Anda di halaman 1dari 12

RINGKASAN MATERI KULIAH (RMK)

“REVIEW OPINI AUDITOR”

Disusun Oleh:

Kelompok 4

1. Luh Sintya Resini (2107531036/ 08)


2. I Nyoman Gede Berata Suteja (2107531037/ 09)
3. A.A. Ayu Ista Surya Astiti (2107531038/ 10)

Dosen Pengampu:
Dr. Ida Bagus Putra Astika.SE., M.Si., Ak., CA

Mata Kuliah :
Pengauditan I (C8)

PROGRAM STUDI SARJANA AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
2022
A. Pengertian Opini Audit

Opini auditor adalah pendapat yang dikeluarkan oleh auditor mengenai


kewajaran laporan keuangan auditan, dalam semua hal yang material, yang didasarkan
atas kesesuaian penyusunan laporan keuangan tersebut dengan prinsip akuntansi
berterima umum. (Mulyadi 2013, 19).

Opini audit adalah pendapat akuntan atas laporan keuangan tahunan


perusahaan yang telah diaudit. Auditor sebagai pihak yang independen dalam
pemeriksaan laporan keuangan suatu perusahaan akan memberikan opini terhadap
laporan keuangan yang diauditnya. Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP)
mengharuskan pembuatan laporan setiap kali kantor akuntan publik dikaitkan dengan
laporan keuangan.

Laporan audit merupakan media yang digunakan auditor dalam


menginformasikan kepada masyarakat lingkungannya. Dalam laporan tersebutauditor
menyatakan pendapatnya tentang kewajaran laporan keuangan yang diaudit olehnya.
Pendapat auditor tersebut disajikan dalam suatu laporan tertulis yang umumnya berupa
laporan audit baku yang terdiri dari tiga paragraf yaitu paragraf pengantar
(introductory paragraph), paragraf lingkup (scope paragraph), dan paragraf pendapat
(opinion paragraph). Laporan audit hanya dibuat jika audit benar-benar dilakukan.
Bagian dari laporan audit yang merupakan informasi utama dari laporan audit adalah
opini audit.

B. Pentingnya Opini Audit


Di era keterbukaan seperti sekarang ini, setiap orang menginginkan informasi
yang akurat dan kompeten tentang sebuah laporan. Untuk mengetahui kebenaran
sebuah laporan yang ada, biasanya seseorang akan meminta orang lain dari pihak yang
independen untuk memeriksa atau mengaudit laporan tersebut. Hal ini bertujuan agar
hasil penilaian dari pihak yang ditunjuk itu bebas dari interferensi dari pihak- pihak
internal atau pihak yang memiliki kepentingan. Sehingga laporan yang
disajikan tersebut adalah benar adanya. Salah satu laporan yang paling sering diaudit
untuk mendapatkan kebenarannya adalah laporan keuangan perusahaan.
Laporan keuangan perusahaan adalah dokumen yang menyajikan keuangan
perusahaan pada periode yang sudah berlalu. Namun, tidak semua pengguna laporan
keuangan adalah orang-orang yang mengerti tentang laporan keuangan. Oleh karena
itu, perlu adanya seorang ahli yang dapat memberikan opini dan “penerjemahan” atas
laporan keuangan yang telah dibuat perusahaan.

C. Tahapan Opini Audit


Seorang auditor tentu harus harus melakukan tahapan sebelum memberikan opini
pada audit yang dilakukannya. Karena sebuah tahapan dalam opini auditor akan
berpengaruh pada kesimpulan yang telah diambil berdasarkan laporan keuangan.Selain
itu tahap demi tahap yang dilakukan seorang auditor wajib dilakukan untuk
menghasilkan tingkat ketelitian serta pengaruh dari opini auditor nantinya bagi
perusahaan.
Beberapa tahapan tersebut harus diperhatikan dalam melaksanakan opini audit
hal tersebut berdasar kepada Arens Et al Tahun 2018:132, yaitu:
a) Adanya perencanaan serta perancangan sebuah pendekatan dalam
melakukan audit.
b) Lakukan pengujian pengendalian serta transaksi yang dilakukan.
c) Adanya pelaksanaan sebuah prosedur analitik dan pengujian secara
terperinci terhadap saldo pelaporan keuangan.
d) Tahap penyelesaian serta diterbitkannya laporan audit.

D. Jenis-Jenis Opini Audit


1. Opini Wajar Tanpa Pengecualian (Unqualified Opinion)
Opini ini diberikan oleh auditor setelah menyelesaikan proses audit sesuai
dengan standar auditing, dan tidak ditemukan adanya pembatasan dalam lingkup
audit, tidak ada pengecualian yang signifikan tentang kewajaran dalam
penyusunan laporan keuangan dan konsistensi penerapan prinsip akuntansi
berterima umum.

Laporan audit yang berisi pendapat wajar tanpa pengecualian adalah


laporan yang paling dibutuhkan oleh semua pihak, antara lain klien, pemakai
informasi keuangan maupun oleh auditor . Pendapat wajar mempunyai arti
bebas dari keraguan dan ketidak jujuran serta lengkapnya informasi. Pendapat ini
juga tidak terbatas pada jumlah rupiah dan pengungkapan yang tercantum dalam
laporan keuangan, tetapi juga berdasarkanketepatan penggolongan informasi.

Kewajaran penyajian laporan keuangan tentang posisi keuangan danhasil


usaha suatu organisasi, dan sudah sesuai dengan prinsip akuntansi berterima
umum, jika memenuhi kondisi sebagai berikut :
a. Laporan keuangan sudah disusun sesuai dengan prinsip akuntansi
berterima umum.
b. Adanya penjelasan jika terjadi perubahan penerapan prinsip
akuntansi berterima umum.
c. Adanya penjelasan yang cukup mengenai informasi dalam catatan-
catatan yang mendukung dalam laporan keuangan sesuai dengan prinsip
akuntansi berterima umum.

Opini wajar tanpa pengecualian dapat disajikan ke dalam modified


unqualified opinion atau opini wajar tanpa pengecualian dengan paragraf
penjelasan. Modifikasi opini wajar tanpa pengecualian dua buat ketika auditor
harus memberi satu paragraf penjelasan pada laporan keuangan. Opini wajar
tanpa pengecualian modifikasi dilakukan jika terjadi:

1. Auditor ragu atas konsep perkembangan masa depan perusahaan atau


entitas.
2. Perusahaan kurang konsisten ketika menerapkan standar akuntansi yang
digunakan. Misalnya pada dua periode akuntansi ada perubahan standar
akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan
3. Ada suatu hal yang ingin ditekankan auditor
4. Ada data tertentu yang diperlukan namun tidak disajikan
5. Laporan keuangan dipengaruhi oleh beberapa ketidakpastian peristiwa di
masa mendatang sehingga tanggal yang digunakan untuk hasil laporan
keuangan tidak dapat diperkirakan
6. Aturan yang digunakan dalam laporan keuangan kurang jelas sehingga
laporan keuangan tidak sesuai dengan SAK

2. Opini Wajar Dengan Pengecualian (Qualified Opinion)

Opini wajar dengan pengecualian atau yang biasa disebut juga dengan qualified
opinion. Merupakan opini yang diberikan oleh auditor ketika laporan keuangan sesuai
dalam hal material namun ada sesuatu yang tidak sesuai atau kurang lengkap pada
posting tertentu. Oleh sebab itu hal tersebut harus dikecualikan. Terdapat beberapa
kondisi yang membuat auditor memberikan opini wajar dengan pengecualian.
Pengecualian tersebut dapat terjadi jika:

a) Tidak ada bukti yang kompeten yang cukui, atau adanya pembatasan lingkup
audit yang material tetapi tidak mempengaruhi laporan keuangan secara
keseluruhan. Yang mengakibatkan auditor berkesimpulan bahwa auditor
tidak dapat menyatakan pendapat wajar tanpa pengecualiaan.
b) Auditor yakin bahwa laporan keuangan berisi penyimpangan dari prinsip
akuntansi berterima umum dan berdampak material tetapi mempengaruhi
laporan keuangan secara keseluruhan. Penyimpangan tersebut dapat berupa
pengungkapan yang tidak memadai maupun perubahan dalam prinsip
akuntansi.

Laporan keuangan yang mendapat opini wajar dengan pengecualian jika:


1. Auditor telah memperoleh bukti-bukti yang tepat dan cukup untuk
menyimpulkan bahwa terdapat kesalahan penyajian baik secara
individual atau agregasi.
2. Bukti yang diperoleh auditor telah tepat dan cukup untuk mendasari
opini namun auditor memberikan kesimpulan bahwa pengaruh
kesalahan dalam penyajian tidak terdeteksi.

3. Opini Wajar Tanpa Pengecualian dengan Paragraf Penjelasan (Unqualified


Opinion with Explanatory Language)
Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian dengan paragraf penjelas adalah
kondisi dimana auditor menyimpulkan bahwa laporan keuangan tidak
mengandung salah saji material. Pendapat ini diberikan apabila audit telah
dilaksanakan atau diselesaikan oleh auditor sesuai dengan standar auditing,
penyajian laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum,
tetapi terdapat keadaan atau kondisi tertentu yang memerlukan penjelasan.
Dalam hal ini laporan keuangan tetap menyajikan secara wajar posisi keuangan
dan hasil usaha perusahaan. Apabila terdapat hal-hal yang memerlukan
penjelasan, auditor dapat menerbitkan laporan audit baku ditambah dengan
bahasa penjelasan. Paragraf penjelasan dicantumkan setelah paragraf pendapat.
Mereka yakin bahwa pengungkapan tambahan penting untuk pemahaman
pengguna atas laporan keuangan.

Dalam keadaan tertentu, auditor menambahkan suatu paragraf penjelas


(atau bahasa penjelas yang lain) dalam laporan audit, meskipun tidak
mempengaruhi pendapat wajar tanpa pengecualian atas laporan keuangan audit.
Paragraf penjelas dicantumkan setelah paragraf pendapat. Keadaan yang menjadi
penyebab utama ditambahkannya suatu paragraf penjelas atau modifikasi kata-
kata dalam laporan audit baku adalah:

1. Auditor setuju dengan suatu penyimpangan dari prinsip akuntansi yang


dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan.
2. Penekanan atas suatu hal.
3. Laporan audit yang melibatkan auditor lain.
4. Auditor meragukan kemampuan satuan usaha dalam mempertahankan
kelangsungan hidupnya
5. Auditor menemukan adanya sesuatu perubahan material dalam
penggunaan prinsip dan metode akuntansi.
6. Tidak ada pembatasan lingkup pemeriksaan; sehingga pemeriksa dapat
menerapkan semua prosedur pemeriksaan yang dipandang perlu untuk
meyakini kewajaran laporan keuangan; atau ada pembatasan lingkup
pemeriksaan tetapi tidak material dan dapat diatasi dengan prosesur
pemeriksaan alternatif.
Selain itu pendapat ini diberikan karena : Penyajian laporan keuangan
telah wajar (dalam semua hal yang material laporan keuangan telah sesuai
dengan PABU) kecuali untuk hal yang dikecualikan. Pengecualian yang
dimaksud :
a. Tidak ada bukti kompeten yang cukup
b. Adanya pembatasan lingkup audit
c. Auditor tidak dapat memberikan ‘unqualified’
d. Auditor yakin, laporan keuangan menyimpang dari PABU secara
material, namun tidak dapat memberikan ‘Adverse’
e. Auditor harus menjelaskan semua alasan yang menguatkan dalam satu
atau lebih paragraf terpisah yang dicantumkan sebelum paragraf
pendapat
f. Auditor harus mencantumkan bahasa pengecualian yang sesuai dan
menunjuk ke paragraf penjelasan didalam paragraf pendapat
g. Harus berisi kata ’kecuali ntuk’ atau ’pengecualian untuk’

Beberapa contoh informasi penjelasan yang mungkin dinyatakan auditor


dalam laporan auditnya sebagai penekanan suatu hal, yaitu :

1. Adanya transaksi antar pihak yang memiliki hubungan istimewa


2. Peristiwa penting terjadi setelah tanggal neraca
3. Deskripsi masalah-masalah akuntansi yang berdampak terhadap
daya banding laporan keuangan tahun lalu.

Berikut merupakan contoh paragraph yang menunjukkan pendapat wajar tanpa


pengecualian dengan paragraph penjelas:

“Menurut pendapat kami, laporan keuangan yang kami sebut di atas


menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan
perusahaan ABC tanggal 31 Desember 20XX, dan hasil usaha, serta arus kas
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi
yang berlaku umum di Indonesia. (Paragaraf pendapat).

Seperti telah dijelaskan pada Catatan X dalam catatan atas laporan keuangan,
perusahaan mengubah metode perhitungan depresiasi dalam tahun 20XX.
(Paragaraf penjelasan).”

4. Opini Tidak Wajar (Adverse Opinion)


Pendapat ini menyatakan bahwa laporan keuangan tidak menyajikan
secara wajar posisi keuangan, hasil usaha dan arus kas, sesuai dengan prinsip
akuntansi berterima umum. Kesalahan penyajian ini bisa juga karena individual
atau secara agregasi yang merupakan material serta pervasif dihadapkan pada
laporan keuangan. Pervasif berarti bahwa adanya kesalahan yang berdampak
kemana pun serta mendalam. Auditor harus menjelaskan alasan yang mendukung
pendapat tidak wajar dan dampak utama dari hal yang menyebabkan pemberian
pendapat tidak wajar.
Auditor memberikan pendapat tidak wajar jika lingkup auditnya tidak
dibatasi, sehingga auditor dapat mengumpulkan bukti kompeten yang cukup
untuk mendukung pendapatnya. Jika pendapat ini diberikan, berarti informasi
yang disajikan klien dalam laporan keuangan tidak dapat dipercaya, sehingga
tidak dapat dipakai untuk pengambilan keputusan oleh pemakai informasi
keuangan.
5. Opini Tidak Menyatakan Pendapat (Disclaimer of Opinion)

Ketika auditor tidak memberikan pendapat atas objek audit, maka


laporan ini disebut lampiran tanpa pendapat. Perbedaan antara pernyataan tidak
memberikan pendapat dengan pendapat tidak wajar adalah pendapat tidak wajar
ini diberikan dalam keadaan auditor mengetahui adanya ketidakwajaran dalam
laporan keuangan klien, sedangkan auditor menyatakan tidak memberikan
pendapat (no opinion) karena ia tidak cukup memperoleh bukti
mengenaikewajaran laporan keuangan auditan atau karena ia tidak independen
dalamhubungannya dengan klien.

Pada opini tidak menyatakan pendapat ini, seorang auditor tidak akan
melakukan penyimpulan terhadap pengaruh penyajian kesalahan material yang
tidak terdeteksi pada laporan keuangan. Jikalau ada tentu bersifat preventif dan
material.

Ketika ruang lingkup audit terbatas, seorang auditor tentu tidak akan
melakukan pemeriksaan berdasarkan standar audit yang sudah ditetapkan maka
terjadilah disclaimer of opinion tersebut. Dalam memahami opini audit serta jenis
opini auditor tersebut merupakan hal penting yang dilakukan untuk mengaudit
laporan keuangan.

Ada beberapa alasan mengapa auditor memberi opini tidak memberi pendapat
(Disclaimer of Opinion) diantaranya:

a) Auditor tidak dapat melakukan pemeriksaan, di karnakan di batasi ruang


gerak nya dalam melakukan pemeriksaan laporan keuangan.
b) Auditor tidak memiliki keyakinan untuk nilai yang disajikan dalam
laporan keuangan, ada beberapa perusahaan yang nakal melakukan
manipulasi nilai penjualan tinggi walaupun bila di telusur kebukti
transaksi perusahaan dapat menyajikannya, tetapi pada saat melakukan
konfirmasi ke pihak external auditor mengalami kesulitan.
c) Auditor tidak dapat pembanding untuk nilai yang di sajikan, di karnakan
Standar Prosedur Internal yang di miliki perusahaan sangat lemah
sehingga auditor meragukan atas nilai yang di sajikan.
d) Perusahaan yang sedang di audit sedang menjalani kasus hukum yang di
khawatirkan akan mempengaruhi laporan keuangan sebelumnya yang
nilainya cukup material, contonya perusahaan yang di audit sedang
menghadapi tuntutan hukum mengenai sengketa lahan dimana proses
persidangan masih berjalan.
e) Auditor tidak memiliki keyakinan akan bertahannya perusahaan di masa
mendatang, di karnakan kerugian yang berulang dan material nilainya.
Kesimpulan

Opini audit adalah pendapat akuntan atas laporan keuangan tahunan perusahaan
yang telah diaudit. Pendapat auditor tersebut disajikan dalam suatu laporan tertulis
yang umumnya berupa laporan audit baku yang terdiri dari tiga paragraf yaitu
paragraf pengantar (introductory paragraph), paragraf lingkup (scope paragraph),
dan paragraf pendapat (opinion paragraph). Setiap orangmenginginkan informasi yang
akurat dan kompeten tentang sebuah laporan, untuk itupenting adanya audit laporan
keuangan.

Beberapa tahapan tersebut harus diperhatikan dalam melaksanakan opini audit


hal tersebut berdasar kepada Arens Et al Tahun 2018:132, yaitu:
a) Adanya perencanaan serta perancangan sebuah pendekatan dalam
melakukan audit.
b) Lakukan pengujian pengendalian serta transaksi yang dilakukan.
c) Adanya pelaksanaan sebuah prosedur analitik dan pengujian secara
terperinci terhadap saldo pelaporan keuangan.
d) Tahap penyelesaian serta diterbitkannya laporan audit.

Adapun jenis-jenis dari opini audit yaitu sebagai berikut:

1. Opini Wajar Tanpa Pengecualian (Unqualified Opinion)


2. Opini Wajar Dengan Pengecualian (Qualified Opinion)
3. Opini Wajar Dengan Pengecualian (Qualified Opinion)
4. Opini Tidak Wajar (Adverse Opinion)
5. Opini Tidak Menyatakan Pendapat (Disclaimer of Opinion)
Daftar Pustaka

Setiyanti, Sri Wiranti. 2012. “ Jenis- Jenis Opini Auditor (Opini Auditor)” : Jurnal
STIE Semarang Volume 4 (hlm 19-28)

Munandar, Ariv. 2018. “Makalah Pendapat Atau Opini Auditor”. URL:


https://www.academia.edu/35193881/Makalah_Pendapat_Atau_Opini_Audi
tor. Diakses pada tanggal 7 Desember 2022

Zahir. 2017. Laporan Audit Tidak Memberikan Pendapat.


URL:https://zahiraccounting.com/id/blog/. Diakses pada tanggal 7
Desember 2022

Accurate. Opini Audit: Pengertian, Tahapan dan 5 Jenisnya.


URL:https://accurate.id/ekonomi-keuangan/mengenal-berbagai-opini-audit/.
Diakses pada tanggal 7 Desember 2022

LinovHR. 2022. Pengertian dan Jenis Opini Audit dalam Perusahaan. URL:
https://www.linovhr.com/opini-audit/#/top. Diakses pada tanggal 7
Desember 2022

Anda mungkin juga menyukai