tidak terdeteksi yang
mungkin timbul terhadap laporan keuangan, jika ada, dapat bersifat material dan pervasif.
Hal ini dapat terjadi jika auditor memiliki kekhawatiran tentang kemampuan
perusahaan untuk terus beroperasi atau jika perusahaan telah membatasi ruang lingkup
audit sehingga auditor tidak dapat memberikan opini. Penafian opini juga dapat
dilaporkan jika auditor tidak sepenuhnya independen atau konflik kepentingan.

Carilah Laporan Auditor Independen Dan Identifikasi Opini Serta Komponennya

Anda mungkin juga menyukai