Anda di halaman 1dari 3

Laporan Hasil Pemeriksaan Akuntan Publik

❖ Bentuk Laporan Akuntan


Laporan hasil audit merupakan salah satu tahap paling penting dan akhir dari suatu
pekerjaan audit. Dalam setiap tahap audit akan selalu terdapat dampak psikologis bagi auditor
maupun auditee. Dampak psikologis dalam tahapan persiapan audit dan pelaksanaan audit
dapat ditanggulangi pada waktu berlangsungnya audit. Tetapi dampak psikologis dari laporan
hasil audit, penanggulangannya akan lebih sulit karena :
a. Waktu audit sudah selesai.
b. Laporan merupakan salah satu bentuk komunikasi tertulis dan formal, sehingga
auditor tidak dapat mengetahui reaksi auditee secara langsung.
c. Laporan telah didistribusikan kepada berbagai pihak sehingga semakin banyak pihak
yang terlibat.

Norma pelaporan hasil pemeriksaan pada standar-standar pemeriksaan satuan


pengawas intern (auditor internal BUMN/BUMD) memuat hal-hal berikut ini :

a. Audit harus melaporkan hasil pemeriksaan sesuai dengan penugasan yang ditetapkan.

b. Laporan audit harus dibuat secara tertulis dan disampaikan kepada pejabat yang
berwenang tepat pada waktunya agar bermanfaat.

c. Laporan audit harus memuat ruang lingkup dan tujuan pemeriksaan, disusun dengan
baik, menyajikan informasi yang layak serta pernyataan bahwa pemeriksaan telah
dilaksanakan sesuai dengan norma pemeriksaan.

d. Setiap laporan pemeriksaan harus :

1) Memuat ruang lingkup pemeriksaan, sasaran atau tujuan pemeriksaan, dan adakah
hal-hal yang dapat dirasakan sebagai pembatasan terhadap pelaksanaan kegiatan
pemeriksaan.

2) Memuat temuan (findings) dan kesimpulan (conclusions) pemeriksa secara objektif,


serta saran tindak yang konstruktif lebih mengutamakan usaha perbaikan atau
penyempurnaan daripada kritik.

3) Mengungkapkan hal-hal yang masih merupakan masalah yang belum dapat


diselesaikan sampai berakhirnya pemeriksaan, bila ada.

4) Mengemukakan pengakuan atas suatu prestasi atau suatu tindakan perbaikan itu dapat
diterapkan di bagian lain.

5) Mengemukakan tanggapan/penjelasan pejabat objek (formal responses by the auditee)


yang diperiksa mengenai hasil pemeriksaan.
Pada umumnya laporan audit berisikan beberapa paragraf penting seperti paragraf
pendahuluan, paragraf lingkup audit dan paragraf pendapat. Paragraf pendapat memuat
pendapat auditor atas laporan keuangan yang diaudit.

Contoh :

❖ Jenis Pendapat Akuntan (Opini)

Jenis Opini Laporan Kesimpulan Auditor

1. Wajar Tanpa Pengecualian Auditor menyimpulkan bahwa laporan keuangan


disajikan secara wajar.

2. Wajar Dengan Pengecualian Auditor menyimpulkan bahwa laporan keuangan


disajikan secara wajar, kecuali untuk pos tertentu.

3. Tidak Wajar Auditor menyimpulkan bahwa laporan keuangan


tidak disajikan secara wajar.

4. Tidak Memberikan Pendapat Auditor tidak menyimpulkan apakah laporan


keuangan disajikan secara wajar atau tidak.
❖ Prinsip yang Mendasari Pemberian Pendapat Akuntan

Asersi (assertion) adalah pernyataan manajemen yang terkandung di dalam


komponen laporan keuangan. Asersi (assertion) juga didefinisikan sebagai suatu deklarasi
atau suatu rangkaian deklarasi secara keseluruhan oleh pihak yang bertanggung jawab atas
deklarasi tersebut. Jadi, asersi ini merupakan pernyataan yang dibuat oleh satu pihak yang
secara implisit dimaksudkan untuk digunakan oleh pihak lain (pihak ketiga). Untuk laporan
keuangan historis, asersi merupakan pernyataan dalam laporan keuangan oleh manajemen
sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

Pernyataan tersebut dapat diklasifikasikan berdasarkan penggolongan besar sebagai


berikut :

a. Asersi tentang keberadaan atau keterjadian (existence or occurance).

b. Asersi tentang kelengkapan (completeness).

c. Asersi tentang hak dan kewajiban (rights and obligations).

d. Asersi tentang penilaian atau alokasi (valuation and allocation).

e. Asersi tentang penyajian dan pengungkapan (presentation and disclosure).

Anda mungkin juga menyukai