A. PELAPORAN AUDIT
Pelaporan hasil audit merupakan komponen utama dalam komunikasi dari audit
internal tentang hasil audit. Untuk mengkomunikasikan hasil audit diperlukan susunan
laporan, dimana hasil audit disusun untuk disajikan dengan rinci dan jelas terkait seluruh
kegiatan proses audit internal.
Menurut Mulyadi yang dikutip oleh (Wahyudi, 2016a) laporan audit adalah suatu
media yang dipakai oleh auditor dalam berkomunikasi dengan masyarakat
lingkungannya. Dalam laporan tersebut auditor menyatakan pendapatnya mengenai
kewajaran laporan keuangan hasil audit. Dikutip dari (Wahyudi, 2016a) laporan hasil
audit merupakan salah satu tahap paling penting dan akhir dari suatu pekerjaan audit
sehingga dalam setiap tahap audit akan selalu terdapat dampak psikologis bagi auditor
maupun auditee.
Laporan hasil audit adalah media yang digunakan oleh auditor internal untuk
mengkomunikasikan hasil audit kepada pihak-pihak yang berkepentingan dengan maksud
menyediakan informasi bagi pengambilan keputusan oleh manajemen terkait dengan
temuan audit, kesimpulan dan rekomendasi hasil penugasan audit (Rustendi, 2017).
Berdasarkan sifatnya, laporan hasil audit terdiri atas:
- Laporan final, yaitu laporan yang dibuat dan dikomunikasikan setelah aktivitas audit
diselesaikan.
- Laporan interim, yaitu laporan yang dibuat dan dikomunikasikan segera untuk
ditindaklanjuti oleh manajemen sementara aktivitas audit masih berjalan (Rustendi,
2017).
Rustendi, T. (2017). Audit Internal: Prinsip dan Teknik Audit Berbasis Risiko. Bandung:
Mujahid Press.
Messier W.F., S.M. Glover, and D.F. Prawitt. 2006. Auditing & Assurance Services: A
Systematic Approach. Fourth Edition. New York: McGraw Hill/Irwin.